Anda di halaman 1dari 14

MODUL

HASIL-KALI SILANG

NAMA : NOFITA ARIYANI


NPM : 13310194
KELAS : 3F
KELOMPOK : 2A

PENDIDIKAN MATEMATIKA

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya
saya dapat menyelesaikan MODUL HASILKALI SILANG guna memenuhi tugas kalkulus lanjut
1 dan komputasi 1. Sehingga proses penulisan MODUL ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

saya sadar bahwa apa yang telah saya peroleh tidak semata-mata hasil dari jerih payah
saya sendiri, tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, saya menyampaikan terima
kasih kepada:

1. Rizky Esti, M.Pd.


2. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi dan semangat yang sangat saya
butuhkan demi terselesaikannya MODUL ini.
3. Teman-teman yang telah membantu saya memberikan informasi untuk menyelesaikan
MODUL ini.

Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan hikmah dari
Tuhan Yang Maha Esa.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan MODUL ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Untuk itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan MODUL ini.

Akhir kata saya berharap semoga MODUL ini bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, November 2014

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


HASIL-KALI SILANG

Sekarang kita perkenalkan hasil-kali silang atau (hasil-kali vektor), ini juga akan banyak

‹ › ‹ ›
manfaatnya. Hasil-kali silang U×V dari U= U1,U2,U3 dan V= V1,V2,V3 didefinisikan
sebagai:

Dalam bentuk ini, rumus sukar diingat dan tidak jelas artinya. Perhatikan satu hal yang jelas.
Hasil-kali silang dari dua vektor adalah sebuah vektor.

Untuk membantu kita mengingat rumus untuk hasil-kali silang, kita ingat kembali Determinan.
Dengan menggunakan determinan, kita dapat menuliskan definisi U×V dengan langkah sebagai
berikut:

(1) |𝑖 𝑗 𝑘 𝑈1 𝑈2 𝑈3 𝑉1 𝑉2 𝑉3 |diperoleh 𝑖|𝑈2 𝑈3 𝑉2 𝑉3 |

(2) |𝑖 𝑗 𝑘 𝑈1 𝑈2 𝑈3 𝑉1 𝑉2 𝑉3 |diperoleh 𝑗|𝑈1 𝑈3 𝑉1 𝑉3 |

(3) |𝑖 𝑗 𝑘 𝑈1 𝑈2 𝑈3 𝑉1 𝑉2 𝑉3 |diperoleh 𝑘|𝑈1 𝑈2 𝑉1 𝑉2 |

Dari (1),(2) dan (3) kita dapat menuliskan U×V sebagai

𝑈×𝑉=
|𝑖 𝑗 𝑘 𝑈1 𝑈2 𝑈3 𝑉1 𝑉2 𝑉3 | = |𝑈2 𝑈3 𝑉2 𝑉3 |𝑖 − |𝑈1 𝑈3 𝑉1 𝑉3 |𝑗 + |𝑈1 𝑈2 𝑉1 𝑉2 |𝑘

Contoh 1:

Misalkan 𝑎 =− 3𝑖 + 2𝑗 − 2𝑘, 𝑏 =− 𝑖 + 2𝑗 − 4𝑘. Hitunglah 𝑎×𝑏 menggunakan determinan.

Penyelesaian:

𝑎×𝑏 = |𝑖 𝑗 𝑘 − 3 2 − 2 − 1 2 − 4 | = |2 − 2 2 − 4 |𝑖 − | − 3 − 2 − 1 − 4 |𝑗 + | − 3 2 −

= (− 8 + 4)𝑖 − (12 − 2)𝑗 + (− 6 + 2)𝑘

=− 4𝑖 − 10𝑗 − 4𝑘

Contoh 2.

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


Hitung hasil dari perkalian silang antara dua vektor berikut:
→ →
𝐴 = 2i – 2j + k dan 𝐵 = i +2j + 3k.
Penyelesaian:
→ →
𝐴×𝐵 = |𝑖 𝑗 𝑘 𝐴1 𝐴2 𝐴3 𝐵1 𝐵2 𝐵3 |

= |𝑖 𝑗 𝑘 2 − 2 1 1 2 3 | = | − 2 1 2 3 |𝑖 − |2 1 1 3 |𝑗 + |2 − 2 1 2 |𝑘
= (-6 – 2)i – (6 – 1) j+ (4 + 2)k
= -8i– 5j + 6k

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


kalkulus lanjut 1hasilkali silang
Contoh 3:

Carilah persamaan bidang yang melalui tiga titik Q1(1,3,2), Q2(0,3,0) dan Q3(2,4,3)

Penyelesaian:

Langkah 1. Menentukan U×V.

Misalkan:

U = 𝑄1𝑄2= (1,0,2)


V = 𝑄2𝑄3= (-2,-1,-3)

U×V =|𝑖 𝑗 𝑘 1 0 2 − 2 − 1 − 3 |

= |0 2 − 1 − 3 |𝑖 − |1 2 − 2 − 3 |𝑗 + |1 0 − 2 − 1 |𝑘

= (0 + 2)𝑖 − (− 3 + 4)𝑗 + (− 1 − 0)𝑘

= 2𝑖 − 1𝑗 − 1𝑘

Langkah 2. Berdasarkan teoremaA point 1 diperoleh bahwa 2𝑖 − 1𝑗 − 1𝑘 adalah tegak lurus


terhadap U maupun V, sehingga tegak lurus pada bidang yang memuatnya.
Langkah 3. Mengapa bidang yang melalui titik Q2 (0,3,0) yang digunakan untuk mendapatkan
suatu persamaan.
Karena titik Q2 sebagai pusat orthogonal (pusat tegak lurus).

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


Langkah 4.
sehingga bidang yang melalui (0,3,0) dengan normal 2𝑖 − 1𝑗 − 1𝑘 mempunyai persamaan
-2(x – 0) – 1(y – 3) – 1(z – 0) = 0
atau
2x – 0 – y + 3 – z + 0 = 0
2x – y – z = –3

Contoh 4:

Diberikan sebuah segitiga ABC dengan titik sudut A(1,2,-3), B(3,-1,1) dan C(5,0,3). Hitung luas
segitiga tersebut.

Penyelesaian:

Langkah 1. Mencari panjang ruas garis AB dan AC.


→ → →
𝐴𝐵=𝐵 − 𝐴 = (3 − 1 1 ) − (1 2 − 3 ) = (2 − 3 4 ) = 2𝑖 − 3𝑗 + 4𝑘
→ → →
𝐴𝐶=𝐶 − 𝐴 = (5 0 3 ) − (1 2 − 3 ) = (4 − 2 6 ) = 4𝑖 − 2𝑗 + 6𝑘

Langkah 2. Mencari nilai 𝐴𝐵×𝐴𝐶


→ →
𝐴𝐵×𝐴𝐶 = |𝑖 𝑗 𝑘 2 − 3 4 4 − 2 6 | = | − 3 4 − 2 6 |𝑖 − |2 4 4 6 |𝑗 + |2 − 3 4 − 2 |𝑘

= (− 18 + 8)𝑖 − (12 − 16)𝑗 + (− 4 + 12)𝑘

=− 10𝑖 + 4𝑗 + 8𝑘
1
Langkah 3. Ingat kembali rumus Luas segitiga yaitu 2
×𝑎×𝑡

1 → →
Luas segitiga ABC = 2
×|𝐴𝐵|×|𝐴𝐶|

1 2 2 2
= 2
( (− 10 + 4 + 8 )

1
= 2
180

=6,70

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


sifat-sifat aljabar aturan perhitungan dengan hasilkali silang disimpulkan dalam teorema
berikut. Pembuktian teorema ini hanya merupakan masalah penulisan segala sesuatunya dalam
bentuk komponen.

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


Untuk bukti selanjutnya dapat dijadikan sebagai latihan.

Bentuk aturan dalam teorema C dikuasai dengan baik, perhitungan rumit yang menyangkut vektor
dapat dikerjakan dengan mudah. Kita ilustrasikan dengan menghitung hasilkali silang dengan
suatu cara baru, kita memerlukan hasilkali yang sederhana tetapi penting.

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


Contoh 5:

Hitung 𝑎×𝑏 jika 𝑎 = (3𝑖 + 2 − 2𝑘)𝑑𝑎𝑛 𝑏 = (− 𝑖 + 2𝑗 − 4𝑘)

Penyelesaian:

𝑎×𝑏 =(3𝑖 + 2 − 2𝑘)×(− 𝑖 + 2𝑗 − 4𝑘)

= 3
(𝑖×𝑖) − 6 (𝑖×𝑗) + 12(𝑖×𝑘) − 2(𝑗×𝑖) + 4(𝑗×𝑗) − 8(𝑗×𝑘) + 2(𝑘×𝑖) − 4(𝑘×𝑗) + 8(𝑘×𝑘)

= 3(0) − 6(𝑘) + 12(− 𝑗) − 2(− 𝑘) + 4(0) − 8(𝑖) + 2(𝑗) − 4(− 𝑖) + 8(0)

=− 8 + 4(𝑖) − 12 + 2(𝑗) − 6 + 2(𝑘)

=− 4𝑖 − 10𝑗 − 4𝑘

Contoh 6:

Diketahui a = -3i + 2j – 2k, b = -i + 2j – 4k, c = 7i + 3j – 4k. Carilah a × (b + c) !

Penyelesaian:
Langkah 1. Perhatikan teorema C point 2.𝑎×(𝑏 + 𝑐) = (𝑎×𝑏) + (𝑎×𝑐)
Langkah 2. Subtitusikan a ,b,dan c kedalam(𝑎×𝑏) + (𝑎×𝑐)
𝑎×(𝑏 + 𝑐) = (𝑎×𝑏) + (𝑎×𝑐)

= {(-3i + 2j – 2k) × ((-i + 2j – 4k)} + {(-3i + 2j – 2k) × (7i + 3j -4k)}


= {(-6(×ij) + 12(i×k) – 8(j×k) + 2(k×i) – 4(k×j)} + {(-9(i×j) + 12(i×k) + 14(j
×i) – 6(j×k) – 14(k×i) – 6(k×j)}
= (-6k + 12(-j) – 2(-k) – 8i + 2j + 2(-i)) + (-9k + 12(-j) + 14(-k) – 6i – 14j -6(-i))
= (-4k – 10j – 10i) + (-13k -26j + 0i)
= -17k -36j -10i
= -10i – 36j – 17k

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


Latihan

→ → → →
1. Diketahui𝑢 = (− 3 7 2 )dan 𝑣 = 3j + 2k. Hitung 𝑢x 𝑣.
2. Misalkan a = -3i + 2j – 2k, b = -i + 2j – 4k, c = 7i + 3j – 4k. Carilah 𝑎×(𝑏×𝑐).
3. Berapakah besar sudut yang dibentuk oleh A = i +2j – k dan B = -3i – j + 2k

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


Kunci jawaban

→ → → →
1. Diketahui𝑢 = (− 3 7 2 ) dan 𝑣 = 3j + 2k. Hitung 𝑢 𝑥 𝑣.
Penyelesaian:
→ →
𝑢 𝑥 𝑣 = |𝑖 𝑗 𝑘 − 3 7 2 0 3 2 |

= |7 2 0 3 |𝑖 − | − 3 2 0 2 |𝑗 + | − 3 7 0 3 |𝑘

= (14 − 6)𝑖—(6 − 0)𝑗 + (− 9 − 0)𝑘

= 8𝑖 + 6𝑗 − 9𝑘

2. Misalkan a = -3i + 2j – 2k, b = -i + 2j – 4k, c = 7i + 3j – 4k. Carilah 𝑎×(𝑏×𝑐).


Penyelesaian:
Langkah 1. Mencari 𝑏×𝑐

𝑏×𝑐 = |𝑖 𝑗 𝑘 − 1 2 − 4 7 3 − 4 |

= |2 − 4 3 − 4 |𝑖 − | − 1 − 4 7 − 4 |𝑗 + | − 1 2 7 3 |𝑘

= (− 8 + 12)𝑖—(4 + 28)𝑗 + (− 3 − 14)𝑘

=− 4𝑖 − 32𝑗 − 17𝑘

Langkah 2. Mencari 𝑎×(𝑏×𝑐).

𝑎×(𝑏×𝑐) = |𝑖 𝑗 𝑘 − 3 2 − 2 4 − 32 − 17 |

= |2 − 2 − 32 − 17 |𝑖 − | − 3 − 2 4 17 |𝑗 + | − 3 2 4 − 32 |𝑘

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


= (− 34 − 64)𝑖—(51 + 8)𝑗 + (96 − 8)𝑘

=− 98𝑖 − 59𝑗 + 88𝑘

3. Berapakah besar sudut yang dibentuk oleh A = i +2j – k dan B = -3i – j + 2k


Penyelesaian:
→ →
Langkah 1. Mencari nilai 𝐴 × 𝐵
→ →
𝐴 × 𝐵 = |𝑖 𝑗 𝑘 1 2 − 1 − 3 − 1 2 |
= (4 − 1)𝑖 − (2 − 3)𝑗 + (− 1 + 6)

= 3i + j + 5k
→ →
Langkah 2. Mencaari panjang |𝐴 × 𝐵|

→ → 2 2 2
|𝐴 × 𝐵| = 3 +1 +5

= 35 ..... (i)

Langkah 3. Ingat kembali teorema A point 3 ‖𝑈𝑥𝑉‖ = ‖𝑈‖‖𝑉‖𝑠𝑖𝑛 θ


‖𝐴𝑥𝐵‖ = ‖𝐴‖‖𝐵‖𝑠𝑖𝑛 θ

2 2 2 2 2 2
= 1 + 2 + (− 1) . (− 3) + (− 1) + 2 sin θ

= 6 14 sin θ

= 84 sin θ .....(ii)

Langkah 4. Sama dengankan persamaan (ii) dan (i) untuk mencari nilai θ.

84 sin θ = 35

35
sin θ =
84

sin θ = 0,6455

kalkulus lanjut 1hasilkali silang


θ = arc sin 0,6455

θ = 40,20°

DAFTAR PUSTAKA

Verberg, purcell dan Rigdon.2008. Kalkulus Edisi kesembilan jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Murray R. Spiegel, Ph.D.1991. Analisis vektor. Jakarta: Erlangga.
Anton Howard.1987.Aljabar Linier Elementer. Jakarta: Erlangga.

kalkulus lanjut 1hasilkali silang

Anda mungkin juga menyukai