Anda di halaman 1dari 1

Death toll from Indonesia’s volcano eruption climbs to 34

Search and rescue operations are still under way to find 16 people missing after the
eruption of Java’s Mount Semeru. The death toll from the eruption on Saturday of the highest
volcano on Indonesia’s Java island has risen to at least 34, local officials said, and rescue
operations are still under way.

Mount Semeru, in the Lumajang district of East Java province, spewed thick columns
of ash more than 12,000 metres (40,000 feet) into the sky, with searing gas and lava flowing
down its slopes after the sudden eruption. The disaster left entire streets filled with mud and
ash, swallowing homes and vehicles in several villages.

“So far, 34 people have died and 16 are still being searched [for],” Wayan Suyatna, head of
the local search and rescue agency, told state media on Tuesday, raising an earlier death toll
of 14. He added that nearly 3,700 people have been evacuated from the affected area.

Rescuers have been battling dangerous conditions since the eruption, searching for survivors
and bodies in the volcanic debris, wrecked buildings and destroyed vehicles. Search crews
deployed dogs on Tuesday to aid the operation.

Korban tewas akibat letusan gunung api (Semeru) di Indonesia naik menjadi 34 jiwa

Operasi pencarian dan penyelamatan masih dilakukan untuk menemukan 16 orang


hilang setelah letusan Gunung Semeru di Jawa. Gunung berapi tertinggi di pulau Jawa ini,
meletus pada hari sabtu dan korban tewas telah meningkat menjadi 34 jiwa, kata pejabat
setempat. Hingga saat ini operasi penyelamatan masih berlangsung.

Gunung Semeru, di kabupaten Lumajang provinsi Jawa Timur, memuntahkan abu


tebal setinggi lebih dari 12.000 meter (40.000 kaki) ke langit, dengan gas yang membakar
dan lava mengalir menuruni lerengnya setelah meletus secara tiba-tiba. Bencana tersebut
membuat seluruh jalan dipenuhi lumpur dan abu, menelan rumah dan kendaraan di beberapa
desa. “Sejauh ini, 34 orang telah meninggal dan 16 masih dalam pencarian,” Terang Wayan
Suyatna, kepala badan pencarian dan penyelamatan lokal kepada media pemerintah pada hari
Selasa. Keterangan tersebut menambah jumlah korban tewas sebelumnya sebanyak 14 jiwa.
Dia menambahkan bahwa hampir 3.700 orang telah berhasil dievakuasi dari daerah yang
terkena dampak.

Tim penyelamat telah berjuang melawan kondisi berbahaya sejak letusan, mencari korban
dan mayat di puing-puing vulkanik, bangunan yang rusak dan kendaraan yang hancur. Kru
pencarian mengerahkan anjing pelacak pada hari Selasa untuk membantu operasi
penyelamatan.

Anda mungkin juga menyukai