CR RS Interna - DHF
CR RS Interna - DHF
Oleh
dr. Ulima Mazaya Ghaisani
Perceptor
dr. Rina Kriswiastiny, Sp.PD
Pendamping:
dr. Ratna Purwaningrum, M.Kes
dr. Dwi Robbiardy Eksa, M.Kes
Dengue adalah penyakit virus nyamuk yang telah dengan cepat menyebar di
seluruh wilayah dalam beberapa tahun terakhir. Dengue Fever (DF) dan Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
infeksi virus dengue.DHFdisebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari
tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe
nyamuk betina terutama spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Aedes
infeksi zika. Dengue tersebar luas di seluruh daerah tropis, dengan variasi lokal
dalam risiko dipengaruhi oleh curah hujan, suhu dan tidak terencana urbanisasi
DHF pertama kali diketahui di Asia Tenggara tahun 1950 dan sejak 1975
hingga saat ini DHF merupakan penyebab kematian utama pada anak-anak di
negara Asia. Secara global, lebih dari 100 negara yang merupakan endemik DHF
diantaranya Afrika, Amerika, Mediantara Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat
adalah negara-negara yang paling banyak menderita penyakit ini. Sejak tahun
1997 dengue dinyatakan sebagai penyakit asal viral yang berbahaya dan berakibat
fatal bagi manusia. Penyebarannya secara global sebanding dengan malaria, dan
diperkirakan setiap tahun terdapat sebanyak 2500 juta orang atau dua per tiga dari
penduduk dunia beresiko terkena DHF. Setiap tahun terdapat 10 juta kasus infeksi
dengue di seluruh dunia dengan angka kematian sekitar 5% terutama pada anak-
anak(Hadi, 2010).
Pada tahun 2013, wabah dengue fever terjadi di Florida (Amerika Serikat)
kasus setelah selang beberapa tahun dan wabah juga telah dilaporkan di Laos.
Pada tahun 2014, terjadi peningkatan jumlah kasus di Republik Rakyat Cina,
Kepulauan Cook, Fiji, Malaysia dan Vanuatu, dengan dengue tipe 3 (DEN 3)
mempengaruhi negara Pulau Pasifik setelah lebih dari 10 tahun. Dengue juga
dilaporkan di Jepang setelah selang lebih dari 70 tahun.Pada tahun 2015 ditandai
dengan wabah DHF yang besar di seluruh dunia, dengan Filipina melaporkan
lebih dari 169 000 kasus dan Malaysia melebihi 111.000 kasus dugaan DHF,
meningkat 59,5% dan 16% dalam jumlah kasus tahun sebelumnya.Pulau Hawaii
di negara bagian Hawaii, Amerika Serikat, dipengaruhi oleh wabah dengan 181
kasus yang dilaporkan pada tahun 2015 dan transmisi berkelanjutan pada tahun
2016. Diperkirakan 500.000 orang DHF yang parah memerlukan rawat inap setiap
tahun, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak, sekitar 2,5% mengalami
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 21 tahun
Alamat : Pesawaran
Agama : Islam
B. ANAMNESIS
muntah, sesak
Riwayat Penyakit Sekarang :
demam dirasakan naik turun sepanjang hari, tanpa disertai mengigil dan
rasa dingin pada seluruh tubuh. Kedua kaki dan tangan terasa dingin
berasal dari gusi bagian bawah kiri secara hilang timbul. Darah muncul
secara tiba-tiba disaat yang tidak tentu. Perdarahan gusi memberat dan
bertambah banyak saat pasien sikat gigi, sehingga memberikan rasa tidak
enak dilidah.
Pasien juga mengeluh seluruh badannya terasa ngilu dan nyeri pada
sendi-sendinya. Badan terasa pegal dan terasa lemas. Nyeri kepala hebat
dirasakan terus menerus sepanjang hari. Pasien juga merasa mual yang terus
menerus. Mual disertai muntah dengan konsistensi cair dan berisi makanan
yang telah di makan. Muntah terus menerus sebanyak lebih dari 8x sehari,
mulut terasa pahit sehingga nafsu makanpun menurun. Muntah yang keluar
sebanyak ¾ gelas belimbing setiap kali muntah. Isi yang keluar berupa
makanan yang baru dimakan oleh pasien. Muntah diperberat apabila pasien
tidak terlalu berat. Sesak dirasakan setelah berjalan dari kamar mandi.
penanganan awal.
keluarga dengan keluhan yang sama juga disangkal oleh pasien dan riwayat
Riwayat Keluarga
Umur Jenis Keadaan Penyebab
Hubungan
(th) Kelamin kesehatan Meninggal
Kakek 50 ♂ Meninggal Tidak tahu
Nenek 65 ♀ Sehat -
Ayah 45 ♂ Sehat -
Ibu 43 ♀ Sehat -
Saudara(kakak) 28 ♂ Sehat -
Anak-Anak 4 ♂ Sehat -
C. ANAMNESIS SISTEM
Mulut
(+) Bibir kering (-) Lidah
(+) Perdarahan Gusi (-) Gangguan pengecap
(-) Selaput (-) Stomatitis
Tenggorokan
(+) Nyeri tenggorokan (-) Perubahan suara
Jantung / Paru-Paru
(+) Nyeri dada (+) Sesak nafas
(-) Berdebar (-) Batuk darah
(-) Ortopnoe (+) Batuk
Haid
(-) Haid terakhir (-) Jumlah dan lamanya (-) Menarche
(-) Teratur (-) Nyeri (-) Gejala
klimakterium
(-) Gangguan haid (√) Pasca menopause
Saraf dan Otot (tidak ada keluhan)
(-) Anestesi (-) Sukar menggigit
(-) Parestesi (-) Ataksia
(-) Otot lemah (-) Hipo/hiper-estesi
(-) Kejang (-) Pingsan
(-) Afasia (-) Kedutan (tick)
(-) Amnesis (-) Pusing (Vertigo)
(-) Nyeri otot (-) Gangguan bicara (disartri)
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(+) Nyeri sendi (-) Sianosis
Berat Badan
Riwayat Hidup
Tempat lahir : ( ) Di rumah (√ ) Rumah Bersalin ( ) RS Bersalin
Ditolong oleh : ( ) Dokter (√ ) Bidan ( ) Dukun
( )Lain-lain
Riwayat Makanan
Frekuensi /hari : ± 3-4 x sehari
Jumlah /hari : ± 3-4 piring sehari
Variasi /hari : Bervariasi
Nafsu makan : Baik
Pendidikan
( ) SD (√) SLTP ( ) SLTA ( ) Sekolah Kejuruan ( ) Akademi
( ) Kursus ( ) Tidak sekolah
Kesulitan
Keuangan : tidak ada
Pekerjaan : tidak ada
Keluarga : tidak ada
Lain-lain : -
D. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tinggi badan : 162 cm
Berat Badan : 58 kg
IMT : 22,1 (normal)
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit isi tegangan cukup.
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu : 38.0˚C
Sianosis : Tidak ada
Edema umum : Tidak ada
Rumple lead : tampak 25 prekie pada area volar dextra
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku wajar, alam perasan wajar dan proses fikir wajar.
Kulit
- Warna : Kuning langsat
- Jaringan parut : Tidak ada
- Pertumbuhan rambut : Normal, pertumbuhan rambut merata
- Suhu Raba : Febris
- Keringat : Ada
- Lapisan lemak : Cukup
- Efloresensi : Tidak ada
- Pigmentasi : (-)
- Pembuluh darah : Normal
- Lembab/ Kering : Lembab
- Turgor : Baik
- Ikterus : Tidak ada
- Edema : Tidak ada
Kepala
- Ekspresi wajah : Tampak sakit sedang
- Rambut : Hitam, ikal, tidak mudah dicabut
- Simetris muka : Simetris
- Pembuluh darah temporak : Tidak membesar
Mata
- Exopthalmus : -
- Kelopak : Normal
- Konjungtiva : Anemis (-/-)
- Sklera : Ikterik (-/-)
- Deviatio konjungtiva : -
- Enopthalmus : -
- Lensa : Jernih
- Gerak mata : Normal segala arah
- Tekanan bola mata : N/ palpasi
- Nistagmus :-
Leher
- Tekanan JVP : 5 – 2 cmH2O
- Kelenjar Tiroid : Tidak teraba membesar
- Kelenjar Limfe : Tidak teraba pembesaran
Dada
- Bentuk : Normochest
- Pembuluh darah : Normal
- Buah dada : Normal, simetris
Paru-Paru
Depan Belakang
Inspeksi Hemithoraks simetris Hemithoraks simetris
kiri dan kanan kiri dan kanan
Palpasi Kiri Fremitus taktil terasa Fremitus taktil terasa
pergerakan dinding pergerakan dinding
thorax (normal) thorax (normal)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba pulsasi di ICS V midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan : ICS V linea sternal dextra
Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
Batas jantung atas : ICS II lineasternal sinistra
Auskultasi : BJ I dan II normal reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi Dinding perut : Nyeri tekan (-)
Hati : Tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-)
Perkusi : Shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Wanita :
Genoitalia Eksterna :
Fluor albus/Darah :
Anggota Gerak
Kanan Kiri
Lengan Normal Normal
Otot Normal Normal
Tonus Normal Normal
Massa Tidak ada Tidak ada
Sendi Normal Normal
Gerakan Aktif Aktif
Kekuatan 5/5 5/5
Lain-lain -
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hematologi
Darah Lengkap tanggal 7 April 2020
Pemriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 11,3 12-16 g/dl
Leukosit 3.300 4.800 – 10.800
Trombosit 50.000 150.000 – 450.000
Hematokrit 31 40-50
MCH 85 79-99
MCV 29 27-31
Hitung Jenis 37 33-37
Basofil 0 0-1
Eosinofil 1 2-4
Batang 0 3-5
Segmen 76 50-70
Limfosit 12 25-40
Monosit 11 2-8
LED 12 0-15
RINGKASAN
Os datang dengan keluhan demam 4 hari SMRS, demam dirasakan terus
menerus naik turun sepanjang hari, tanpa disertai mengigil dan berkeringat.
Demam tinggi pada sore menjelang malam disertai dengan rasa dingin pada
Perdarahan berasal dari gusi bagian bawah kiri secara hilang timbul. Pasien
juga mengeluh seluruh badannya terasa ngilu dan nyeri pada sendi-
sendinya. Badan terasa pegal dan terasa lemas. Nyeri kepala hebat yang
terus menerus sepanjang hari. Pasien juga merasa mual yang terus menerus.
Muntah terus menerus sebanyak lebih dari 8x sehari, mulut terasa pahit
timbul.
pemeriksaan fisik paru didapatkan bentuk dada normal, ekspansi dada sama,
fremitus taktil sama kanan dan kiri, sonor/sonor, vesikuler +/+, ronki -/-,
wheezing -/-. Pada pemeriksaan fisik jantung didapatkan batas kanan, kiri,
positif.
1. Diagnosis Kerja
Dengue Hemorrhagic Fever(DHF) grade II
2. Dasar Diagnosis
Anamnesis : Demam 4 hari terus menerus tanpa disertai
mengigil, perdarahan gusi, nyeri kepala, mual,
muntah, mialgia
Pemeriksaan Fisik : Suhu : 38.0˚C, rumple lead (+)
Pemeriksaan Penunjang :
- Trombosit : 30.000
- Dengue Fever IgM positif
- Dengue Fever IgG positif
H. RENCANA PENGELOLA
1. Non Farmakologi
- Istirahat
- Minum obat teratur
- Menjaga asupan cairan. Pasien diminta banyak minum
- Jus jambu dan dari kurma untuk membantu menaikkan trombosit
2. Farmakologi :
- Infus kristaloid untuk kebutuhan cairan per hari.
Ringer Laktat 30h tetes per menit.
- Paracetamol 500 mg tab 3x1
- Antiemetik : Donperidone 10 mg tab 3x1
- Antibiotik : Ceftriaxone inj 2x1 amp iv
I. PENCEGAHAN
1. Mencegah penularan DHF
Melakukan pemberantasan nyamuk dan sarangnya dengan tindakan 3M:
- Menguras tempat-temat penampungan air secara teratur seminggu
sekali atau menaburkan bubuk larvasida (abate)
- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
- Mengubur/menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air
2. Mencegah perburukan
- Tetap menjaga intake cairan setiap hari
J. PROGNOSIS
Qua ad vitam : dubia ad bonam
Qua ad sanationam : dubia ad bonam
Qua ad fungsionam : dubia ad bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia,
B. Epidemiologi
C. Etiologi
1. Agen Infeksius
tersebut(Hanim, 2013).
2. Vektor Penyebab
dengan bintik- bintik putih pada bagian badan, kaki, dan sayapnya.
Nyamuk Aedes aegypti jantan mengisapcairan tunlbuhan atan sari
darah. Nyamuk betina ini lebih menyukai darah manusia dari pada
hari (16.00-17.00).
dan biasanya ditempat yang agak gelap dan lembab. Disini nyamuk
diatas permukaan air. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik
D. PATOGENESIS
kontrovesial dan belum dapat diketahui secara jelas. Terdapat dua teori
yang dikemukakan dan paling sering dianut adalah: Virulensi virus dan
1. Virulensi Virus
(DEN1, 2, 3, 4). Terdiri dari genom RNA stranded yang dikelilingi oleh
virulensi.
Virulensi virus berperan melalui kemampuan virus untuk:
2. TeoriImunopatologi
3. Teori Endotoksin
4. Teori Mediator
5. Teori Apoptosis
apoptotik.
6. Teori Endotel
E. PATOFISIOLOGI
Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue Syok Syndrome (DSS) yang akan
dengan viremia yang berlangsung 5-7 hari. Respon imun humoral atau
seluler muncul akibat dari infeksi virus ini. Antibodi yang muncul pada
mulai terbentuk dan pada infeksi sekunder kadar antibody yang ada telah
meningkat.
sekitar demam pada hari ke5, meningkat pada minggu pertama sampai
minggu ketiga dan menghilang setelah 60-90 hari. Pada infeksi primer
antibody IgG meningkat pada demam hari ke-14 sedangkan pada infeksi
sekunder antibodi IgG meningkat pada hari kedua. Diagnosis dini pada
lebih dini dengan adanya peningkatan antibody IgG dan IgM yang cepat.
terendah pada masa syok. Jumlah trombosit secara cepat meningkat pada
masa konvalesen dan nilai normal biasanya tercapai pada 7-10 hari sejak
permulaan sakit. Trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit
Coagulation (DIC) dapat dijumpai pada kasus yang berat dan disertai
syok dan secara potensial dapat terjadi juga pada kasus DBD tanpa syok.
terjadi juga pada penderita DBD tanpa atau dengan renjatan. Renjatan
F. MANIFESTASI KLINIS
yang meliputi demam biasa (sindrom virus), demam dengue, atau demam
1. Demam
2. Manipestasi Pendarahan.
Perdarahan terjadi pada semua organ umumnya timbul pada hari 2-3
- Ptechiae
- Purpura
- Echymosis
- Perdarahan cunjunctiva
Gejala ini tidak semua harus muncul pada setiap penderita, untuk itu
4. Renjatan (Shock).
Renjatan dapat terjadi pada saat demam tinggi yaitu antara hari 3-7
tanda perdarahan:
G. DIAGNOSIS
1. Kriteria Klinis
c. Hepatomegali
2. Laboratorium
3
a. Trombositopenia (<100.000/mm )
perdarahan lain.
DerajatIII : Ditemui kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah,
H. TATALAKSANA
- Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter - 2 liter dalam 24 jam (air
kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit. Apabila cairan oral tidak
dapat diberikan oleh karena muntah atau nyeri perut yang berlebihan maka
inguinal.
Sampai saat ini obat untuk membasmi virus dan vaksin untuk mencegah
dengan Divisi Penyakit Tropik dan infeksi dan Divisi Hematologi dan
kriteria :
dewasa tanpa syok Apabila didapatkan nilai Hb, Ht dan trombosit seperti:
kembali ke IGD
3. Hb, ht meningkat dan trombosit normal dan atau turun juga dianjurkan
untukdirawat
Protokol II. Penanganan Tersangka (probable) demam berdarah dengue
perdarahan spontan dan masif dan tanpa syok, diberikan cairan infuse
2. Bila Hb, Ht meningkat >20% dan trombosit < 100.000, maka pemberian
6-7 ml/kgBB/jam
2. Bila tidak terdapat perbaikan setelah pemantauan 3-4 jam, dengan tanda-
tanda ht dan frekuensi nadi meningkat, tekanan darah turun, <20 mmHg,
komponen darah sesuai indikasi, seperti FFP (fresh frozen plasma) jika
memanjang, PRC (packed red cell) bila Hb <10 gr% dan tranfuse
atauresusitasi cairan dengan cairan kristaloid. Pada fase awal, guyur cairan
10-20 ml/KgBB, evaluasi setelah 15-30 menit. Bila renjatan telah teratasi
(TD sistolik 100 mmHg, tekanan nadi . 20 mmHg, frekuensi nadi <100
x/menit dengan volume cukup, akral hangat, kulit tidak pucat dan diuresis
hipervolemi seperti edema paru dan gagal jantung. Selain itu dapat
ml/kg BB, evaluasi setelah 10-30 menit. Bila keadaan belum teratasi,
pasang kateter vena sentral untuk memantau kecukupan cairan dan cairan
l/hari) dengan sasaran tekanan vena sentral 15-18 cmH2O. Bila keadaan
I. PENCEGAHAN
seminggu.
sekali.
2. Biologis
3. Kimiawi
tertentu.
setempat.
BAB IV
ANALISIS KASUS
penunjang. Pada hasil anamnesis pasien mengeluhkan demam 4 hari yang tiba-
tiba tinggi dan dirasakan naik turun sepanjang hari, tanpa disertai mengigil dan
berkeringat. Pada hari pertama pasien dirawat demam tidak lagi muncul dan
Berdasarkan teori yang ada, gejala yang dirasakan pasien ini dapat mengarah pada
beberapa penyakit, seperti dengue fever, demam typhoid dan malaria. Dengue
fever memliki gejala didahului oleh demam tinggi yang mendadak terus-menerus
disertai gejala klinis yang tidak spesifik seperti: anorexia lemas, nyeri pada tulang,
Pada demam thypoid demam dirasakan lebih dari 7 hari, demam awal
tidak mendadak, suhu naik seperti anak tangga dari rendah yang lama-kelamaan
naik, mual, muntah, nyeri perut dan merasa lemas. Pada malarian demam yang
pada pasien ini mengarah pada dengue fever, namun masih perlu pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang yang menunjang dari diagnosis pada pasien ini.
pernapasan 24x/menit, nadi 80x/menit, dan suhu 38˚C . Pada pemeriksaan fisik
kepala didapatkan perdarahan gusi dan lidah tampak kotor. Pada pemeriksaan
fisik paru didapatkan bentuk dada normal, ekspansi dada sama, fremitus taktil
sama kanan dan kiri, sonor/sonor, vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-. Pada
pemeriksaan fisik jantung didapatkan batas kanan, kiri, atas jantung dalam batas
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan, suhu pada pasien ini
tinggi disertai dengan adanya tanda perdarahan pada gusi. Hasil pemeriksaan ini
perdarahan yaitu dengue hemorrhagic fever. Perdarahan yang terjadi pada pasien
ini disebabkan karena terjadi kebocoran plasma yang ditandai dengan hematokrit
meningkat dan trombositnya akan menurun. Rumple lead positif dengan ada
hemorraghisfever. Namun rumple lead positif bukan hanya pada DHF, rumple
lead dapat positif juga dijumpai pada demam chikungunya, campak, dan infeksi
bakteri. Berdasarkan WHO 1997 DHF dibagi menjadi 4 derajat, pada kasus ini
masuk pada DHF derajat 2, dimana terdapat demam, rumple lead positif dan
dimana nilai normal >12 sehingga pasien ini mengalami penurunan pada Hb yang
IgM positif dan IgG positif. Hasil pemeriksaan penunjang yang didapatkan yaitu,
penurunan Hb, leukopenia, trombositopenia, dengue fever IgM dan IgG positif.
trombositopenia, leukopenia dan positif pada IgM dan IgM dengue fever antigen.
minum obat teratur, menjaga asupan cairan dengan banyak minum dan meminum
jus jambu biji serta jus kurma untuk membantu menaikkan trombosit yang
Dengue adalah penyakit virus nyamuk yang telah dengan cepat menyebar
di seluruh wilayah dalam beberapa tahun terakhir. Dengue Fever (DF) dan
disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus dengue ditularkan dengan perantara
Manifestasi klinis DHF yaitu demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang
Tidak ada terapi yang spesifik untuk demam dengue, prinsip utama adalah terapi
IPB.
Suhendro, Leonardo, N., Chen, K., & Pohan, H. (2009). Demam Berdarah
Setiati (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (5th ed., p. 2773). Jakarta:
Interna Publishing.
WHO.http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/
Yudianto, Budijanto, D., Hardhana, B., & Soenardi, T. (2015). Profil Kesehatan
3514.51.6.1173