Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEORI YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN MANUSIA


Dosenpengampu: Dr. Dina Kusumawardhani, M.Pd

Nama Kelompok:
 Giwanthi Arsilla (2228220006)
 Ninis Dwi Nurhaeny (2228220004)
 Putri Damayanti (2228220035)
 Suci Putri Rachmawati (2228220007)

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan ridha serta hidayah-Nya makalah yang berjudul “Teori Yang
Mempengaruhi Kepribadian Manusia” dapat terselesaikan dengan baik. Tim
penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca tentang Teori Yang Mempengaruhi Kepribadian Manusia.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber
yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatanini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada
makalahini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bias membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Serang, 28 Februari 2023


Penulis

ii.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana kepribadian seseorang terbentuk? .................................... 2
2.2 Pengembangan karakter menurut para ahli dan strategi pengembangan
karakter kepribadian anak usia dini! ................................................... 3
2.3 Apa yang menjadi kendala dalam pengembangan karakter kepribadian
anak usia dini? .................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 6

iii.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Anak usia dini adalah masa yang paling penting dalam mengalami tahapan
perkembangan dan pertumbuhan. Anak usia dini dapat dikategorikan mulai dari usia 0-8
tahun. Pada masa perkembangan dan pertumbuhan, anak usia dini dipengaruhi oleh
adanya stimulasi yang diberikan oleh lingkungan sekitar anak. Selain stimulasi yang
diberikan, anak usia dini juga membutuhkan kasih sayang dan bimbingan dari
lingkungan sekitar. Lingkungan tersebut dapat berasal dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, serta lingkungan masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat prioritas untuk mulai diterapkan pada anak
usia dini. Pendidikan bisa didapatkan dimana saja. Namun, sebagian besar orang tua pada
masa kini lebih mempercayakan untuk memberikan pendidikan kepada anak secara
formal melalui sekolah.
Melalui pendidikan tidak hanya dapat mengembangkan perkembangan pada diri anak,
tetapi juga membentuk kepribadian anak. Pembentukan kepribadian sangat penting untuk
anak usia dini karena berkaitan dengan kehidupan sosial di masa yang akan datang.

Regulasi diri yang dimiliki oleh tiap anak berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Regulasi diri merupakan bagian dari teori kognitif sosial yang
dikemukakan oleh Albert Bandura. Ormrod menyatakan bahwa regulasi diri adalah
“process of setting goals for oneself and engaging in behaviors and cognitive processes
that lead to goal attainment”.

Pernyataan di atas bahwa regulasi diri adalah proses pengaturan diri sendiri yang
melibatkan tingkah laku dan proses kognitif yang menjadi dasar dalam mencapai tujuan.
Dapat dikatakan bahwa regulasi diri adalah pengaturan yang berasal dari dalam diri
untuk mengontrol dan mengelola tingkah laku seseorang dalam merespon lingkungannya
sehingga respon yang diberikan merupakan respon yang positif.

1.2 Rumusan masalah


a. Bagaimana kepribadian seseorang terbentuk?
b. Pengembangan karakter menurut para ahli dan strategi pengembangan karakter
kepribadian anak usia dini!
c. Apa yang menjadi kendala dalam pengembangan karakter kepribadian anak usia
dini?
1.3 Tujuan
1. Membentuk pribadi yang positif
2. Mengetahui kepribadian anak usia dini
3. Mengetahui berbagai kendala pengembangan kepribadian Anak usia dini

1.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana kepribadian seseorang terbentuk?


Menurut Megawangi (2004), anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang
berkarakter apabiladapattumbuh pada lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah
setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang secara optimal. Mengingat
lingkungan anak bukan saja lingkungan keluarga yang sifatnya mikro, maka semua pihak
keluarga, sekolah, media massa, komunitasbisnis, dan sebagain yaturutan di dalam
perkembangan karakter anak.
Arlene Eisenberg, Heidi E. Mukrof, dan Sandee E. Hathaway (2002) dalam
Megawangi (2010) menegaskan bahwa melalui sekolah atau lingkungan Pendidikan,
anak dapat melakukan atau memperoleh hal-hal: mengenal dunia sekitar, meningkatkan
harga diri, membangun kemampuan bersosialisasi, kesempatan untuk menyalurkan
emosi (berbagai jenis emosi seperti marah, takut, sedih, dan cemas disalurkan melalui
bermain peranatau role playing), meningkatkan kemampuan bahasa, menstimulasi
kreativitas dan imajinasi, mengembangkan kemampuan motorik halus serta koordinasi
tangan dan mengembangkan kemampuan motorik kasar.
Awal perkembangan kepribadian berpengaruh besar dalam pembentukan
kepribadian dan terus mempengaruhi perilaku dikemudian hari. Thomas Lickonater
dapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu: Pertama
(karakter cinta tuhan dan segenap ciptaan-nya, Kedua (kemandirian dan tanggung
jawab), Ketiga (kejujuran, atauamanah, diplomatis), Keempat (hormat dan santun),
Kelima (dermawan, sukatolong-menolong dan gotong royong ataukerjasama), Keenam
(percayadiri dan pekerjakeras), Ketujuh (kepemimpinan dan keadilan), Kedelapan (baik
dan rendahhati), dan Kesembilan (karaktertoleransi, damai, dan kesatuan).
Usia dini sebagai penentu untuk terbentuknya karakter dan pribadi anak. Usia ini
merupakan usia yang diperlukan bagi perkembangan intelektual anak dan agar dapat
menampung berbagai informasi yang membantu perkembangan.

2.2 Pengembangan karakter menurut para ahli dan strategi pengembangan karakter
kepribadian anak usia dini!
Menurut Erikson, lingkungan dimana anak hidup sangat penting untuk memberikan
pertumbuhan, penyesuaian, sumber kesadaran diri, dan identitas. Erik Erikson percaya
bahwa setiap manusia berjalan melalui sejumlah tahap untuk mencapai pembangunan
penuhnya, melewati dari lahir sampai mati,
Vygotsky menyakini bahwa pikiran anak berkembang melalui: Mengambil bagian
dalam dialog yang kooperatif dengan lawan yang terampil dalam tugas diluar Zone
Proximal Development, Menggunakan apa yang dikatakan pendidik yang ahli dengan
apa yang dilakukan.
2.
Strategi pengembangan karakter kepribadian anak usia dini:
a. Metode bermain
Kegiatan bermain merupakan sarana melatih keterampilan yang dibutuhkan anak
untuk menjadi individual yang kompeten dan membuat anak menyadari
kemampuan dan kelebihannya (Musfiroh, 2008:56). Dengan kegiatan bermain
yang positif, anak dapat melatih perkembangan otak dan motorik seperti melatih
menggunakan otot tubuhnya dan menstimulus penginderaannya. Sehingga
kemampuan fisik anak semakin terlatih, begitu pula dengan kemampuan kognitif
dan kemampuan sosialnya. Setiap anak juga dapat mengembang kan keterampilan
emosinya, rasa percaya diri pada orang lain, kemandirian, dan keberanian untuk
berinisiatif.

b. Metode keteladanan
Anak akan meniru baik akhlaknya, perkataan, perbuatannya, dan senantiasa
tertanam dalam diri anak. oleh karena itu metode keteladanan menjadi factor
penting dalam menentukan baik dan buruknya kepribadian anak (Ulwan,
2012:516).

c. Metode pembiasaan
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relative
menetap melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang. Penerapan metode
pembiasaan dilakukan dengan memberikan penjelasan-penjelasan seperlunya
makna gerakan-gerakan, perbuatan-perbuatan, dan ucapan-ucapan dengan
memperhatikan taraf kematangan anak.

d. Metode nasihat
Fungsi metode nasehat adalah untuk menunjukkan kebaikan dan keburukan,
karena tidak semua orang bias menangkap nilai kebaikan dan keburukan.

e. Metode perhatian atau pengawasan


Pendidikan perhatian adalah senantia samencurahkan perhatian penuh dan
mengikuti perkembangan anak dan mengawasinya dalam bentuk akidah, akhlak,
mental, sosial, dan juga terus mengecek keadaannya dalam pendidikan fisik, dan
intelektual nya.

f. Metode hukuman
Metode hukuman merupakan suatu cara yang dapat digunakan oleh guru dalam
mendidik anak apabila penggunaan metode-metode yang lain tidak mampu
membuat anak berubah menjadi lebih baik.

3.
2.3 Apa yang menjadi kendala dalam pengembangan karakter kepribadian anak usia
dini?

 Pertama, semakin kompleks permasalahan kehidupan di sekitaranak, termasuk di


dalamnya perkembangan IPTEK yang banyak memberikan tekanan pada anak dan
memengaruhi perkembangan emosi maupun social anak.
 Kedua, penanaman kesadaran bahwa anak adalah praktisi dan investasi masa depan
yang perlu dipersiapkan secara maksimal, baik aspek perkembangan emosinya
maupun keterampilan sosialnya.
 Ketiga, karena rentang usia penting pada anak terbatas. Jadi, harus difasilitasi
seoptimal mungkin agar anak tidak ada satu fase pun yang terlewatkan.
 Keempat, ternyata anak tidak biasa hidup dan berkembangdengan IQ semata, tetapi El
jauh lebih dibutuhkan sebagai bekal kehidupan.

4.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Megawangi , anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter
apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah setiap anak
yang dilahirkan suci dapat berkembang secara optimal. Mengingat lingkungan anak
bukan saja lingkungan keluarga yang sifatnya mikro, maka semua pihak
keluarga, sekolah, media massa, komunitas bisnis, dan sebagai nya turutan didalam
perkembangan karakter anak. Awal perkembangan kepribadian berpengaruh besar dalam
pembentukan kepribadian dan terus mempengaruhi perilaku dikemudian hari. Usia dini
sebagai penentu untuk terbentuknya karakter dan pribadi anak.Usia ini merupakan usia
yang diperlukan bagi perkembangan intelektual anak dan agar dapat menampung
berbagai informasi yang membantu perkembangan.

5.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiati, R. K. (2018). Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Kepribadian Anak Usia Dini.
SCHOULid: Indonesian Journal Of School Counseling , 73-70.
Chairilsyah, D. (2012). PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN POSITIF ANAK SEJAK USIA
DINI. Jurnal Educhild Pendidikan dan Sosial, 1-7.
Djaali, P. D. (2007). PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Siswanta, J. (2017). Pengembangan Karakter Kepribadian Anak Usia Dini (Studi Pada PAUD
Islam Terpadu Di Kabupaten Magelang Tahun 2015). Jurnal Penelitian Sosial
Keagamaan Pengembangan Karakter Kepribadian Anak Usia Dini, 97-118.

6.

Anda mungkin juga menyukai