Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN STATUS FUNGSIONAL DENGAN DEPRESI

PADA PASIEN STROKE DENGAN PENDEKATAN


KONSEP MODEL DOROTHEA E. OREM

(Studi di Poli Syaraf RSU Anna Medika Madura)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :
ACH. BAIHAKI
NIM. 17142010046

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN STATUS FUNGSIONAL DENGAN DEPRESI


PADA PASIEN STROKE DENGAN PENDEKATAN
KONSEP MODEL DOROTHEA E. OREM
(Studi di Poli Syaraf RSU Anna Medika Madura)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:
ACH. BAIHAKI
NIM : 17142010046

Telah disetujui pada tanggal


3 Agustus 2021

Pembimbing

Nisfil Mufidah, S. Kep., Ns., M. Kep


NIDN. 0717098402
THE RELATIONSHIP OF FUNCTIONAL STATUS AND
DEPRESSION IN STROKE PATIENTS
(Study at at the Neurology Polyclinic of Anna Medika Madura General Hospital)

Ach. Baihaki, Nisfil Mufidah, S. Kep., Ns., M. Kep

ABSTRACT

Neuro Stroke is the leading cause of disability and the second leading cause
of death in the world with more than 5.1 million deaths. The result of a preliminary
study at the neurology departemant of Anna Medika Hospital Madura reported a
high incidence of depression. The purpose of this study is to analyze the relationship
between functional status and depression in stroke patients at the Neurology
Polyclinic of Anna Medika Madura General Hospital.

The Research design using analytics with cross-sectional approach. The


independent variable was functional status and the dependent variable was
depression. The population of stroke patients was 112 people, the number of
samples taken was 87 respondents. The criteria taken were stroke patients in the
neurology department of RSU Anna Medika Madura. Simple random sampling
technique. Data collection techniques using a questionnaire sheet. Statistical test
using Spearman Rank.

After the statistical test was carried out Spearman Rank earned value p =
0.010 mean value p = < (0.05) with correlation value = 0.276. which means H0 is
rejected. This showed that there was a relationship between functional status and
depression in stroke patients at the Neurology Polyclinic of Anna Medika Madura
General Hospital.

Based on the above result, it is recommended for further researchers to develop


variables of family support, self-efficacy, self-care, reccurent stroke and motivation
in depression in stroke patients, for nurses to provide information and education to
families in order to continuously improve the functional status of stroke patients so
as to reduce depression in stroke patients.

Keywords: Functional Status, Depression, Stroke


1. Judul Skripsi
2. Mahasiswa S1 Keperawatan Ngudia Husada Madura
3. Dosen STIKES Ngudia Husada Madura
Latar Belakang Masalah mendalam, menarik diri dari orang lain,
Stroke adalah penyakit gangguan tidur tidak teratur dan kehilangan nafsu

fungsional otak akut fokal atau sistemik makan (Wijanarko, 2019). Skala
akut yang disebabkan oleh obstruksi pengukuran untuk membantu
aliran darah ke otak karena perdarahan menentukan derajat depresi seseorang

(stroke hemoragik) atau obstruksi (stroke adalah Hamilton Depression Rating


iskemik). Tergantung pada Gejala dan Scale (HDRS). Rentang interpretasi dari

tanda yang timbul sesuai bagian otak kuesioner skala nilai depresi dari The

yang terkena, bagian tersebut dapat Hamilton Depression Rating Scale


sembuh total, menjadi cacat atau mati (HDRS) terdapat rentang nilai 0-50,

(Junaidi,2011). Masalah yang disebabkan dengan interpretasi<7 normal, 8-13


oleh stroke adalah kelumpuhan atau depresi ringan, 14-18 depresi sedang, 19-

kelemahan anggota tubuhnya, yang dapat 22 depresi berat, dan >23 depresi sangat

menyebabkan kesulitas dalam aktivitas berat (Moniung et al., 2015).

sehari-hari, dapat juga mengalami Menurut data WHO (World


gangguan sensorik (perasa) dan kesulitan Health Organization), 15 juta orang di

buang air kecil. Hal ini dapat berdampak seluruh Dunia menderita stroke setiap

psikologis pada pasien stroke dalam tahunnya. Dari jumlah tersebut, 5 juta

bentuk depresi, yang mengarah pada meninggal dan 5 juta lainnya cacat

penurunan semangat kualitas hidupnya permanen. Hipertensi menyebabkan lebih

(Wijanarko, 2019). dari 12,7 juta stroke di seluruh Dunia.


Depresi adalah keadaan emosional Kematian stroke di Eropa sekitar 650.000

yang ditandai dengan kesedihan yang setiap tahun. Angka kejadian stroke di
Negara maju semakin menurun, sebagian Dunia diperkirakan 5-10% per tahun,

besar karena upaya untuk menurunkan sedangkan di Indonesia sekitas 17-27%.

tekanan darah dan mengurangi rokok. WHO memperkirakan bahwa depresi

Namun, tingkat keseluruhan stroke tetap akan menjadi beban penyakit global

tinggi karena penuaan penduduk terbesar kedua di Dunia. Angka kejadian

(Kunaryanti et al., 2019). depresi pada lansia sebesar 13,5%

Menurut hasil Riset Kesehatan (Agustus & Agustus, 2019).

Dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2018, Menurut hasil Riset Kesehatan

pravalensi stroke di Indonesia meningkat Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2018,

sebesar 7% pada tahun 2013 dan tahun pravelensi depresi pada penduduk berusia

2018 menjadi 10,9% (Wijanarko, 2019). di atas 15 tahun di Indonesia mencapai

Sedangkan menurut diagnosa tenaga 6.1% dari total penduduk di 33 Provinsi.

kesehatan dan diagnosa gejala Provinsi Di Jawa Timur angka kejadian depresi

prevalensi stroke di Provinsi Jawa Timur 5% (Fahmi & Sukmawati, 2020)

507 jiwa (Basoeni, 2020) Dari hasil studi pendahuluan yang

Menurut Organisasi Kesehatan di lakukan di RSU Anna Medika Madura

Dunia (WHO) sekitar 350 juta orang di Kabupaten Bangkalan di dapatkan data

Dunia menderita depresi. Insiden depresi dua tahun terakhir yaitu 235 pasien

pada wanita 50% lebih tinggi dari pada stroke pada tahun 2019, dan 317 pasien

pria. Depresi dapat menyebabkan bunuh stroke pada tahun 2020. Data tiga bulan

diri. Setiap tahun lebih dari 800.000 terakhir yaitu 125 pasien stroke pada

orang meninggal karena bunuh diri bulan november 2020, 106 pasien stroke

diseluruh Dunia. Pravelensi depresi di pada bulan desember 2020 dan 103
pasien stroke pada bulan januari 2021. ketidakmampuan untuk berpartisipasi

Dari hasil 10 responden pasien strokedi dalam proses rehabilitasi, depresi tidak

poli syaraf RSU Anna Medika Madura hanya mempengaruhi kualitas hidup,

dilaporkan hasil depresi berat 4 orang, tetapi juga mengurangi kemampuan

depresi sedang 3 orang, dan depresi fungsional, memperburuk hasil

ringan 3 orang. Dari data tersebut penyembuhan dan meningkatkan

didapatkan tingkat depresi yang paling mortalitas (Dewi & Darliana, 2017).

tinggi berada diaspek Kerja dan kegiatan,


Dampak tingkat depresi terhadap
responden banyak menderita depresi
stroke yaitu, berdampak negatif pada
karena harus berhenti bekerja akibat
pemulihan fungsi kognitif dan aktifitas
stroke. Kemudian nilai tertinggi yang ke
sehari-hari, proses pemulihan fungsional
2 yaitu pada aspek anxietaspsikis, yaitu
buruk, kualitas hidup buruk, dan risiko
responden menunjukkan ekspresi takut
kematian lebih tinggi. Depresi tidak
ketika diwawancarai, sehingga dapat
hanya mempengaruhi kualitas hidup,
disimpulkan masih tingginya kejadian
tetapi juga mengurangi kemampuan
depresi pada pasien stroke.
fungsional, hasil penyembuhan yang

Faktor penyebab yang buruk dan peningkatan kematian

mempengaruhi derajat depresi stroke (Jumrana, 2020).

antara lain usia, pekerjaan, komplikasi


Solusi untuk mengurangi depresi
penyakit, pendidikan, dukungan
pada pasien stroke Menurut (Muqodas,
keluarga, kekambuhan stroke dan status
2011), terapi perilaku kognitif (CBT)
fungsional (Vika et al., 2018).
dapat mengurangi gejala depresi
beberapa pasien stroke dan sangat Pada penelitian ini menggunakan

bermanfaat dan sangat berguna dalam desain penelitian cross sectional. Dan

kelompok kasus ini. Menurut (Amelia & sampel yang di gunakan sejumlah 87

Trisyani, 2015), Salah satu terapi yang pasien stroke di Poli Syaraf RSU Anna

bisa bersifat komplemen, atau alternatif Medika. Variabel status fungsional

yang dapat diberikan pada penderita menggunakan kuesioner indeks barthel

depresi adalah terapi musik yang dapat yang terdiri dari 10 pernyataan dan

meningkatkan status fungsional. Status kuesioner harga diri menggunakan

fungsional adalah kemampuan individu HDRS yang terdiri dari 24 pernyataan.

untuk melakukan aktivitas sehari-hari


4.1 Data Umum
dalam memenuhi kebutuhan dasar,
4.1.1 Distribusi frekuensi responden
melaksanakan tugas, serta
berdasarkan usia di Poli Syaraf
mempertahankan kesehatan dan
RSU Anna Medika Madura.
kesejahteraan. Sekitar 90% pasien stroke
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi
mengalami kecacatan atau kelumpuhan responden berdasarkan
usia di Poli Syaraf RSU
separuh badan. jika penerimaan diri Anna Medika Madura
pada bulan April 2021.
Usia Frekuensi (Orang) Present
seseorang rendah maka akan ase (%)
40-50
13 14.9
menyebabkan perubahan penerimaan diri tahun
51-60
36 41.4
pribadi, yang akan berdampak pada tahun
61-65
38 43.7
tahun
kesehatan mentalnya dan menyebabkan Jumla
87 100
h
depresi (Vika et al., 2018). Sumber : Data primer, April 2021

METODE PENELITIAN Berdasarkan tabel 4.1

diatas menunjukkan hampir


setengahnya di usia 61-65 tahun Medika Madura pada
bulan April 2021.
sejumlah 38 (43.7%) responden. Pekerjaan Frekuensi Persentase
(orang) (%)
Tidak
4.1.2 Distribusi frekuensi responden 22 25.3
bekerja
Petani 3 3.4
berdasarkan jenis kelamin di Poli Wiraswasta 37 42.5
PNS 23 26.4
Syaraf RSU Anna Medika Pensiunan 1 1.1
TNI 1 1.1
Total 87 100
Madura. Sumber :Data primer, April 2021

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Berdasarkan tabel 4.3


responden berdasarkan
jenis kelamin di Poli diatas menunjukkan hampir
Syaraf RSU Anna
Medika Madura pada setengahnya pekerjaanya sebagai
bulan April 2021.
Jenis Frekuensi Persentase wiraswasta sejumlah 37 (42.5%)
Kelamin (%)
Laki-laki 42 48.3
responden.
Perempuan 45 51.7
Total 87 100
Sumber : Data primer, April 2021
4.1.4 Distribusi frekuensi responden

Berdasarkan tabel 4.2 berdasarkan pendidikan di Poli

diatas menunjukkan sebagian Syaraf RSU Anna Medika

besar berjenis kelamin perempuan Madura.

sejumlah 45 (51.7%) responden. Tabel 4.4 Distribusi frekuensi


berdasarkan pendidikan
4.1.3 Distribusi frekuensi responden terakhir di Poli Syaraf
RSU Anna Medika
berdasarkan pekerjaan di Poli Madura pada bulan
April 2021.
Syaraf RSU Anna Medika Tingkat Frekuensi Presentase
Pendidikan (0rang) (%)
Tidak
Madura. 5 5.7
sekolah
SD 25 28.7
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi SMP 13 14.9
berdasarkan pekerjaan SMA 22 25.3
responden di Poli S1 21 24.1
Syaraf RSU Anna S2 1 1.1
Total 87 100 setengahnya status fungsional
Sumber : Data primer, April 2021
ketergantungan sedang sejumlah
Berdasarkan tabel 4.2
32 (36.8%) responden.
diatas menunjukkan hampir
4.2.2 Depresi pada pasien stroke di Poli
setengahnya berpendidikan SD
Syaraf RSU Anna Medika Madura.
sejumlah 25 (28.7%) responden.
Tabel 4.6 Depresi di Poli Syaraf
RSU Anna Medika
Madura pada bulan
4.2 Data Khusus April 2021.
Depresi Frekuensi Persentase
Normal 5 5.7
4.2.1 Status fungsional pada pasien
Depresi
36 41.4
ringan
stroke di Poli Syaraf RSU Anna Depresi
26 29.9
sedang
Medika Madura. Depresi
19 21.8
berat
Depresi
Tabel 4.5 Status fungsional di sangat 1 1.1
Poli Syaraf RSU Anna berat
Medika Madura pada Total 87 100
bulan April 2021. Sumber : Data primer, April 2021
Status Frekuens Persentas
Fungsional i e Berdasarkan tabel 4.6
Mandiri 4 4.6
Ketergantunga
diatas menunjukkan hampir
25 28.7
n ringan
setengahnya depresi ringan
Ketergantunga
32 36.8
n sedang sejumlah 36 (41.4%) responden.
Ketergantunga
19 21.8
n Berat 4.2.3 Hubungan status fungsional
Ketergantunga
7 8.0 dengan depresi pada pasien stroke
n total
Total 87 100 di Poli Syaraf RSU Anna Medika
Sumber : Data primer, April 2021

Berdasarkan tabel 4.5 Madura.

diatas menunjukkan hampir Tabel 4.7 Hubungan status


fungsional dengan
depresi pada pasien
stroke di Poli Syaraf RSU Anna Medika Madura pada bulan April 2021.
Depresi
Status Normal Depresi Depresi Depresi Depresi Jumlah
Fungsional ringan sedang berat sangat
berat
F % F % F % F % F % F %
Mandiri 2 2. 1 1.1 1 1.1 0 0 0 0 4 4.6
3
Ketergantun 2 2. 13 14.9 6 6.9 4 4.6 0 0 25 28.7
gan ringan 3
Ketergantun 1 1. 12 13.8 12 13.8 7 8.0 0 0 32 36.8
gan sedang 1
Ketergantun 0 0 8 9.2 4 4.6 7 8.0 0 0 19 21.8
gan
Berat
Ketergantun 0 0 2 2.3 3 3.4 1 1.1 1 1.1 7 8.0
gan
Total
Total 5 6. 36 41.4 26 29.9 19 21.8 1 1.1 87 100
7
Uji Spearman Rank p value = 0,010 α = 0.05

Sumber : Data primer, April 2021

dengan demikian dapat


Berdasarkan tabel 4.7
disimpulkan bahwa H0 ditolak Ha
dapat dijelaskan bahwa pasien
diterima yang berarti ada
stroke di Poli Syaraf RSU Anna
hubungan status fungsional
Medika Madura mengalami status
dengan depresi pada pasien stroke
fungsional dengan
di Poli Syaraf RSU Anna Medika
ketergantungan sedang dengan
Madura.
depresi ringan sebanyak 12
PEMBAHASAN
(13.8%) responden.
5.1 Status Fungsional Pada Pasien
Hasil uji statistic
Stroke di Poli Syaraf RSU Anna
spearman rank diperoleh nilai p =
Medika Madura
0,010 berarti nilai p = < α (0,05)

dengan nilai korelasi = 0,276


Hasil distribusi frekuensi status otak yang terkena stroke, sehingga pasien

fungsional pada pasien stroke di Poli membutuhkan bantuan orang lain.

Syaraf RSU Anna Medika Madura Faktor pertama yang berkaitan

didapatkan bahwa hampir setengahnya dengan status fungsional adalah usia

status fungsional dengan ketergantungan didapatkan bahwa hasil usia hampir

sedang. Menurut peneliti, pasien dengan setengahnya sejumlah 38 (43.7%)

pasca stroke mengalami kelumpuhan atau responden berusia 61-65 tahun. Hal ini

kelemahan pada sisi tubuh sehingga, didukung oleh penelitian (Anggraeni et

dalam menjalankan aktifitas sehari- al., 2020) Banyak orang yang berusia 60

harinya mejadi terbatas dan mengalami tahun ke atas mengalami frustasi fisik

ketergantungan atau bantuan terhadap dan psikologis, yang berarti bahwa

orang lain. Hal ini sesuai dengan teori pengalaman tersebut mengarah pada

yang dikemukakan oleh Fandri et al, perubahan negatif pada aspek fisik,

(2012) dalam Robby (2019) psikologis, dan sosial, yang

ketidakmampuan ini dikarenakan mempengaruhi fungsi dan kemampuan

penyakit stroke yang dialami dapat tubuh secara keseluruhan. Menurut

menyebabkan kelumpuhan motorik, peneliti, pada orang yang lanjut usia akan

karena kontrol otak kanan bertanggung mengalami penurunan fungsi tubuh

jawab untuk menggerakkan tubuh bagian secara bertahap sampai akhir hidupnya

kiri dan sebaliknya. Hal ini biasanya dan menyebabkan ketidakmandirian

menyebabkan pasien stroke sulit dalam melakukan aktivitas sehari-hari

menggerakkan tangan dan kaki dibagian sehingga mengalami ketergantungan

terhadap orang lain.


Faktor kedua yang berkaitan informasi mengenai kesehatan, dan tidak

dengan status fungsional adalah dapat mengasah kemampuan berfikir

pendidikan didapatkan hampir kritisnya terhadap informasi yang

setengahnya berpendidikan SD sejumlah diterimanya.

25 (28.7%) responden. Hal ini didukung Berdasarkan analisis domain

penelitian (Vika et al., 2018). kuesioner status fungsional tertinggi

Menunjukkan bahwa tingkat akhir yaitu berada di soal nomer 1 dengan nilai

pendidikan berdampak pada usia dan 96 pada komponen makan dan minum.

kesehatan. Orang tua dengan tingkat Hal ini sejalan dengan teori (Harahap,

sosial ekonomi rendah dan menengah 2018) menyatakan bahwa sebagian besar

memiliki tingkat pendidikan yang penderita stroke non hemoragik dapat

rendahdan lebih mungkin untuk jatuh ke makan dan minum secara mandiri karena

dalam situasi kesehatan yang buruk. Oleh motivasi yang kuat. Menurut peneliti,

karena itu, dampak pendidikan kesehatan aktivitas makan dan minum sudah

yang buruk. Menurut peneliti kurangnya menjadi kebiasaan atau sering dilakukan

informasi karena pendidikan rendah tidak dalam kehidupan sehari-hari, jadi

banyak mengerti tentang apa yang harus mayoritas pasien stroke dapat melakukan

dilakukan mengakibatkan pasien lebih aktivitas makan dan minum secara

membutuhkan bantuan orang lain. mandiri, kecuali pada pasien stroke

Pendidikan rendah akan berpengaruh dengan hemiparesis bagian kanan.

terhadap kemampuan seseorang untuk Berdasarkan analisis domain

berinteraksi dengan individu kuesioner status fungsional terendah

disekitarnya, tidak dapat saling bertukar yaitu berada di soal nomer 10 dengan
nilai 91 pada komponen naik dan turun Tangan ini dijadikan tumpuan oleh orang

tangga. Hal ini sejalan dengan teori tersebut.

(Junaidi, 2011) menyatakan bahwa

gangguan sensoris dan motorik paska


5.2 Depresi pada Pasien Stroke di Poli
stroke mengakibatkan gangguan
Syaraf RSU Anna Medika
keseimbangan termasuk kelemahan otot,
Hasil distribusi frekuensi depresi
penurunan fleksibilitas jarigan lunak,
pasien stroke di Poli Syaraf RSU Anna
serta gangguan control motorik dan
Medika Madura didapatkan bahwa
sensorik. Menurut peneliti, fungsi yang
hampir setengahnya depresi ringan.
hilang akibat gangguan kontrol motorik
Menurut peneliti, pasien pasca stroke
pada pasien stroke mengakibatkan
cenderung tidak bisa melakukan kegiatan
hilangnya kemampuan keseimbangan
apapun, semua kegiatan hariannya
tubuh dan postur (kemampuan untuk
dibantu oleh keluarga. Hal ini
mempertahankan posisi tertentu). Naik
menyebabkan pasien merasa dirinya
dan turun tangga tidak akan dapat
tidak berguna lagi, karena banyaknya
dilakukan secara normal oleh pasien
keterbatasan yang ada dalam diri akibat
yang menderita stroke, hal yang
dari penyakitnya. Hal tersebut yang dapat
dilakukan oleh pasien stroke biasanya
menyebabkan pasien mengalami depresi.
berpegangan pada orang yang ada
Hal ini sesuai dengan teori yang
disekitar. Tidak hanya itu, tangan yang
dikemukakan oleh (Volz, et al, 2016)
sehat biasanya digunakan untuk
dalam (Dewi & Darliana, 2017) yang
berpegangan pada pegangan tangga.
menyatakan bahwa gangguan stroke juga
akan membuat pasien merasa tidak peneliti, rentang usia 61-65 tahun adalah

berdaya, tidak mandiri dan membutuhkan termasuk dalam kategori lansia, karena

bantuan orang lain, serta mempengaruhi fungsi tubuh sudah menurun, dan

pendapatan atau income seseorang menurun juga fungsi koping dalam

sehingga akan membuat pasien depresi. dirinya terhadap stressor yang ada. Hal

Pasien dengan depresi tidak mampu ini juga disebabkan oleh peurunan fungsi

untuk berpartisipasi dalam proses otak akibat penuaan sehingga akan

penyembuhan. membuat lansia akan rentan mengalami

Faktor pertama yang barkaitan gangguan emosional seperti depresi.

dengan depresi adalah usia dimana Faktor kedua yang berkaitan

didapatkan bahwa hasil usia hampir dengan depresi adalah jenis kelamin

setengahnya sejumlah 38 (43.7%) dimana didapatkan bahwa hasil jenis

responden berusia 61-65 tahun. Hal ini kelamin sebagian besar perempuan

didukung penelitian (Vika et al., 2018) sejumlah 45 responden (51.7%). Hal ini

Kejadian depresi pada stroke ini semakin didukung oleh teori (Elfira Sri Futriani,

meningkat dengan meningkatnya umur 2019) yang mengatakan bahwa

penderita. Bertambahnya umur prevalensi gangguan depresi berat dua

diasumsikan terjadi penurunan kali lebih besar pada perempuan dari

kemampuan tubuh untuk beradaptasi pada laki-laki. Alasannya perbedaan ini

dengan stress lingkungan, perubahan yang telah dihipotesakan antara lain

fungsi fisik, kognitif sampai perubahan perbedaan hormonal, pengaruh kelahiran

psikososial yang akan mempermudah anak, stressor psikososial yang

terjadinya depresi pada lansia. Menurut membedakan antara laki-laki dan


perempuan. Menurut peneliti, karena terjadinya depresi. Menurut peneliti,

perempuan memiliki kerentanan genetik karena pada seseorang yang memiliki

yang lebih kuat mengalami depresi selain tingkat pendidikan yang rendah mereka

itu kadar hormon pada perempuan juga tidak mencari informasi tentang penyakit

lebih rentan berubah. perempuan yang dideritanya bahkan tidak tau

mempunyai kecenderungan lebih pemikir tentang penyakit yang di alaminya

dibandingkan laki-laki, perempuan sering sekarang, secara tidak langsung mereka

memikirkan sesuatu secara berlebihan tidak memahami bagaimana agar

yang membuatnya rentan mengalami terhindar dari gangguan emosional.

depresi. Berdasarkan analisis butir

Faktor ketiga yang berkaitan kuesioner depresi tertinggi yaitu berada

dengan depresi adalah pendidikan di soal nomer 7 dengan nilai 232 pada

dimana didapatkan bahwa hasil komponen kerja dan kegiatan. Hal ini

pendidikan hampir setengahnya SD sejalan dengan teori (Vika et al., 2018)

sejumlah 25 responden (28,7%). Hal ini menyatakan bahwa pasien yang biasanya

didukung oleh teori (Elfira Sri Futriani, aktif beraktivitas dan bersosialisasi

2019) bahwa orang yang memiliki dengan teman kerjanya sudah tidak bisa

tingkat pendidikan yang rendah kurang lagi bekerja karena penyakitnya pasien

terpapar dengan informasi sehingga cara akan mengalami perubahan pada

mereka menanggapi sebuah penyakit penerimaan diri individu yang dapat

akan kurang baik, mereka cendrung putus menjadikan pasien mengalamai depresi.

asa dan pasrah dengan keadaan, prasaan Menurut peneliti, pasien pada awalnya

seperti inilah yang akan memicu bekerja, namun setelah terserang stroke
menjadi tidak bekerja. Anggota gerak berbeda dari kebanyakan orang. Dalam

tubuh tidak dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari orang yang

melakukan pekerjaan sehingga menjadi mengalami gejala paranoid biasanya

tidak produktif. terlihat tertutup sekali orangnya atau

Berdasarkan analisis butir menunjukkan sikap acuh terhadap orang

kuesioner depresi terendah yaitu berada lain atau orang yang baru dikenal.

di soal nomer 20 dengan nilai 13 pada

komponen rasa curiga (gejala paranoid).


5.3 Hubungan Status Fungsional
Hal ini sejalan dengan teori (Ridha et al.,
Dengan Depresi Pada Pasien
2020) menyatakan bahwa pasien dengan
Stroke Di Poli Syaraf RSU Anna
gejala paranoid akan mengalami pola
Medika Madura
kepribadian yang didominasi oleh
Hasil uji statistic spearman rank
ketidakpercayaan dan kecurigaan
diperoleh nilai p = 0,010 berarti nilai p =
terhadap orang lain disertai rasa dengki.
< α (0,05) dengan nilai korelasi = 0,276
Orang yang mengalami gangguan ini
dengan demikian dapat disimpulkan
sering cepat marah, sulit diajak bergaul,
bahwa H0 ditolak Ha diterima yang
dan bereaksi terhadap frustasi dengan
berarti ada hubungan status fungsional
gerakan balas dendam. Menurut peneliti,
dengan depresi pada pasien stroke di Poli
pasien dengan gejala paranoid cenderung
Syaraf RSU Anna Medika Madura.
sulit atau bahkan tidak bisa mempercayai
Status fungsional erat hubungannya
orang lain, selalu curiga terhadap orang
dengan depresi, menurut (Vika et al.,
lain, sulit untuk bekerjasama dengan
2018) menyatakan stroke merupakan
orang lain dan memiliki pola pikir yang
penyakit yang paling sering adalah kemampuan individu untuk

menyebabkan cacat berupa kelumpuhan melakukan kegiatan sehari-hari yang

anggota gerak, gangguan bicara, proses normal yang diperlukan untuk memenuhi

berpikir, daya ingat, dan bentuk-bentuk kebutuhan dasar, memenuhi status peran,

kecacatan lain sebagai akibat gangguan dan menjaga kesehatan dan

fungsi otak. Kehilangan fungsi tubuh kesejahteraan. Status fungsional tidak

akibat penyakit stroke mengakibatkan hanya terkait kegiatan fisik tetapi juga

produktifitas pasien stroke terhalang dan terkait psikologis, sosial, dan spiritual.

berpengaruh pada penurunan pemenuhan Status fungsional dapat dipengaruhi oleh

ADL (activity daily of living) yang gangguan biologis atau fisiologis, gejala,

mengakibatkan status fungsional suasana hati, dan faktor-faktor lain. Pada

menurun seperti makan, mandi, pasien stroke akibat perubahan

perawatan diri, berpakaian, eliminasi fisiologisnya akan mengalami hambatan

bowel, berkemih, penggunaan toilet, dalam melakukan aktifitas sehari-hari,

berpindah tempat, pergerakan dan naik hal ini akan menyebabkan adanya

dan turun tangga. Hal tersebut berakibat perubahan dalam status fungsionalnya.

pada perubahan penerimaan diri individu Menurut (Cahyati, 2018) Status

jika peneriman diri seseorang rendah, fungsional pada pasien stroke dapat

akan berdampak pada kesehatan diukur salah satunya adalah dengan

mentalnya yang akan memicu timbulnya menggunakan Indeks Barthel sebagai

respon psikologis seperti depresi. istrumen untuk mengukur kategori

Penelitian yang dilakukan oleh ketergantungan kemampuan fungsi yang

(Vika et al., 2018) status fungsional dialami. Pasien stroke yang mengalami
kelumpuhan pada salah satu atau kedua sehingga tidak hanya berfokus pada

anggota ekstremitas atas (tangan) pasti pengobatan fisik tetapi juga pada

mengalami kesulitan dalam hal pengobatan psikisnya.

kebutuhan fisiologis, makan. Gangguan Teori keperawatan yang digunakan

makan pada pasien stroke tidak hanya dalam penelitian ini adalah teori

dapat berakibat pada sistem pencernaan perawatan mandiri (self-care)

dan energinya tetapi dapat berakibat juga dikemukakan oleh Dorothea E.Orem

dengan penurunan konsentrasi atau pada tahun 1971 dan dikenal dengan teori

penurunan kognitif pasien. defisit perawatan diri. Self care

Menurut peneliti, hal ini (perawatan diri) merupakan aktivitas dan

menunjukkan bahwa status fungsional inisiatif dari individu yang dilaksanakan

menurun disebabkan oleh komplikasi oleh individu itu sendiri untuk memenuhi

penyakit seperti hipertensi, jantung dan serta mempertahankan kehidupan,

DM, hal ini terjadi karena kesehatan dan kesejahteraannya

ketidakberdayaannya yang disebabkan (Nurcahyati & Karim, 2016)

oleh stroke yang menjadikan pasien lebih KESIMPULAN DAN SARAN

tergantung dan keadaan memburuk


6.1 Kesimpulan
karena adanya komplikasi penyakit lain.
Berdasarkan hasil penelitian
Dari ketidakberdayaannya pasien
dan pembahasan, maka dapat
mengalami perubahan pada penerimaan
disimpulkan bahwa :
diri individu yang dapat menjadikan
a. Status fungsional pada pasien
pasien mengalamai depresi yang dapat
stroke di RSU Anna Medika
memperburuk keadaan dan pengobatan,
Madura paling banyak dengan depresi pasien stroke.

status fungsional Disarankan pada peneliti

ketergantungan sedang. selanjutnya untuk

b. Depresi pada pasien stroke di mengembangkan variabel

RSU Anna Medika Madura dukungan keluarga, self

menunjukkan sebagian besar efficacy, self care, stroke

dengan depresi ringan. berulang dan motivasi

c. Ada hubungan antara status pada depresi pasien stroke,

fungsional dengan depresi

pada pasien stroke di RSU b. Praktis

Anna Medika Madura. Diharapkan perawat

dapat memberi informasi

6.2 Saran dan edukasi kepada

Setelah mengetahui hasil keluarga agar senantiasa

dari penelitian ini, peneliti meningkatkan status

memberikan saran sebagai berikut : fungsional pada pasien

a. Teoritis stroke sehingga dapat

Penelitian ini bisa menurunkan depresi pada

digunakan sebagai refrensi pasien stroke. Bagi

untuk penelitian lebih keluarga tentunya dapat

lanjut tentang hubungan membantu dan

status fungsional dengan mendampingi pasien

dalam meningkatkan
status fungsional sehingga mengalami penurunan fungsi tubuh.
2(1), 29–40.
pasien dapat melakukan
Arista, L., Nurachmah, E., & Herawati,
aktivitas sehari-hari
T. (2020). Penerapan Program
Pemberdayaan Keluarga Sebagai
dengan mandiri sehingga Upaya Meningkatkan Status
Fungsional Klien dan Kesiapan
dapat menurunkan Keluarga Merawat Klien Stroke.
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan
depresinya. Indonesia, 10(04),
148155.https://doi.org/10.33221/jiik
DAFTAR PUSTAKA i.v10i0

Agustus, M., & Agustus, M. (2019). Basoeni, R. A. (2020). Profil Lipid pada
Faktor-faktor yang Berhubungan Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
denga Depresi Pasien Pasca Stroke dengan Kejadian Stroke Iskemik di
Elfira Sri Futriani , 2 Magdalena RSUD 22(2), 50–62.
Pasaribu Program Studi D III
Keperawatan STIKes Abdi Cahyati, Y. (2018). Gambaran
Nusantara Jakarta Kemampuan Fungsional Pasien
PENDAHULUAN Stroke Stroke Di Rsud Dr. Soekardjo
merupakan penyakit yang jaringan Tasikmalaya. Media Informasi,
di otak , kerusakan ini a. 2(2), 66– 14(2), 162–170.
73. https://doi.org/10.37160/bmi.v14i2.
216
Amelia, D., & Trisyani, M. (2015).
Terapi Musik Terhadap Penurunan Dewi, C. M., & Darliana, D. (2017).
Tingkat Depresi : Litarature Review. Dukungan Keluarga Dengan
’Afiyah, 2(1). Depresi Pada Pasien Pasca Stroke.
Idea Nursing Journal, 8(3).
Aminuddin, M., Kapriliansyah, M., &
Nopriyanto, D. (2020). The Level Elfira Sri Futriani, 2Magdalena Pasaribu.
Of Independence Of The Elderly In (2019). Faktor-faktor Yang
The Activity Of Daily Living ( ADL Berhubungan dengan Depresi Pada
) At Tresna Werdha Nirwarna Puri Pasien Pasca Stroke Elfira Sri
Samarinda Social Home Using The Futriani , 2 Magdalena Pasaribu
Barthel Index Method. Kesehatan Program Studi D III Keperawatan
Pasak Bumi Kalimantan, 3(1), 14– STIKes Abdi Nusantara Jakarta
20. Pendahuluan Stroke merupakan
penyakit yang jaringan di otak ,
Anggraeni, R., Tinggi, S., Kesehatan, I., kerusakan ini a. 2(2), 66–73.
& Tengah, J. (2020). Respons
ansietas pada lansia yang Fahmi, A. Y., & Sukmawati, R. (2020).
Hubungan Koping Religius Dengan
Tingkat Depresi Pada Warga Binaan https://doi.org/10.35790/ecl.3.1.201
Wanita Di Lembaga 5
Pemasyarakatan. Jurnal Surya
Muda, 2(2), 110–118. Muqodas, I. (2011). Cognitive-Behavior
https://doi.org/10.38102/jsm.v2i2.60 Therapy : Solusi Pendekatan Praktek
Konseling di Indonesia. Jurnal
Harahap, S. (2018). Aktivitas Sehari-hari Ilmiah Bimbingan Konseling, 1–22.
Pasien stroke Non Hemoragik di
RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian
Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
PANNMED (Pharmacist, Analyst,
Nurse, Nutrition, Midwivery, Nurcahyati, S., & Karim, D. (2016).
Environment, Dentist), 11(1), 69– Implementasi Self Care Model
73. dalam Upaya Meningkatkan
https://doi.org/10.36911/pannmed.v Kualitas Hidup Penderita Gagal
11i Ginjal Kronik. Jurnal Keperawatan
Jumrana, T. A. W. (2020). Hubungan Sriwijaya, 3(2), 25–32.
Dukungan Emosional Keluarga
dengan Depresi pada Pasien Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan
Pascastroke Iskemikdi Puskesmas Metode Penelitian Ilmu
Remaja Samarinda Tahun 2019. Keperawatan. In Salemba Medika.
Borneo Student Research, 1(2),
1084–1091. Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Junaidi, Iskandar. (2011). Stroke Praktis. (P. P. Lestari, Ed.) (4th
Waspadai Ancamannya. ed.). Jakarta: Salemba Medika.
Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
Oktari, I., Febtrina, R., Malfasari, E., &
Khomsiatun. (2015). Hubungan status Guna, S. D. (2020). Tingkat
fungsional terhadap depresi pada Ketergantungan Dalam Pemenuhan
pasien stroke di ruang fisioterapi di Aktivitas Sehari Hari Berhubungan
rsud wilayah kabupaten semarang. dengan Harga Diri Penderita Stroke.
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal
Kunaryanti, Subianto, & Fahmi, A. A. Ilmiah STIKES Kendal, 10(2), 185–
(2019). Pemijatan Kaki Untuk 194
Meningkatkan Pergerakan Kaki
Pada Asuhan Keperawatan Stroke. Prof.DR.dr.S.M. Lumbantobing, S.
Jurnal Keperawatan CARE, 9(2).
(2011). NEUROGERIATRI.
Jakarta: Fakultas Kedokteran,
Moniung, I. F., Dundu, A. E., &
Munayang, H. (2015). Hubungan Universitas Indonesia
Lama Tinggal Dengan Tingkat
Depresi Pada Lanjut Usia Di Panti Puspita, D., Anggun, P., Iskandar, A.,
Kedokteran, P. S., Kedokteran, F.,
Sosial Tresna Werdha ‘Agape’
Mulawarman, U., Mikrobiologi, L.,
Tondano. E-CliniC, 3(1), 1–6.
Kedokteran, F., Mulawarman, U., Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode
Ilmu, L., Jiwa, K., Kedokteran, F., Penelitian: Lengkap, Praktis, dan
& Mulawarman, U. (2020). Mudah Dipahami. Yogyakarta:
Hubungan Antara Shift Jaga Pustaka Baru Press.
Dengan Tingkat Sjahranie
Samarinda. 2(1), 29–39. Vika, W. N., Syarifah, A. S., &
Ratnawati, M. (2018). Hubungan
Ridha, D., Putri, D., & Fahlevi, M. R. Status Fungsional Dengan Tingkat
(2020). Penerapan Teorema Bayes Depresi Pada Pasien Stroke Di
Dalam Mendiagnosa Gangguan Ruang Flamboyan Rsud Jombang.
Kepribadian Paranoid. Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific
4(September), 545–551. Journal of Midwifery), 4(1), 52–59.
http://ejurnal.tunasbangsa.ac.id/inde https://doi.org/10.33023/jikeb.v4i1.1
x.php/jsakti/article/view/246 56

Riskesdas. 2018. Riset Kesehatan Dasar Wijanarko, W. (2019). Efektivitas Terapi


Tahun 2018. Diakses pada Tanggal Latihan Terhadap Penurunan
18 Januari 2021 Depresi Pada Padien Stroke.
44(12), 2–8.

Anda mungkin juga menyukai