Anda di halaman 1dari 196

KURIKULUM

SMK BUDI MULIA UTAMA


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI


DAN KOMUNIKASI
PROGAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN
INFORMATIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN : MULTIMEDIA

YAYASAN PENDIDIKAN BUDI MULIA JAKARTA


Alamat: Jl. Rawa Jaya No 35 Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta, Tlp: 021-
864316
Email: smkbudimuliautama@yahoo.com
Website : www.smk.budimuliautama.sch.id
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan hasil rapat dewan pendidik dengan memperhatikan pertimbangan komite


sekolah, Kurikulum SMK BUDI MULIA UTAMA ditetapkan/disahkan dan
diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2022/2023.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal :
Menyetujui :
Ketua Komite Sekolah/Yayasan Kepala SMK Budi Mulia Utama

Mengetahui,
Kepala Bidang Pembinaan SMK
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

ii
LEMBAR VALIDASI

Setelah melakukan telaah dan validasi kurikulum SMK Budi Mulia Utama
Kompetensi Keahlian Multimedia sebagaimana Instrumen Validasi terlampir. serta
saran-saran perbaikan, dengan ini Kurikulum SMK Budi Mulia Utama ini dinyatakan
sesuai dengan Pedoman Penyusunan Kurikulum dan dapat diberlakukan mulai Tahun
Pelajaran 2022/2023

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : Juli 2022

Pengawas Paket,
Drs Murtias Moenal, M.Pd.
NIP. 195910011984031005

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, SMK Budi Mulia Utama Kompetensi Keahlian MULTIMEDIA telah
menyusun Dokumen I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun pelajaran
2022/2023.
Penyusunan Dokumen I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan
salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh
sekolah, sesuai dengan karakteristik daerah dan lingkungan serta berorientasi pada
kebutuhan peserta didik.
Kurikulum SMK Budi Mulia Utama disusun dengan mengacu pada delapan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) ditetapkan oleh BSNP dan peraturan-peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) yang berkenaan dengan
implementasi Kurikukum 2013 (KTSP) maupun Kurikulum 2013. Dokumen KTSP
yang kami susun ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2022/2023
Namun demikian, kami menyadari sepenuhnya bahwa Dokumen kurikulum ini
masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan
seiring dengan perubahan dan penyempurnaan Kurikukum yang di berlakukan di
Indonesia, yang merupakan sumber acuan dalam penyusunan Dokumen ini.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
seluruh warga sekolah dan Staf Sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya
untuk membantu menyusun Dokumen ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya
yang kita lakukan demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Jakarta, Juli 2022
Kepala Sekolah,

Dra, Khodijah, M.Pd.

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR VALIDASI iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…............………………………………......…….. 1
B. Dasar Hukum………........……………………………........…….. 5
C. Tujuan Penyusunan Dokumen Kurikulum……….......................... 8
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum.................... …………..…….. 9
BAB II TUJUAN SATUAN PENDIIDKAN.................................................. 12
A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan..………………………... 12
B. Tujuan Umum Pendidikan ............................................................. 13
C. Tujuan Khusus Pendidikan ............................................................ 13
D. Visi SMK Budi Mulia Utama......................................................... 14
E. Misi SMK Budi Mulia Utama..........................….............……...... 15
F. Tujuan SMK Budi Mulia Utama…………………………………. 15
G. Tujuan Kompetensi Keahlian Multimedia...................................... 17
H. Profil Lulusan 18
I. Ruang Lingkup Pekerjaan MULTIMEDIA.................................... 19
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK BUDI
MULIA UTAMA
A. Struktur Kurikukum......................................................................
B. Muatan Kurikulum……………………………………………….
C. Muatan Lokal.................................................................................
D. Kegiatan Pengembangan Diri........................................................
E. Kegiatan Ekstrakurikuler..............................................................
F. Pengaturan Beban Mengajar..........................................................
G. Kriteria Ketuntasan Belajar.............................................................
H. Kriteria Kenaikan Kelas..................................................................

v
I. Kriteria Kelulusan...........................................................................
J. Penjurusan......................................................................................
K. Pendidikan Kecakapan Hidup.........................................................
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 61
A. Permulaan Tahun Pelajaran......…………………………………... 61
B. Jumlah Minggu Efektif…………………………………………... 62
C. Jadwal Waktu Libur ....................................................................... 62
BAB V PENUTUP........................................................................................... 64
A. Kurikulum....................................................................................... 64
B. Pengembangan Kurikulum.............................................................. 64
C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum................................... 64
D. Komponen Kurikulum SMK........................................................... 64

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun
oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Sekolah Menegah Kejuruan Budi Mulia Utama


mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi


kesempatan peserta didik untuk :

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah untuk


meningkatkan kinerja para staf, menawarkan partisipasi langsung kepada kelompok-
kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan.
Otonomi sekolah juga berperan dalam menampung konsensus umum tentang
pemberdayaan sekolah. Pemberdayaan sekolah dengan memberikan otonomi yang

1
lebih besar, di samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah terhadap
tuntutan masyarakat juga dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan efisiensi, mutu
dan pemerataan pendidikan.

Keterlibatan kepala sekolah, guru dan komite sekolah dalam pengambilan


keputusan-keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi
terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan
sumber daya yang ada se-efisien mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Sekolah
juga harus mampu mencermati kebutuhan peserta didik yang bervariasi, keinginan staf
yang berbeda, kondisi lingkungan yang beragam, harapan masyarakat yang
menyekolahkan anaknya pada sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia
kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang produktif, potensial, dan berkualitas.
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMK Budi Mulia Utama adalah
terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK Budi Mulia Utama masih harus
terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara
rinci kondisi nyata SMK Budi Mulia Utama adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pelaksanaan KTSP baru terlaksana 8 (delapan) komponen dari 9
(sembilan) komponen yang harus dilaksanakan
1.2. Pengembangan KTSP baru dilakukan oleh guru, belum melibatkan
berbagai pihak,DU/DI
1.3. 75% guru memberikan pembelajaran yang meliputi tugas mandiri,
kegiatan mandiri terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
1.4. Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan sekolah
1.5. Belum semua guru memberikan pembelajaran yang meliputi TM, KT dan
KMTT
2. Standar proses
2.1. 80 % guru sudah melaksankan proses pembelajaran sesuai pedoman
silabus
2.2. 80 % guru sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai peodman
RPP

2
2.3. 70% guru sudah menerapkan pembelajran berbasis TIK
2.4. 100 % sudah terlaksanakan pelaksanaan program pemantauan supervise
dan evaluasi
2.5. 70 % pemanfaatan perpustakaan untuk kegiatan pembelajaran
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Pencapaian kompeten dalam Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian
Multimedia sebanyak 55 peserta didik
3.2. Pencapaian nilai UKK 100 % Lulus
3.3. 90 % keterlaksanaan kegiatan ekstrakulikuler
3.4. 95 % Keterlaksanaan kegiatan Pramuka
3.5. 100 % keterlaksanaan program prakerin (PSG)
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.1. 80 % guru sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai peodman
silabus
4.2. 80 % guru sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai pedoman
RPP
4.3. 70 % guru sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai peodman
RPP
4.4. 5 pendidik sudah strata 2 ( S2)
4.5. 100% pendidik sudah berkualifikasi minimun diploms empat (S1)
4.6. 4 pendidik sudah memiliki sertifikat pendidik 4) 4 pendidik mapel
keahlian sudah memiliki sertifikat kompetensi
4.7. 2 pendidik sudah memiliki sertifikat asesor
4.8. 95% pendidik memiliki perangkat pembelajaran yang lengkap
4.9. 95% pendidik berlatar belakang pendidikan tinggi dengan program
pendidikan sesuai (linier) dengan mata pelajaran yang diampu. 8) 70%
pendidik mampu menggunakan internet sebagai sarana komunikasi dan
pembelajaran.
4.10.80% pendidik pembelajaran.mampu menggunakan IT sebagai sarana
4.11.Tenaga Kependidikan yang dimiliki sekolah:
a) Tenaga Administrasi 1
b) Tenaga Perpustakaan 1;
c) Operator Dapodik 1.

3
d) Penjaga sekolah 1
e) Tenaga Kebersihan 1;
f) Teknisi 2
5. Standar Sarana Prasarana
5.1. Rasio jumlah peserta didik dengan rombel dengan jumlah ruang belajar
teori sudah memadai (15 rombel: 15 ruang teori). 2) Rasio sarana bangku
dan meja ruang belajar teori sudah memadai (1 peserta : 1)
5.2. Tersediannya laptop atau komputer sesuai kebutuhan LSP 4) Memiliki
ruang guru yang memenuhi kriteria (guru umum, guru kejuruan, guru
BK, dan ruang wakil kepala sekolah. 5) 100% kecukupan ruang
praktikum seluruh kompetensi keahlian
5.3. 100% kelengkapan sarana praktikum seluruh kompetensi keahlian
5.4. Memiliki ruang UKS dan kelengkapanya yang representatif
5.5. Sudah ada akses wifi
5.6. Memiliki ruang OSIS dan kelengkapanya yang representatif. 9) Memiliki
sarana pembuangan limbah organik dan organik yang memadai. Adanya
sarana lapangan olahraga yang permanen dan luasnya sesuai dengan
kriteriaStandar Pengelolaan
5.7. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah
5.8. Struktur organisasi belum dilengkapi dengan uraian tugas yang lengkap
5.9. Baru 85% program sekolah terlaksana
5.10.Memiliki gudang sekolah yang memadai
5.11.Tersedianya ruang kantin yang memadai
5.12.Tersedianya lahan parkir yang memadai
5.13.75% tersedianya sarana pembimbingan O2SN dan FLS2N
5.14.Seluruh ruang utama memiliki akses yang aman dan dilengkapi CCTV
6. Standar Pembiayaan
6.1. Sekolah memiliki sumber daba dari CSR Perusahaan
6.2. Sekolah memperoleh bantuan dana operasional dari pemerintah provinsi
7. Standar Penilaian
7.1. Guru memeiliki data penelaahan instrument penilaian hasil belajar
7.2. Guru melaksanakan analisis dan pemanfaatan hasil penilaian
7.3. Peserta didik melaksankan sertifikasi kompetensi

4
8. Standar Pengelolaan
8.1 Pengurus komite sekolah sudah melaksanakan 80 % fungsi-fungsi,
peran dan tugas pokoknya
8.2 75 % ketercapaian prestasi peserta dididk pada kompetisi nasional
(LKS, O2SN, FLS2N)

B. DASAR HUKUM
1. Landasan Filosofis

Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh
dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur
perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK disusun untuk
mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah
yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus memperhatikan beberapa hal mendasar
sebagai berikut.

1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan
pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun
pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama
peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik manusia
dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai wahana untuk
membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani dan mengatasi
masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu berubah.

Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai
kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai
modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.

Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan


perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan sosial
budaya masyarakat.

5
a. Perkembangan Psikologis Peserta Didik

Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai dengan


pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitulatar belakang pendidikan, ekonomi
keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang mengakibatkan perbedaan dalam dimensi
fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia peserta didik di SMK,
mereka memiliki kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri.

Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik
kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah bentuk dan
jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih
tinggi.

b. Kondisi Sosial Budaya

Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat,


dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan keluarga (informal), yang
diserap dari masyarakat (nonformal), maupun yang diperoleh dari sekolah (formal)
akan menyatu dalam diri peserta didik, menjadi satu kesatuan yang utuh, saling
mengisi, dan diharapkan dapat saling memperkaya secara positif.

Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat yang
memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikan kejuruan
mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya yang dilakukan harus
selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar individu dalam
masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta
keharmonisan antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem yang lain (ekonomi,
sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum SMK edisi 2004
dikembangkan dengan memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan masyarakat, dan
tidak meninggalkan akar budaya Indonesia.

Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini sosiologis


masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip diversifikasi

6
dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan
pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah, maupun
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, berbagai
jenis program keahlian pada pendidikan menengah kejuruan semestinya dapat diterima
dan diapresiasi secara positif oleh berbagai kelompok masyarakat Indonesia.

2. Landasan Ekonomis

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta


didik menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah
melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian, pembukaan
program diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan
manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor
produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai warganegara
yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warganegara yang produktif.

Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi


SDM (human capital investment). Semakin tinggi kualitaspendidikan dan pelatihan
yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut. Akibatnya selain
meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja di
pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar global, sekolah menengah kejuruan
harus mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu
disiplin, taat azas, efektif, dan efisien.
3. Landasan Yuridis

1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Perubahan pertama
dan PP Nomor 13 Tahun 2015 Perubahan kedua PP Nomor 19 Tahun 2005
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2013 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2013 Tentang
Pelaksanaan Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

7
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Standar Isi dan SKL
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.23 Tahun 2015 Tentang
Penumbuhan Budi Pekerti
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kelulusan/SKL
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Dasar dan Menegah
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2017 Tentang
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah dan Satuan Pendidikan
16. Keputsan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud No.130/D/KEP/KR/2017 Tentang
Struktur Kurikulum SMK
17. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta
No.420/Dispen/2017 Tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran
2022/2023

C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP


Tujuan penyusunan Dokumen Kurikulum SMK Budi Mulia Utama ini adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, TU, peserta dan Komite sekolah
tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari
implementasi kurikulum 2013
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMK Budi
Mulia Utama. Dengan harapan agar pembelajaran di SMK Budi Mulia Utama

8
ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif sehingga mampu mengantarkan
peserta didik menguasai Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan, yang
mencakup ketiga ranah yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotor.
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia

D. PRINSIP PENYUSUSNAN KTSP


Kurikulum SMK Budi Mulia Utama dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta. Penyusunan kurikulum SMK
Budi Mulia Utama mengacu pada standar isi dan standar kelulusan dan berpedoman
pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
Kurikulum SMK Budi Mulia Utama dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagi berikut:
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukankepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
b. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan
moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global,
memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan
sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum
harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan
kemampuan kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
c. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

9
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
d. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerahmemerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
e. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.
f. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuhkembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
h. Agama

10
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta
akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
i. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan
dengan suku dan bangsa lain.
j. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan
dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.
k. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
l. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap danperilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

11
BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


1. Tujuan Pendidikan Nasional
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 31 ayat
(3) mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdakan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang. Atas dasar amanah tersebut telah diterbitkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang menegaskan bahwa Indonesia menganut pendidikan berbasis
standar.
Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 2), berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa,bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Pasal 3).

B. Tujuan Umum Pendidikan Menengah Kejuruan


Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan satuan
pendidikan lainnya.Perbedaan tersebut dapat dikaji dari tujuan pendidikan,
substansi pelajaran, tuntutan pendidikan dan lulusannya.. Pendidikan kejuruan
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Dari tajuan
pendidikan kejuruan tersebut mengandung makna bahwa pendidikan kejuruan di

12
samping menyiapkan tenaga kerja yang professional juga mempersiapkan peserta
didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai
dengan program kejuruan atau bidang keahlian
Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah:
a) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
b) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara
yang berakhlak mulia, sehat, berilma, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab:
c) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya
bangsa Indonesia; dan
d) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian
terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan
melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam
dengan efektif dan efisien.

C. Tujuan Khusus Pendidikan Kejuruan


Tujuan Khusus Pendidikan Kejuruan Mengacu pada UU No. 20 Tahun
2003 Tentang Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu untuk meningkatkan
kecerdasan, Pengetahuan, kepribadian, Ahlak Mulia, Serta Keterampilan
Peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti, pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan program kejuruannya.
Adapun Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai
berikut:
a. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam
program keahlian yang dipilihnya:

13
b. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih
dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya;
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara
mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi:
d. Membekali peserta didik dengan kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.

D. VISI SMK BUDI MULIA UTAMA

Visi sekolah sebagai wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah yang
memiliki pandangan jauh ke depan. Gambaran masa depan sekolah harus
tercermin pada visi sekolah. Dengan menganalisis segala kekuatan dan kelemahan
memperhatikan aspek dan tuntutan.
Visi SMK Budi Mulia Utama ditetapkan sebagai berikut: "Menjadi lembaga
pendidikan yang lulusannya berakhlak mulia, terampil dan siap kerja" Visi
sekolah yang bersifat filosofis itu akan dijabarkan ke dalam indikator keberhasilan
dan program kerja sekolah.
Indikator Visi Sekolah:
1. Berakhlak Mulia
a) Melaksanakan Ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Menghormati Guru dan Orang tua.
c) Menyayangi dan saling menghargai antar teman.
d) Selalu berlandaskan kepada sebuah kejujuran. e. Melakukan sesuatu
dengan penuh perhitungan yang benar.

2. Terampil dan Siap Kerja


a) Berinisiatif dalam menjalankan pekerjaannya.
b) Berpikir kritis dalam mengerjakan pekerjaannya.
c) Mampu mengatasi masalah dalam pekerjaanya.
d) Selalu disiplin dalam bekerja.

14
e) Mengelola waktu dengan baik dalam bekerja.
f) Mampu bekerja sendiri maupun bekerja sama dalam tim.

E. MISI SMK BUDI MULIA UTAMA


Misi yang idealis harus dijabarkan dalam langkah-langkah nyata agar visi
dapat diwujudkan. Untuk mewujudkan visi tersebut, sekolah telah menetapkan
misi yang merupakan upaya memenuhi kepentingan-kepentingan sebagai
dituangkan dalam visi sekolah tersebut. Misi SMK Budi Mulia Utama:
1. Meningkatkan iman dan taqwa
2. Mengembangkan dan melaksanakan pendidikan yang berkualitas.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan.
4. profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.
5. Meningkatkan jasa wirausaha

F. TUJUAN SMK BUDI MULIA UTAMA


Tujuan Sekolah Untuk mencapai visi dan misi sekolah, tujum sekolah harus
ditetapkan sebagai arahan dalam mewujudkan visi dan misi tersebut.
1. Tujuan SMK Budi Mulia Utamaditetapkan sebagai berikut:
a) Menghasilkan peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri,
tangguh. cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin dan bertanggung
jawab: Menghasilkan peserta didik yang memiliki semangat
kebangsaan. cinta tanah air dan sikap menghargai pahlawan,
b) Menghasilkan peserta didik yang mumpuni dalam pengetahuan
dannteknologi serta berorientasi ke masa depan;
c) Menghasilkan peserta didik yang memiliki kepekaan sosial
tingginterhadap masyarakat dan lingkungannya.
Tujuan SMK Budi Mulia Utama jangka menengah di tetapkan sebagai berikut:
a) Bidang Standar Isi (Bidang Kurikulum)
1. Mengembangkan Kurikulum 2013 edisi revisidengan berpedoman
pada pedoman-pedoman yang relevan untuk memperkaya
kurikulum sekolah yang mampu menjawab tantangan global,

15
khususnya isu-isu lingkungan melalui integrasi kurikulum
berbasis lingkungan.
2. Mengembangkan sistem administrasi akademik berbasis TIK
yang terintegrasi dengan sistem on-line Dapodik.

b) Bidang Standar Proses (Bidang Proses Pembelajaran)


1. Mengembangkan dokumen pembelajaran sesuai dengan standar
proses dengan mengintegrasikan lingkungan hidup.
2. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses
yang dapat menjadi teladan dalam pembentukan perilaku peserta
didik.
3. Mengembangkan media pembelajaran, bahan ajar dengan berbasis
IT.
c) Bidang Standar Penilaian (Bidang Penilaian)
Melaksanakan penilaian sesuai dengan standar penilaian khususnya
Standar Penilaian Kurikulum 2013 edisi revisi
d) Bidang Standar Pengelolaan (Bidang Pengelolaan Sekolah)
1. Bidang Manajemen Sekolah
a) Mengembangkan pedoman sekolah yang sesuai dengan
Standar pengelolaan
b) Menciptakan suasana dan kultur sekolah yang konduktif
dengan ditandai kedisiplinan, etos kerja yang tinggi seluruh
warga sekolah, peka terhadap lingkungan, dan dijiwai
dengan semangat keberagaman sehingga terwujud budaya
sekolah yang efektif.
c) Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang ditandai
dengan prinsip transparasi, akuntabilitas, dan partisipatif
melalui kegiatan koordinasi dan pencitraan sekolah yang
efektif.
d) Mengembangkan secara konsisiten pelaksanaan manajemen
mutu sesuai sertifikat ISO 9001:2008 tentang manajemen
mutu.

16
e) Mengembangkan sistem informasi manajemen berbasis
internet yang mampu mendukung proses pembelajaran.
f) Mewujudkan sekolah yang mengadopsi nilai-nilai, seperti
sifat multi-kultural, bebas rokok, bebas narkoba, bersih dan
hijau (clean and green), bebas kekerasan (bullying), prinsip
kesetaraan gender, dan menerapkan nilai demokratis dalam
memperlakukan peserta didik secara adil dalam belajar.
2. Bidang Administrasi Sekolah Memepertahankan nilai akreditasi
dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah-Madrasah (BAP-SM)
dengan predikat "A",
Kompetensi Nilai Akreditasi Target Nilai
Keahlian Sebelumnya Akreditasi
Akuntansi dan 88 93
Keuangan Lembaga
Otomatisasi dan Tata 86 93
Kelola Perkantoran
Multimedia 83 91

G. Tujuan Kompetensi Keahlian Multimedia

1. Tujuan Umum : Mencetak tenaga ahli madya profesional dalam bidang


Multimedia yang berorientasi pada kebutuhan Dunia Kerja dan Usaha.

2. Tujuan Khusus : Membekali peserta didik dengan keterampilan,


pengetahuan dan sikap yang kompeten, agar dapat :

a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik


b) Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang
bertanggung jawab
c) Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam
program keahlian Multimedia baik secara mandiri atau mengisi
pekerjaan yang ada di DUDI sebagai tenaga kerja tingkat
menengah

17
d) Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, kompetensi
dan mengembangkan sikap profesional dalam program keahlian
multimedia
e) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan kompetensi:
a. Mengoperasikan software dan periferal digital illustration,
digital imaging, dan web design
b. Mengoperasikan software dan periferal multimedia,
presentation, 2D Animation, dan 3D animation
c. mengoperasikan software dan periferal digital audio, digital
video dan visual effect
H. Profil Lulusan
Kompetensi Keahlian Multimedia. Program Multimedia terdiri dari
kompetensi umum dan kompetensi kejuruan, yang masing-masing telah
memuat kompetensi kunci. Kompetensi umum mengacu pada tujuan
pendidikan nasional dan kecakapan hidup generik, sedangkan kompetensi
kejuruan mengacu pada SKKNI.
Operator WEB:
a) Mengoperasika periferal grafis
b) Melakukan entry data (grafis) dengan image scanner (level 1)
c) Mengoperasikan software pengolah gambar vektor
d) Mengoperasikan software pengolah gambar raster
e) Mengoperasikan pereferal WEB
f) Melakukan entry data (web) dengan image scanner (level 2)
g) Mengoperasikan sofware web desain
h) Mengoperasikan sofware animasi 2D
i) Mengoperasikan sofware FTP
Operator Multimedia Madya:

a) Mengoperasikan pereferal multimedia

b) Melakukan entry data (multimedia) dengan image scanner (level 2)

18
c) Mengoperasikan software multimedia

d) Mengoperasikan software persentasi (level 2)

e) Mengoperasikan pereferal animasi 3D

f) Mengoperasikan sofware basic 3D animation (level 1)

g) Mengoperasikan sofware model 3D animation (level 2)

Operator Multimedia Unggul

a) Mengoperasikan pereferal perekam suara

b) Mengoperasikan pereferal perekam gambar

c) Mengoperasikan sofware digital audio

d) Mengoperasikan sofware digital vidio

e) Mengoperasikan sofware visual effect

I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PEKERJAAN MULTIMEDIA

Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan program keahlian Multimedia


adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi
yang tertuang di dalam tabel SKKNI Bidang Teknologi Informatika pada
jenjang SMK antara lain adalah:

a) Pengembang WEB (web development)

b) Pengembang Multimedia (multimedia development)

c) Pengembang permainan (game development)

d) Rumah produksi sinema dan film (production house)

e) Industri media dan periklanan (media and advertisement)

Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang


yang ada, lulusan program keahlian Multimedia juga dimungkinkan
mengelola dan atau berwirausaha dibidang multimedia.

19
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMK BUDI MULIA UTAMA

A. STRUKTUR KURIKULUM
Dalam kurikulum 2013 sebagaimana tercantum dalam PP Nomor 32 tahun
2013 dan Permendikbud Nomor 69 tahun 2013 yang dimaksud dengan struktur
kurikulum adalah pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar, muatan
pembelajaran, mata pelajaran, beban belajar, pada setiap satuan pendidikan dan
program pendidikan. Secara tegas dinyatakan bahwa struktur kurikulum adalah
pengorganisasian mata pelajaran untuk setiap mata pelajaran dan atau program
pendidikan.
Mengingat pada tahun pelajaran 2022/2023, SMK Budi Mulia Utama
sudah menjadi sekolah yang mengimplementasikan kurikulum 2013 edisi revisi
2017, untuk kelas X, XI dan XII. Secara rinci struktur kurikulum SMK Budi Mulia
Utama sebagai berikut:
 Struktur Kurikulum SMK Budi Mulia Utama memiliki 48 jam pelajaran.
Program Peminatan yang disediakan sekolah terdiri atas Multimedia (MM),
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) dan Akuntansi dan
Keuangan Lembaga (AKL)
 Struktur Kurikulum terdiri atas mata pelajaran kelompok Muatan Nasional (A),
kelompok mata pelajaran Muatan Kewilayahan (B), kelompok mata pelajaran
peminatan (C) yang terdiri atas: Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program
Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
 Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
 Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
 Alokasi waktu satu jam pembelajaran saat masa pandemi adalah 45 menit

20
Struktur kurikulum SMK BUDI MULIA UTAMA Kompetensi Keahlian
Multimedia substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X, XI, XII memuat kelompok mata pelajaran
sebagai berikut:

a. Kelompok Mata Pelajaran Muatan Nasional yaitu ( Pendidikan Agama Islam


dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
Lainnya)

b. Kelompok Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan yaitu (Seni Budaya,


Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan)

c. Kelompok Mata Pelajaran Muatan Peminatan Kejuruan yaitu:

1. Dasar Bidang Keahlian

Simulasi dan Komunikasi Digital, Fisika, Kimia

2. Dasar Program Keahlian

Sistem computer, Komputer dan Jaringan Dasar, Pemrograman Dasar,


Dasar Desain Grafis

3. Kompetensi Keahlian

Desain Grafis Percetakan, Desain Media Interaktif, Animasi 2D dan 3D,


Teknik Pengelolaan Audio dan Video, Produk Kreatif dan Kewirausahaan

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN

KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN

1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

21
KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN

Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau


moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan


2.
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan


kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi,
dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan


dan Teknologi teknologi pada SMK dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif, dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
4. Estetika
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam

22
KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN

kehidupan individual sehingga mampu menikmati


dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

Kelompok mata pelajaran jaSMKni, olahraga dan


5. Jasmani, Olahraga
kesehatan pada SMK dimaksudkan untuk
dan Kesehatan
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan


perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber,
dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Penyusunan Struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi lulusan dan


standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP.

SMK BUDI MULIA UTAMA pada tahun pelajaran 2022/2023 sepenuhnya


menerapkan Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2013
sesuai dengan Permendikbud dan Peraturan bersama Dirjen Dikdasmen. Dan Pada
Tahun Pelajaran 2022/2023 menerapkan K13 untuk kelas XI dan XII
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara Sekolah Menengah Atas, maka
dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas. Struktur
Kurikulumnya sebagai berikut :
a. Struktur Kurikulum 2013
Struktur Baku Kurikulum Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Budi
Mulia Utama

23
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 354
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 352
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah A dan B 2.020
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Fisika 108
3. Kimia 108
C2. Dasar Program Keahlian
1. Komputer dan Jaringan Dasar 144
2. Pemrograman Dasar 144
3. Dasar Desain Grafis 180
C3. Kompetensi Keahlian
1. Desain Grafis Percetakan 432
2. Desain Media Interaktif 442
3. Teknik Animasi 2D dan 3D 432
4. Teknik Pengolahan Audio dan Video 408
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2.856
Total 4.876

24
25
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PROGRAM KEAHLIAN : MULTIMEDIA
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2 2 2 2 2 - -
Kesehatan
3 Prakarya dan Kewirausahaan - - 2 2 2 2
Jumlah A dan B
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 Fisika 4 4 - - - -
3 Sistem Komputer 4 4 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Perakitan Komputer dan Sistem Operasi 4 4 - - - -
2 Pemrograman Dasar 4 4 - - - -
3 Desain Grafis 7 7 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
2 Teknik Pengolahan Audio Video - - - - 12 12
3 Teknik Animasi 2D dan 3D - - 12 12

26
4 Desain Media Interaktif - - 6 6 9 9
5 Pengembangan produktif kreatif - - 3 3 3 3
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 26 26 27 27 32 32
Muatan Lokal
1 Tahfizh 2 2 2 2 2 2
Total 48 48 48 48 48 48

B. MUATAN KURIKULUM

Muatan Kurikulum SMK BUDI MULIA UTAMA meliputi sejumlah mata


pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah berdasarkan hasil kajian, serta kegiatan
pengembangan diri.
1) Mata pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran
ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan. Metode dan pedekatan pada mata pelajaran bergantung pada ciri
khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan
pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut
terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.
Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/dunia
usaha/asosiasi profesi, subtansi mata pelajaran di SMK dikemas dalam
berbagai mata pelajaran yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi
program normatif, adaptif, muatan lokal, produktif dan pengembangan diri.
Prograrn normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma
kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota
masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupn sebagai warga
dunia. Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan
berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara. Program

27
ini berisi mata pelajaran yang lebih menitik beratkan pada norma, sikap dan
perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan dan dilatihkan pada peserta didik,
disamping kandungan pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya.
Mata pelajaran pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program
keahlian.
Program adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk
peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan
kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
di lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan
dirisesuai denga perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Program adaptif berisi mata pelajaran yang lebih menitikberatkan pada
pemberian kesempatan pada peserta didik untuk memahami dan menguasai
konsep dan prinsip ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan
sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk bekerja.
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan
menguasai ”apa” dan ”bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan, tetapi juga
memberi pemahaman dan penguasaan tentang ”mengapa” hal tersebut harus
dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata pelajaran yang berlaku
sama bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi
program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing program
keahlian.
Program produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKNI belum
ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang
dianggap mewakili dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program
produktif melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak
ditentukan oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif
diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.

28
C. MUATAN LOKAL
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
a. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi
dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman
peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat
tinggalnya.
b. Muatan lokal dapat berupa antara lain: seni budaya, prakarya, pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan, bahasa, dan/atau Muatan pembelajaran
terkait muatan lokal berupa bahan kajian terhadap keunggulan dan
kearifan daerah tempat tinggalnya. Muatan pembelajaran terkait muatan
lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diintegrasikan antara lain
dalam mata pelajaran seni budaya, prakarya, dan/atau pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan. Dalam hal pengintegrasian
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dapat dilakukan, muatan
pembelajaran terkait muatan lokal dapat dijadikan mata pelajaran yang
berdiri sendiri.
c. Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia. Dalam hal
muatan lokal ditetapkan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri,
satuan pendidikan dapat menambah beban belajar muatan lokal paling
banyak 2 (dua) jam per minggu.
d. Muatan Lokal Berdasarkan Kepada Pergub No. 89 Tahun 2018
dikembangkan dalam bentuk mata pelajaran tersendiri dan/atau
terintegrasi mencakup:
1) Seni Budaya Betawi dan Budaya Jakarta;
2) Sains dan Teknologi;
3) Lingkungan Hidup Jakarta;
4) Wisata Jakarta; dan
5) Bahasa Asing yang berkembang di Jakarta.
e. Beban belajar muatan lokal dalam bentuk mata pelajaran tersendiri
dilaksanakan paling banyak 2 (dua) jam pelajaran dalam 1 (satu) minggu.

29
f. Muatan lokal SMK yang dikembangkan dalam bentuk kajian terintegrasi
pada mata pelajaran sebagai berikut:
1) Seni Budaya;
2) Prakarya dan Kewirausahaan; atau
3) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Muatan lokal yang dikembangkan oleh SMK Budi Mulia Utama Jakarta
antara lain :
NO Muatan Lokal Guru
1 Bahasa Jepang Eriadi, S.S
2 Seni Musik Sayadi, S.Pdi
3 Administrasi Komputer Ujang Inuar, M.Pd

D. KEGIATAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Pengembangan diri dilakukan dengan mengembangkan karakter peserta


didik sebagai pribadi, anggota masyarakat di mana siswa berada, dan sebagai
masyarakat global yang memiliki daya saing.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:
a. Pelayanan Bimbingan Karir Konseling, yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta
didik.
Bimbingan Karir dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam mengembangkan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, terkait dengan pengembangan karir,
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
Bimbingan Karir dan Konseling bagi peserta didik meliputi kemampuan
menentukan pilihan jenis karir, menerapkan nilai-nilai hubungan industrial
dalam lingkup dunia kerja atau ketenagakerjaan, dan layanan belajar baik
pribadi maupun kelompok

30
Tujuan Bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut.

1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang


terkait dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam
bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi
dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut,
lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan
kerja.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai
dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7. Mengenal keterampilan, minat dan bakat. Keberhasilan atau kenyamanan
dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh minat dan bakat yang dimiliki. Oleh
karena itu, maka setiaporang perlu memahami kemampuan dan minatnya,
dalam bidangpekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap
pekerjaan tersebut.
8. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan
karier.
9. Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial
yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

E. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan pendidikan yang


dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai
perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah

31
dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan
oleh kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMK/MAK ditujukan untuk pengembangan
kreativitas peserta didik. Pengembangan kreativitas dimaksudkan untuk
menumbuhkan kemampuan untuk mencipta melalui berbagai kegiatan sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri,
keluarga dan masyarakat.
1. Bidang Pengembangan
a. Pengembangan kreativitas, yaitu bidang kegiatan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan daya cipta sesuai dengan
potensi, bakat dan minat untuk dapat berprestasi secara optimal.
b. Pengembangan keagamaan dan sosial, yaitu bidang kegiatan yang
c. membantu peserta didik mengembangkan kemampuan religius,
disiplin, kerjasama dan rasa tanggung jawab sosial lainnya.
d. Pengembangan rekreatif, yaitu bidang kegiatan yang membantu
peserta didik mengembangkan potensi dirinya dengan suasana rileks,
mengembirakan dan menyenangkan untuk pengembangan karir.
2. Prinsip Kegiatan
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam
suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun
semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.

32
3. Format Kegiatan
a. Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
peserta didik secara perseorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh
kelompok-kelompok peserta didik.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta
didik dalam satu kelas.
d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
peserta didik antarkelas/antarsekolah/madrasah.
e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas
atau kegiatan lapangan.

4. Program
a. Jenis Program
1. Program Tahunan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu tahun,
antara lain: Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS),
pelaksanaan lomba (Paskibra, dll).
2. Program Semesteran, yaitu suatu bentuk rencana kegiatan
yang dilaksanakan dalam rentang waktu setengah tahunan (6
bulan).
3. Program Bulanan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu bulan,
antara lain: mengikuti kegiatan lomba yang diadakan di luar
sekolah.
4. Program Mingguan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali atau dua kali dalam
seminggu, antara lain: kegiatan Pramuka, PMR, Paskibra, Olah
Raga, dll.
5. Program Harian, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari, antara lain bersih lingkungan.

33
b. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah:

No. Kelompok Jenis Ekstrakurikuler Tujuan


1. Bela Negara a. Pramuka 1. Meningkatkan
b. Paskibra kesadaran dan
wawasan peserta
didik akan status,
hak, dan
kewajibannya
dalam berbangsa
dan bernegara;

2. Meningkatkan
kesadaran dan
wawasan
kebangsaan, jiwa
patriotisme, dan
bela negara.
2. Olahraga a. Panah Meningkatkan potensi
b. Futsal fisik serta
membudayakan sikap
c. Pencak silat sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.
3. Seni, Budaya, dan a. Paduan suara Menigkatkan
Bahasa b. Band sensitifitas,
c. Marawis kemampuan
d. Tari mengekspresikan dan
mengapresiasi
keindahan harmoni
baik dalam kehidupan
individual maupun
kehidupan
bermasyarakat
4. Keagamaan dan a. Peminaan Meningkatkan nilai-
Kerohanian Pengelolaan nilai estetika, spritual,

34
Mesjid sebagai intelektual, dan
pusat kegiatan kesadaran sebagai
pengembangan makhluk Tuhan dan
keagamaan dan sosial yang memiliki
sosial (DKM) mental kuat yang
b. Baca Tulis Al- didasari nilai-nilai
Qur’an agama
c. Bimbingan
dakwah
d. Tilawah

5 Teknologi dan Sain a. Desain Sablon Meningkatkan


Corel Draw kemampuan kreativitas
siswa dalam desain
grafis dan cetak sablon

b. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter


peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.
RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Upacara Membiasakan berpakaian rapi dan
menghargai orang lain disiplin
dan menghargai waktu
Jumat Islami Membiasakan memberikan pujian dan
mensyukuri nikmat taat beribadah
Tuhan dan
menumbuhkan
ketaqwaan.

sholat berjamaah Menghargai waktu, Menigkatkan iman dan


membiasakan untuk taqwa kepada Allah
melaksanakan sholat SWT.
beremaah.
Membaca doa sebelum Mensyukuri nikmat Hafal alqur’an dan
dan sesudah belajar Tuhan Juz’Amma

35
F. PENGATURAN BEBAN MENGAJAR
Beban belajar yang diatur di SMK Budi Mulia Utama menggunakan Sistem
Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang
sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku di SMK Budi Mulia Utama . Beban belajar setiap mata pelajaran pada
Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran (jp). Satu jam
pembelajaran berlangsung selama 40 menit, dan minggu efektif dalam satu tahun
(dua semester) adalah 35 minggu.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka yang tercantum
dalam struktur kurikulum SMK Budi Mulia Utama adalah sebagai berikut:

NO Kelas Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu


1 X 48 Jp
2 XI 48 Jp
3 XII 48 Jp

jam pembelajaran di SMK Budi Mulia Utama Paket Keahlian Multimedia sudah
sesuai dengan yang dialokasikan pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum K13.

Penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)


adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik, sedangkan untuk kegiatan mandiri tidak terstruktur waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

36
Pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran
tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
(KMTT) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.
Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam
kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.

Jumlah jam
Satu jam Minggu Jumlah jam
pembela-
Kelas tatap muka Efektif per pembelajaran
jaran Per
(menit) tahun ajaran per tahun
minggu
X
45 48 35 1680
XI s.d
45 48 35 1680
XII

Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu melalui pola


pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai berikut ;

1. Pembelajaran di sekolah

Melakukan pembelajaran prograan normatif, adaptif dan produktif, untuk


pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian
serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat, bila memungkinkan
dapat melibatkan unsur industri dalam proses pembelajarannya.
Disamping itu dikembangkan kelas wirausaha dan pengelolaan Unit
Produksi.

2. Pembelajaran di Industri / dunia kerja

Kegiatan pelatihan di industri / dunia usaha dilaksanakan sesuai program


bersama yang telah disepakati oleh sekolah dengan DU/DI berbentuk
Praktik Kerja Indudtri (Prakerin) dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan,
daftar kemajuan pelatihan, perangkat monitoring dan asuransi kecelakaan
kerja. Untuk pelaksanaannya dilakukan langkah-langkah berikut ;

a. Pengkondisian Prakerin;

37
Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta didik
melaksanakan praktik disekolah dan atau sekolah mendatangkan guru
tamu dari industri atau dunia usaha.

b. Pemprograman Bersama;

Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (PKS Bidang


Prakerin/Humas) dengan DU/DI agar apa yang akan dikerjakan peserta
didik selama Praktik industri bisa diketahui bersama.

c. Guru Tamu;

Sekolah secara periodik mendatangkan guru tamu yang akan memberi


informasi tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta
didik.

d. Orientasi Kerja;

Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat X pada setiap


liburan untuk mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh
ORTU/lingkungan yang ada dimasyarakat dan penulisan Laporan Hasil
Praktik Orientasi Kerja yang dilakukan selama liburan akhir semester
gasal/genap.

G. KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR


Prosedur Penetapan

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB)


yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan
pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan batas ambang kompetensi (Permendiknas Nomor:
20/2007 tentang Standar Peniaian Pendidikan, Pengertian butir 10).

Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan


praktik dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 -100.

38
Penetapan KKM dilakukan oleh dewan pendidik pada awal tahun pelajarandan
atau awal semester melalui proses penetapan KKM setiap Indikator,
Kompetensi Dasar (KD), Standar Kompetensi(SK) menjadi KKM mata
pelajaran, dengan mempertimbangkan, hal-hal sebagai berikut:

- Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap KD yang harus


dicapai oleh peserta didik..

- Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa pada sekolah yang


bersangkutan.

- Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan


pembelajaran padamasing-masing sekolah.

- Ketuntasan belajar setiap indikator, KD, SK dan mata pelajaran yang telah
ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% sd 100%.
Kriteria ideal ketuntasan masing-masing indikator 75 %.

- Dewan guru dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM)


dibawah nilai ketuntasan belajar ideal, namun secara bertahap harus
meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal.

- KKM tersebut dicantumkan dalam LHB (berlaku untuk pengetahuan


maupun praktik) dan diinformasikan kepada seluruh warga sekolah dan
orang tua peserta didik.

- Kriteria Ketuntasan Minimal merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk


setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh
satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator kompetensi normatif dan adaptif adalah 75%.

1. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif

KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan


mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut :

a). Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik

39
1). Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3

2). Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2

3). Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1

b). Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi

1). Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3

2). Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2

3). Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1

c). Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)

1). Dukungan tinggi, diberi skor 3

2). Dukungan sedang, diberi skor 2

3). Dukungan rendah, diberi skor 1

2. KKM Program Produktif

KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan


kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program produktif
pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten.
Peserta didik yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 70 atau 7,0.
Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a). Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan


sikap sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi
mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi.

b). Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap.


Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang
dipersyaratkan pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan
kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika
memenuhi persyaratan minimal berikut :

40
1). Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.

2). Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan


menjadi aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran
RPP Perangkat Penilaian).

c). Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan


menggabungkannya sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.

Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator
dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 70. Gradasi nilai
hanya diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten,
yang berarti nilai 70 telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik
memiliki performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang
ditetapkan dalam aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih
indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat
memperoleh nilai lebih dari 70.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK Budi Mulia Utama

a. Kurikulum 2013 Revisi

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PROGRAM KEAHLIAN : MULTIMEDIA

KKM/Tingkat
Mata Pelajaran/Stándar Kompetensi
X XI XII
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70
3 Bahasa Indonesia 70
4 Matematika 70

41
5 Sejarah Indonesia 70
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 70
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 70
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70
3 Prakarya dan Kewirausahaan 70
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 70
2 Fisika 70
3 Sistem Komputer 70
C2. Dasar Program Keahlian
1 Perakitan Komputer dan Sistem Operasi 70
2 Pemrograman Dasar 70
3 Desain Grafis 70
C3. Kompetensi Keahlian
1 Pengantar Multimedia
2 Teknik Pengolahan Audio Video
3 Teknik Animasi 2D dan 3D
4 Desain Media Interaktif
5 Pengembangan produktif kreatif
Muatan Lokal
1 Tahfizh 70

b. Kurikulum KTSP 2013

KKM/Tingkat
No Mata Pelajaran/Stándar Kompetensi
X XI XII
I Kelompok Normatif
1 Pendidikan Agama 75 75

42
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70
3 Bahasa Indonesia 70 70
4 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 70 70
5 Seni Budaya 70

II Kelompok Adaptif
1 Matematika 70 70
2 Bahasa Inggris 70 70
3 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70
4 Fisika 70
5 Kimia 70 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70
7 Keterampilan Komputer & Pengelolaan Informasi 70 70
8 Kewirausahaan 70 70
III Kelompok Produktif
A. Dasar Kompetensi Kejuruan TKJ
1 Merakit Personal Computer

2 Melakukan instalasi sistem operasi dasar

3 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan hidup 70


(K3LH)

B Kompetensi Kejuruan MULTIMEDIA

1 Memahami etimologi multimedia


2 Memahami alir proses produksi produk multimedia
3 Merawat peralatan multimedia
4 Mengelola isi halaman web
5 Menerapkan teknik pengambilan gambar produksi
6 Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi
visual untuk multimedia
7 Menguasai cara menggambar kunci untuk animasi 70
8 Menguasai cara menggambar clean-up dan sisip 70
9 Menguasai dasar animasi stop-motion (bidang datar) 70
10 Menggabungkan teks kedalam sajian multimedia 70
11 Menggabungkan gambar 2D kedalam sajian multimedia 70
12 Menggabungkan fotografi digital kedalam sajian multimedia 70
13 Menggabungkan audio ke dalam sajian multimedia 70
14 Membuat story board aplikasi multimedia 70

43
15 Memahami cara penggunaan peralatan tata cahaya 70
16 Menerapkan efek khusus pada objek produksi 70
17 Menyusun proposal penawaran 70
IV MUATAN LOKAL
Muatan Lokal MULTIMEDIA
1 Bahasa Jepang 70 70
2 Tahfidz 70 70

Sekolah akan mengusahakan ketuntasan minimal dari tahun ke tahun selalu


mengalami peningkatan sehingga mencapai kriteria ketuntasa minimal (KKM) ideal
75 %.

H. KRITERIA KENAIKAN KELAS


1. Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan
bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang
kompetensi-kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang
berarti dapat melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja
peserta didik yang meliputi aspek :

1. Akademik : sesuai dengan KKM

2. Nonakademik :

a). Kehadiran ≥ 90%

b). Sikap/kepribadian minimal B

Kriteria Kenaikan Kelas bagi peserta didik di SMK Budi Mulia Utama apabila
memenuhi syarat:

1. Telah menyelesaikan semua program pembelajaran yang menjadi bebannya

2. Nilai Pendidikan Agama dan PKn harus telah mencapai KKM

3. Nilai Mata Pelajaran yang diuji nasionalkan harus mencapai KKM

4. Diperbolehkan ada 3 matapelajaran yang belum KKM, tetapi program


pembelajaran lainnya telah mencapai KKM

44
5. Mempunyai nilai minimal B pada penilaian akhir untuk mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok estetika dan kelompok
pendidikan jasmani dan olahraga

6. Dewan guru menyatakan bahwa siswa yang bersangkutan memiliki


kepribadian baik.

7. Hadir di kelas minimal 90 % dari total pembelajaran yang diberikan oleh


guru pada semester tersebut

2. Pelaksanaan Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar
peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah
menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai
dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran
dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi
pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan
peserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacupada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran
yang diintegrasikan dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik
disertai balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan)
yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan
pembelajaran.
3. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:

45
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil
pembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial.
3) Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/ madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang
ditentukan.
4) Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan
dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
4. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai
berikut:
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan
mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi,
danujian akhir sekolah/madrasah;
c. menentukan kriteria kenaikan kelas;
d. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensikepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
e. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepadadinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;
f. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali
pesertadidik dan dinas pendidikan.

5. Remedial dan Pengayaan


Pelayanan Program remedial dan pengayaan

a. Ketentuan Pelaksanaan Remedial

46
1) Ketentuan Pelaksanaan Remedial

a) Setiap peserta didik berhak mengikuti kegiatan remedial untuk


memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai criteria
ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah,

b) Pelaksanaan remidia hanya dilakukan terhadap peserta didik


yang dalam penilaian proses dan hasil belajar yang
diperolehnya, baik satu KD , SK maupun pada mata pelajaran
belum mencapai KKM yang telah ditetapkan,

c) Hasil remedial peserta didik yang telah tuntas ditulis oleh guru
mata pelajaran pada blangko tanda mengikuti remedial yang
disiapkan oleh sekolah , diisi dan ditandatangani oleh guru mata
pelajaran bersangkutan , selanjutnya baru kemudian diserahkan
kepada bidang akademik dan wali kelas,

d) Bidang akademik / kurikulum dan wali kelas tidak berhak


merubah nilai siswa yang belum menyerahkan format tanda
telah mengikuti remedial , sekalipun siswa yang bersangkutan
telah mengikuti remedial

2) Waktu pelaksanaan remedial

a) Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir ulangan


harian , ulangan tengah semester , atau ulangan akhir semester ,

b) Peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM diberi


kesempatan mengikuti remedial maksimal 3 ( tiga ) kali ,

c) Batas waktu pelaksanaan remedial paling lambat sampai dengan


akhir tahun pelajaran ,

d) Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa belum


melaksanakan remedial , maka bidang akademik dan wali kelas
berhak menulis nilai siswa yang bersangkutan dengan nilai
sebelum remedial secara permanen pada Buku Laporan Hasil
Belajar Peserta Didik

3) Teknis pelaksanaan remedial

47
a) Pelaksanaan remedial juga dapat dilakukan setelah peserta didik
mempelajari KD tertentu

b) Mengingat indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah


tingkat ketuntasan dalam mencapai SK yang terdiri dari
beberapa KD, maka pelaksanaanya remedial juga dapat
dilakukan setelah peserta didik menempuh tes SK yang terdiri
dari beberapa KD. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa
SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang terdiri dari
beberapa KD. Peserta didik yang belum mencapai penguasaan
SK tertentu , maka perlu mengikuti program remedial

c) Bentuk pelaksanaan remedial dapat dilakukan peserta didik


dengan cara :

1. Mengikuti pembelajaran ulang yang diberikan guru


dengan metode dan media yang berbeda

2. Mengikuti bimbingan secara khusus yang diberikan


guru , misalnya bimbingan perorangan

3. Mengerjakan tugas – tugas latihan secara khusus yang


diberikan oleh guru

4. Mengikuti kegiatan tutorial yang diberikan teman


sekelasnya yang memiliki kecepatan belajar yang lebih
baik sesuai dengan dengan arahan yang diberikan oleh
guru pada mata pelajaran yang bersangkutan

d) Hasil belajar yang menunjukan tingkat pencapaian kompetensi


melalui penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian
hasil. Penilaian proses diperoleh melalui postes , tes kinerja ,
observasi dan lain – lain . sedangkan penilaian hasil diperoleh
melalui ulangan harian , ulangan tengah semester dan ulangan
akhir semester.

e) Jika peserta didik tidak lulus karena hasil penilaian hasil , maka
peserta didik yang besangkutan hanya mengulang tes tersebut

48
dengan pembelajaran ulang jika diperlukan . Namun apabila
ketidaklulusan peserta didik akibat penilaian proses yang tidak
diikuti ( misalnya praktik , diskusi / presentasi kelompok ),
maka sebaiknya peserta didik mengulang semua proses yang
harus diikuti.

f) Nilai hasil remedial yang diperoleh peserta didik tidak melebihi


nilai KKM yang telah ditetapkan.

b. Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan

1) Ketentuan pelaksanaan pengayaan

a) Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang


melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum
dan tidak dilakukan oleh semua peserta didik

b) Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta


didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat
mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan
kecakapannya,

c) Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi ,


tutor sebaya , membaca dan lain – lain yang menekankan pada
penguatan KD tertentu dan tidak ada penilaian di dalamnya

2) Teknis pelaksanaan pengayaan

a) Pelaksanaan pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk antara


lain

i. Belajar kelompok

Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu


diberikan pembelajaran bersama pada jam – jam pelajaran
sekolah biasa , sambil menunggu teman – temannya yang
mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai
ketuntas

49
ii. Belajar mandiri

Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang


diminati

iii. Pembelajaran Berbasis Tema

Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga


peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai
disiplin ilmu

I. KRITERIA KELULUSAN
a) Kelulusan peserta didik dari SMK Budi Mulia Utama menggunakan
ketentuan Permendikbud no 3 tahun 2017 tentang penilaian hasil belajar
oleh pemerintah dan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
3) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi
4) Lulus Ujian Nasional
Kelulusan Ujian Nasional ditentukan sebagai berikut :
1. Peseta didik dinyatakan lulus US SMK apabila peserta didik telah
memenuhi kriteria kelulusan yang di tetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan perolehan Nilai Sekolah
2. Nilai sekolah sebagiamana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari
gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapot
semester 1,2,3,4 dan 5 untuk SMK dengan pembobotan 30% untuk
nilai Ujian Sekolah dan 70% untuk Nilai rata-rata rapor
3. Kelulusan Peserta didik dari UN di tentukan berdasarkan NA
4. NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 diperoleh dari
gabungan Nilai Sekolah dari mata pelajaran yang diuji nasionalkan

50
dengan nilai UN, dengan pembobotan 30% untuk Nilai Sekolah
dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 70% untuk nilai UN
5. Skala yang digunakan pada nilai sekolah, nilai rapor dan nilai akhir
adalah nol sampai sepuluh (0-10)
6. Pembulatan nilai gabungan Nilai Sekolah, nilai rapor dan nilai
akhir dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila desimal ketiga
>_ 5 maka dibulatkan keatas.
7. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua
NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 mencapai palin
rendah 5,5 dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0.
8. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan di tetapkan oleh
setiap satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan
kriteria lulusan.
b) Uraian tentang pelaksanaan Ujian Sekolah, USBN, UKK dan Ujian
Nasional
1. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan


pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional
pada jenjang pendidikan dasar . ujian nasional bertujuan menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi dan menengah .setiap peserta didik yang belajar pada tahun
terakhir berhak mengikuti UN. Untuk mengikuti UN , peserta didik
harus memenuhi persyaratan :

1) Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan


pendidikan untuk mata pelajaran yang di Ujinasionalkan;dan

2) Memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara , atau


berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang
setingkat lebih rendah.

3) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang
sah tidak dapat mengikuti UN di satuan pendidikan yang

51
bersangkutan , dapat mengikuti UN di satuan pendidikan lain pada
jenjang dan jenis yang sama.

4) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang
sah tidak dapat megikuti UN utama dapat mengikuti UN susulan.

5) peserta didik yang belum lulus UN berhak mengikuti UN pada


tahun berikutnya.

Dalam pelaksanaan UNBK, satuan pendidikan bertanggung jawab


untuk:

1) Melakukan pendataan calon peserta UNBK

2) Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal ujian dan


dokumen pendukungnya;

3) Melaksanakan ujian dengan jujur dan amanah sesuai POS

4) Menerima hasil UN dari penyelenggara UNBK tingkat


kabupaten/kota.

5) Menerbitkan SKHUN;

6) Menetapkan dan mengumumkan kelulusan peserta didik dari


satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan Pasal 72, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;

7) Melaporkan pelaksanaan UNBK kepada pejabat yang


menugaskanya.

2. Pelaksanaan Ujian sekolah

a. Waktu dan Teknis Pelaksanaan

1) Ujian sekolah dilaksanakan untuk mengukur pencapaian


kompetensi peserta didik yang dilakukan untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan

2) Ujian Sekolah dilaksanakan sebelum pelaksanaan Ujian


Nasional.

52
3) Ujian Sekolah terdiri dari ujian Tertulis dan Ujian Praktik

4) Ujian Sekolah terdiri dari Ujian Sekolah Utama dan Ujian


Sekolah Susulan

5) Kisi-kisi Ujian Sekolah disusun dan ditetapkan oleh masing


masing Satuan Pendidikan berdasarkan kriteria pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan kurikulum yang
berlaku

6) Ujian Sekolah Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang


sakit atau berhalangan hadir dan dibuktikan dengan surat
keterangan yang sah

7) Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah adalah


mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan
POS Sekolah

b. Persyaratan untuk mengikuti Ujian Sekolah

1) Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir berhak


untuk mengikuti Ujian Sekolah

2) Untuk mengikuti Ujian Sekolah, peserta didik harus


memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam POS
Ujian Sekolah

3. Pelaksanaan UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

Adapun persyaratan peserta didik jalur formal yang mengikuti UN,US


dan USBN adalah:

a. terdaftar pada semester akhir pada suatau jenjang pendidikan di


satuan pendidikan dan memiliki laporan lengkap penilaian hasil
belajar pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu
mulai semester I sampai dengan semester V; atau

b. telah menyelesaikan seluruh beban SKS yang diprasyaratkan bagi


peserta didik pada satuan pendidikan berdasarkan sistem kredit
semester (SKS) yang setara dengan semester V

53
c) Target kelulusan yang akan dicapai oleh sekolah
Target kelulusan yang harus dicapai dalam satu tahun pelajaran 2022/2023
adalah :

1. Persentase kelulusan tetap dipertahankan 100%

2. Nilai rata-rata mata pelajaran UNBK ( Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,


Matematika, dan Produktif ) yang didapat minimal diatas 7,00

d) Uraian tentang program – program sekolah dalam meningkatkan kualitas


lulusan dengan mempertajam implementasi kinerja Sebagaimana prinsip –
prinsip pendidikan kejuruan , diantaranya :
1. Guru dalam proses pembelajaran maupun dalam melakukan evaluasi
mulai dari kelas 1 (satu) hendaknya menggunakan soal berstandar
UN/US yang sesuai dengan SKL di dalam kelas. Dengan demikian ,
peserta didik akan terbiasa mengerjakan soal yang kualitasnya
berstandar soal UN (tingkat kesukaran).

2. mengintensifkan bimbingan belajar di sekolah dengan pengelolaan


profesional (manajemen maupun pelayanan kepada peserta didik ).

3. Dalam proses pembelajaran guru selain menggunakan acuan kurikulum,


hendaknya juga menggunakan acuan standar kompetensi Lulusan
UN/US.

e) Program sekolah untuk meningkatkan nilai rata – rata UN


Percepatan atau pemadatan kurikulum untuk mata pelajaran UN/US .
contoh yang dibahas pada semester 1 (satu) ditambah 40% pokok bahasan
semester 2 (dua) . hal ini dimulai dari kelas satu sekarang . dengan demikian
, diperkirakan jumlah kompetensi dasar kelas 3 telah habis dibahas pada
semester satu . sedangkan waktu semester 2 dapat digunakan untuk
persiapan menghadapi UN/US.
Meningkatkan kerjasama antara orang tua dengan pihak sekolah secara
sinergis dan sistematik yang dituangkan dalam program. Sekolah
melaporkan kemajuan belajar peserta didik sebulan sekali sedangkan orang

54
tua melaporkan problem, keluhan , dan kemajuan anaknya ke sekolah .
dengan demikian , permasalahan yang dihadapi anak dapat segera diatasi.

f) Program sekolah untuk meningkatkan keterserapan lulusan kerja


1. Membuka seluas – luasnya jaringan kerja (net work) dengan pihak
dunia usaha dan industri.
2. Meningkatkan efektivitas pendidikan dan pelatihan yang dilakukan di
internal sekolah . keterserapan lulusan di dunia kerja tentu saja tidakan
akan terlepas dari apa yang telah dilakukan oleh sekolah terhadap
peserta didik ketika program pendidikan dan pelatihan berlangsung
selama peserta didik berada di sekolah . untuk itu diperlukan juga
program sekolah yang dapat mempertajam implementasi kinerja sekolah
menengah kejuruan sebagaimana prinsip – prinsip pendidikan kejuruan ,
diantaranya :
a) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa
dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
b) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana
tugas – tugas latihan dilakukan dengan cara , alat dan mesin yang
sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja
c) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia melatih seseorang dalam
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan oleh
pekerjaan itu sendiri
d) Pendidikan kejuruan dapat memperhatikan permintaan pasar .
3. Mempertajam kinerja bimbingan dan konseling terutama dalam hal
penelusuran tamatan.
4. uraian tentang program pasca ujian nasional sebagai antsipasi bagi siswa
yang belum lulus ujian :
a. Membentuk tim trauma centre yang terdiri dari :
Wakil kepala bidang kesiswaan, guru BK, Pembina OSIS, dan Wali
kelas.
Tugasnya adalah menangani siswa yang belum lulus sehingga tidak
berputus asa dan mengarahkan untuk tetap bersemangat untuk

55
meraih kelulusannya baik melalui paket C maupun mengulang ujian
di tahun berikutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mendorong siswa untuk bisa mengukur hasil belajar di kelasXII
sehingga peserta didik yang belum lulus tersebut dapat mengikuti
ujian pada tahun berikutnya.

J. PENJURUSAN
Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal:

1. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan Kompetensi


Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan
Keputusan Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.

2. Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian tertentu, meliputi:

a). persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN.

b). persyaratan non akademik : antara lain persyaratan administrasi,


persyaratan berbadan sehat, tidak buta warna, tinggi badan (tergantung
pada Kompetensi Keahlian).

K. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan
pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan
personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional
untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20
Tahun 2003).

Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari


pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.

Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan


pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan

56
formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan
perempuan, kursus, dan lain-lain.

Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai


dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk
menghadapi perannya dimasa datang.

Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk ;

1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk


memecahkan problema yang dihadapi

2. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam


menghadapi kehidupannya dimasa yang akan datang

3. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan


pembelajaran yang lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasais luas.

4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dimasyarakat, sesuai


dengan prinsip manajemen berbasis sekolah

Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan


sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.

Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran


dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.

Jenis-jenis kecakapan Hidup adalah :


1. Kecakapan hidup yang dilatihkan :
- Kesadaran sebagai mahluk Tuhan
- Keasadaran akan eksistensi diri
- Keasadaran akan potensi diri
- Kecakapan menggali informasi
- Kecakapan mengambil keputusan
- Kecakapan memecahkan masalah
- Kecakapan komunikasi lisan
- Kecakapan komunikasi tulisan
- Kecakapan kerjasama
- Kecakapan identifikasi variabel

57
- Kecakapan merumuskan hipotesis
- Kecakapan melaksanakan penelitian
- Kecakapan kejuruan
2. Nilai Pribadi/Living Values
- Kedamaian/peace
- Kehormatan/respect
- Kerjasama/cooperation
- Kebebasan/freedom
- Kebahagiaan/happiness
- Kejujuran/honesty
- Kerendahan hati/humility
- Kecintaan/love
- Tanggungjawab/responsibility
- Kesederhanaan/simplicity
- Toleransi/tolerance
- Kesatuan/unity
3. Karakteristik Kompetensi Masyarakat Global
- Membaca
- Menulis
- Berhitung
- Belajar sepanjang hayat
- Mengelola informasi
- Mengelola sumber daya
- Mengelola hubungan sosial
- Mengelola diri
- Bersikap fleksibel
- Memecahkan masalah
- Mengambil keputusan
- Beradaptasi
- Berfikir kreatif
- Memotivasi diri
- Menyusun pertimbangan
- Berkomunikasi lintas budaya

58
- Bekerja dalam tim
- Melakukan negoisasi
- Memecahkan konflik
- Kesadaran perbedaan nilai
- Kesadaran perbedaan norma sosial
- Kemampuan berbahasa asing

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada

59
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama stau tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik di SMK Budi Mulia
Utama selama satu tahun ajaran mengikuti / menggunakan Petunjuk Pelaksanaan
kalender pendidikan propinsi DKI Jakarta.

B. PERMULAAN TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023

Sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor: /
- Dispend/2017, Tahun Pelajaran 2022/2023 dimulai hari Senin, 17 Juli 2017
Pada hari-hari pertama masuk sekolah tanggal 17 s/d 19 Juli 2017 diisi dengan
kegiatan-kegiatan :
1. Pertemuan antara orang tua peserta didik dengan sekolah untuk sosialisasi program
sekolah dan membuat kesepakatan-kesepakatan dalam rangka pelaksanaan Proses
Pembelajaran.
2. Peserta didik baru Kelas X kegiatan Masa Bimbingan Studi Peserta Didik yang
diantaranya berisi :
a. Wawasan Wiyata Mandala
b. Tata Krama peserta didik
c. Program dan Cara Belajar
d. Pengenalan Lingkungan Sekolah
e. Tata tertib Sekolah
f. Pengenalan Kegiatan Ekstra Kurikuler.
g. Perkenalan dengan teman sesama peserta didik, dengan Guru, Tata Usaha,
Komite Sekolah dan Pelaksana Sekolah
h. Kegiatan Olah Raga
i. Kegiatan Pramuka
3. Untuk peserta didik kelas XI dan XII melaksanakan kegiatan :
a. Pembenahan 5 K

60
b. Bakti Sosial
c. Penyegaran Mata Pelajaran
d. Diskusi Kelompok
e. Pemantapan Disiplin Sekolah
f. Kegiatan Ramadhan

C. JUMLAH MINGGU EFEKTIF DAN HARI EFEKTIF


Jumlah minggu efektif tahun pelajaran 2022/2023 SMK Budi Mulia Utama adalah
35 minggu dan hari efektif sebanyak 214 hari.
Secara detail adalah sebagai berikut:

PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Jumlah Hari Jumlah Hari


Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Hari Jumlah Hari Jumlah Hari Jumlah
Libur Awal Mid Tes,
No BULAN Hari Minggu Hari Hari Libur Awal Masuk Libur Pembagian Hari
Puasa dan Idul Ulum dan
Kalender Efektif Minggu Resmi Sekolah Semester Raport Efektif
Fitri Ujian
1 JULI 2017 31 2 5 3 13 10
2 AGUSTUS 2017 31 5 4 1 26
3 SEPTEMBER 2017 30 4 4 2 24
4 OKTOBER 2017 31 3 5 6 20
5 NOPEMBER 2017 30 5 4 26
6 DESEMBER 2017 31 0 5 3 5 6 1 11
7 JANUARI 2018 31 4 4 1 5 21
8 FEBRUARI 2018 28 4 4 1 23
9 MARET 2018 31 3 4 1 6 20
10 APRIL 2018 30 2 5 1 12 12
11 MEI 2018 31 3 4 3 2 6 16
12 JUNI 2018 30 0 4 3 17 1 5
365 35 52 16 2 40 36 2 214

D. JADWAL WAKTU LIBUR


Sesuai dengan edaran Kalender Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, secara detail
Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari libur khusus) SMK Budi
Mulia Utama tahun pelajaran 2022/2023 nampak seperti bagan berikut

61
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

JULI 2017 AGUSTUS 2017 SEPTEMBER 2017


MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30

OKTOBER 2017 NOPEMBER 2017 DESEMBER 2017


MINGGU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
JUM'AT 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
SABTU 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30

JANUARI 2018 FEBRUARI 2018 MARET 2018


MINGGU 7 14 21 28 4 11 18 25 4 11 18 25
SENIN 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26
SELASA 2 9 16 23 30 6 13 20 27 6 13 20 27
RABU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28
KAMIS 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29
JUM'AT 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30
SABTU 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 31

APRIL 2018 MEI 2018 JUNI 2018


MINGGU 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
SENIN 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
SELASA 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
RABU 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
KAMIS 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
JUM'AT 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SABTU 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30

JULI 2018 Kegiatan Awal Masuk Sekolah


MINGGU 1 8 15 22 29 Libur Resmi Nasional
SENIN 2 9 16 23 30 Penyerahan Buku Lap.Pend (Raport)
SELASA 3 10 17 24 31 Libur awal Puasa
RABU 4 11 18 25 Kegiatan/Ulangan Tengah Semester
KAMIS 5 12 19 26 Perkiraan Ujian Nasional SMA/SMK/SMP dan US SD
JUM'AT 6 13 20 27 Ulangan Akhir Semester/Ulangan Kenaikan Kelas
SABTU 7 14 21 28 Libur Semester
Tes Kemampuan Dasar dan Penilaian M utu Pendidikan/Perkiraan US

Minggu Efektif
I = 19
II = 16

62
BAB V
PENUTUP

A. Kurikulum;

Merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-


masing satuan pendidikan dan merupakan kurikulum Nasional. Kurikulum SMK
Budi Mulia Utama terdiri dari Pendahuluan, Tujuan, Standar Kompetensi, Struktur
dan Muatan kurikulum, kalender pendidikan, dan Penutup.

B. Pengembangan Kurikulum;

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik


dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan,
menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik

c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

e. Tuntutan dunia kerja

f. Perkembangan IPTEK

g. Agama

h. Dinamika perkembangan global

i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

63
k. Kesetaraan jender

l. Karakteristik satuan pendidikan

D. Komponen Kurikulum SMK meliputi :

1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK

2. Struktur dan Muatan KTSP SMK

1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

4) Kelompok mata pelajaran estetika

5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

3. Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh


dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun,mulai kelas X sampai dengan
kelas XII.

4. Mata pelajaran dan alokasi waktu dapat dilihat pada Struktur Kurikulum SMK

Menjadi bijak apabila Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai


paradigma baru hendaknya disikapi dengan pandangan terbuka, tidak apriori,
apalagi apatis. Karena harapan kita, keberadaaan Kurikulum SMK Budi Mulia
Utama ini berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan tertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.

Memang akan terjadi sedikit kesulitan ditingkat praktis, untuk itu pelatihan
dan sosialisasi secara berkesinambungan menjadi yang niscaya. Paradigma Baru
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan akan menjadikan:

a. Sekolah akan menjadi knowledge based centre for excellence

b. Kepala sekolah mampu memberdayakan seluruh potensi school community

64
c. Kepala sekolah dan guru akan mampu melaksanakan school reform

d. Guru akan mampu memberdayakan potensi dirinya untuk melaksanakan


reformasi pembelajaran.

Kami yakin seluruh stakeholder SMK telah melakukan sebagian besar dari
keempat aktifitas tersebut. Namun yang belum dilakukan adalah memadukan dan
mensinergikan keempat aktifitas tersebut menjadi satu tujuan dalam
merealisasikan tujuan sekolah, program keahlian dan kompetensi lulusan, sehingga
hasil pembelajaran di SMK akan lebih fungsional.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang program pembelajran dan penilaian
perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian.

65
Lampiran-lampiran
1. Silabus dan RPP mata Pelajaran MATEMATIKA

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama


MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : X/1
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil
KODE : 1
ALOKASI WAKTU : 40 x 45 menit

1
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

1.1. Menerapkan  Sistem bilangan  Membedakan  Dua atau lebih  Kuis 10 Modul Bilangan
operasi pada riil macam-macam bilangan bulat  Tes lisan Riil
bilangan riil  Operasi pada bilangan riil dioperasikan  Tes tertulis Referensi lain
bilangan bulat  Menghitung operasi (dijumlah, dikurang,  Pengamatan yang relevan
 Operasi pada dua atau lebih dikali, dibagi) sesuai  Penugasan
bilangan pecahan bilangan bulat sesuai dengan prosedur

 Konversi bilangan dengan prosedur  Dua atau lebih

 Perbandingan  Menghitung operasi bilangan pecahan,

(senilai dan dua atau lebih dioperasikan

berbalik nilai), bilangan pecahan (dijumlah, dikurang,

skala, dan persen sesuai dengan dikali, dibagi) sesuai

 Penerapan prosedur dengan prosedur

bilangan riil  Melakukan konversi  Bilangan pecahan

dalam pecahan ke bentuk dikonversi ke bentuk

menyelesaikan persen, pecahan persen, atau pecahan

masalah program desimal, atau persen desimal, sesuai

keahlian dan sebaliknya prosedur


 Menjelaskan  Konsep
perbandingan perbandingan
(senilai, dan berbalik (senilai dan berbalik
nilai), skala dan nilai), skala, dan

2
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

 masalah program  
keahlian yang
berkaitan dengan
operasi bilangan riil

3
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

1.2. Menerapkan  Konsep bilangan  Menjelaskan konsep  Bilangan  Kuis 10 Modul Bilangan
operasi pada berpangkat dan dan sifat-sifat berpangkat  Tes lisan Riil
bilangan ber- sifat-sifatnya bilangan berpangkat dioperasikan  Tes tertulis Referensi lain
pangkat  Operasi pada sesuai dengan  Pengamatan yang relevan
bilangan ber-  Melakukan sifat-sifatnya.  Penugasan
pangkat perhitungan operasi  Bilangan
 Penyederhanaan bilangan berpangkat berpangkat
bilangan dengan disederhanakan
berpangkat menggunakan sifat- atau ditentukan
sifatnya nilainya dengan
 Menyederhanakan menggunakan
bilangan berpangkat sifat-sifat bilangan

 Menyelesaikan berpangkat

masalah program  Konsep bilangan


keahlian yang berpangkat
berkaitan dengan diterapkan dalam
bilangan berpangkat penyelesaian
masalah.

4
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

1.3. Menerapkan  Konsep bilangan  Mengklasifikasi  Bilangan bentuk  Kuis 12


operasi pada irasional bilangan riil ke akar dioperasikan  Tes lisan
bilangan  Operasi pada bentuk akar dan sesuai dengan  Tes tertulis
irasional bilangan bentuk bukan bentuk akar. sifat-sifatnya.  Pengamatan
akar  Menjelaskan konsep  Bilangan bentuk  Penugasan
 Penyederhanaan dan sifat-sifat akar
bilangan bentuk bilangan irasional disederhanakan
akar  Melakukan operasi atau ditentukan
 Bentuk akar bilangan irasional nilainya dengan
digunakan untuk :  Menyederhanakan menggunakan

- Perhitungan bilangan irasional sifat-sifat bentuk

konversi  Menyelesaikan akar

ukuran masalah yang  Konsep bilangan


berkaitan dengan irasional
bilangan irasional diterapkan dalam
penyelesaian
masalah.

5
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

1.4. Menerapkan  Konsep logaritma  Menjelaskan konsep  Operasi logaritma  Kuis 8  Modul
konsep  Operasi pada logaritma diselesaikan sesuai  Tes lisan Bilangan Riil
logaritma logaritma  Menjelaskan sifat- dengan sifat-  Tes tertulis  Referensi lain
sifat logaritma sifatnya.  Pengamatan yang relevan
 Menggunakan tabel  Soal-soal  Penugasan
logaritma logaritma
 Melakukan operasi diselesaikan
logaritma dengan dengan
sifat-sifat logaritma menggunakan

 Menyelesaikan tabel dan tanpa

masalah program tabel

keahlian yang  Permasalahan


berkaitan dengan program keahlian
logaritma diselesaikan
dengan
menggunakan
logaritma

6
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : X/1
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aproksimasi kesalahan
KODE : 2
ALOKASI WAKTU : 15 x 45 menit

7
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

2.1. Menerapkan konsep  Membilang dan  Membedakan  Hasil membilang dan  Kuis 8 o Modul Aproksimasi
kesalahan mengukur pengertian membilang mengukur dibedakan  Tes lisan Kesalahan
pengukuran  Salah mutlak dan dan mengukur berdasar  Tes tertulis o Referensi lain yang
salah relatif  Melakukan kegiatan pengertiannya  Pengamatan relevan
 Menentukan pengukuran terhadap  Hasil pengukuran  Penugasan
persentase ke-salahan suatu obyek ditentukan salah
 Menentukan toleransi  Menghitung kesalahan mutlak dan salah
hasil pengukuran ( salah mutlak dan relatifnya
salah relatif) suatu  Persentase kesalahan
pengukuran dihitung berdasar hasil
 Menghitung pengukurannya
prosentase kesalahan  Toleransi dihitung
suatu pengukuran berdasar hasil
 Menghitung toleransi pengukurannya
hasil suatu
pengukuran
 Menerapkan konsep
kesalahan pengukuran
pada Program
Keahlian

8
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

2.2. Menerapkan konsep  Jumlah dan selisih  Melakukan kegiatan  Jumlah dan selisih  Kuis 7 o Modul Aproksimasi
operasi hasil hasil pengukuran pengukuran hasil peng-ukuran  Tes lisan Kesalahan
pengukuran  Hasil kali terhadap suatu dihitung untuk  Tes tertulis o Referensi lain yang
pengukuran obyek menentukan hasil  Pengamatan relevan
 Menghitung jumlah maksimum dan hasil  Penugasan
dan selisih hasil minimumnya
pengukuran  Hasil kali
 Menghitung hasil pengukuran dihitung
maksimum dan untuk menentukan
minimum suatu hasil maksimum dan
pengukuran hasil minimumnya
berdasarkan jumlah
dan selisih hasil
pengukuran
 Menghitung
hasilkali dari suatu
pengukuran
 Menghitung hasil
maksimum dan
minimum suatu
pengukuran
berdasarkan
hasilkali dari hasil
pengukuran
 Menerapkan hasil
operasi pengukuran

9
10
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/1
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat
KODE :3
ALOKASI WAKTU : 40 x 45 menit

11
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

3.1. Menentukan  Persamaan dan  Menjelaskan  Persamaan linier  Kuis 8  Modul Sistem
himpunan pertidaksamaan pengertian ditentukan  Tes lisan Persamaan dan
penyelesaian linier serta persamaan linier penyelesaiannya  Tes tertulis Pertidaksamaa
persamaan dan penyelesaiannya  Menyelesaikan  Pertidaksamaan  Pengamatan n Linier dan
pertidaksamaan persamaan linier linier ditentukan  Penugasan Kuadrat
linier  Menjelaskan penyelesaiannya  Referensi lain
pengertian yang relevan
pertidaksamaan
linier
 Menyelesaikan
pertidaksamaan
linier
 Menyelesaikan
masalah program
keahlian yang
berkaitan dengan
persamaan dan
pertidaksamaan
linier

12
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

3.2. Menentukan  Persamaan dan  Menjelaskan  Persamaan  Kuis 10


himpunan pertidaksamaan pengertian kuadrat ditentukan  Tes lisan
penyelesaian kuadrat serta persamaan dan penyelesaiannya  Tes tertulis
persamaan dan penyelesaiannya pertidaksamaan  Pertidaksamaan  Pengamatan
pertidaksamaan  Akar-akar kuadrat kuadrat ditentukan  Penugasan
kuadrat persamaan  Menjelaskan akar- penyelesaiannya
kuadrat dan sifat- akar persamaan
sifatnya kuadrat dan sifat-
sifatnya
 Menyelesaikan
persamaan dan
pertidaksamaan
kuadrat

13
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

3.3. Menerapkan  Menyusun  Menyusun  Persamaan  Kuis 10


persamaan dan persamaan persamaan kuadrat disusun  Tes lisan
pertidaksamaan kuadrat kuadrat berdasarkan akar-  Tes tertulis
kuadrat  Penerapan berdasarkan akar- akar yang  Pengamatan
persamaan dan akar yang diketahui  Penugasan
pertidaksamaan diketahui  Persamaan
kuadrat dalam  Menyusun kuadrat baru
program keahlian persamaan disusun
kuadrat berdasarkan akar-
berdasarkan akar- akar persamaan
akar persamaan kuadrat lain
kuadrat lain  Persamaan dan
 Menyelesaikan pertidaksamaan
masalah program kuadrat diterapkan
keahlian yang dalam
berkaitan dengan menyelesaikan
persamaan dan masalah program
pertidaksamaan keahlian
kuadrat

14
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

3.4. Menyelesaikan  Sistem persamaan  Memberi contoh  Sistem persamaan  Kuis 12 o Modul Sistem
sistem linier dua dan tiga sistem persamaan linier dua dan tiga  Tes lisan Persamaan dan
persamaan variabel linier dua variabel variabel dapat  Tes tertulis Pertidaksamaa
 Sistem persamaan dan tiga variabel ditentukan  Pengamatan n Linier dan
dengan dua  Menyelesaikan penyelesaiannya  Penugasan Kuadrat
variabel, satu sistem persamaan  Sistem persamaan o Referensi lain
linier dan satu linier dengan dengan dua yang relevan
kuadrat metode eliminasi, variabel, satu
substitusi, atau linier dan satu
keduanya kuadrat dapat
 Memberi contoh ditentukan
sistem persamaan penyelesaiannya
dengan dua
variabel, satu
linier dan satu
kuadrat
 Menyelesaikan
sistem persamaan
dengan dua
variabel, satu
linier dan satu

15
16
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/2
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks
KODE :4
ALOKASI WAKTU : 20 x 45 menit

17
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

4.1. Mendeskripsika  Macam-macam  Menjelaskan  Matriks  Kuis 5  Modul Matriks


n macam- matriks pengertian ditentukan unsur  Tes lisan  Referensi lain
macam matriks matriks, notasi dan notasinya  Tes tertulis yang relevan
matriks, baris,  Matriks  Pengamatan
kolom, elemen dibedakan  Penugasan
dan ordo matriks menurut jenis dan
 Membedakan relasinya
jenis-jenis matriks
 Menjelaskan
kesamaan matriks
 Menjelaskan
transpose matriks

18
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

4.2. Menyelesaikan  Operasi matriks  Menjelaskan  Dua matriks atau  Kuis 7


operasi matriks operasi matriks lebih ditentukan  Tes lisan
antara lain : hasil penjumlahan  Tes tertulis
- penjumlahan atau  Pengamatan
dan pengurangannya  Penugasan
pengurangan  Dua matriks atau
 Menjelaskan lebih ditentukan
operasi matriks hasil kalinya
antara lain :
- perkalian skalar
dengan matriks
- perkalian
matriks dengan
matriks
 Menyelesaikan
penjumlahan,
pengurangan,
dan/atau perkalian
matriks
 Menyelesaikan
kesamaan matriks

19
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

4.3. Menentukan  Determinan dan  Menjelaskan  Matriks  Kuis 8


determinan dan Invers matriks pengertian ditentukan  Tes lisan
invers determinan determinannya  Tes tertulis
matriks  Matriks  Pengamatan
 Menentukan ditentukan  Penugasan
determinan dan inversnya
invers matriks
ordo 2
 Menjelaskan
pengertian Minor,
kofaktor dan
adjoin matriks
 Menentukan
determinan dan
invers matriks
ordo 3
 Menyelesaikan
sistem persamaan
linier dengan
menggunakan
matriks

20
21
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/2
STANDAR KOMPETENSI : Menyelesaikan masalah program linier
KODE :5
ALOKASI WAKTU : 20 x 45 menit

22
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

5.1. Membuat grafik  Grafik himpunan  Menjelaskan  Pertidaksamaan  Kuis 7  Modul Porgram
himpunan penyelesaian pengertian linier ditentukan  Tes lisan Linier
penyelesaian sistem program linier daerah  Tes tertulis  Referensi lain
sistem pertidaksamaan  Menggambar penyelesaiannya  Pengamatan yang relevan
pertidaksamaan linier dengan 2 grafik himpunan  Sistem  Penugasan
linier variabel penyelesaian pertidaksamaan
pertidaksamaan linier dengan 2
linier variabel
 Menggambar ditentukan daerah
grafik himpunan penyelesaiannya
penyelesaian
sistem
pertidaksamaan
linier dengan 2
variabel

23
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

5.2. Menentukan  Model  Menjelaskan  Soal ceritera  Kuis 3  Modul Porgram


model matematika pengertian model (kalimat verbal)  Tes lisan Linier
matematika dari matematika diterjemahkan ke  Tes tertulis  Referensi lain
soal ceritera  Menentukan apa kalimat  Pengamatan yang relevan
(kalimat verbal) yang diketahui matematika  Penugasan
dan ditanyakan  Kalimat
 Menyusun sistem matematika
pertidaksamaan ditentukan daerah
linier penyelesaiannya
 Menentukan
daerah
penyelesaian
l

24
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

5.3. Menentukan  Fungsi objektif  Menentukan  Fungsi obyektif  Kuis 7  Modul Porgram
nilai optimum  Nilai optimum fungsi objektif ditentukan dari  Tes lisan Linier
dari sistem  Menentukan titik soal  Tes tertulis  Referensi lain
pertidaksamaan optimum dari  Nilai optimum  Pengamatan yang relevan
linier. daerah himpunan ditentukan  Penugasan
penyelesaian berdasar fungsi
sistem obyektif
pertidaksamaan
linier
 Menentukan nilai
optimum dari
fungsi obyektif

25
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

5.4. Menerapkan  Garis selidik  Menjelaskan  Garis selidik  Kuis 3


garis selidik pengertian garis digambarkan dari  Tes lisan
selidik fungsi obyektif  Tes tertulis
 Membuat garis  Nilai optimum  Pengamatan
selidik ditentukan  Penugasan
menggunakan menggunakan
fungsi objektif garis selidik
 Menentukan nilai
optimum
menggunakan
garis selidik

26
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/2
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor
KODE :6
ALOKASI WAKTU : 20 x 45 menit

27
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

6.1. Mendeskripsika  Pernyataan dan  Membedakan  Pernyataan dan  Kuis 5 o Modul Logika
n pernyataan bukan per- kalimat berarti bukan pernyataan  Tes lisan Matematika
dan bukan nyataan dan kalimat tidak dibedakan  Tes tertulis o Referensi lain
pernyataan berarti  Suatu pernyataan  Pengamatan yang relevan
(kalimat  Membedakan ditentukan nilai  Penugasan
terbuka) pernyataan dan kebenarannya
kalimat terbuka
 Menentukan nilai
kebenaran suatu
pernyataan

28
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

6.2. Mendeskripsika  Ingkaran,  Memberi contoh  Ingkaran,  Kuis 10


n ingkaran, konjungsi, dan membedakan konjungsi,  Tes lisan
konjungsi, disjungsi, ingkaran, disjungsi,  Tes tertulis
disjungsi, implikasi, konjungsi, implikasi, dan  Pengamatan
implikasi, biimplikasi dan disjungsi, biimplikasi  Penugasan
biimplikasi dan ingkarannya implikasi, dibedakan
ingkarannya biimplikasi, dan  Ingkaran,
ingkarannya konjungsi,
 Membuat tabel disjungsi,
kebenaran dari implikasi, dan
ingkaran, biimplikasi,
konjungsi, ditentukan nilai
disjungsi, kebenarannya
implikasi,  Ingkaran dari
biimplikasi, dan konjungsi,
ingkarannya disjungsi,
 Menentukan nilai implikasi,
kebenaran dari biimplikasi
ingkaran, ditentukan nilai
konjungsi, kebenarannya
disjungsi,

29
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

6.3. Mendeskripsika  Invers, Konvers  Menjelaskan  Invers, Konvers  Kuis 2 o Modul Logika
n Invers, dan Kontraposisi pengertian Invers, dan Kontraposisi  Tes lisan Matematika
Konvers dan dari implikasi Konvers dan ditentukan dari  Tes tertulis o Referensi lain
Kontraposisi Kontraposisi dari suatu implikasi  Pengamatan yang relevan
implikasi  Invers, Konvers  Penugasan
 Menentukan dan Kontraposisi
Invers, Konvers ditentukan dari
dan Kontraposisi suatu implikasi
dari implikasi dan ditentukan
 Menentikan nilai nilai
kebenaran Invers, kebenarannya
Konvers dan
Kontraposisi dari
implikasi

30
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI

6.4. Menerapkan Modus ponens,  Menjelaskan  Modus ponens,  Kuis 3


modus panens, modus tollens dan pengertian modus modus tollens dan  Tes lisan
modus tollens silogisme ponens, modus silogisme  Tes tertulis
dan prinsip tollens dan dijelaskan  Pengamatan
silogisme dalam silogisme pebedaannya  Penugasan
menarik  Menarik  Modus ponens,
kesimpulan kesimpulan modus tollens dan
dengan silogisme
menggunakan digunakan untuk
modus ponens, menarik
modus tollens dan kesimpulan
silogisme  Penarikan
 Menentukan kesimpulan
kesahihan ditentukan
penarikan kesahihannya
kesimpulan

31
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 3
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah
KODE :7
ALOKASI WAKTU : 50 x45 menit

32
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

7.1. Menentukan dan  Perbandingan  Menjelaskan  Perbandingan  Kuis 5 o Modul


menggunakan trigonometri pengertian trigonometri suatu  Tes lisan Trigonometri
nilai  Panjang sisi dan perbandingan sudut ditentukan  Tes tertulis o Referensi lain
perbandingan besar sudut trigometri suatu dari sisi-sisi  Pengamatan yang relevan
trigonometri segitiga siku-siku sudut segitiga segitiga siku-siku.  Penugasan
suatu sudut.  Perbandingan siku-siku  Perbandingan
trigonometri di  Menentukan nilai trigonometri
berbagai kuadran perbandingan dipergunakan
trigonometri suatu untuk
sudut segitiga menentukan
siku-siku panjang sisi dan
 Menentukan besar sudut
panjang sisi dan segitiga siku-siku.
besar sudut  Sudut-sudut
segitiga siku-siku diberbagai
menggunakan kuadran
perbandingan ditentukan nilai
trigonometri perbandingan
 Menentukan nilai trigonometrinya.
perbandingan

33
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

trigonometri suatu
sudut diberbagai
kuadran
 Menerapkan
konsep
perbandingan
trigonometri pada
program keahlian

34
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

7.2. Mengkonversi  Koordinat  Menjelaskan  Koordinat  Kuis 5 o Modul


koordinat kartesius dan pengertian kartesius dan  Tes lisan Trigonometri
kartesius dan kutub koordinat koordinat kutub  Tes tertulis o Referensi lain
kutub  Konversi kartesius dan dibedakan sesuai  Pengamatan yang relevan
koordinat koordinat kutub pengertiannya  Penugasan
kartesius dan  Menggambar  Koordinat
kutub letak titik pada kartesius
koordinat dikonversi ke
kartesius dan koordinat kutub
koordinat kutub atau se-baliknya
 Mengkonversi sesuai prosedur
koordinat dan rumus yang
kartesius ke berlaku
koordinat kutub
atau sebaliknya

35
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

7.3. Menerapkan  Aturan sinus dan  Menemukan  Aturan sinus  Kuis 10


aturan sinus dan kosinus atusan sinus digunakan untuk  Tes lisan
kosinus  Menggunakan menentukan  Tes tertulis
aturan sinus untuk panjang sisi atau  Pengamatan
menentukan besar sudut pada  Penugasan
panjang sisi atau suatu segitiga
besar sudut suatu  Aturan kosinus
segitiga digunakan untuk
 Menemukan menentukan
atusan kosinus panjang sisi atau
 Menggunakan besar sudut pada
aturan kosinus suatu segitiga
untuk
menentukan
panjang sisi atau
besar sudut suatu
segitiga

36
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

7.4. Menentukan  Luas segitiga  Menejaskan  Luas segitiga  Kuis 5


luas suatu konsep luas ditentukan  Tes lisan
segitiga segitiga rumusnya  Tes tertulis
 Menemukan  Luas segitiga  Pengamatan
beberapa rumus dihitung dengan  Penugasan
luas segitiga yang menggunakan
terkait dengan rumus luas
fungsi segitiga
trigonometri
 Menentukan luas
segitiga

37
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

7.5. Menerapkan  Rumus  Menguraikan  Rumus  Kuis 15 o Modul


rumus trigonometri bentuk-bentuk trigonometri  Tes lisan Trigonometri
trigonometri jumlah dan selisih antara lain: jumlah dua sudut  Tes tertulis o Referensi lain
jumlah dan dua sudut - sin  ) digunakan untuk  Pengamatan yang relevan
selisih dua - cos  ) menyelesaikan  Penugasan
sudut soal
- tan (
 Rumus
 Menerapkan
trigonometri
rumus diatas pada
selisih dua sudut
penyelesaian soal
digunakan untuk
 Menemukan
menyelesaikan
rumus sudut
soal
rangkap
 Menggunakan
rumus
trigonometri
sudut rangkap
dalam
menyelesaikan
soal-soal

38
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

7.6. Menyelesaikan  Identitas dan  Menemukan  Identitas  Kuis 10


persamaan persamaan identitas trigonometri  Tes lisan
trigonometri trigonometri trigonometri, digunakan dalam  Tes tertulis
seperti: menyederhanakan  Pengamatan
2 2
- sin x + cos x = persamaan atau  Penugasan
1 bentuk

- tan  trigonomteri


sin α  Persamaan
cosα
trigonometri
 Menggunakan
ditentukan
identitas
penyelesaiannya
trigonometri
digunakan dalam
menyederhanakan
persamaan atau
bentuk
trigonomteri
 Menyelesaikan
persamaan
trigonometri

39
40
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 3
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat
KODE : 8
ALOKASI WAKTU : 37 x 45 menit

41
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

8.1. Mendeskripsika  Relasi dan Fungsi  Membedakan  Konsep relasi dan  Kuis 5 o Modul Relasi
n perbedaan pengertian relasi fungsi dibedakan  Tes lisan dan Fungsi
konsep relasi dan fungsi dengan jelas  Tes tertulis o Referensi lain
dan fungsi  Menentukan  Jenis-jenis fungsi  Pengamatan yang relevan
daerah asal diuraikan dan  Penugasan
(domain), daerah ditunjukkan
kawan contohnya
(kodomain), dan
daerah hasil
(range)
 Menguraikan
jenis-jenis fungsi
(injektif, surjektif,
bijektif)

42
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

8.2. Menerapkan  Fungsi Linier dan  Membahas  Fungsi linier  Kuis 7


konsep fungsi grafiknya contoh fungsi digambar  Tes lisan
linier  Invers fungsi linier grafiknya  Tes tertulis
linier  Membuat grafik  Fungsi linier  Pengamatan
fungsi linier. ditentukan  Penugasan
 Menentukan persamaannya
persamaan grafik jika diketahui
fungsi leinear koordinat titik
yang melalui dua atau gradien atau
titik, melalui satu grafiknya.
titik dan gradien  Fungsi invers
tertentu, dan jika ditentukan dari
diketahui suatu fungsi linier
grafiknya.
 Menemukan
syarat hubungan
dua grafik fungsi
linier saling
sejajar dan saling
tegak lurus
 Menentukan

43
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

8.3. Menggambar  Fungsi kuadrat  Membahas  Fungsi kuadrat  Kuis 5 o Modul Relasi
fungsi kuadrat dan grafiknya contoh fungsi digambar  Tes lisan dan Fungsi
kuadrat dan grafiknya.  Tes tertulis o Referensi lain
grafiknya.  Fungsi kuadrat  Pengamatan yang relevan
 Menentukan titik ditentukan  Penugasan
potong grafik persamaannya
fungsi dengan
sumbu koordinat,
sumbu simetri
dan nilai ekstrim
suatu fungsi
 Menggambar
grafik fungsi
kuadrat

44
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

8.4. Menerapkan  Fungsi kuadrat  Menentukan  Fungsi kuadrat  Kuis 8 o Modul Relasi
konsep fungsi dan grafiknya persamaan fungsi digambar  Tes lisan dan Fungsi
kuadrat kuadrat jika grafiknya melelui  Tes tertulis o Referensi lain
diketahui grafik titik ekstrim dan  Pengamatan yang relevan
atau unsur-unsur titik potong pada  Penugasan
lainnya sumbu koordinat
 Menentukan nilai  Fungsi kuadrat
ekstrim suatu diterapkan untuk
fungsi kuadrat menentukan nilai
 Menyelesaikan ekstrim
masalah program
keahlian yang
berkaitan dengan
fungsi kuadrat

45
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

8.5. Menerapkan  Fungsi eksponen  Membahas  Fungsi eksponen  Kuis 7


konsep fungsi dan grafiknya contoh fungsi digambar  Tes lisan
eksponen eksponen dan grafiknya.  Tes tertulis
grafiknya  Fungsi eksponen  Pengamatan
 Menentukan ditentukan  Penugasan
grafik fungsi persamaannya,
eksponen jika jika diketahui
diketahui unsur- grafiknya
unsurnya
 Menentukan
persamaan grafik
fungsi eksponen
 Menerapkan
konsep fungsi
eksponen pada
program keahlian

46
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

8.6. Menerapkan  Fungsi logaritma  Membahas  Fungsi logaritma  Kuis 5


konsep fungsi dan grafiknya contoh fungsi dideskripsikan  Tes lisan
logaritma logaritma dan sesuai dengan  Tes tertulis
grafiknya ketentuan  Pengamatan
 Menentukan  Fungsi logaritma  Penugasan
grafik fungsi diuraikan sifat-
logaritma sifatnya
 Menentukan  Fungsi logaritma
persamaan grafik digambar
fungsi logaritma grafiknya
 Menerapkan
konsep fungsi
logaritma pada
program keahlian

47
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

8.7. Menerapkan  Fungsi  Membahas  Fungsi  Kuis 8


konsep fungsi trigonometri dan contoh fungsi trigonometri  Tes lisan
trigonometri grafiknya trigonometri dan dideskripsikan  Tes tertulis
grafiknya sesuai dengan  Pengamatan
 Menentukan ketentuan  Penugasan
grafik fungsi  Fungsi
trigonometri trigonometri
 Menentukan digambar
persamaan grafik grafiknya
fungsi
trigonometri
 Menerapkan
konsep fungsi
trigonometri pada
program keahlian

48
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : X/2
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah
KODE : 9
ALOKASI WAKTU : 35 x 45 menit

49
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

9.1. Mengidentifikas  Pola bilangan,  Menunjukkan  Pola bilangan,  Kuis 10  Modul Barisan
i pola, barisan barisan, dan deret pola bilangan dari barisan, dan deret  Tes lisan dan Deret
dan deret  Notasi Sigma suatu barisan diidentifikasi  Tes tertulis  Referensi lain
bilangan dan deret berdasarkan ciri-  Pengamatan yang relevan
 Membedakan cirinya  Penugasan
pola bilangan,  Notasi Sigma
barisan, dan deret digunakan untuk
 Menuliskan suatu menyederhanakan
deret dengan suatu deret
Notasi Sigma

50
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

9.2. Menerapkan  Barisan dan deret  Menjelaskan  Nilai suku ke-n  Kuis 12
konsep barisan aritmatika barisan dan deret suatu barisan  Tes lisan
dan deret  Suku ke n suatu aritmatika aritmatika  Tes tertulis
aritmatika barisan aritmatika  Menentukan suku ditentukan  Pengamatan
 Jumlah n suku ke n suatu barisan menggunakan  Penugasan
suatu deret aritmatika rumus
aritmatika  Menentukan  Jumlah n suku
jumlah n suku suatu deret
suatu deret aritmatika
aritmatika ditentukan
 Menyelesaikan dengan
masalah program menggunakan
keahlian yang rumus
berkaitan dengan
deret aritmatika

51
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

9.3. Menerapkan  Barisan dan deret  Menjelaskan  Nilai suku ke-n  Kuis 13  Modul Barisan
konsep barisan geometri barisan dan deret suatu barisan  Tes lisan dan Deret
dan deret  Suku ke-n suatu geometri geometri  Tes tertulis  Referensi lain
geometri barisan geometri  Menentukan suku ditentukan  Pengamatan yang relevan
 Jumlah n suku ke-n suatu barisan menggu-nakan  Penugasan
suatu deret geometri rumus
geometri  Menentukan  Jumlah n suku
 Deret geometri jumlah n suku suatu deret
tak hingga suatu deret geometri
geometri ditentukan
 Menjelaskan dengan
deret geometri tak menggunakan
hingga rumus

 Menyelesaikan  Jumlah suku tak


masalah program hingga suatu
keahlian yang deret geometri di-
berkaitan dengan tentukan dengan
deret geometri menggunakan
rumus

52
53
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 4
STANDAR KOMPETENSI : Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi dua
KODE : 10
ALOKASI WAKTU : 30 x 45 menit

54
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

10.1. Mengidentifik  Macam-macam  Mengukur besar  Satuan sudut  Kuis 5 o Modul Geometri
asi sudut satuan sudut suatu sudut dalam derajat  Tes lisan Dimensi Dua
 Konversi satuan  Menentukan dikonversi  Tes tertulis o Referensi lain
sudut macam-macam kesatuan sudut  Pengamatan yang relevan
satuan sudut dalam radian atau  Penugasan
 Mengkonversi sebaliknya sesuai
satuan sudut prosedur.

55
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

10.2. Menentukan  Keliling bangun  Menghitung  Suatu bangun  Kuis 10


keliling datar keliling dan luas datar dihitung  Tes lisan
bangun datar  Luas daerah bidang datar kelilingnya  Tes tertulis
dan luas bangun datar sesuai dengan  Daerah suatu  Pengamatan
daerah bangun  Penerapan konsep rumusannya bangun datar  Penugasan
datar keliling dan luas.  Perhitungan dihitung luasnya
keliling segi tiga,  Bangun datar tak
segi empat dan beraturan dihitung
lingkaran luasnya
 Perhitungan luas
segi tiga, segi
empat dan
lingkaran
 Perhitungan luas
daerah bangun
datar tidak
beraturan dengan
menggunakan
metode
koordinat,
trapesium.

56
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

10.3. Menerapkan  Jenis-jenis  Jenis-jenis  Transformasi  Kuis 15 o Modul Geometri


transformasi transformasi transformasi bangun datar  Tes lisan Dimensi Dua
bangun datar bangun datar bangun datar didiskripsikan  Tes tertulis o Referensi lain
 Penerapan - Translasi menurut jenisnya  Pengamatan yang relevan
transformasi - Refleksi  Transformasi  Penugasan
bangun datar - Rotasi bangun datar

- Dilatasi digunakan untuk

 Penerapan menyelesaikan

transformasi permasalahan

bangun datar program keahlian

57
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 4
STANDAR KOMPETENSI : Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga
KODE : 11
ALOKASI WAKTU : 35 x 45 menit

58
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

11.1. Mengidentifik  Bangun ruang dan  Mengidentifikasi  Unsur-unsur  Kuis 8 o Modul Geometri
asi bangun unsur-unsurnya berbagai bangun bangun ruang  Tes lisan Dimensi Tiga
ruang dan  Jaring-jaring ruang (kubus, diidentifikasi  Tes tertulis o Referensi lain
unsur- bangun ruang balok, prisma, berdasar ciri-  Pengamatan yang relevan
unsurnya tabung, kerucut, cirinya.  Penugasan
limas, bola)  Jaring-jaring
 Mengidentifikasi bangun ruang
unsur-unsur digambar pada
bangun ruang bidang datar.
 Menggambar
jaring-jaring
bangun ruang

59
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

11.2. Menghitung  Permukaan  Mengidentifikasi  Luas permukaan  Kuis 7


luas bangun ruang bentuk bangun ruang  Tes lisan
permukaan dihitung luasnya permukaan dihitung dengan  Tes tertulis
bangun ruang bangun ruang cermat.  Pengamatan
(kubus, balok,  Penugasan
prisma, tabung,
kerucut, limas,
bola)
 Menghitung luas
permukaan
bangun ruang
 Menerapkan
konsep luas
permukaan
bangun ruang
pada program
keahlian

60
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

11.3. Menerapkan  Volum bangun  Menemukan  Volum bangun  Kuis 8 o Modul Geometri
konsep volum ruang rumus volum ruang dihitung  Tes lisan Dimensi Tiga
bangun ruang bangun ruang dengan cermat.  Tes tertulis o Referensi lain
(kubus, balok,  Pengamatan yang relevan
prisma, tabung,  Penugasan
kerucut, limas,
bola)
 Menghitung
volum bangun
ruang
 Menerapkan
konsep volum
bangun ruang
pada proram
keahlian

11.4. Menentukan  Hubungan antar  Menghitung jarak  Jarak antar unsur  Kuis 12
hubungan unsur dalam antara titik dan dalam ruang  Tes lisan
antara unsur- bangun ruang titik dihitung sesuai  Tes tertulis
unsur dalam  Menghitung jarak ketentuan

61
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

bangun ruang antara titik dan  Besar sudut antar  Pengamatan


garis unsur dalam  Penugasan
 Menghitung jarak ruang dihitung
antara titik dan sesuai ketentuan
bidang
 Menghitung jarak
antara garis dan
garis
 Menghitung jarak
antara garis dan
bidang
 Menghitung jarak
antara bidang dan
bidang
 Menghitung besar
sudut antara garis
dan garis
 Menghitung besar
sudut antara garis
dan bidang
 Menghitung besar

62
63
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 4
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep vektor dalam pemecahan masalah
KODE : 12
ALOKASI WAKTU : 30 x 45 menit

64
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

12.1. Menerapkan  Vektor pada  Menjelaskan  Konsep vektor  Kuis 13 o Modul Vektor
konsep vektor bidang datar pengertian Vektor dan ruang lingkup  Tes lisan o Referensi lain
pada bidang  Operasi Vektor pada bidang datar vektor  Tes tertulis yang relevan
datar  Membahas ruang dideskripsikan  Pengamatan
lingkup vektor: menurut ciri-  Penugasan
- Modulus cirinya
(besar) vektor  Operasi pada
- Vektor posisi vektor

- Kesamaan dua diselesaikan

vektor dengan rumus

- Vektor negatif yang sesuai

- Vektor nol
- Vektor satuan
 Menyelesaikan
operasi pada
Vektor
- Penjumlahan
vektor
- Pengurangan

65
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

dua vektor
- Perkalian
vektor dengan
skalar
- Perkalian skalar
dua vektor
 Menerapkan
konsep vektor
pada bidang datar
dalam program
keahlian

12.2. Menerapkan  Vektor pada  Menjelaskan  Konsep vektor  Kuis 17 o Modul Vektor
konsep vektor bangun ruang pengertian Vektor dan ruang lingkup  Tes lisan o Referensi lain
pada bangun  Operasi Vektor pada bangun vektor  Tes tertulis yang relevan
ruang ruang dideskripsikan  Pengamatan
 Membahas ruang menurut ciri-  Penugasan
lingkup vektor: cirinya
- Modulus  Operasi pada
(besar) vektor vektor

66
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

- Vektor posisi diselesaikan


- Kesamaan dua dengan rumus
vektor yang sesuai
- Vektor negatif
- Vektor nol
- Vektor satuan
 Menyelesaikan
operasi pada
Vektor
- Penjumlahan
vektor
- Pengurangan
dua vektor
- Perkalian
vektor dengan
skalar
- Perkalian skalar
dua vektor
 Menerapkan
konsep vektor
pada bangun

67
68
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 6
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah dengan konsep teori peluang
KODE : 13
ALOKASI WAKTU : 16 x 45 menit

69
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

13.1. Mendeskripsik  Kaidah  Menjelaskan  Kaidah  Kuis 8 o Modul Teori


an kaidah pencacahan pengertian kaidah pencacahan,  Tes lisan Peluang
pencacahan, permutasi dan pencacahan, permutasi dan  Tes tertulis o Referensi lain
permutasi dan kombinasi faktorial, kombinasi  Pengamatan yang relevan
kombinasi permutasi, dan digunakan dalam  Penugasan
kombinasi menentukan
 Menentukan banyaknya cara
banyaknya cara menyelesaikan
meyelesaikan suatu masalah
masalah dg
kaidah
pencacahan,
permutasi, dan
kombinasi
 Menyelesaikan
masalah dengan
menggunakan
kaidah
pencacahan,
permutasi, dan
kombinasi

70
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

13.2. Menghitung  Peluang suatu  Menjelaskan  Peluang suatu  Kuis 8 o Modul Teori
peluang suatu kejadian pengertian kejadian dihitung  Tes lisan Peluang
kejadian kejadian, peluang, dengan  Tes tertulis o Referensi lain
kepastian dan menggunakan  Pengamatan yang relevan
kemustahilan rumus  Penugasan
 Menghitung
frekuensi harapan
suatu kejadian
 Menghitung
peluang suatu
kejadian
 Menghitung
peluang kejadian
saling lepas
 Menghitung
peluang kejadian
saling bebas
 Menerapkan
konsep peluang
dalam
menyelesaikan

71
72
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 6
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah
KODE : 14
ALOKASI WAKTU : 44  45 menit

73
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

14.1. Mengidentifik  Pengertian  Menjelaskan  Statistik dan  Kuis 6 Modul Statistika


asi pengerti-an statistik dan pengertian dan statistika  Tes lisan Referensi lain yang
statistik, statistika. kegunaan dibedakan sesuai  Tes tertulis relevan
statistika,  Pengertian statistika dengan  Pengamatan
populasi dan populasi dan  Membedakan definisinya.  Penugasan
sampel sampel pengertian  Populasi dan
 Macam-macam populasi dan sample dibedakan
data sampel berdasarkan
 Menyebutkan karakteristiknya.
macam-macam
data dan memberi
contohnya

74
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

14.2. Menyajikan  Tabel dan  Menjelaskan  Data disajikan  Kuis 10


data dalam diagram jenis-jenis tabel dalam bentuk  Tes lisan
bentuk tabel  Menjelaskan tabel  Tes tertulis
dan diagram macam-macam  Data disajikan  Pengamatan
diagram (batang, dalam bentuk  Penugasan
lingkaran, garis, diagram
gambar),
histogram,
poligon frekuensi,
kurva ogive
 Mengumpulkan
dan mengolah
data serta
menyajikannya
dalam bentuk
tabel dan diagram

75
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

14.3. Menentukan  Mean  Menghitung mean  Mean, median  Kuis 14


ukuran  Median data tunggal dan dan modus  Tes lisan
pemusatan  Modus data kelompok dibedakan sesuai  Tes tertulis
data  Menghitung dengan  Pengamatan
median data pengertiannya  Penugasan
tunggal dan data  Mean, median
kelompok dan modus
 Menghitung dihitung sesuai
modus data dengan data
tunggal dan data tunggal dan data
kelompok kelompok

76
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

14.4. Menentukan  Jangkauan  Menyajikan data  Jangkauan,  Kuis 14  Modul Statistika


ukuran  Simpangan rata- tunggal dan data simpangan rata-  Tes lisan  Referensi lain
penyebaran rata kelompok rata, simpangan  Tes tertulis yang relevan
data  Simpangan baku  Menentukan : baku, jangkauan  Pengamatan
 Jangkauan semi Jangkauan, semi interkuartil,  Penugasan
interkuartil Simpangan rata- dan jangkauan

 Jangkauan rata, Simpangan persentil

persentil baku, Kuartil, ditentukan dari


Jangkauan semi suatu data.
 Nilai standar (Z-
score) interkuartil Desil,  Nilai standar (Z-
Persentil, dan score) ditentukan
 Koefisien variasi
jangkauan dari suatu data
persentil dari data  Koefisien variasi
yang disajikan ditentukan dari
 Menentukan nilai suatu data
standar (Z-score)
dari suatu data
yang diberikan
 Menentukan
koefisien variasi
dari suatu data

77
78
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 5
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep irisan kerucut dalam memecahkan masalah
KODE : 15
ALOKASI WAKTU : 24  45 menit

79
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

15.1. Menerapkan  Lingkaran dan  Menggambar  Unsur-unsur  Kuis 4 o Modul Irisan


konsep unsur-unsurnya irisan kerucut lingkaran  Tes lisan Kerucut
Lingkaran  Persamaan dan  Mendeskripsikan dideskripsikan  Tes tertulis o Referensi lain
garis singgung unsur-unsur sesuai ciri-cirinya  Pengamatan yang relevan
lingkaran lingkaran  Persamaan  Penugasan
 Menentukan lingkaran
persamaan ditentukan
lingkaran berdasarkan
 Menentukan unsur-unsur yang
persamaan garis diketahui
singgung sekutu  Garis singgung
dua lingkaran lingkaran
 Melukis garis dilukis dengan
singgung sekutu benar
dua lingkaran  Panjang garis
 Menentukanan singgung
panjang garis lingkaran dihitung
singgung sekutu dengan benar
dua lingkaran
 Menerapkan
konsep ling-karan

80
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

15.2. Menerapkan  Parabola dan  Menjelaskan  Unsur-unsur  Kuis 6 o Modul Irisan


konsep unsur-unsurnya pengertian parabola  Tes lisan Kerucut
parabola  Persamaan parabola dan dideskripsikan  Tes tertulis o Referensi lain
parabola dan bentuknya sesuai ciri-cirinya  Pengamatan yang relevan
grafiknya  Menentukan  Persamaan  Penugasan
unsur-unsur parabola
parabola: ditentukan
- Direktriks berdasarkan
- Koordinat titik unsur-unsur yang
puncak diketahui

- Koordinat titik  Grafik parabola


fokus dilukis dengan

- Persamaan benar

sumbu
 Menentukan
persamaan
parabola
 Melukis grafik
persamaan
parabola
 Menerapkan

81
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

15.3. Menerapkan  Elips dan unsur-  Menjelaskan  Unsur-unsur elips  Kuis 6


konsep elips unsurnya pengertian Elips dides-kripsikan  Tes lisan
 Persamaan Elips dan bentuknya sesuai ciri-cirinya  Tes tertulis
dan grafiknya  Menentukan  Persamaan elips  Pengamatan
unsur-unsur elips: ditentukan  Penugasan
- Koordinat titik berdasarkan
puncak unsur-unsur yang
- Koordinat titik diketahui
pusat  Grafik elips
- Koordinat dilukis dengan
fokus benar

- Sumbu mayor
dan sumbu
minor
 Menentukan
persamaan elips
 Melukis grafik
persamaan elips
 Menerapkan
konsep elips
dalam

82
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

15.4. Menerapkan  Hiperbola dan  Menjelaskan  Unsur-unsur  Kuis 8 o Modul Irisan


konsep unsur-unsurnya pengertian hiperbola  Tes lisan Kerucut
hiperbola  Persamaan hiperbola dan dideskripsikan  Tes tertulis o Referensi lain
hiperbola dan bentuknya sesuai ciri-cirinya  Pengamatan yang relevan
grafik/sketsanya.  Menentukan  Persamaan  Penugasan
unsur-unsur hiperbola
hiperbola : ditentukan
- Titik Pusat berdasarkan
- Titik puncak unsur-unsur yang

- Titik fokus diketahui

- Asimtot  Grafik/sketsa

- Sumbu mayor hiperbola dilukis


dengan benar
- Sumbu minor
 Menentukan
persamaan
hiperbola
 Melukis
grafik/sketsa
parabola
 Menerapkan
konsep hiper-bola

83
84
NAMA SEKOLAH : SMK Budi Mulia Utama
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 5
STANDAR KOMPETENSI : Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah
KODE : 16
ALOKASI WAKTU : 24  45 menit

85
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

16.1. Menjelaskan  Pengertian Limit  Mendiskusikan  Arti limit fungsi  Kuis 4 o Modul Limit
secara intuitif Fungsi arti limit fungsi di di satu titik  Tes lisan Fungsi
arti limit satu titik melalui dijelaskan melalui  Tes tertulis o Modul Turunan
fungsi di suatu perhitungan nilai- perhitungan nilai-  Pengamatan o Referensi lain
titik dan di tak nilai disekitar titik nilai disekitar titik  Penugasan yang relevan
hingga tersebut tersebut
 Mendiskusikan  Arti limit fungsi
arti limit fungsi di di tak hingga
tak hingga dijelaskan melalui
melalui grafik dan
perhitungan nilai- perhitungan.
nilai disekitar titik
tersebut
 Melakukan kajian
pustaka tentang
definisi eksak
limit fungsi

86
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

16.2. Menggunakan  Sifat Limit Fungsi  Menentukan sifat-  Sifat-sifat limit  Kuis 4 o Modul Limit
sifat limit  Bentuk Tak Tentu sifat limit fungsi. digunakan dalam  Tes lisan Fungsi
fungsi untuk  Menghitung limit menghitung nilai  Tes tertulis o Modul Turunan
menghitung fungsi aljabar dan limit  Pengamatan o Referensi lain
bentuk tak trigonometri  Bentuk tak tentu  Penugasan yang relevan
tentu fungsi dengan dari limit fungsi
aljabar dan menggunakan ditentukan
trigonometri sifat-sifat limit. nilainya
 Melakukan  Limit fungsi
perhitungan limit aljabar dan
dengan trigonometri
manipulasi aljabar dihitung dengan
 Mengenal menggunakan
macam-macam sifat-sifat limit
bentuk tak tentu
 Menghitung nilai
limit tak tentu.
 Menghitung
bentuk tak tentu
fungsi aljabar dan
trigonometri

87
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

16.3. Menggunakan  Turunan Fungsi  Mengenal konsep  Arti fisis (sebagai  Kuis 4
konsep dan laju perubahan laju perubahan)  Tes lisan
aturan turunan nilai fungsi dan dan arti geometri  Tes tertulis
dalam gambaran dari turunan  Pengamatan
perhitungan geometrisnya dijelaskan  Penugasan
turunan fungsi  Dengan konsepnya
menggunakan  Turunan fungsi
konsep limit yang sederhana
merumuskan dihitung dengan
pengertian menggunakan
turunan fungsi. definisi turunan
 Dengan  Turunan fungsi
menggunakan dijelaskan sifat-
aturan turunan sifatnya
menghitung  Turunan fungsi
turunan fungsi aljabar dan
aljabar. trigonometri
 Menurunkan ditentukan dengan
sifat-sifat turunan menggunakan
dengan sifat-sifat turunan

88
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

menggunakani  Turunan fungsi


sifat lmit komposisi
 Menentukan ditentukan dengan
berbagai turunan menggunakan
fungsi aljabar dan aturan rantai.
trigonometri
 Menentukan
turunan fungsi
dengan
menggunakan
aturan rantai
 Melakukan
latihan soal
tentang turunan
fungsi

89
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

16.4. Menggunakan  Karakteristik  Mengenal secara  Fungsi monoton  Kuis 6 o Modul Limit
turunan untuk Grafik Fungsi geometris tentang naik dan turun  Tes lisan Fungsi
menentukan Berdasar fungsi naik dan ditentukan dengan  Tes tertulis o Modul Turunan
karakteristik Turunannya turun menggunakan  Pengamatan o Referensi lain
suatu fungsi  Mengidentifikasi konsep turunan  Penugasan yang relevan
dan fungsi naik atau pertama
memecahkan fungsi turun  Sketsa grafik
masalah menggunakan fungsi
aturan turunan. dinggambar
 Menggambar dengan
sketsa grafik menggunakan
fungsi dengan sifat-sifat turunan
menentukan  Titik ekstrim
perpotongan grafik fungsi
sumbu koordinat, ditentukan
titik stasioner dan koordinatnya
kemonotonannya  Garis singgung
 Menentukan titik sebuah fungsi
stasioner suatu ditentukan
fungsi beserta persamaannya
jenis ekstrimnya

90
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

16.5. Menyelesaika  Model  Menentukan  Masalah-masalah  Kuis 6


n model matematika variabel-variabel yang bisa  Tes lisan
matematika Ekstrim Fungsi (x dan y) dari diselesaikan  Tes tertulis
dari masalah masalah ekstrim dengan konsep  Pengamatan
yang berkaitan fungsi ekstrim fungsi  Penugasan
dengan  Menyatakan disusun model
ekstrim fungsi masalah nyata matematikanya
dan dalam kehidupan  Model
penafsirannya sehari-hari matematika dari
dibentuk ke masalah yang
dalam model berkaitan dengan
matematika ekstrim fungsi
 Menentukan ditentukan
penyelesaian penyelesaiannya
model
matematika
dengan
menggunakan
konsep ekstrim
fungsi.

91
92
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 5
STANDAR KOMPETENSI : Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah
KODE : 17
ALOKASI WAKTU : 28 x 45 menit

93
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

17.1. Memahami  Integral Tak tentu  Mengenal integral  Fungsi aljabar  Kuis 4 o Modul Integral
konsep  Integral Tentu tak tentu sebagai dan trigonometri  Tes lisan o Referensi lain
integral tak anti turunan ditentukan  Tes tertulis yang relevan
tentu dan  Menentukan integral tak  Pengamatan
integral tentu integral tak tentu tentunya  Penugasan
dari fungsi  Fungsi aljabar
sederhana dan trigonometri
 Merumuskan ditentukan
integral tak tentu integral tentu-nya
dari fungsi aljabar  lMenyelesaikan
dan trigonometri masalah yang
 Merumuskan melibatkan
sifat-sifat integral integral tentu dan
tak tentu tak tentu
 Mengenal integral
tentu sebagai luas
daerah dibawah
kurva
 Mendiskusikan
teorema dasar
kalkulus

94
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

17.2. Menghitung  Teknik  Nilai integral  Nilai integral  Kuis 12 o Modul Integral
integral tak Pengintegralan: suatu fungsi suatu fungsi  Tes lisan o Referensi lain
tentu dan o Substitusi ditentukan dengan ditentukan dengan  Tes tertulis yang relevan
integral tentu o Parsial cara substitusi cara substitusi  Pengamatan
dari fungsi  Nilai integral  Nilai integral  Penugasan
o Substitusi
aljabar dan suatu fungsi suatu fungsi
Trigonometri
fungsi ditentukan dengan ditentukan dengan
trigonometri cara parsial cara parsial
yang  Nilai integral  Nilai integral
sederhanai suatu fungsi suatu fungsi
ditentukan dengan ditentukan dengan
cara substitusi cara substitusi
trigonometri trigonometri
 Menggunakan
teknik
pengintegralan
untuk
menyelesaikan
masalah.

95
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

17.3. Menggunakan  Luas Daerah  Menggambar  Daerah yang  Kuis 12


integral untuk  Volume Benda grafik-grafik dibatasi oleh  Tes lisan
menghitung Putar fungsi dan kurva dan/atau  Tes tertulis
luas daerah di menentukan sumbu-sumbu  Pengamatan
bawah kurva perpotongan koordinat  Penugasan
dan volum grafik fungsi dihitung luasnya
benda putar sebagai batas menggunakan
integrasi. integral.
 Menentukan luas  Volume benda
daerah dibawah putar dihitung
kurva dengan dengan
menggunakan menggunakan
integral integral.
 Menyelesaikan
soal yang
berkaitan dengan
luas daerah di
bawah kurva
 Mendiskusikan
cara menentukan

96
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

volume benda
putar
(menggambar
daerahnya, batas
integrasi)
 Menghitung
volum benda
putar dengan
menggunakan
integral

Keterangan:
TM : Tatap muka
PS : Praktik di Sekolah (2 jam praktIk di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka)
PI : Praktek di Industri (4 jam praktIk di Du/Di setara dengan 1 jam tatap muka)

97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi


Program Keahlian : Multimedia
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X/1
Pertemuan Ke : 1
Alokasi : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan
konsep operasi bilangan real
Kompetensi Dasar : Menerapkan operasi pada bilangan real
Indikator : 1. Macam-macam bilangan real dapat
dibedakan.
2. Dua atau lebih bilangan bulat dioperasikan
(dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai
dengan prosedur
3. Dua atau lebih bilangan pecahan,
dioperasikan (dijumlah, dikurang,
dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan macam-macam bilangan real.
2. Siswa dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan bulat (menjumlahkan,
mengurangkan, mengalikan dan membagi).
3. Siswa dapat mengoperasikan bilangan pecahan (menjumlahkan,
mengurangkan, mengalikan dan membagi).

II. Materi Pelajaran


1. Macam-macam bilangan real
2. Operasi pada bilangan bulat
3. Operasi pada bilangan pecahan

1
III.Metode Pengajaran
1. Ceramah 3. Diskusi
2. Penugasan 4. Ekspositori.

IV. Langkah Pembelajaran


A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Apersepsi, penjelasan tentang macam-macam bilangan.
2. Penjelasan lingkup materi yang dipelajari.
B. Kegiatan Inti
1. Siswa diminta untuk menerangkan bagan mengenai macam-macam
bilangan real yang diberikan oleh guru.
2. Siswa yang lain diminta untuk menyimak dan memberikan komentar atau
sanggahan.
3. Siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan mengenai macam-macam
bilangan real.
4. Siswa diminta memperhatikan penjelasan mengenai operasi bilangan
bulat.
5. Siswa diminta utuk mengerjakan latihan-latihan soal yang berkenaan
tentang operasi bilangan bulat.
6. Siswa mempresentasikan latihan-latihan soal yang dikerjakan.
7. Siswa yang lain diminta untuk mengomentari atau menyanggah jawaban
siswa jika diperlukan.
8. Guru memberikan pengarahan mengenai jawaban siswa.
9. Guru menerangkan dan menjelaskan mengenai operasi bilangan pecahan.
10. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan-latihan soal yang berkenaan
tentang operasi bilangan pecahan.
11. Siswa mempresentasikan latihan-latihan soal yang dikerjakan.
12. Siswa yang lain diminta untuk mengomentari atau menyanggah jawaban
siswa jika diperlukan.
13. Guru memberikan pengarahan mengenai jawaban siswa.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa diminta menyimpulkan mengenai macam-macam bilangan real.

2
2. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR)
3. Siswa ditugaskan untuk mempelajari mengenai materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.

V. Alat/Bahan Sumber Belajar


1. Alat/Bahan : Pensil, spidol non permanent, white board, bolpoint,
penghapus
2. Sumber Belajar : Modul Operasi bilangan real, , Buku matematika 1 untuk
SMK dan buku-buku lain yang relevan.
VI. Penilaian
1. Kuis 3. Tes lisan
2. Tes tulis 4. Pengamatan

SOAL
1. Tuliskan lima bilangan yang termasuk ke dalam :
a. Bilangan rasional
b. Bilangan Prima
c. Bilangan Komposit (skor 3)

2. Tentukan nilai dari


a. 5 + 7 = f. 3 x (-5)=
b. -5 +7 = g. -3 x (-5)=
c. -5 + (-7)= h. 12 : (-2)=
d. 3 – 5 = i. -12 : (-2)=
e. -3 – (-5) = j. 4 : (-8)= (Skor : 20)

3. Tentukan nilai dari:


1 2 2 1 1
+ = + − =
a. 2 3 e. 3 4 6
2 3 2 1
− = x :3=
b. 3 4 f. 3 4

2 3
x =
c. 3 4
1 2 4
g. 5 3 3
5
x − :− =
2 ( ) (Skor : 27)

3
2 1
: =
d. 5 4

KUNCI JAWABAN

√ 3, √7, log2, √5, √ 11


1. a.
b. 2,3,5,7,11
c.4,6,8,9,10
2. a. 12 f. -15
b. 2 g. 15
c. -12 h. -6
d. -2 i. 6
1

e. 2 j. 2
1 3
1
3. a. 6 e. 4
1 1

b. 12 f. 18
1 2
c. 2 g. 3
3
1
d. 5

Serang, ..............................2016
Guru Mata Pelajaran

4
Lampiran 2

Kop Sekolah

KEPUTUSAN
KEPALA SEKJOLAH
NOMOR : ......................................
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
Tahun Pelajaran 2022/2023

Kepala SMK Budi Mulia Utama,

Menimbang Bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan kabupaten maka SMK Budi
Mulia Utama perlu menetapkan Tim Pengembang Kurikulum

1. Undang undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


Mengingat
2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendiknas No. 22 tahun 2013 tentang Standar Isi
4. Permendiknas No. 23 tahun 2013 tentang Standar Kopmpetensi Lulusan
5. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
6. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
7. Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana

5
8. Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No. 33/MPN tahun 2012 tentang
Sosialisasi KTSP

1. Program Kepala Sekolah


2. Rapat Dinas Tanggal Juni 2013

MEMUTUSKAN
Memperhatikan
Pembagian tugas guru dalam melaksanakan tugas sebagai Tim Pengembang
Kurikulum di SMK Terpadu Al-Jauharotunnaqiyyah
Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan kepada
anggaran yang sesuai
Pertama Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Kedua Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan

Ketiga

Keempat
:.
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Kepala Sekolah

(Asril Fachriza Haqi, S.Kom)


Tembusan Yth :
1. Guru yang bersangkutan

6
Lampiran SK Kepala Sekolah
NOMOR :

TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH


Tahun pelajaran 2022/2023

PENANGGUNG JAWAB : ............................


KETUA : .............................

BIDANG KEGIATAN
1. BIDANG KURIKULUM : Mayzumrotul Hasanah, S.Pd

2. BIDANG SARANA DAN PRASARANA : ..............................

3. BIDANG KESISWAAN : Ahmad Baijuri Basith, S.Pd

4. BIDANG HUMAS : ..............................


5. BIDANG KETATAUSAHAAN : .............................
6. KOMITE SEKOLAH : Nur Hasanah, SE

5. KOORDINATOR MGMP SEKOLAH

5.1. Rumpun Normatif : .........................


5.2. Rumpun Adaptif : .........................
5.4. Rumpun Produktif : ........................

Serang,.........................2016
Kepala Sekolah

(Asril Fachriza Haqi, S.Kom)

7
8
DESKRIPSI TUGAS
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SMK BUDI MULIA UTAMA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. PENAGGUNG JAWAB
a. Memberikan kebijakan-kebijakan untuk memperlancar kegiatan
b. Mengadakan kontrol terhadap kegiatan
c. Mengevaluasi kegiatan

B. KETUA
a. Menkoordinir seluruh personil dalam melaksanakan tugasnya.
b. Menganalisis anggaran pengembangan sekolah
c. Membantu kepala sekolah dalam memberikan evaluasi kegiatan

C. BIDANG KURIKULUM
a. Menyiapkan program kurikulum.
b. Memantau pelaksanaan kegiatan kurikulum
c. Membuat matriks pengembangan kurikulum
d. Menyusun jadwal kegiatan kurikulum

D. BIDANG SARANA DAN PRASARANA


a. Menyiapkan program sarana dan prasarana
b. Menginventarisir barang yang ada.
c. Menginventarisir barang yang diperlukan.
d. Memnyusun Anggaran pengadaan / belanja barang
e. Membuat matriks pengembangan sarana dan prasarana
f. Menyusun jadwal kegiatan sarana dan prasarana

E. BIDANG KESISWAAN

9
a. Menyiapkan program kesiswaan,
b. Menyiapkan program ekstrakurikuler
c. Menyiapkan penanganan kedisiplinan siswa

F. BIDANG HUMAS
a. Menyiapkan program Humas,
b. Merencanakan Rapat dengan Komite Sekolah
c. Mendokumentasikan Hasil Rapat Sekolah maupun rapat dengan
Komite,

10
G. BIDANG KETATAUSAHAAN
a. Menyiapkan program ketatausahaan
b. Menyiapkan administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
c. Menyusun anggaran keuangan sekolah

H. KOMITE SEKOLAH
a. Memberikan input materi/ non materi kepada sekolah,
b. Melakukan evaluasi bersama dengan sekolah, tentang kualiatas
pendidikan.

KOORDINATOR MGMP SEKOLAH


c. Menyiapkan program pengajaran
d. Menyiapkan pelaksanaan pengajaran,
e. Menyiapkan evaluasi pembelajaran,
f. Menyiapkan program tindak lanjut.

Serang, .....................2016
Kepala Sekolah

(Asril Fachriza Haqi, S.Kom)

11
12
Lampiran 3
Analisis Konteks
ANALISIS KONTEKS
1. ANALISIS STANDAR ISI (Kerangka Dasar, Struktur Kurikulum, Beban Belajar dan Kalender Pendidikan)

Sekolah : SMK Budi Mulia Utama


Alamat : Jl.KH.Hasyim Ashari Pinang
Kota : Jakarta
Provinsi : DKI Jakarta

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut

Struktur Muatan Muatan Kurikulum dalam Dokumen Muatan Kurikulum Tahun pelajaran
Kurikulum Kurikulum 1 KTSP SMK Al Irsyad dalam Dokumen 1 KTSP 2022/2023 tetap
Waringinkurung Disusun dan SMK Al Irsyad ditargetkan Muatan
dilaksanakan Sesuai dengan Waringinkurung Kurikulum pada semua
ketentuan/Acuan dalam buku Disusun dan mata pelajaran
panduan Kurikulum, salah satu dilaksanakan Sesuai tambahan
diantara mata pelajaran tambahan acuan, namun mengingat seperti ,Mulok dan
yakni mulok, keterampilan /bahasa kondisi dan kebutuhan keterampilan dan
Asing hanya diberi alokasi muatan masyarakat pada bagian bahasa asing semua
kurikulum sebanyak 2 Jam mata pelajaran tambahan disusun dan

1
Pelajaran seperti keterampilan dan dilaksanakan bersama-
bahasa asing keduanya sama dalam Kegiatan
adalah Mata pelajaran Pembelajaran, tentunya
yang terindikasi sangat dalam perencanaan,
dibutuhkan masyarakat pelaksanaan dan
evalusai semua tetap
dalam pertimbangan
dan pengawasan pihak
Yayasan, Komite dan
pihak Dinas terkait

2. ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

Sekolah : (....................................)
Alamat : ......................................
Kabupaten : Serang
Provinsi : DKI Jakarta
Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut

Standar Pengembangan Diri Siswa dapat 99,99 % Siswa telah Dalam jangka pendek

2
Kompetensi mengembangkan Diri secara mengikuti kegiatan ditargetkan untuk memberi
Lulusan satuan Optimal dengan ekstrakurikuler wajib, pelatihan pemantapan
pendidikan SMK memanfaatkan kelebihan namun hanya sekitar kompetensi pada guru
diri serta memperbaiki 20% siswa yang pembimbing guna menarik
kekurangannya dengan mengikuti jenis eskul minat siswa dalam mengikuti
mengikuti berbagai jenis pilihan. Hal ini kegiatan eskul pilihan
kegiatan ekstrakurikuler diperkirakan disebabkan seperti: Damband, karate,dan
pilihan oleh keterbatasan Paskibra. Adapun rencana
kemampuan peningkatan sarana
pembimbing serta pendukung adalah dengan
terbatasnya sarana mencari dan mendapatkan
pendukung. peluang bantuan baik dari
Dinas, donatur tak terikat
maupun partisipasi
masyarakat/orang tua wali
murid.

3
3. ANALISIS STANDAR PROSES

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut

PERENCANAAN

RPP Penyiapan a. 100% Guru menyiapkan Dikarenakan biaya dan a. Diadakan kegiatan
Perangkat Rencana Pelaksanaan waktu yang terbatas dalam MGMP sekolah
Pembelajaran Pembelajaran yang menyusun RPP maka selama beberapa
dikembangkan dari silabus dalam persentasinya hari /jam guna
(paling luas mencakup satu adalah 50 % Guru workshop
KD yang terdiri atas satu menyiapkan RPP sebelum penyusunan RPP dan
atau beberapa indikator pembelajaran, 30% guru penekanan
untuk satu kali pertemuan) menyiapkan RPP setelah Penyusunan RPP
pembelajaran dan sisanya selama libur semester
hanya mengumpulkan jika genap
ada pemeriksaan dari b. Pengurus sekolah
pengurus yayasan dan bekerjasama dengan
Dinas pengurus Yayasan
dalam mencari dan
menghimpun dana

4
yang sudah
direncanakan yakni
bersumber dari kas
sekolah dan kas
Yayasan

4. ANALISIS STANDAR PENILAIAN

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK


LANJUT
Mekanisme 100% guru menyusun rancangan 100% guru menyusun 65% Guru yang dapat Diprogramkan kegiatan
dan Prosedur jadwal Pelaksanaan Penilaian dan rancangan jadwal penilaian melaksanakan kegiatan koreksi bersama setelah mata
Penilaian remedial dan remedial, namun hanya remedial UAS ataw UKK pelajaran diujikan semua pada
55% yang dapat melaksanakan disebabkan karena hari tsb.
kegiatan remedial keterbatasan waktu
mengoreksi LJK, apalagi
bagi mata pelajaran yang
diujikan pada 2 hari terakhir

5
5. ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT


Tenaga Kependidikan Tenaga kependidikan atau struktural/pengurus Pada prinsipnya Pengurus Sekolah a. Sekolah bekerjasama dengan
sekolah sebagai tenaga pendidik yang telah disesuaikan dengan kebutuhan, Yayasan untuk memberi
berkonsentrasi penuh mengelola sekolah terdiri hanya saja pada bidang sarana kesempatan kepada wakasek
dari Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Wakasek prasarana masih kesulitan karena bidang sarana guna
Bidang Kurikulum, Wakasek Bidang Kesiswaan, keterbatasan kompetensi, kemauan mengkader salah satu rekan
Wakasek Bidang Sarana Prasarana, dan Wakasek dan juga keterbatasan biaya maka sejawat yang diperkirakan
bidang Humas. selain di SMK tugasnya tersebut memiliki kompetensi bidang
sekaligus juga di SMP sarana atau minimal yang
memiliki kemauan untuk
bidang tersebut.

6. ANALISIS KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT

Kompetensi dalam Sekitar 90% pendidik menguasai bidang Sekitar 85% guru sudah menguasai Dalam program jangka pendek
bidang Tekhnologi Tekhnologi Informasi salah satunya adalah bidang dalam bidang microsoft Office. sekolah bekerjasama dengan

6
Informasi microsoft Office dan layanan Internet dan Namun sekitar 60% guru yang Yayasan Mengadakan program
sejenisnya. mampu dalam bidang layanan pelatihan Guru dalam bidang TIK
internet dan sejenisnya. salahsatunya pelatihan dalam
membuat Blogh

7. ANALISIS STANDAR PEMBIAYAAN

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT


PEMBIAYAAN Diharapkan biaya operasional yang sebagian Biaya operasional sebagian besar Sekolah, bekerjasama Yayasan,
bersumber dari swadaya/biaya partisipasi orang tua bersumber dari kas Yayasan karena Komite dan atas saran dan masukan
berjalan lancar sekitar 85% dari jumlah biaya dana yang bersumber dari swadaya dari pihak Dinas terkait mencoba
persiswa tiap tahunnya. dirata-ratakan hanya masuk sekitar menggunakan berbagai alternatif
30% tiap tahunnya, guna memperbaiki manajemen
keuangan demi kelancaran dan
kesinambungan operasional sekolah

8. ANALISIS STANDAR SARANA

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT

Tanah Idealnya bukti kepemilikan tanah yang lebih kuat Karena waktu dan kondisi keuangan Sekolah bekerjasama dengan pihak

7
adalah dibuktikan dengan adanya AJB dan yang masih belum memungkinkan Yayasan dalam waktu jangka
sertifikat tanah maka dalam hal kepemilikan tanah pendek akan mengupayakan adanya
sekolah masih dalam bentuk AJB sertifikat tanah.
(Akta Jual Beli)

8
Lampiran 4
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
DOKUMEN KTSP SMK

Nama Sekolah : SMK Budi Mulia Utama


Program Keahlian : MULTIMEDIA
Nama Kepala Sekolah : Asril Fachriza Haqi, S.Kom
Alamat Sekolah : Jl.KH.Hasyim Ashari Pinang
Kabupaten/Kota : Jakarta
DOKUMEN I

PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
COVER/HALAMAN JUDUL
1 Logo sekolah dan atau daerah
2 Judul: Kurikulum SMK ............
3 Tahun pelajaran
4 Alamat sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
1 Rumusan kalimat pengesahan
Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap
2
sekolah
Tanda tangan ketua komite sekolah dan
3
stempel/cap Komite Sekolah
Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat
4
dinas pendidikan provinsi
DAFTAR ISI
Kesesuaian halaman
BAB I PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG MEMUAT:
 Alasan penyusunan Dokumen KTSP

1
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
 Kondisi ideal dan kondisi nyata
 Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan
MENCANTUMKAN DASAR HUKUM
B
YANG RELEVAN
 Undang-undang Nomor 20 thn 2003
 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2016
 Permendiknas Nomor 22 Tahun 2013
 Permendiknas Nomor 23 Tahun 2013
 Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007
 Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007
 Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007
 Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
 Permendiknas Nomor 41Tahun 2007
 Permendikbud No. 160 Tahun 2014
 Peraturan bersama Dirjen Dikdan dan Dikmen
No.5496/C/KR/2014 dan 7915/D/Kp/2014
 Peraturan Daerah yang relevan
C TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP
 Adanya tujuan pengembangan Dokumen
KTSP
 Mengembangkan kompetensi yang mencakup
tiga ranah (Afektif, Kognitif dan Ketrampilan)
D PRINSIP PENYUSUNAN KTSP
 Mencakup tujuh prinsip pengembangan dan
Pelaksanaan KTSP
BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH
1 Mengacu pada tujuan pendidikan menengah
seperti tercantum pada perundang-undangan
B. VISI SATUAN PENDIDIKAN

2
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
1 Ringkas dan mudah dipahami
2 Mengacu pada tujuan pendidikan menengah
yaitu untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3 Mengacu tuntutan SKL dan SK yang mencakup
tiga domain Sikap, Pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan Permendikbud No.
54 Tahun 2013.
4 Berorientasi pada potensi, minat,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik
5 Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional
dan global.
6 Berorientasi pada perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, serta
memperhatikan lingkungan sosial dalam rangka
menumbuhkan peduli lingkungan.
7 Memberi inspirasi dan tantangan dalam
meningkatkan prestasi secara berkelanjutan
untuk mencapai keunggulan
8 Mendorong semangat dan komitmen seluruh
warga satuan pendidikan untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil pendidikan
C. MISI SATUAN PENDIDIKAN
Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk
pernyataan yang terukur dan dapat dicapai
sesuai dengan skala prioritas, mencakup:
seluruh indikator visi

3
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
D. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
1 Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
2 Tujuan SMK yang menjabarkan pencapaian
misi dalam bentuk pernyataan yang terukur dan
dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas,
mencakup seluruh indikator misi
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
1 Kerangka dasar Kurikukum Satuan Pendidikan
2 Daftar mata pelajaran dan muatan lokal sesuai
dengan standar isi
3 Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran
disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan
peserta didik dan sekolah dengan total waktu
38 - 39 Jam per minggu.
4 Pengaturan pemanfaatan tambahan 4 Jam
pelajaran per minggu
PROGRAM MUATAN LOKAL, mencantumkan:
1 Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
daerah.
2 Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan karakteristik sekolah.
3 Daftar SK dan KD Muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah.
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI,
mencantumkan:
1 Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan
program layanan konseling dan atau layanan

4
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
akademik/belajar, sosial dan pengembangan
karier peserta didik.
2 Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan
program pengembangan bakat, minat dan
prestasi peserta didik.
3 Kegiatan Ekstra Kurikuler dan/atau Kegiatan
akhir pekan.
PENGATURAN BEBAN BELAJAR, mencantumkan:
1 Pengaturan alokasi waktu jam produktif Tatap
Muka (TM), Pembelajaran di sekolah (PS), dan
Pembelajaran di Industri (PI).
2 Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah jam
pelajaran per minggu, jumlah minggu efektif
per tahun pelajaran, jumlah jam pelajaran per
tahun.
3 Uraian tentang pemanfaatan 60% dari jumlah
waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran
tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
4 Uraian tentang pelaksanaan program
percepatan bagi siswa yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa (bila ada). *)
5. Jumlah sks per semester, per tahun, atau
seluruh sks sampai selesai SMK *)
Uraian pelaksanaan tentang pelaksanaan SKS
6
*)
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
1 Prosedur Penetapan KKM
2 Daftar KKM untuk masing-masing

5
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
matapelajaran
KENAIKAN KELAS mencantumkan:
1 Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa (ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester dan ulangan
kenaikan kelas), sesuai denganketentuan yang
diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan.
2 Uraian tentang mekanisme dan prosedur
pelaporan hasil belajar peserta didik.
3 Uraian tentang pelaksanaan program remedial
dan pengayaan.
KELULUSAN, mencantumkan:
1 Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan PP
nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat 1 dan 2.
2 Uraian tentang pelaksanaan ujian nasional dan
ujian sekolah.
3 Target kelulusan yang akan dicapai oleh
sekolah.
4 Uraian tentang program-program sekolah dalam
meningkatkan kualitas lulusan.
5 Uraian tentang program pasca ujian nasional
sebagai antisipasi bagi peserta didik yang
belum lulus ujian.
PENJURUSAN mencantumkan
1 Kepmendiknas No.60/U/2002 dan Keputusan
Dirjen Mandikdasmen
No.251/C/KEP/MN/2008
2 Uraian tentang mekanisme dan proses
pelaksanaan penjurusan.
3 Uraian tentang program penelusuran potensi,

6
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
minat dan prestasi peserta didik.
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP mencantumkan:
Uraian tentang penerapan pendidikan
1
kecakapan hidup.
KALENDER PENDIDIKAN, Mencantumkan:
1 Pengaturan tentang permulaan tahun pelajaran.
2 Jumlah minggu efektif belajar satu tahun
pelajaran
3 Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, libur
keagamaan, hari libur nasional dan hari libur
khusus).
LAMPIRAN, antara lain;
1 Contoh satu silabus dan RPP
SK dan Uraian Tugas TPK Sekolah Penyusun
2
Dok.
Laporan hasil analisis Konteks atau analisis
3
kondisi riil sekolah.
4 Hasil Validasi Dinas Pendidikan Kab/Kota
Jumlah

NILAI = ………………%

CATATAN/KOMENTAR UMUM

______________________________________________________________

______________________________________________________________

7
Petugas Validasi/Verifikasi

________________________
NIP

Anda mungkin juga menyukai