Tugas Tutorial 3 Psikologi Sosial
Tugas Tutorial 3 Psikologi Sosial
Contoh diskriminasi:
Dalam bidang politik bisa dikemukakan pada saat pemilihan presiden RI yang lalu,
seperti jabatan presiden RI tidak mungkin dipegang oleh wanita (Prasangka Gender) atau
presiden RI tidak mungkin orang luar Jawa (Prasangka Etnis). Individu yang
berprasangka bahwa jabatan presiden RI harus Pria, maka ia tidak akan memilih calon
presiden perempuan, demikian pula individu yang berprasangka bahwa presiden harus
berasal dari suku Jawa, maka ia tidak akan memilih calon presiden yang bukan etnis Jawa
2. Dalam kehidupan sehari – hari Anda tentu pernah melihat munculnya prasangka. Cobalah
identifikasi prasangka yang pernah Anda lihat tersebut.
a. Uraikan bentuk prasangka yang Anda lihat.
Jawab:
Prasangka Negatif Mengapa prasangka negatif berakibat negatif terhadap hubungan
antar pribadi dan hubungan antar kelompok jawabannya adalah karena suatu
prasangka didasari oleh stereotip (stereotrype), sifat yang diyakini melekat pada suatu
kelompok atau anggota kelompok. Sebagai sumber prasangka, stereotip bersifat tidak
adil, tidak cermat, dan memukul rata secara serta merta suatu gejala. Bila kita
memiliki stereotip bahwa orang Ambon pandai menyanyi, misalnya, maka dalam
pikiran kita ada anggapan bahwa "semua orang bisa dan pandai menyanyi. Demikian
pula kita bisa mempunyai stereotip mengenal orang bali, yakni mereka pandai menari,
bahkan kita meyakini bahwa bukan orang bali kalau tidak bisa menari.
Hal ini memperlihatkan bahwa satu sisi prasangka ditularkan dan generasi ke
generasi dan sisi lain menimbulkan pertanyaan sejauh mana prasangka dapat
dicegah melalui pendidikan. Sebab, bahwa pendidikan mempunyai efek
mengurangi prasangka belum lah ditemukan jawabannya. Namun, ada indikasi
bahwa prasangka dapat dikurangi dengan cara melakukan pengajaran secara
langsung.
3) Kategorisasi Ulang
Salah satu pendekatan utama lain yang memusatkan pada basis kognitif dari
stereotipi adalah melakukan kategorisasi ulang. Walaupun sudah terdapat kontak
atau interaksi antar in-gorup dan out-group yang bertikai dan ketika out-group
ditemukan. tidak lagi cocok dengan stereotipi yang dimiliki in-gorup, tetap saja,
kecenderungan terhadap pengategorisasikan dan stereotipi masih kuat.
b) Teori perubahan sosial apakah yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena di
atas? Jelaskan dengan menggunakan minimal 2 teori perubahan sosial.
Jawab:
1. Perspektif Evolusioner (Evolutionary Perspective)
Teori perspektif evolusioner dikemukakan oleh Herbert Spencer dan Gerhard
Lenski. Menurut mereka perubahan sosial merupakan proses yang terjadi
secara linear, jadi perubahan sosial dipandang serupa dengan evolusi biologis.
2. Perspektif Siklus (Clycical Perspective)
Dikemukakan oleh Oswald Spengler, Amold Toynbee, dan Paul Kennedy,
Mereka beranggapan bahwa perubahan sosial merupakan proses yang terjadi
di dalam sebuah siklus, semua masyarakat memiliki sebuah siklus kehidupan
yang alami: lahir, tumbuh, menjadi dewasa, meredup dan kemudian mati
tergantikan oleh bentuk masyarakat yang baru Focus utamanya bukanlah
untuk mencari arah perubahan dari masyarakat, melainkan untuk mengetahui
seperti apa siklus kehidupan masing-masing masyarakat.
3. Perspektif Fungsional (Functional Perspective)
Dikemukakan oleh William Ogburn berpendapat bahwa perubahan sosial
merupakan sebuah proses dinamis, terus bergerak, yang dilakukan oleh
masyarakat dalam rangka mencapai keseimbangan (equilibrium). Dalam
budaya terdapat faktor material dan non- material. Sumber perubahan sosial
terdapat pada perkembangan dalam faktor material, seperti: perlatan, senjata,
maupun proses-proses teknis. Adanya perkembangan dalam faktor material
menyebabkan faktor non-material yaitu: nilai-nilai sosial, norma, agama.
hukum, maupun keluarga, bergerak berubah untuk menyesuaikan diri. Di
sinilah perubahan sosial terjadi.