Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium Leprae ) dan
menyerang system syaraftepi, kulit serta jaringan tubuh lain nya. Menyembuhkan penderita kusta dan mencegah
timbulnya cacat merupakan tujuan dari pengobatan penyakit kusta. Penderita kusta yang berobat dini dan teratur akan
cepat sembuh tanpa menimbulkan cacat, akan tetapi bagi penderita yang sudah dalam keadaan cacat permanen
pengobatan hanya dapat mencegah cacat yang lebih lanjut. (Depkes RI, 2006).
Latar Belakang Kusta (lepra) atau Morbus Hansen merupakan penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh
kuman kusta( Mycobacterium Leprae ) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit ini sering
kali menimbulkan permasalahan yang kompleks, masalah yang ditimbulkan bukan hanya dari segi medis tetapi sampai
pada masalah social, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional.
UPTD Puskesmas Cilamayagirang merupakan salah satu puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan
pemberantasan penyakit kusta. UPTD Puskesmas Cilamayagirang memiliki wilayah kerja sebanyak 4 Desa dengan jumlah
penduduk sebanyak 30.719, terdiri dari laki laki sekitar 15.715 dan jumlah penduduk perempuan 15.514 orang.
1.2 Visi dan Misi UPTD Puskesmas Cilamayagirang

A. Visi UPTD Puskesmas Cilamayagirang


Menjadi Puskesmas Pilihan Masyarakat yang terjangkau, transparan dan akuntabel menuju Kecamatan Blanakan
Sehat Tahun 2022

B. Misi UPTD Puskesmas Cilamayagirang


1. Meningkatkan keterampilan dan profesionalisme SDM untuk pelayanan yang terpercaya.
2. Memantapkan pelayanan kesehatan yang efektif efisien, akuntable dan transparan.
3. Meningkatkan pelayanan promotive dan preventif serta memperdayakan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan.
4. Meningkatkan kerjasama yang harmonis dengan lintas program dan lintas sector.

1.3 Visi dan Misi Program P2 Kusta


A. Visi Program P2 Kusta
Membebaskan masyarakat Subang dari masalah social ekonomi akibat penyakit kusta

B. Misi Program P2 kusta


1. Menumbuhkan dan meningkatkan kualitas hidup penderita kusta dengan memberikan pengobatan yang akurat
dan rehabilitasi social ekonomi
2. Mengintegrasikan pelayanan penderita kusta dengan pelayanan kesehatan dasar.
3. Menghilangkan stigma social dalam masyarakat dengan mengubah paham masyarakat terhadap penyakit kusta
melalui penyuluhan secara intensif.
BAB II
PENGENDALIAN KUSTA

2.1 Pengendalian Kusta


Strategi pengendalian terpadu perlu kita wujudkan mengingat kompleksnya masalah-masalah penyakit kusta serta
kecacatannya yang harus diperhatikan. Prevalence rate dan deformity propotion masih tinggi maka kesinambungan
program P2 kusta sangat diperlukan, untuk itu perlu peranan masyarakat yang dapat meningkatkan partisipasinya dalam
program P2 kusta ini dan juga perhatian baik dari pemerintah maupun donatur masih diperlukan.

2.2 Tujuan Program Pemberantasan Penyakit Kusta


Mengetahui gambaran penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Cilamayagirang tahun 2020 serta dapat menentukan
arah kebijakan pada tahun berikutnya.
a). Tujuan jangka Panjang
1). Menurunkan transmisi penyakit kusta pada tingkat tertentu sehingga kusta tidak menjadi masalah kesehatan
masyarakat.
2). Mencegah kecacatan pada semua penderita baru yang ditemukan melalui pengobatan dan perawatan yang benar.
3). Memberikan perawatan dan pelayanan rehabilitasi yang tepat kepada penyandang cacat kusta.
b). TujuanJangkaPendek
1). Mengintensifkan penemuan dan diagnosis penderita kusta di daerah endemic tinggi dan kantong-kantongkusta di
daerah endemic rendah.
2). Mengembangkan puskesmas dengan perawatan cacat yang adekuat
3). Melaksanakan pengelolaan program pengendalian kusta dengan strategi pengendalian kusta sesuai endemisitas
daerah dan didukung dengan kegiatan-kegiatan penunjang.
4). Menurunkan proporsi anak dan kecacatan tingkat 2 diantara penderita baru menjadi kurang dari 5 %.
5). Memberikan pengobatan yang adekuat sehingga tercapai angka kesembuhan ( RFT Rate ) lebih dari 90%.
6). Menurunkan proporsi penderita yang cacat pada mata, tangan dan kaki setelah RFT kurang dari 5 %.

2.3 Strategi
a). Untuk daerah dengan CDR > 5 per 100.000 penduduk, pelayanan penderita kusta merupakan bagian pelayanan
rutin disetiap unit pelayanan kesehatan.
b). Untuk daerah dengan CDR < 5 per 100.000 penduduk, pelayanan penderita kusta diberikan di unit pelayanan
rujukan, di ikuti dengan pendekatan daerah focus.
(sumber: Pedoman Nasional Pemberantasan penyakit Kusta Depkes RI, 2006)

2.4 Kebijakan
Pelaksanaan program pengendalian kusta diintegrasikan dalam kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas.
1. Pengobatan penderita kusta dengan MDT sesuai dengan rekomendasi WHO diberikan Cuma-Cuma
2. Penderita kusta tidak boleh diisolasi.
3. Memperkuat system rujukan.

BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 Hasil Kegiatan


A. Jumlah penderita Kusta di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamayagirang dari tahun 2018 sampai dengan 2020
dapat dilihat pada table berikut ini :
NO Tahun JumlahPenduduk Jumlahkasus Prevalensi
Rate
1 2018 30.719 orang 5 kasus 1,6
2 2019 30.719 orang 3 kasus 0,9
3 2020 30.719 orang 7kasus 2,2

Berdasarkan table diatas menunjukan bahwa Prevalensi Rate (PR) Kusta di UPTD Puskesmas Cilamayagirang
masih tinggi di atas 1 per 10.000 penduduk atau sekitar 1,5 per 10.000 dari jumlah penduduk.

B. Angka Kejadian Penyakit Kusta Berdasarkan Tempat Kejadian

NO Nama Desa Jumlahkasuskusta


2018 2019 2020
1. Cilamayagirang 2 1 2
2. Cilamayahilir 1 1 0
3. Rawameneng 1 1 2
4. Jayamukti 1 0 3

C. Case Detection Rate


CDR adalah angka penemuan kasus baru dalam 1 tahun dihitung dengan membandingkan dengan 100.000
jumlah penduduk. Untuk angka CDR kasus kusta pada tahun 2020 di UPTD Puskesmas Cilamayagirang adalah
7/100.000 x 30.719 orang jadi CDR kasus Kusta sebesar 2 Kasus.

D. Penemuan Kasus Baru Kusta (New Case Detection Rate)


NCDR adalah angka penemuan kasus kusta baru dalam kurun waktu 1 tahun dihitung dengan jumlah kasus <5
per 100.000 penduduk. Jumlah kasus baru kusta pada tahun 2020 sebanyak 7 kasus.

E. Tingkat Kecacatan
Penderita Kusta di UPTD Puskesmas Cilamayagirang pada tahun 2020 tidak ada yang menderita cacat.

F. Proporsi petugas puskesmas yang mampu mengidentifikasi suspek kusta


Petugas pemeriksa yang ada di UPTD Puskesmas Cilamayagirang terdir idari berbagai macam profesi
diantaranya :profesi dokter,, perawat, bidan, petugas analis laboratorium, serta petugas kesehatan lainnya.
Petugas yang sudah terlatih mengidentifikasi penyakit kusta dan memilik ikeahlian dalam mengidentifikasi
penyakit kusta hanya beberapa orang saja, diantaranya dokter 1 orang, perawat 1 orang.
Definisi suatu daerah dinyatakan sebagai daerah endemic rendah kusta apabila :
a). Program berjalan dengan baik selama 3 bulan berturut-turut, penemuan kasus dilakukan secara aktif dan
pasif.
b). Proporsi petugas Puskesmas yang mampu mengidentifikasi suspek kusta minimal 75%
c). Angka penemuan kasus baru (NCDR) < 5 per 100.000 penduduk.

3.2Target dan Analisa


3.2.1 Target
Berdasarkan Panduan Penanganan dan pemberantasan penyakit kusta diKabupaten Subang maka target
angka kesakitan kusta yaitu di bawah 1 per 10.000 penduduk.
Jumlah penemuan kasus baru yang harus dicapai di wilayah kerja UPTD Cilamayagirang adalah sebagai berikut :
5
------------------x Jumlah penduduk
100.000

5
-------------------x 30.719 orang = 1
100.000

Target temuan kasus kusta di UPTD Puskesmas cilamayagirang tahun 2020 sebanyak 1 kasus, sedangkan
temuan kasus kusta baru yang di temukan pada tahun 2020 sebanyak 7 kasus, maka dapat dipastikan bahwa
target temuan kasus baru kusta sudah mencapai target.
Untuk jumlah cacat TK II akibat kusta di UPTD Puskesmas Cilamayagirang yaitu harus kurang dari 5% dari
jumlah penderita Kusta. Jumlah penderita kusta dengan memiliki tingkat cacat II di UPTD Puskesmas
Cilamayagirang tidak ada.

3.2.2 Analisis
Berdasarkan data tersebut maka kami sebagai programer P2 kusta menganalisis dan mengevaluasi hasil
kegiatan program sebagai berikut :
1) Prevalensi Rate (PR) Jumlah Kasus Kusta Tahun 2020 sebanyak 7 kasus ( 2,2) maka jumlah angka kesakitan
kusta di UPTD Puskesmas Cilamayagirang Tahun 2020 masih di atas 1 per 10.000 penduduk. Hal ini
menunjukan bahwa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamayagirang masih termasuk daerah endemic tinggi.
2) Target penemuan kasus baru kusta tahun 2020 yaitu 1 kasus, sedangkan pencapaian atau penemuan kasus
baru kusta tahun 2020 sebanyak 7 kasus. Hal ini menunjukan bahwa penemuan kasus baru kusta mencapai
target.
3) Proporsi petugas kesehatan yang dapat mengidentifikasi penyakit kusta masih kurang dadi 75% hanya terdiri
dari 3 orang petugas, 1 diantaranya sudah melakukan pelatihan sedangkan 2 petugas belum terlatih.

3.3Identifikasi Masalah, Prioritas Masalah, Pemecahan Masalah


3.3.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan masalah yang ada pada kegiatan program pemberantasan penyakit
kusta di UPTD Puskesmas Cilamayagirang dapat dilihat dalam table berikut ini:

Tabel Identifikasi Masalah


Program Pemberantasan Penyakit Kusta Tahun 2020
Di UPTD Puskesmas Cilamayagirang
NO UPAYA TARGET PENCAPAIAN MASALAH
1 Penurunan angka 3 kasus 7 kasus Kurangnya
kesakitan Kusta Pengetahuan
(prevalensi rate) masyarakat
tentang penyakit
Kusta
2 Penemuan Kasus Baru 1 kasus 7 Kasus Tidak ada masalah
Kusta
3 Pencegahan Cacat Tk II <5% 0% Tidak ada masalah
akibat kusta
4 Petugas Puskesmas dapat 75 % 15 % Kurangnya petugas
mengidentifikasi penyakit puskesmas yang
Kusta dapat
mengidentifikasi
penyakit kusta

3.3.2.Prioritas Masalah Program Pemberantasan Penyakit Kusta


Masalah- masalah yang ada di program pemberantasan penyakit kusta dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No Masalah U U G Total
1 Kurangnya 5 5 5 15
pengetahuan
masyarakat
tentang penyakit
kusta
2 Kurangnya 5 5 5 15
petugas
puskesmas yang
dapat
mengidentifikasi
penyakit kusta
Berdasarkan data diatas dapat dinalisa masalah yang ada pada program P2 Kusta adalah kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang penyakit kusta dan kurangnya petugas yang dapat mengidentifikasi Penyakit kusta. Penyebab masalah
tersebut dapat dianalisis pada diagram berikut ini :
Manusia Metode
-kurangnya pengetahuan masyarakat - penyuluhan kepada masyarakat
Tentang penyakit kusta tentang penyakit kusta

Kurangnya pengetahuan

Masyarakat tentang
penyakit kusta
3.3.3. Pemecahan Masalah Program
Dari analisa penyebab masalah yang ada pada program P2 kusta dapat disimpulkan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut :

Tabel Pemecahan Masalah Program P2 Kusta


No Prioritas masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Keterangan
masalah Pemecahan masalah terpilih
masalah
1 Kurangnya Kurangnya -Penyuluhan Penyuluhan
pengetahuan pengetahuan kepada masyarakat kepada masyarakat
masyarakat masyarakat tentang penyakit tentang penyakit
tentang penyakit tentang Apa itu kusta di dalam kusta
Kusta kusta, bagaimana maupun di luar
cara gedung
penularannya,car - membentuk
a pengobatannya kelompok di desa
desa untuk
dilakukan
penyuluhan di
tingkat dusun
Masyarakat -memberikan Memberikan
merasa malu di penjelasan kepada penjelasan kepada
periksa dan masyarakat masyarakat
menyepelekan tentang cara tentang tanda dan
tanda awal gejala pemeriksaan awal gejala awal
penyakit kusta untuk penyakit kusta dan
mengidentifikasi menanyakan
penyakit kusta riwayat kontak
- memberikan dengan orang yang
penjelasan kepada pernah menderita
masyarakat kusta
tentang tanda dan
gejala awal
penyakit kusta dan
riwayat kontak
dengan orang yang
pernah menderita
kusta
2 Kurangnya Kurangnya - Sosialisasi - Sosialisasi Jadwal
Petugas wawasan petugas tentang tentang sosialisasi
Puskesmas yang tentang identifikasi identifikasi Direncanakan
dapat identifikasi kusta kusta kusta
Mengidentifikasi kepada kepada
Kusta petugas petugas
- Simulasi
identifikasi
kusta
kepada
petugas
Tenaga yang ada - Adanya - Adanya Agar ketika
memiliki kegiatan tenaga tenaga petugas
lain tambahan tambahan kusta sedang
untuk untuk ada kegiatan
program program yang lain
kusta kusta dapat di
- Jadwal lakukan oleh
kegiatan di petugas yang
tentukan lain

Tidak dilakukan - Usulan ke - Bintek kusta


pelatihan tentang dinkes untuk oleh wasor
kusta pelatihan kepada
petugas petugas
kusta puskesmas
- Bintek kusta
oleh wasor
kepada
petugas
puskesmas
Rencana Usulan Kegiatan
Program Pemberantasan Penyakit Kusta UPTD Puskesmas Cilamayagirang
Tahun 2021
N Upaya Kegiat Tuju Sasar Targe Penanggungja Kebutuha Mas Waktu Waktu Indikat Sumbe
o Kesehatan an an an t wab n a Pelaksan pelaksan or r
sasar sumberd Kerj aan aan kinerja anggar
an aya a an
1 Petugas
puskesmas
dapat
mengidentifi
kasi Kusta
BAB IV
PENUTUP

Laporan evaluasi merupakan bahan koreksi dan informasi mengenai program yang telah dilaksanakan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan tindakan selanjutnya agar program yang akan datang bisa
lebih baik. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk
itu kami memohon saran dan bimbingan nya agar penyusunan laporan bisa lebih baik. Semoga Laporan Evaluasi
ini dapat dijadikan referensi bagi penyusun khususnya dan bagi UPTD Puskesmas Cilamayagirang pada umumnya.
Kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan bimbingan nya kepada Kepala Puskesmas UPTD
Cilamayagirang, dan bapak kasubag TU, serta rekan-rekan petugas yang telah mendukung terlaksananya laporan
evaluasi program ini. Semoga dapat bermanfaat dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.
Mengetahui, Cilamayagirang, Januari 2020
Kepala UPTD Puskemas
Cilamayagirang Programer Penyakit Kusta

Dr. Hendra Harsono Antri Gustiani, Amd., Kep


NIP 19820520 201503 1 003 NIP. 19870814 201903 2 003
Rencana Usulan Kegiatan
Program Pemberantasan Penyakit Kusta UPTD Puskesmas Cilamayagirang
Tahun 2021
N Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggun Kebutuhan Mitra Kerja Waktu Kebutuha Indikator kinerja Sumber
o Kesehatan sasaran g sumberday Pelaksanaa n anggara
jawab a n anggaran n
1 Petugas Sosialisasi Meningkatkan Staff 35 orang Programer - Tenaga -Lintas April 2021 Rp. Petugas yang BOK
puskesmas tentang wawasan puskesmas Kusta terlatih program, 1.700.000 dapat
dapat identifikasi petugas Kusta wasor, dan mengidentifikasi
mengidentifikasi kusta kepada puskesmas gar dari lintas sektor kusta > 75%
Kusta petugas dapat Dinkes
puskesmas mengidentifikasi minimal
kusta 1 orang
- ATK
Ruang
Rapat
- Mamin
pertemu
an
- Uang
saku
2 Penemuan Penjaringan Menemukan Desa Desa Proramer Dokter PKM PemDes Juli 2021 Rp Penemuan BOK
Kasus Baru kusta melalui penderita kusta Endemis Rawamenen Kusta Pet Kusta Rawamenen 2.697.500 kasus baru
Kusta RVS dan sedini mungkin dan g Pet Lain g dapat di
School Survey Sekolah2 Materi temukan
Mamin
Uang saku
3 Penurunan Penyuluhan Meningkatkan Masyarakat 4 Desa Programer Dokter PKM Lintas Agustus Rp Angka Kesakitan BOK
Angka Kesakitan tentang PHBS Kesehatan dan kader 4 Kader Kusta Pet Kusta program, 2021 2.697.500 <1%
Kusta dan Personal masyarakat kesehatan Kesehatan Pet Lain wasor, dan
Hygine diwilayah Materi lintas sektor
kerja PKM Mamin
ader Uang saku
Kesehatan
4 Pencegahan Melaksanaka Mencegah Penderita 7 Penderita Programer Dokter PKM Wasor Oktober Rp. TIdak BOK
Cacat TK II n pembinaan kecacatan Kusta yang Kusta Pet Kusta 2021 1.362.500 ditemukan
akibat kusta perawatan akibat kusta RFT dan Pet Lain cacat akibat
diri pada yang Materi Kusta
penderita sedang Mamin
kusta pengobata Uang saku
n

Anda mungkin juga menyukai