Antri Nitip Laptah Kusta
Antri Nitip Laptah Kusta
PENDAHULUAN
2.3 Strategi
a). Untuk daerah dengan CDR > 5 per 100.000 penduduk, pelayanan penderita kusta merupakan bagian pelayanan
rutin disetiap unit pelayanan kesehatan.
b). Untuk daerah dengan CDR < 5 per 100.000 penduduk, pelayanan penderita kusta diberikan di unit pelayanan
rujukan, di ikuti dengan pendekatan daerah focus.
(sumber: Pedoman Nasional Pemberantasan penyakit Kusta Depkes RI, 2006)
2.4 Kebijakan
Pelaksanaan program pengendalian kusta diintegrasikan dalam kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas.
1. Pengobatan penderita kusta dengan MDT sesuai dengan rekomendasi WHO diberikan Cuma-Cuma
2. Penderita kusta tidak boleh diisolasi.
3. Memperkuat system rujukan.
BAB III
HASIL KEGIATAN
Berdasarkan table diatas menunjukan bahwa Prevalensi Rate (PR) Kusta di UPTD Puskesmas Cilamayagirang
masih tinggi di atas 1 per 10.000 penduduk atau sekitar 1,5 per 10.000 dari jumlah penduduk.
E. Tingkat Kecacatan
Penderita Kusta di UPTD Puskesmas Cilamayagirang pada tahun 2020 tidak ada yang menderita cacat.
5
-------------------x 30.719 orang = 1
100.000
Target temuan kasus kusta di UPTD Puskesmas cilamayagirang tahun 2020 sebanyak 1 kasus, sedangkan
temuan kasus kusta baru yang di temukan pada tahun 2020 sebanyak 7 kasus, maka dapat dipastikan bahwa
target temuan kasus baru kusta sudah mencapai target.
Untuk jumlah cacat TK II akibat kusta di UPTD Puskesmas Cilamayagirang yaitu harus kurang dari 5% dari
jumlah penderita Kusta. Jumlah penderita kusta dengan memiliki tingkat cacat II di UPTD Puskesmas
Cilamayagirang tidak ada.
3.2.2 Analisis
Berdasarkan data tersebut maka kami sebagai programer P2 kusta menganalisis dan mengevaluasi hasil
kegiatan program sebagai berikut :
1) Prevalensi Rate (PR) Jumlah Kasus Kusta Tahun 2020 sebanyak 7 kasus ( 2,2) maka jumlah angka kesakitan
kusta di UPTD Puskesmas Cilamayagirang Tahun 2020 masih di atas 1 per 10.000 penduduk. Hal ini
menunjukan bahwa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamayagirang masih termasuk daerah endemic tinggi.
2) Target penemuan kasus baru kusta tahun 2020 yaitu 1 kasus, sedangkan pencapaian atau penemuan kasus
baru kusta tahun 2020 sebanyak 7 kasus. Hal ini menunjukan bahwa penemuan kasus baru kusta mencapai
target.
3) Proporsi petugas kesehatan yang dapat mengidentifikasi penyakit kusta masih kurang dadi 75% hanya terdiri
dari 3 orang petugas, 1 diantaranya sudah melakukan pelatihan sedangkan 2 petugas belum terlatih.
Kurangnya pengetahuan
Masyarakat tentang
penyakit kusta
3.3.3. Pemecahan Masalah Program
Dari analisa penyebab masalah yang ada pada program P2 kusta dapat disimpulkan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut :
Laporan evaluasi merupakan bahan koreksi dan informasi mengenai program yang telah dilaksanakan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan tindakan selanjutnya agar program yang akan datang bisa
lebih baik. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk
itu kami memohon saran dan bimbingan nya agar penyusunan laporan bisa lebih baik. Semoga Laporan Evaluasi
ini dapat dijadikan referensi bagi penyusun khususnya dan bagi UPTD Puskesmas Cilamayagirang pada umumnya.
Kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan bimbingan nya kepada Kepala Puskesmas UPTD
Cilamayagirang, dan bapak kasubag TU, serta rekan-rekan petugas yang telah mendukung terlaksananya laporan
evaluasi program ini. Semoga dapat bermanfaat dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.
Mengetahui, Cilamayagirang, Januari 2020
Kepala UPTD Puskemas
Cilamayagirang Programer Penyakit Kusta