Anda di halaman 1dari 24

Rahasia Jago Story Telling

Ucapan terimakasih untuk kang Syera Syailendra


yang memberi inspirasi tentang keberanian, persahabatan tulus serta
dukungan untuk selalu berkarya.

Rahasia Jago Story Telling


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAGIAN 1 PEMBUKA
A. Apa itu Story Telling?
B. Tujuan Story Telling
C. Manfaat Story Telling untuk Pemasaran
D. Media Story Telling

BAGIAN 2 PERSIAPAN
A. Mencari Ide
B. Membuat Konsep
C. Teknik Mind Mapping
D. Membuat Kerangka
E. Membuat Sinopsis
F. Menyusun Cerita

BAGIAN 3 ACTION!
A. Menyusun Cerita
B. Uji Coba

BAGIAN 4 PENUTUP

Rahasia Jago Story Telling


KATA PENGANTAR

Story telling sekarang ada dimana-mana, apalagi di era digital sekarang ini.
Story telling juga bukan lagi dalam bentuk cerita yang membosankan atau yang
pernah kita dengar. Story telling kini menjelma menjadi berbagai jenis yang
bahkan membuat kita sendiri tidak sadar sedang menjadi penonton/pendengar
setia. Story telling disampaikan dalam bentuk teks (artikel website, postingan
status di sosial media), video, audio (podcast), gambar, foto, dan sebagainya.
Uniknya, story telling kini digunakan sebagai alat pemasaran untuk
menyampaikan pesan kepada khalayak ramai. Kenapa mereka menggunakan
story telling? Karena pada dasarnya manusia suka ‘didongengin’. Apalagi orang
Indonesia rata-rata kadar kepo-nya sangat tinggi. Cocok! Itulah sebabnya
kenapa brand-brand besar sejak lama menggunakan teknik story telling untuk
ngiklan tanpa Anda sadari.
Nah, apa sih itu story telling, bagaimana proses pembuatannya, cara
mencari ide, dan sebagainya. Simak dalam catatan ini. Semoga bermanfaat.

Salam hangat,
FB: Diar Seonubi

Rahasia Jago Story Telling


BAGIAN 1
PEMBUKA

A. Apa Itu Story Telling?


Storytelling adalah suatu bentuk komunikasi di mana narator
(pencerita) mengkomunikasikan cerita kepada pendengar atau pembaca.
Cerita tersebut bisa berupa narasi fiksi atau non-fiksi yang disampaikan
melalui kata-kata, gambar, suara, atau bahkan gerakan tubuh. Tujuan
storytelling adalah untuk menyampaikan pesan, informasi, atau emosi
kepada audiens dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti.
Dalam storytelling, narator biasanya menggunakan elemen-elemen
seperti plot (alur cerita), karakter, konflik, tema, dan narasi untuk
membentuk cerita yang menarik. Cerita dapat disampaikan dalam berbagai
bentuk, termasuk cerita lisan, tulisan, presentasi, film, animasi, atau media
lainnya. Tujuan utama storytelling adalah untuk menghubungkan dengan
audiens, mempengaruhi pemikiran mereka, atau membuat mereka terlibat
dalam cerita yang disampaikan.
Storytelling memiliki peran yang penting dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk pendidikan, pemasaran, politik, budaya, dan hiburan.
Ketika digunakan dengan baik, storytelling dapat menjadi alat yang sangat
efektif untuk menyampaikan pesan, memotivasi, atau mempengaruhi orang
lain.

Rahasia Jago Story Telling


B. Tujuan Story Telling
1. Tujuan Umum
• Menghibur. Salah satu tujuan utama storytelling adalah untuk
menghibur audiens. Cerita dapat digunakan sebagai sarana hiburan
yang menggugah emosi, menghilangkan kebosanan, atau
memberikan kesenangan kepada pendengar atau pembaca.
• Pendidikan. Storytelling dapat digunakan untuk tujuan pendidikan.
Dalam konteks ini, cerita digunakan untuk menyampaikan informasi,
nilai, atau pelajaran kepada audiens. Ini dapat dilakukan dalam
bentuk cerita anak-anak yang mengajarkan nilai-nilai moral atau
dalam presentasi yang menggunakan cerita untuk menjelaskan
konsep-konsep kompleks.
• Menciptakan Pengaruh dan Persuasi. Dalam pemasaran, politik,
atau komunikasi bisnis, storytelling digunakan untuk mempengaruhi
dan meyakinkan audiens. Cerita dapat digunakan untuk menciptakan
hubungan emosional dengan audiens, membuat mereka lebih
terbuka terhadap ide atau produk yang disajikan.
• Menumbuhkan Empati. Storytelling bisa digunakan untuk
membantu orang memahami pengalaman orang lain dan merasakan
empati. Ini sering digunakan dalam literatur, film, atau cerita
autobiografi untuk memberikan pandangan dalam kehidupan dan
pengalaman orang lain.
• Menginspirasi dan Motivasi. Cerita yang kuat dapat menginspirasi
dan memotivasi orang untuk mencapai tujuan atau mengatasi
rintangan. Ini sering digunakan dalam ceramah motivasi atau dalam
narasi tentang pencapaian yang menginspirasi.

Rahasia Jago Story Telling


• Mengenang dan Merekam Sejarah. Storytelling adalah cara
tradisional untuk menceritakan dan menyimpan sejarah suatu
budaya atau komunitas. Ini membantu dalam pelestarian warisan
budaya dan sejarah.
• Menghibur dan Mengalihkan Perhatian. Kadang-kadang,
storytelling digunakan sebagai cara untuk mengalihkan perhatian
dari masalah atau stres sehari-hari. Ini bisa berupa cerita singkat atau
hiburan populer seperti novel, film, atau acara televisi.

2. Tujuan Branding
• Membangun Identitas Merek. Storytelling dalam marketing dapat
digunakan untuk membentuk identitas merek yang kuat. Dengan
menceritakan asal-usul merek, nilai-nilai inti, dan cerita-cerita yang
terkait dengan merek tersebut, perusahaan dapat menciptakan citra
yang khas dan mudah diidentifikasi.
• Mengkomunikasikan Nilai dan Misi. Melalui cerita, perusahaan dapat
menyampaikan nilai-nilai dan misi mereka kepada audiens. Ini
membantu audiens memahami tujuan dan prinsip yang dianut oleh
merek tersebut, yang dapat mempengaruhi persepsi positif tentang
merek tersebut.
• Meningkatkan Pengenalan Merek. Dengan menghadirkan cerita yang
menarik dan relevan, perusahaan dapat meningkatkan pengenalan
merek di kalangan audiens. Ketika cerita tersebut berbicara tentang
merek, audiens akan lebih cenderung mengingatnya dan
memperhatikannya dalam lingkungan yang penuh dengan pesaing.

Rahasia Jago Story Telling


• Memperkuat Hubungan dengan Pelanggan. Storytelling juga dapat
digunakan untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan yang
sudah ada. Dengan terus menyampaikan cerita yang relevan dan
menarik, perusahaan dapat mempertahankan minat dan keterlibatan
pelanggan terhadap merek mereka.

3. Tujuan Soft Selling


• Menciptakan Ikatan Emosional. Melalui storytelling, Anda dapat
menciptakan ikatan emosional antara merek bisnis Anda dengan
audiens. Ketika audiens merasa terhubung dengan cerita yang
disampaikan, mereka cenderung lebih terbuka terhadap pesan-pesan
penjualan yang disisipkan dalam cerita tersebut.
• Menyamarkan Pesan Penjualan. Dalam soft selling, pesan penjualan
tidak diungkapkan secara langsung atau terasa terlalu agresif.
Sebaliknya, cerita dapat mengintegrasikan pesan-pesan penjualan ke
dalam narasi sehingga audiens merasa pesan tersebut merupakan
bagian alami dari cerita.
• Meningkatkan Minat. Dengan menggunakan storytelling, perusahaan
dapat meningkatkan minat audiens terhadap produk atau layanan
mereka tanpa merasa terganggu oleh pesan-pesan penjualan yang
terlalu keras. Ini dapat menghasilkan pembeli potensial yang lebih
terlibat dan bersedia menjelajahi lebih lanjut tentang produk atau
layanan tersebut.
• Mendorong Tindakan. Meskipun tujuan utama soft selling adalah
membangun minat, cerita-cerita juga dapat merangsang audiens

Rahasia Jago Story Telling


untuk mengambil tindakan lebih lanjut, seperti mengunjungi situs
web, mendaftar, atau mencoba produk.

C. Manfaat Story Telling untuk Pemasaran


Storytelling memiliki banyak manfaat bagi bisnis atau perusahaan
dalam konteks pemasaran. Berikut adalah beberapa manfaat utama
storytelling untuk tujuan pemasaran.
1. Meningkatkan Kesadaran Merek. Storytelling yang kuat dapat
membantu menciptakan kesadaran merek yang lebih tinggi di kalangan
audiens. Cerita-cerita yang menarik dan relevan dapat membuat merek
lebih mudah diingat dan dikenali oleh konsumen.
2. Membangun Hubungan Emosional. Storytelling memungkinkan
perusahaan untuk membangun hubungan emosional dengan audiens.
Dengan menceritakan cerita yang menginspirasi, menyentuh, atau
menghibur, perusahaan dapat menciptakan ikatan yang kuat antara
merek dan konsumen.
3. Mengkomunikasikan Nilai dan Misi. Cerita-cerita dalam pemasaran
dapat digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai inti dan misi
perusahaan. Ini membantu audiens memahami tujuan dan prinsip yang
dianut oleh merek tersebut.
4. Menginspirasi Tindakan. Storytelling dapat merangsang tindakan dari
audiens. Cerita dapat mendorong konsumen untuk mencoba produk
atau layanan, mendaftar, berlangganan, atau melakukan tindakan lain
yang diinginkan oleh perusahaan.
5. Membedakan dari Pesaing. Dengan menggunakan storytelling yang unik
dan khas, perusahaan dapat membedakan diri dari pesaing. Cerita-cerita

Rahasia Jago Story Telling


yang kuat dapat memberikan alasan kepada konsumen untuk memilih
merek Anda daripada pesaing.
6. Menghindari "Iklan Langsung". Storytelling memungkinkan perusahaan
untuk menyisipkan pesan-pesan pemasaran secara halus dalam narasi,
yang seringkali lebih efektif daripada iklan langsung yang terasa terlalu
agresif.
7. Membangun Kepercayaan. Cerita yang jujur dan autentik dapat
membantu membangun kepercayaan konsumen terhadap merek.
Kepercayaan adalah faktor kunci dalam pengambilan keputusan
pembelian.
8. Menghadirkan Kepribadian pada Merek. Storytelling memungkinkan
merek untuk menghadirkan kepribadian dan karakteristik unik pada
bisnis mereka. Ini dapat membantu merek menjadi lebih manusiawi dan
relevan di mata konsumen.
9. Meningkatkan Keterlibatan Sosial. Dengan berbagi cerita-cerita di
media sosial atau platform digital lainnya, perusahaan dapat
meningkatkan keterlibatan sosial dengan audiens. Ini membantu dalam
membangun komunitas online yang setia terhadap merek.
10. Memperkuat Hubungan dengan Pelanggan. Storytelling yang
berkelanjutan dapat membantu memperkuat hubungan dengan
pelanggan yang sudah ada. Ini menjaga merek tetap relevan dalam
pikiran pelanggan dan dapat menghasilkan loyalitas jangka panjang.

Dengan menggunakan storytelling secara efektif dalam pemasaran,


bisnis atau perusahaan dapat mencapai banyak manfaat ini, yang pada
gilirannya dapat berdampak positif pada pertumbuhan dan kesuksesan

Rahasia Jago Story Telling


mereka. Storytelling memungkinkan merek untuk berbicara dengan cara
yang lebih manusiawi dan memikat, yang dapat menarik perhatian dan hati
konsumen.

D. Media Story Telling


Storytelling dapat diimplementasikan melalui berbagai media dan
format yang berbeda. Berikut adalah beberapa media yang umumnya
digunakan untuk storytelling beserta bentuknya:
1. Tulisan
Cerita dapat disampaikan melalui tulisan dalam bentuk artikel
atau blog post. Ini bisa digunakan untuk menceritakan pengalaman
pribadi, memberikan informasi, atau menjelaskan konsep-konsep yang
kompleks.
2. Gambar
Infografik adalah grafis visual yang digunakan untuk
menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti. Mereka
sering menggabungkan teks, gambar, dan grafik untuk menjelaskan
suatu topik.
3. Foto
Gambar-gambar yang kuat dapat digunakan untuk menceritakan
cerita tanpa kata-kata. Foto-foto ini dapat berupa foto editorial, foto
dokumenter, atau ilustrasi.
4. Audio
• Podcast. Podcast adalah format audio yang sangat populer untuk
storytelling. Melalui suara dan narasi, podcast dapat menyampaikan
cerita, wawancara, atau informasi dengan cara yang menarik.

Rahasia Jago Story Telling


• Audiobook. Audiobook adalah rekaman suara dari buku atau cerita,
yang memungkinkan pendengar untuk mendengarkan cerita tanpa
harus membacanya.
5. Video
• Video Pemasaran. Video adalah media yang sangat efektif untuk
storytelling dalam pemasaran. Ini dapat berupa iklan, video
presentasi, video tutorial, atau vlog yang digunakan untuk
menceritakan cerita tentang merek atau produk.
• Film dan Dokumenter. Film dan dokumenter adalah bentuk
storytelling yang lebih panjang dan kompleks. Mereka dapat
digunakan untuk menceritakan kisah nyata atau fiksi dengan visual
dan narasi yang kuat.
6. Media Sosial
• Instagram Stories. Instagram Stories adalah platform yang sangat
populer untuk storytelling singkat. Ini memungkinkan pengguna untuk
berbagi foto, video, dan teks dalam format yang bersifat sementara.
• Twitter Threads. Twitter Threads adalah serangkaian tweet yang
digunakan untuk menceritakan cerita yang lebih panjang atau
mendalam.
• Animasi. Animasi 2D atau 3D: Animasi dapat digunakan untuk
menceritakan cerita dengan karakter atau elemen visual yang
bergerak. Ini sering digunakan dalam iklan, video edukatif, atau cerita
animasi.

Rahasia Jago Story Telling


7. Presentasi
Dalam presentasi, cerita dapat disampaikan melalui slide dengan
teks, gambar, dan grafik. Ini umum digunakan dalam konteks bisnis atau
pendidikan.
8. Menggunakan Teknologi Interaktif
Aplikasi Interaktif. Aplikasi mobile atau web interaktif dapat
digunakan untuk menceritakan cerita yang melibatkan audiens. Ini
menciptakan pengalaman yang lebih mendalam.
9. Pertunjukan
Teater dan Pertunjukan Langsung. Storytelling juga dapat
diwujudkan melalui pertunjukan langsung di atas panggung, seperti
teater, monolog, atau stand-up comedy.

Setiap media memiliki kekuatan dan karakteristiknya sendiri. Pemilihan


media tergantung pada audiens target, pesan yang ingin disampaikan, dan
tujuan storytelling. Beberapa kampanye storytelling bahkan
menggabungkan beberapa media untuk menciptakan pengalaman yang
lebih mendalam dan terlibat.

Rahasia Jago Story Telling


BAGIAN 2
PERSIAPAN

A. Mencari Ide
Mendapatkan ide untuk materi storytelling adalah langkah awal yang
penting dalam proses kreatif. Berikut adalah beberapa langkah dan tips
untuk membantu Anda mempersiapkan ide-ide yang kuat untuk cerita
storytelling.
1. Tentukan Apa Tujuan Anda
Mulailah dengan memahami tujuan Anda dalam storytelling.
Apakah Anda ingin menghibur, mengedukasi, memotivasi, atau
mencapai tujuan pemasaran tertentu? Klarifikasi tujuan Anda akan
membantu memandu jenis cerita yang Anda cari.
2. Pahami Audiens Anda
Identifikasi siapa audiens target Anda. Ketahui demografi, minat,
kebutuhan, dan masalah mereka. Ini akan membantu Anda merumuskan
cerita yang relevan dan menarik bagi mereka.
3. Kisah dan Inspirasi dari Kehidupan Nyata
Kadang-kadang, cerita terbaik berasal dari pengalaman nyata.
Pertimbangkan pengalaman pribadi, kisah sukses dari pelanggan atau
klien Anda, atau peristiwa penting dalam sejarah perusahaan Anda
sebagai sumber inspirasi.
4. Lakukan Riset
Riset dapat membuka pintu untuk ide-ide storytelling yang kuat.
Pelajari tren terkini dalam industri Anda, temukan cerita-cerita inspiratif

Rahasia Jago Story Telling


dari bisnis serupa, atau gali informasi yang relevan tentang topik atau
masalah yang ingin Anda angkat.
5. Gunakan Emosi
Emosi adalah kunci dalam storytelling yang efektif. Pikirkan tentang
emosi apa yang ingin Anda evokasi dalam audiens Anda. Apakah itu
kebahagiaan, inspirasi, empati, atau ketegangan? Ide cerita dapat
muncul dari pemahaman emosi ini.
6. Berbicara dengan Orang Lain
Berbicaralah dengan rekan tim, kolega, atau teman-teman Anda.
Diskusi dengan orang lain seringkali dapat memicu ide-ide baru dan
sudut pandang yang berbeda.
7. Gunakan Teknik Brainstorming
Gunakan teknik brainstorming untuk menghasilkan ide-ide secara
kreatif. Buat daftar kata kunci atau konsep terkait dengan cerita Anda,
lalu eksplorasi ide-ide yang muncul dari sana.
8. Mengamati Lingkungan Sekitar
Kadang-kadang, ide cerita dapat muncul dari lingkungan sehari-hari
Anda. Amati peristiwa, tren, atau isu-isu yang mungkin menjadi bahan
cerita yang menarik.
9. Berpikir yang Tidak Biasa
Jangan takut untuk berpikir di luar kotak. Ide-ide paling kreatif dan
tidak terduga seringkali muncul saat Anda mengambil pendekatan yang
berbeda atau menggabungkan elemen yang tidak biasa.

Rahasia Jago Story Telling


10. Baca, Tonton, Dengar
Konsumsi karya seni, literatur, film, musik, atau konten lainnya yang
relevan dengan tujuan Anda. Ini dapat memberi Anda wawasan dan
inspirasi baru.
11. Pantau dan Tanggapi Isu Terkini
Tetap terhubung dengan berita dan isu-isu terkini. Terkadang,
cerita yang merespons isu-isu saat ini dapat sangat relevan dan menarik
bagi audiens.
12. Simpan Catatan Ide
Jangan pernah biarkan ide-ide potensial hilang begitu saja. Simpan
catatan atau buat folder khusus untuk menyimpan ide-ide cerita yang
muncul, bahkan jika Anda tidak segera menggunakannya.

Ingatlah bahwa proses kreatif dapat berlangsung beberapa waktu.


Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika ide-ide tidak datang dengan cepat.
Teruslah membuka diri terhadap inspirasi dari berbagai sumber, dan jangan
ragu untuk menggali ide-ide yang paling menarik dan potensial.

B. Membuat Konsep
Membuat konsep untuk materi storytelling melibatkan perencanaan
yang hati-hati dan kreatif. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda
ikuti untuk mengembangkan konsep cerita yang kuat.
1. Tentukan Tujuan dan Pesan Utama
Mulailah dengan mengidentifikasi tujuan cerita Anda. Apakah Anda
ingin menghibur, mengedukasi, memotivasi, atau mencapai tujuan

Rahasia Jago Story Telling


pemasaran tertentu? Klarifikasikan pesan utama yang ingin Anda
sampaikan melalui cerita.
2. Kenali Audiens Anda
Pahami audiens target Anda dengan baik. Apakah mereka usia
muda atau tua, profesional atau pemula, memiliki minat khusus, atau
memiliki masalah tertentu yang ingin Anda tangani? Ini akan membantu
Anda menyesuaikan cerita Anda dengan audiens Anda.
3. Pilih Jenis Cerita
Tentukan jenis cerita yang akan Anda ceritakan. Apakah ini akan
menjadi cerita naratif, cerita pengalaman, cerita inspiratif, atau jenis
cerita lainnya? Jenis cerita akan sesuai dengan tujuan Anda dan audiens
Anda.
4. Tentukan Karakter dan Konflik
Karakter dan konflik adalah dua elemen penting dalam storytelling.
Siapa karakter utama dalam cerita Anda, dan apa konflik yang mereka
hadapi? Karakter harus relevan dengan pesan Anda dan mendorong
cerita ke arah yang Anda inginkan.
5. Tetapkan Alur Cerita
Buat alur cerita yang mengalir dengan baik dari awal hingga akhir.
Pertimbangkan elemen-elemen seperti pemanasan (pengenalan
karakter dan latar belakang), konflik, klimaks, dan penyelesaian. Pastikan
alur cerita mendukung pesan Anda.
6. Gunakan Narasi yang Memukau
Gunakan bahasa yang kuat dan deskriptif untuk memikat audiens.
Konsiderasikan gaya narasi yang akan Anda gunakan, apakah itu narasi
pertama, narasi ketiga, atau narasi gabungan.

Rahasia Jago Story Telling


7. Tambahkan Nilai Emosional
Emosi adalah kunci dalam storytelling yang kuat. Pertimbangkan
jenis emosi apa yang ingin Anda evokasi dalam audiens Anda. Apakah itu
kebahagiaan, inspirasi, kekaguman, empati, atau emosi lainnya?
8. Sertakan Detail Visual
Jika cerita Anda dapat diperkuat oleh gambar, ilustrasi, atau elemen
visual lainnya, pertimbangkan untuk menyertakan mereka. Gambar atau
visual yang kuat dapat membantu audiens memahami cerita dengan
lebih baik.
9. Jaga Kelengkapan Cerita
Pastikan tidak ada bagian dalam cerita yang terasa tidak relevan
atau membingungkan. Kelengkapan cerita adalah kunci agar audiens
tetap terlibat.
10. Buat Ending yang Memuaskan
Pastikan cerita Anda memiliki akhiran yang memuaskan dan
relevan. Akhiran harus mencerminkan pesan utama dan dapat
meninggalkan kesan yang kuat pada audiens.
11. Revisi dan Perbaiki
Setelah Anda mengembangkan konsep awal, revisi dan perbaiki cerita
Anda. Buat revisi berulang-ulang untuk memastikan cerita tersebut
mengalir dengan baik dan sesuai dengan visi Anda.

C. Teknik Mind Mapping


Teknik mind mapping adalah teknik paling mudah untuk menuangkan
semua ide yang ada di kepala Anda. Anda hanya perlu membuat coretan
berdasarkan ide sebelumnya ke ide berikutnya.

Rahasia Jago Story Telling


Contoh teknik mind mapping yang sederhana adalah dengan membuat
urutan kejadian. Sebelumnya Anda harus menentukan dulu siapa nama
tokohnya, apa puncak kejadiannya, apa konfliknya dan bagaimana akhir
ceritanya. Selanjutnya, mulailah membuat urutan kejadian.
Ucup adalah tukang ojek online
Ucup mampir ke warung kopi
Ternyata penjual kopinya adalah wanita cantik.
Ucup kenalan
Ucup minta nomer telepon.
Sejak itu Ucup sering mampir ke warung kopi.
Ucup sering chatt via whatsapp
Isi whatsapp ucup dibaca istrinya (konflik)
Ucup dan istrinya bertengkar (puncak cerita)
Ucup didamaikan oleh pak RT
Ucup tobat dan berjanji nggak mau tergoda wanita lainnya (akhir cerita)

D. Membuat Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita. Dengan cara ini Anda sudah punya
gambaran tentang cerita yang akan Anda buat. Bisa dibilang bahwa sinopsis
adalah miniatur dari cerita Anda akan Anda buat secara lengkap.
Membuat sinopsis untuk storytelling adalah cara untuk merangkum
cerita Anda dalam bentuk ringkas namun informatif. Sinopsis harus
memberikan gambaran umum tentang alur cerita, karakter utama, konflik,
dan pesan utama cerita Anda. Berikut adalah langkah-langkah untuk
membuat sinopsis cerita.

Rahasia Jago Story Telling


1. Identifikasi Poin-Poin Kunci
Mulailah dengan mengidentifikasi poin-poin kunci dalam cerita
Anda, termasuk karakter utama, konflik utama, dan titik puncak cerita.
2. Buat Ringkasan Peristiwa
Tulis ringkasan peristiwa cerita secara berurutan. Fokuskan pada
peristiwa-peristiwa yang paling penting dalam cerita Anda. Gunakan
kalimat yang singkat dan jelas.
3. Sertakan Karakter Utama
Perkenalkan karakter utama cerita Anda dan jelaskan karakteristik
mereka yang paling relevan dengan cerita. Jika ada karakter pendukung
yang penting, sertakan mereka juga.
4. Deskripsikan Konflik
Jelaskan konflik utama dalam cerita Anda. Apa masalah atau
rintangan yang dihadapi karakter utama? Apa yang membuat konflik ini
menarik atau penting?
5. Tentukan Lokasi dan Waktu
Sertakan informasi tentang lokasi dan waktu cerita, terutama jika
ini penting untuk pemahaman cerita.
6. Tampilkan Perubahan Karakter
Jika karakter utama mengalami perubahan atau pertumbuhan
dalam cerita, sertakan ini dalam sinopsis. Jelaskan bagaimana karakter
itu berkembang selama cerita.
7. Fokus pada Pesan Utama
Akhiri sinopsis dengan menyoroti pesan atau pelajaran utama yang
ingin Anda sampaikan melalui cerita. Ini membantu audiens memahami
tujuan cerita Anda.

Rahasia Jago Story Telling


8. Periksa dan Perbaiki
Setelah Anda menulis sinopsis, periksa dan perbaiki untuk
memastikan informasinya jelas dan ringkas. Pastikan setiap kata dan
kalimat memiliki makna dan relevansi.

Rahasia Jago Story Telling


BAGIAN 3
ACTION!

A. Menyusun Cerita
Mulailah menulis cerita pertama Anda. Atau jika Anda merasa
kemampuan menulis Anda jelek, Anda bisa merekam video dengan ponsel.
Anda kan sudah tau alur ceritanya dengan teknik mind mapping sudah saya
jelaskan sebelumnya. Pasti ingetlah!
Anda bisa merekam cerita Anda sambil berbaring di atas kasur atau
ambil duduk di taman. Selesai merekam, dengarkan cerita Anda. Hasil
pertama pasti buruk! Tapi jangan khawatir, karena itu sangat natural sekali.
Rekaman video yang jelek menurut Anda belum tentu jelek menurut orang
lain. Jadi, Anda perlu melakukan ujicoba.

B. Uji Coba
Coba Anda gabung ke grup-grup di Facebook, salah satunya grup
berdasarkan nama kota misalnya Grup Surabaya. Kemudian coba posting
video Anda di sana. Amati bagaimana reaksi orang-orang yang menonton
video Anda. Jika banyak orang yang memberi reaksi, itu artinya video Anda
sudah berhasil memancing emosi audiens. Tidak udah khawatir dengan
komentar negatif, karena itu juga pertanda keberhasilan Anda memancing
emosi penonton.

Rahasia Jago Story Telling


C. Buat Lagi!
Jika Video pertama Anda berhasil mendapat banyak reaksi publik,
lanjutkan dengan membuat video keduam ketiga, dan seterusnya. Pelan-
pelan Anda akan paham polanya.

Rahasia Jago Story Telling


BAGIAN 3
PENUTUP

Ada banyak sekali bentuk story telling, apalagi di era digital saat ini. Story
telling bisa berupa:
• Keluhan seorang istri tentang penghasilan suaminya yang kecil sementara
harga sembako terus naik.
• Driver ojol yang sepi orderan
• Dst.

Story telling sekarang banyak digunakan sebagai alat pemasaran.


Alasannya karena audiens tidak sadar sedang menonton iklan terselubung.
Bahkan story telling juga bisa digunakan untuk mejatuhkan kompetitor, caranya
dengan reframing yaitu seolah-olah menjadi korban.
Jadi, sekarang Anda sudah tau banyak rahasianya

Rahasia Jago Story Telling

Anda mungkin juga menyukai