Rahasia Jago Story Telling
Rahasia Jago Story Telling
KATA PENGANTAR
BAGIAN 1 PEMBUKA
A. Apa itu Story Telling?
B. Tujuan Story Telling
C. Manfaat Story Telling untuk Pemasaran
D. Media Story Telling
BAGIAN 2 PERSIAPAN
A. Mencari Ide
B. Membuat Konsep
C. Teknik Mind Mapping
D. Membuat Kerangka
E. Membuat Sinopsis
F. Menyusun Cerita
BAGIAN 3 ACTION!
A. Menyusun Cerita
B. Uji Coba
BAGIAN 4 PENUTUP
Story telling sekarang ada dimana-mana, apalagi di era digital sekarang ini.
Story telling juga bukan lagi dalam bentuk cerita yang membosankan atau yang
pernah kita dengar. Story telling kini menjelma menjadi berbagai jenis yang
bahkan membuat kita sendiri tidak sadar sedang menjadi penonton/pendengar
setia. Story telling disampaikan dalam bentuk teks (artikel website, postingan
status di sosial media), video, audio (podcast), gambar, foto, dan sebagainya.
Uniknya, story telling kini digunakan sebagai alat pemasaran untuk
menyampaikan pesan kepada khalayak ramai. Kenapa mereka menggunakan
story telling? Karena pada dasarnya manusia suka ‘didongengin’. Apalagi orang
Indonesia rata-rata kadar kepo-nya sangat tinggi. Cocok! Itulah sebabnya
kenapa brand-brand besar sejak lama menggunakan teknik story telling untuk
ngiklan tanpa Anda sadari.
Nah, apa sih itu story telling, bagaimana proses pembuatannya, cara
mencari ide, dan sebagainya. Simak dalam catatan ini. Semoga bermanfaat.
Salam hangat,
FB: Diar Seonubi
2. Tujuan Branding
• Membangun Identitas Merek. Storytelling dalam marketing dapat
digunakan untuk membentuk identitas merek yang kuat. Dengan
menceritakan asal-usul merek, nilai-nilai inti, dan cerita-cerita yang
terkait dengan merek tersebut, perusahaan dapat menciptakan citra
yang khas dan mudah diidentifikasi.
• Mengkomunikasikan Nilai dan Misi. Melalui cerita, perusahaan dapat
menyampaikan nilai-nilai dan misi mereka kepada audiens. Ini
membantu audiens memahami tujuan dan prinsip yang dianut oleh
merek tersebut, yang dapat mempengaruhi persepsi positif tentang
merek tersebut.
• Meningkatkan Pengenalan Merek. Dengan menghadirkan cerita yang
menarik dan relevan, perusahaan dapat meningkatkan pengenalan
merek di kalangan audiens. Ketika cerita tersebut berbicara tentang
merek, audiens akan lebih cenderung mengingatnya dan
memperhatikannya dalam lingkungan yang penuh dengan pesaing.
A. Mencari Ide
Mendapatkan ide untuk materi storytelling adalah langkah awal yang
penting dalam proses kreatif. Berikut adalah beberapa langkah dan tips
untuk membantu Anda mempersiapkan ide-ide yang kuat untuk cerita
storytelling.
1. Tentukan Apa Tujuan Anda
Mulailah dengan memahami tujuan Anda dalam storytelling.
Apakah Anda ingin menghibur, mengedukasi, memotivasi, atau
mencapai tujuan pemasaran tertentu? Klarifikasi tujuan Anda akan
membantu memandu jenis cerita yang Anda cari.
2. Pahami Audiens Anda
Identifikasi siapa audiens target Anda. Ketahui demografi, minat,
kebutuhan, dan masalah mereka. Ini akan membantu Anda merumuskan
cerita yang relevan dan menarik bagi mereka.
3. Kisah dan Inspirasi dari Kehidupan Nyata
Kadang-kadang, cerita terbaik berasal dari pengalaman nyata.
Pertimbangkan pengalaman pribadi, kisah sukses dari pelanggan atau
klien Anda, atau peristiwa penting dalam sejarah perusahaan Anda
sebagai sumber inspirasi.
4. Lakukan Riset
Riset dapat membuka pintu untuk ide-ide storytelling yang kuat.
Pelajari tren terkini dalam industri Anda, temukan cerita-cerita inspiratif
B. Membuat Konsep
Membuat konsep untuk materi storytelling melibatkan perencanaan
yang hati-hati dan kreatif. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda
ikuti untuk mengembangkan konsep cerita yang kuat.
1. Tentukan Tujuan dan Pesan Utama
Mulailah dengan mengidentifikasi tujuan cerita Anda. Apakah Anda
ingin menghibur, mengedukasi, memotivasi, atau mencapai tujuan
D. Membuat Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita. Dengan cara ini Anda sudah punya
gambaran tentang cerita yang akan Anda buat. Bisa dibilang bahwa sinopsis
adalah miniatur dari cerita Anda akan Anda buat secara lengkap.
Membuat sinopsis untuk storytelling adalah cara untuk merangkum
cerita Anda dalam bentuk ringkas namun informatif. Sinopsis harus
memberikan gambaran umum tentang alur cerita, karakter utama, konflik,
dan pesan utama cerita Anda. Berikut adalah langkah-langkah untuk
membuat sinopsis cerita.
A. Menyusun Cerita
Mulailah menulis cerita pertama Anda. Atau jika Anda merasa
kemampuan menulis Anda jelek, Anda bisa merekam video dengan ponsel.
Anda kan sudah tau alur ceritanya dengan teknik mind mapping sudah saya
jelaskan sebelumnya. Pasti ingetlah!
Anda bisa merekam cerita Anda sambil berbaring di atas kasur atau
ambil duduk di taman. Selesai merekam, dengarkan cerita Anda. Hasil
pertama pasti buruk! Tapi jangan khawatir, karena itu sangat natural sekali.
Rekaman video yang jelek menurut Anda belum tentu jelek menurut orang
lain. Jadi, Anda perlu melakukan ujicoba.
B. Uji Coba
Coba Anda gabung ke grup-grup di Facebook, salah satunya grup
berdasarkan nama kota misalnya Grup Surabaya. Kemudian coba posting
video Anda di sana. Amati bagaimana reaksi orang-orang yang menonton
video Anda. Jika banyak orang yang memberi reaksi, itu artinya video Anda
sudah berhasil memancing emosi audiens. Tidak udah khawatir dengan
komentar negatif, karena itu juga pertanda keberhasilan Anda memancing
emosi penonton.
Ada banyak sekali bentuk story telling, apalagi di era digital saat ini. Story
telling bisa berupa:
• Keluhan seorang istri tentang penghasilan suaminya yang kecil sementara
harga sembako terus naik.
• Driver ojol yang sepi orderan
• Dst.