Anda di halaman 1dari 65
Pd T-17-2005-B PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Audit keselamatan jalan H | DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Pd. T-17-2005-B Daftar isi Dfatar isi... Prakata, Pendahuluan 4 Ruang limgkup...... 2 Acuan normatif. 3 Istilah dan definisi 4 Ketentuan umum 5 Ketentuan teknis. 6 — Tahapan pengerjaan audit. Lampiran A. Lampiran B. Pd. T-17-2005-8, Prakata Pedoman Audit Keselamatan Jalan dipersapkan oleh Panitia teknik Standardisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan melalui Gugus Kerja Lingkungan dan Keselamatan Jalan pada ‘Sub Panitia teknik Standardisas! Bidang Prasarana Transportasi. Pemrakarsa pedoman ini adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, Badan Litbang ex. Departemen Permukiman dan Prasarana Wiayah. ‘Audit keselamatan jalan merupakan suatu pengujian formal terhadap potensi konflik talu lintas dan kecelakaan lalu lintas dari suatu desain jalan baru atau jalan yang sudah terbangun, sehingga audit ini dinilai penting terutama untuk membantu pemilik proyek dan Pengelola jalan untuk mengidentifikasi permasalahan keselamatan jalan dari proyek ataupun jalan yang sudah dioperasikan. Sasaren utama audit ini adalah desain jalan yang mencakup desain geometri, bangunan pelengkap, fasiltas jalan dan kondisi lingkungan sekitar jalan. Pedoman ini merupakan adaptasi dari Guidelines for: The Safely Audit of Highways 1996 yang diterbitkan oleh The Institution of Highways and Transportartion, London dan ‘Standards Australia: Road Safety Audit 1994 yang diterbitkan oleh Austroads. Adaptasi i dilakukan untuk mendapatkan tata cara yang dianggap paling sesuai dalam melakukan audit keselamatan jalan di Indonesia dengan mengakomodasi beberapa hasil penelitian keselamatan jalan yang telan dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi maupun pedoman-pedoman lainnya, Pihak-pihak yang diharapkan menggunakan pedoman ini adalai: para auditor keselamatan Jalan, pemilik proyek jalan, perencana, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk mendapatkan data kondisi jalan yang berhubungan dengan aspek keselamatan jalan. Untuk dapat. menggunakan pedoman jini dengan balk, penguasaan tethadap beberapa pengetahuan dasar pada bidang rekayasa {alu lintas, manajemen lalu lintas, geometri jalan dan teknik jalan di samping rekayasa keselamatan jalan dan investigasi kecelakaan lalu lintas sangat diperlukan. Pedoman ini disusun mengikuti Pedoman no. 8 BSN tahun 2000 dan dirumuskan melalui forum konsensus pada tanggal 22 Desember tahun 2004 sesuai ketentuan Pedoman no. BSN tahun 2000, Pd, T-17-2005-B Pendahuluan ‘Audit keselamatan jalan merupakan salah sau upaya untuk mengenali potensi bahaya yang timbul dari prasarana jalan terhadap lalu lintas maupun lingkungan di sekitarnya. Pada pelaksanaannya, audit keselamatan perlu dilakukan dengan memegang prinsip-prinsip umum yang berlaku untuk penilaian kesesuaian, seperti adanya transparansi, sistematis, dilakukan dengan metoda yang dapat dipertanggung-jawabkan, dan dilakukan secara terbuka dengan kesepakatan pihak-pihak yang terlibat dalam audit, balk sebagai auditor maupun sebagai auditee. Agar pelaksanaan audit dapat diiakukan dengan prinsip-prinsip tersebut, sebuah pedoman audit keselamatan jalan yang dapat dipergunakan sebagai acuan dalam melakukan audit keselamatan jalan dapat dipergunakan sebagei acuan dalam melakukan audit keselamatan jalan di Indonesia perlu disusun. Pada dasamya, metodclogi audit keselamatan yang diadopsi oleh berbagai lembaga audit di mancanegara hampir-hampir tipikal. Beberapa perubahan yang dilakukan untuk menyesuaikan substansi audit dengan isu atau permasalahan yang banyak berkembang pada negara pengguna. Indonesia, dengan komposisi dan perilaku laiu lintasnya yang khas, dalam menyusun pecoman audit pertu melakukan beberapa adaptasi dari metoda audit yang ada. Adaptasi ini perlu dilakukan untuk dapat melihat aspek-aspek normatif, infrastruktur maupun lingkungan yang secara khusus berpengaruh terhadap keselamatan jalan di Indonesia, seperti manajemen proyek maupun pembinaan jalan, Komposisi sepeda motor, kendaraan tak bermotor, kondisi lansekap dan aktifitas masyarakat di sekitar prasarana Karenanya, pedoman yang disusun sebagai acuan dalam penyelenggaraan audit keselamatan jalan ini diupayakan dapat melingkupi aspek-aspek spesifik seperti yang telah disebutkan. Mencermati kondisi tersebut, pedoman ini disusun dengan prinsip adaptasi. Orientasi umum pedoman’ mengikuti pedoman, audit keselamatan jalan yang digunakan di Inggris dan diterbitkan oleh The institution of Highways and Transportation, London, serta standard Australia yang diterbitkan oleh Austroads, Sydney. Penyesuaian dilakukan dengan memanfaatkan berbagal hasil peneiitian keselamatan jatan di dalam meupun di luar negeri termasuk hasil Pengembangan Audit Keselamatan Jalan yang kukan oleh Puslitbang Prasarana Transportasi pada tahun anggaren 2003. Daftar periksa seperti yang disajikan pada Lampiran A, B, C, D disusun berdiri sendiri sehingga dapat digunakan untuk sorangkalan pemeriksaan secara menerus maupun hanya untuk’ tahap terfentu serta untuk keperluan lainnya seperti untuk audit peningkatan persimpangan misalnya. Untuk memberikan keleluasaan bagi auditor di dalam memperluas fokus pemeriksaan, daftar periksa ini juga menyiapkan ruang untuk pengembangan berdasarkan pengalaman auditor yang bersangkutan ® PERPUSTAKAAN 7USLITBANG PRAS. TRANSPORTASt Pd. T-17-2005-B Audit keselamatan Jalan 4 Ruang lingkup Pedoman audit keselamatan jalan ini menetapkan ketentuan dan prosedur pelaksanaan audit keselamatan jalan mulal dari tahap perencanaan awal hingga'tahap percobaan atau beroperasinya jalan tersebut secara penuh. Hathal yang diatur dalam pedoman ini, termasuk persyaratan umum, administratif, dan teknis pelaksanaan audit. Selain itu pedoman ini menguraikan tahapan pelaksanaan audit yang dilengkapl dengan daftar periksa yang diperlukan dalam pelaksanaan audit. 2 Acuan normatif PP Republik Indonesia No. 26 Tahun 1985, tentang Jalan PP Republik Indonesia No. 43 Tahun 1993, tentang Prasarana dan lalu lintas jalan PP Republik indonesia No. 44 Tahun 1993, tentang Kendaraan dan pengemudi UU Repubiik Indonesia No. 14 Tahun 1992, teniang Lalu lintas dan angkutan jalan UU Republik indonesia No. 38 Tahun 2004, tentang valan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Pedoman umum pelaksanaan audit lingkungan No. Kep-42/MENLH/1 1/94, Jakarta 22 Nopember 1994 3 Istilah dan definisi 'stitah dan definisi yang digunakan dalam pedoman ini sebagai berikut a4 alinyemen horizontal proyeksi garis sumbu jalan pada bidang horizontal [RSNI T-14-2004] 32 alinyemen vertikal proyeksi garis sumbu jalan pada bidang vertikal yang melalui sumbu jalan[RSNI T-14-2004] 33 ceselamatan jalan suatu bentuk pengujian formal dari suatu ruas jalan yang ada dan ayang akan datang atau Proyek lalu lintas, atau berbagai pekerjaan yang berinteraksi dengan pengguna jalan, yang dilakukan secara independen, oleh penguji yang dipercaya di dalam melihat potensi kecelakaan dan penampilan keselamatan suatu ruas jalan [Austroads, 1993) 34 badarjalan bagian jalan yang meliputi jatur lalu lintas, dengan atau tanpa jalur pemisah, dan bahu jalan IRSNI 7-14-2004] 4 dari 61 KAAN Py] eee Pd. T-17-2005-8 35 bahu jalan bagian daerah manfaat jalan yang befdampingan dengan jalur lalu lintas untuk menampung kendaraan yang berhenti, keperfuan darurat, dan untuk pendukung samping bagi lapis Pondasi bawah, dan lapis permukaan [RSNI T-14-2004} 3.6 daerah perkotaan daerah kota yang sudah terbangun penuh atau areal pinggiran kota yang masih jarang pembangunannya yang diperkirakan akan menjadi daerah terbangun penuh dalam jangka waktu kira-kira 10 tahun mendatang dengan proyek perumahan, industri, komersial, dan berupa pemanfaatan lainnya yang bukan untuk pertanian 37 ruang manfaat jalan daerah yang meliputi badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengamannya 38 ruang milik Jalan daerah yang meliputi ruang manfeat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan 39 ruang pengawasan jalan merupakan. fuang tertentu di luar ruang penyelenggara jalan jalan yang ada dibawah pengawasan 3.10 Jalan antar kota Jalan-jalan yang _menghubungkan simpulsimpul jasa distribusi dengan ciri-ciri tanpa Perkembangan yang menerus pada sisi manapun termasuk desa, rawa, hutan, meskipun mungkin terdapat perkembangan permanen, miselnya rumah makan, pabrik atau perkampungan 3.14 Jalan perkotaan Jalan di daerah perkotaan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus Sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan atau bukan. Jalan di pusat perkotaan atau jalan dekat pusat perkotaan dengan penduduk kurang dari 100.000 jwa juga digolongkan dalam kelompok ini, jika mempunyai perkembangan samping jalan yang permanen dan menerus [RSNI 7-14-2004] 3.42 jarak pandang jarak di sepanjang tengah-tengah suatu jalur dari mata pengemudi ke suatu titik dimuka Pada garis yang sama yang dapat dilihat oleh pengemudi [RSNI T-14-2004] 2dari 61 ee 3 Pd, T-17-2005-B. 3.13 Jarak pandang henti jarak pandangan pengemudi ke depan untuk berhenti dengan aman dan waspada dalam keadaan biasa, didefinisikan sebagai jarak pandangan minimum yang diperlukan oleh ‘seorang pengemudi untuk menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan didepannya. Jarak pandang henti diukur berdasarkan_ Japan bahwa tinggi mata Pengemudi adalah 108 cm dan tinggi halangan adalah 60 cm diukur dart permukaan jalan, [RSNI T-14-2004)} 3.44 Jarak pandang menyiap Jarak pandangan pengemudi ke depan yang dibutuhkan untuk dengan aman melakukan gerakan mendahului dalam keadaan normal, didefinisikan sebagai jarak. pandangan minimum yang diperukan sejak pengemudi ‘memutuskan untuk menyusul, kemudian ‘melakukan pergerakan penyusulan dan kembali ke lajur semula; jarak pandang menyiap diukur berdasarken enggapan bahwa tinggi mata pengemudi adalah 108 em dan tinggi halangan 108 cm diukur dari permukaen jalan [RSNI T-14-2004] 3.45 Jalur falu lintas bagian jalur jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kenderaan bermotor IRSNI T-14-2004), 3.46 Jalur pojalan kaki bagian jalur jalan yang direncanakan khusus untuk pejalan kaki [RSNI T-14-2004] 3.47 kanal ™merupakar bagian persimpangan sebidang yang khusus disediakan untuk kendaraan membelok ke kiri yang ditandai oleh marka jalan atau dipisahkan oleh pulau lalu lintas [Pedoman: Penanganan kemacetan lalu lintas di jalan perkotaan] 3.48 kecelakaan lalu lintas suatu peristiwa di jalen yang tidak disangke-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakal jalan lainnya, yang mengakibatkan korban manusia ‘atau kerugian harta benda [PP-RI No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan} 3.19 kecepatan rencana kecepatan yang dipilih untuk mengikat Komponen perencanaan geometri jalan dinyatakan dalam kilometer perjam (kmvh) 3.20 kendaraan bermotor 3 dari 64 Pd, T-17-2005-B Kendlaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu [PP-RI No. 44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi} 3.24 kendaraan tak-bermotor Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga orang atau hewan [PP-RI No. 44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi] 3.22 onflik lalu lintas Suatu Kondis| alu lintas dengan pergerakan dua kendaraan atau lebih yang saling mendekati dalam suatu ruang dan waktu, yang dekat ke suatu peristiva tabrakan, yang apabila salah Satu kendaraan atau keduanya tidak melakukan tindakan (mengerem atau mengelak) akan menyebabkan kecelakaan lalu lintas [TRRL, 1987] 3.23 lajur agian jelur yamg memanjang.dengan atau tanpa marka jalan, yang memiiki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor [RSNI T-14-2004) 3.24 lansekap {dalah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk pada lingkungen jalan, baik yang {erbentuk dari elemen lansekap alamiah seperti bentuk topografi lahas yang mempunyai Fanorama indah, maupun yang terbentuk dari elemen lansekap buatan ranucie yang disesuaikan dengan kondisi lahannya [Tata Cara Perencanaan Teknik Lansekap, No. 33/TIBM/1996} 3.25 median jalan agian dari jalan yang tidak dapat dillui oleh kendaraen dengan bentuk ‘memanjang sejajar falan, terletak di sumbutengah jalan, dimaksudkan untuk memisahkan arus lol incs yang Gerlawanan, Median dapat berbeniuk median yang ditinggikan (raised), mode yang diturunkan (depressed), atau median datar (lush) IRSNI T-14-2004] 3.26 pelengkap jalan bangunan untuk pengaman Konstruksi jalan (drainase, penguat tebing), jembatan dan fotos ane ear Petunjuk bagi pengguna jalan (pagar pengaman, patok pengaran kerb, (rotoar, rambu, marka dsb) agar uneur kenyamanan dan keselamatan dapat terpenuhi 3.27 pencegahan kecelakaan eae eave Peningkatan keselamatan jalan metalul perbaikan desain jalan guaa mencegah kecelakaan lalu intas serta meminimumkan korban kecelakaan 4 dari 61 hee ' KAAN PUSLITANG FRAS. TRANSPORTAS! Pd. T-17-2005.8 3.28 pengemudi orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang secara langsung mengawasi calon Pengemudi yang sedang belajar mengemudikan kendaraan bermotor [PP-RI No. 44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi] 3.29 pengurangan kecelakaan Suatu upaya peningkatan keselamatan jalan dengan pertimbangan pendekatan ekonomis ‘melalui perbaikan jalan di suatu lokasi kecelakaan yang dianggap rawan kecelakaan 3.30 persimpangan Bertemuan jalan dari berbagal arah, yang depat merupakan simpang sebidang yaitu simpang 3, simpang 4 atau lebih dan atau berupa simpang tak sebidang 3.31 pulau lalu lintas bagian dari persimpangan yang ditinggikan dengan kereb, yang dibangun sebagai penigarah arus llalu lintas serta merupakan tempat lapak tunggu untuk pejalan kaki pada saat menunggu kesempatan menyeberang 3.32 saluran samping jalan Saluran yang dibuat disisi ki dan kanan badan jalan; saluran samping ini bisa terbuka atew tertutup (dibawah trotoar atau jalur hijau) (Pd T-16-2004-B} 3.33 separator memisahkan dua jalur talu lintas dengan arus yang searah, ‘seperti memisahkan jalur lalu lintas cepat dan lambat atau memisahian jalur dengan fungsi yang berbeda [Pd T-16-2004-8] 3.34 tata guna lahan Penataan atau pengaturan penggunaan lahan di sepanjang jalan, yang ditata sedemikian Tupa berdasarkan peruntukannya serta disesuaikan dengan fungsi jalan 3.35 trotoar jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan sumbu jalan dan lebih tinggi dari Pen aon Perkerasan jalan untuk menjamin keselamatan pejalan kaki yang bersanckutar [Pd T-16-2004-8) Sdari6t PERPUSTAKAAN PUSLITBANG PRAC. TRAZSPORTAS Pd, T-17-2005-B8 4 Ketentuan umum 4.4 Audit keselamatan jalan ‘Audit keselamatan jalan merupakan bagian dari strategi pencegahan kecelakaan lalu lintas dengan suatu pendekatan perbaikan terhadap kondisi desain geometri, bangunan pelengkap jalan, fasiltas pendukung jalan yang berpotensi mengakibatkan konflik lalu lintas dan Kecelakaan lalu lintas melalui suatu konsep pemeriksaan jalan. yang komprehensif, sistematis, dan independen, 4.4.4 Tujuan audit keselamatan jalan Tujuan utama audit keselamatan jalan adalah untuk: a) mengidentiikasi potensi permasalahan keselamatan bagi pengguna jalan dan. yang pengaruh-pengaruh lainnya dari proyek jatan, dan b) memastikan bahwa semua perencanaan’/ desain jalan baru dapat beroperasi ‘semaksimal mungkin secara aman dan selamat. 4.4.2 Manfaat audit keselamatan jalan Manfaat audit keselamatan jalan adalah untuk ‘@) mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan pada suatu ruas jalan; b) _mengurangi parahnya korban kecelakaan; ¢) _menghemat pengelvaran negara untuk kerugian yang diakibatkan kecelakaan lalu-lintas, dar 4) meminimumkan biaya pengeluaran untuk penanganen lokasi kecelaksan sualu ruas Jalan melalui pengefektifan desein jalan. 4.2 PrinsIp-prinsip audit Prinsip yang harus dipenuhi didalam pelaksanaan audit keselamatan jalan, antara lain a) ruang lingkup audit dan organisasi pelaksana hanis jelas tertuang di dalam proposal proyek audit; b) _pelaksana audit merupakan team yang tidak terkait dengan perencanaan proyek; ©) team pelaksana audit harus memiliki pengetahuan dan pengalaman di dalam bidang kesetamatan jalan; 4) temuan audit harus terdokumentasi dan dilaporkan dalam setiap tahapan pelaksanaan audit; ) _pelaksanaan audit harus dilakukan dengan prosedur yang jelas dan sistematis; f) _pelaksanaan audit mengacu kepada standar geometri dan prinsip-prinsip keselamatan Jalan sebagaimana yang tertuang di dalam NSPM. 4.3 Tahapan audit keselamatan jalan Audit dapat dilakukan pada empat tahapan, yaitu : ) audit pada tahap pra rencana (pre design stage), b) audit pada tahap draft desain (draft engineering design stage), ) audit pada tahap detail desain (detailed engineering design stage), dan 4) audit pada tahap percobaan beroperasinya jalan atau pada ruas jalan yang telah beroperasi secara penuh (operational road stage). 4.4 Informasi penting dalam dokumen atau proposal Informasi yang harus tertuang di dalam dokumen atau proposal proyek audit, antara lain a) _jenis proyek yang akan diaudit; ) _lokasi proyek (persimpangan atau ruas jalan); 6 dari 64 PERPUSTAKAAN PUSLITBANG PRAS. TRANSPORTAS! | > Pd. T-47-2008-B c) _alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan audit, serta; d) sistem pelaporan audit. 4.5 Lingkup pekerjaan jalan yang di audit Lingkup kegiatan pekerjaan jalan yang diaudit, antara tain: 2) Kegiatan pembangunan jalan baru, b) Kegiatan peningkatan jatan, ©) Kegiatan peningkatan desain persimpangan, 4) Kegiatan peningkatan jalur pejalan kaki dan jalur sepeda, ©) Kegiatan pembangunan/peningkatan akses jalan ke permukiman,perkantoran industri, dsb. 46 Organisasi dan tugas pelaksana audit 4.5.1 Organisasi pelaksana audit @) Peleksanaan audit keselamatan jalan Pada suatu proyek yang dilakukan secara formal Seyogianya merupskan organisasi yang sepenuhnya dibentuk oleh pemilk proyek atau pembina jalan; ») Pelaksanaan audit keselamatan jalan melibatkan tiga pihak, yaitu : 1) klien (client), yaitu pihak pemiik proyek yang bertanggung jawab terhadap proyek atau jalan yang sudah beroperasi; 2) perencana atau desainer (planner/designer), yaitu pihak yang bertangoung jawab terhadap perencanaan / desain proyek, 3) pemeriksa (auditor), yaitu pihak yang melakukan pemerikeaan/audit ¢) Anggota tim audit disesuaikan dengan kebutuhan dan skala proyek yang akan diaudit {Untuk kegiatan dengan skaia Kecil membutuhkan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang auditor. 4.6.2. Tugas dan tanggung jawab masing-masing elemen organisasi audit ugas-tugas dan tanggung jawab masing-masing elemen organisasi pelaksana audit sebagaimana yang tertera pada sub-bab 4.6.1 antara lain: a) pemberitugas : 7) pemilik proyek (pimpinan departemen pekerjaan umum, dinas pembina jalan Propinsi, pembina jalan daerah atau lembaga/instansi yang memiliki kewenangan Pelaksanaan pembangunan / pengawasan suatu proyek jalan) bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit 2) orang yang bertanggung jawab pelaksanaan audit ini bisa secara langsung diiakukan oleh pimpinan instansi yang bersangkutan atau pimpinan proyek yang telah mendapat wewenang penuh dari pimpinan instansi pelaksana proyek tersebut b) _perencana/ desainer proyek : 1) Perencana/desainer proyek harus mampu menindak-lanjuti temuan audit ke datam desain proyek 2) Perencana/desainer proyek bertanggung jawab kepada pemilik proyek untuk ‘melakukan/merealisasikan usulan-usulan sebagaimana hasil teruan yang diberikan oleh team audit ©) ketua team audit : 1) ketua team diharuskan seorang senior aiiditor (auditor _keselamatan berpengalaman). 2) ‘Ketua team audit berperan dalam mengorganisasi dan sekaligus memimpin Pelaksanaan audit di lapangan, 7 dari 64 Pd. -17-2005-8 3) _ketua team bertanggung jawab di dalam pelaksanaan audit dan juga bertanggung jawab atas keasiian / keabsahan hasil audit. d) anggota team audit: 1) anggota team audit bertugas untuk membantu persiapan dan melaksanakan audit serta memberi masukan dari sudut pandang pengetahuan / latar belakang masing- ‘masing anggota team audit 2) anggota team audit bertanggung-jawab atas hasil-hasil pelaksanaan / temuan audit kepada ketua team audit 4.7 Kriteria auditor / team audit eam pelaksana audit keselamatan jalan (auditor) sepenuhnya dibentuk oleh pemilk proyek dengan cara merekrut tenaga auditor atau menggunakan jasa konsuitan audit atau lembaga tertentu yang telah berpengalaman di dalam pelaksanaan audit keselamatan jalan. Beberapa persyaratan team audit dan anggota team audit, antara lain : @) ketua team audit harus memiliki pengalaman dan memiliki sertifkat auditor yang dikeluarkan oleh lembaga sertiikasi auditor keselamatan jalan; b) bila lembaga sertifkasi untuk auditor belum (ersedia, maka seseorang yang diangkat ‘menjadi ketua team audit harus pemah mengikuti pelatihan tentang audit keselamatan Jalan yang dilaksanaken oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang dipercaya mampu ‘melaksanakan pelatinan audit keselamatan jalan; ©) ketua team audit harus memiliki pengalaman yang luas di dalam pelaksanaan audit keselamatan jalan; d) ketua dan atau anggota team audit haris memiliki Pengalaman dan pelatihan-pelatihan dalam bidang-bidang berikut : 1) rekayasa keselamatan jalan (road safety engineering); 2) _benyeliikan dan pencegahan kecelakaan (accident investigation & prevention): 3) rekayasa dan manajemen laiu lintas (traffic engineering & managemant): 4) -desain jalan (road design). 4.8 Kebebasan dan wewenang team audit 4.8.1 Kebebasan team audit Untuk menjaga kebebasan pelaksanaan audit dan keabsahan hasil-hasil audit, maka : @) team audit harus merupakan team yang indepencen, yaity team yang tidak terkait fangsung dalam proses perencanaan desain proyek jalan yang akan di audit; b) team audit tidak diperkenanken ikut serta di dalam proses perbaikan (re-desain) setelah hasil audit diserah-terimakan kepada pemilik proyek: ©) team audit hanya memberl masukan / usulan perbaikan bagian-bagian desain geometri jalan, bangunan pelengkap dan fasilitas pendukung yang dinilai memiliki potensi dalam menimbulkan konflk lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas berdasrkan hasil pelaksanaan audit. 4.8.2 Wewenang team audit Wewenang team audit di dalam pelaksanaan audit antara lain: 2) {eam audit harus memilki akses untuk mendapatkan data dan informasi selengkapnya balk Secara langsung maupun tidak langsung, dari pemilik proyek maupun pelaksana Proyek; ) team audit diberi wewenang untuk melakukan pemeriksaan (balk di lapangan maupun di kantor proyek) setelah mendapatkan surat penugasan dari pemilik proyek untuk bisa 8 dari 61 Pd. T-17-2005-B akses ke lokasi proyek dan kepada dokumen-dokumen yang berkaitan dengan ereneanaan / desain proyek; ¢) team audit harus memaparkan semua hasil temuannya kepada pemilik proyek dan tidak diperkenankan mempublikasikan / membeberkannya kepada pihak lain, 4.9 Pelaksanaan audit ) Audit keselamatan jalan dilakukan sesuai dengan prosedur serta jeris proyek yang akan diaudit; ») Bagian-bagian yang akan diperiksa dari setiap tahapan audit mengacu kepada daftar Periksa seperti yang termuat dalam lampiran A, B, C, dan D; €) Bagian-bagian yang akan diperiksa dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dengan cara menambah item-item lain yang dianggap perlu pada daftar periksa; 4) Evaluasi hasil audit lebih difokuskan kepada Jawabanjawaban yang berindikasi tidak sesuai dengan standar yang ditandai dengan jawaban "Tidak" atau *T" dari hasil pemeriksaan melalui daftar periksa; e) Evaluasi hasil audit dan usulan-usulan Perbaikan desainjalan serta Penanganan ruas- fuas jalan eksisting mengacu kepada NSPM dan berbagai referensi penting lainnva. 5 Ketentuan teknis 5.1. Kriteria audit 5.1.1 Audit tahap pra-rencana Audit keselamatan tahap pra rencana merupakan tahap awal suatu pelaksanaan audit. Tahap pra-rencana’ menitik-beratkan kepada perencanaan tafa guna lahan, rencana Pengembangan jaringan jalan, area permukiman yang berkembang akibat pertumbuhan lalu-lintas di sekitamya. Secara umum audit untuk tahap pra-rencana bertuiuan untuk memasukkan pertimbangan keselaniatan pada (Iihat Daftar periksa A) a) pemilihan route jalan; b) _perencanaan kelas dan fungs! jalan; ©) perencanaan tata guna iahan di sekitar jalan; 4) perencanaan akses dan pemilihan desain persimpangan; ©) perencanaan alinyemen jalan; ) _antisipasi pertumbuhan aktivitas di sepanjang jalan, dsb. 5.1.2 Audit tahap draft desain Audit tahap draft desain merupakan tanjutan dari tahap pre-rencana. Audit dalam tahap draft Gesain lebih menitikberatkan kepada standar draft desain geometri dan lay-out jalan, pada ) Auditor atau team audit yang dipilih disesuaikan dengan kemampuan dan pengalaman yang relevan dengan audit keselamatan yang akan diterapkan: ©) Minimum dipertukan 2 auditor atau bergantung dengan skala proyek yang akan diaudit, 5.2.2 Penyiapan data dan Informasi serta latar belakang audit @) Penyiapan data dan informasi serta Pembuatan latar belakang dan tujuan audit diiakukan perencana proyek jalan; 3) data lalu-lintas; 4) informasi data kecelakaan (jika ada); 5). hasil audit keselamatan sebelumnya bila telah dilakukan; 8) desain standar yang digunakan atau yang telah diimplementasikan; 7) _informasi pengaruh kondisi ingkungan jalan, 40 dari61 Pd. T-17-2005-8 5.2.3 Diskusi formulasi masalah @) Diskusi formulas! masalah ini dilakukan oleh pemilik proyek dihadapan perencana royek dan team audit; b) Diskusi ini antara 1) menjelaskan tujuan dan sasaran audit keselamatan jalan yang akan dilakukan, 2) mendiskusikan metoda dan penggunaan daftar periksa, 3) mendiskusikan perencanaan, desain dan konstruksi dari proyek tersebut, dsb, 5.2.4 Inspeks! lapangan @)_Inspeksi lapangan bertujuan untuk mendapatkan berbagai masukan atau terwuan dari fapangan mengenai proyek jalan yang diiakukan baik pada malam dan siang hari oleh team audit; b) Inspeksi tapangan ini menggunakan daftar periksa, sesuai dengan je dari proyek yang akan di audit; ©) Surval lapangan lanjutan dipertukan bilamana hasil penerapan daft perksa ternyata Sep enukan deta yang sepesiti (seperti volume lalu fintas, Kecepatan, Konflklalu-intas, dsb). daftar periksa 5.2.5 Analisis dan evaluasi data dan informasi @) Review kembali semua data dan informasi dan desain yang diperoleh dari perencana proyek; ©) Evaluasi hasil pemeriksaan lapangan yang dilaksanakan oleh team audit, merupakan hasil temuan dari inspeksi fapangan; 4) Analisis dan evaluasi hasi-hesil temuan pomeriksean mengacu kepada NSPM serta Prinsip-prinsip keselamatan seperti yang diberikan pada Lampiran-E; ©) Usulan-usulan perbaikan atau penanganan yang diberikan juga mengacu kepada NSPM serta prinsip-prinsip keselamatan seperti yang diberikan pada Lampiran-€. 5.2.6 Penulisan laporan audit Gudk, nasil temuan, kesimpulan dan saran, serta ringkasan hasil audit yang dilengkapi dengan tanda tangan team audit 5.2.7 Pemaparan laporan akhir dari hasil audit ©) Pem@paran laporan akhirlakukan di depan pemilik proyek dan para perencana proyek jalan yang diperiksa oleh team audit; b) Pemaparan ini dimaksudkan untuk menjelaskan hasil temuan dan kKesimpulan serta ‘Saran-saran yang dibuat oleh team audit. 5.28 Tindak lanjut Tindak lanjut ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemilik proyek yang dalam hal ini pelakearep rove untuk menindak-lanjuti hasil audit ke dalam desain jalan (redesain) dan Pelaksanaannya di lapangan, 14 dari 61 Pd. T-17-2005-B 6 Tahapan pengerjaan audit Secara umum pengerjaan audit Keselamatan jalan dapat diberikan seperti pada diagram alur Pada Gambar-1 yang dikelompokkan ke dalam & (delapan) tahap pekerjaan, yaitu - ‘@) tahap-t : Persiapan dan pembentukan team audit: b) tahap-2 : Penyiapan data dan informasi; ©) tahap-3 : Diskusi Formulas! dan Penajaman masalah; a) e) f) tahap-6 : Penulisan Laporan Audit; 9) tahap-7 : Pemaparan Hesil Audit; h) tahap-8 : Tindak Lanjut. 6.1 Tahap-t : Persiapan dan pembentukan team audit Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah : @) Pemiik proyek membuai persiapan dan ‘menjelaskan rencana audit seria rencana Pembentukan team audit dengan mengundang orang-orang yang berpengalaman daiam melakukan audit keselamatan jalan; ») _pemilik proyek membentuk organisasai pelaksana audit; ©) _ Permit proyek menentukan / memith team audit berdasarkan kriteria team audit; ©) Pemiliki proyek membuat surat penugasan kepada team audit untuk segera melakukan Perencanaan dan pelaksanaan audit; ©) emi proyek membuet surat perugasan kepada team teknis.proyek (perencana Proyek) untuk dapat melayani seluruh kebutuhan data dan informasi mengenal proyek 6.2 Tahap-2 : Penyediaan data dan informasi proyek Tahap ini mencakup pengumpulan data dan formuiasi masalah : @)_kumpulkan semua data dan informasi berkaltan dengan proyek jalan yang akan diaudit termasuk peta lokasi dan gambar desain jalan; ») _kumpuikan data informasi lalu lintas bila ada; ¢) _kumpulkan data dan informasi lokasi kecelakaan bila ada; @) falkan semua data dan informasi yang telah terkumpul untuk membantu pengecekan data dan informasi yang telah didapatkan, 6.3 Tahap-3 : Diskust formulast mas: a) Review latar-belakang dan masalah proyek; ») Diskusikan tujuan dari pelaksanaan audit; ) Tentukan sasaran audit; @ Lakukan penjadwalan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan sasaran yang akan dicapai, ‘12 dari6t Pd. T-17-2005-B TAHAPA: Penanggung Persapan & PERSIAPAN & PEMGENTUKAN eee CANAD Jawab/Pelaksana: ‘Team Audit —— TAHAP-2; + Ponyeioan data PENYIAPAN DATA he ceees fat ie »_.Penanggung te early JwabPetaksana: ‘decain tn, ost) Perencana Taare + — Adentifikasi dan ‘DISKUS! / FORMULAS! wabyPelak ee Formulasi MASALAH ‘ oe : Manan Poni Prove, Masala (Femi esa un Perencana Team Audit a ——— Inspeksi INSPEKS! LAPANGAN is J a Penanggung jawabiPelaksana: Team Aut <> y, | SURVAILARJUTAN Ty TAHAP-S: Analisis dan evs caren BAAS jwabPlaksana: evahas! erent Team Aut TAHAP-S: Penany Tar a aang slapor yearn JavabPelaksana: An en a Pete Team Aut TAKARA: Pena ta ggung naparan linet Hk Ad) JawabPelaksana: oo Pati Proyek, — Perencana Team hut TAHAPS: onan Tinda anut TINDAK LANUT oe rf JawabiPelaksana: Pemilik Proyek, Perencana Gambar-1_ Prosedur pelaksanan AKJ 13 dari 64 Pd. T-17-2006-B 6.4 Tahap-4 : Inspeksi lapangan Beberapa hal yang dikerjakan dalam tahap ini, antara lain = a) b) 2) Persiapan inspeksi lapangan; 3) slapkan data, peta tokasi, dan dokumen serta surat-surat penting lainnya; 2) _slapkan daftar periksa dan gandakan sesuai kebutuhan; 8) siapkan peralatan survey (alat tus Kantor, kamera folo, kamera-video, alat ukur Panjang, hand tolly, speed-gun, dsb) yang mungkin diperlukan: 4) _slapkan formutic survey sesual Kebutuhan bila diperlukan data yang spesink Pemeriksaan lapangan menggunakan daftar periksa AKJ; 1) lakukan pemeriksaan fapangan menggunakan daftar periksa AK) yang telah disiapkan; 2) gunakan daftar Periksa berdasarkan Petunjuk penggunaan daftar periksa seperti berikut (2) daftar periksa hanya digunakan sesuai dengan jenis audit keselamatan jalan yang akan ditakukan; (©) felah Kolom jawaban dengan jawaban singkat pada kolom Y/T, seperti T (tidak, tidak ‘sesual atau tidak memenuhi syaral/standard), Y (ja, sesual aon; fombenen! S¥aralstandard), beri penjelasan singkat bila diperlukan Keterangan fembahan atau dimensi pada kolom KETERANGAN; (©) lla memeriukan jawaban dalam bentuk ukuran / dimensi,islah dengan ukuran seperti yang anda lihat di lapangan; () lakukan pemerksaan sesual urutan permasalahan seperti tertera dalam Daftar Periksa. 3) _selelah selesal dlakukan, kumputkan hasil daftar periksa dan flekan, ‘survey lapangan fanjutan : 4) lakukan evaluasi terhadap hasil audit (daftar periksa) dan hasil Pemotretan baik ‘menggunakan kamera video maupun kamera foto; 2) survey lanjutan diperlukan bila terdapat ha-hal yang spesifik seperti kebutuhan data Pejalan kaki dan sepeda, konflik falulintas, kecepatan, dsb, 3) Takukan survey lapangan sesuai kebutuhan yang mengacu kepada manual atau pedoman survey yang stander, 4) pengambilan data cukup 1 (satu hari) dan dilakukan untuk Pengambilan sampel jemats (misa: pengambian data lalu tts pada waktu peak teame atau pads roe Jam yang diindikasikan sering terjadl kecelakaan lau lntas, dsb). 5) kumputkan semua hasil survey tanjutan dan file kan, 6.5 Tahap-S : Evaluasi dan analists data Evaluasi ini mencakup analisis hasil temuan, membuat kesimpulan dan saran, Beberapa hal yang dilakukan antara lain: a) analisis hasil penerapan daftar periksa 1) periksa satu persatu hasil daftar periksa dan fokuskan kepada hasil pemeriksaan Yang berindikasi jawaban "T* atau "Tidak". 2) identifikasi bagian-bagian desai Jalan yang kurang memenuhi standar; 3). Identifies! bagian-bagian bangunan pelengkap jalan yang kurang memenuhi Persyaratan teknis; 4) ‘entitkasi bagian-bagian fesiitas pendukung jalan yang dianggap kurang memenuhi persyaratan teknis, dsb. 14 dari6t b) a) 66 a) b) Pd, T-17-2005-B ‘gambar/sketsa jalan : 1) buat sketsa// peta lokasi yang diamati; 2) tuangkan hasil pengukuran ke dalam peta yang dibuat; 3) _tandai bagian-bagian yang kurang memenuhi standar (misal: lebar jalan, lebar bahu yang kurang memadai, dsb)’ analisis survey melalui hasil kamera video 1) identifikasi baglan-bagian desain geometri, bangunan pelengkap -jalan, fasilitas pendukung yang kurang memenuhi persyaratan teknis dari hasil video kamera ke peta lokasi; 2) _Identifikasi pada peta lokasl-lokasi yang berpotensi menimbulkan konflk tau lintas; 3) identifkasi pada peta lokasi-lokasi yang berpotensi menimbuklan konflk lalu lintas dengan pejalan kaki; 4) identifikasi pada peta bagian-bagian jalan, bangunan pelengkap, dan fasiltas jalan yang mengganggu jarak pandang dan ruang bebas samping: 5) identifkasi pada peta. bangunan-bangunan atau aktivitas samping jalan yang ‘mengganggu jarak pandang dan ruang bebas samping; 6) identifikasi pada peta bagian-bagian jalan yang mengalami kerusakan; 7) identifikasi pada peta perambuan-perambuan yang dianggap kurang tepat; 8) identifikasi pada peta marka jalan yang kurang sempurna; 9) _identifikasi pada peta pergerakan penyeberangan pejalan kaki: 10) identifixasi jenis tata guna lahan yang berkembang di sekitar jalan; 11) identifkasi pada peta lokasi-lokasi kecelakaan (bila data tersedia), dsb. analisis hasil survey lapangan (bila diperlukan) : 1) hitung volume lalu fintas dan komposisi kendaraan yang melewati tik pengamaten; 2) hitung rata-rata kecepatan setempat pada lokasi yang diamati; 3) _tentukan titik dan tingkat konflik dari survey konflik yang dilakukan; 4) hitung rata-rata pergerakan pejalan kaki pada lokasi yang diamati (jka survey dilakukan); 5) _perkirakan tingkat pertumbuhan lalu lintas ke depan, dsb. hasil temuan dan saran perbaikan. Beberapa hal yang dilakukan dalam bagian ini adalah : 1) susun hasil temuan pada tabel yang dilengkapi dengan gambar atau hasil Pemotretan dan siapkan kolom untuk saran penanganan dan acuan (NSPM) yang diacu, 2) identifiasi ‘saan penanganan berdaserkan NSPM serta _prinsip-prinsip keselamatan, 3) identiikasi desain teknis dari penanganan yang diusulkan yang mengacu kepada NSPM serta manua-manual lainnya, 4) lengkapi kolom sara penanganan dengan acuan nspm yang sesuai, 5) tuangkan usulan penanganan tersebut dalam sebuah sketsa datem beberapa alternatif penanganan. Tahap-6 : Penyusunan laporan Susun laporan audit berdasarkan hasil teuan, kesimpulan, dan saran; Sistematika laporan dibuat seperti berikut : 1) judul proyek; 2) latar betakang proyek; 3) permasatahan (mengapa diperlukan audit); 4) tujuan dan sasaran audit; 5) organisasi team audit dan deskripsi tugas anggota team audit; 6) hasil temuan audit : 45 dari61 Pd. T-17-2005-B (@) daftar temuan audit; (b) data-data hasil survey lapangan; (6) foto-foto tapangan; 7) kesimpulan dan ‘saran;, 8) tampiran, antara tain: (2) peta eksisting jatan; (b) sketsa usulan perbaikan; (©) deftar periksa dari hasil audit yang dilakukan; (4) fomutir-formutir survey tainnya; (e) dokumentas! Pelaksanaan audit, ©) faporan hasii audit harus ditanda tangani oleh ketua team, dan laporan diserahkan 6.7 Tahap-7 : Pemaparan hasil audit 8) Hasillaporan audit sementara diserahkan sebelum pemaparan; 5) Pemaparan hasil audit dllakukan di depan team audit, team perencana proyek, dan i K; ©) Pemaparan dilanjutkan dengan diskusi berkaitan dengan hasitthasil temuan serta usulan-usulan dari peserta diskusi; 9) Perbaikan atas laporan audit dimungkinkan Selama tidak bertentangan dengan hasil ©) Laporan akhir hasil audit diserahkan paling fama tiga hari setelah pemaparan hasi! audit kepada pemilik proyek, 68 Tahap-8 : Tindak tanjut jtnaga tahap ini proses kegiatan audit yang clakukan oleh team audit dianggap selesai, ecu bilamana dalam proses redesain sorte Pengimplementasiannya pemilik proyek ®) Pemillk proyek menyerahkan hasithasil temuan audit datam berupa laporan audit kepada team perencana; 5) team perencana ditugaskan untuk Feedak-anjuti hasi-hasil temuan dengan rengapresiasi hasil temuan tersebut ke dalam desain, ¢) bila hasil re-desain (bila dianggap perlu redesain) dianggap sudah memenuhi standar berdasarkan NSPM dan manual yang ada, 4) hasil re-desain tersebut dapat dimplementasikan setelah mendapat Pengesahan dari team audit. 16 dari 64 Lampiran A (Normatif) Daftar periksa A: AKJ untuk tahap pra-rencana Pd. T-47-2005-B DAFTAR PERIKSA 1.41 PENGEMBANGAN JALAN FOKUS PEMERIKSAAN Yai Tidak. (vt) KETERANGAN | Tia. Kelas dan Fungs! Jalan ‘Apakah ruasisegmen ras jalan, yang akan ‘dkembangkan morupakan a) fy-over ? |b) jombaton ? ‘Apakah jalan Yang akan dikembargkan unhik jalan | dengan ial nas berkecapaton ting ? 142. Rencana Pengembangan Ke Depan ‘Apakah lebar rencana rumja sesusi dengan rencana lobar alr? oaah oar Tocena Tuna snl dengan recana ‘Apekah ruas flan yang akan dkenbangkan meri 2) lj copat? blur amb ? “Apakah rencana route jalan yang aan dbuat untik awasan baru? ‘Apakah encana veuts_jalan “akan menghubungkan Kemal ruas-1u jatn yang sudah ada? ‘Apakah us lan yang kan citenBangka mepakan 2) fla inka? DAFTAR PERIKSA 1.2 PEMANFAATAN RUANG FOKUS PEMERIKSAAN Yal Tidak wT) KETERANGAN T24 Pengembangan ‘Area di sokitar Jalan ‘pakah Tngkungan Gi sektar jon esa dengan pemanfastan rung? a ‘Avakch terdapat area pemukiman, Indust, Sekolah yang ‘akan dik route / pangembangan jalan ? (Sebutkan dalam kolom keterangen) 17 dari 64 Pd. T-17-2005-B ‘Apakah Terdepat rencana pengembangan pamanfaaian | nuang di sekta jalan masa yang akan datang ? ‘Apakah rencana pengembangan pemanfeatan niang a 2 ‘Apakah ada kemungkinan perubahan pemantaatan nang ci masa yang akan datang ? a2 Faslltas 1 Pusat Keglatan ‘Apakah rencana peruntuken pemanfaatan rang untik a) umum ? ’) pusat kegiatan 7 ? ‘Apakah rencana_pengenbangan_pemaniaslan rang bercampur eduk antera~pemukiman, indus, perkanloran, dan pusat kegiatan masyarakat lainya? DAFTAR PERIKSA, PERENCANAAN LALU LINTAS 1.3 FOKUS PEMERIKSAAN Yal Tidak] 17) KETERANGAN Tat Rencana/ desain kecepatan Sesual as jalan o as aeoapee gg nd sesval dengan rencana tes /fungs jalan? ‘Apakah ruas Jalan ini dikembangkan dengan flu inias berkecepatan ‘Apakali ruas flan it Joga rencanakan mena Tour tambat dan ljur pat? 132 Rencana volume “Apakeh ruas jalan int Gdosain untuk Tala fntas dengan volume rendah? tatu intas “Apakah cumija dai rua jalan yang akan eikerbangKan ‘asin cap untuk pengembangan jalan of masa yang ‘kan datang bla lal intas makin bertambah? _memprontaskan lau intas kendaraan barang atau bus ? “Apakah vas jalan il kembangkan nik moningkatkan arus pergerakan ku Enlas erat dari suatu lokas ‘indus? (conch: plabuhan) 133 Rencana_jaringan pejatan kaki ‘Apakah ada rencana pengembangen jarngan_pojlan aki dari pemantastan tuang ke rencana tempat emberhenian bus /empat pak? sepeda ‘Apakah ada) q tnt al pore emerbanga angen jen ‘la ada apakah rumja mencukupluniuk pengembangan lel sepeda tersebut? ‘Apakah Iqur sepeda wi tepisah dad Tajur Tau Was dengan suatu pembatas lau? 18 dari 64 Pd. T-17-2005-8 DAFTAR PERIKSA RENCANA AKSES JALAN 1.4 FOKUS PEMERIKSAAN Yal Tidak wit) KETERANGAN aa Perencanaan ‘Apakah Tokastokast eksising yang telah berkembang ace edenifies? (sper pemkiman,skcah) Jumlah dan jarok akses ‘Apakah akses ke fokasi tersebut masih dapat kebengkon dengan slander keamanan yang ‘memiimumkan kon fal intas? ‘Apakah Jorak antara satu fokes! dengan lokast binnya an beccsm olsen aorta {oinya tidak tppenuhl sesuai standar? ‘Apakah memungkinkan untuk membuat akses jalan baru bla di_masa yang akan dalangmemeriken | pengembangan rang? ‘Apekat: —perencenaanunluk —aises ban telah Tae Pemilihan tipo Persimpangar, dengan baik? ‘Apakah persimpengan yang droncanakan sebagelakses dari hast pernukiman yang tethubung ke jolan utama emenubi persyaratan hark jalan? ‘Apakah area uniuk persimpangan mash memungKinkan wihk dkembangkan suati Dentik persimpangan yang dapat mengakomodasl lal ites yang tumbuh di skit lokasi? ‘Agakah menungKnkan unlok mambual cual akseslaan Yang Sdek langsung ke Jalan ulama misainya dengan Iherencanakan Frontage road? Daftar periksa ALINYEMEN JALAN eo FOKUS PEMERIKSAAN Yal Tidak (v17) KETERANGAN or Jarak pandang dan rvang bebas ‘Apakah terdapat kemungkinan permasaiahan to-kail _ parang dan ang betas sang ipestpayarth nan 8 samping ‘Apakahterdapat_Kemungkinen pemasslahan lerkai dengan problem jarakpandang dan rang bobas samging i hungan jlen? 152 Alinyemen jalan ‘Apakah Kondis tpograli memungkinkan unkuk membuat ‘uas jaian dengan ainyomen yang memenuhi standar? ‘Apakah alinyemen untuk rencana lokasl persimpengan ‘terpenuhl sesuai standar ? ‘Apakah alinyemen jalan uniuk rencana Wkast jembalan {erpenuhi sesual stendar? 19 dari64 Pd. T-17-2005-8 DAFTAR periksA | KONDISI LINGKUNGAN JALAN Ya Tidak 1.6 | rows pemernsaan KETERANGAN Tet ‘Apakah terdapat area / segmen ruas jalan yang kits 7 ‘Area! segmen "urarg meen syaa unt perpen aleyemen yang kritis: fou rig snr co lan yan bepolosi rg: an lupe 16.2 saluran samping yang direncanakan dapat Drainase / aeemiannar apart Sh ssaluran sampling | Apakah dipertukan drainase / saluran at secara Khusus _pada area yang berpotensi agsor dan bani? 163 Aga ae ‘bangunan untuk stablitas lereng i Bangunan elengkap jalan fee aaa ‘bangunan penyangga untuk siabiltas [alan pada bagian tobing jalan? 184 ‘Apakah kondisi timbunan jalan cukup stabil untuk jangka Timiunan | _panjang ? pemotongan “Apakah Kondisi lereng bekas galian tanah cukup stabil tanah dan lidak menimbulkan kecelakaan? KETERANGAN TAMBAHAN 20 dari 61 SKETSA LOKASI Pd. T-17-2005-B 24 dari6t Pd, T-17-2005-8 DAFTAR PERIKSA DESAIN JALAN 2.2 aaa FOKUS PEMERIKSAAN Yai Tidak eit) KETERANGAN ‘Alinyemen horizontal dan vertikal 222 Potongan ‘melintang 223 Lay-out jalan nyo ‘Apakah diperukan suatu fasitas pongendall Kecopatan Datel oper (spe jon meang ay 224 Median jalan dan ‘separator ‘Apakah lebar median yang dddesain sesval unk Kelas dan fertentu? | dat fangs jan ‘Apakah dengan letar median Tersebut unluk ment suai tal puter aah (Un) yang aman ‘Apakah Jarak antara bukaan median Tela sesual dengan standar? ‘Apakah jarek antara bukaan sepalor telah sesual dengan stander? ‘Apakah tnggl Kerb dari median dan separator desain ‘sesual standar ? (inggi kerb yang teal rend yang dapat mengakibatken suatu kendaraan kelior jar 1 tour) 23 dari 61 Pa. T-17-2005-B, ‘Apakah babu jalan (bar dan Kondiinya) dessin tah Sesual dengan elas dan furgsi joan (erdama esa kecepatan ‘Apakah bahu jalan didesan depat dimanfaaikan dengan ‘arvan untuk suatu kondisl darurat? ‘Apakah bahu jalan cukup memadal untuk Kelas dan fungsi jalan fertentu, bla mas jalan kolak okan Aogkatkan menjd penisch jx (Oerupa median)? Bila bahu jalan dnggtan (voloa), apakah lobar da Lingginya telah sesual stander? ‘pak porokaan babu flen yang diggin ised didesain dengan rata (dak bergelombang) 2 ‘Apakah Taku jalan yong ddesai dapat dia 7 an Jalen oleh Kendarasn davurat atau sopeda? ‘Apakah kondisl topografi memungkirken —unlak _membuat suatu drainase / saluran samping jalan ? ‘Apakah desain Jalan dan diene! crainase socual stondar ? ‘pakah dessin dranase yang Guat juga’ dapat !menampung mengalikan a i seklar jalan ? ‘Apakah dengan desain yang ada mash memungkinan ormukaan i ‘Apakah desain lansekap tdek menimbulkan ganggvan 4s {eae Jak pandang din halarganlsadop rug ‘Apakah penilhan tanarian sola memperinbangian aspek estetka juga momperimbengkan gangguan lethadep perambuen, lanpu lal) ints da lamp enerang fan ? DAFTAR PERIKSA DETAIL ALINYEMEN 2.3 _ | Fokus PEMERIKSAAN Yal Tidak wit) KETERANGAN 2a Pandangan dan ‘Apokah lerdapatallayemen horizontal dan verikal fia send again oaarg ‘rakpandang —['Apatah alnyemen hotzonlal dan” vorikal KoncSien {ethadap pandangan dan jarak ands ébauhtent me ele ‘Apakah gers pandang dai penempatanbangunan lengkap jalan yang cidesain mengikulainyemen Tlang list /telepon Rambu lal intas 24 dari 61 Pd, T-17-2005-B Bila perencanaan jalan bersilngan dengan perilasan Jembatan penyeberengan pejalan kak, apakah de Jk pendarg ke poslagen eektranadal? 232 Tikungan jatan ‘Apakah linyemen pada thungan jalan telah sesuai standar? 233 Rambu dan marka ‘Bla alinyomen jalan berboiok dan menurun, apakah ‘merka jolan yang didesan dns cukup memadel ? DAFTAR PERIKSA 2.4 PERSIMPANGAN FOKUS PEMERIKSAAN KETERANGAN 24a Bentuk persimpangan “Apakah_beniik ‘esa persinpergan yang ddesain sosual Apakah bentuk per ‘didesain See pada tikungan jaten) 2Ad Pandangan ke! pada Persimpanngan ‘Apakah alinyemen horizonial dan_verikal jalan pada bersimpangan ddesain sesval stander? ‘Apakah Jarek pandang Ke persimpangan memenihi Apakah ang babes sarping a pasinpangan {terpenuti? 25 dari 64 Pd. T-17-2005-B 2a3 Lay-out persimpangan Bia persimpengan: tersebut didesain untuk dia bbesar (tut, bus, Kendaresn utes), apakah ‘ebar jejak lintasan tambahan Khusus bagi kendaraan {ersebutterpenuhi dan sesuai stander? Bila cperuan penghalan tabrakan alau pagar pejlan ‘ali dl persimpangan tersebut, apakah telch didesain sesuai tender? Persinpangan drencanakan dengan play Tak fatas, apakah dessinnya suai standa’? 7akah percaneen rata [an Rha tereebut sesual standar? a aah Pemahaman oleh engomudi ‘Apakah pengaluran pada persimpangan dapat dikenal ‘dengan mudah oleh pengemudi dalam waktu yang ‘Apekah perambuan dan maka telah cResan dengan blk sehingga dapat memudahkar — pengemuci _memasuk dan melewai persimpangan dengan aman? 2as Lampu lau intas ‘ia persimpangan dilengkapi dengen lampu alu span ang hss eal Gotan yan ea ‘efi akan memasuhi 2 ‘patch penenalan lou at tis Wak unparg alan? ‘Apakab Keduduitan Jampu lai lintas dak terhalang? ‘leh rambu, papan rekame, atau pation? ‘Apaka poss lari lat tas ot persinpangan yeng mendopai pantulan cahaya malahai meme intensitas cahaya lampu yang lebih kal? = 246 ‘Bunderan dan ‘Bia pulau perisah a pula rah jin dherikanepaish jesain yang ‘Apakah penempatan pulau perish jalan ersebul Edak ea To pg doh suishbona anes means ‘Apaiah “desain bunderan tidak mengganggujarak andang pengemudi dan pealan kaki? : ‘Apakah desain landsekap dan perinan jenis lanaman Flan tas bande prdnpangan ok z emud -nenggenggu Jarak pandang penge 26 dari61 Pd. T-17-2005-8 DAFTAR PERIKSA, FASILITAS PEJALAN KAKI DAN SEPEDA, FOKUS PEMERIKSAAN (viT) Yartidak | KETERANGAN 2.5 254 Fasiitas penyeberangan ‘alan can fasiltas val So ‘Bila penyeberangan jlan tersebut ‘sebidang dengan ‘lan (berupa zebra cross), apakah desainnya sesual ‘Apakah dipeikan penyeberangan Flan yang hens lat dengan lampu lou ints, Rhisus pada | porsinpangen? naa otasan pejalan Kaki lebih dai 4ljur untuk doa ara i ‘empat pat ai ‘feakah dipetokan soa en | Apakah ebar median menc sr mkt ST ‘Apakah, kak i doom rata gat ont beh ‘Apakah pada ‘okasi penyeberangan aki yey dsc een 40 dari 64 Pd. T-17-2005-8 ‘Apakah Reduduken lampu telak dapat lerganggu oleh timbunan pohon ? 392 Perambuan ‘Aoakah fasltas perambuan pada 1uas jalon ni cakup memadal ? (lertama rambu Kecepatan, pejlen kaki, ‘ammbu potas) ‘Apakah rambu tempatken pada Gik-Bik yang mudah untuk dha? ‘Apakah perambuan juga dlonpalan pada Tokasl yang momilti_jorak pandeng tebalas, misainya pada ‘Reakah_peranbuan yang buat dapat _memenihi foperuen pengemudi sera tidak membingungkan ferger? (bl rnb pete ron bts “Apakah Kedadukan remba Kelak dapat terganggu oleh ‘imbunan pepohonan ?. ‘Apakah terdapat sspel-espekdari_elengkapan erambuan yang dipertimbangken, dan ditehendak) dari ‘sudut pandiang keselamatan yang diui kendaraan 7 383 Marka dan Delineasi ‘pakah nia fen lah ala [Aaa a eh er naa en ‘Apacah wama dan lebar marka gals sestal sander? Ach omtiken marta oer yang engine dong, j.mata bung 2 ‘Apakah seliap persimpangan dilengkapi dengan marka | gas hen? ‘Apakah rues jalan i Gidosan dengan deinead, dan apakah penempatannya sesuslsiendar ? ‘Apakch pada kasi belokan berbchaya alau pada Wkasl Pancake tech dena dengan maka gate menerus DAFTAR PERIKSA, 3.10 BANGUNAN FISIK FOKUS PEMERIKSAAN Yal Tidak wn KETERANGAN ‘3A0d ‘Median dengan pagar pembatas ‘Apekah pada rus lan Tproyek jan memeiokan Denar pata meen jaan” ener Pose ska ya, apakah penempatannya tidak -menggen eselamatan jn | a as 302 Penghalang tabrakan ‘Apakeh pagar penghalang tabrakan yang distapKan telah immer poryerin Sanda aig)? mmengalebian tatoya hope mn Serre fae ; 1a pengguna jalan atau ‘Apskah pda Kea vag pags pa lang ara dapal bepotrs nest tesiolenn? 44 dari 61 Pd. T-17-2005-B ‘Untuk pager pengaman > @) apakah desein pada kedva ujung pagar sesuai slander? ) apakah dessin posisi pagar dati perkerasan jalan ‘) apatah panjangnya sesual kebutuhan dan sesual 9 sosu van dan stander? okasi penemtpatannya sudah ©) spa et pre soa fada? 1)_spaah lengkar dengan dlneasi? 3403 Jembatan ‘Apakah lerdapat penuéehen jumiah lor pada Jembalan dengan tajur jalan? ‘Apakah ada penyorpan olan? Aeaih ton Gengkae dengan mean alu maa ‘Apakah lear ljur sesual standar ? ‘Apakah jarak pandang ke jmbatan didasan dong _yang coup memadal? — ‘Apakah jebatan il diengkapl dengan jar peal Ka? Untuk dinding jembatan: a) path dring jambatan yang dessin cukup buat 5) Apakah Shoot pagerkinding jombotan cukup meatal, ©) Apakah pada kedua ujung_jembatan dengkapi sergio pga leo wana ‘menyook pada malam har? ©) _Apakah dlengkep| dengan perambusn dan marka = DAFTAR PERIKSA 3.11 PERSIAPAN KONSTRUKSI FOKUS PEMERIKSAAN Yal Tidak wit) KETERANGAN ait Jalur alternatit eal Totapel Fr atonal vane dap hh ‘pengathan ‘Sementara ketka pemb dieksanakan ? pensongunes ‘Apakah Konsinuksl faut llemati int cukap Rust untuk ‘lewall fou intas proyek dan lal tints lainya selama masa konstrks!? anus berdampak terhad Kenaodiant ° 3Hi2 Pengaturan alu lintas sementara ‘Apakah pengaturan ialu lintas (perambuan ‘sementara) Yang dpersapkan dna telah memadaisetama pekerjean | pembangunan jalan ? ‘Apakeh Gperiakan zona pekerjaan yang lerindung] untuk pembangunan ermastk nt pokejoan lamiehan? ppenutupen jalan peda saat ‘Apakah— dperiokan Pembengunan jaan bertangsung ? 42 dari 64 Pd. T-47-2005-8 “Apakahpengaturan alu titas telah dkonsultaskan’ ddengen Polisi dan instans terkaitainnya as ‘Apakah ime schedule pembangunan jalan telah Wanajemen dipersigpken dengan matang_sehingga proyek jalan embangunan | teebut dck benyek mempengaruhi porgorckan aly ina dan keselamatan pengguna jalan dalam waktu yang cukup fama? ‘Apakah sera aopek keselamalan dai Gap Kegan telah tersusun dan terdenias! dengan bok, schingga dak mmenggenggu keselamaisn pengguna jalan pada lokasi ppembangunan jalan? Bata Apakah semua tempal paki Fendavaan poyek devalau Manajeren ke lokas!proyek cukup aman dan tidak mongganggu lalu Jaringan jalan lntas dan pejalan kaki? Apakah akses ke tempat parkir Kendaraan proyek dnfatau ko lokasi proyok terthat dengan jelas oleh engemudi kendaraan lain dan pejaian kaki balk pada siangh atau malam har? DAFTAR” ASPEK KESELAMATAN LAINNYA 7 PERIKSA ‘Ya! Tidak 3.12 | FoKus PEMERIKSAAN (vi) KETERANGAN, 3AzA ‘Aspek tan yang terkat dengan Keselamatan jalan yang al Aspek {ak tercakup yang peu diperiksa ‘keselamatan_ ‘Adakah terdapat kemungkinan peristiwa di luar vyang tidak

Anda mungkin juga menyukai