Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS STABILITAS BEBAN DINAMIS PADA PONDASI

OVERPASS JL.PERKEBUNAN
Latvia Arya Manggala Gustria, Putera Agung Maha Agung 2
1-2
) Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. DR. G.A. Siwabessy, Kukusan, Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424

e-mail : aryamg18@gmail.com, Putera_agung2002@yahoo.com  2

ABSTRACT

Inside foundation or better known as pile foundation is functioning to cary and withstand the loads above it
which is upper structure load. Every foundation must be able to support the load to the predetermined safety
limit, including supporting the maximum load of Overpass Perkebunan street which include in the Indrapura
- Kisaran Section II Toll road construction project. Overpass with a span of 40m. The foundation used is
prestressed round pile foundation. The foundation planning used the methods that suits the type of soil for
each soil layer and the available data. Meyerhoff methods was used for the analysis of the end bearing
capacity (Qp) and friction (Qs) on the pile foundation. as for the analysis of the lateral bearing capacity,
Broms method was used. The analysis result shows that the axial bearing capacity of a single pile was 105,80
and 66,56 for the lateral bearing capacity of a single pile. With a configuration of 28 piles with a diameter of
50 cm and 14 m depth, the axial group bearing capacity is 2200,04 tons and 1384,18 tons for the lateral
group bearing capacity and the result of the stability analysis of the foundation it is stated that it’s stable
against dynamic loads.

Keyword : Bearing capacity; dynamic loads; foundation; stability.


ABSTRAK

Pondasi dalam atau yang lebih dikenal dengan pondasi tiang berfungsi untuk memikul dan menahan beban
yang berada diatasnya yaitu beban struktur atas. Setiap pondasi harus mampu mendukung beban sampai
batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum Overpass Jl. Perkebunan
yang terdapat pada Proyek Pembangunan Jalan TOL Indrapura – Kisaran Seksi II. Overpass dengan
bentang 40 m. Pondasi yang digunakan ialah pondasi tiang pancang bulat prategang. Perencanaan pondasi
digunakan metode yang sesuai dengan jenis tanah setiap lapisan tanah dan data yang tersedia. Untuk
analisis daya dukung ujung (Qp) dan friksi (Qs) pada pondasi tiang pancang digunakan metode Meyerhoff.
Analisis daya dukung lateral digunakan metode Broms. Dari hasil analisis didapatkan daya dukung aksial
tiang tunggal sebesar 105,80 dan 66,56 untuk daya dukung lateral tiang tunggal. Dengan konfigurasi 28
tiang berdiameter 50 cm dengan kedalaman tiang 14 m mendapatkan daya dukung aksial grup sebesar
2200,04 ton dan 1384,18 ton untuk daya dukung lateral grup dan dari hasil analisis stabilitas pondasi
dinyatakan stabil terhadap beban dinamis .

Keyword : Beban dinamis; daya dukung; pondasi; stabilitas.

PENDAHULUAN
Sesuai dengan Rencana Strategis Salah satu ruas jalan tol Trans Sumatera
Kementerian Pekerjaan Umum dan tersebut adalah jalan tol Indrapura –
Perumahan Rakyat (PUPR), Tol Sumatera Kisaran sepanjang 48 Km. Salah satu
merupakan tulang punggung (backbone) dampak dari pembangunan ruas jalan tol
pengembangan wilayah di Sumatera. ini yaitu perencanaan mainroad yang
Pembangunan jalan tol di Pulau Sumatera melewati perpotongan jalan antar desa
yang bertujuan mempercepat mobilitas seperti pada STA 120 + 613 sehingga
barang dan jasa antar pusat-pusat diperlukan perencanaan overpass.
pertumbuhan ekonomi dan membangun
pusat produksi [1].
Karena karakteristik tanah di jalan tol prosedur pengujian, diameter lubang bor
Indrapura – Kisaran ini adalah tanah lunak dan panjang batang bor sebagai berikut:
maka sangat cocok menggunakan pondasi 1
tiang pancang bulat beton prategang 𝑁60= 60 𝐸𝑓 𝐶𝑏 𝐶𝑠 𝐶𝑟 𝑁 (1)
sebagai struktur bangunan bawah overpass
Jl. Perkebunan di STA 120 + 613. Keterangan :

Penelitian ini bertujuan untuk N60 = N-SPT telah dikoreksi


menganalisis daya dukung aksial dan
lateral pondasi overpass, serta 𝐸𝑓 = Efisiensi pemukul
menganalisis stabilitas daya dukung aksial
𝐶𝑏 = Koreksi diameter lubang bor
dan lateral terhadap beban dinamis
overpass Jl.Perkebunan. 𝐶𝑠 = Koreksi oleh tipe tabung sampler
Pondasi adalah bagian dari suatu sistem SPT
rekayasa yang meneruskan beban yang
ditopang oleh pondasi dan beratnya sendiri 𝐶𝑟 = koreksi untuk panjang batang bor
kepada dan ke dalam tanah dan batuan
yang terletak di bawahnya [2]. 𝑁 = nilai N-SPT hasil uji di lapangan

Pemakaian tiang pancang dipergunakan Daya Dukung Tiang Pancang


untuk suatu pondasi untuk suatu bangunan Berdasarkan Data SPT
apabila tanah dasar di bawah bangunan
tersebut tidak mempunyai daya dukung
(bearing capacity), yang cukup untuk Analisis daya dukung ultimit aksial
memikul berat bangunan dan bebannya, pondasi menggunakan metode Meyerhoff
atau apabila tanah keras yang mana dengan menambahkan daya dukung pada
mempunyai daya dukung yang cukup ujung tiang dan daya dukung friksi pada
untuk memikul berat bangunan dan selimut tiang [6,7,8]. Persamaan daya
bebannya letaknya sangat dalam [3]. dukung aksial ultimit dan ijin dinyatakan
dalam persamaan (2) dan (3).
Standard Penetration Test (SPT)
Qult = Qb + Qs = fb .Ab + fs .As (2)
Data yang digunakan pada penelitian kali
ini merupakan data Standart Penetration Keterangan :
Test (SPT). SPT merupakan suatu
percobaan yang dilakukan secara langsung Qult = Daya dukung ultimit
di lapangan untuk memeperoleh daya
dukung tanah dengan cara memasukan Qb = Daya dukung ujung
tabung sampel (split spoon). Banyaknya Qs = Daya dukung selimut
pukulan palu untuk memasukan split
spoon dinyatakan dalam N [4]. Ab = Luas ujung tiang
Perancangan pondasi membutuhkan As = Luas selimut tiang
beberapa korelasi yang didasarkan pada N-
SPT dengan mengubah N terukur menjadi fb = Tahanan ujung tiang
N60. N60 menyatakan nilai N-SPT dengan
fs = Tahanan gesek selimut tiang
efisiensi 60% [5].
𝑄𝑢 𝑄𝑝 𝑄𝑠
Skempton (1968) menyarankan bahwa Qijin = 𝑆𝐹 = + (3)
3 5
persamaan untuk mengoreksi N dari
lapangan dengan memperhatikan pengaruh
Keterangan : Gambar 1. Solusi Brom untuk Menentukan
Tahanan Lateral Ultimit untuk Tiang Pendek (Short
Qijin = Daya dukung ijin Pile) pada: Lapisan Pasir

Qu = Daya dukung ultimit


Qp = Daya dukung ujung
Qs = Daya dukung selimut
SF = Faktor keamanan
Daya Dukung Lateral Tiang
Untuk menghitung daya dukung lateral,
perlu diketahui jenis tiang pondasi, yaitu
Sumber : Braja Das
tiang pendek dan panjang. Dalam setiap
kasus, klasifikasi tiang pendek dan panjang Gambar 2. Solusi Brom untuk Menentukan
harus diperiksa terlebih dahulu [9]. Tahanan Lateral Ultimit untuk Tiang Panjang
Penetuan kriteria tiang dinyatakan dalam (Long Pile) pada: Lapisan Pasir
persamaan (4).

5 𝐸𝑝 .𝐼𝑝
𝑇=√ (4) Untuk menentukan kontrol lateral tahanan
ηh
ijin defleksi (Q(g)) terhadap defleksi
horizontal kepala tiang menggunakan
Keterangan:
solusi- solusi brom pada lapisan tanah
Ep = Modulus elastisitas tiang pasir diperlihatkan pada Gambar 3.

Ip = Momen inersia tiang


ηh = Koefisien variasi modulus
Selanjutnya, digunakan solusi-solusi Brom
untuk menghitung tahanan ultimit (Qu(g))
pada lapisan pasir, untuk tiang-tiang
pendek diperlihatkan dalam Gambar 1.
Dan untuk tiang panjang diperlihatkan
pada Gambar 2.

Sumber : Braja Das

Gambar 3. Solusi Brom untuk Menentukan


Tahanan Defleksil untuk Kepala Tiang Tunggal
pada: Lapisan Pasir

Pada perencanaan pondasi, besarnya


defleksi atau lendutan di kepala tiang
akibat gaya horizontal maksimal 1,27 cm
(1/2 inci) kecuali ditetapkan lain oleh
Kepala Dinas Pengawasan Pembangunan
Kota [10].

Sumber : Braja Das


Efisiensi Kelompok Tiang D= diameter penampang tiang
Dalam menentukan daya dukung, tidak n1 = jumlah tiang dalam 1 kolom
cukup hanya dengan meninjau daya
dukung satu tiang (single pile). Sebab daya n2 = jumlah tiang dalam 1 baris
dukung kelompok tiang belum tentu sama
Beban Maksimum Pada Kelompok
dengan daya dukung satu tiang dikalikan
Tiang
dengan jumlah tiang [11]. Perhitungan
efisiensi kelompok tiang dinyatakan pada Analisis Terhadap Beban akibat beban-
persamaan (5),(6),(7), dan (8) beban dari atas dan juga dipengaruhi
oleh formasi tiang dalam satu
Formula Sederhana
kelompok tiang, tiang-tiang akan
2(𝑚+𝑛−2)𝑠+4𝐷 mengalami gaya tekan dan atau tarik. Oleh
𝐸𝑔 = (5) karena itu tiang-tiang harus dikontrol
𝐾𝑡.𝑚.𝑛
untuk memastikan bahwa masing-masing
m= jumlah tiang pada deretan baris.
tiang masih dapat menahan beban dari
n= jumlah tiang pada deretan kolom. struktur atas sesuai dengan daya
dukungnya [12]. Perhitungan beban
s= jarak antar tiang. maksimum yang diterima oleh tiap tiang
pancang menggunakan metode dinyatakan
d= diameter atau sisi tiang pada persamaan (9).
Kt= keliling dari penampang tiang 𝑃 𝑀𝑦 .𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑀𝑥 .𝑌𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑃𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑛𝑢 ± ± (9)
𝑝 𝑛𝑦 .∑ 𝑋 2 𝑛𝑥 .∑ 𝑌 2
Converse – Labbarre
(𝑛−1)𝑚+(𝑚−1)𝑛
Keterangan :
𝐸𝑔 = 1 − 𝜃 [ ] (6)
90.𝑚.𝑛
Pmaks = beban maksimum tiang
Keterangan :
Pu = beban aksial yang terjadi
Eg= efisiensi kelompok tiang
(terfaktor)
θ= arc tan (D/s) (o/derajat)
My = momen yang bekerja tegak lurus
s = jarak antar tiang (as ke as)
sumbu Y
D= diameter penampang tiang
Mx = momen yang bekerja tegak lurus
m = jumlah tiang dalam 1 kolom
sumbu X
n = jumlah tiang dalam 1 baris
Xmaks = jarak tiang ke sumbu-X terjauh
Los Angeles
Ymaks = jarak tiang ke sumbu-Y terjauh
𝐷
𝜂 = 1− [𝑛1 (𝑛2 − 1) + 𝑛2 (𝑛1 − 1) +
𝜋𝑑𝑛1 𝑛2 ∑x2 = jumlah kuadrat X
√2(𝑛1 − 1)(𝑛2 − 1)] (7)
∑y2 = jumlah kuadrat Y
Seiler-Keeney
nx = jumlah tiang dalam sumbu X
11𝑑 𝑛1 +𝑛2 −2 0.3
𝜂 = {1 − [ ][ ]} + (8)
7(𝑑2 −1) 𝑛1 +𝑛2 −1 𝑛1 +𝑛2 ny = jumlah tiang dalam sumbu Y
𝜂= efisiensi kelompok tiang np = jumlah total tiang
d = jarak antar tiang (as ke as)
METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data Tanah
Berikut ini adalah tahapan dalam
penelitian ini: Berikut hasil analisis data SPT dapat
dilihat pada Tabel 1.
MULAI
Tabel 1. Hasil Analisis Data SPT

Depth N N60 Jenis Tanah


1. Rumusan Masalah
2.Studi Literatur
0,00 0 0,00
-1,00 1,5 0,94
Pengumpulan Data N-SPT, -2,00 3 1,88 Lempung
denah data rencana dan gambar
kerja -3,00 4,5 2,81
-4,00 6 3,75
Tidak Lengkap -5,00 6,5 4,06
Lengkap -6,00 7 4,38
-7,00 7 4,38 Lempung Pasiran
-8,00 7 4,38
1. Analisis Data Tanah -9,00 9,5 5,94
2. Analisis Struktur Overpass Menggunakan software -10,00 12 7,50
-11,00 9,5 5,94
-12,00 7 4,38
Pemilihan Dimensi Tiang Pancang Pasir Lempungan
-13,00 7,5 4,69
-14,00 8 5,00
Perhitungan Kapasitas -15,00 23 14,38
Daya Dukung Aksial dan
Lateral
-16,00 38 23,75
Tidak
-17,00 49 30,63
-18,00 60 37,50
-19,00 60 37,50
Qu < Qijin
-20,00 60 37,50 Pasir Tufan
-21,00 60 37,50
-22,00 60 37,50
Pemilihan Jumlah dan Kedalaman -23,00 60 37,50
Pondasi Tiang Pancang
-24,00 60 37,50
Sumber : Hasil Analisis
Analisis Stabilitas Tiang Grup
Tidak Stabil
Analisis Pembebanan Struktur Overpass
Untuk mendapatkan nilai gaya - gaya yang
Stabil
bekerja pada
Pmaks < Qu (grup)
Tabel 2. Hasil Analisis Struktur Atas Overpass
Non Gempa
Load Axial (ton) Hx (ton) Hy (ton) Mx (ton.cm) My (ton.cm)
DL SDL LL 1532,14 0 471,9 234151,8 0
Kesimpulan dan Saran
Gempa
DL SDL LL GEMPA 1515,34 59,02 471,9 233629,4 27505,6
Sumber : Hasil Analisis
SELESAI
Analisis Daya Dukung Aksial dan
Lateral Tiang Tunggal
Gambar 4. Diagram Alir Penelitian Dimensi tiang pancang yang dipakai yaitu
tiang Ø 50 cm dengan kedalaman 14 m.
Tabel 3. Hasil Analisis Daya Dukung Aksial Tiang tiang berdiameter 50 cm dengan
Tunggal kedalaman tiang 14 m.
Data / Hasil Nilai Satuan
Ø Tiang 50 cm Tabel 4. Hasil Analisis Daya Dukung Aksial
L Tiang 1400 cm Kelompok 28 buah Tiang Pancang
fb 80,94 kg/cm2 Data / Hasil Nilai Satuan
Ab 1964,29 cm2 Formula Sederhana 0,62 -
fs 1,2 kg/cm2 Converse - Labarre 0,71 -
As 220000 cm2 Los Angeles 0,63 -
Qb 158,99 ton Seiler – Keeney 1,01 -
Qs 264 ton 𝜂 rata-rata 0,74 -
Qult 422,99 ton
(diambil)
Qijin 105,80 ton
Qu(g) = 𝛴 Qu x 𝜂 2200,04 ton
Sumber : Hasil Analisis
Qu(g) = 𝛴 Qu x 𝜂 10360,46 ton
Daya dukung aksial tiang pancang Ø 50 (blok)
cm dengan panjang tiang 1400 cm Qu(g) (diambil) 2200,04 ton
didapatkan sebesar 422,99 ton dengan (diambil)
daya dukung ijinnya sebesar 105,80 ton. Sumber : Hasil Analisis
Hal ini menunjukan bahwa tiang dengan Dari Tabel 4. diatas didapatkan hasil
panjang dan diameter tersebut dapat analisis daya dukung aksial grup sebesar
memikul beban konstruksi diatasnya 2200,04 ton dengan daya dukung bloknya
hingga 105,80 ton. sebesar 10360,46 ton. Hal ini menunjukan
Tabel 4. Hasil Analisis Daya Dukung Lateral Tiang bahwa kelompok tiang tersebut dapat
Tunggal menahan beban hingga 2200,04 ton.
Data / Hasil Nilai Satuan
Tabel 5. Hasil Analisis Daya Dukung Lateral
Ø Tiang 50 cm
Kelompok 28 buah Tiang Pancang
L Tiang 1400 cm
Ep 334856 kg/cm2 Data / Hasil Nilai Satuan
Ip 336309 cm4 Formula Sederhana 0,62 -
h 1,24 - Converse - Labarre 0,71 -
Los Angeles 0,63 -
L ≤ 2T 310,93 -
L ≤ 4T 621,86 - Seiler – Keeney 1,01 -
Klasifikasi Panjang - 𝜂 rata-rata 0,74 -
e 75 cm (diambil)
My 49107142,86 kg/cm2 Qu(g) = 𝛴 Qu x 𝜂 1384,18 ton
Qu(g) (Jepit) 484,489 ton Qu(g) = 𝛴 Qu x 𝜂 10360,46 ton
Q(g) (Jepit) 66,56 ton (blok)
Q(g) ≤ Qu(g) 66,56 ≤ 484,489 OK Qu(g) (diambil) 1384,18 ton
Sumber : Hasil Analisis (diambil)
Sumber : Hasil Analisis
Daya dukung lateral tiang pancang Ø 50
Dari Tabel 5. diatas didapatkan hasil
cm dengan panjang tiang 1400 cm
analisis daya dukung lateral grup sebesar
didapatkan sebesar 484,489 ton dengan
1384,18 ton dengan daya dukung bloknya
daya dukung ijinnya sebesar 66,56 ton.
sebesar 10360,46 ton. Hal ini menunjukan
Hal ini menunjukan bahwa tiang dengan
bahwa kelompok tiang tersebut dapat
panjang dan diameter tersebut dapat
menahan beban hingga 1384,18 ton.
memikul beban konstruksi diatasnya
hingga 66,56 ton. Analisis Stabilitas Daya Dukung Aksial
dan Lateral Kelompok Tiang terhadap
Analisis Daya Dukung Kelompok Tiang
Beban Dinamis
Berikut hasil analisis daya dukung
kelompok menggunakann konfigurasi 28
Tabel 6. Hasil Analisis Stabilitas Daya Dukung Hx(gempa) 59,02 ton
Aksial Dinamis Kelompok 28 Tiang Pancang Hy(gempa) 471,9 ton
Data / Hasil Nilai Satuan D 50 cm
L 1400 cm Syarat 150 cm
Pv 1532,1 ton Lg 2050 cm
Mx 234151,8 ton-cm Bg 250 cm
My 0 ton-cm H 150 cm
Mx(gempa) 233629,4 ton-cm BI 2,4 t/m3
My(gempa) 27505,580 ton-cm Wpilecap 184,5 ton
D 50 cm Htotal = Hmaks + 1114,80 ton
Syarat 150 cm Wpilecap
Lg 2050 cm Q(g) (tunggal) 66,56 ton
Bg 250 cm X1 = X2 75 ton
H 150 cm Y1 = Y2 75 ton
BI 2,4 t/m3 ∑tiang(n) 28 buah
Wpilecap 184,5 ton Htotal/n 40,30 ton
Ptotal = Pv + 1716,64 ton 2062918,5 ton-
My . x
Wpilecap cm.cm
Qu (tunggal) 105,80 ton ∑X2 157500 cm2
X1 = X2 75 ton My . x/ ∑X2 13,098 ton
Y1 = Y2 75 ton 35083590 ton-
Mx . y
∑tiang(n) 28 buah cm.cm
Ptotal/n 61,31 ton ∑Y2 157500 cm2
ton- Mx . y/ ∑Y2 222,75 ton
My . x 2062918,50
cm.cm HTotal 276,15 ton
∑X2 157500 cm2 Q(g) (grup) 1384,18 ton
My . x/ ∑X2 13,098 ton HTotal < Q(g) 276,15< 1384,18
ton
ton- (grup) → OK
Mx . y 35083590
cm.cm Sumber : Hasil Analisis
∑Y2 157500 cm2
𝐻𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Mx . y/ ∑Y2 222,75 ton Δ < 1.27 = 𝑄 x 1.27 cm
𝑢 (𝑔𝑟𝑢𝑝)
Pmaks 297,16 ton
Qu (grup) 2200,04 ton 276,15 ton
297,16 < 2200,04→ = 1384,18 ton x 1.27 cm
Pmaks < Qu (grup) ton
OK
Sumber : Hasil Analisis = 0,2534 cm
Dari Tabel 6. diatas didapatkan hasil
Dari Tabel 7. diatas didapatkan hasil
analisis stabilitas daya dukung aksial grup
analisis stabilitas daya dukung aksial grup
terhadap beban dinamis Pmaks < Qu (grup) yaitu
terhadap beban dinamis HTotal < Qu (grup) yaitu
297,16 ton < 2200,04 ton. Berdasarkan
276,15 ton < 1384,18 ton dan untuk defleksi
perbandingan tersebut pondasi dinyatakan
tiang grup sebesar 0,2534 cm < 1,27 cm.
stabil terhadap beban aksial dinamis. Berdasarkan perbandingan tersebut pondasi
Tabel 7. Hasil Analisis Stabilitas Daya Dukung dinyatakan stabil terhadap beban lateral
Lateral Dinamis Kelompok 28 Tiang Pancang dinamis.
Data / Hasil Nilai Satuan
L 1400 cm KESIMPULAN
Pv 1532,1 ton
Mx 234151,8 ton-cm Berdasarkan hasil analisis stabilitas beban
My 0 ton-cm dinamis pada overpass Jl. Perkebunan
Hx 0 ton STA 120 + 613 didapatkan daya dukung
Hy 471,9 ton aksial tiang tunggal menggunakan metode
Mx(gempa) 233629,4 ton-cm Meyerhoff sebesar 105,80 ton dan 66,56
My(gempa) 27505,580 ton-cm ton untuk daya dukung lateral tiang
tunggal menggunakan metode Broms. Pembangunan Manado Town Square
Berdasarkan hasil analisis stabilitas 3. Jurnal Sipil Statik, 2015, 3.9.
kelompok tiang didapatkan dengan [7] MINA, Enden; KUSUMA, Rama
konfigurasi 28 tiang berdiameter 50 cm Indera; MAHARDIKA, Ero Prahara.
dengan kedalaman 14 m pondasi Analisis Daya Dukung Dan Penurunan
dinyatakan stabil terhadap beban dinamis. Pondasi Tiang Berdasarkan Data
Standard Penetration Test (SPT) Dan
DAFTAR PUSTAKA Cone Penetration Test (CPT)(Studi
Kasus: East Cross Taxiway Bandara
[1] Kementrian PUPR, “Pembangunan Internasional Soekarno–Hatta). Jurnal
Tol Sumatera Sebagai Tulang Fondasi, 2019, 8.2.
Punggung Pengembangan Wilayah” [8] PURBA, Jesron. Analisis Daya
www.pu.go.id [diakses: 20 Maret Dukung Pondasi Tiang Pancang pada
2020]. Proyek Pembangunan
[2] Bowles, J. E., 1992, “Analisis dan Perhotelan/Apartemen/Kondominium
Desain Pondasi Jilid I (Edisi di Jalan Ring Road–Medan (Studi
Keempat”), Erlangga, Jakarta. Kasus). 2015. PhD Thesis.
[3] Sardjono, H.S.,1988, Pondasi Tiang [9] AULIA, RAFINI. ANALISIS GAYA
Pancang, Jilid 1, Penerbit Sinar Jaya LATERAL PADA PONDASI TIANG
Wijaya, Surabaya. PANCANG SQUARE (Studi Kasus:
[4] PRIMA, Steven; SANTOSO, Iwan B.; Pembangunan Continuous Stirred-
SETYARINI, Josephine Aristiti. Tank Reactor (CSTR) PT. Ultra Jaya
STUDI N-SPT MENGENAI DAYA Milk Industri Bandung). Jurnal Online
DUKUNG TIANG PANCANG Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik
PADA KONSTRUKSI PILE SLAB Sipil, 2019, 1.1.
PROYEK JALAN TOL JAKARTA- [10] (Peraturan DKI-Jakarta No.7 Tahun
KUNCIRAN-CENGKARENG. 1991 Tentang Bangunan Dalam
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, Wilayah DKI-Jakarta, Paragraf 4
2019, 2.4: 133-142. (Struktur Bawah), Pasal 147.
[5] Prabowo, A. A., Pratama, D. A., & [11] SAPUTRO, Dona Dwi; BUWONO,
Agung, P. A. M. (2019). Haryo Koco. STUDI PENGARUH
PERBANDINGAN DAYA JARAK TIANG PANCANG PADA
DUKUNG ANTARA PONDASI KELOMPOK TIANG TERHADAP
TIANG PANCANG DENGAN PERUBAHAN DIMENSI PILE CAP.
PONDASI BOR. In Prosiding Konstruksia, 2013, 5.1.
Seminar Nasional Teknik Sipil (Vol. [12] DEWANTI, Ni Putu Teja.
1, No. 1, pp. 318-328). Perencanaan Ulang Pondasi Dinamis
[6] RANDYANTO, Eko Seftian; CNG (Compressed Natural Gas)
SUMAMPOUW, Josef ER; Genset Pada PLTMG (Pembangkit
BALAMBA, Sjachrul. Analisis Daya Listrik Tenaga Mesin Gas) Pulau
Dukung Tiang Pancang Dengan Bawean. 2015. PhD Thesis. Institut
Menggunakan Metode Statik Dan Teknology Sepuluh Nopember.
Calendring Studi Kasus: Proyek

Anda mungkin juga menyukai