Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

ANALISA CAPAIAN PEMBELAJARAN

NAMA MAHASISWA: RIANA WULANDARI, S.Pd.I.


NIM : 23104180108
KELAS : E / K1

DOSEN PENGAMPU
Dr. FEBRIYANTI, M.Pd.I.

PPG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM G22023

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2023
CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

Institusi : SD NEGERI 18 TANAH ABANG

Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Kelas : IV ( EMPAT ) / FASE B

Tahun Pelajaran : 2023 / 2024

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti, secara bertahap dan holistik diarahkan untuk

menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki

pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari dalam wadah NKRI. Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti secara umum harus

mengarahkan peserta didik kepada (1) kecenderungan kepada kebaikan; (al-ḥanīfiyyah),

(2) sikap memperkenankan; (al-samḥah), (3) akhlak mulia; (makārim al-akhlāq), dan (4) kasih

sayang untuk alam semesta’ (raḥmat lil al-ālamīn). Dengan adanya Pendidikan Agama Islam &

Budi Pekerti, dasar-dasar agama islam tersebut kemudian akan diterapkan oleh para peserta

didik dalam rangka beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., menjaga diri, peduli atas

kemanusiaan dan lingkungan alam. Deskripsi dari berbagai penerapan ini, akan terlihat dalam

beberapa dimensi elemen Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti terutama dalam akhlak

pribadi dan sosial, akidah, syari’at dan sejarah peradaban Islam.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi peserta didik dalam

menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari. Berbagai macam persoalan di

lingkungan masyarakat seperti krisisnya akhlak, radikalisme & krisis lingkungan hidup dan

lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi agama Islam. Dengan mempelajari & menghayati

Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti, para peserta didik diharapkan untuk dapat

menghindari semua perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga tidak akan ada yang

2
mengganggu perkembangan dirinya, baik dalam hubungannya dengan Tuhan, dirinya sendiri,

sesama warga negara, sesama manusia, maupun dengan alam semesta.

Dengan konteks Indonesia pada abad 21 ini, yang semakin kompleks, pemahaman yang

semakin mendalam tentang agama memang sangat dibutuhkan, terutama dalam menghormati &

menghargai adanya perbedaan. Pelajaran pendidikan agama islam, tidak hanya membahas

hubungannya manusia dengan Allah (ḥabl min Allāh);, tetapi juga hubungan dengan diri sendiri;,

sesama warga negara;, sesama manusia; (ḥabl min al-nās) dan alam semesta. Maka dari itu,

dibutuhkan pendekatan yang beragam macamny

dalam proses belajar agama yang tidak hanya berupa ceramah, namun juga diskusi-

interaktif, proses belajar yang bertumpu pada keingintahuan dan penemuan (inquiry and

discovery learning), proses belajar yang berpihak pada anak (student-centered learning),

proses belajar yang berbasis pada pemecahan masalah (problem based learning), pembelajaran

berbasis proyek nyata dalam kehidupan (project based learning), dan proses belajar yang

kolaboratif (collaborative learning). Adanya berbagai macam pendekatan ini, dapat memberikan

ruang bagi tumbuhnya keterampilan-keterampilan yang berharga, seperti budaya berpikir

kritis, kecakapan dalam berkomunikasi & berkolaborasi, serta menjadikan para peserta didik

yang kreatif.

Melalui berbagai muatan materi yang disajikannya, ada 5 (lima) dari elemen keilmuan

Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti, diantaranya adalah al- Quran dan hadits, aqidah,

akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam, pelajaran agama Islam dapat berkontribusi &

menguatkan terbentuknya profil pelajar pancasila sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-

mahdi ila al-laḥdi) yang beriman & bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari dirinya adalah

bagian dari penduduk dunia dengan berkepribadian yang memiliki kompetensi global, mandiri,

kreatif, kritis, dan bergotong royong.

3
B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti’

Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditujukan untuk:

1. memberikan bimbingan kepada para peserta didik agar lebih mantap dalam spiritual,

memiliki akhlak yang mulia, dan selalu menjadikan kasih sayang & sikap toleran sebagai

landasan dalam hidupnya;

2. membentuk diri & jiwa peserta didik agar menjadi pribadi yang dapat memahami dengan

baik dan benar tentang berbagai prinsip-prinsip agama Islam terkait tentang penerapan

akhlak mulia, akidah yang benar; (‘aqīdah ṣaḥīḥah) berdasar paham ahlus sunnah wal

jamā`ah, syariat, & perkembangan sejarah peradaban Islam, serta dapat menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sang pencipta, dengan diri

sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, & lingkungan alamnya dalam wadah NKRI;

3. membimbing para peserta didik agar mampu untuk menerapkan beberapa prinsip- prinsip

Islam dalam berfikir sehingga dapat benar, tepat, & arif dalam menyimpulkan sesuatu dan

mengambil sebuah keputusan;

4. mengkonstruksi kemampuan nalar kritis para peserta didik dalam menganalisis adanya

perbedaan pendapat agar mempunyai perilaku yang moderat (wasaṫiyyah) & terhindar

dari radikalisme ataupun liberalisme;

5. membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam sekitarnya dan

menumbuhkan rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di bumi. Dengan demikian

dia aktif dalam mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat lingkungan

sekitarnya; dan

6. membentuk jiwa para peserta didik untuk dapat menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan

sehingga dapat menguatkan rasa persaudaraan sesama kemanusiaan (ukhuwwah

basyariyyah’), persaudaraan seagama (ukhuwwah Islāmiyyah’), & juga rasa persaudaraan

sebangsa & senegara (ukhuwwah waṫaniyyah) dengan segenap kebinekaan agama, suku

dan budayanya.

4
C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti mencakup beberapa elemen keilmuan yang meliputi

(1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban Islam.

Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

ELEMEN DESKRIPSI

Al-Qur’an dan Hadis Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan kemampuan

baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis dengan baik dan benar. Ia juga

mengantar peserta didik dalam memahami makna secara tekstual dan

kontekstual serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan

sehari-hari. Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti juga menekankan

pada rasa cinta & penghargaan tinggi kepada Al-Qur’an dan Hadits

Nabi SAW sebagai sebuah pedoman hidup utama bagi seorang muslim.

Aqidah Berkaitan dengan suatu prinsip kepercayaan yang akan mengantarkan

para peserta didik untuk mengenal Allah, para malaikat, kitab-kitab

Allah, para Nabi & Rasul, serta memahami konsep tentang hari akhir

serta qadā’ dan qadr. Keimanan inilah yang kemudian menjadi

landasan dalam melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat

hukum.

Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan keimanan.

Akhlak akan menjadi mahkota yang mewarnai keseluruhan elemen

dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Ilmu akhlak ini dapat

mengantarkan para peserta didik untuk dapat memahami pentingnya

akhlak mulia dalam pribadi & akhlak sosial, serta dalam membedakan

antara perilaku baik (maḥmūdah) & tercela (mażmūmah). Dengan

memahami berbagai perbedaan ini, para peserta didik dapat

menyadari pentingnya menjauhkan diri dari perilaku tercela dan

5
ELEMEN DESKRIPSI

mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-

hari baik dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta didik juga

akan memahami pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin (tahżīb) dan

upaya sungguh- sungguh dalam mengendalikan diri (mujāhadah).

Dengan adanya akhlak, para peserta didik dapat menyadari bahwa

landasan dari perilaku yang dilakukan, baik untuk Tuhan, dirinya

sendiri, sesama manusia & alam sekitarnya adalah cinta (maḥabbah).

Pendidikan Akhlak ini, juga mengarahkan peserta didik untuk saling

menghormati & menghargai sesama manusia agar tidak ada rasa

kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan agama atau ras yang

ada. Elemen akhlak ini haruslah menjadi mahkota yang masuk pada

semua topik pembahasan pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam & Budi Pekerti, akhlak harus menghiasi keseluruhan konten

serta menjadi buah dari pelajaran Pendidikan Agama Islam & Budi

Pekerti

Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan hukun

yang berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang

mencakup ritual atau hubungan dengan Allah Swt. (‘ubudiyyah) dan

kegiatan yang berhubungan dengan sesama manusia (mu‘āmalah).

Fikih mengulas berbagai pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan

dan ketentuan hukum dalam Islam serta implementasinya dalam

ibadah dan mu‘āmalah.

Sejarah Peradaban Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam

Islam membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran Sejarah

Peradaban Islam (SPI) ini, lebih menekankan pada kemampuan dalam

6
ELEMEN DESKRIPSI

mengambil hikmah dari sejarah masa lalu, menganalisa berbagai

macam peristiwa yang terjadi & menyerap berbagai kebijaksanaan

yang telah dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan adanya

refleksi dari berbagai kisah-kisah sejarah tersebut, para peserta didik

dapat memiliki pijakan historis untuk menghadapi permasalahan dan

menghindari dari terjadinya terulangnya kesalahan untuk masa

sekarang maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi sumber dari

keteladanaan (‘ibrah) & menjadi sumber inspirasi bagi para generasi

penerus bangsa dalam mengambil sikap dan menyelesaikan berbagai

fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni, & lainnya dalam

rangka membangun peradaban di zamannya.

7
FASE B (UMUMNYA UNTUK KELAS III DAN IV SD/MI/PROGRAM PAKET A)

Pada akhir Fase B, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca surah-surah

pendek atau ayat Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik

mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan sesama serta mampu

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada elemen aqidah, para peserta didik diajarkan

memahami bagaimana sifat-sifat bagi Allah SWT, beberapa asmaul husna, mengenal kitab-kitab

Allah SWT, para nabi & rasul Allah SWT yang wajib diimani. Pada dimensi elemen akhlak, para

peserta didik diajarkan untuk saling menghormati dan berbakti kepada orang tua & guru, serta

menyampaikan ungkapan-ungkapan positif (kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik

memahami arti keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh). Para peserta

didik dapat mengenal berbagai macam norma-norma yang ada di dalam lingkungan sekitarnya &

lingkungan yang lebih luas, sikap percaya diri untuk mengungkapkan pendapat pribadinya, serta

memahami pentingnya arti musyawarah untuk mencapai kesepakatan & pentingnya arti

persatuan. Pada dimensi elemen fiqih, para peserta didik diajarkan untuk dapat melaksanakan

puasa, sholat jumat dan sholat sunnah dengan baik, memahami konsep dari baligh dan rasa

tanggung jawab yang menyertainya (taklīf). Dalam pemahamannya tentang sejarah, para peserta

didik dapat menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak & remaja Nabi Muhammad

SAW. hingga diutus menjadi Rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah.

FASE B BERDASARKAN ELEMEN

ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Al-Qur’an dan Hadis Peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat Al-

Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik

mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik

dengan sesama serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

8
Akidah Para peserta didik diajarkan untuk memahami sifat-sifat bagi Allah

SWT, beberapa asmaul husna, mengenal kitab-kitab Allah SWT, para

nabi dan rasul Allah SWT yang wajib diimani.

Akhlak Pada elemen akhlak, para peserta didik diajarkan untuk saling

menghormati & berbakti kepada orang tua dan guru, dan

menyampaikan ungkapan- ungkapan positif (kalimah ṫayyibah) dalam

keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman sebagai sebuah

ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh). Para peserta didik dapat

mengenal berbagai macam norma yang ada di dalam lingkungan

sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas, sikap percaya diri

mengungkapkan pendapat pribadinya, memahami pentingnya arti

musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan pentingnya arti

persatuan.

Fiqih Pada elemen fiqih, para peserta didik dapat melaksanakan puasa,

sholat jumat dan sholat sunnah dengan baik, memahami konsep baligh

dan tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).

Sejarah Peradaban Dalam pemahamannya tentang sejarah, para peserta didik diharapkan

Islam dapat menceritakan bagaimana kondisi Arab pra Islam, masa kanak-

kanak & remaja Nabi Muhammad saw. sehingga diutus menjadi rasul,

berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah.

Anda mungkin juga menyukai