i
3.4. Infrastruktur Teknologi.............................................................................................. 17
6.2.4. Dashboard............................................................................................................... 44
ii
6.2.9. Data Pejabat............................................................................................................ 52
6.2.13. Inbox..................................................................................................................... 57
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1
o. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 150 Tahun 2021 tentang Tata Kelola Data
di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
p. Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor: SE 3 Tahun 2017 tentang Pembangunan,
Pengembangan, dan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
q. Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor KP 901/SK.56/DJKA/19 tentang
Penetapan dan Pemanfaatan Bersama Portal Aplikasi Direktorat Jenderal
Perkeretaapian.
Perkembangan dunia teknologi infomasi (Tl) telah membuat pola pikir terhadap informasi
menjadi semakin berkembang, hal ini menjadikan teknologi informasi menjadi komoditas yang
diperhitungkan dalam berbagai sisi kehidupan. Maka tidaklah mengherankan apabila berbagai
pihak berupaya dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai bahan bagi
kemajuan kepentingan instansi/perusahaan/lembaga. Salah satu media penyampaian informasi
yang memanfaatkan perkembangan teknologi infomasi (Tl) adalah internet, dimana media ini
menjadi media yang sangat efektif dalam penyampaian dan pengolahan informasi.
Perkembangan pengguna internet dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini didukung
dengan semakin murahnya biaya koneksi dan hosting yang secara langsung meningkat akses
penggunanya sekaligus meningkatnya beragam informasi yang ditampilkan.
Dampak dari perkembangan internet tersebut ditandai dengan berkembangnya website dan
aplikasi online, yang dijadikan media penting bagi setiap organisasi untuk memberikan layanan
terhadap para pelanggan maupun masyarakat yang menjadi mitra mereka. Hal ini dimanfaatkan
oleh hampir seluruh instansi dan organisasi baik pemerintah maupun swasta, banyak instansi
pemerintah yang memberikan layanan kepada masyarakat melalui media internet secara online
atau dikenal dengan e-Government tidak terkecuali di lingkungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
2
Sign On) serta kedepan sebagai media komunikasi dan pelaporan resmi internal dan ekternal
stakeholders bidang perkeretaapian.
Saat ini portal aplikasi telah dibangun untuk integrasi dengan beberapa aplikasi teknis yang
dimiliki oleh unit kerja eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian termasuk
terkait kegiatan administrasi perkantoran dalam mendukung kinerja unit kerja serta layanan
kepada stakeholder perkeretaapian/masyarakat. Selanjutnya dalam hal pengelolaan portal
aplikasi baik berupa updating data, pemeliharaan sistem termasuk integrasi serta peningkatan
keamanan portal sangat diperlukan secara berkala.
3
1.5. Ruang Lingkup Kegiatan
Gambaran Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian saat ini sebagai berikut:
4
1.6. Nama Organisasi/Tim Pendamping
Organisasi pengguna jasa untuk kegiatan pengelolaan Portal Aplikasi Direktorat Jenderal
Perkeretaapian adalah :
Keluaran (output) yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersedianya Portal Aplikasi
Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang terintegrasi, aman dan mudah diakses oleh unit kerja
dan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian guna mendukung efektivitas
kinerja unit kerja serta menyediakan sistern informasi untuk membantu dalam pelaporan,
penyediaan data dan pengambilan kebijakan pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian termasuk penyediaan layanan regulator bidang perkeretaapian bagi stakeholder
terkait.
5
5. Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa, penyedia diwajibkan melakukan diskusi dengan unit
terkait dan pejabat di lingkungan Ditjen Perkeretaapian untuk mendapatkan masukan
yang diperlukan dalam rangka penyempurnaan hasil kegiatan.
6. Penyedia juga harus memiliki fasilitas/peralatan/perlengkapan utama untuk digunakan
dalam mendukung kegiatan ini.
6
BAB II. URAIAN PEKERJAAN
Berikut data dan informasi yang diuraiakan dalam Kerangka Acuan kerja :
2.3. Layanan
7
d) Tujuan Layanan: Menyediakan layanan regulator perkeretaapian yang terintegrasi
termasuk sistem layanan internal Ditjen Perkeretaapian yang handal.
e) Fungsi Layanan: Digitalisasi layanan Pemerintah, acuan kebijakan dan perencanaan
teknis.
f) Unit Pelaksana: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
g) Kementerian Lembaga terkait : Kementerian Kominfo.
h) Target Layanan: Internal dan eksternal Kementerian Perhubungan/stakeholders
perkeretaapian.
i) Metode Layanan: Penyediaan portal aplikasi terintegrasi termasuk pengolahan data dan
dashboard pimpinan.
2.4. Aplikasi
8
melakukan maintenance pengaturan aplikasi yang ada di lingkungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian.
2.5. Infrastruktur
2.6. Keamanan
Berikut ini merupakan uraian proses bisnis pengelolaan Portal Aplikasi Direktorat Jenderal
Perkeretaapian dalam bentuk diagram use case:
9
Pengelolaan Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian dilaksanakan secara rutin
untuk mempermudah akses dan penggunaan pimpinan dan pegawai serta menjamin kelancaran
operasional portal aplikasi baik dalam mengelola administrasi perkantoran/dukungan
manajemen termasuk layanan pimpinan serta integrasi data teknis. Pengelolaan Portal Aplikasi
Direktorat Jenderal Perkeretaapian diantaranya mencakup:
1) Pengelolaan data terkait pengguna portal berupa pegawai (ASN termasuk PPNPN) di
lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang terintegrasi dengan Sistem
Informasi Kepegawaian Perhubungan meliputi nama, jabatan, golongan, dan data
lainnya;
2) Pengelolaan administrasi perkantoran/dukungan manajemen merupakan kegiatan
ketatausahaan dan administrasi perkantoran lainnya yang dapat digunakan oleh
internal Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan eksternal/stakeholders bidang
perkeretaapian;
3) Pengelolaan Tanda Tangan Elektronik (TTE) untuk pimpinan di lingkungan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang sudah terintegrasi dengan portal TTE
Kementerian Perhubungan dan BSrE.
4) Pengelolaan proses pendelegasian tugas kepada pejabat lainnya berupa Pelaksana
Harian untuk mempermudah dalam kegiatan administrasi perkantoran/dukungan
manajemen.
5) Pengelolaan untuk menyediakan media dokumentasi dokumen SOP di lingkungan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian agar mudah diakses pimpinan/pegawai
10
dikarenakan dokumen SOP tidak tersedia pada aplikasi JDIH Kementerian
Perhubungan;
6) Pengelolaan dashboard pimpinan untuk mempermudah pimpinan dalam
memantau/monitoring kegiatan serta mendapatkan data, informasi dan laporan secara
realtime/update. Penyajian dashboard mencakup integrasi data teknis dengan sistem
informasi/aplikasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian maupun
eksternal/stakeholder bidang perkeretaapian.
Kedepan direncanakan dashboard dapat lebih informatif dan lengkap, diantaranya
terkait penyajian data sertifikasi kompetensi SDM, sertifikasi kelaikan sarana,
pemantauan proyek strategis, data pelaksanaan padat karya, data pelaporan kinerja
yang terintegrasi dengan e-Performance, data angkutan kereta api yang terintegrasi
dengan badan usaha perkeretaapian, data pelaksanaan anggaran yang terintegrasi
dengan e- Monitoring dan dashboard strategis Kementerian Perhubungan, dan
pelaporan data/informasi lainnya.
7) Pengelolaan untuk menyediakan media penyimpanan data internal unit kerja dan
pegawai berupa D-Drive/Cloud agar data dengan mudah di- share ke
pengguna/pegawai yang memiliki akun portal dan dapat mudah diakses dimana pun
dan kapan pun;
8) Pengelolaan Single Sign On (SSO) dengan beberapa aplikasi Kementerian
Perhubungan serta aplikasi teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
9) Peningkatan keamanan dan kinerja portal aplikasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian
termasuk menyediakan layanan mobile version.
11
12
13
14
BAB III. PENDEKATAN TEKNIS
Portal ini akan memiliki dua interface di level user yaitu web application dan mobile
application (native). Akses dari interface user akan melalui Identity and Access Management
(IAM). Selanjutnya request dan respon dari user akan melalui API Gateway terlebih dahulu
sebelum mengakses application service. Selain itu aplikasi portal ini akan memiliki sistem URL
Redirect ke aplikasi lain dilingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Akses URL Redirect
tersebut akan di sinkronisasi aksesnya dengan Single Sign On (SSO).
15
3.2. Spesifikasi Teknis
Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah
melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali
sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh
dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi
tersebut.
Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
informasi. Pengertian lain dari sistem infomrasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang
pada saat dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / atau untuk
mengendalikan informasi.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok
bangunan (building block) yaitu:
a) Hardware yaitu suatu perangkat keras dalam komputer yang kita bisa sentuh dan
rasakan.
b) Software yaitu suatu perangkat lunak di dalam komputer yang berfungsi untuk
mengoperasikan suatu aplikasi di dalam sistem komputer.
c) Data yaitu sekumpulan karakter yang diterima sebagai masukan ( input ) untuk sistem
informasi dan disimpan serta diolah.
d) Prosedur yaitu suatu urutan pekerjaan tata usaha yang biasanya melibatkan beberapa
orang dalam satu bagian atau lebih, dan disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang
seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.
16
e) User yaitu orang yang terlibat dalam sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem
informasi, dan sebagainya.
a) Integrasi sistem
o Menghubungkan sistem individu/kelompok
o Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis
o Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi
b) Efisiensi pengelolaan
o Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data
o Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi
o Penggunaan dan pengambilan Informasi
c) Dukungan keputusan untuk manajemen
o Melengkapi Informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan
o Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi
o Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.
17
5. Kemudahan perawatan dan modifikasi
6. Berbasis open source agar biaya support dan upgrade di masa mendatang dapat ditekan.
Dengan mengingat faktor-faktor di atas maka teknologi dan bahasa pemrograman yang
dipilih adalah:
Server database yang digunakan dalam sistem adalah MySQL 5. MySQL termasuk
RDBMS (Relational Database Management System) yang memiliki fitur standar RDBMS.
MySQL dikembangkan secara open source oleh komunitas dipimpin oleh perusahaan
MySQL AB dari Swedia yang kini telah diakuisi oleh Oracle Corp. MySQL versi 5 telah
mengikuti standar SQL dengan fitur-fitur:
• Query yang kompleks
• Foreign key
• Trigger
• View
• Integritas transaksi
MySQL 5 dapat dijalankan di sistem operasi berbasis UNIX, GNU/Linux, maupun
Windows NT. MySQL dapat digunakan secara gratis, namun dukungan komersial juga
dapat diperoleh dari beberapa perusahaan.
18
2. Webserver Apache
Server-side script adalah aplikasi yang dipanggil oleh web server untuk
melakukan fungsi-fungsi dinamik seperti misalnya memasukkan dan
memroses data. Server-side script umumnya juga berhubungan dengan database untuk
memperoleh datanya.
Server-side script yang digunakan adalah PHP 5. PHP (singkatan dari PHP: HyperText
Processor) adalah server-side script yang paling banyak digunakan di internet. PHP yang
dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf sejak versi 3 menggunakan parser yang dikembangkan
oleh Zend Technologies.
Keunggulan PHP dibandingkan dengan server-side script yang lain (ASP.NET, JSP,
Perl, ColdFusion, dll.) antara lain adalah:
a) PHP dikenal memiliki kinerja yang cepat dan dapat mengolah beban besar.
19
b) PHP memiliki library standar dan non-standar dalam jumlah besar (143) sehingga
memiliki kemampuan untuk memanfaatkan beragam teknologi. Hal ini berkaitan
dengan sifat keterbukaannya dan maturitasnya sehingga hampir seluruhnya dapat
diperoleh dengan bebas.
c) PHP 5 memiliki dukungan penuh untuk pemrograman object-oriented dengan fitur-fitur
seperti object model, member private dan protected, method private dan protected, class
dan method abstract, interface, object cloning, constructor, destructor, dan exception.
d) Bahasa PHP relatif mudah dipelajari sehingga memiliki komunitas yang besar. Oleh
karena itu dukungan mudah diperoleh dalam bentuk sumber daya manusia maupun
referensi.
e) PHP dapat dijalankan oleh beberapa server web yang berbeda (Apache, IIS, IBM
Websphere, Oracle AS, dan lain-lain).
Arsitektir beroreintasi layanan atau SOA (service oriented architecture) adalah suatu
gaya arsitektur sistem yang membuat dan menggunakan proses bisnis dalam bentuk paket
layanan sepanjang siklus hidupnya. SOA juga mendefinisikan dan menentukan arsitektur
teknologi informasi (TI) yang dapat menunjang berbagai aplikasi untuk saling bertukar data
dan berpartisipasi dalam proses bisnis. Fungsi-fungsi ini tidak terikat dengan sistem operasi
dan bahasa pemrograman yang mendasari aplikasi-aplikasi tersebut.
Inovasi membutuhkan perubahan dan SOA memudahkannya. SOA bekerja seperti
charger untuk semua fungsi, atau dengan kata lain SOA membangun interface yang bisa
diakses oleh berbagai macam software. Selama ini, sebuah software dibangun dengan cara
mengikat data dan alat pemrosesnya dalam satu rangkaian. Tentu saja, semakin banyak
software yang dibutuhkan akan membuat perusahaan mengeluarkan uang dan tenaga lebih
banyak lagi. Demikian pula dengan semakin banyaknya lalu lintas data antar software
tersebut yang secara otomatis akan meningkatkan ongkos perusahaan. Teknologi SOA
bertugas untuk meringankan masalah tersebut dengan cara mengurangi hambatan
integralisasi.
Penggunaan teknologi yang tepat guna sesuai dengan uraian diatas memerlukan suatu
gambaran mengenai penerapan arsitektur teknologi yang baik seperti dipaparkan pada
gambar diatas. Sebagai user yang akan berperan besar dalam pengoperasianya akan
20
dipermudah dalam pengaksesan aplikasi karena sudah terhubung dengan jaringan internet
sehingga tidak terbatas akan waktu dan tempat. Kemudian user dalam mengakses tidak
hanya melalui perangkat komputer saja tetapi sudah didukung di mobile phone.
Dalam contoh program sederhana dibutuhkan setidaknya ribuan system calls per detik.
Oleh karena itu pembuatan aplikasi dengan menggunakan Application Programming
Interface (API). Dalam API terdapat fungsi-fungsi/perintah-perintah untuk menggantikan
bahasa yang digunakan dalam system calls dengan bahasa yang lebih terstruktur dan mudah
dimengerti. Fungsi yang dibuat dengan menggunakan API tersebut kemudian akan
memanggil system calls sesuai dengan sistem operasinya. Tidak tertutup kemungkinan
nama dari system calls sama dengan nama di API.
System call interface ini berfungsi sebagai penghubung antara API dan system call yang
dimengerti oleh sistem operasi. System call interface ini akan menerjemahkan perintah
dalam API dan kemudian akan memanggil system calls yang diperlukan.
Untuk membuka suatu file tersebut user menggunakan program yang telah dibuat
dengan menggunakan bantuan API, maka perintah dari user tersebut diterjemahkan dulu
oleh program menjadi perintah open(). Perintah open() ini merupakan perintah dari API dan
bukan perintah yang langsung dimengerti oleh kernel sistem operasi.
Oleh karena itu, agar keinginan user dapat dimengerti oleh sistem operasi, maka
perintah open() tadi diterjemahkan ke dalam bentuk system call oleh system call interface.
Implementasi perintah open() tadi bisa bermacam-macam tergantung dari sistem operasi
yang kita gunakan.
21
6. Antar Muka Browser
Browser menjadi antar muka yang populer digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang
penggunanya banyak dan tersebar di beberapa lokasi. Hal ini disebabkan telah tersedianya
berbagai jenis browser secara otomatis di berbagai sistem operasi sehingga di komputer-
komputer client tidak perlu diinstal sesuatu lagi. Hal ini amat memudahkan pada saat
perawatan sehingga setiap terjadi masalah atau terjadi perubahan sistem semuanya cukup
dilakukan di server saja, tidak perlu memeriksa komputer-komputer client. Ini disebut
konsep thin client karena komputer client sama sekali tidak melakukan pemrosesan logika
aplikasi. Pemrosesan yang terjadi di komputer client hanyalah pemrosesan yang dilakukan
oleh antar muka untuk memberi kemudahan penggunaan.
a) XHTML (eXtensible HyperText Markup Language) berisi struktur dan data antar
muka. Seluruh informasi dan fungsionalitas dideskripsikan dalam file ini, termasuk
widget-widget sederhana untuk keperluan input data. XHTML adalah sebuah
standar yang ditetapkan oleh W3C (World Wide Web Consortium) dan merupakan
pengembangan XML dari HTML (yang berbasis SGML).
b) CSS (Cascading Style Sheet) berisi informasi mengenai layout dan style tampilan,
termasuk unsur visualnya. Agar aplikasi tampak teratur dan mudah digunakan,
maka pengaturan tata letak, penekanan dengan warna dan efek, serta nilai estetika
dapat diatur lewat file CSS ini. CSS ini juga memungkinkan antar muka bersifat
konsisten antar modulnya. CSS adalah standar yang ditetapkan oleh W3C. CSS
terdiri dari 3 level, di mana sampai saat ini sebagian besar browser baru mengikuti
level 1 secara penuh. Browser paling populer Internet Explorer 6 baru
mengimplementasikan sebagian CSS level 2, sedangkan browser Mozilla dan
Opera sudah mengimplementasikan sebagian besar CSS level 2.
c) JavaScript adalah sebuah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di dalam
browser. JavaScript dipergunakan untuk melakukan pemrosesan antar muka,
termasuk melakukan pengecekan-pengecekan awal terhadap validitas data.
JavaScript mengakses struktur pada XHTML dengan menggunakan DOM
(Document Object Model) yang disediakan oleh browser dan memanipulasinya
berdasarkan style yang ada pada CSS. Kombinasi XHTML, CSS, dan JavaScript
ini sering kali disebut DHTML (Dynamic HTML). DOM adalah standar yang
22
ditetapkan oleh W3C, sedangkan JavaScript distandarisasi oleh ECMA (European
Computer Manufacture Association) dengan nama ECMAScript.
Walaupun populer digunakan namun antar muka yang dilakukan di browser memiliki
keterbatasan-keterbatasan yang tidak didapati di aplikasi desktop lain. Keterbatasan yang
dimaksud misalnya fitur drag-and-drop dan kemampuan mengambil atau menyimpan data
tambahan ditengah proses pengisian form.
Untuk mengatasi hal ini dimunculkan konsep RIA (Rich Internet Application) atau Rich
Client dimana aplikasi client masih menggunakan browser namun sudah memiliki kekayaan
antar muka seperti aplikasi desktop lainnya. Salah satu solusi RIA ini adalah sebuah konsep
yang dinamakan AJAX (Asynchronous JavaScript and XML). AJAX memanfaatkan
sebuah object JavaScript non-standar yang pertama kali dibuat oleh Microsoft bernama
XMLHttpRequest untuk mengirimkan dan menerima informasi dari server secara
asynchronous (di belakang layar) berupa file dalam format XML atau JSON (JavaScript
Object Notation). Dengan memanfaatkan AJAX ini aplikasi berbasis web terasa lebih
interaktif, responsif, dan cepat tanpa melakukan proses reload atau submit seperti halnya
aplikasi web tanpa AJAX. Aplikasi web modern berbasis AJAX dapat dilakukan dengan
persyaratan browser minimal Microsoft Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0, Opera
8.0, atau browser berbasis KHTML 3.2 (seperti Konqueror dan Safari di Macintosh).
23
AJAX mulai dipopulerkan penggunaannya pada tahun 2005 oleh Google dengan
peluncuran Gmail dan Google Maps. Sejak saat itu mulai bermunculan pustaka AJAX yang
dapat diperoleh secara bebas.
24
BAB IV. METODOLOGI
Penjelasan:
1. Input
Pekerjaan ini meliputi dan tidak terbatas pada: KAK & Kajian Akademis, Hasil
Kick Off Meeting, Data Sekunder lainnya seperti peraturan perundang-undangan,
Kebijakan, dan SOP. Selain itu juga informasi hasil interview, FGD dengan sumber
data primer dari seluruh stakeholder terkait.
2. Requirement Validation
Merupakan upaya untuk memahami proses bisnis dan melakukan desain yang
dituangkan dalam rencana kerja. Selanjutnya akan diterjemahkan dalam bentuk produc
backlog berupa modul dan fitur-fiturnya yang sudah dianalisis bersama perwakilan
user, sehinga menjadi priority list.
25
3. Development
Pada tahap ini, dengan asumsi product back log dipecah-pecah menjadi
sejumlah sprint, dimana tiap-tiap sprint dilakukan mapping kepada tim development
secara paralel untuk mempercepat modul dan fitur-fitur aplikasi yang dikembangkan.
Pendekatan metodologi scrum akan diterapkan pada proses development ini, dan
tiap-tiap fitur yang selesai dikerjakan akan dilakukan evaluasi secara periodik guna
mendapatkan feedback dan penajaman pemahaman oleh perwakilan user. Teknik
membuat video untuk setiap fitur yang dikerjakan akan memudahkan perwakilan user
untuk memahami dan meng-evaluasi tiap-tiap user task yang digambarkan dalam
mockup-mockup yang sudah bekerja (working prototype).
Dalam tahap development ini secara paralel proses migrasi database dan
integrasi layanan sehingga saling terintegrasi.
Metode Agile adalah sekumpulan metode pengembangan perangkat lunak (software) atas
dasar prinsip yang sama atau pengembangan sistem jangka pendek. Sehingga metode agile
memerlukan adaptasi yang cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.
26
Metode agile adalah salah satu metode yang sangat mudah beradaptasi dalam bentuk
apapun. Metode agile juga metode yang mengutamakan kelincahan Tim sehingga metode ini
sangat cepat dalam pengembangannya. Selain itu, metode agile dapat mengatasi perubahan
secara singkat dan dapat diperbaiki dengan cepat. Metode agile merupakan salah satu dari
Metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan perangkat
lunak. Metode agile memiliki pengertian bersifat ringan, bebas bergerak cepat, dan waspada.
Metode agile sangat cocok sekali untuk adaptasi yang cepat dan pengembangan jangka pendek
yang memungkinkan perubahan sewaktu-waktu.
Agile merupakan jenis pegembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi
cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Dalam Agile Software
Development interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang
berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih
penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting
daripada mengikuti rencana. Agile juga dapat diartikan sebagai sekelompok metodologi
pengembangan software yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan
system jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan
dalam bentuk apapun.
• Perencanaan, pada langkah ini pengembang dan klien membuat rencana tentang
kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dibuat.
27
• Implementasi, bagian dari proses dimana programmer melakukan pengkodean
perangkat lunak.
• Tes perangkat lunak, perangkat lunak yang telah dibuat dites bagian kontrol kualitas
agar bug yang ditemukan bisa segera diperbaiki dan kualitas perangkat lunak terjaga.
• Dokumentasi, setelah dilakukan tes perangkat lunak langkah selanjutnya yaitu proses
dokumentasi perangkat lunak untuk mempermudah proses maintenanance ke depannya.
• Deployment, yaitu proses yang dilakukan oleh penjamin kualitas untuk menguji kualitas
sistem. Setelah sistem memenuhi syarat maka perangkat lunak siap dideployment.
• Pemeliharaan, langkah terakhir yaitu pemeliharaan. Tidak ada perangkat lunak yang
100% bebas dari bug, karenanya sangat penting perangkat lunak dipelihara berkala.
Agile terdefinisi dalam empat nilai, biasa disebut dengan Agile Alliance’s Manifesto
diantaranya adalah:
1. Interaksi dan Personel lebih penting daripada proses dan alat. Dalam agile interaksi
antar anggota tim sangatlah penting, karena tanpa adanya interaksi yang baik maka
proses pembuatan perangkat lunak tidak akan berjalan sesuai rencana.
2. Perangkat Lunak yang Berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap.
Saat melakukan proses demonstrasi kepada klien, perangkat lunak yang berfungsi
dengan baik akan lebih berguna daripada dokumentasi yang lengkap.
3. Kolaborasi dengan Klien lebih penting daripada negosiasi kontrak. Salah satu ciri dari
agile adalah klien menjadi bagian dari tim pengembangan perangkat lunak. Kolaborasi
yang baik dengan klien saat proses pembuatan perangkat lunak sangatlah penting ketika
menggunakan agile. Karena fungsi-fungsi dari perangkat lunak yang dikembangkan
harus terus menerus dibicarakan dan diimprovisasi disesuaikan dengan keinginan klien.
4. Respon Terhadap Perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana. Berfokus
terhadap kecepatan respon tim ketika klien menginginkan perubahan saat proses
pembuatan perangkat lunak.
28
4.2. SCRUM Framework
Scrum adalah salah satu metode yang mengikuti prinsip agile (lincah) yang populer
digunakan dalam pembangunan perangkat lunak. Scrum dipopulerkan oleh Ken Schwaber pada
tahun 1995 dan saat ini berkembang pesat menjadi salah satu framework manajemen proyek
yang banyak digunakan. Beberapa perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Yahoo, Nokia
dan Motorola menggunakan Scrum dan merasakan terjadinya peningkatan produktivitas dalam
pembangunan perangkat lunaknya.
Scrum bersifat iteratif dan incremental artinya selama durasi pembangunan dibagi-bagi
menjadi beberapa iterasi. Iterasi ini disebut dengan Sprint. Satu iterasi dapat berlangsung dalam
waktu sebulan atau kurang. Setiap Sprint selalu memiliki tanggal akhir dimana Sprint tersebut
dikatakan selesai. Sprint bersifat timeboxed karena tidak bisa diperpanjang durasinya walaupun
pekerjaan yang dilakukan tidak selesai.
Saat awal mulai Sprint, suatu tim dibentuk. Kemudian tim ini memilih user requirement
yang telah terprioritaskan untuk dikerjakan selama Sprint tersebut. Tim tersebut berkomitmen
untuk menyelesaikan user requirement yang telah dipilih hingga Sprint berakhir. Selama Sprint,
user requirement yang dipilih tidak boleh berubah. Dan setiap harinya, tim melakukan
perencanaan ulang untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan dapat mencapai target
dari Sprint.
Setiap akhir dari Sprint, tim melakukan review dengan para stakeholder dan
mendemonstrasikan sistem yang telah dikerjakan. Tim dapat menerima saran dan masukan dari
para stakeholder terhadap sistem tersebut. Scrum menekankan pada perangkat lunak yang dapat
digunakan sehingga setiap akhir Sprint dapat dikatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan benar-
benar selesai. Contoh dalam pembangunan perangkat lunak, suatu fitur yang dipilih saat awal
Sprint lalu dikerjakan selama Sprint dan di akhir Sprint fitur tersebut selesai dan dapat
29
digunakan oleh pengguna. Dengan mengadopsi konsep inspect dan adapt membuat Scrum bisa
terus selalu beradaptasi dan selalu melihat tindakan apa yang efektif dan yang tidak efektif saat
pembangunan perangkat lunak.
• Product Owner
Mendefinisikan kebutuhan dan fitur dari perangkat lunak. Seorang Product Owner
bertanggung jawab untuk memaksimalkan Return on Investment (ROI) dengan
mengidentifikasi daftar fitur perangkat lunak lalu memprioritaskan daftar fitur
tersebut diurutkan dari yang paling memberikan value paling besar ke yang paling
kecil bagi organisasi.
• The Team
• Scrum Master
Melakukan aktivitas-aktivitas yang bertujuan agar Scrum yang dilakukan oleh tim
berjalan dengan sukses. Tugas dari Scrum Master juga memastikan bahwa panduan
Scrum dijalankan dengan baik oleh tim. Scrum Master selalu berusaha untuk
menyelesaikan setiap hambatan yang muncul yang dapat menyebabkan proses
Scrum menjadi terhambat.
30
4.2.3. Sprint
Suatu durasi proyek secara keseluruhan yang kemudian dibagi-bagi menjadi durasi waktu
yang lebih pendek disebut dengan Sprint. Sprint merupakan suatu iterasi pekerjaan yang
waktunya antara satu sampai empat minggu. Dan durasi Sprint selalu fixed artinya tidak akan
ada penambahan atau pengurangan waktu tidak peduli apakah pekerjaan yang dilakukan sudah
selesai atau belum.
31
4.2.6. Daily Scrum Meeting
Setelah Sprint dimulai, setiap harinya Team melakukan Daily Scrum Meeting. Suatu
pertemuan yang berlangsung maksimal 15 menit. Pertemuan ini bertujuan untuk melakukan
sinkronisasi antar anggota dari Team sehingga progress dari pekerjaan bisa diketahui oleh
semua anggota. Scrum Master dapat hadir sebagai fasilitator. Product Owner juga dapat hadir
jika ingin mengetahui sejauh mana pencapaian pekerjaan dalam Sprint yang dilakukan oleh
Team.
32
BAB V. PROGRAM & JADWAL KERJA
Adapun program kerja untuk pekerjaan Pengelolaan Portal Aplikasi Direktorat Jenderal
Perkeretaapian terdiri dari beberapa tahap kegiatan sebagai berikut :
Tahapan ini adalah tahapan persiapan mulai dari persiapan rencana kerja;
penjadwalan, penyiapan tenaga ahli/tenaga pendukung, baik teknis maupun
administratif. Pada tahap kegiatan Persiapan ini juga dilakukan persiapan data awal,
baik lewat studi/data literature, kajian-kajian dokumen, maupun dari hasil
benchmarking dari perusahaan/ instansi yang telah berhasil melakukan penerapan
Teknologi Informasi.
Tahapan kegiatan ini adalah tahapan merancang/ mendesain perubahan sistem dan
teknologi dalam rangka Pengelolaan Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian,
berdasarkan Perumusan Kebutuhan yang sudah disepakati pada tahap sebelumnya.
4) Implementasi
5) Uji Coba
33
6) Deployment
Tahapan kegiatan ini adalah tahapan pemasangan aplikasi ke server setelah Tahap
Ujicoba dinyatakan selesai. Pada tahap ini juga akan dilakukan Pelatihan Penggunaan
kepada Pengguna sebagai bagian dari Proses Transfer of Knowledge kepada Para
Pengguna.
7) Pelaporan
Berikut adalah Program Kerja Kegiatan, Durasi untuk setiap Kegiatan dan Keluaran yang
dihasilkannya:
Durasi
No Kegiatan Keluaran
(Minggu)
34
Durasi
No Kegiatan Keluaran
(Minggu)
IV Implementasi
V Uji Coba
VI Deployment
VII Pelaporan
35
5.2. Jadwal dan Waktu Kerja
Dokumen administratif
dan rencana kerja
1.1 Persiapan Administrasi dan Teknis 1
dokumen project
charter
Perumusan kebutuhan
Dokumen spesifikasi
2.3 pemeliharaan sistem berdasarkan 1
kebutuhan
identifikasi masalah
36
Durasi Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
No Kegiatan Keluaran
(Minggu) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Dokumen desain
Perancangan solusi kebutuhan
3.1 spesifikasi teknis 2
data & integrasi
kebutuhan
Dokumen desain
Perancangan solusi untuk
3.2 spesifikasi teknis 2
pemeliharaan sistem
kebutuhan
IV Implementasi
Dokumen hasil
Implementasi solusi updating data
4.1 implementasi beserta 5
& integrasi
source code
37
Durasi Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
No Kegiatan Keluaran
(Minggu) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Dokumen hasil
4.2 Implementasi pemeliharaan sistem implementasi beserta 5
source code
Dokumen hasil
Implementasi peningkatan
4.3 implementasi beserta 5
keamanan & kinerja sistem
source code
V Uji Coba
VI Deployment
VII Pelaporan
38
BAB VI. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
39
User dapat melakukan pembuatan workgroup baru
40
User dapat melakukan diskusi nota dinas tersebut di dalam
detail surat
Drive personal user dapat melihat file yang disharing oleh pegawai lain
user dapat melihat file umum dan yang diupload oleh user
personal
Drive Unit kerja user dapat melihat detail data yang diupload
41
User dapat melihat semua aplikasi ekternal dari menu
8 Layanan Prasana -
layanan prasarana
42
6.2.2. Login Page
43
6.2.4. Dashboard
44
• Tambah Role
• Detail Role
45
• Hak Akses Role
46
6.2.6. User Management
• Index User Management
• Tambah User
47
• Ubah User
48
• Tambah Aplikasi
• Ubah Aplikasi
49
6.2.8. Data Kantor
• Index Data Kantor
50
• Detail Data Kantor
51
6.2.9. Data Pejabat
• Index Data Pejabat
52
6.2.10. Data Pegawai
• Index Data Pegawai
53
• Detail Data Pegawai
54
6.2.11. Data Pegawai Honorer
• Index Data Pegawai Honorer
55
6.2.12. Absensi Pegawai
• Index Data Absensi Pegawai
56
• Form Tambah Absensi
6.2.13. Inbox
• Index Data Inbox → Surat Umum
57
• Index Data Inbox → Undangan
58
• Form Tambah Data Inbox
59
• Detail Halaman Surat Dinas
60
• Form Tambah Surat Dinas
61
• Detail Halaman Nota Dinas
62
• Form Tambah Nota Dinas
63
• Detail Dokumen Arsip
64
6.2.17. Work Group
• Index Halaman Workgroup
65
• Form Tambah Workgroup
66
• Halaman Detail Folder D-Drive Personal
67
6.2.19. D-Drive Unit kerja
• Index Halaman D-Drive Unit Kerja
68
• Form Tambah Folder D-Drive Unit Kerja
69
6.2.21. Layanan LLAKA
• Index Halaman Layanan LLAKA
70
6.2.23. Layanan Prasarana
• Index Halaman Layanan Prasarana
71
6.2.25. Aplikasi Kemenhub
• Index Halaman Aplikasi Kemenhub
72
6.3. Desain Database
Berikut adalah desain struktur database Portal Aplikasi DJKA yang baru:
▪ Attendances
73
▪ Auth_tokens
▪ Captchas
▪ Categories
▪ Drives
▪ Emon
74
▪ Employee_documents
▪ Employee_educations
▪ Employee_ranks
▪ Employee_statuses
75
▪ Employees
▪ Expired_passwords
▪ Features
76
▪ Inbox_nodes
▪ Letter_nodes
▪ M_agama
▪ M_aplikasi
▪ M_golongan
▪ M_instansi
77
▪ M_jabatan
▪ M_jabatan_dispo
▪ M_jabatan_jenis
▪ M_jabatan_jenjang
▪ M_kantor
78
▪ M_operator
▪ M_pangkat
▪ M_pendidikan
▪ M_satker
▪ M_satker_jenis
▪ M_satker_sub
79
▪ M_subdit
▪ M_surat_jenis
▪ M_surat_kelompok
▪ M_surat_kodefikasi
▪ M_ surat_kodefikasi_sub
▪ M_surat_sifat
▪ M_surat_status
▪ M_surat_tdl
80
▪ M_surat_tipe
▪ M_workgroup
▪ M_ workgroup_user
▪ Node_expored_links
▪ Role_features
▪ Roles
▪ Satker_nodes
81
▪ Sik_pegawais
▪ T_pegawai_ph
▪ T_pejabat_struktur_kantor
82
▪ T_struktur_kantor
▪ T_surat
▪ T_surat_disposisi
▪ T_surat_disposisi_tdl
83
▪ T_surat_keluar
▪ T_surat_keluar_jabatan
▪ T_surat_keluar_komentar
▪ T_surat_keluar_lampiran
84
▪ T_surat_keluar_pegawai
▪ T_surat_keluar_tindaklanjut
▪ T_surat_keluar_tindaklanjut_file
▪ T_surat_keluar_tujuan
▪ T_surat_komentar
85
▪ T_surat_lampiran
▪ T_surat_tindaklanjut
▪ T_surat_tindaklanjut_file
▪ T_surat_tujuan
▪ Tbl_log
86
▪ Tbl_m_kabupaten
▪ Tbl_m_kecamatan
▪ Tbl_m_kelurahan
▪ T_m_provinsi
▪ User_attendances
87
▪ User_email_resets
▪ User_features
▪ User_nodes
▪ User_Roles
▪ Users
▪ Work_units
88
6.4. Desain Infrastruktur
89
BAB VII. PENUTUP
Laporan Akhir ini disusun sebagai bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan
Pengelolaan Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Semoga apa yang kami sampaikan dalam Laporan Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang terkait.
Apabila masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan ini, kami
mengharapkan saran dan masukannya.
90