Anda di halaman 1dari 2

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN
NOMOR : M.HH.KP.06.01-91 Tahun 2008
TENTANG
PEDOMAN PEMBINAAN PEGAWAI YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Yth. 1. Para Pimpinan Unit Utama Eselon I


2. Para Kepala Kantor Wilayah
3. Para Kepala Unit Pelaksana Teknis
Di lingkungan Departemen Hukum dan HAk Asasi Manusia RI.

I. Latar Belakang

Dalam rangka mencapai tujuan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, diperlukan personil Pegawai
Negeri Sipil sebagai satu kesatuan organis yang penuh kesetiaan, ketaatan, bermental baik, bersih, dan sadar akan
tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi dalam setiap Satuan Unit Kerja.
Sebagai realisasi Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
dan Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor: 23?SE/1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai
Negeri Sipil, untuk tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, serta memperbaiki dan mendidik Pegawai Negeri Sipil
agar tidak melakukan atau mengulangi pelanggaran disiplin, maka dipandang perlu mengeluarkan kebijakan tentang
pedoman pembinaan pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia yang dapat berfungsi prefentif dan memberikan efek jera, melalui penerapan sanksi terhadap pola karir
pegawai, berupa pendidikan, mutasi dan promosi jabatan.
Sehubungan dengan hal tersebut, diminta para Pimpinan Unit Kerja melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pejabat atau pegawai di lingkungan kerja masing-masing untuk mendapatkan perhatian.

II. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Struktural jo. Peraturan Pemerintah jo. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Struktural;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 14/M Tahun 2006, tanggal 01 Pebruari 2006 tentang
Pengangkatan Inspektur Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.OT.01.01 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan HAk Asasi Manusia Republik Indonesia;
9. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.3819.KP.04.15. Tahun 2006
tentang Pola Karir Pegawai Negeri Sipil Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia;
10. Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaiana Negara Nomor: 23/SE/1980 tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.

III. Penerapan Sanksi Pola Karir

Kepada Pejabat/Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin diberikan pembinaan berupa:


1. Tidak dapat diusulkan atau diikutsertakan dalam Pendidikan dan Pelatihan, terhadap Pegawai yang dijatuhi
Hukuman Disiplin Tingkat Ringan dalam setiap tingkatan, dengan ketentuan:
a. Tegoran Lisan, sejak proses penjatuhan hukuman disiplin sampai dengan 1 (satu) bulan setelah yang
bersangkutan menerima Pemberitahuan Hukuman Disiplin secara tertulis dari pejabat yang berwenang
menghukum.
b. Tegoran Tertulis, sejak proses penjatuhan hukuman disiplin sampai dengan 2 (dua) bulan setelah yang
bersangkutan menerima Surat Keputusan Hukuman Disiplin dari pejabat yang berwenang menghukum.
c. Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis, sejak proses penjatuhan hukuman disiplin sampai dengan 3 (tiga)
bulan setelah yang bersangkutan menerima Surat Keputusan Hukuman Disiplin dari pejabat yang berwenang
menghukum.

2. Tidak dapat diusulkan atau diikutsertakan dalam Pendidikan dan Pelatihan, Mutasi serta Promosi Jabatan,
terhadap Pegawai yang dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Sedang dalam setiap tingkatan, dengan ketentuan:
a. Penundaan Kenaikan Gaji Berkala, sejak surat proses penjatuhan hukuman disiplin dari Inspektorat Jenderal
diterima sampai dengan 2 (dua) bulan setelah selesai menjalani hukuman disiplin.
b. Penururnan Gaji Sebesar Satu Kali Kenaikan Gaji Berkala, sejak surat proses penjatuhan hukuman disiplin
dari Inspektorat Jenderal diterima sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah selesai menjalani hukuman disiplin.
c. Penundaan Kenaikan Pangkat, Penundaan Kenaikan Gaji Berkala, sejak surat proses penjatuhan hukuman
disiplin dari Inspektorat Jenderal diterima sampai dengan 6 (enam) bulan setelah selesai menjalani hukuman
disiplin.

3. Tidak dapat diusulkan atau diikutsertakan dalam Pendidikan dan Pelatihan, Mutasi, serta Promosi Jabatan
terhadap Pegawai yang dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Berat dalam setiap tingkatan, dengan ketentuan:
a. Penurunan Pangkat Pada pangkat Yang Setingkat Lebih Rendah, sejak surat pemberitahuan hukuman
disiplin dari Inspektorat Jenderal diterima sampai dengan 9 (sembilan) bulan setelah selesai menjalani
hukuman disiplin.
b. Pembebasan Jabatan, sejak surat pemberitahuan hukuman disiplin dari Inspektorat Jenderal diterima
sampai dengan 12 (dua belas) bulan setelah selesai menjalani hukuman disiplin.
c. Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri Sebagai Pegawai Negeri Sipil dan
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil, sejak surat pemberitahuan hukuman
diisplin dari Inspektorat Jenderal diterima sampai dengan penerbitan Surat Keputusan Hukuman Disiplin
yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

IV. Inspektorat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan Surat Edaran ini.

V. Daftar Nominatif Pertelaan Usul Promosi Jabatan yang akan dibahas oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan
Kepangkatan (BAPERJAKAT) melampirkan Catatan Informasi Pegawai yang bersangkutan yang dimintakan dari
Inspektorat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI untuk bahan pertimbangan.

Demikian untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 09 Oktober 2008

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA,

TTD

ANDI MATTALATTA

Anda mungkin juga menyukai