Anda di halaman 1dari 19

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR …….TAHUN 2020

TENTANG
PEDOMAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : Bahwa untuk pelaksanaan ketentuan pasal 6 (1) huruf g Peraturan


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi No.3
Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsiona penyuluh Hukum dan Angka
Kreditnya, perlu menetapkan peraturan Menteri Hukum dan HAM
tentang Pedoman Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh
Hukum.

Mengingat : 1. UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


2. Permenpan No.3 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Hukum dan Angka Kreditnya.
3. Permenkumham No.64 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum
4. Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Standar
Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara
5. Permenkumham No.12 Tahun 2018 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh
Hukum

MEMUTUSKAN

Menetapkan PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI TENTANG


PEDOMAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH HUKUM
Pasal 1

Pedoman Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum tercantum dalam


lampiran I dan lampiran II yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam peraturan
Menteri ini

Pasal 2

Pedoman Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum yang dimaksud


dalam pasal 1 sebagai dasar dalam pelaksanaan Uji Kompetensi dalam kenaikan
jenjang jabatan setingkat lebih tinggi.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini berlaku pada tanggal diundangkannya

Agar setiap orang mengetahuinya. Memerintahkan pengundangan Peraturan


Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal ……

MENTERI HUKUM DAN HAM RI,


TTD

YASONA M LAOLY
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal…
DIREKTORAT JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA

TTD

WIDODO EKATJAHYANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR…….

SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA,

KEPALA BIRO UMUM

….……………………………………
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN
HAK ASASI MANUSIA RI
NOMOR ……TAHUN 2020
TENTANG PEDOMAN UJI
KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH HUKUM

PEDOMAN UJI KOMPETENSI


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyuluh Hukum merupakan salah satu jabatan fungsional yang kegiatannya
menyebarluasan informasi hukum dan pemahaman terhadap norma hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pengembangan kualitas
penyuluhan hukum guna mewujudkan dan mengembangkan kesadaran hukum
masyarakat sehingga terciptanya budaya hukum dalam bentuk tertib dan taat atau
patuh terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku demi
tegaknya supremasi hukum.
Tugas pokok Penyuluh Hukum yaitu melakukan kegiatan Penyuluhan Hukum. Untuk
dapat melaksanakan tugas pokok tersebut. Penyuluh Hukum dituntut bekerja secara
profesional sesuai dengan kompetensi jabatan yang diduduki. Peningkatan
kompetensi dan profesionalisme Penyuluh Hukum dilakukan dengan penilaian
kompetensi melalui uji kompetensi bagi yang akan naik jenjang jabatan.
Uji kompetensi bagi Penyuluh Hukum merupakan pelaksanaan atas amanat Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun
2014 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dan Angka Kreditnya.
Kementerian Hukum dan HAM sebagai instansi pembina jabatan Fungsional Penyuluh
Hukum berkewajiban memastikan penilaian kompetensi Penyuluh Hukum dapat
terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, pedoman pelaksanaan uji kompetensi bagi
jabatan Fungsional Penyuluh Hukum perlu disusun untuk menjamin mutu pelaksanaan
uji kompetensi yang obyektif, akuntabel, dan transparan. Serta menjamin ketersediaan
anggaran yang disediakan oleh Pusat maupun Daerah.
B. Tujuan
Penyusunan pedoman uji kompetensi jabatan Fungsional Penyuluh Hukum bertujuan:
1. Menjadi acuan/panduan dalam pelaksanaan uji kompetensi jabatan Fungsional
Penyuluh Hukum, dan
2. Mewujudkan pemahaman dan persamaan persepsi dalam pelaksanaan uji
kompetensi jabatan Fungsional Penyuluh Hukum.

C. Sasaran
Sasaran penyusunan pedoman uji kompetensi jabatan Fungsional Penyuluh Hukum
ditujukan bagi Penyuluh Hukum yang akan naik jenjang jabatan.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman uji kompetensi jabatan Fungsional Penyuluh Hukum,
meliputi:
1. Jenjang jabatan dan pangkat, standar kompetensi jabatan Fungsional Penyuluh
Hukum, yang melingkupi Permenkumham No.64 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Jabatan Penyuluh Hukum dan Permenpan RB No;
2. Capaian Skema Unit kompetensi tiap jenjang jabatan;

E. Pengertian
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Pengusulan, Penetapan, Dan Pembinaan Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil, yang dimaksud dengan:
1. Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut
Standar Kompetensi ASN adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku
yang diperlukan seorang Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugas jabatan.
2. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan penilaian terhadap kompetensi
teknis, manajerial dan/atau sosial kultural dari seorang ASN dalam melaksanakan
tugas dan fungsi dalam jabatan.
BAB II
JENJANG JABATAN, PANGKAT DAN STANDAR KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM

A. Jenjang Jabatan dan Pangkat.


Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum termasuk dalam rumpun ilmu sosial dan
yang terkait serta merupakan jabatan fungsional katagori Keahlian.
Jenjang Jabatan fungsional Penyuluh Hukum dari yang terendah sampai yang
paling tinggi, yaitu :
1. Penyuluh Hukum Ahli Pertama :
1). Pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
2). Pangkat Penata Muda Tinggkat I, golongan ruang III/b.
2. Penyuluh Hukum Ahli Muda :
1). Pangkat Penata, golongan ruang III/c; dan
2). Pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
3. Penyuluh Hukum Ahli Madya :
1). Pangkat Pembina, golongan ruang IV/a;
2). Pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan
3). Pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
4. Penyuluh Hukum Ahli Utama :
1) Pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; dan
2) Pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e.

B. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi yang sebagaimana sudah diatur dalam Permenkumham No. 64
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Jabatan fungsional Penyuluh Hukum,
disesuaikan dengan Permenpan RB No.38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
Jabatan Fungsional Aparatur Sipil Negara, maka didapat Kompetensi sebagai
berikut:
- Kompetensi Manajerial
Adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi.
- Kompetensi Sosial Kultural
Adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku,
wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
- Kompetensi Teknis
Adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis
jabatan.

Standar kompetensi Penyuluh Hukum meliputi :


1. Kompetensi Manajerial, meliputi:
- Integritas
Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika
organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan
kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, menciptakan
budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau keputusan
beserta risiko yang menyertainya.
- Kerjasama
Kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan kerja
yang efektif, memiliki komitmen saling membantu dalam penyelesaian
tugas, dan mengoptimalkan segala sumberdaya untuk mencapai tujuan
strategis organisasi.
- Komunikasi
Kemampuan untuk menerangkan pandangan dan gagasan secara jelas,
sistematis disertai argumentasi yang logis dengan cara-cara yang sesuai
baik secara lisan maupun tertulis; memastikan pemahaman;
mendengarkan secara aktif dan efektif; mempersuasi, meyakinkan dan
membujuk orang lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
- Orientasi pada hasil
Kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang tinggi untuk
menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung jawab, mampu
secara sistimatis mengidentifikasi risiko dan peluang dengan
memperhatikan keterhubungan antara perencanaan dan hasil, untuk
keberhasilan organisasi.
- Pelayanan Publik
Kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan,
pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan publik
secara profesional, transparan, mengikuti standar pelayanan yang
objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak
terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/golongan/partai politik
- Pengembangan diri dan orang lain
Kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menyempurnakan
keterampilan diri; menginspirasi orang lain untuk mengembangkan dan
menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan
pekerjaan dan pengembangan karir jangka panjang, mendorong
kemauan belajar sepanjang hidup, memberikan saran/bantuan, umpan
balik, bimbingan untuk membantu orang lain untuk mengembangkan
potensi dirinya.
- Mengelola Perubahan
Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang baru atau
berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada metode dan
proses lama, mengambil tindakan untuk mendukung dan
melaksanakan insiatif perubahan, memimpin usaha perubahan,
mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan perubahan
berhasil diimplementasikan secara efektif.
- Pengambilan keputusan
Kemampuan membuat keputusan yang baik secara tepat waktu dan
dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan prinsip kehati-hatian,
dirumuskan secara sistematis dan seksama berdasarkan berbagai
informasi, alternatif pemecahan masalah dan konsekuensinya, serta
bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

2. Sosial Kultural
- Perekat bangsa
Kemampuan dalam mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan, peka
terhadap perbedaan individu/kelompok masyarakat; mampu menjadi
perpanjangan tangan pemerintah dalam mempersatukan masyarakat
dan membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat di
tengah kemajemukan Indonesia sehingga menciptakan kelekatan yang
kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan serta diantara para
pemangku kepentingan itu sendiri; menjaga, mengembangkan, dan
mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia.

3. Teknis
- Pengumpulan dan pengolahan Peta Penyuluhan Hukum
kemampuan untuk memahami, menelusuri, mengumpulkan, dan mengolah
peta penyuluhan hukum sebagai panduan penyuluh hukum dalam melakukan
kegiatan penyuluhan hukum.
- Perencanaan dan penyusunan program penyuluhan hukum
Kemampuan mengidentifikasi, mengumpulkan, mengolah dan merumuskan
Perencanaan dan penyusunan kegiatan penyuluhan hukum
- Pelaksanaan Penyuluhan hukum
Kemampuan melakukan penyebarluasan informasi hukum dan pemahaman
terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
serta pengembangan kualitas penyuluhan hukum
- Pelayanan konsultasi hukum
Kemampuan untuk melakukan pelayanan Konsultasi hukum serta memberikan
rekomendasi untuk permasalahannya
- Pembentukan dan pembinaan Kadarkum dan DSH
Kemampuan mengumpulkan/ mengidentifikasi, mengolah, menganalisis,
Merumuskan, dan melaksanakan Pembentukan dan pembinaan Kadarkum dan
Pembentukan Desa/kelurahan Sadar Hukum
- Pengelolaan media Penyuluhan Hukum
Kemampuan mengidentifikasi, mengumpulkan, mengolah dan mengelola
media penyuluhan hukum.
- Mengevaluasi pelaksanaan Penyuluhan Hukum
Kemampuan mengumpulkan/ mengidentifikasi, dan menganalisis data untuk
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluh hukum.
C. Jenjang Uji Kompetensi dan Skema Unit Kompetensi
1. Uji Kompetensi dilakukan untuk :
1.1. Penyesuaian/Inpassing
Uji Kompetensi yang dilakukan bagi calon penyuluh hukum melalui
inpassing, materi uji kompetensinya akan disesuaikan dengan kompetensi
jabatan yang hendak ditujunya.
1.2. kenaikan jabatan Penyuluh Hukum.
a. Jenjang Jabatan Penyuluh Hukum Ahli Pertama ke jenjang Jabatan
Penyuluh Ahli Muda;
b. Jenjang Jabatan Penyuluh Hukum Ahli Muda ke jenjang Jabatan
Penyuluh Ahli Madya
c. Jenjang Jabatan Penyuluh Hukum Ahli Madya ke jenjang Jabatan
Penyuluh Ahli Utama

2. Uji Kompetensi dilakukan dengan skema capaian Unit Kompetensi, sebagai


berikut:
a. Kenaikan Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dari jenjang Jabatan
Penyuluh Hukum Ahli Pertama ke jenjang Jabatan Penyuluh Hukum Ahli
Muda, dengan skema capaian unit kompetensi, sebagai berikut:
Kompetensi Manajerial
Kompetensi Deskripsi

1 Integritas Mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja untuk


bertindak sesuai nilai, norma, dan etika organisasi

2 Kerjasama Menumbuhkan tim kerja yang partisipatif dan efektif

3 Komunikasi Aktif menjalankan komunikasi secara formal dan


informal ; Bersedia mendengarkan orang lain,
menginterpretasikan pesan dengan respon yang
sesuai, mampu menyusun materi presentasi, pidato,
naskah, laporan, dll
4 Orientasi pada Berupaya meningkatkan hasil kerja pribadi yang lebih
hasil tinggi dari standar yang ditetapkan, mencari, mencoba
metode alternatif untuk peningkatan kinerja

5 Pelayanan Mampu mensupervisi / mengawasi / menyelia dan


Publik menjelaskan proses pelaksanaan tugas tugas
pemerintahan/pelayanan publik secara transparan
6 Pengembangan Meningkatkan kemampuan bawahan dengan
diri dan orang memberikan contoh dan penjelasan cara
lain melaksanakan suatu pekerjaan
7 Mengelola Proaktif beradaptasi mengikuti perubahan
Perubahan
8 Pengambilan Menganalisis masalah secara mendalam
Keputusan

Kompetensi Sosial Struktural

Kompetensi Deskripsi

9. Perekat Bangsa Aktif mengembangkan sikap saling menghargai,


menekankan persamaan dan persatuan

Kompetensi Teknis
Kompetensi Deskripsi

10 pengumpulan dan Mampu melakukan kegiatan pengumpulan dan


pengolahan peta pengolahan peta penyuluh hokum sesuai pedoman
penyuluhan kerja/petunjuk teknis
hukum
11 Perencanaan dan Mampu melaksanakan Perencanaan dan
penyusunan penyusunan program penyuluhan hokum sesuai
program pedoman kerja/petunjuk teknis
penyuluhan
hukum
12 Pelaksanaan Mampu melakukan penyuluhan hukum sesuai
Penyuluhan pedoman kerja/petunjuk teknis
Hukum
13 Pelayanan Mampu melakukan Pelayanan Konsultasi Hukum
Konsultasi Hukum sesuai pedoman kerja/petunjuk teknis

14 Pembentukan dan Mampu mengelola penyelenggaraan Kadarkum dan


pembinaan DSH sesuai pedoman kerja/petunjuk teknis
Kadarkum dan
DSH
15 Pengelolaan Mampu mengelola media penyuluhan hokum sesuai
media penyuluhan pedoman kerja/petunjuk teknis
hukum
16 Mengevaluasi Mampu Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan penyuluhan hukum baik secara manual maupun
kegiatan dengan media digital
Penyuluhan
Hukum

b. Kenaikan Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dari jenjang Jabatan


Penyuluh Hukum Ahli Muda ke jenjang Jabatan Penyuluh Hukum Ahli Madya,
dengan skema capaian unit kompetensi, sebagai berikut:
Kompetensi Manajerial

Kompetensi Deskripsi
1 Integritas Mampu memastikan, menanamkan keyakinan
bersama agar anggota yang dipimpin bertindak
sesuai nilai, norma, dan etika organisasi, dalam
lingkup formal
2 Kerjasama Efektif membangun tim kerja untuk peningkatan
kinerja organisasi
3 Komunikasi Berkomunikasi secara asertif, terampil
berkomunikasi lisan/ tertulis untuk menyampaikan
informasi yang sensitif/ rumit/ kompleks

4 Orientasi pada Menetapkan target kerja yang menantang bagi unit


hasil kerja, memberi apresiasi dan teguran untuk
mendorong kinerja

5 Pelayanan Publik Mampu memanfaatkan kekuatan kelompok serta


memperbaiki standar pelayanan publik di lingkup
unit kerja

6 Pengembangan Memberikan umpan balik, membimbing


diri dan orang lain
7 Mengelola Membantu orang lain mengikuti perubahan,
Perubahan mengantisipasi perubahan secara tepat
8 Pengambilan Membandingkan berbagai alternatif,
Keputusan menyeimbangkan risiko keberhasilan dalam
implementasi

Kompetensi Sosial Kultural

Kompetensi Deskripsi

9. Perekat Bangsa Mempromosikan, mengembangkan sikap toleransi


dan persatuan
Kompetensi Teknis

Kompetensi Deskripsi
10 pengumpulan dan Mampu mengelola atau membimbing pengumpulan
pengolahan peta dan pengolahan peta penyuluhan hukum
penyuluhan
hukum
11 Perencanaan dan Mampu menyelenggarakan membimbing
penyusunan pelaksanaan Atau Mampu menyusun peta jalan
program Perencanaan dan penyusunan program penyuluhan
penyuluhan hukum
hukum
12 Pelaksanaan Mampu mengelola atau membimbing pengelolaan
Penyuluhan penyuluhan hukum
Hukum
13 Pelayanan Mampu mengelola atau membimbing pengelolaan
Konsultasi Hukum Pelayanan Konsultasi Hukum

14 Pembentukan dan Mampu mengelola atau membimbing kegiatan


pembinaan kadarkum dan DSH
Kadarkum dan
DSH
15 Pengelolaan Mampu mengelola atau membimbing pengelolaan
media penyuluhan media penyuluhan hukum
hukum
16 Evaluasi dampak Mampu mengelola dan memberikan rekomendasi
pelaksanaan hasil hasil evaluasi dampak pelaksanaan kegiatan
kegiatan penyuluhan hukum.
Penyuluhan
Hukum

c. Kenaikan Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dari jenjang Jabatan


Penyuluh Hukum Ahli Madya ke jenjang Jabatan Penyuluh Hukum Ahli
Utama, dengan skema capaian unit kompetensi, sebagai berikut:
Kompetensi Manajerial

Kompetensi Deskripsi
1 Integritas Mampu menciptakan situasi kerja yang mendorong
kepatuhan pada nilai, norma, dan etika organisasi

2 Kerjasama Membangun komitmen tim, sinergi

3 Komunikasi Mampu mengemukakan pemikiran multidimensi


secara lisan dan tertulis untuk mendorong
kesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja
secara keseluruhan
4 Orientasi pada Mendorong unit kerja mencapai target yang
hasil ditetapkan atau melebihi hasil kerja sebelumnya

5 Pelayanan Publik Mampu memonitor, mengevaluasi,


memperhitungkan dan mengantisipasi dampak dari
isu-isu jangka panjang, kesempatan, atau kekuatan
politik dalam hal pelayanan kebutuhan pemangku
kepentingan yang transparan, objektif, dan
professional
6 Pengembangan Menyusun program pengembangan jangka panjang
diri dan orang lain dalam rangka mendorong manajemen pembelajaran
7 Mengelola Memimpin perubahan pada unit kerja
Perubahan
8 Pengambilan Menyelesaikan masalah yang mengandung risiko
Keputusan tinggi, mengantisipasi dampak keputusan, membuat
tindakan pengamanan; mitigasi risiko

Kompetensi Sosial Kultural

Kompetensi Deskripsi

9. Perekat Bangsa Mendayagunakan perbedaan secara konstruktif dan


kreatif untuk meningkatkan efektifitas organisasi

Kompetensi Teknis

Kompetensi Deskripsi

10 pengumpulan dan Mampu mengevaluasi dan menyusun perangkat


pengolahan peta norma standar pengumpulan dan pengolahan peta
penyuluhan penyuluhan hukum
hukum
11 Perencanaan dan Mampu mengevaluasi dan menyusun perangkat
penyusunan norma standar Perencanaan dan penyusunan
program program penyuluhan hukum
penyuluhan
hukum
12 Pelaksanaan Mampu mengevaluasi dan menyusun perangkat
Penyuluhan norma standar penyuluhan hokum
Hukum
13 Pelayanan Mampu mengevaluasi dan menyusun perangkat
Konsultasi Hukum norma standar Pelayanan Konsultasi Hukum

14 Pembentukan dan Mampu mengevaluasi dan menyusun perangkat


pembinaan norma standar pengelolaan kadarkum dan DSH
Kadarkum dan
DSH
15 Pengelolaan Mampu mengevaluasi dan menyusun perangkat
media penyuluhan norma standar pengelolaan media penyuluhan
hukum hukum
16 Evaluasi dampak Mampu mengevaluasi dan menyusun perangkat
pelaksanaan hasil metode evaluasi dampak pelaksanaan kegiatan
kegiatan penyuluhan hukum.
Penyuluhan
Hukum
BAB III
PENUTUP

1. Tatacara pelaksanaan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum tetap


mengacu kepada Permenkumham No.12 Tahun 2018 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum
2. Pedoman Pertanyaan dan Jawaban akan diatur kemudian dalam Peraturan Kepala
Badan Pembinaan Hukum Nasional.
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN
HAK ASASI MANUSIA RI
NOMOR ……TAHUN 2020
TENTANG PEDOMAN UJI
KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUH HUKUM

DAFTAR FORMAT FORMULIR


UJI KOMPETENSI

NO FORMULIR TENTANG
1 Formulir 1 Surat Pernyataan Kesanggupan
Mengikuti Ketentuan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum
2 Formulir 2 Surat Rekomendasi Mengikuti Uji
Kompetensi Jabatan Fungsional
Penyuluh Hukum
3 Formulir 3 Surat Keterangan Kompeten/Belum
Kompeten

MENTERI HUKUM DAN HAM RI,

TTD

YASONA M LAOLY

SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA,

KEPALA BIRO UMUM

….……………………………………
FORMULIR 1
Surat Pernyataan Kesanggupan Mengikuti Ketentuan Uji Kompetensi

KOP SURAT INSTANSI …..


Surat Pernyataan
Kesanggupan Mengikuti Ketentuan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum

Yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : …………………………………………………….
NIP : …………………………………………………….
Pangkat/Gol.ruang/TMT : …………………………………………………….
Unit Kerja : …………………………………………………….
Kementerian/Lembaga : ……………………………………………………

menyatakan bahwa bersedia mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi,


sebagaimana ditetapkan pihak penyelenggara uji kompetensi Jabatan
Fungsional Penyuluh Hukum.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa
paksaan dari pihak manapun.

(tempat, tanggal, bulan dan tahun)


….……, …………………., …..

Yang menyatakan,

Materay 6000,-

Nama jelas
N I P
Formulir 2.
Surat Rekomendasi Mengikuti Uji Kompetensi

KOP SURAT INSTANSI ….

Surat Rekomendasi
Mengikuti Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum

Yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : …………………………………………………….
NIP : …………………………………………………….
Pangkat/Gol.ruang/TMT : …………………………………………………….
Unit Kerja : …………………………………………………….

Merekomendasikan:
Nama : …………………………………………………….
NIP : …………………………………………………….
Pangkat/Gol.ruang/TMT : …………………………………………………….
Unit Kerja : …………………………………………………….

Untuk mengikuti Uji Kompetensi dalam rangka Kenaikan Jenjang Jabatan


setingkat lebih tinggi. Berdasarkan hasil penilaian angka kredit, yang
bersangkutan telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum.

….……..,…………………,……

Pimpinan Unit Kerja,

(.……………………………..)
NIP. ………………………….
Formulir 3.
Surat Keterangan Kompeten/Belum Kompeten.

KOP SURAT BPHN

Surat Keterangan Kompeten / Belum Kompeten

Kepala Pusat Penyyuluhan dan Bantuan Hukum, Badan Pembinaan Hukum


Nasional, Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan ini memberitahukan
bahwa:

Nama : …………………………………………………….
NIP : …………………………………………………….
Pangkat/Gol.ruang/TMT : …………………………………………………….
Unit Kerja : …………………………………………………….
Kementerian/Lembaga : ……………………………………………………

Kompeten/belum kompeten)* untuk Kenaikan Jabatan yang dilaksanakan pada


tanggal ……………………. sehingga yang bersangkutan dapat/belum dapat)*
memperoleh kenaikan Jabatan Setingkat lebih tinggi.

(tempat, tgl, bulan, tahun)


….…………,………………….., …

Kepala Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum,

(.………………………………….)
NIP ………………………………
* coret yg tidak benar

Anda mungkin juga menyukai