Anda di halaman 1dari 7

1.

Apa saja yang dapat menyebabkan Surat Keputusan Penunjuk (SKP) Ahli K3 menjadi
tidak berlaku?
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-02/MEN/1992 T E N
T A N G TATA CARA PENUNJUKAN KEWAJIBAN DAN WEWENANG AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pasal 8 (1) Keputusan penunjukan ahli keselamatan dan kesehatan kerja tidak berlaku
apabila yang bersangkutan:
a. Pindah tugas ke perusahaan atau instansi lain;
b. Mengundurkan diri;
c. Meninggal dunia

2. Sebutkan kewajiban perusahaan dengan kategori potensi bahaya besar menurut


kepmenaker No 187 thn 1999!
pasal 15 ayat (1) wajib :
a. mempekerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan
sistem kerja non shift sekurang kurangnya 2 (dua) orang dan apabila dipekerjakan
dengan sistem kerja shift sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.
b. mempekerjakan ahli K3 Kimia sekurang-kurangnya 1 (satu) orang.
c. membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar.
d. melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia,
proses dan modifikasi instalasi yang digunakan.
e. melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.
f. melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
g. melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang kurangnya 1 (satu)
tahun sekali.

3. Jelaskan tugas petugas peran kebakaran!


KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I No.KEP.186/MEN/1999
TENTANG UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN DITEMPAT KERJA
Pasal 7 1. Petugas peran kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a
mempunyai tugas:
a. Mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor yang dapat menimbulkan
bahaya kebakaran;
b. Memadamkan kebakaran pada tahap awal;
c. Mengarahkan evakuasi orang dan barang;
d. Mengadakan koordinasi dengan instasi terkait;
e. Mengamankan lokasi kebakaran.

4. Sebutkan persyaratan tenaga kerja dalam menyelenggarakan makanan bagi tenaga


kerja!

1. Bebas dari penyakit menular (TBC, typhus, cacingan) dan harus selalu menjaga
kebersihannya.
2. Disediakan pakaian dan tutup kepala untuk digunakan sewaktu melayani
makanan
3. Telah mendapat pelatihan tentang kebersihan dan kesehatan khususnya yang
berkaitan dengan penyelenggaraan makan bagi tenaga kerja
4. Sebelum bekerja harus diperiksa kesehatan badannya minimal satu tahun sekali
disertai dengan pemeriksaan rontgent paru-paru dan dinyatakan dengan surat
keterangan dokter
5. Tidak boleh melayani makanan selama menderita suatu penyakit sampai
dinyatakan oleh dokter bahwa ia sudah sehat kembali (khususnya infeksi pada
kulit, mata, telinga, hidung, dan tenggorokan)

5. Apa saja tugas pokok pelayanan ksehatan kerja & sebutkan peraturan perundangan
yang terkait!
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR
PER 03/MEN/1982 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Pasal 2 Tugas pokok pelayanan Kesehatan Kerja meliputi:
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
khusus.
b. Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja.
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja.
d. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan seni-tari.
e. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja.
f. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat
kerja.
g. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.
h. Pendidikan Kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk
petugas Pertolongan Pada Kecelakaan.
i. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja,
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
makanan ditempat kerja.
j. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
k. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan
tertentu dalm kesehatan. L
. Memberikan laporan berkala tentang Pelayanan Kesehatan Kerja kepada
pengurus.
6. Sebutkan dan jelaskan objek pengawasan Norma K3 Bahan Berbahaya!

7. Program pencegahan dan penanggulangan TB di tempat kerja harus memenuhi hak


pekerja mendapatkan perlindungan keselamatan dan Kesehatan kerja dan pemenuhan
persyaratan K3 yang merupakan kewajiban pengusaha, yaitu?
Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja dilakukan melalui:
a. penyusunan kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja;
b. sosialisasi, penyebaran informasi dan edukasi Tuberkulosis di Tempat Kerja;
c. penemuan kasus Tuberkulosis;
d. penanganan kasus Tuberkulosis; dan
e. pemulihan Kesehatan.
8. Untuk perusahaan seperti apa yang sudah wajib menerapkan SMK3?
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN
2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan:

a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau b.


mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
9. Sebutkan tugas dan kewajiban serta kewenangan ahli K3 bidang Listrk dan Teknisi
K3 Listrik.
Spesialis K3 Listrik (Pasal 1 ayat 13) permenaker 12/2015 ttg k3 listrik di tempat
kerja
 Kegiatan pembinaan
 Ppemeriksaan
 Pengujian bidang listrik serta pengawasan
 Pembinaan
 Pengembanngan system pengawasan ketenagakerjaan sesuai ddemgan
peraturan perundang-undangan
Teknisi listrik No 311/ 2002 (kep. Dirjen jenderal pembinaan hubungan industrial
dan pengawasan ketenagakerjaan)
 Pemasangan
 Pengiperasian
 Pemeliharaan
 Pemeriksaan
 Pengujian
 Dan perbaikan instalasi listrik
10. Brp kebutuhan ahk3 konstruksi berdasrkab jumlah TK dan lama pekerjaan
proyeknya? Sebutkan landasan hukummnya?
Kepdirjend No.20/DJPPK/2004 yaitu :

1. Setiap proyek konstruksi bangunan yang memperkerjakan tenaga kerja lebih 100
orang atau penyelenggaraan proyek diatas 6 (enam) bulan, harus memiliki sekurang-
kurangnya 1 (satu) orang Ahli Utama K3 Konstruksi, 1 (satu) orang Ahli Madya K3
Konstruksi dan 2 (dua) orang Ahli Muda K3 Konstruksi.
2. Setiap proyek konstruksi bangunan yang memperkerjakan tenaga kerja kurang dari
100 orang atau penyelenggaraan proyek dibawah 6 (enam) bulan, harus memiliki
sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Ahli Madya K3 Konstruksi dan 1 (satu) orang
Ahli Muda K3 Konstruksi.
3. Setiap proyek konstruksi bangunan yang memperkerjakan tenaga kerja kurang dari 25
orang atau penyelenggaraan proyek dibawah 3 (tiga) bulan, harus memiliki sekurang-
kurangnya 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi.

11. sebutkan kewajiban opt pesawat angkat dan landasan hukumnya


PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/VII/2010 TENTANG OPERATOR DAN
PETUGAS PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
KEWAJIBAN OPERATOR DAN PETUGAS
Pasal 34 (1) Operator pesawat angkat dan angkut berkewajiban untuk:
a. melakukan pengecekan terhadap kondisi atau kemampuan kerja pesawat angkat dan
angkut, alat-alat pengaman, dan alat-alat perlengkapan lainnya sebelum
pengoperasian pesawat angkat dan angkut;
b. bertanggung jawab atas kegiatan pengoperasian pesawat angkat dan angkut dalam
keadaan aman;
c. tidak meninggalkan tempat pengoperasian pesawat angkat dan angkut, selama
mesin dihidupkan;
d. menghentikan pesawat angkat dan angkut dan segera melaporkan kepada atasan,
apabila alat pengaman atau perlengkapan pesawat angkat dan angkut tidak berfungsi
dengan baik atau rusak;
e. mengawasi dan mengkoordinasikan operator kelas II dan operator kelas III bagi
operator kelas I, dan operator kelas II mengawasi dan mengkoordinasikan operator
kelas III;
f. mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan yang telah ditetapkan
dalam pengoperasian pesawat angkat dan angkut; dan
g. mengisi buku kerja dan membuat laporan harian selama mengoperasikan pesawat
angkat dan angkut

12. sebutkan cara perusahaan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 di


perushaan berdasarkan praturan pemerintah no 50 tahun 2012
a. Personil yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup
b. Catatan pemeriksaan pengujian dan pengukuran yang sedang berlangsung
harus dipelihara dan tersedia bagi manajemen tenaga kerja dan komntrak
untuk kerja yang terkait
c. Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk
menjamin telah terpenuhinya standar K3
d. Tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan
ketisaksesuaian terhadap persyaratan K3
e. Penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan dari suatu insiden
f. Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang

13. sebutkan kewajiban pengurus apabila di tempat kerja terdapat kecelakaan! Sertakan
juga dasar hukumnya
Permen tenaga kerja No 03/1998 Bab II
a. pengurus atau pengusaha wajib melakporkan kecelakaan yang terjadi
di tempat kerja yang dipimpinnya
b. kecelakaan sebagaimana yang dimaksud ayat 1
1. kecelakaan kerja
2. kebakaran/peledakan/ bahaya pembuangan limbah
3. kejadian berbahaya lainnya
14. apakah yang menjadi dasar hukum pelaksanaan penngawasan bidang k3 konstruksi
bangunan?

1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


2. UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
5. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 2005 tentang
Bangunan Gedung.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia No. 01 tahun 1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.
PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 9 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pekerjaan pada ketinggian.
10. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
No.KEP-20/DJPPK/VI/2004 Tentang sertifikasi kompetensi Keselamatan
Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi Bangunan.
11. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
No.KEP-74/PPK/XII/2013 Tentang Lisensi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Bidang Supervisi Perancah.
12. SKB Menakertrans dan MenPU ke 174/1986 dan No 104/KPTS/1986
Tentang K3 pada tempat kegiatan konstruksi beserta pedoman
pelaksanaan K3 pada tempat kegiatan konstruksi.
13. Surat edaran Dirjen Binwas No. 13/BW/1998 Tentang Akte Pengawasan
Proyek Konstruksi Bangunan.
14. Surat Dirjen Binawas No.147/BW/KK/IV/1997 Tentang wajib lapor
pekerjaan proyek konstruksi.

15. Sebutkan 5 langkah penerapa smk3 dan landasan hukumnya!


Ada di dalam pasal 6
16. Sebutkan kriteria perusahaan yang wajib memiliki ahli k3 bidang listrik!
g. Pembangkit listrik
h. transmisi listrik
i. Distribusi listrik
j. Pemanfaatan listrik
Yang beroperasi dengan tegangan ebih dari 50 volt arus bolak balik atau 120
volt arus searah
17. Sebutkan 3 unsur api jelaskan!
a. Oksigen
Sumber oksigen adalah dari udara, dimana dibutuhkan paling sedikit sekitar
15% volume oksigen dalam udara agar terjadi pembakaran. Udara normal di
dalam atmosfir kita mengandung 21% volume oksigen. Ada beberapa bahan
bakar yang mempunyai cukup banyak kandungan oksigen yang dapat
mendukung terjadinya pembakaran
b. Sumber panas
Sumber panas diperlukan untuk mencapai suhu penyalaan sehingga dapat
mendukung terjadinya kebakaran. Sumber panas antara lain: panas
matahari, permukaan yang panas, nyala terbuka, gesekan, reaksi kimia
eksotermis, energi listrik, percikan api listrik, api las / potong, gas yang
dikompresi
c. Bahan Bakar
Bahan bakar adalah semua benda yang dapat mendukung terjadinya
pembakaran. Ada tiga wujud bahan bakar, yaitu padat, cair dan gas.
Untuk benda padat dan cair dibutuhkan panas pendahuluan untuk
mengubah seluruh atau sebagian darinya, ke bentuk gas agar dapat
mendukung terjadinya pembakaran.
18. Definsi ruang terbatas menurut kepdorjen 113 Tahun 2006
 Cukup luas & mmeiliki konfigurasi sedemikian rupa sehingga pekerja dpt msk
& melakukan pekerjaan di dlmnya.
 Mempunyai akses keluar masuk yang terbatas, seperti pd tank, kapal, silo,
tempat penyimpanan, lemari besi atau ruanh lain yang mungkin mempunyai
akses yang terbatas.
 Tidak dirancang untuk tempat kerja secara berkelanjutan atau terus menerus di
dalamnya
19. Perusahaan saudara mempunyai overhead crane kapasitas 100 ton. Sebutkan dan
jelaskan pemenuhan norma dan persyaratan k3 nya. Lengkap dengan dasar
hukumnya!
20. Sebutkan standar kotak P3K di tempat kerja sesuai dengan permenaker No
15/Men/VIII/2008
Pasal 10 Kotak P3K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawa, berwarna dasar putih dengan lambang
P3K berwarna hijau;
b. isi kotak P3K sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Menteri ini dan tidak
boleh diisi bahan atau alat selain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan P3K di tempat kerja;
c. penempatan kotak P3K :
1. pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah yang jelas, cukup
cahaya serta mudah diangkat apabila akan digunakan;
2. disesuaikan dengan jumlah pekerja/buruh, jenis dan jumlah kotak P3K sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini;
3. dalam hal tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih masing-masing
unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja/buruh;
4. dalam hal tempat kerja pada lantai yang berbeda di gedung bertingkat, maka
masingmasing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja/buruh.
21. Perusahaan saudara mempunyai forklift kapasitas 15 ton dan 50 ton. Sebuttkan dan
jelaskna pemenuhan norma dan persyaratan K3nya. Lengkap dengan dasar
hukumnya.

Anda mungkin juga menyukai