Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

DETERMINASI

Oleh :
KELOMPOK 1
Kelas : 1 C

LUH GEDE ANA PRADNYAWATI (2309482010091)


DIMAS PRABESWARA MAHOTTAMA (2309482010092)
NI MADE DIAN LESTARI (2309482010093)
KOMANG TRISNA UDAYANI (2309482010094)
NI MADE NEVA JAYANTI (2309482010095)
NI MADE DEVI PRABAWATI (2309482010096)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
DETERMINASI

I. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan determinasi tumbuhan
II. DASAR TEORI
Dalam farmasi, kita mempelajari beberapa ilmu yang berhubungan penyediaan
sediaan bahan obat baik dari hewan maupun tumbuhan. Salah satunya ilmu Botani Farmasi,
Botani Farmasi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang ilmu
tumbuhtumbuhan termasuk jamur dan alga yang memuat morfologi ataupun anatomi dari
tumbuhan itu sendiri.
Menurut istilah, morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan
susunan tubuh tumbuhan yang dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi dalam.
Morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja,
tetapi juga bertugas untuk menentukan apakah fungsi masing- masing bagian itu dalam
kehidupan tumbuhan. dan selanjutnya juga berusaha mengetahui darimana asal bentuk dan
susunan tubuh tersebut.
Pengklasifikasian makhluk hidup didasarkan pada banyaknya persamaan dan
perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak persamaan di
antara makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan makhlik hidup
dikatakan makin jauh kekerabatannya.
Untuk dapat mengklasifikasikan, perlu dilakukan determinasi ataupun identifikasi.
Determinasi merupakan upaya membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain
yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau dipersamakan). Karena di dunia ini tidak
ada dua benda yang identik atau persis sama, maka istilah determinasi (Inggris to
determinemenentukan, memastikan) dianggap lebih tepat daripada istilah identifikasi
(Inggeris to identify-mempersamakan.
Menurut Steenis (2008) Determinasi merupakan pengklasifikasian makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri baik morfologi maupun anatominya. Langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk mengadakan klasifikasi adalah pencandraan sifat-sifat pengelompokkan
berdasarkan ciri-ciri dan pemberian nama dijadikan data utama.
Klasifikasi tumbuhan pada dasarnya merupakan pembentukan kelompok- kelompok
dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun ke dalam takson-takson
secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan
klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang
ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu. Takson yang terdapat pada tingkat takson
(kategori) yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat. Lebih banyak daripada takson
yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya. Perbedaan antara istilah takson
dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah pengertian unit atau kelompok
yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan
golongan dalam suatu hierarki tertentu.
Biasanya, proses determinasi akan lebih mudah jika menggunakan kunci determinasi.
Kunci determinasi merupakan suatu alat yang diciptakan khusus untuk memperlancar
pelaksanaan pendeterminasian tumbuh-tumbuhan. Kunci determinasi dibuat secara
bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis dan seterusnya Ciri-ciri tumbuhan
disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah si pemakai kunci dipaksa
memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang bertentangan,begitu seterusnya hingga
akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan.
Kunci determinasi merupakan suatu cara menentukan jenis, golongan dan nama suatu
tumbuhan berdasarkan pengamatan terhadap morfologi tumbuhan. Determinasi yaitu
membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal
sebelumnya (dicocokkan atau dipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang
identik atau persis sama, maka istilah determinasi digunakan. Suku suatu tumbuhan
dideterminasi berdasarkan persamaan morfologi tumbuhan seperti bentuk tumbuhan,
batang, daun, bunga dan buah. Marga dan jenis tumbuhan dideterminasi berdasarkan
morfologi tumbuhan secara spesifik seperti bentuk tumbuhan batang, daun, bunga dan buah.
Selain itu juga dapat dilakukan pengelompokan berdasarkan daerah penyebaran, sifat
tumbuhan dan kegunaan menurut adat kebiasaan setempat.
Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnacus.
Namun, sebenarnya Lammarck (1778) juga pernah menggunakan kunci modern untuk
identifikasi. Salah satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri
taksonomi yang saling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua
alternatif (dua ciri yang saling berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomi.

Cara menggunakan kunci determinasi antara lain sebagai berikut:


1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor la.
2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada
makhluk hidup yang diamati.
3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus
beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya,
pernyataan la tidak sesuai, beralihlah ke pernyataan Ib.
4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki
organisme yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor
yang sesuai dengan nomor yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci
5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang
diamati, alternatif lainnya akan gugur. Sebagai contoh, kunci determinasi memuat
pilihan:
a. tumbuhan berupa herba, atau
b. tumbuhan berkayu.
6. Jika yang dipilih adalah la (tumbuhan berupa herba), pilihan lb gugur.
7. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan divisio atau filum dan
makhluk hidup yang diamati Pada umumnya, buku penuntun identifikasi makhluk
hidup dilengkapi dengan kunci determinasi dan hanya berlaku setempat (lokal).

III. PROSEDUR PRAKTIKUM


3.1 Alat dan Bahan
• Alat:
‐ Alat tulis
‐ Kamera
‐ Laptop/handphone dengan akses internet
‐ Kunci determinasi (buku FLORA karangan Dr. C.G.G.J. van steenis, dkk.)
• Bahan:
‐ Contoh tanaman yang akan dideterminasi. Pilih tanaman yang sudah
diketahui taksonomi dan nama ilmiahnya
3.2 Prosedur
1. Mahasiswa dibagi dalam delapan kelompok
2. Setiap kelompok memilih tanaman contoh yang akan dideterminasi.
3. Sebelum praktikum, mahasiswa mencari foto-foto bagian-bagian tanaman
tersebut meliputi daun, batang, dan bila memungkinkan termasuk akar, bunga,
buah, dan biji,
4. Baca petunjuk melakukan determinasi pada buku Flora halaman 37
5. Setelah memahami petunjuk melakukan determinasi, buka kunci determinasi
pada buku Flora halaman 41
6. Mulai identifikasi kunci mulai dari nomor 1. Pilih salah satu dari dua karakter
(a atau b) yang tertulis pada nomor 1. Lalu lanjutkan proses determinasi
dengan mengikuti nomor yang diarahkan pada setiap kunci
Misal dengan mengidentifikasi karakteristik pada kunci determinasi nomor 1,
sebuah tanaman cocok dengan karakter pada huruf a, sehingga identifikasi
dilanjutkan ke nomor 17. Sebaliknya apabila tanaman cocok dengan karakter
pada huruf d, sehingga identifikasi dilanjutkan ke nomor 2.
7. Lakukan determinasi hingga diperoleh spesies tanaman yang paling sesuai
IV. HASIL PENGAMATAN
Nomor Kunci
Karakteristik
Determinasi
Tumbuh-tumbuhan dgn bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang
1b………2
sari dan (atau) putikTumbuh-tumbuhan berbunga
Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau
2b………3
membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai daun)
Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas
3b………4
tersebut di atas
Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Deun dan (atau)
4b………6
bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas
6b………7 Dengan daun yang jelas.
7b………9 Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupai- nya
9b………10 Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit
10b………11 Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet
Tidak demikianIbu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat
11b………12 daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang
serong ke atas
Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama
12b………13
sekali
13b………14 Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain
14a………15 Daun tersebar, kadang-kadang sebagian berhadapan
Daun majemuk menjari atau majemuk menyirip atau juga tunggal,
15b………197 kalau demikian tentu berbagi menyirip rangkap sam- pai bercangap
menyirip rangkap
197b………208 Daun menyirip dan terdiri atas paling sedikit 2 pasang anak daun
208b………219 Daun majemuk menyirip Tunggal
219a………111 Daun menyirip terputus, dengan kelenjar kecil berwarna ku- ning.
(Solanaceae) Bunga kuning. Buah-buni berwarna merah
1b………3 Bunga lain, jelas panjangnya kurang dari 10 cm
Tabung mahkota pendek ,tidak lebih panjang atau kurang panjang
3b………5 daripada taju mahkota atau tepian panjangnya kebanyakan kurang dari
1,5 cm
5b………6 Kelopak bunga tidak menggelembung buah tidak menutup
6b………7 Kepala sari saling lepas, mahkota tidak kuning
7a………7 Ruang sari membuka menurut seluruh panjangnya, bunga putih atau
(Capsicum) putih hijau.Tanaman yang tidak berduri atau tidak berduri tempel
1a………Capsicum Bunga putih cerah, garis Tengah 1,5 cm-2 cm, berdiri sendiri, buah
annuum kadang-kadang menggantung Panjang 8-15 cm.

Nama Tumbuhan : Cabai


Nama spesies : Capsicum annuum L.

Taksonomi
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum L.

Capsicum annuum l. forma typica:


Herba tegak, 1 tahun atau menahun, sering kuat dan bercabang lebar, tinggi 1-2,5 m.
Bagian batang yang muda berambut halus. Daun tersebar, atau 2-3 bersama-sama dan
kemudian berbeda dalam besarnya, panjang tangkai 0,5-2,5 cm; helaian daun bulat telur
memanjang atau elips bentuk lanset, dengan pangkal meruncing dan ujung runcing, gundul,
1,5-12 kali 1-5 cm. Bunga mengangguk; tangkai 10-18 mmTabung kelopak berusuk bentuk
lonceng, gundul, tinggi 2-3 mm, pada buahnya membesar sekali, dengan 5 gigi. Mahkota
bentuk roda, berbagi 5 dalam, tinggi tabung 2 mm, tepian terbentang luas, garis tengah 1,5-
2 cm, taju runcing. Kepala sari semula ungu, kemudian hijau perunggu. Buah buni bentuk
garis lanset, merah cerah, rasa pedas. Dari Amerika tropis; sering ditanam untuk buahnya
dan tunas yang muda, kadang-kadang seolah-olah liarCabè, Ind, S, J, Lombok, Ind, J,
Sabrang, S, Spaanse peper, N.
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang kunci deretminasi. determinasi adalah
suatu proses mengenali specimen yang tidak diketahui dengan takson yang sudah diketahui,
dan menetapkan peringkat dan posisi yang benar dalam klasifikasi yang masih ada. Sempel
yang digunakan pada praktikum ini adalah tanaman cabai. Cabai memiliki nama spesies
Capsicum annuum L. Berikut taksonominya:
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnolipytha
Kelas : Magnilipsida
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum L.
Tanaman cabai mempunyai banyak cabang, dan dari setiap cabang akan tumbuh bunga
dan buah. Tanaman cabai dapat beradaptasi dengan baik padatanah berpasir, tanah liat,atau
tanah liat berpasir. Tanaman cabai juga dapat menyesuaikan diri pada tanah asam maupun
basa pada rentang pH 4-8. Flora dan didapatkan hasil seperti pada tabel hasil pengamatan.
dan cabai sudah termasuk family solanaceae (terong-terongan) dengan genus Capsicum.
Diuraikan pada literature cabai merupakan Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati
atau tumbuh-tumbuhan berbunga, tidak memiliki alat pembelit,memiliki daun yang jelas,
ibu tulang dapat dibedakan dengan jelas dari urat daun dan anak cabang. Daun yang tersebar
kadang-kadang berhadapan, daun majemuk menyerip tunggal dengan kelenjar kecil
berwarna kuning dan buah berwarna merah. Memiliki mahkota pendek, tidak lebih panjang
daripada taju mahkota dengan panjang kurang dari 1,5 cm. bunga berwarna putih atau putih
hijau garis tengah 1,2-1,5 cm berdiri sendiri atau 2 lebih bersama-sama, buah tegak memiliki
panjang 1-2,5 cm

VI. KESIMPULAN
Kunci determinasi adalah suatu kunci yang digunakan untuk identifikasi makhluk
hidup berupa keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup.Identifikasi merupakan kegiatan
dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua kegiatan,yaitu klasifikasi dan tata nama.
Kunci determinasi dapat digunakan untuk mengidentifikasi makhluk hidup,sehingga
makhluk hidup tersebut dapat dengan mudah dikenali. Kunci determinasi juga digunakan
untuk menentukan jenis tanaman tersebut. Identifikasi tanaman dan klasifikasi tanaman
merupakan hal yang saling berkesinambungan. Klasifikasinya dapat dilakukan setelah
proses identifikasi karena proses identifiksi membutuhkan data yang aktual untuk
menghasilkan data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang sudah kami lakukan pada tanaman cabai,
diketahuai bahwa tanaman cabai memiliki nomor kunci determinasi sebanyak 22, untuk
mendapatkan kunci determinasi kami menggunakan media buku literature flora dimana
didapatkan tanaman cabai rawit termasuk kedalam family Solanaceae (terong-terongan),
genus Capsicum dan spesies Capsicum annuum. L.
DAFTAR PUSTAKA

Bestari, Beby. 2021. Laporan Praktikum Determinasi. Diakses pada 22 Oktober 2023, dari
https://id.scribd.com/document/535449894/LAPORAN-PRAKTIKUM-DETERMIN
ASI-FIN ISH
Anonim. 2023. Kunci Determinasi. Diakses pada 22 Oktober 2023, dari https://www.guru
pendidikan.co.id/kunci-determinasi/
Admin. 2023. Klasifikasi dan morfologi lengkap Tanaman Cabai. Diakses pada 23 Oktober
2023, dari https://www.neradua.com/klasifikasi-morfologi-tanaman-cabai/

Anda mungkin juga menyukai