Anda di halaman 1dari 11

GERAKAN LITERASI SEKOLAH

SMP NEGERI 4 Kutasari

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

I. PENDAHULUAN

Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup.

Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Glenn Doman).

Dengan kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka

tingkat keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan

membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik.

Rendahnya reading literacy bangsa kita menyebabkan sumber daya manusia kita

tidak kompetitif karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan

menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa.

Jumlah perpustakaan dan buku-buku jauh dari mencukupi. Kebutuhan tuntutan

membaca sebagai basis pendidikan permasalahan budaya membaca belum

dianggap sebagai critical problem, sementara banyak masalah lain yang dianggap

lebih mendesak.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri nomor

23 tahun 2013 meluncurkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk menumbuhkan

sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa. Sederhananya, setiap

siswa di sekolah diwajibkan membaca buku-buku bacaan baik fiksi maupun

nonfiksi yang memiliki nilai-nilai keagamaan, sosial, etika, maupun estetika dalam

materi bacaannya sebelum pelajaran kelas dimulai. Secara luas, literasi yang

dimaksud disini lebih dari sekadar membaca dan menulis.


Ia juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat.

Literasi juga bermakna praktik berhubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan,

bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003). Penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur ini

penting dilakukan sejak dini sebab proses pendidikan sejatinya bukan hanya

untuk mencetak manusia yang cerdas secara intelektual, tapi juga cerdas

emosional dan spiritual.

Harus diakui, salah satu kekeliruan besar dalam sistem pendidikan kita

adalah sangat mengedepankan kecerdasan intelektual, namun mengesampingkan

pelajaran yang mengandung nilai-nilai moral. Tak heran jika saat ini banyak orang

pintar, berpendidikan tinggi, tapi tidak tahu sopan santun, tidak punya sikap tenggang

rasa, tidak punya empati, dan semacamnya. Padahal dari buku-buku cerita

rakyat atau biografi misalnya, banyak digambarkan ucap dan laku nenek moyang

atau tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang begitu luhur.

Anak-anak yang duduk di bangku SMP merupakan usia peniru yang aktif

sehingga penting menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur kepada mereka. Gerakan

literasi adalah salah satu cara untuk menanamkan budi pekerti luhur tersebut. Guru

memiliki peran penting dalam merangsang siswa untuk belajar, sehingga dalam

melaksanakan pembelajaran, guru harus menggunakan pendekatan yang

komprehensif serta progresif agar bisa memotivasi rasa ingin tahu siswa dan

memicu mereka untuk berpikir kritis. Hal ini akan berhasil jika guru mampu

mengembangkan pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang

dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan literasi dan potensi siswa seutuhnya.


Dalam pengembangan pembelajaran, guru juga harus mampu memilih dan

memanfaatkan bahan ajar, seperti mendorong siswa untuk membaca buku-buku

yang berkualitas, karena membaca sejalan dengan proses berpikir kritis yang

memungkinkan siswa untuk kreatif dan berdaya cipta.

Gerakan literasi akan berhasil jika berjalan secara holistik. Selain guru di sekolah,

orang tua, perpustakaan, pemerintah, dan pihak swasta pun harus bersama-

sama mendukung mewujudkan gerakan literasi.

II. DASAR KEGIATAN

1. Undang –Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Petaruran

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tentang Pembinaan

Kesiswaan

5. Program Kegiatan Sekolah Tahun Pelajaran 2023/2024

III. TUJUAN

Tujuan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMP Negeri 4 Kutasari adalah untuk

menjadikan sekolah sebagai komunitas yang memiliki komitmen dan budaya

membaca yang tinggi serta memiliki kemampuan menulis yang komprehensif.


IV. SASARAN

1. Seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX

2. Seluruh Guru dan Karyawan

V. TARGET

Target yang ingin dicapai melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ini adalah :

A. Kualitatif

1. Terwujudnya warga sekolah sadar literasi yang ditunjukkan dengan

meningkatnya budaya baca tulis di lingkungan sekolah.

2. Meningkatnya daya saing lulusan melalui peningkatan wawasan dan

ilmu pengetahuan akibat minat baca yang tinggi.

B. Kuantitatif

1. Minimal 60% siswa berpartisipasi aktif dalam Gerakan Literasi Sekolah

(GLS).

2. Meningkatnya jumlah buku yang dibaca siswa dalam satu tahun, dengan

asumsi tiap siswa membaca 2 judul buku dalam satu tahun.

3. Meningkatnya koleksi buku perpustakan sekolah, minimal 20 judul buku

per tahun.

4. Meningkatnya kunjungan siswa ke perpustakaan hingga 75 %.

5. Tercapinya sumbangan buku dari sponsor (perusahaan dan perorangan)

sebanyak 15 buku per tahun.


VI. PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH

A. PROGRAM UMUM

1. Mengadakan sosialisasi tentang apa dan bagaimana gerakan literasi

sekolah kepada guru dan karyawan, siswa, komite sekolah, dan orang

tua siswa.

2. Mengajak seluruh warga sekolah (siswa, guru, maupun karyawan)

untuk dapat melaksanakan dan menyukseskan kegiatan Gerakan

Literasi Sekolah (GLS).

3. Menyediakan buku bacaan nonpelajaran bagi siswa, minimal 5 kali

jumlah siswa di sekolah

4. Mendorong setiap kelas untuk memiliki sudut baca (reading corner),

melalui kerjasama dengan komite sekolah dan wali murid.

5. Menanamkan kebiasaan membaca setiap hari dengan mengalokasikan

waktu minimal 15 menit sehari, guna membiasakan siswa, guru,

dan karyawan untuk membaca di sekolah maupun di rumah.

6. One Child One Book yang dirancang untuk meningkatkan jumlah

dan jenis buku bacaan di sekolah, agar setiap siswa paling sedikit

memiliki 1 buku untuk dibaca di sekolah atau kelas maupun di

rumah. Diharapkan orang tua membelikan minimal 1 buku untuk

satu semester atau 1 buku untuk satu tahun, yang kemudian

disumbangkan untuk perpustakaan sekolah.

7. Reading Award yang dirancang untuk memberikan penghargaan

membaca bagi siswa terbanyak membaca buku baik tingkat sekolah

maupun tingkat kelas yang bertujuan untuk merangsang siswa agar

terus membaca.
8. Pelatihan menulis yang dirancang untuk menanamkan dan

memupuk minat dan kemampuan siswa untuk menulis yang

ditindaklanjuti dengan pemberian tugas membuat tulisan sederhana

baik fiksi maupun nonfiksi dan menulis kembali buku yang telah

dibaca dalam bentuk resensi buku atau resume buku melalui jurnal

membaca individu.

9. Writing Award yang dirancang untuk memberikan penghargaan

kepada siswa atas kemampuan menulis tulisan sederhana baik fiksi

maupun nonfiksi, menulis resensi terhadap buku yang sudah dibaca,

maupun penulisan jurnal membaca individu baik tingkat sekolah

maupun tingkat kelas yang bertujuan untuk merangsang siswa untuk

bisa menulis.

B. PROGRAM KHUSUS

1. Harian

a. Jadwal Wajib Kunjung Perpustakaan

Membuat jadwal kunjungan perpustakaan secara bergilir

sehingga setiap kelas memiliki kesempatan mengunjungi dan

memanfaatkan layanan perpustakaan. Dalam kegiatan

kunjungan ini, siswa wajib meminjam buku, membaca, dan

menyusun resume dari beberapa lembar buku yang telah

dibacanya.
b. Kegiatan Tadarus Al Quran

Melaksanakan kegiatan membaca dan menghafal Al Quran

setiap Hari Senin, Selasa dan Kamis selama 15 menit sebelum

jam KBM berlangsung.

c. Membaca Buku Nonpelajaran Sebelum PBM

Membaca buku-buku non pelajaran seperti novel, biografi,

ilmiah populer, dan sebagainya yang mengandung nilai-nilai

pekerti 15 menit sebelum pelajaran dimulai setiap hari Rabu

dan Sabtu di rumah masing-masing sebelum melaksanakan

daring

d. Membuat Dinding Motivasi Kelas

Dinding motivasi adalah hiasan dinding kelas yang berisi kata-

kata motivasi atau slogan untuk menginspirasi siswa, yang

dapat diganti-ganti setiap hari.

e. Pemberdayaan Mading Kelas

Siswa diwajibkan membuat resume dari buku yang sudah

dibacanya dalam kegiatan membaca sebelum PBM atau waktu-

waktu membaca yang lain, kemudian menempelkan hasilnya

pada pada mading kelas. Dalam mading kelas, siswa juga

boleh menempelkan hasil karya tulisnya yang lain baik berupa

teks sastra maupun nonsastra.

f. Pemanfaatan Pojok Literasi

Memanfaatkan pojok-pojok literasi yang sudah disiapkan

sekolah untuk kegiatan membaca, menulis, maupun

pembelajaran luar kelas.


g. Pemanfaatan Referensi

Mengaitkan setiap mata pelajaran dengan buku-buku yang

mengandung nilai-nilai budi pekerti luhur yang bisa bersumber

dari buku-buku nonpelajaran. Guru mata pelajaran bisa

membantu siswa mengarahkan buku-buku referensi yang

berkaitan dengan materi yang diajarkan.

h. Punishment Pelanggaran

Mengarahkan hukuman siswa yang melanggar tata tertib

sekolah (bolos, tawuran, tidak mengerjakan tugas, dan lain-

lain) dengan menyumbang buku nonpelajaran untuk sekolah.

i. Jurnal Literasi Individu

Siswa mengisi jurnal membaca individu untuk menilai

kemajuannya dalam hal literasi.

2. Mingguan

a. Ekstra Kurikuler Kebahasaan

Mendorong dan mendampingi siswa untuk membuat dan

memublikasikan tulisan baik berupa cerpen, puisi, maupun

artikel ke media massa.

b. Observasi dan Evaluasi Akhir Pekan

Melakukan observasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan

kegiatan literasi di akhir pekan melalui kegiatan KJP dan

jurnal membaca individu.


3. Bulanan

a. Mading Sekolah

Membuat majalah dinding sekolah sebagai media apresiasi

siswa yang dikelola oleh perpustakaan sekolah dan tim redaksi

siswa.

b. Buletin Sekolah

Menerbitkan buletin sekolah yang memuat informasi seputar

ilmu pengetahuan populer dan karya fiksi yang ditulis siswa

maupun bapak/ibu guru. Setiap penerbitan buletin sekolah

memiliki tema yang berbeda yang disesuaikan dengan

peristiwa-peristiwa penting dalam bulan penerbitan.

4. Enam Bulanan (Semester)

a. Kunjungan Literasi

Mengadakan kegiatan kunjungan ke pusat-pusat literasi seperti

toko buku Gramedia, museum, tokoh masyarakat, Dinas

Pariwisata, dan lain-lain.

b. Reading and Writing Reward

Memberi reward kepada siswa dan kelas yang mendapatkan

nilai terbaik dalam bidang literasi (reading award dan writing

award)

c. Posterisasi Sekolah

Membuat poster-poster yang berisi ajakan, motivasi, maupun

kata mutiara yang ditempel atau digantung di beberapa spot di

kelas atau di sekolah.


5. Tahunan

a. Laporan Wisata Belajar

memberikan penugasan pada siswa untuk membuat laporan

perjalanan dari kegiatan wisata belajar yang dilaksanakan di

kelas VIII.

b. Peringatan Lomba Kebahasaan

Memperingati Bulan Bahasa Indonesia dengan

menyelenggarakan Lomba Cipta dan Baca Puisi, Cipta dan

Baca Cerpen, Mendongeng, dan lain-lain yang bisa merangsang

kreativitas baca tulis siswa.

c. Donasi Buku

Meminta orang tua siswa untuk menjadi penyumbang buku

bacaan nonpelajaran pada setiap akhir tahun pelajaran kelas IX.


VII. PENUTUP

Demikian Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMP Negeri 4 Kutasari Tahun

Pelajaran 2023/2024. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan GLS

yang sudah diprogramkan antara lain:

1. Memberikan keteladanan pada para siswa agar siswa tergugah saat melihat

guru dan staf karyawannya membaca.

2. Memberikan kemudahan pada akses layanan perpustakaan.

3. Mengoptimalkan pojok baca di setiap kelas, untuk mengatasi ketebatasan

layanan peminjaman di perpustakaan.

Semoga seluruh kegiatan GLS yang sudah diprogramkan terlaksana dengan baik dan

berhasil optimal.

Salam Literasi!

Kutasari, Juli 2023

Mengetahui

Kepala Sekolah, Koordinator Literasi,

Andi Prasetyo, S.Pd. Rian Ragil Sriyanti, S.Pd.

NIP 19760702 200801 1 014 NIP 19810209 202221 2 019

Anda mungkin juga menyukai