I. PENDAHULUAN
Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup.
Dengan kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka
Rendahnya reading literacy bangsa kita menyebabkan sumber daya manusia kita
sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan
menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa.
dianggap sebagai critical problem, sementara banyak masalah lain yang dianggap
lebih mendesak.
sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa. Sederhananya, setiap
nonfiksi yang memiliki nilai-nilai keagamaan, sosial, etika, maupun estetika dalam
materi bacaannya sebelum pelajaran kelas dimulai. Secara luas, literasi yang
Literasi juga bermakna praktik berhubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan,
bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003). Penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur ini
penting dilakukan sejak dini sebab proses pendidikan sejatinya bukan hanya
untuk mencetak manusia yang cerdas secara intelektual, tapi juga cerdas
Harus diakui, salah satu kekeliruan besar dalam sistem pendidikan kita
pelajaran yang mengandung nilai-nilai moral. Tak heran jika saat ini banyak orang
pintar, berpendidikan tinggi, tapi tidak tahu sopan santun, tidak punya sikap tenggang
rasa, tidak punya empati, dan semacamnya. Padahal dari buku-buku cerita
rakyat atau biografi misalnya, banyak digambarkan ucap dan laku nenek moyang
Anak-anak yang duduk di bangku SMP merupakan usia peniru yang aktif
sehingga penting menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur kepada mereka. Gerakan
literasi adalah salah satu cara untuk menanamkan budi pekerti luhur tersebut. Guru
memiliki peran penting dalam merangsang siswa untuk belajar, sehingga dalam
komprehensif serta progresif agar bisa memotivasi rasa ingin tahu siswa dan
memicu mereka untuk berpikir kritis. Hal ini akan berhasil jika guru mampu
yang berkualitas, karena membaca sejalan dengan proses berpikir kritis yang
Gerakan literasi akan berhasil jika berjalan secara holistik. Selain guru di sekolah,
orang tua, perpustakaan, pemerintah, dan pihak swasta pun harus bersama-
Penyelenggaraan Pendidikan
Kesiswaan
III. TUJUAN
Tujuan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMP Negeri 4 Kutasari adalah untuk
V. TARGET
Target yang ingin dicapai melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ini adalah :
A. Kualitatif
B. Kuantitatif
(GLS).
2. Meningkatnya jumlah buku yang dibaca siswa dalam satu tahun, dengan
per tahun.
A. PROGRAM UMUM
sekolah kepada guru dan karyawan, siswa, komite sekolah, dan orang
tua siswa.
dan jenis buku bacaan di sekolah, agar setiap siswa paling sedikit
terus membaca.
8. Pelatihan menulis yang dirancang untuk menanamkan dan
baik fiksi maupun nonfiksi dan menulis kembali buku yang telah
dibaca dalam bentuk resensi buku atau resume buku melalui jurnal
membaca individu.
bisa menulis.
B. PROGRAM KHUSUS
1. Harian
dibacanya.
b. Kegiatan Tadarus Al Quran
daring
h. Punishment Pelanggaran
2. Mingguan
a. Mading Sekolah
siswa.
b. Buletin Sekolah
a. Kunjungan Literasi
award)
c. Posterisasi Sekolah
kelas VIII.
c. Donasi Buku
Demikian Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMP Negeri 4 Kutasari Tahun
Pelajaran 2023/2024. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan GLS
1. Memberikan keteladanan pada para siswa agar siswa tergugah saat melihat
Semoga seluruh kegiatan GLS yang sudah diprogramkan terlaksana dengan baik dan
berhasil optimal.
Salam Literasi!
Mengetahui