Makalah TB 2 Pio - Kelompok 1 - Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi
Makalah TB 2 Pio - Kelompok 1 - Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi
Dosen Pengampu
Antonius D. Robinson Manurung, Dr.,M.Si
Disusun oleh :
Kelompok 1
Caroline Ratna Panjida (46121010036)
Maulidia Kotrunnada (46121010039)
Puji dan syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Besar 2 Mata
Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi ini sampai dengan selesai tepat pada waktunya. Tidak
lupa sholawat serta salam juga penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, serta seluruh umatnya.
Dalam pembuatan Tugas Besar 2 ini, penulis mendapatkan banyak sekali pengetahuan
sehingga dapat membuka wawasan dan pemahaman baru kepada diri penulis. Penulis berharap
semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Antonius D. Robinson Manurung,
Dr.,M.Si selaku dosen pengampu Mata Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih atas bantuan dari teman-teman yang telah berkontribusi dalam
pembuatan tugas ini.
Dalam penulisan tugas ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan. Namun
demikian, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Maka dari itu kami menerima dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun, agar
tercapainya kesempurnaan dalam pembuatan tugas selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI...............1
I.1 Pengertian Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi..................................................1
I.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja...................................................................................1
I.1.2 Pengertian Komitmen Organisasi..........................................................................2
I.2 Hal-Hal Terkait Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi.........................................2
I.2.1 Aspek- Aspek Kepuasaan Kerja............................................................................2
I.2.2 Aspek Komitmen Organisasi.................................................................................3
I.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja............................................5
I.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi...............................................7
I.2.5 Dimensi Kepuasan Kerja.......................................................................................8
I.2.6 Dimensi Komitmen Organisasi...........................................................................10
BAB II URGENSI MEMAHAMI KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN
ORGANISASI..............................................................................................................................11
II.1 Urgensi Memahami Kepuasan Kerja..........................................................................11
II.2 Urgensi Memahami Komitmen Organisasi.................................................................12
II.3 Manfaat Kepuasan Kerja.............................................................................................12
II.4 Manfaat Komitmen Organisasi...................................................................................13
II.5 Keterkaitan Antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi...........................13
BAB III KONSEP DAN PENGAPLIKASIANNYA.................................................................15
III.1 Konsep Kepuasan Kerja..........................................................................................15
III.1.1 Survei Dan Pengukuran Kepuasan Kerja.....................................................15
III.2 Konsep Komitmen Organisasi................................................................................16
III.2.1 Skala Pengukuran Komitmen Organisasi....................................................16
III.3 Best Practice Kepuasan Kerja.................................................................................17
III.4 Best Practice Komitmen Organisasi.......................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................21
BAB I
PEMBAHASAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI
Menurut Robbins dan Judge (2019) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu
perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi
karakteristiknya. Definisi tersebut membantu menjelaskan bahwa kepuasan kerja adalah
suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang
diterima seorang tenaga kerja dan banyaknya hal yang diyakini dan seharusnya diterima.
Sedangkan menurut Luthan (2015) menjelaskan kepuasan kerja sebagai hasil dari
persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan memberikan hal yang dinilai
penting.
1
2
1. Aspek Psikologis.
2. Aspek Fisik.
3. Aspek Sosial.
4. Aspek Finansial.
1. Identifikasi
2. Keterlibatan
3. Loyalitas
1. Faktor Psikologis.
2. Faktor Sosial.
3. Faktor Fisik.
kerja. Itu berarti kepuasan kerja akan meningkatkan seiring bertambahnya usia.
Semakin bertambah umur seseorang, maka semakin puas dengan pekerjaannya.
Karyawan yang berusia lebih tua cenderung merasa lebih puas bekerjanya
dibandingkan karyawan yang lebih muda. Namun, bukan berarti yang lebih muda
tidak bisa mengalami kepuasan kerja. Karyawan usia muda juga dapat mengalami
kepuasan kerja apabila memasuki lingkungan kerja yang menyenangkan,
hubungan dengan rekan kerja dan atasan yang baik, serta pada saat menerima gaji
yang adil.
4. Faktor Finansial.
Menurut Steers dan Porter (dalam Sopiah, 2008) mengemukakan ada sejumlah
faktor yang mempengaruhi komitmen pegawai pada organisasi, yaitu :
Menurut penelitian Mowday, Porter, dan Steers (dalam Lavena & Manurung,
2016) menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
komitmen seseorang terhadap organisasi
1. Usia dan Masa Kerja. Usia dan masa kerja berkorelasi positif dengan
komitmen
2. Tingkat Pendidikan. Makin tinggi tingkat pendidikan individu, makin
banyak pula harapannya yang mungkin dpaat dipenuhi atau tidak sesuai
dengan organisasi tempat dimana dia bekerja.
3. Jenis Kelamin. Wanita pada umumnya menghadapi tantangan yang lebih
besar dalam pencapaian kariernya, sehingga komitmennya lebih tinggi.
8
4. Peran Individu dalam Organisasi. Hasil studi Morris dan Sherman
menunjukan bahwa adanya hubungan yang negatif antara peran yang tidak
jelas dan komitmen terhadap organisasi.
5. Faktor Lingkungan Pekerjaan akan Berpengaruh Terhadap Sikap
Individu Pada Organisasi. Lingkungan dan pengalaman kerja dipandang
sebagai kekuatan sosialisasi utama yang mempengaruhi komitmen terhadap
organisasi.
Menurut Colquit, LePine, dan Wesson (2011) kepuasan kerja memiliki dimensi,
yaitu sebagai berikut.
Altrusime (Altruism).
Status.
Lingkungan (Environment).
Menurut Allen dan Meyer (2013) ada tiga dimensi yang membentuk komitmen
organisasional. Ketiga komitmen tersebut sebagai sebuah kondisi psikologis yang
mencirikan hubungan antara karyawan dengan organisasi atau implikasinya yang
mempengaruhi individu untuk tetap bertahan dalam organisasi atau tidak.
Manurung (2022) mengatakan bahwa berbagai kajian mengenai kepuasan kerja telah
dilakukan dan diterbitkan dalam literatur psikologi. Pentingnya kajian tentang kepuasan kerja
banyak diungkapkan dalam penelitian dan dalam penelitian tersebut diungkapkan banyaknya
faktor yang memengaruhi kepuasan kerja, seperti isi pekerjaan, otonomi, kejelasan peran,
evaluasi kinerja, manajemen, kompensasi, gaji, reward, lingkungan kerja, lingkungan fisik,
hubungan karyawan dengan atasan, hubungan karyawan dengan rekan kerja. Alasan mengapa
studi mengenai kepuasan kerja populer adalah bahwa hal tersebut merupakan variabel penting
dalam berbagai teori yang dalam fenomena organisasi, kepuasan kerja telah terbukti sebagai
penyebab penting dari keberhasilan organisasi dan individu yang dapat dilihat dari komitmen
organisasi dan kinerja.
Sebuah pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja, atasan, peraturan dan kebijakan
organisasi, standar kinerja, kondisi kerja, dan sebagainya. Seorang dengan tingkat kepuasan kerja
tinggi menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan itu, sebaliknya seorang tidak puas dengan
pekerjaanya menunjukkan sikap negatif seorang tidak puas dengan pekerjanya menunjukkan
sikap negatif terhadap pekerjaanya itu.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Kepuasan kerja adalah
aspek penting dalam dunia kerja, dan memiliki urgensi yang besar bagi individu, perusahaan, dan
masyarakat secara umum. Individu yang merasa puas dengan pekerjaan mereka cenderung lebih
produktif. Mereka cenderung bekerja dengan lebih giat, fokus, dan efisien, yang pada akhirnya
menguntungkan perusahaan. Selain itu Kepuasan kerja adalah faktor kunci dalam
mempertahankan karyawan. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan mereka lebih
cenderung tinggal lebih lama di perusahaan, yang mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan
karyawan baru.
11
12
Manurung (2022) menjelaskan bahwa setiap individu yang bekerja di suatu organisasi-
industri atau perusahaan harus memiliki komitmen dalam bekerja karena apabila individu
pekerja tidak berkomitmen dalam pekerjaan, maka tujuan organisasi tidak akan tercapai. Untuk
itu, kepemimpinan dan manajemen sebuah organisasi perlu memperhatikan komitmen apa yang
ada pada tiap individu karyawannya, sehingga dampak pada penurunan prestasi kerja/kinerja
karyawan atau loyalitas karyawan pada organisasi berkurang atau dapat teratasi dengan baik.
Komitmen organisasi menjadi sangat penting karena dengan komitmen organisasi, setiap
individu dapat menjadi lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan organisasinya dibanding
dengan karyawan yang tidak memiliki komitmen. Pada umumnya, tenaga kerja yang memiliki
komitmen akan bekerja secara optimal sehingga dapat mencurahkan perhatian, pikiran, tenaga,
dan waktu terbaiknya untuk pekerjaannya dan organisasinya. Dengan demikian, apa yang
dikerjakan oleh karyawan menjadi sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan.
Oleh karena itu, komitmen organisasi adalah faktor penting dalam mencapai kesuksesan
perusahaan. Manajemen organisasi harus bekerja untuk membangun dan mempertahankan
komitmen karyawan dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memberikan
kesempatan untuk pertumbuhan, dan menghargai kontribusi karyawan. Ketika karyawan merasa
komitmen terhadap organisasi, hal ini memiliki dampak positif yang signifikan pada berbagai
aspek operasional dan reputasi perusahaan.
Nitisemito (2019) Suatu perusahaan mampu mempengaruhi kepuasan kerja maka akan
memperoleh banyak manfaat, berikut lima manfaat kepuasan kerja :
Menurut Juniarari (2011) menyatakan bahwa manfaat dari komitmen organisasi yaitu:
1. Para pegawai yang serius menunjukkan komitmen tinggi kepada organisasi memiliki
kemungkinan yang jauh lebih besar untuk menunjukkan tingkat keikutsertaan yang tinggi
dalam organisasi.
2. Mempunyai keinginan yang lebih kuat untuk tetap bekerja di organisasi yang sekarang
dan terus memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan.
3. Secara penuh terlibat dengan pekerjaan, karena pekerjaan tersebut merupakan mekanisme
kunci dan saluran individu untuk memberikan sumbangan dalam pencapain tujuan
organisasi.
Kepuasan kerja adalah kondisi di mana seorang individu merasa puas dan memenuhi
dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Kepuasan kerja yang tinggi dapat membawa manfaat
baik bagi individu dan perusahaan, seperti peningkatan produktivitas, retensi karyawan, dan
motivasi. Sebaliknya, kurangnya kepuasan kerja dapat mengarah pada stres dan penurunan
produktivitas.
Setiap pertanyaan yang diajukan harus dijawab oleh pegawai dengan cara
menandai jawaban ya, tidak, atau tidak ada jawaban.
15
16
Skala ini terdiri atas pekerjaan yang dirasakan sangat tidak puas, puas,
netral, memuaskan,dan sangat memuaskan. Pegawai diminta memilih satu
alternatid jawaban yang sesuai dengan kondisi pekerjaannya.
Meyer, Allen, dan Smith (1993, dalam Istiana & Manurung, 2018) membuat
konsep mengenai komitmen organisasi yang dapat dinilia dengan skala yang
dikembangkan dan berisikan tiga item untuk setiap komponen/dimensi, yaitu sebagai
berikut.
1. Komitmen Afektif
Saya akan sangat gembira menghabiskan/mengakhiri karier saya dalam
organisasi ini.
Saya sungguh-sungguh merasakan ‘seakan-akan’ masalah organisasi saya
adalah masalah saya sendiri.
2. Komitmen Kontinuitas
17
Saat ini, bertahan dalam organisasi adalah hal kebutuhan sejauh diinginkan
Sangat berat bagi saya meninggalkan organisasi saya saat ini, sekalipun
saya menginginkannya.
3. Komitmen Normatif
Saya merasakan ada kewajiban untuk tetap bersama pemberi kerja
sekarang ini.
Bahkan jika seandainya sesuatu menjadi keuntungan bagi saya, saya tidak
merasa berhak untuk meninggalkan organisasi saya saat ini.
Berdasarkan sumber dari website Profit.co yang adalah website luar negeri yang
berkaitan dengan bisnis, manajemen keuntungan, atau topik terkait bisnis lainnya. Strategi
terbaik untuk meningkatkan kepuasan karyawan yaitu:
Sebagian besar tempat kerja akan menawarkan pelatihan yang berkaitan dengan
peran pekerjaan karyawan, namun pemimpin perusahaan juga dapat menawarkan
pelatihan yang lebih luas atau bahkan anggaran pelatihan bagi karyawan untuk digunakan
pada apa pun yang ingin mereka pelajari. Ini adalah cara yang bagus untuk membantu
mendorong loyalitas karyawan dan mendorong mereka mempelajari keterampilan baru
yang dapat mereka gunakan dalam pekerjaan mereka.
Setiap karyawan mempunyai cerita tentang rekan kerja atau atasan yang toxic,
dan sering kali, orang-orang inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan tidak bahagia
di tempat kerja. Tanggung jawab pemimpin perusahaan adalah menciptakan lingkungan
kerja yang positif yang menghilangkan pengaruh negatif apa pun pada pekerjaan mereka
yang mengurangi kepuasan kerja.
Menurut website Mekari Talenta yaitu adalah sebuah situs web atau platform yang
berhubungan dengan sumber daya manusia, manajemen talenta, atau topik serupa. Mekari
Talenta akan menjelaskan bagaimana cara meningkatkan komitmen kerja bagi karyawan agar
bisa meningkatkan produktivitas.
Terciptanya komitmen kerja karyawan yang tinggi tidak lepas dari adanya budaya
kerja sama yang sering terjalin baik itu dalam rekan satu tim maupun antar divisi. Ketika
karyawan bekerja sama dengan orang lain, mereka akan melihat berbagai sudut pandang
dari seseorang yang latar belakangnya berbeda-beda. Hal ini akan membuka wawasan
mereka dan makin termotivasi untuk bekerja lebih keras.
Komitmen kerja akan didapatkan ketika tujuan perusahaan dapat selaras dengan
tujuan dari masing-masing karyawan. Namun sebelum hal itu dapat tercapai, perusahaan
perlu mengkomunikasikan hal tersebut pada karyawan. Berikan informasi yang
transparan
19
mengenai apa tujuan perusahaan yang akan diraih dan juga apa saja visi dan misinya.
Dengan demikian ketika tahu bahwa tujuan perusahaan sudah selaras dengan diri
karyawan, mereka akan lebih semangat dan berkomitmen dalam bekerja.
Nilai-nilai positif yang ada di perusahaan harus dijaga dan dijadikan kebiasaan.
Dari situ, akan lahir sebuah tradisi yang sifatnya positif dan akan turun ke karyawan-
karyawan baru selanjutnya. Misalnya budaya menyampaikan pendapat secara terbuka,
dan lain sebagainya. Tradisi yang positif ini akan membangun karakter karyawan yang
juga berkaitan dengan komitmen kerja mereka.
Rasa kebersamaan di sebuah perusahaan adalah hal yang penting karena bisa
menciptakan komitmen organisasi secara menyeluruh. Rasa kebersamaan ini bisa
dibangun dalam bentuk yang bermacam-macam. Misalnya, sesederhana melakukan
outing kantor satu tahun sekali. Melalui outing, berbagai hal dapat dibangun mulai dari
rasa kebersamaan itu sendiri, kerja sama, berbagi, dan lainnya. Hal ini untuk menciptakan
pandangan bahwa pekerjaan karyawan tidak lagi bersifat transaksional, melainkan sebuah
hal yang mereka kerjakan untuk mencapai tujuan bersama.
7. Mendengarkan Karyawan
DAFTAR PERTANYAAN
2. Bagaimana cara yang tepat untuk mengetahui apakah karyawan menyukai pekerjaan yang
ditugaskan?
3. Apa keterkaitan antara kepuasan kerja karyawan dengan komitmen terhadap organisasi?
4. Apakah benar jika pekerja yang berusia lebih tua memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi
dibandingkan pekerja dengan usia muda? Apa alasannya?
Allen, N.J., & Meyer, J.P. (2013). The Measurement and Antecedents of Affective, Continuance,
and Normative Commitment to Organization. Jakarta: PT Elexmedia Komputindo.
Busro, Muhammad. (2020). Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine, dan Michael J. Wesson. (2011). Organization Behavior:
Improving Performance and Commitment in the Workplace. New York: The McGraw-
Hill Com., Inc.
Gishella, dkk. (2017). Pengaruh Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Stres Kerja Terhadap
Turnover Intention Karyawan Kantor Pusat PT. Bank Sulutgo Manado. Jurnal EMBA.
Vol.5, No.3. DOI: https://doi.org/10.35794/emba.v5i3.17568
Luthans, F., Luthans, B.C., & Luthans K.W. (2015). Organizational Behavior: An Evidence-
based Approach. Charlotte, North Carolina: Information Age Publishing (IAP).
Maria, Sutarto. (2012). Pengaruh Keterlibatan Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen
Organisasi Polisi Di Kepolisian Resor (Polres) Ende. Jurnal Psikologi. Vol. 05, No. 02.
21
22
Prestawan, A. (2010) Hubungan Antara Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja dengan
Produktivitas Kerja Karyawan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Surakarta. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Robbins, S.P. & Judge, T.A. (2019). Organizational Behavior, 18th Edition. England: Pearson
Education Limited.
Schultz, D. P., & Schultz, S. E. (2014). Psychology & Work Today. 10th Edition. Harlow:
Pearson. Sopiah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Team, Profit. co. (2023). Best Practices to Keep Employee Satisfaction High. Retrieved from
https://www.profit.co/blog/employee-engagement/best-practices-to-keep-employee-
satisfaction-high/
Wibowo. (2017). Perilaku dalam Organisasi. Depok: PT. Raja Grafindo. Persada.