Anda di halaman 1dari 40

Identitas Penyusun :

Nama : St. Rakhmad Budiharsa


Jabatan : Pengawas SMP
Instansi : Dinas P dan K Kab. Cilacap

Pengantar :

1. Tulisan ini bahan pembinaan dan pendampingan di sekolah binaan


saya, agar lebih mudah dalam memahami dalam menyusun
Perencanaan Berbasis Data yang baru, yaitu menggunakan basis data
Rapor Pendidikan. ( konsumsi intern )
2. Isi tulisan ini tidak dalam rangka memberi contoh, tetapi sebagai
model atau inspirasi bagi sekolah dalam menyusun perencanaan
berbasis data, sehingga sekolah dapat menyusun dalam bentuk lain,
dengan catatan masih berpegang pada esensi perencanaan berbasis
data.
3. Gambaran isi per bab :
a. Bab I Pendahuluan
Berisi rasional dan dasar hukum, bertujuan menginformasikan
kepada pembaca latar belakang dokumen
b. Bab II Analisis Rapor Pendidikan
Berisi gambaran secara keseluruhan isi rapor pendidikan dan
menghubungkan dengan kondisi riil yang ada, dan mengetahui
secara keseluruhan masalah dan akar masalah.
c. Bab III Identifikasi, Refleksi, dan Benahi
Berdasarkan data dalam bab II dipilih indikator yang akan
diintervensi berdasarkan prioritas, dan bentuk kegiatan yang
akan dilaksanakan ( benahi )
d. Bab IV Rencana Kerja Jangka Menengah ( RKJM )
Materi dalam bab ini merupakan materi tambahan dalam rangka
memenuhi tuntutan dalam standar pengelolaan ( Permendiknas
No 19 th 2007 ), yang berisi visi, misi, dan tujuan sekolah yang
linear dengan rencana kerja sekolah.
e. Bab V Rencana Kerja Tahunan
Berisi RKT hasil dari proses identifikasi, refleksi, dan benahi, dan
RKAS yang merupakan kegiatan yang perlu dibiayai. RKAS yang
sudah disetujui menjadi lampiran.
f. Penutup
Berisi uraian penutup dokumen
4. Sebagai model analisis menggunakan Rapor Pendidikan salah satu
SMP Swasta

7 0
7 0
( halaman judul )

PERENCANAAN BERBASIS DATA


RAPOR PENDIDIKAN
SMP DARUSSALA CIMANGGU
TAHUN 2022

BANTARMANGU
KECAMATAN CIMANGGU

7 0
7 0
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan Rapat Dewan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


beserta Komite Sekolah SMP DARUSSALAM CIMANGGU
Dokumen Perencanaan Berbasis Data Rapor Pendidikan
SMP DARUSSALAM CIMANGGU tahun 2021
dinyatakan sah untuk digunakan sebagai pedoman penyelenggaran
sekolah tahun 2022

Disahkan di : Cilacap
Pada tanggal : .....................

Menyetujui
Ketua Komite Sekolah Kepala SMP Darussalam
Cimanggu

................................... Nugraha Donny Sarjana, M.M

Mengetahui
Kepala Yayasan Darussalam Al Fatah

………………………………………………….

7 0
7 0
LEMBAR VERIFIKASI
DOKUMEN PERENCANAAN BERBASIS DATA
RAPOR PENDIDIKAN SMP Darussalam Cimanggu
TAHUN 2022

Dokumen Perencaan Berbasis Data Rapor Pendidikan SMP Darussalam


Cimanggu. Tahun 2022 ini telah diverifikasi oleh Pengawas Pembina,
secara bertahap dari tanggal ……………….. s.d. ………………….. dan telah
dilakukan perbaikan seperlunya oleh Tim Penyusun di sekolah, dengan aspek
verifikasi :

Aspek Materi Verifikasi


Komponen 1. Identifikasi
2. Refleksi
3. Benahi
Mekanisme 1. Satuan pendidikan membaca Rapor Pendidikan
untuk mengidentifikasi kondisi dan tantangan
yang dihadapi
2. Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di
sekolah melakukan refleksi diri untuk menemukan
akar permasalahan dari tantangan yang dihadapi
3. Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di
sekolah menentukan program dan kegiatan untuk
menyelesaikan akar masalah, menetapkan target
capaian, dan memasukkannya di dalam dokumen
perencanaan
4. Verifikasi Pengawas Pembina
5. Pengesahan Dokumen

Verifikator/ Pengawas Pembina

St. Rakhmad Budiharsa,S.Pd.,MM.


NIP 19651104 198703 1 006

7 0
7 0
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
penyertaannya tim dapat menyelesaikan dokumen perencanaan sekolah
berbasis data rapor pendidikan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan, dalam pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
pendidikan anak usia dini dan jenjang pendidikan dasar dan menengah
menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap sekolah memiliki kewajiban untuk melakukan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan dengan
menerapkan manajemen berbasis sekolah dan menjadi budaya kerja
sekolah.

Perencanaan kegiatan pendidikan bertujuan untuk peningkatan kualitas


proses dan hasil belajar secara berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri
sekolah, yang dituangkan dalam rencana kerja jangka menengah untuk
jangka waktu 4 tahun, dan dijabarkan secara rinci dalam rencana kerja
jangka pendek atau rencana kerja tahunan.
Dokumen ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan sekolah dan sekaligus sebagai bahan menyusun indikator dalam
pengawasan kegiatan sekolah.
Tim penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap
2. Para Kepala Bidang dalam jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Cilacap
3. Bapak St. Rakhmad Budiharsa,S.Pd.,MM. selaku Pengawas Pembina
4. Seluruh pihak yang berkontribusi atas tersusunnya dokumen ini.
Kami menyadari dukumen yang kami susun ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, oleh karena itu kami mohon kritik, saran, dan koreksi atas
dokumen ini, untuk menjadi bahan penyempurnaan dokumen ini.

Tim Penyusun

7 0
7 0
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………


Lembar Pengesahan …………………………………………………………………
Lembar Verifikasi …………………………………………………………………….
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….

Bab I Pendahuluan
A. Rasional ………………………………………………………………………..
B. Dasar Hukum …………………………………………………………………
Bab II Analisis Rapor Pendidikan
A. Analisis Rapor Pendidikan …………………………………………….
B. Analisis Masalah dan Akar Masalah …………………………………
Bab III Identifikasi, Refleksi, dan Benahi ………………………………………
Bab IV Rencana Kerja Jangka Menengah ………………………………………
A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ……………………………………………
B. Rencana Kerja Jangka Menengah ………………………………………..
Bab V Rencana Kerja Tahunan
A. Rencana Kerja Tahunan ……………………………………………………
B. Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah ………………………………….
Bab VI Penutup ………………………………………………………………………

Glosarium

Daftar Pustaka

7 0
7 0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Perencanaan Berbasis Data adalah perencanaan yang dilakukan oleh
satuan pendidikan, program pendidikan, lembaga pendidikan, maupun
pemerintah daerah yang didasarkan pada data Rapor Pendidikan.
Perencanan berbasis data bertujuan untuk mencapai peningkatan dan
perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan.
Perencanaan berbasis data sebelumnya telah dilakukan yaitu
menggunakan data rapor mutu, akan tetapi program dan kegiatan
belum berdampak kepada peningkatan mutu disebabkan perencanaan
belum berbasis data sesuai dengan masalah yang dihadapi. Hal itu
disebabkan data atau laporan yang tidak valid, analisis tidak sampai
ke akar masalah, perencanaan tidak berdampak pada peningkatan
mutu, kegiatan dan pengadaan tidak berdampak pada peningkatan
mutu, dan dampak kegiatan tidak dievaluasi.
Perencanaan Berbasis Data bertujuan memberikan perbaikan
pembelanjaan anggaran yang efektif dan akuntabel sesuai dengan
kebutuhan dinas maupun satuan pendidikan Satuan pendidikan dan
pemerintah daerah dapat melakukan refleksi diri dengan menganalisis
data dalam Rapor Pendidikan, mengidentifikasi akar masalah, dan
menyusun rencana kegiatan dalam RKAS atau RKPD untuk
meningkatkan kualitas pendidikan Data yang digunakan dalam
Perencanaan Berbasis Data berasal dari data Rapor Pendidikan Rapor
Pendidikan adalah platform yang menyediakan data laporan hasil
evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu
sebelumnya. Kebijakan evaluasi sistem pendidikan yang baru lebih
menekankan pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan sistem
yang terintegrasi.
Rapor Pendidikan dapat dijadikan sebagai:
1. Referensi utama sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak
lanjut peningkatan kualitas pendidikan
2. Satu-satunya platform untuk melihat hasil Asesmen Nasional
3. Sumber data yang objektif dan andal di mana laporan disajikan
secara otomatis dan terintegrasi
4. Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara
keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal
5. Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil
belajar (output),
6. Platform penyajian data yang terpusat, sehingga satuan pendidikan
tidak perlu menggunakan beragam aplikasi sehingga diharapkan
dapat meringankan beban administrasi
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan 7 0
7 0
2. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Evaluasi Sistem
Pendidikan Oleh Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah
Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan
Pendidikan Menengah

BAB II
ANALISIS RAPOR PENDIDIKAN

A. Analisis Rapor Pendidikan


( Identifikasi rapor pendidikan di bawah ini berisi identifikasi seluruh
indikator baik yang tidak bermasalah maupun yang menjadi masalah,
dengan tujuan untuk memahami secara komprehensif rapor
pendidikan dan sebagai bahan menyusun rencana kerja jangka
menengah dan tahunan, materi dari BBPMP diarahkan hanya untuk
menyusun RKT, sedangkan sekolah memerlukan untuk menyusun
RKJM )
Perencanaan berbasis data sebelumnya telah dilakukan yaitu
menggunakan data rapor mutu, akan tetapi program dan kegiatan
belum berdampak kepada peningkatan mutu disebabkan perencanaan
belum berbasis data sesuai dengan masalah yang dihadapi. Hal itu
disebabkan data atau laporan yang tidak valid, analisis tidak sampai
ke akar masalah, perencanaan tidak berdampak pada peningkatan
mutu, kegiatan dan pengadaan tidak berdampak pada peningkatan
mutu, dan dampak kegiatan tidak dievaluasi.
Penyebab dari hal di atas antara lain :
1. Sumber daya manusia :
a. Kurang memahami indikator dalam laporan mutu
b. Kurang kompeten menganalisis akar masalah
c. Solusi perbaikan parsial
d. Monitoring dan evaluasi belum dilakukan
e. Kegiatan perencanaan belum dilakukan optimal
f. Pergantian pimpinan memerlukan proses adaptasi
2. Data
a. Data tidak valid
1) Belum dimutakhirkan
2) Kepentingan akreditasi atau bantuan
b. Akses sumber informasi yang utuh terbatas
3. Anggaran
a. Tergantung bantuan pemerintah
b. Belum melibatkan pemangku kepentingan secara menyeluruh
4. Kebijakan
a. Kebijakan daerah belum selaras dengan kebijakan pusat, dan
satuan pendidikan lebih mengutamakan kebijakan daerah
b. Laporan dan dokumen yang harus disiapkan untuk syarat
kepatuhan memakan tenaga dan waktu

Dalam perencanaan berbasis data ini, siklus perencanaan dimulai


7 0
dengan menganalisis data dalam laporan untuk menetapkan masalah,
menganalisis akar masalah, menyusun program kerja, melaksanakan
7 0
program kerja yang sudah dianggarkan, dan memonitor pelaksanaan
serta evaluasi hasil pelaksanaan program kerja tersebut.
Langkah pertama dalam perencanaan adalah menganalisis atau
mengidentifikasi data.
Sesuai kesepakatan bersama Kepala Sekolah, Pendidik, Tenaga
Kependidikan, dan Komite Sekolah SMP Darussalam Cimanggu,
langkah indentifikasi dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh
komponen dalam Rapor Pendidikan dengan harapan sekolah memiliki
pemahaman holistik terhadap Rapor Pendidikan. Sedangkan
tahap identifikasi berikutnya adalah mengidentifikasi indikator yang
bermasalah.

( di bawah ini contoh identifikasi yang belum lengkap, lengkapi


sesuai dengan rapor pendidikan sekolah Anda )

7 0
Hasil dari analisis Rapor Pendidikan SMP …………….tahun ………… se

Nama Definisi
No Nilai Capaian Definisi Capaian
Indikator Indikator

A.1. Kemampuan 2.06 Mencapai Persentase Sebagian besar peserta didik telah
literasi kompetensi peserta didik mencapai batas kompetensi minimum
mininum berdasarkan untuk literasi membaca namun perlu
kemampuan upaya mendorong lebih banyak
dalam peserta didik menjadi mahir.
memahami,
menggunakan,
merefleksi, dan
mengevaluasi
beragam jenis
teks (teks
informasional
dan teks fiksi).
A.1. Proporsi 15.56% Mahir Peserta didik mampu
peserta didik mengintegrasikan beberapa informasi
dengan lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas,
kemampuan cara penulisan suatu teks, dan
literasi Mahir bersikap reflektif terhadap isi teks.

A.1. Proporsi 66.67% Cakap Peserta didik mampu membuat


peserta didik interpretasi dari informasi implisit
dengan yang ada dalam teks; mampu
kemampuan membuat simpulan dari hasil integrasi
literasi Cakap beberapa informasi dalam suatu teks.
A.1. Proporsi 15.56% Dasar Peserta didik mampu menemukan dan
peserta didik mengambil informasi eksplisit yang
dengan ada dalam teks serta membuat
kemampuan interpretasi sederhana.
literasi Dasar
A.1. Proporsi 2.22% Perlu Peserta didik belum mampu
peserta didik Intervensi menemukan dan mengambil informasi

7 0
dengan Khusus eksplisit yang ada dalam teks ataupun
kemampuan membuat interpretasi sederhana
literasi Dasar

A.1.1 Kompetensi 66.58 Belum Rata-rata nilai Nilai indikator ini belum memiliki
membaca teks Tersedia peserta didik capaian pengukuran.
informasi dalam
memahami,
menggunakan,
merefleksi, dan
mengevaluasi
teks
informasional
(non-fiksi).
A.1.2 Kompetensi 71.52 Belum Rata-rata nilai Nilai indikator ini belum memiliki
membaca teks Tersedia peserta didik capaian pengukuran.
sastra dalam
memahami,
menggunakan,
merefleksi, dan
mengevaluasi
teks fiksi.
….dst sd 2.1.5
A.2. Kemampuan 1.72 Di bawah Persentase Kurang dari 50% peserta didik
numerasi kompetensi peserta didik telah mencapai kompetensi minimum
minimum berdasarkan untuk numerasi.
kemampuan
dalam berpikir
menggunakan
konsep,
prosedur, fakta,
dan alat
matematika
untuk
menyelesaikan
masalah sehari-
hari pada
berbagai jenis
konteks yang

7 0
relevan.
A.2. Proporsi 0% Mahir Peserta didik mampu bernalar untuk
peserta didik menyelesaikan masalah kompleks
dengan serta nonrutin berdasarkan konsep
kemampuan matematika yang dimilikinya.
numerasi
Mahir
…..dst sd
perlu
intervensi
khusus
A.2.1. Kompetensi 56.01 Belum Rata-rata nilai Nilai indikator ini belum memiliki
pada domain tersedia peserta didik capaian pengukuran.
Bilangan dalam berpikir
menggunakan
konsep,
prosedur, fakta,
dan alat
matematika
pada konten
bilangan untuk
menyelesaikan
masalah sehari-
hari.
A.2.1. Kompetensi 55.07 Belum Rata-rata nilai Nilai indikator ini belum memiliki
pada domain tersedia peserta didik capaian pengukuran.
Aljabar dalam berpikir
menggunakan
konsep,
prosedur, fakta,
dan alat
matematika
pada konten
aljabar untuk
menyelesaikan
masalah sehari-
hari.
…dst sd A.2.7
A.3. Karakter 2 Perlu Rata-rata nilai Peserta didik telah menyadari

7 0
Dikembangk karakter peserta pentingnya nilai-nilai karakter pelajar
an didik pancasila yang berakhlak mulia,
berdasarkan nilai bergotong royong, mandiri, kreatif
akhlak pada dan bernalar kritis serta
manusia, akhlak berkebinekaan global, namun masih
pada alam, perlu dukungan untuk
akhlak menerapkannya dalam kehidupan
bernegara, sehari-hari.
gotong royong,
kreativitas, nalar
kritis,
kebinekaan
global dan
kemandirian
pada survei
karakter.
A.3.1. Beriman, 2 Berkembang Rata-rata nilai Peserta didik memiliki kesadaran akan
Bertakwa karakter peserta pentingnya berakhlak baik pada
kepada Tuhan didik yang sesama manusia, alam, dan negara,
yang Maha berkaitan akhlak serta sudah menerapkannya dengan
Esa, dan kepada manusia, baik dalam kehidupan sehari-hari.
Berakhlak akhlak kepada
Mulia alam, dan akhlak
bernegara di
survei karakter.

A.3.2. Gotong 2 Berkembang Kesediaan dan Peserta didik memiliki kesediaan dan
Royong pengalaman kemauan berkontribusi dalam
berkontribusi kegiatan yang bertujuan memperbaiki
dalam kegiatan kondisi lingkungan fisik dan sosial,
yang bertujuan serta sudah diimplementasikan
memperbaiki dengan baik dalam kehidupan sehari-
kondisi hari.
lingkungan fisik
dan lingkungan
sosial.
..dst sd A.3.6.

( Lanjutkan sampai dengan seluruh data dalam rapor pendidikan diidentifikasi )

7 0
B. Analisis Masalah dan Akar Masalah
Setelah memahami rapor pendidikan secara kesuluruhan, maka tahap
berikutnya adalah mengidentifikasi masalah dan akar masalah sesuai
dengan rapor pendidikan.
Kondisi ideal satuan pendidikan dasar dan menengah yang
diharapkan adalah :
1. Hasil belajar murid
Memiliki kompetensi literasi, numerasi, dan karakter melebihi level
yang diharapkan
2. Kualitas proses pembelajaran
a. Berpusat pada peserta didik
b. Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran
c. Penerapan disiplin positif
d. Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai bagian dari
kelas
e. Mendukung siswa membangun pemahaman baru
3. Lingkungan belajar
a. Peserta didik merasa aman dan nyaman (secara fisik dan
psikologis)
b. Satuan pendidikan menerima perbedaan dan keberagaman
4. Kompetensi guru dan kepala sekolah
a. Seluruh GTK bersertifikat pendidik
b. Guru mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan
c. Nilai uji kompetensi guru di atas standar
d. Melakukan pengimbasan
5. Tata kelola dan perbaikan pembelajaran
a. Menyusun perencanaan, anggaran, dan kebijakan berbasis data
b. Refleksi dan perbaikan pembelajaran

Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah Kementerian


Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah menetapkan 5
indikator prioritas yang harus dibenahi, yaitu :

No Menu Prioritas Rasionalisasi


Dasmen

A.1 Kemampuan Literasi dan numerasi adalah fondasi


1
Literasi kemampuan belajar. Kemampuan
literasi dan numerasi meningkatkan
daya saing di era berbasis teknologi
dan digital terutama di kancah
A.2 Kemampuan
2 internasional. Mampu menyaring
Numerasi informasi yang valid dengan hoax yang
beredar.

Basis untuk tumbuh kembang peserta


didik secara utuh. Terdapat korelasi
3 A.3 Indeks Karakter
antara kemampuan literasi-numerasi
dan karakter peserta didik.

7 0
Tingkat rasa aman dan kenyamanan
peserta didik di satuan pendidikan
dalam hal perasaan aman,
D.4 Iklim Keamanan perundungan, hukuman fisik,
4
Sekolah pelecehan seksual, dan narkoba di
lingkungan satuan pendidikan. Iklim
keamanan berdampak pada kualitas
pembelajaran.

Toleransi, perasaan diterima atas


perbedaan yang ada merupakan salah
5 D. Iklim Kebinekaan
satu faktor pendukung iklim
pembelajaran.

( di bawah ini hanya sekedar inspirasi, ketelitian dalam


menentukan masalah dan menganalisis akar masalah sangat
menentukan kelengkapan, ketepatan, dan kualitas tahap
berikutnya )

Berdasarkan kesepakatan Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, dan


Perwakilan Orang Tua Siswa, ditetapkan bahwa capaian nilai sekolah
kurang dari 70 atau capaian tingkat dasar ( kuning ) dan perlu
intervensi khusus ( merah )

7 0
Analisis Masalah dan Akar Masalah

Masalah (level 1) Akar Masalah (level 2)


No Indikator No Indikator No
A.1. Kemampuan literasi belum
Dalam Dimensi Antar Dimen
maksimal (2,06)
A.1.5. Kompetensi mengevaluasi dan D.1.1. Manaj
merefleksikan isi teks (L3) rendah
(44.48
A.1.4. Kompetensi menginterpretasi dan D.1.3. Aktiva
memahami isi teks (L2) rendah (48,42) (1,87)
A.1.5. Kompetensi mengevaluasi dan D.2.1. Belaja
merefleksikan isi teks (L3) rendah belum
(44.,49)
D.2.2. Reflek
belum
D.2.3. Pener
belum
D.3.1. Visi M
(57,42
D.3.2. Penge
belum
D.3.3. Dukun
belum

Indikator Dime
D.10.1 Layan
.
D.10.2 Layan
. cerdas
belum
D.10.3 Sikap
. baik
Indikator Dimen

7 0
C.2.1. % gur

C.2.2. % K
kurang
C.3.1. Penge
(terma
C.3.3. Manaj

C.5.1. Kompe
baik
Indikator Dimen

E.1.1. Partisi

E.1.2. Partisi

E.2.1. Propor
pening
tenag
E.2.2. Propor
person
belum
E.3.1. Propor
BOS s
E.3.2. Indeks
SDS s
ketepa
keleng
baik

A.2. Kemampuan numerasi rendah


Indikator dalam Dimensi Indika
(1,72)
A.2.1. Kompetensi pada domain Bilangan D.1.1. Manaj
rendah
A.2.2. Kompetensi pada domain Aljabar D.1.3. Aktiva

7 0
rendah (1,87)
A.2.3. Kompetensi pada domain Geometri D.2.1. Belaja
rendah belum
A.2.4. Kompetensi pada domain Data dan D.2.2. Reflek
Ketidakpastian rendah belum
A.2.5. Kompetensi mengetahui (L1) rendah D.2.3. Pener
belum
A.2.6. Kompetensi menerapkan (L2) rendah D.3.1. Visi M
(57,42
A.2.7. Kompetensi menalar (L3) rendah D.3.2. Penge
belum
D.3.3. Dukun
belum
Indikator Dimen
D.10.1 Layan
.
D.10.2 Layan
. cerdas
belum
D.10.3 Sikap
. baik
Indikator Dimen
C.2.1. % gur
C.2.2. % K
kurang
C.3.1. Penge
(terma
C.3.3. Manaj
C.5.1. Kompe
baik
Indikator Dimen
E.1.1. Partisi
E.1.2. Partisi
E.2.1. Propor
pening
tenag
E.2.2. Propor
person

7 0
belum
E.3.1. Propor
BOS s
E.3.2. Indeks
SDS s
ketepa
keleng
baik

A.3. Karakter Indikator dalam Dimensi Indika


A.3.1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang D.1.1. Manaj
Maha Esa, dan Berakhlak Mulia belum
baik
A.3.2. Gotong Royong belum baik D.1.3. Aktiva
(1,87)
A.3.3. Kreativitas belum baik D.2.1. Belaja
belum
A.3.4. Nalar Kritis belum baik D.2.2. Reflek
belum
A.3.5. Kebinekaan global belum baik D.2.3. Pener
belum
A.3.6. Kemandirian belum baik D.3.1. Visi M
(57,42
D.3.2. Penge
belum
D.3.3. Dukun
belum
Indikator Dimen
D.10.1 Layan
.
D.10.2 Layan
. cerdas
belum
D.10.3 Sikap
. baik
Indikator Dimen
C.2.1. % gur
C.2.2. % K
kurang

7 0
C.3.1. Penge
(terma
C.3.3. Manaj
C.5.1. Kompe
baik
Indikator Dimen
E.1.1. Partisi
E.1.2. Partisi
E.2.1. Propor
pening
tenag
E.2.2. Propor
person
belum
E.3.1. Propor
BOS s
E.3.2. Indeks
SDS s
ketepa
keleng
baik

D.4. Iklim Keamanan Sekolah Indikator dalam Dimensi Indika


D.4.1. Kesejahteraan psikologis murid kurang D.1.1. Manaj
baik
D.4.2. Kesejahteraan psikologis guru kurang D.1.3. Aktiva
baik (1,87)
D.2.1. Belaja
belum
D.2.2. Reflek
belum
D.2.3. Pener
belum
D.3.1. Visi M
(57,42
D.3.2. Penge
belum
D.3.3. Dukun
belum

7 0
Indikator Dimen
D.10.1 Layan
.
D.10.2 Layan
. cerdas
belum
D.10.3 Sikap
. baik
Indikator Dimen
C.2.1. % gur
C.2.2. % K
kurang
C.3.1. Penge
(terma
C.3.3. Manaj
C.5.1. Kompe
baik
Indikator Dimen
E.1.1. Partisi
E.1.2. Partisi
E.2.1. Propor
pening
tenag
E.2.2. Propor
person
belum
E.3.1. Propor
BOS s
E.3.2. Indeks
SDS s
ketepa
keleng
baik

D.8. Iklim Kebinekaan Indikator dalam Dimensi Indika


D.8.1. Toleransi agama dan budaya belum baik D.1.1. Manaj
D.8.3. Dukungan atas kesetaraan agama dan D.1.3. Aktiva
budaya belum baik (1,87)

7 0
D.2.1. Belaja
belum
D.2.2. Reflek
belum
D.2.3. Pener
belum
D.3.1. Visi M
(57,42
D.3.2. Penge
belum
D.3.3. Dukun
belum
Indikator Dimen
D.10.1 Layan
.
D.10.2 Layan
. cerdas
belum
D.10.3 Sikap
. baik
Indikator Dimen
C.2.1. % gur
C.2.2. % K
kurang
C.3.1. Penge
(terma
C.3.3. Manaj
C.5.1. Kompe
baik
Indikator Dimen
E.1.1. Partisi
E.1.2. Partisi
E.2.1. Propor
pening
tenag
E.2.2. Propor
person
belum

7 0
E.3.1. Propor
BOS s
E.3.2. Indeks
SDS s
ketepa
keleng
baik

7 0
7 0
( dalam Bab III ini juga hanya sekedar inspirasi dan tidak lengkap,
ketepatan menetapkan relasi antara masalah, akar masalah, dan
benahi/kegiatan, sangat menentukan kualitas RKJM, RKT, dan RKAS )

Bab III
IDENTIFIKASI REFLEKSI DAN BENAHI

A. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini dilaksanakan dengan mengidentifikasi indikator yang
bermasalah, direlasikan dengan indikator prioritas Kemdikbudristek
bagi satuan pendidikan sebagai fokus untuk meningkatkan kualitas
layanan sebagai indikator yang perlu diprioritaskan, dan indikator
yang akan diintervensi.
Tahap identifikasi memilih dan menetapkan indikator yang bermasalah
data diperoleh dari indikator dalam rapor pendidikan level 1, kemudian
dihubungkan indikator prioritas, dan semua indikator yang akan
diintervensi, baik yang prioritas Kemendikbudristek maupun prioritas
sekolah.

7 0
Identifikasi Masalah

Indikat
Identifikasi yang Bermasalah Indikator Prioritas
Di
No Indikator No Indikator No
A.1. Kemampuan literasi rendah A.1. Kemampuan literasi A.1. Kemamp
A.2. Kemampuan numerasi A.2. Kemampuan numerasi A.2. Kemamp
rendah
A.3. Karakter perlu A.3. Karakter A.3. Karakte
dikembangkan
C.2. Proporsi GTK penggerak - - -
C.3. Pengalaman pelatihan GTK - - C.3. Pengala
C.5. Nilai uji kompetensi guru - - -
C.8. Pemenuhan kebutuhan Guru - - -
D.1. Kualitas pembelajaran - - D.1 Kualitas
.
D.2. Refleksi dan perbaikan - - D.2 Refleksi
pembelajaran oleh guru . pembela
D.3. Kepemimpinan instruksional - - D.3 Kepemim
.
D.4. Iklim keamanan sekolah D.4. Iklim keamanan sekolah D.4 Iklim ke
.
D.6. Iklim Kesetaraan Gender - - -
D.8. Iklim Kebinekaan D.8. Iklim Kebinekaan D.8 Iklim Ke
.
D.10 Iklim Inklusivitas - - -
.
E.1. Partisipasi warga sekolah - - -
E.2. Proporsi pemanfaatan - - E.2. Proporsi
sumber daya sekolah untuk sumber
peningkatan mutu peningk
E.3. Pemanfaatan TIK untuk - - -

7 0
pengelolaan anggaran

7 0
B. Refleksi
Pada tahap refleksi dilakukan dengan mencari akar masalah dari
masalah yang telah ditetapkan dalam tahap identifikasi. Masalah
diperoleh dari indikator yang akan diintervensi dalam Bab III
A.Identifikasi Masalah. Akar masalah diperoleh dari Bab II B Analisis
Masalah dan Akar Masalah, baik yang diperoleh dari dalam dimensi
dan dalam dimensi lain.

7 0
Refleksi dan Benahi

Masalah
Akar Masalah/Hasil Refleksi B
( Indikator yang akan Diintervensi )
No Indikator ( level 1 ) No Indikator ( level 2 ) Program dan

A.1 Kemampuan literasi A.1.1. Kompetensi membaca teks informasi 1. Pemanfaatan pla
. rendah (2.06) rendah (66,58) merdeka menga
A.1.4. Kompetensi menginterpretasi dan peningkatan kapa
memahami isi teks (L2) rendah kepala sekolah te
(64,51) literasi, numera
A.1.5. Kompetensi mengevaluasi dan karakter.
merefleksikan isi teks (L3) rendah 2. Penguatan pemb
(61,49) numerasi, karakte
A.2 Kemampuan numerasi A.2.1. Kompetensi pada domain Bilangan menggunakan mo
rendah numerasi, dan k
. rendah (1,72) sumber lainnya
A.2.2. Kompetensi pada domain Aljabar
rendah platform merdek
A.2.3. Kompetensi pada domain Geometri 3. Kegiatan memba
rendah mendiskusikan
A.2.4. Kompetensi pada domain Data dan dari berbagai sum
Ketidakpastian rendah secara rutin oleh
A.2.5. Kompetensi mengetahui (L1) rendah 4. Pembentukan da
A.2.6. Kompetensi menerapkan (L2) rendah komunitas bela
peningkatan kom
A.2.7. Kompetensi menalar (L3) rendah
dan kepala sekola
A.3 Karakter (perlu A.3.1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
berbagi pengetah
. dikembangkan) yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
terkait literasi, n
belum baik
karakter , kuali
A.3.2. Gotong Royong belum baik
pembelajaran, k
A.3.3. Kreativitas belum baik
melakukan refle
A.3.4. Nalar Kritis belum baik
keamanan, dan
A.3.5. Kebinekaan global belum baik kebinekaan
A.3.6. Kemandirian belum baik 5. Refleksi pembe
guru dan kepala s
E.1.1. Partisipasi orang tua belum baik mengidentifikasi
E.1.2. Partisipasi murid belum baik dalam pembelaja
C.3.1. Pengetahuan bidang studi (termasuk numerasi, dan k
C.3. Pengalaman pelatihan GTK

7 0
magang untuk SMK) dengan melibatka
C.3.3. Manajerial kepentingan seko
C.5.1. Kompetensi pedagogik kurang baik 6. Penyusunan da
(52.09) kurikulum oper
E.2.1. Proporsi pembelanjaan peningkatan pendidikan yang
mutu guru dan tenaga kependidikan peningkatan liter
belum baik dan profil pelaj
D.1.1 Manajemen kelas belum baik (2) sesuai dengan ke
D.1. Kualitas pembelajaran dan kondisi sekola
.
D.1.3 Aktivasi kognitif belum baik (1,87) 7. Pelatihan guru da
. sekolah serta pem
D.2.1 Belajar tentang pembelajaran belum terkait iklim keam
D.2. Refleksi dan perbaikan dan iklim kebinek
pembelajaran oleh guru . baik (50,78)
8. Sekolah mengado
D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar belum ROOTS untuk pen
. baik (52,24) perundungan dan
D.2.3 Penerapan praktik inovatif belum berbasis sekolah
. baik (54,58) 9. Pembuatan perat
D.3. Kepemimpinan instruksional D.3.1 Visi Misi Sekolah belum baik (57,42) tertib sekolah ter
. perundungan, kek
D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah belum intoleransi dan pe
. baik (51,17) penggunaan nark
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru belum 10. Kegiatan pem
. baik (49,97) dengan menonto
D.4 Iklim keamanan sekolah D.4.1 Kesejahteraan psikologis murid terkait materi pen
. kurang baik intoleransi, pengu
.
keberagaman, ke
D.4.2 Kesejahteraan psikologis guru kurang
global, akhlak mu
. baik
inklusivitas
D.8 Iklim Kebinekaan D.8.1 Toleransi agama dan budaya belum
11. Penyesuaian
. . baik tujuan sekolah.
D.8.3 Dukungan atas kesetaraan agama 12. Mendorong K
. dan budaya belum baik mengikuti Program
E.2. Proporsi pemanfaatan sumber E.2.1. Proporsi pembelanjaan peningkatan Penggerak
mutu guru dan tenaga kependidikan 13. Melibatkan o
daya sekolah untuk
belum baik dalam kegiatan li
peningkatan mutu baca)
E.2.2. Proporsi pembelanjaan non personil 14. Mengadakan
mutu pembelajaran belum baik berbasis literasi d

7 0
siswa .
15. Menyusun an
kegiatan peningk
16. Mengalokasik
untuk peningkata
perpustakaan
17. Menyusun RK
RKAS yang sesua
tujuan sekolah

7 0
Bab IV
Rencana Kerja Jangka Menengah

A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah


Prinsip penyusunan visi, misi, dan tujuan sekolah disesuaikan dengan
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah 2022, dengan
konten mengikuti Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022,
khususnya dalam pasal 5 dan 7, dan disesuaikan dengan karakteristik
sekolah serta pendapat para pemangku kepentingan.

1. Visi Sekolah
Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia; berkarakter
Pancasila; memiliki kompetensi literasi dan numerasi untuk
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
( sesuai dengan pasal 5 ayat (2) Permendikbudristek Nomor 5
Tahun 2022 ttg SKL )

Indikator Visi :
a. Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
b. Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia
c. Terwujudnya lulusan yang berkebinekaan global
d. Terwujudnya lulusan yang bergotong royong
e. Terwujudnya lulusan yang mandiri
f. Terwujudnya lulusan yang bernalar kritis
g. Terwujudnya lulusan yang kreatif
h. Terwujudnya lulusan yang memiliki kompetensi literasi
i. Terwujudnya lulusan yang memiliki kompetensi numerasi
( indikator visi ini muatan yang pada pasal 7 ayat (a) sampai
dengan pasal 7 ayat (h) Permendikbudristek Nomor 5 tahun 2022
ttg SKL )

2. Misi Sekolah
a. Mewujudkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
b. Mewujudkan lulusan yang berakhlak mulia
c. Mewujudkan lulusan yang berkebhinekaan global
d. Mewujudkan lulusan yang bergotong royong
e. Mewujudkan lulusan yang mandiri
f. Mewujudkan lulusan yang bernalar kritis
g. Mewujudkan lulusan yang kreatif
h. Mewujudkan lulusan yang memiliki kompetensi literasi
i. Mewujudkan lulusan yang memiliki kompetensi numerasi

3. Tujuan Sekolah ( memenuhi SMART )


( dalam merumuskan tujuan sekolah konten yang digunakan pasal
7 (a) s.d. 7 (h) Permendikbudristek no 5 tahun 2022 ttg SKL )
a. Pada akhir fase D peserta didik SMP ......memiliki sikap dan
perilaku mencintai Tuhan Yang Maha Esa, memahami kehadiran

7 0

Anda mungkin juga menyukai