Anda di halaman 1dari 15

” INVESTASI DALAM PERSEDIAAN ”

Makalah Untuk Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Oleh:

Dini Agustin H (202213229)

Yoana Imelda Kartika (202213231)

Prodi : Pengantar Akuntansi II

Semester :3 (tiga)

Kelas : 3H

UNIVERSITAS ABDURAHMAN SALEH


SITUBONDO FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN
2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-NYA lah sehingga makalah “Investasi dalam Persediaan” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen keuangan
Dalam upaya Meningkatkan wawasan dan meningkatkan kemampuan Mahasiswa.

Berpijak dari dorongan keikut sertaan dengan adanya sebuah makalah ini, mudah
mudahan dapat membantu teman –teman khususnya dan para pembaca umumnya untuk
dapat menambah wawsan yang baru.

Penulisan dan perbaikan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin.

Namun, karena keterbatasan waktu, tentunya laporan ini jauh dari kata kesempurnaan.
Semoga makalah ini turut memberi andil dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan
wawasan.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan, kami penyusun menyadari bahwa tiada
karya manusia yang sempurna. harapan penyusun, semoga makalah ini dapat diterima oleh
pembaca serta dapat pula memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

Situbondo, 7 oktober 2023

2
DAFTAR ISI

Dini Agustin H (202213229).............................................................................................................1


Yoana Imelda Kartika (202213231)..................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4
1.3 TUJUAN...............................................................................................................................5
1.4 MANFAAT...........................................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................................5
3.1 Pengertian Persediaan.....................................................................................................5
3.2 Jenis-jenis Persediaan.............................................................................................................5
1. Persediaan bahan mentah (raw materials).............................................................................6
2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts / componen)............................6
3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies).........................................................6
4. Persediaan dalam proses (work in process)............................................................................6
5. Persediaan barang jadi (finished goods).................................................................................6
3.3 MANAJEMEN PERSEDIAAN............................................................................................6
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................12
3.3 KESIMPULAN..................................................................................................................12
3.4 KRITIK & SARAN...........................................................................................................13

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perusahaan memiliki persediaan sebagai elemen utama dari modal kerja yang
bertujuan untuk menjaga kelancaran operasinya Persediaan yang tinggi memungkinkan
perusahaan memenuhi permintaan yang mendadak dan juga akan menyebabkan perusahaan
memerlukan modal kerja yang makin besa. Akan tetapi jika perusahaan mampu
memprediksi dengan tepat kebutuhan akan bahan baku atau barang jadi perusahaan bisa
menyediakan persediaan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang diperlukan
reliabilitas system informasi dan system pengadaan mampu menekan jumlah persediaan
pada waktu yang tidak diperlukan investasi persediaan yang terlalu besar dibandingkan
kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya penyimpanan dan
memperbesar kemungkinan kerugian kerusakan sehingga akan memperkecil keuntungan
perusahaan, Demikian pula sebaliknya jika investasi persediaan lebih kecil mempunyai
efek yang menekankan keuntungan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas maka masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Apa pengertian Persediaan dan Manajemen Persedian?


2) Apa saja jenis – jenis Persediaan ?
3) Apa itu Biaya inventory, EOQ, dan ROP?
4) Apa faktor – faktor yang mempengaruhi investasi dalam piutang?
5) Bagaimana proses penilaian resiko kredit dan penyaringan langganan?
6) Bagaimana cara menghitung tingkat perputaran piutang dan budget pengumpulan
piutang

1.3 TUJUAN

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dituliskan tujuan dari makalah ini sebagai berikut:

4
1. Yang paling utama tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk mencari serta
menambah pengetahuan serta wawasan yang luas.
2. Memahami lebih dalam lagi materi tentang investasi dalam persediaan

1.4 MANFAAT

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dituliskan manfaat dari makalah ini sebagai berikut:

1. Mendapatkan pengetahuan dan wawasan.


2. Mampu memecahkan suatu masalah yang timbul dari materi pembahasan.
3. Dapat menguraikan faktor – faktor yang mempengaruhi investasi dalam piutang
4. Dapat menunjukkan proses penilaian resiko kredit dan penyaringan langganan
5. Dapat berlatih menghitung tingkat perputaran piutang dan budget pengumpulan
piutang

5
BAB II PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Persediaan


Persediaan merupakan investasi paling besar dalam aktiva lancar untuk setiap
perusahaan,baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang. Persediaan
diperlukan untukdapat melakukan proses produksi, sedangkan barang jadi harus selalu
tersedia sebagai buffer stock agar memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan
yang timbul.Perusahaan merupakan aset perusahaan yang selalu mengalami
perputaran danperubahan. Pengertian persediaan merupakan barang barang yang dimiliki
oleh perusahaan yang diperoleh dari pembelian atau hasil produksi sendiri yang bertujuan
untuk dijual kembali kepada konsumen.
Manajemen persediaan

3.2 Jenis-jenis Persediaan


Pada setiap jenis persediaan, memiliki karakteristik tersendiri serta cara pengelolaan yang
berbeda-beda. Dibawah ini akan diuraikan jenis-jenis persediaan berdasarkan teori dan
konsep menurut Handoko (1999: 334) yang mengelompokkan berdasarkan bentuk fisiknya
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Persediaan bahan mentah (raw materials)
Persediaan bahan mentah adalah persediaan yang berupa barang berwujud, antara lain seperti
besi, kayu serta komponen-komponen lain yang digunakan didalam proses produksi.
2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts / componen)
Persediaan komponen-komponen rakitan adalah persediaan barang-barang yang terdiri dari
komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain secara langsung dapat dirakit
menjadi suatu produk.
3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies)
Persediaan bahan pembantu atau penolong adalah persediaan barang-barang yang diperlukan
dalam proses produksi, akan tetapi bukan termasuk bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan dalam proses (work in process)
Persediaan dalam proses adalah persediaan barang-barang keluaran dari tiap-tiap bagian
dalam proses produksi atau telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses
lebih lanjut menjadi barang jadi.
5. Persediaan barang jadi (finished goods)
Persediaan barang jadi adalah persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau
diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim kepada pelanggan (customer).

6
3.3 MANAJEMEN PERSEDIAAN
meruapakan proses pengendalian atau pengaturan terhadap tingkat persediaan yang tepat agar
jumlahnya proporsional (tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah) dan akan menyebabkan
masalah yakni sebagai berikut:
1. persediaan terlalu tinggi
 Biaya penyimpanan tinggi
 Biaya bunga tinggi
 Biaya pemeliharaan di gudang lebih besar
 Kerugian karna kerusakan, kualitas turun dankeausan lebih berpotens
 Memperkecil keuntungan perusahaan
2. persediaan terlalu rendah
 Proses produksi terganggu
 Perusahaan tidak dapat bekerja dengan fullcapacity (aset dan tenaga kerja tidak
bekerja secara maksimal)
 Penurunan penjualanPerusahaan tidak dapat memenuhi permintaankonsumen
 turunnya laba perusahaan

3.4 FAKTOR INVESTASI PERSEDIAAN

1.Tingkat penjualan
Semakin tinggi omset penjualan, maka investasi terhadap persediaan semakin besar
2. sifat teknis dan produksi
 produksi berdasarkan pesanan
 produksi secara massal
3. waktu produksi
Semakin lama proses produksi maka jumlah barang dalam proses akan semakin tinggi
4. daya tahan bahan baku dan produk akhir
 barang tahan lama dapat melakukan persediaan
 barang tidak tahan lama akan persediaan rendah
 barang musiman dapat melakukan persedian tinggi sesuai pada musimnya
5. waktu pembelian dan pengiriman

7
3.5 TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN

Perputaran barang dagangan

Rumusnya
penjualan bersih
Iventory turnover =
persediaan rata rata

Atau
harga pokok penjualan
Iventory turnover =
persediaan rata rata

persediaan awal + persediaan akhir


Persediaan rata rata = 2

Hari rata rata barang disimpan = 360 hari perputaran persediaan

3.6 PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Pengendalian persediaan merupakan menjaga biaya keseluruhan yang terkait persediaan


dengan memiliki persediaan sedikit mungkin tanpa menimbulkan masalah. Inventory
control disebut juga stock control. Pengendalian persediaan merupakan bagian yang penting
dalam bisnis. Mengendalikan persediaan dengan baik adalah menjaga keseimbangan setiap
waktu dengan memiliki persediaan yang optimal untuk memaksimalkan keuntungan.
Jumlah persediaan yang besar akan menimbulkan biaya yaitu biaya penyimpanan
persediaan sehingga keuntungan perusahaan berkurang. Selain itu, barang juga dapat rusak
jika tidak disimpan dengan baik.

A. Faktor faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengendalian Perusahaan barang


dagang (persediaan barang dagang) yaitu :

 kemampuan menjual
 biaya pemesanan
 biaya pengiriman
 biaya penyimpanan
 waktu pembelian hingga barang diterima
 harga

8
B. pengendalian perusahan manufaktur (persediaan bahan baku) yaitu
mempertimbangkan jumlah kebutuhan bahan baku yang harus tersedia dalam perusahaan.

Pengadaan bahan baku

Metode dalam pengadaan bahan baku diperusahaan manufaktur:

 pembelian secara sekaligus


 pembelian secara bertahap
 pembelian secara metode EOQ
 pembelian secara JIT

4.1 BIAYA INVENTORY

Inventory cost adalah biaya persediaan barang dimana persediaan barang tersebut
merupakan persediaan periode sebelumnya. Biaya ini dapat berupa biaya saat proses
pemesanan barang, biaya penerimaan barang dan biaya pembayaran barang yang dipesan
dari supplier.

4.2 METODE EOQ

Economical Order Quantity (EOQ)

Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku secara ekonomis

Kuantitas bahan baku dapat diperoleh dengan. biaya minimum atau jumlah pembelian yang
optimal.

Asumsi EOQ

Biaya Pemesanan = Biaya Penyimpanan

1. BIAYA PEMESANAN

 Biaya persiapan
 Biaya pengiriman
 Biaya penerimaan
 Biaya proses pembayaran dll.

2. BIAYA PENYIMPANAN

 Biaya sewa
 gedung

9
 Biaya pemeliharaan
 Biaya asusransi
 Biaya modal dll

Syarat Pembelian Metoda EOQ

1. Harga pembelian bahan per unitnya konstan


2. Setiap saat kita membutuhkan bahan mentah selalu tersedia di pasar
3. Jumlah produksi yang menggunakan bahan mentah tersebut stabil yang ini
berartikebutuhan bahan mentah tersebut relatif stabil sepanjang tahun
PERHITUNGAN EOQ
Rumus


EOQ = 2 xRxS
pXl
R = jumlah (dalam unit) yang dibutuhkan selama satu periode

S = Biaya pemesanan setiap kali memesan bahan baku


P =Harga pembelian per unit yang dibayar
L = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan (Dalam persentase)

4.3 ROP atau Re Order Point

adalah keputusan mengenai kapan perusahaan akan mengajukan pemesanan kembali.


Pengendalian persediaan metode ROP atau biasa di sebut Re Order Point (titik pemesanan
ulang/pemesan kembali) . Perusahaan dapat menentukan kapan akan melakukan pemesan
ulang atau pemesanan kembali. Perlunya suatu tenggang waktu tertentu untuk mengirimkan
barang-barang yang dipesan karena mungkin produsen barang yang dipesan tidak mempunyai
cukup persediaan pada saat pesanan datang. Kriteria ROP adalah tenggang waktu antara saat
dilakukan pemesanan dengan saat barang datang (lead time). Hal ini perusahaan harus
mengamati secara terus-menerus tingkat persediaan sampai re order point tercapai .

4.4 MANAJEMEN PIUTANG

4.4.1 PENGERTIAN PIUTANG

Aset perusahaan yang menunjukkan jumlah tagihan yang dimiliki oleh perusahaan sebagai
hasil dari penjualan barang dan jasa di dalam kegiatan usahanya. Adanya Piutang

10
menunjukkan dalam menerapkan bahwa kebijakan sebuag perusahaan perusahaan tersebut
kredit untuk para konsumen/pelanggan.

4.4.2 TUJUAN INVESTASI PIUTANG

 Meningkatkan volume penjualan


 Untuk meningkatkan laba perusahaan
 Bentuk persiapan dalam menghadapi persaingan bisnis

4.4.3 FAKTOR-FAKTOR PENENTU BESARNYA INVESTASI PIUTANG

 Volume penjualan kredit maksutnya jika proporsi penjualan kredit naik maka dana
dalam piutang juga naik, resiko naik dan profitpun akan mengalami kenaikan
 Syarat pembayaran penjualan kredit
Terdapat 2 alternatif:
1. Dengan ketat →piutang kecil (perusahaan sangat selektif)
2. Dengan lunak → piutang besar (perusahaaan kurang selektif)
 Ketentuan tentang pembatasan kredit
(naik) plafon kredit →(naik) dana dalam piutang
Makin selektif →(turun) dana dalam piutang
 Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang
Pengumpulan piutang secara aktif, biaya pengumpulan piutangnya besar (dengan
syarat biaya tambahan tidak melampaui besarnya tambahan revenue)
 Kebiasaan membayar dari pelanggan
Kebiasaan untuk membayar dengan menggunkan kesempatan mendapatkan cash
discount atau tidak menggunakan kesempatan tersebut

4.4.4 PENILAIAN RISIKO KREDIT

Risiko kredit merupakan resiko tidak terbayarnya kredit/piutang yang telah diberikan kepada
pelanggan/konsumen.

Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para
langganan kita. Sebelum perusahaan memutuskan untuk menyetujui permintaan atau

11
penambahan kredit oleh para langganan perlulah kita mengadakan evaluasi resiko kredit dan
para langganan tersebut. Untuk menilai resiko kredit, kredit manager harus
memepertimbangkan berbagai faktor yang menentukan besar kecilnya kredit tersebut. Pada
umumnya bank atau perusahaan dalam mengadakan penilaian resiko kredit adalah dengan
memperhatikan 5 C.

Terdapat Evaluasi risiko kredit melalui "5C" yaitu

1. Collateral
2. Conditions
3. Character
4. Capacity
5. Capital

Penentuan besarnya risiko piutang yang ditanggung perusahaan yaitu Penentuan batasan
besar risiko tanggungan Mengakui tanggungan risiko sebagai cadangan kerugian piutang.

4.5 PERPUTARAN PIUTANG

Pearan piutang (Turnover Receivable) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
beberapa lama penagihan piutang selama satu periode. Periode perputaran piutang
bergantung pada rantang waktu (panjang pendeknya) yang dipersyaratkan dalam pembayaran
kredit Tingkat perputaran piutang dapat diketahui dengan membagi jumlah penjualan kredit
selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang

Rumusnya

penjualan kredit bersih


Perputaran piutang =
jumlah rata rata piutang

360 hari
Hari rata rata pengumpulan =
perputaran piutang

12
BAB IV PENUTUP

3.3 KESIMPULAN

disimpulkan Persediaan adalah jumlah produk yang dimiliki perusahaan yang tersedia
untuk dibeli. Kumpulan barang ini pada akhirnya akan dijual kepada pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan.

Ada beberapa jenis persediaan yang perlu kenal jika Anda adalah seorang pemilik bisnis.

 Persediaan bahan baku mengacu pada barang yang digunakan untuk membuat
produk atau persediaan perusahaan.
 Persediaan barang dalam proses mengacu pada barang yang belum selesai atau
sepenuhnya diproduksi
 Persediaan barang jadi mengacu pada produk atau persediaan yang siap dijual oleh
perusahaan

Memantau persediaan agar terus sesuai kebutuhan adalah hal yang sangat penting jika
Anda memiliki bisnis yang menjual suatu barang yang bisa rusak atau kedaluarsa. Masalah
lain terjadi pada persediaan ketika, Anda memiliki banyak cabang dan gudang karena Anda
kesulitan memantau nilai persediaan secara up to date. Jika sudah begini, bisnis Anda akan
mendapatkan kerugian karena persediaan yang tidak terjual, rusak atau kedaluarsa.

Rasio perputaran persediaan adalah rasio yang mencerminkan kecepatan persediaan yang
ada di gudang perusahaan terjual kepada konsumen atau pelanggan. Semakin besar rasio
perputaran persediaan semakin baik, karena berarti semakin cepat perusahaan mampu
menjual barang persediaan berarti semakin cepat pula perusahaan menghasilkan
pendapatan. Rasio perputaran persediaan dinyatakan dalam satuan kali atau persentase

13
3.4 KRITIK & SARAN
Memantau persediaan agar terus sesuai kebutuhan adalah hal yang sangat penting jika Anda
memiliki bisnis yang menjual suatu barang yang bisa rusak atau kedaharsa supaya Anda
tidak mengalami kerugian karena barang yang rusak ataupun kadaluarsa.

kami selaku penulis berharap memberi pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat
menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada penulis sendiri. Hanya sampai
disinilah kemampuan kami dalam membahas makalah ini. semogamakalah ini memberikan
manfaat pada penulis dan para pembaca

14
DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad. 1996. Kumpulan Soal dan Penyelesaiannya: Manajemen Keuangan Teori
Save Share dan Penerapan (edisi ke-3). Yogyakarta: BPFE Husnan, Suad dan Pudjiastuti,
Enny. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (edisi ke-5). Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Riyanto, Bambang 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (edisi ke-4). Yogyakarta:
BPFE

15

Anda mungkin juga menyukai