Investasi Dalam Persediaan Manajemen Keuangan
Investasi Dalam Persediaan Manajemen Keuangan
Oleh:
Semester :3 (tiga)
Kelas : 3H
PRODI MANAJEMEN
2023
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji serta syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-NYA lah sehingga makalah “Investasi dalam Persediaan” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen keuangan
Dalam upaya Meningkatkan wawasan dan meningkatkan kemampuan Mahasiswa.
Berpijak dari dorongan keikut sertaan dengan adanya sebuah makalah ini, mudah
mudahan dapat membantu teman –teman khususnya dan para pembaca umumnya untuk
dapat menambah wawsan yang baru.
Namun, karena keterbatasan waktu, tentunya laporan ini jauh dari kata kesempurnaan.
Semoga makalah ini turut memberi andil dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan
wawasan.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan, kami penyusun menyadari bahwa tiada
karya manusia yang sempurna. harapan penyusun, semoga makalah ini dapat diterima oleh
pembaca serta dapat pula memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Berdasarkan uraian di atas maka masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.3 TUJUAN
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dituliskan tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
4
1. Yang paling utama tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk mencari serta
menambah pengetahuan serta wawasan yang luas.
2. Memahami lebih dalam lagi materi tentang investasi dalam persediaan
1.4 MANFAAT
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dituliskan manfaat dari makalah ini sebagai berikut:
5
BAB II PEMBAHASAN
6
3.3 MANAJEMEN PERSEDIAAN
meruapakan proses pengendalian atau pengaturan terhadap tingkat persediaan yang tepat agar
jumlahnya proporsional (tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah) dan akan menyebabkan
masalah yakni sebagai berikut:
1. persediaan terlalu tinggi
Biaya penyimpanan tinggi
Biaya bunga tinggi
Biaya pemeliharaan di gudang lebih besar
Kerugian karna kerusakan, kualitas turun dankeausan lebih berpotens
Memperkecil keuntungan perusahaan
2. persediaan terlalu rendah
Proses produksi terganggu
Perusahaan tidak dapat bekerja dengan fullcapacity (aset dan tenaga kerja tidak
bekerja secara maksimal)
Penurunan penjualanPerusahaan tidak dapat memenuhi permintaankonsumen
turunnya laba perusahaan
1.Tingkat penjualan
Semakin tinggi omset penjualan, maka investasi terhadap persediaan semakin besar
2. sifat teknis dan produksi
produksi berdasarkan pesanan
produksi secara massal
3. waktu produksi
Semakin lama proses produksi maka jumlah barang dalam proses akan semakin tinggi
4. daya tahan bahan baku dan produk akhir
barang tahan lama dapat melakukan persediaan
barang tidak tahan lama akan persediaan rendah
barang musiman dapat melakukan persedian tinggi sesuai pada musimnya
5. waktu pembelian dan pengiriman
7
3.5 TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN
Rumusnya
penjualan bersih
Iventory turnover =
persediaan rata rata
Atau
harga pokok penjualan
Iventory turnover =
persediaan rata rata
kemampuan menjual
biaya pemesanan
biaya pengiriman
biaya penyimpanan
waktu pembelian hingga barang diterima
harga
8
B. pengendalian perusahan manufaktur (persediaan bahan baku) yaitu
mempertimbangkan jumlah kebutuhan bahan baku yang harus tersedia dalam perusahaan.
Inventory cost adalah biaya persediaan barang dimana persediaan barang tersebut
merupakan persediaan periode sebelumnya. Biaya ini dapat berupa biaya saat proses
pemesanan barang, biaya penerimaan barang dan biaya pembayaran barang yang dipesan
dari supplier.
Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku secara ekonomis
Kuantitas bahan baku dapat diperoleh dengan. biaya minimum atau jumlah pembelian yang
optimal.
Asumsi EOQ
1. BIAYA PEMESANAN
Biaya persiapan
Biaya pengiriman
Biaya penerimaan
Biaya proses pembayaran dll.
2. BIAYA PENYIMPANAN
Biaya sewa
gedung
9
Biaya pemeliharaan
Biaya asusransi
Biaya modal dll
√
EOQ = 2 xRxS
pXl
R = jumlah (dalam unit) yang dibutuhkan selama satu periode
Aset perusahaan yang menunjukkan jumlah tagihan yang dimiliki oleh perusahaan sebagai
hasil dari penjualan barang dan jasa di dalam kegiatan usahanya. Adanya Piutang
10
menunjukkan dalam menerapkan bahwa kebijakan sebuag perusahaan perusahaan tersebut
kredit untuk para konsumen/pelanggan.
Volume penjualan kredit maksutnya jika proporsi penjualan kredit naik maka dana
dalam piutang juga naik, resiko naik dan profitpun akan mengalami kenaikan
Syarat pembayaran penjualan kredit
Terdapat 2 alternatif:
1. Dengan ketat →piutang kecil (perusahaan sangat selektif)
2. Dengan lunak → piutang besar (perusahaaan kurang selektif)
Ketentuan tentang pembatasan kredit
(naik) plafon kredit →(naik) dana dalam piutang
Makin selektif →(turun) dana dalam piutang
Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang
Pengumpulan piutang secara aktif, biaya pengumpulan piutangnya besar (dengan
syarat biaya tambahan tidak melampaui besarnya tambahan revenue)
Kebiasaan membayar dari pelanggan
Kebiasaan untuk membayar dengan menggunkan kesempatan mendapatkan cash
discount atau tidak menggunakan kesempatan tersebut
Risiko kredit merupakan resiko tidak terbayarnya kredit/piutang yang telah diberikan kepada
pelanggan/konsumen.
Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para
langganan kita. Sebelum perusahaan memutuskan untuk menyetujui permintaan atau
11
penambahan kredit oleh para langganan perlulah kita mengadakan evaluasi resiko kredit dan
para langganan tersebut. Untuk menilai resiko kredit, kredit manager harus
memepertimbangkan berbagai faktor yang menentukan besar kecilnya kredit tersebut. Pada
umumnya bank atau perusahaan dalam mengadakan penilaian resiko kredit adalah dengan
memperhatikan 5 C.
1. Collateral
2. Conditions
3. Character
4. Capacity
5. Capital
Penentuan besarnya risiko piutang yang ditanggung perusahaan yaitu Penentuan batasan
besar risiko tanggungan Mengakui tanggungan risiko sebagai cadangan kerugian piutang.
Pearan piutang (Turnover Receivable) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
beberapa lama penagihan piutang selama satu periode. Periode perputaran piutang
bergantung pada rantang waktu (panjang pendeknya) yang dipersyaratkan dalam pembayaran
kredit Tingkat perputaran piutang dapat diketahui dengan membagi jumlah penjualan kredit
selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang
Rumusnya
360 hari
Hari rata rata pengumpulan =
perputaran piutang
12
BAB IV PENUTUP
3.3 KESIMPULAN
disimpulkan Persediaan adalah jumlah produk yang dimiliki perusahaan yang tersedia
untuk dibeli. Kumpulan barang ini pada akhirnya akan dijual kepada pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan.
Ada beberapa jenis persediaan yang perlu kenal jika Anda adalah seorang pemilik bisnis.
Persediaan bahan baku mengacu pada barang yang digunakan untuk membuat
produk atau persediaan perusahaan.
Persediaan barang dalam proses mengacu pada barang yang belum selesai atau
sepenuhnya diproduksi
Persediaan barang jadi mengacu pada produk atau persediaan yang siap dijual oleh
perusahaan
Memantau persediaan agar terus sesuai kebutuhan adalah hal yang sangat penting jika
Anda memiliki bisnis yang menjual suatu barang yang bisa rusak atau kedaluarsa. Masalah
lain terjadi pada persediaan ketika, Anda memiliki banyak cabang dan gudang karena Anda
kesulitan memantau nilai persediaan secara up to date. Jika sudah begini, bisnis Anda akan
mendapatkan kerugian karena persediaan yang tidak terjual, rusak atau kedaluarsa.
Rasio perputaran persediaan adalah rasio yang mencerminkan kecepatan persediaan yang
ada di gudang perusahaan terjual kepada konsumen atau pelanggan. Semakin besar rasio
perputaran persediaan semakin baik, karena berarti semakin cepat perusahaan mampu
menjual barang persediaan berarti semakin cepat pula perusahaan menghasilkan
pendapatan. Rasio perputaran persediaan dinyatakan dalam satuan kali atau persentase
13
3.4 KRITIK & SARAN
Memantau persediaan agar terus sesuai kebutuhan adalah hal yang sangat penting jika Anda
memiliki bisnis yang menjual suatu barang yang bisa rusak atau kedaharsa supaya Anda
tidak mengalami kerugian karena barang yang rusak ataupun kadaluarsa.
kami selaku penulis berharap memberi pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat
menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada penulis sendiri. Hanya sampai
disinilah kemampuan kami dalam membahas makalah ini. semogamakalah ini memberikan
manfaat pada penulis dan para pembaca
14
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad. 1996. Kumpulan Soal dan Penyelesaiannya: Manajemen Keuangan Teori
Save Share dan Penerapan (edisi ke-3). Yogyakarta: BPFE Husnan, Suad dan Pudjiastuti,
Enny. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (edisi ke-5). Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Riyanto, Bambang 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (edisi ke-4). Yogyakarta:
BPFE
15