Manajemen Keuangan - Ke 6
Manajemen Keuangan - Ke 6
Oleh Kelompok :
Achmad Anas
Agus zeinollah
PRODIMANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS ABDURRACHMAN SALEH
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
A. Simpulan …………………………………………………… 14
B. Rumusan Masalah
1. Piutang Wesel
Piutang wesel atau piutang pendapatan (pendapatan yang masih akan
diterima) dan dari aktiva lain adalah piutang yang tidak timbul dari
penjualan sehari-hari, karena piutang dagang berkaitan erat dengan
operasi perusahaan yang utama. Piutang wesel lebih formal dari
piutang dagang. Piutang wesel bisa juga timbul karena transaksi
peminjaman uang.
Wesel surat perintah yang ditulis oleh orang yang mempunyai tagihan,
dialamatkan kepada orang yang berutang, meminta agar jumlah uang
yang tertulis dalam surat tersebut dibayar pada tanggal yang telah
ditetapkan, kepada orang-orang yang namanya tertulis dalam surat
tersebut.
Bentuk surat wesel bias bermacam-macam, asalkan memenuhi
ketentuan-ketentuan yang termuat pada pasan 100 KUHD yang
memberikan batasan-batasan sebagai berikut:
Di dalam surat wesel harus terdapat tulisan “surat wesel”.
Surat wesel adalah perintah tak bersyarat untuk membayar uang
sejumlah tertentu.
Disebutkan nama orang yang harus membayar.
Ditentukan hari jatuh tempo atau hari pembayarannya.
Disebutkan tempat pembayarannya.
Disebutkan nama orang yang ditunjuk.
Dicantumkan tanggal dan tempat penarikan (pembuatan)
surat wesel.
Dibubuhi tandatangan orang yang menarik wesel.
Penandatangan wesel oleh pihak tertarik disebut akseptasi yang berarti
pengakuan dari pihak tertarik bahwa ia mengetahui akan kewajibannya
untuk membayar wesel sebagaimana tersebut dalam surat wesel
tersebut. Akseptasi atau tandatangan persetujuan dicantumkan pada
bagian pinggir atau di bagian bawah surat wesel. Dengan demikian
dalam surat wesel terdapat tiga pihak, yaitu: penarik, tertarik, dan
pemegang wesel.