Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang –

undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik

kontrapretasi yang langsung dapat ditujukan, dan yang dapat digunakan untuk

membayar pengeluaran umum. Pajak juga merupakan sumber anggaran

pendapatan negara yang paling pokok, dan merupakan hal yang paling

diprioritaskan, karena dengan pajak kebutuhan untuk pembangunan negara

dapat terbantu (Mardiasmo, 2018)

Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang

akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin

maupun pengeluaran pembangunan. Sebaiknya, bagi perusahaan, pajak

merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih (Jidar, 2018).

Setiap perusahaan menginginkan usahanya berjalan dengan lancar, baik

dalam upaya mengahasilkan barang dan jasa yang di produksinya serta

memenuhi kewajiban perusahaan tersebuh sehingga dapat mengoptimalkan

laba. Dimana dengan menghasilkan laba perusahaan dapat mempertahankan

pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Karena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk

mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaan. Namun di samping

itu perusahaan juga mempunyai beban yang dapat mengurangi laba dimana

salah satunya adalah beban pajak. Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak

kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba – rugi

pada suatu periode (Zahida, 2015).


Perencanaan pajak atau perencanaan pajak adalah meminimalisasi beban

pajak dengan tidak melanggar undang – undang perpajakan yang berlaku.

Pada umumnya, perencanaan pajak merujuk kepada proses pekerjaan usaha

dan transaksi wajib pajak supaya hutang pajak yang ditanggung berada dalam

jumlah minimal dan tidak melanggar peraturan perpajakan. Perencanaan pajak

terdapat perbedaan kepentingan antara wajib pajak dan pemerintah. Wajib

pajak berusaha untuk membayar pajak seminimal mungkin. Membayar pajak

berarti mengurangi kemampuan ekonomi wajib pajak. Di sisi lain, pemerintah

membutuhkan pajak sebagai dana membiayai pengeluaran dalam rangka

pembangunan negara. Oleh karena itu, wajib pajak diharapkan untuk

mengurangi beban pajaknya secara legal (Zahida, 2015).

Tujuan perencanaan pajak adalah bukanlah untuk menghindari

pembayaran pajak, tetapi merancang atau mengatur agar pajak yang

dibayarkan tidak lebih dari yang seharusnya. Sehingga dapat kita ketahui

tujuan pokok perencanaan pajak adalah mengurangi jumlah atau total pajak

yang harus dibayarkan oleh wajib pajak yang merupakan tindakan legal karena

penghematan pajak hanya dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang di

atur oleh undang – undang sehingga menjadi langkah yang tepat dalam

mengefisiensi pembayaran beban pajak terutang. Keuntungan perencanaan

pajak adalah memperkecil beban pajak yang harus dibayar (Zahida, 2015).

Minimalisasi beban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari

yang masih berada dalam bingkai peraturan perpajakan sampai dengan yang

melanggar peraturan perpajakan. Upaya meminimalkan pajak yang tidak


melanggar peraturan perpajakan dinamakan perencanaan pajak atau tax planning.

Umumnya perencanaan pajak merujuk pada proses merekayasa usaha dan

transaksi Wajib Pajak supaya utang pajak berada dalam jumlah yang minimal

tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Namun perencanaan pajak juga

dapat berkonotasi positif sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan

secara lengkap, benar, dan tepat waktu sehingga dapat menghindari pemborosan

sumber daya (Ambeno, 2019).

Perencanaan pajak umumnya selalu dimulai dengan meyakinkan apakah

suatu transaksi atau fenomena terkena pajak. Kalau fenomena tersebut terkena

pajak, apakah dapat digunakan untuk dikecualikan atau dikurangi jumlah

pajaknya, selanjutnya apakah pembayaran pajak dimaksud dapat ditunda

pembayarannya dan lain sebagainya. Oleh karena itu Wajib Pajak akan membuat

rencana pengenaan pajak atas setiap tindakan (taxable events) secara seksama.

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa tax planning adalah proses pengambilan

tax factor yang relevan dan non tax factor yang material untuk menentukan

apakah, kapan, bagaimana, dan dengan siapa (pihak mana) untuk melakukan

transaksi, operasi dan hubungan dagang yang memungkinkan tercapainya beban

pajak pada tax event yang serendah mungkin dan sejalan dengan tujuan

perusahaan (Romantis dkk, 2020).

PT. Tri Artha Mandiri adalah perusahaan pelaksanaan kontruski, PT. Tri

Artha Mandiri juga merupakan badan usaha berpengalaman yang mengerjakan


proyek nasional. Berikut data laporan pajak penghasilan tiga tahun terakhir PT.

Tri Artha Mandiri :

Tabel 1. Pajak Penghasilan PT. Tri Artha Mandiri, 2019-2021


No Tahun Pajak Penghasilan
1. 2019 678.332.000
2. 2020 659.732.200
3. 2021 696.752.632
Sumber: PT. Tri Artha Mandiri

Terdapat perbedaan kepentingan antara Wajib Pajak dengan pemerintah.

Wajib Pajak berusaha untuk membayar pajak sekecil mungkin karena dengan

membayar pajak berarti mengurangi kemampuan ekonomis Wajib Pajak. Di lain

pihak, pemerintah memerlukan dana untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintah, yang sebagian besar berasal dari penerimaan pajak. Perbedaan

kepentingan ini menyebabkan Wajib Pajak cenderung untuk mengurangi jumlah

pembayar pajak, baik secara legal maupun ilegal. Hal ini dimungkinkan jika ada

peluang yang dapat dimanfaatkan, baik karena kelemahan peraturan pajak

maupun sumber daya manusia (Suandy, 2016).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ambeno, 2019 dengan hasil

peneliitian “Strategi yang diusulkan penulis untuk mengoptimalkan perencanaan

pajak PT X adalah dengan menggunakan sistem pasca bayar untuk telepon seluler

karyawan. Strategi ini menghasilkan penghematan pajak sebesar Rp. 51.098.576”.

Penelitian Aryanti, 2013 dengan hasil penelitian “menghasilkan penghematan

pajak sebesar Rp 7.022.500,00. Aliran kas yang tersedia dari hasil penghematan

pajak tersebut dapat dimaksimalkan untuk mendukung kegiatan operasional

yang lain”, penelitian Erni, 2018 dengan hasil penelitian “strategi perencanaan

pajak yang dilakukan PT. Bumi Sarana Utama telah berjalan sesuai dengan
undang-undang sehingga tidak melanggar ketentuan yang berlaku dan terjadi

penghematan pajak sehingga penghasilan kena pajak berkurang dan menyebabkan

pajak penghasilan terutang”, Penelitian Wibisono 2021, dengan hasil penelitian

“menghasilkan penghematan pajak sebesar Rp7.022.500,00. Arus kas yang

tersedia dari penghematan pajak dapat dimaksimalkan untuk mendukung kegiatan

operasional”

Berdasarkan fenomena di atas pada penelitian ini, penulis akan mengkaji

mendalam mengenai penerapan perencanaan pajak. Berbeda dengan penelitian

sebelumnya, pada penelitian ini yang menjadi objek pajak yaitu penghasilan dari

pelaksanaan konstruksi yang dimana PT. Tri Artha Mandiri belum meminimalkan

pajak penghasilan yang mengacu pada peraturan perpajakan.

Berdasarkan hal tersebut dan mengingat pentingnya peranan perencanaan

pajak dalam satu perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan untuk Meminimalkan

Pembayaran di PT. Tri Artha Mandiri”.

Anda mungkin juga menyukai

  • Laprak Gis Ento KLP 3
    Laprak Gis Ento KLP 3
    Dokumen2 halaman
    Laprak Gis Ento KLP 3
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • Corona Virus
    Corona Virus
    Dokumen17 halaman
    Corona Virus
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • Bindo KLP 3
    Bindo KLP 3
    Dokumen9 halaman
    Bindo KLP 3
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • Makalah B.indo KLP 3
    Makalah B.indo KLP 3
    Dokumen6 halaman
    Makalah B.indo KLP 3
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • Ivasil Cantiksalsa
    Ivasil Cantiksalsa
    Dokumen9 halaman
    Ivasil Cantiksalsa
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • TERAPI APEL Utk Batu Empedu
    TERAPI APEL Utk Batu Empedu
    Dokumen1 halaman
    TERAPI APEL Utk Batu Empedu
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • Book 1
    Book 1
    Dokumen4 halaman
    Book 1
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • KLP 3 D4-1.a (B.indo)
    KLP 3 D4-1.a (B.indo)
    Dokumen3 halaman
    KLP 3 D4-1.a (B.indo)
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • Keterangan Penelitian
    Keterangan Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Keterangan Penelitian
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • Form Soal.
    Form Soal.
    Dokumen2 halaman
    Form Soal.
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • KLP 3 DSL
    KLP 3 DSL
    Dokumen12 halaman
    KLP 3 DSL
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat
  • English Teks
    English Teks
    Dokumen5 halaman
    English Teks
    Naurah Rayyani Sadly 21 XI mipa 4
    Belum ada peringkat