Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK PROSES

ANALISIS KONVERSI ASAM LEMAK MENJADI ESTER DALAM


REAKSI ESTERIFIKASI ASAM OLEAT MENGGUNAKAN KATALIS
ASAM PADAT

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
I. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mampu menyusun set perangkat esterifikasi antara asam oleat dan metanol
b. Mampu menentukan konversi asam oleat menjadi metil oleat
II. DASAR TEORI
Proses esterifikasi adalah suatu reaksi reversible antara suatu asam karboksilat dengan
suatu alkohol. Produk esterifikasi disebut ester yang mempunyai sifat yang khas yaitu
baunya yang harum. Sehingga pada umumnya digunakan sebagai pengharum (essence)
sintetis. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversible yang sangat lambat. Tetapi bila
menggunakan katalis asam sulfat atau asam klorida, kesetimbangan reaksi akan tercapai
dalam beberapa jam. Persamaan reaksinya diringkas sebagai berikut;

Esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah; struktur molekul


dari alkohol, suhu proses dan konsentrasi katalis maupun reaktan.

Dalam bidang katalisis heterogen, sifat asam-basa dari katalis padat dikenal banyak
mempengaruhi aktivitas dan selektivitas dari reaksi katalitik, tidak hanya dalam
transformasi asam-basa tetapi juga dalam reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi katalitik
paling banyak diketahui untuk dikatalisis oleh katalis asam padat merupakan yang
banyak digunakan untuk penyulingan minyak dan industri kimia.
Katalis asam dan basa padat memiliki banyak keunggulan dibandingkan katalis asam
dan basa cair karena tidak korosif, ramah lingkungan, dan pemisahannya dari produk
gas atau cairan jauh lebih mudah. Oleh karena itu, penggantian katalis homogen oleh
katalis heterogen akhir-akhir ini telah menjadi sangat penting untuk industri kimia dan
ilmu hayati.
III. METODOLOGI PERCOBAAN
Alat:
a. Labu leher 2
b. Termometer
c. Pemanas (heat mantle)
d. Pendingin tegak
e. Erlenmeyer
f. Buret 50 mL

Bahan:

a. Metanol
b. Asam oleat
c. Aseton
d. KOH 0,1 N dalam etanol
e. Indikator pp
f. Katalis asam padat

Metodologi Percobaan:

1) Masukkan 80 gram metanol dan 20 gram asam oleat ke dalam labu leher 2
2) Refluks pada temperatur 60ᵒC sambil diaduk dan lakukan pengamatan bau dan
warna
3) Setelah mencapai temperatur 60ᵒC di menit ke 0, lakukan sampling sebanyak 1
gram
4) Tambahkan katalis asam dengan variasi berat 10%, 15%, dan 30% dari berat asam
oleat.
5) Lakukan sampling setiap 10 menit sekali
6) Masukkan hasil sampling sebanyak 1 gram ke dalam erlenmeyer berisi aseton 15
gram lalu tambahkan 3-5 tetes indikator PP
7) Titrasi dengan KOH 0,1 N yang telah distandarisasi
8) Perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda.
IV. DATA PENGAMATAN

V. NaOH FFA Konversi


menit
(mL) (%) (%)
0
10
20
30
40
50

V. PERHITUNGAN
× × ,
%FFA = × 100%

( ) ()
%Konversi = × 100%
( )

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Kamal dkk, “PENGARUH PERBANDINGAN MOL ASAM STEARAT TERHADAP


ETANOL DAN WAKTU REAKSI PADA SINTESIS ETIL STEARAT“, Kovalen, 3(2):166-
171, 2017.

Andrijanto, E., Dawson, E.A. and Brown, D.R. (2012) Hypercrosslinked polystyrene sulphonic
acid catalysts for the esterification of free fatty acids in biodiesel synthesis. Applied Catalysis
B: Environmental, 115-6.

Suzanne Nielsen, Food Analysis, Fourth Edition, Food Science Text Series; Springer; 4th ed.
2010

Gangil S., Dhakar V.S., Parihar Y., Bhagat D., Bhawate P., Modhera B. (2017) Synthesis of
Biodiesel from Karanja Oil Using Modified Mordenite as a Heterogeneous Catalyst. In: Suresh
S., Kumar A., Shukla A., Singh R., Krishna C. (eds) Biofuels and Bioenergy (BICE2016).
Springer Proceedings in Energy. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3 319-47257-
7_2

Anda mungkin juga menyukai