Sabar Prasetyo
&
Yohana Fecilia Sally
Selebran :
Rm. Raymundus Sugihartanto, Pr
Selanjutnya, wakil keluarga melakukan penyerahan kedua mempelai dan diterima oleh Imam.
Semua berarak menuju ke altar. Di depan altar, mereka memberi penghormatan dengan
membungkuk khidmat, kemudian masing-masing menuju tempat yang tersedia. Selama
perarakan, umat/koor menyanyikan lagu pembuka.
Pengantar
LITURGI SABDA
I Tuhan bersamamu
U Dan bersama rohmu
I Inilah Injil Suci menurut Yohanes
U Dimuliakanlah Tuhan.
PERAYAAN PERKAWINAN
Pengantar
Kedua mempelai berdiri, dan para saksi mengambil tempat di samping kanan dan kiri kedua
mempelai. Imam berdiri di hadapan mempelai dan berkata:
Pernyataan Mempelai
I Sabar Prasetyo dan Yohana Fecilia Sally, adakah saudara
berdua sungguh-sungguh hendak meresmikan perkawinan
ini, dengan hati bebas dan tulus ikhlas?
M Ya, sungguh.
I Selama menjalani perkawinan nanti, bersediakah kalian untuk
saling mengasihi dan saling menghormati sepanjang hidup?
M Ya, saya bersedia.
I Bersediakah kalian dengan penuh kasih sayang menerima
anak-anak yang dianugerahkan Allah kepada kalian, dan
mendidik mereka sesuai dengan hukum Kristus dan Gereja-
Nya?
M Ya, saya bersedia.
Mempelai Perempuan
Dihadapan Allah, Imam, para Saksi dan semua yang hadir disini,
Saya Yohana Fecilia Sally memilih engkau Sabar Prasetyo
menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung
dan malang, di waktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai
dan menghormati engkau seumur hidup saya. Demikianlah janji
saya. Semoga Tuhan menolong saya
Menerima Kesepakatan Perkawinan
Cincin kedua mempelai disampaikan kepada Imam, yang memberkatinya, dan menyerahkannya
kepada mempelai.
Imam memerciki cincin-cinin dengan air suci, kemudian menyerahkan cincin mempelai wanita
kepada mempelai pria.
Mempelai pria mengenakan cincin pada jari manis tangan kanan mempelai perempuan.
Mempelai wanita mengenakan cincin pada jari manis tangan kanan mempelai pria.
Orang tua kedua mempelai mengambil tempat yagn telah disediakan. Selanjutnya,
imam memberkati simbol-simbol tersebut.
Imam menyerahkan simbol-simbol tersebut kepada orang tua mempelai, yang selanjutnya
menyerahkannya kepada kedua mempelai.
Mohon Restu
I Prasetyo dan Sally, sekarang saya persilakan kalian berdua
memohon restu kedua orangtuamu demi perjalanan hidup
yang sudah kalian awali ini.
Madah/Lagu (Koor)
Upacara dilanjutkan dengan Doa Umat.
LITURGI EKARISTI
Doa Persembahan
I Tuhan bersamamu
U Dan bersama rohmu
I Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U Sudah kami arahkan
I Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita
U Sudah layak dan sepantasnya
I Sungguh layak dan benar, pantas dan menyelamatkan, bahwa
kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan,
Bapa yang kudus, Allah yang Mahakuasa dan kekal;
Engkau menjalin janji perkawinan dengan tali kerukunan
yang lembut dan dengan ikatan damai yang tak terputuskan,
agar kesuburan yang murni dari pasangan-pasangan suci
menambah jumlah anak-anak angkat-Mu.
Sebab, oleh penyelenggaraan dan kasih karunia-Mu, ya
Tuhan, secara mengagumkan Engkau mengatur agar
keturunan yang dilahirkan untuk memenuhi bumi menambah
jumlah anggota Gereja oleh kelahiran kembali dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Dengan pengantaraan-Nya, bersama para Malaikat dan semua
Orang Kudus, kami menyanyikan madah pujian bagi-Mu
dengan tak henti-hentinya bernyanyi:
Kudus/Sanctus : “Choir” Umat berdiri
Hening.
Imam merentangkan tangan di atas kedua mempelai, dan mengucapkan doa berkat untuk
mempelai.
Kedua mempelai berdiri, dan Imam menyampaikan ”Salam Damai” kepada seluruh umat.
Komuni
Mempelai, para saksi dan orang tua menyambut komuni dalam dua rupa. Para saksi dan orang
tua mengambil tempat berjajar dengan mempelai.
Mempelai, didampingi oleh imam, saksi dan orang tua, menuju arca Bunda Maria. Mempelai pria
membantu mempelai wanita meletakkan bunga pada tempat yang disediakan, dan lalu mempelai
pria menyalakan lilin.
Mempelai Berdua :
Lihatlah Ibu,
kami berdua menghadap kepadamu.
Sudilah kiranya engkau ikut membantu
terjalinnya benang sutera antara aku dan dia,
sehingga api cinta yang ada dalam jiwa kami
takkan pudar nyalanya
dan takkan layu keindahannya.
Setelah itu, Imam dan pra pelayan menghormati altar, lalu meninggalkan gereja/tempat perayaan
menuju sakristi.