Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK TENTANG PENYAKIT HEPATITIS

Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Dosen Pengampu :
Rusana, M.Kep.,Sp.An

Disusun Oleh
Kelompok VII :
Suha Hilalah Afaf Taqy (NIM 106122037)
Amanda Windiantika (NIM 106122042)

KELAS 2B
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP
TAHUN 2023
LAPORAN PENDAHULUAN

Nama Mahasiswa : Tanggal Praktik :


Nomor Induk Mahasiswa : Ruang Praktik :

Masalah Kesehatan
Hepatitis adalah inflamasi hepar yang disebabkan oleh salah satu dari lima agen virus
yang berbeda, hepatitis dapat ringan dan dapat disembuhkan sampai kronis dan vatal
(Carpenito L. J. 1996 page 1332). Hepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada
hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat, atau alkohol (Dr. Jan Tambayong,2000.
Patofisiologi Untuk Keperawatan.page 145) Kesimpulan hepatitis adalah inflamasi
sebagai reaksi yang disebabkan agen virus, obat, atau alkohol.

A. Etiologi/ Faktor Risiko :


Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan
oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus adalah
kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-
obatan tertentu.

B. Patofisiologi
Diawali dengan masuk nya virus kedalam saluran pencernaan,kemudian masuk
kealiran darah menuju hati (vena porta), lalu menginvasi ke sel parenkim hati. Di
sel parenkim hati virus mengalami replikasi yang menyebabkan sel parenkim hati
menjadi rusak. Setelah itu virus akan keluar dan menginvasi sel parenkim yang lain
atau masuk kedalam ductus biliaris yang akan dieksresikan bersama feses. Sel
parenkim yang telah rusak akan merangsang reaks iinflamasi yang ditandai dengan
adanya agregasi makrofag, pembesaran sel kupfer yang akan menekan ductus
biliaris sehinnga aliran bilirubin direk terhambat, kemudian terjadi penurunan
eksresi bilirubin ke usus.
Keadaan ini menimbulkan ketidakseimbangan antara uptake dan ekskresi
bilirubin dari sel hati sehingga bilirubin yang telah mengalami proses konjugasi
(direk) akan terus menumpuk dalam sel hati yang akan menyebabkan reflux (aliran
kembali keatas) ke pembuluh darah sehingga akan bermanifestasi kuning pada
jaringan kulit terutama pada sclera kadang disertai rasa gatal dan air kencing
seperti teh pekat akibat partikel bilirubin direk berukuran kecil sehingga dapat
masuk ke ginjal dan di eksresikan melalui urin. Akibat bilirubin direk yang kurang
dalam usus mengakibatkan gangguan dalam produksi asam empedu (produksi
sedikit) sehingga proses pencernaan lemak terganggu (lemak bertahan dalam
lambung dengan waktu yang cukup lama) yang menyebabkan regangan pada
lambung sehingga merangsang saraf simpatis dan saraf parasimpatis
mengakibatkan teraktifasi nya pusat muntah yang berada di medula oblongata yang
menyebabkan timbulnya gejala mual, muntah dan menurun nya nafsu makan.
C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala awal infeksi virus Hepatitis A sangat bervariasi dan bersifat tidak
spesifik. Demam, kelelahan, anoreksia (tidak nafsu makan) dan gangguan
pencernaan (mual, muntah, kembung) dapat ditemukan pada awal penyakit. Dalam
waktu 1 minggu, beberapa penderita dapat mengalami gejala kuning disertai gatal
(ikterus), buang air kecil berwarna seperti teh, dan tinja berwarna pucat. Infeksi
pada anak berusia di bawah 5 tahun umumnya tidak memberikan gejala yang jelas
dan hanya 10% yang akan memberikan gejala ikterus. Pada anak yang lebih tua
dan dewasa, gejala yang muncul biasanya lebih berat dan ikterus terjadi pada lebih
dari 70% penderita. Masa inkubasi 15-50 hari, rata-rata 28-30 hari. Menurut
Wicaksono (2014) gejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap yaitu:
1. Fase Inkubasi
Fase Inkubasi merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala
atau ikterus. Fase ini berbeda-beda lamanya untuk tiap virus hepatitis. Panjang
fase ini tergantung pada dosis inokulum yang ditularkan dan jalur 7 penularan,
makin besar dosis inokulum, makin pendek fase inkubasi ini. Pada hepatitis A
fase inkubasi dapat berlangsung selama 14-50 hari, dengan rata-rata 28-30
hari.
2. Fase Prodromal (Pra-Ikterik)
Pada fase ini akan timbul keluhan-keluhan pertama dan timbulnya gejala
ikterus. Tandanya berupa malaise umum, nyeri otot, nyeri sendi, mudah lelah,
gejala saluran napas atas dan anoreksia.
3. Fase Ikterus
Fase Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan
dengan munculnya gejala. Pada banyak kasus fase ini tidak terdeteksi. Setelah
timbul ikterus jarang terjadi perburukan gejala prodromal, tetapi justru akan
terjadi perbaikan klinis yang nyata.
4. Fase Konvalesen (Penyembuhan)
Fase penyembuhan diawali dengan proses menghilangnya ikterus dan keluhan
lain, tetapi hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada. Muncul
perasaan sudah lebih sehat dan kembalinya nafsu makan. Keadaan akut
biasanya akan membaik dalam 2-3 minggu. Pada hepatitis A perbaikan klinis
dan laboratorium lengkap terjadi dalam 9 minggu. Pada 5-10% kasus
perjalanan klinisnya mungkin lebih sulit ditangani, hanya

Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar (dikaitkan dengan


patofisiologi, dan prognosis penyakit)/ Pathways
Masalah
- Nyeri Akut Keperawatan
- Defisit Nutrisi
- Intoleransi Aktivitas
- Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
- Hipertermi
- Resiko Gangguan Fungsi Hati

Pemeriksaan Diagnostik
Jenis Hasil
- Enzim-enzim serum AST (SGOT), Meningkat pada kerusakan sel hati dan pada kedaan lain
ALT (SGPT), LDH terutama infark miokardium
- Bilirubin direk Meningkat pada gangguan eksresi bilirubin terkonyugasi

- Bilirubin indirek Meningkat pada gangguan hemolitik dan sindrom gilbert

- Bilirubin serum total Meningkat pada penyakit hepatoseluler

- Protein serum total Kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati


- Masa protombin Meningkat pada penurunan sintetis prothrombin akibat
kerusakan sel hati
- Kolesterol Serum Menurun pada kerusakan sel hati, meningkat pada obstruksi
duktusi ductus biliaris

Terapi
- Pemberian kortikosteroid dapat bermanfaat pada pasien hepatitis A dengan
kolestasis berat yang tidak menunjukkan perbaikan dengan penatalaksanaan
konservatif.
- Vitamin K pada kasus dengan kecenderungan perdarahan. Obat-obatan
yang memetabolisme hati hendaknya dihindari
- Antibiotik, misalnya Neomycin 4 x 1000 mg / hr peroral.
- Lactose 3 x (30-50) ml peroral.
- Interferon α, Lamivudin, dan Ribavirin
- Glukonal kalsikus 10% 10 cc intravena (jika ada hipokalsemia)
- Infus glukosa 10% 2 lt / hr.
-

D. Penatalaksanaan :
1. Medis
a. Pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup istirahat. Istirahat
mutlak tidak terbukti dapat mempercepat penyembuhan tetapi banyak
pasien akan merasakan lebih baik dengan pembatas aktivitas fisik, kecuali
diberikan pada mereka dengan umur orang tua dan keadaan umum yang
buruk

b. Obat-obatan
 Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk mempercepat penurunan
bilirubin darah. Pemberian bila untuk menyelamatkan nyawa dimana
ada reaksi imun yang berlebihan.
 Berikan obat-obatan yang bersifat melindungi hati. Contoh obat: Asam
glukoronat/ asam asetat, Becompion, kortikosteroid.
 Vitamin K pada kasus dengan kecenderungan perdarahan. Obat-obatan
yang memetabolisme hati hendaknya dihindari.
 Antibiotik, misalnya Neomycin 4 x 1000 mg / hr peroral.
 Lactose 3 x (30-50) ml peroral.
 Interferon α, Lamivudin, dan Ribavirin
 Glukonal kalsikus 10% 10 cc intravena (jika ada hipokalsemia)
 Infus glukosa 10% 2 lt / hr.
 Jika penderita tidak nafsu makan atau muntah-muntah sebaiknya
diberikan infus glukosa. Jika nafsu makan telah kembali diberikan
makanan yang cukup
 Bila penderita dalam keadaan prekoma atau koma, berikan obat obatan
yang mengubah susunan feora usus, misalnya neomisin atau kanamycin
sampai dosis total 4-6 mg / hr. Laktosa dapat diberikan peroral, dengan
pegangan bahwa harus sedemikian banyak sehingga Ph feces berubah
menjadi asam.

2. Keperawatan/ Proses Asuhan Keperawatan (Diagnosis s.d Intervensi


Keperawatan)

 Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada klien dengan Hepatitis (Peradangan
hati)

1) Hipertermia b.d proses penyakit (infeksi,kanker) d.d suhu tubuh diatas nilai

normal

2) Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologi (inflamasi) d.d klien mengeluh kepala

pusing, mengeluh nyeri, gelisah

3) Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan

oksigen d.d. mengeluh lelah


4) Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient d.d berat badan

menurun minimal 10% dibawah rentang ideal dan nafsu makan menurun.

Nursing Care Plan (NCP)


No. Diagnosis SLKI SIKI
Keperawatan
(SDKI)
1. Nyeri Akut b.d agen  Tingkat Nyeri  Manajemen Nyeri
pencedera fisiologi (L.08066, SLKI hal (I.08238,SIKI hal 201-202)
(inflamasi) d.d klien 145 1.Definisi : Mengidentifikasi dan
mengeluh kepala 1. Definisi : Pengalaman mengelola pengalaman sensorik
pusing, mengeluh sensorik atau atau emosional yang berkaitan
nyeri, gelisah emosional yang dengan kerusakan jaringan atau
berkaitan dengan fungsional dengan onset
kerusakan jaringan mendadak atau lambat dan
aktual atau fungsional berintensitas ringan hingga
dengan onset berat dan konstan.
mendadak atau lambat 2.Tindakan :
dan berintensitas - Observasi
ringan hingga berat a. Identifikasi
dan konstan. lokasi,karakteristik,durasi,frekue
2. Ekspektasi : Menurun nsi,kualitas,intensitas nyeri.
3. Kriteria Hasil b. Identifikasi skala nyeri.
c. Identifikasi nyeri non verbal
Indikator IR ER d. Identifikasi faktor yang
Keluhan 4 5 memperberat dan memperingan
Nyeri nyeri
Gelisah 3 4 e. Monitor efek samping
Muntah 2 4 penggunaan analgetic
Mual 2 4 - Terapeutik
Keterangan : a. Berikan teknik non
IR : Initial Rate (Hasil/Skor farmakologis untuk mengurangi
yang didapat dari pasien rasa nyeri (mis. terapi musik,
pada saat pengkajian) aromaterapi, kompres
ER : Expectation Rate hangat/dingin)
(target yang diinginkan b. Fasilitasi istirahat dan tidur.
setelah dilakukan c. Pertimbangkan jenis dan
intervensi) sumber nyeri dalam pemilihan
1. Meningkat strategi meredakan nyeri.
2. Cukup meningkat - Edukasi
3. Sedang a. Jelaskan strategi meredakan
4. Cukup menurun nyeri.
5. Menurun b. Anjurkan menggunakan
analgetic secara tepat.
c. Ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
- Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu.
2. Defisit Nutrisi b.d Status Nutrisi (L.03030, Manajemen nutrisi (I.03119,
ketidakmampuan SLKI hal 121) SIKI hal 200)
mengabsorsi nutrien 1.Definisi 1.Definisi
d.d berat badan Keadekuatan asupan nutrisi Mengidentifikasi dan mengelola
menurun minimal 10% untuk memenuhi asuhan nutrisi yang seimbang.
di bawah rentang ideal kebutuhan metabolisme . 2.Tindakan
dan nafsu makan 2.Ekpektasi: Membaik - Observasi
menurun. 3.Kriteria hasil: a.Identifikasi status nutrisi
b.Identifikasi alergi dan
Indikator IR ER intoteransi makanan.
Berat badan 3 5 c.Identifikasi makanan yang di
Frekuensi 3 5 sukai.
makanan d.Identifikasi kebutuhan kalori
Nafsu makan 3 5 dan jenis nutrient.
Keterangan : e.Monitor asupan makanan.
IR : Initial Rate (Hasil/Skor f.Monitor berat badan.
yang didapat dari pasien g.Monitor hasil pemeriksaan
pada saat pengkajian) laboratorium.
ER : Expectation Rate - Teraputik
(target yang diinginkan a.Lakukan oral hygiene sebelum
setelah dilakukan makan,jika perlu.
intervensi. b.Berikan makanan tinggi serat
1. Memburuk untuk mencegah konstipasi.
2. Cukup memburuk c.Berikan makanan tinggi kalori
3. Sedang dan tinggi protein.
4. Cukup membaik d.Berikan supplemen makanan,
5. Membaik jika perlu.
-Edukasi
a.Anjurkan posisi duduk, jika
mampu.
b.Ajarkan diet yang di
programkan.
- Kolaborasi
a.Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
Pereda nyeri,antiemetic), jika
perlu.
b.Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menetukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yamg di
butuhkan, jika perlu.
3. Toleransi aktifitas b.d Toleransi Aktifitas Manajemen Energi (I.05178,
ketidakseimbangan (L.05047, SLKI hal 149) SIKI hal 176)
antara suplai dan 1. Definisi : Respon 1.Definisi
kebutuhan oksigen d.d. fisiologis terhadap Mngidentifikasi dan mengelola
mengeluh lelah. aktifitas yang penggunaan energi untuk
membutuhkan tenaga. mengatasi atau mencegah
2. Ekspektasi : Meningkat. kelelahan dan
3. Kriteria hasil : mengoptimalkanprses pemulihan.
2.Tindakan
Indikator IR ER - Observasi
Keluhan 2 4 a.Identifikasi gangguan fungsi
lelah tubuh yang mengakibatkan
Keterangan : kelelahan.
IR : Initial Rate (Hasil/Skor b.Monitor kelelahan fisik dan
yang didapat dari pasien emosional.
pada saat pengkajian) c.Monitor pola dan jam tidur.
ER : Expectation Rate d.Monitor lokasi dan
(target yang diinginkan ketidaknyamanan selama
setelah dilakukan melakukan aktifitas.
intervensi) - Tera[eutik
1. Meningkat a.Sediakan lingkungan nyaman
2. Cukup meningkat dan rendah stimulus.
3. Sedang b.Lakukan latian rentang gerak
4. Cukup menurun pasif atau aktif.
5. Menurun - Edukasi
a.Anjurkan tirah baring.
b.Anjurkan melakukan aktifitas
secara bertahap.
c.Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan gejala
kelalahan tidak berkurang.
d.Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan.
- Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan maknan.

Daftar Pustaka
Hasil Riskesdas 2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Jurnal VatimatunnimahWardhani. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit

menular dan penyakit tidak menular. Pdf

Judith, dkk. 1996. Komunikasi Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Gaja Madah


UniversityPress.

Kowalak, 2016. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC.

Nurarif, Amin H., Kusuma H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

DiagnosaMedis dan Nanda Nic-Noc. Jilid 3. Jogjakarta : Medication.

Price S.A., Wilson L.M. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi

1. Buku II. Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzanne C. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Burnner and

Suddarth. Ed. 8. Vol.3. Jakarta: EGC.

Teli Margaretha. 2018. Pedoman Asuhan Keperawatan Komunitas. Kupang: Lima

Bintang.

Prastika, I Gede. P. (2016). Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Dengan


Pasien

Hepatitis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan

Denpasar Jurusan Keperawatan: Naskah Dipublikasikan

Putri, Giska Amalia. A. (2015). Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hepatitis Di


Ruang

Anggrek (Anak) RSUD Ambarawa. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro:

Naskah Dipublikasikan

Anda mungkin juga menyukai