Anda di halaman 1dari 14

Tugas 1

Nama : Latifah Widya N


NIM : 2120011012

Peraturan Pemerintah Air Bersih


UNDANG UNDANG NO 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PASAL 20 PENCEMARAN
LINGKUNGAN HIDUP DIUKUR MELALUI BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP
SALAH SATUNYA TENTANG BAKI MUTU AIR

UNDANG UNDANG NO 17 TAHUN 2019 TENTANG SUMBER DAYA AIR

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG PELAKSANAAN BANTUAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN
DAN PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2O2I TENTANG


PENYERAHAN AIR BERSIH YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32


TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN
LINGKUNGAN DAN PERSYARATAN KESEHATAN AIR UNTUK
KEPERLUAN HIGIENE SANITASI, KOLAM RENANG, SOLUS PER AQUA,
DAN PEMANDIAN UMUM.
Pasal 1 ayat 3

Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi adalah air dengan kualitas tertentu yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan kualitas air
minum.

Pasal 1 ayat 6

Pemandian Umum adalah tempat dan fasilitas umum dengan menggunakan air alam
tanpa pengolahan terlebih dahulu yang digunakan untuk kegiatan mandi, relaksasi,
rekreasi, atau olahraga, dan dilengkapi dengan fasilitas lainnya.

Pasal 1 ayat 7

Penyelenggara adalah badan usaha, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan/atau


individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, SPA, dan Pemandian Umum

Pasal 2 ayat (1)

Setiap Penyelenggara wajib menjamin kualitas Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, air
untuk Kolam Renang, air untuk SPA, dan air untuk Pemandian Umum, yang memenuhi
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan.

Pasal 7

Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan, kualitas Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, air untuk Kolam Renang, air untuk SPA, dan air untuk Pemandian Umum tidak
memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan,
Penyelenggara harus melakukan pelindungan dan peningkatan kualitas air sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk
media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia
yang dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib
merupakan parameter yang harus diperiksa secara berkala sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, sedangkan parameter tambahan hanya diwajibkan untuk
diperiksa jika kondisi geohidrologi mengindikasikan adanya potensi pencemaran
berkaitan dengan parameter tambahan. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi tersebut
digunakan untuk pemeliharaan kebersihan perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta
untuk keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain itu Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi dapat digunakan sebagai air baku air minum. Tabel 1 berisi
daftar parameter wajib untuk parameter fisik yang harus diperiksa untuk keperluan
higiene sanitasi.

Tabel 1. Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media
Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi

Tabel 2 berisi daftar parameter wajib untuk parameter biologi yang harus diperiksa
untuk keperluan higiene sanitasi yang meliputi total coliform dan escherichia coli
dengan satuan/unit colony forming unit dalam 100 ml sampel air.

Tabel 3 berisi daftar parameter kimia yang harus diperiksa untuk keperluan higiene
sanitasi yang meliputi 10 parameter wajib dan 10 parameter tambahan. Parameter
tambahan ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota dan otoritas
pelabuhan/bandar udara.
Air Untuk Pemandian Umum Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media
air Pemandian Umum meliputi parameter fisik, biologi dan kimia. Besaran nilai Standar
Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air Pemandian Umum bergantung pada
jenis Pemandian Umum. Parameter fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan untuk media air Pemandian Umum yang berasal dari air laut maupun air
tawar meliputi parameter suhu, indeks sinar matahari (ultra violet index), dan kejernihan
(Tabel 10). -18- Suhu air berkisar antara 15-35 oC dapat digunakan untuk rekreasi
(berenang/menyelam) dalam waktu yang cukup lama. Indeks sinar matahari (ultra violet
index) adalah ukuran pajanan sinar matahari sekitar 4 jam terdekat dengan tengah hari
yang dapat berdampak kesehatan pada kulit dan mata. Derajat keasaman berkisar antara
5-9 agar kualitas air dari parameter fisik, biologi dan kimia dapat terjaga karena sifat air
alami tanpa pengolahan. Parameter yang penting lainnya adalah kejernihan. Kejernihan
air Pemandian Umum dapat ditentukan secara visual dengan terlihatnya piringan secchi
berdiameter 200 mm dalam minimal kedalaman 1,6 meter. Selain itu parameter
kejernihan juga dapat ditentukan dengan membandingkan kejernihan sumber air alami
dengan air Pemandian Umum yang sedang digunakan.

Parameter biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air
Pemandian Umum meliputi parameter Enterococci dan E.coli (Tabel 11). Ada dua cara
penghitungan parameter biologi yaitu nilai rata-rata geometric dan nilai batas statistic
yang signifikan. Parameter Enterococci berlaku untuk air laut dan air tawar, sedangkan
E. coli hanya untuk air tawar,masing-masing dengan satuan colony forming unit (CFU)
dalam 100 ml sampel air. Khusus untuk Pemandian Umum yang tidak berbatas (laut,
danau, sungai), jumlah -19- sampel minimal yang diuji adalah 30 sampel sehingga
standar baku mutu yang digunakan adalah batas rata-rata statistik Jika hasil pengujian
sampel menunjukkan >10% jumlah sampel melebihi standar baku mutu maka pengujian
sampel harus dilakukan setiap bulan sekali.
Parameter kimia dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air
Pemandian Umum terdiri atas dua parameter yaitu oksigen terlarut/Dissolved Oxygen
(DO) dalam satuan mg/liter, sebesar kurang atau sama dengan 80% DO saturasi air alam
yang diperkirakan lebih besar dari 6,5, dan pH pada kisaran 5-9 (Tabel 12)
PERATURAN PEMERINTAH AIR MINUM

PERMENKES NO 492 TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN KUALITAS AIR


MINUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2015


TENTANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 19/PRT/M/2016 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN OLEH PEMERINTAH PUSAT
DAN/ATAU PEMERINTAH DAERAH DALAM KERJASAMA PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM

PERMEN PUPR NO. 25/PRT/M/2016 TTG PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN


SPAM UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN SENDIRI OLEH BADAN USAHA

PERMEN PUPR NO. 27/PRT/M/2016 TTG PENYELENGGARAAN SPAM


Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengeolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum

Pasal 2

Setiap penyelenggara air munim wajib menjamin air minum yang diproduksinya aman
bagi kesehatan.

Pasal 3

1. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,


mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan
parameter tambahan
2. Parameter wajib sebagaimana yg dimaksud ayat 1 yaitu merupakan persyaratan
kualitas air minum yang wajib ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum
3. Pemerintah daerah dapat menetapkan parameter tambahan sesuai dengan kondisi
kualitas lingkungan daerah masing-masing
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN
2015 TENTANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Air Baku untuk Air Minum Rumah Tangga, yang selanjutnya disebut Air
Baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan
dan air laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai Air Baku untuk Air
Minum.

2. Air Minum adalah Air Minum Rumah Tangga yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum.

3. Kebutuhan Pokok Air Minum Sehari-hari adalah air untuk memenuhi


kebutuhan hidup sehari-hari yang digunakan untuk keperluan minum,
masak, mandi, cuci, peturasan, dan ibadah.

4. Penyediaan Air Minum adalah kegiatan menyediakan Air Minum untuk


memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat,
bersih, dan produktif.

5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disingkat SPAM


merupakan satu kesatuan sarana dan prasarana penyediaan Air Minum.

6. Sistem Pengelolaan Air Limbah yang selanjutnya disingkat SPAL adalah


satu kesatuan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah.

7. Penyelenggaraan SPAM adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan


pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang mengikuti
proses dasar manajemen untuk penyediaan Air Minum kepada masyarakat.
8. Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang dilakukan terkait dengan
ketersediaan sarana dan prasarana SPAM dalam rangka memenuhi
kuantitas, kualitas, dan kontinuitas Air Minum yang meliputi pembangunan
baru, peningkatan, dan perluasan.

Pasal 2

(1) SPAM diselenggarakan untuk memberikan pelayanan Air Minum kepada


masyarakat untuk memenuhi hak rakyat atas Air Minum.

(2) SPAM diselenggarakan dengan tujuan untuk: a. tersedianya pelayanan air


minum untuk memenuhi hak rakyat atas Air Minum; b. terwujudnya
pengelolaan dan pelayanan Air Minum yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau; c. tercapainya kepentingan yang seimbang antara pelanggan dan
BUMN, BUMD, UPT, UPTD, Kelompok Masyarakat, dan Badan Usaha; dan d.
tercapainya penyelenggaraan Air Minum yang efektif dan efisien untuk
memperluas cakupan pelayanan Air Minum.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR BERSIH

Penampungan awal (intake) Tahap koagulasi : penambahan zat kimia


sebagai pemnyaringan awal (tawas) atau sejenis garam dengan
pengadukan cepat untuk membantu
proses pengendapan air yg keruh

Tahap flokulasi : proses penyisihan


kekeruhan air dengan cara penggumpalan
partike sehingga dapat mengendap dengan
sendirinya, pengadukan dengan cara
lambat

Pengolahan ( Water Treatment ) Tahap pengendapan : partikel flok


mengendap secara alami karena masa
jenisnya lebih besar dari air

Tahap penyaringan : air disaring


melalui pasir atau kerikil silica dengan
tambahan seperti pertukaran ion ,
penyerapan dengan membubuhkan
karbon aktif , disinfekai dengan
chlorine

Penampungan akhir
Pengolahan air bersih pada air sungai yang tidak terlalu keruh menggunakan
metode saringan pasir dengan menggunakan empat bagian utama yaitu bagian
penyadap, bagian penampung, bagian saringan pasir, dan bagian penampung air
bersih

Pengelolaan air laut menjadi air bersih dengan menggunakan metode desalinasi
air laut metode ini yaitu penghilangan garam sehingga air dapat menjadi tawar dan
berkualitas baik. Cara yang dapat digunakan untuk mengolah air laut menjadi air
tawar

merupakan proses untuk menghilangkan kadar garam berlebih yang terkandung di


dalam air, dengan hasil akhir berupa air yang dapat dikonsumsi oleh manusia,
hewan, dan juga tumbuhan. Secara sederhana, cara kerja desalinasi air laut
bertumpu pada penyaringan dengan metode khusus.

Meskipun begitu, sebelum adanya teknologi penyaringan, kita juga mengenal


proses desalinasi air laut menggunakan metode vacuum distillation. Pada
prinsipnya, metode ini memanfaatkan peralatan untuk memanaskan air laut yang
menghasilkan uap air. Selanjutnya, uap air yang telah terkumpul akan
dikondensasi untuk menghasilkan air yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Menurut World Health Organization atau WHO, air bersih merupakan air yang
dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi keperluan domestik, mulai dari konsumsi,
air minum dan tentunya persiapan makanan.

Sebelum masuk ke dalam tubuh atau dikonsumsi oleh manusia, air bersih harus
melewati pengolahan terlebih dahulu untuk mematikan bakteri dan menghilangkan zat
zat yang berbahaya dalam tubuh. Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM-RT)
adalah metode pengolahan dan penyimpanan yang dapat memperbaiki dan menjaga
kualitas (secara mikrobiologis) air minum dan air yang digunakan untuk produksi
makanan dan keperluan oral lainnya, seperti berkumur, sikat gigi, persiapan
makanan/minuman bayi.

Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM-RT) melalui:

1. Filtrasi/penyaringan dengan menggunakan biosand filter, atau penyaringan


sederhana
2. Khlorinasi

Khlorinasi adalah proses pembubuhan zat khlor dalam air untuk

3. membunuh bakteri dan virus;


4. SODIS (Solar Water Disinfection)

Pengolahan air minum dengan penjemuran. Sinar ultraviolet matahari dan panas
melumpuhkan mikroorganisme

5. Merebus

Merebus adalah proses mematikan mikroorganisme penyebab penyakit dan pemanasan,


air dapat diminum setelah dibiarkan mendidih selama 3-5 menit

Anda mungkin juga menyukai