MAKALAH OTOMATISASI TATA KELOLA KEUANGAN Kertas Hvs
MAKALAH OTOMATISASI TATA KELOLA KEUANGAN Kertas Hvs
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 1
MUH. AFDAL
LUTFIA SAHIRAH. R
AULYA MAHRANI
MILA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang " Otomatisasi Tata Kelola Keuangan "
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
pembuatan dalam makalah ini.
Terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Loea
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...............................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................
A. Penggunaan Anggaran dan Bentuk Pertanggungjawabannya.................................
1. Pentingnya Menyusun Laporan Pertanggungjawaban..............................................
2. Tujuan Disusun Laporan Pertanggung Jawaban.......................................................
3. Karakteristik Laporan Pertanggungjawaban.............................................................
4. Macam-Macam Laporan Pertanggungjawaban.........................................................
B. Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan...............................................................
1. Laporan Keuangan Perusahaan Jasa.........................................................................
2. Neraca.......................................................................................................................
3. Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan keuangan adalah sebuah tindakan untuk mencapai tujuan
keuangan di masa yang akan datang. Pengelolaan keuangan meliputi pengelolaan
keuangan pribadi, pengelolaan keuangan keluarga, dan pengelolaan keuangan
perusahaan. Pengelolaan keuangan merupakan bagian penting dalam mengatasi
masalah ekonomi, baik masalah ekonomi individu, keluarga maupun perusahaan.
Pengelolaan keuangan mengalami berbagai perubahan regulasi, perubahan
tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah agar dapat menciptakan good
goverment dan clean goverment dengan melakukan tata kelola pemerintahan
yang baik. Keberhasilan suatu pembangunan di daerah tidak terlepas dari aspek
pengelolaan yang dilakukan dengan manajemen keuangan secara efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel Dalam pengelolaan keuangan diperlukan aktivitas
penganggaraan terkait penentuan jumlah alokasi dana untuk setiap program dan
kegiatan yang telah direncanakan. Anggaran merupakan alat akuntabilitas atas
pengelolaan dana dan pelaksanaan program maupun kegiatan setiap organisasi
Pemerintah.
Menurut Mardiasmo (2009) pentingnya anggaran dalam manajemen
suatu organisasi Pemerintah Daerah yaitu sebagai perencanaan untuk mencapai
tujuan organisasi terhadap tindakan apa yang akan dilakukan terkait biaya yang
dibutuhkan dan berapa hasil perolehan dari belanja tersebut. Anggaran dapat
diperoleh dari berbagai sumber salah satunya pajak. Anggaran mempunyai
hubungan dengan pengetahuan lain. Anggaran tidak hanya memperkirakan
penerimaan dan pengeluaran di masa yang akan datang saja, tetapi juga
menyertakan data penerimaan dan pengeluaran yang terjadi di masa lalu. Hal ini
dilakukan sebagai bentuk pengendalian dan penilaian kinerja terhadap
pelaksanaan anggaran.
Pengendalian digunakan untuk mengawasi setiap aktivitas penerimaan
dan pengeluaran keuangan dari berbagai program dan kegiatan yang
direncanakan oleh setiap organisasi Pemerintahan Daerah. Perlunya
pengendalian sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan
atau ketidaksesuaian dalam melaksanakan tindakan. Anggaran dapat digunakan
sebagai alat pengendali untuk mengantisipasi adanya pengeluaran yang terlalu
besar. terlalu rendah, salah sasaran atau adanya penggunaan dana yang tidak
semestinya dikeluarkan
1
2
3
4
akhir periode tersebut didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
meliputi hal-hal berikut.
a. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan jenis laporan yang didasarkan pada pendapatan
dan beban. Laporan laba rugi dapat disusun berdasarkan neraca lajur dari data
kolom ke-7 dan kolom ke-8 yang dibuat dalam bentuk laporan. Dalam
menyusun laporan laba rugi, terdapat tiga akun yang perlu diperhatikan
dengan jelas, yaitu sebagai berikut.
1) Pendapatan
Pendapatan merupakan suatu akun yang muncul karena adanya aktivitas
akun- tansi dalam pembayaran.
2) Beban
Beban merupakan suatu hal yang muncul dalam pelaksanaan aktivitas
pada umumnya. Misalnya, beban pokok penjualan, beban gaji, beban
sewa, beban penyusutan, dan sebagainya.
3) Laba atau Rugi
Laba atau rugi merupakan suatu bentuk perhitungan yang hasil akhir nilai
pengeluarannya lebih kecil daripada nilai pemasukannya. Akun-akun
yang terdapat dalam laporan laba rugi adalah akun pendapatan, beban
operasi, laba, operasi, pendapatan lain-lain, beban lain-lain, laba bersih,
pajak penghasilan, dan sebagainya.
Laporan laba rugi, terdiri atas beberapa macam, di antaranya sebagai
berikut.
1) Pendapatan dari Kegiatan Pokok Perusahaan
Pendapatan merupakan hasil dari pemberian jasa yang diberikan kepada
pelang- gan yang merupakan mata usaha pokok dan normal perusahaan.
Misalnya, untuk perusahaan konsultan, pendapatannya berasal dari
tambahan yang diberikan oleh pelanggan. Pendapatan salon kecantikan
adalah ongkos pelayanan salon kepada pelanggannya. Pendapatan rental
komputer adalah sewa komputer yang dibayar oleh pelanggan.
2) Pendapatan dari Luar Kegiatan Pokok Perusahaan
Pendapatan ini berasal dari kegiatan di luar usaha pokok perusahaan.
Contohnya, perusahaan jasa mendapatkan pendapatan bunga bank. Bunga
bank ini bukan merupakan hasil usaha pokok, melainkan berasal dari bank.
3) Beban yang Muncul Akibat dari Kegiatan Pokok Usaha
Beban yang muncul akibat dari kegiatan pokok usaha, yaitu semua beban
yang dikeluarkan atau terjadi dalam hubungannya dengan aktivitas
operasional per- usahaan. Misalnya, beban telepon, beban listrik, beban
rapat, beban supplies, dan sebagainya.
4) Beban yang Timbul dari Kegiatan di Luar Kegiatan Pokok
Beban ini merupakan beban untuk membiayai kegiatan di luar kegiatan
pokok usaha. Contohnya, beban sewa, beban bunga, dan sebagainya.
5) Laba Bersih
Laba bersih merupakan laba sebelum pajak yang merupakan hasil
pengurangan laba operasi dengan pendapatan di luar operasi. Laba ini
setelah dilakukan pengurangan operasi dapat dilakukan kredit. Berikut
contoh laporan laba bersih perusahaan.
7
2. Neraca
Neraca merupakan surat laporan keuangan yang menunjukkan keadaan ke-
uangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu dan dinyatakan dalam jumlah
uang. Keadaan neraca ini menggambarkan keuangan perusahaan dengan
jumlah harta yang dimiliki maupun jumlah kewajiban dan modal perusahaan
data keuangan.
Neraca ini didasarkan pada keadaan keuangan yang ditunjukkan dengan
jumlah harta yang besar dan dimiliki maupun jumlah kewajiban dan modal
perusahaan. Berdasarkan uraian isi dari neraca di atas dapat diuraikan sebagai
berikut.
a. Aset
Aset merupakan kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki
per- usahaan dan diharapkan dapat memberikan manfaat di masa yang
akan datang. Umumnya, aset dalam perusahaan terdiri atas hal-hal
sebagai berikut.
1) Aset Lancar (Current Assets)
Aset lancar atau current assets merupakan uang tunai dan saldo
rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang diharapkan
dapat dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank. Untuk
menghabiskan penggunaan anggaran, aset lancar ini dimasukkan ke
dalam aset jangka pendek. Berikut macam-macam aset jangka
pendek.
a) Kas
Kas merupakan saldo uang tunai pada tanggal neraca pada laporan
keuangan perusahaan.
b) Bank
Bank merupakan saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca.
c) Surat berharga
Surat berharga ini dalam bentuk jangka pendek.
d) Piutang
Piutang merupakan sisa hasil usaha yang belum dibayarkan oleh
pihak yang membeli barang dagang.
e) Persediaan
Persediaan merupakan barang berwujud yang tersedia untuk
dijual, dipro- duksi, maupun masih dalam proses
2) Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan jenis investasi yang terdiri atas
aset jangka panjang yang diinvestasikan bukan untuk menunjang
kegiatan operasi pokok dalam perusahaan. Adapun kelompok-
kelompok investasi jangka panjang ini meliputi sebagai berikut.
a) Penyertaan dalam perusahaan dalam bentuk saham, obligasi,
maupun surat berharga lainnya.
b) Dana untuk tujuan-tujuan khusus, seperti dana untuk pelunasan
utang jangka panjang.
c) Tanah yang tidak dipakai untuk lokasi usaha.
3) Aset Tetap (Fixed Assets)
Aset tetap merupakan aset berwujud yang digunakan untuk aktivitas
operasional normal pada perusahaan, memiliki umur ekonomis yang
9
1) Bentuk Laporan
Bentuk laporan neraca stafel disusun dalam bentuk yang lengkap. Hal
ini berarti neraca bentuk stafel disajikan dengan harta atau aset
bagian atas dan kewajiban serta modal disajikan di bagian bawah.
Neraca bentuk stafel sering disebut dengan laporan vetikal. Adapun
tabel neraca ini bentuknya sama dengan jurnal umum. Berikut
merupakan contoh neraca bentuk stafel.
2) Penyusunan laporan arus kas berguna sebagai taksiran arus kas yang
telah dibuat sebelumnya.
3) Laporan arus kas menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk
dan arus kas keluar.
4) Apabila dihubungkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus
kas mem- berikan gambaran informasi mengenai aliran arus kas yang
bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan.
Pada tahap ini, laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama
periode terten- tu yang dapat diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan. Laporan ini kemudian disesuaikan dengan
bisnis perusahaan tersebut.
1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi merupakan arus kas yang diperoleh
dari pen- dapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut
umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memengaruhi
penetapan laba atau rugi bersih. Arus kas dari aktivitas operasi ini
meliputi hal-hal berikut.
a) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
b) Penerimaan kas dari royalty, fee, komisi, dan pendapatan lainnya.
c) Pembayaran kas kepada pemasok barang atau jasa.
d) Pembayaran kepada karyawan.
e) Bentuk penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
kaitannya dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi
lainnya.
f) Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan,
kecuali apabila dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai
bahan dari aktivitas pendanaan dan investasi.
g) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan
2) Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi merupakan arus kas yang
menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas yang berkaitan
dengan sumber daya dan ber- tujuan untuk menghasilkan pendapatan
serta arus kas masa depan. Adapun arus kas dari aktivitas investasi ini
adalah sebagai berikut.
a) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud,
dan aktiva jangka panjang lainnya.
b) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, peralatan, aset
tak terwujud, dan aset jangka panjang lainnya.
c) Perolehan saham maupun instrumen keuangan perusahaan
lainnya.
d) Uang muka dari pinjaman yang diberikan kepada pihak lain, serta
pelunasannya.
e) Pembayaran kas sehubungan dengan kontrak jangka panjang,
kontrak jangka pendek, swap contract, dan sebagainya.
3) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan ini merupakan suatu bentuk
pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan
yang perlu dilakukan.· Hal ini berguna untuk memprediksi klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok perusahaan. Adapun
arus kas dari aktivitas pendanaan ini adalah sebagai berikut.
a) Penerimaan kas dari emisi saham maupun instrumen modal
lainnya.
b) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik
atau menebus saham perusahaan.
12
b) Multiple step
Multiple step merupakan bentuk laporan keuangan yang disusun
secara bertahap penghasilan dan beban. Multiple step ini disajikan
sesuai dengan aturan aktivitas dari perusahaan. Berikut langkah-
langkah menyusun laporan laba rugi bentuk multiple step.
1) Mencari pendapatan, seperti penjualan bersih.
2) Menetukan Harga Pokok Penjualan (HPP).
3) Mengurangi penjualan bersih dengan HPP, sehingga tidak
diketahui laba kotornya.
4) Menghitung biaya usaha dan mengurangkan dengan laba
kotor, sehingga dapat diketahui laba bersih usahanya.
5) Melakukan pencatatan pendapatan di luar usaha dan
ditambahkan pada laba bersih usaha.
6) Mencatat biaya di luar usaha untuk mengurangkan pada laba
bersih usaha, sehingga didapatkan laba bersih usaha sebelum
pajak.
14
5) Laporan Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan dalam perusahaan dagang yang
menun- jukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode.
Posisi keuangan ini meliputi keadaan kewajiban dan ekuitas dari
suatu perusahaan. Dengan cara menggabungkan pos-pos tertentu
dalam neraca, kalian dapat menilai keadaan likuiditas, solvabilitas,
dan fleksbilitas dalam neraca.
a) Penyusunan neraca
Neraca harus disusun secara sistematis dengan menggunakan
klasifikasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.
1) Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan
sebagai akibat dari adanya peristiwa di masa lalu dan manfaat
ekonomi yang diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan di
masa depan.
Berikut macam-macam akun yang disajikan dalam neraca.
21
a) Aset lancar
Aset lancar ini disajikan dengan urutan likuiditasnya.
Artinya, pos yang segera mendapatkan uang dapat
dicairkan menjadi uang tunai disajikan di urutan paling
atas.
b) Investasi
Investasi perusahaan merupakan investasi perusahaan
pada per- usahaan anak atau pada perusahaan afiliasi yang
disajikan secara sepihak.
c) Aset tetap
Aset tetap merupakan aset yang dibedakan menjadi aset
tetap normal berwujud dan aset tetap tidak berwujud. Pos-
pos aset tetap disajikan dalam neraca menurut
kekekalannya. Aset tetap ini, memiliki umur yang lebih
pendek dan disajikan tepat berada di bawahnya.
d) Aset lain-lain
Aset lain-lain merupakan aset yang digunakan untuk
menampung pos-pos aset tidak lancar yang tidak dapat
dikelompokkan dalam klasifikasi aset di atas.
2) Kewajiban
Kewajiban merupakan utang perusahaan saat ini yang timbul
dari peristiwa masa lalu. Adapun penyelesaiannya diharapkan
dapat membuat arus kas keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi.
a) Kewajiban lancar
Kewajiban lancar merupakan jenis kewajiban yang
disajikan sesuai urutan likuiditasnya.
b) Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang
harus meng- ungkapkan ikatan-ikatan yang terdapat dalam
kontak utang jangka panjang yang bersangkutan.
Misalnya, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, dan aset
yang dijadikan jaminan sebagai alatnya.
3) Ekuitas pemilik
Ekuitas pemilik merupakan suatu bagian hak pemilik dalam
perusahaan, yaitu dalam bentuk hak residual atas aset
perusahaan setelah dilakukan pengurangan semua bentuk
kewajiban. Ekuitas disajikan dalam neraca berdasarkan
kekekalannya atau umurnya.
b) Bentuk neraca
Bentuk neraca ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
1) Neraca bentuk skontro
Neraca bentuk skontro merupakan jenis neraca untuk altiva
atau penya- jian unsur harta dicatat di sebelah kiri. Adapun
pasiva/atau penyajian unsur sisi modal dicatat di sebelah
kanan. Berikut contoh format neraca bentuk skontro.
22
2) Bentuk stafel
Bentuk stafel merupakan bentuk neraca yang penyajian harta,
utang,, dan modal dicatat berurutan dari atas ke bawah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan keuangan adalah sebuah tindakan untuk mencapai tujuan keuangan
di masa yang akan datang. Pengelolaan keuangan meliputi pengelolaan keuangan
pribadi, pengelolaan keuangan keluarga, dan pengelolaan keuangan perusahaan.
Pengelolaan keuangan merupakan bagian penting dalam mengatasi masalah
ekonomi, baik masalah ekonomi individu, keluarga maupun perusahaan.
Pengelolaan keuangan mengalami berbagai perubahan regulasi, perubahan
tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah agar dapat menciptakan
good goverment dan clean goverment dengan melakukan tata kelola
pemerintahan yang baik.Sedangkan Anggaran merupakan alat akuntabilitas atas
pengelolaan dana dan pelaksanaan program maupun kegiatan setiap organisasi
Pemerintah
B. Saran
Berdasarkan analisis dan kesimpulan dari makalah ini maka saran yang dapat
kami kemukakan yaitu:
1. Lebih ditingkatkan lagi sistem kebijakan pengelolaan keuangan baik itu di
instansi maupun dimasyarakat
23
DAFTAR PUSTAKA
24