1.4.5.4 Contoh Lampiran SK Larangan Merokok

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

LAMPIRAN :

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


... KOTA ...
NOMOR : 014/SK/I/2022
LARANGAN MEROKOK BAGI PETUGAS,
PENGGUNA LAYANAN, DAN PENGUNJUNG DI
AREA PUSKESMAS
PUSKESMAS ...
KOTA ...

LARANGAN MEROKOK
BAGI PETUGAS, PENGGUNA LAYANAN, DAN PENGUNJUNG
DI AREA PUSKESMAS
PUSKESMAS ...

1. Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko


terhadap terjadinya kebakaran.
2. Setiap petugas, pengguna layanan, dan pengunjung Puskesmas
berkewajiban ikut mewujudkan lingkungan yang sehat dan bebas asap
rokok.
3. Rokok yang asapnya mengandung zat adiktif dengan atau tanpa bahan
tambahan yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan
bagi individu maupun masyarakat, baik selaku perokok aktif maupun
perokok pasif.
4. Kawasan Tanpa Rokok, yang selanjutnya disingkat KTR adalah ruangan
atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau
kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau
mempromosikan produk tembakau.
5. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) bertujuan:
a. terciptanya ruang dan lingkungan yang sehat dan bersih dari
bahaya asap rokok di area Puskesmas;
b. memberikan perlindungan kepada petugas, pengguna layanan dan
pengunjung dari dampak buruk rokok baik langsung maupun tidak
langsung;
c. memberikan perlindungan kepada masyarakat khususnya bayi,
balita, anak-anak, wanita dan penduduk usia produktif dari
dampak buruk rokok baik langsung maupun tidak langsung;
d. memenuhi rasa aman/nyaman pada orang lain;
e. menciptakan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
6. Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) berkewajiban untuk:
a. melakukan pengawasan internal pada tempat dan/atau lokasi
yang menjadi tanggung jawabnya;
b. melarang semua orang untuk merokok, mempromosikan,
mengiklankan, menjual, dan/atau membeli rokok di KTR yang
menjadi tanggung jawabnya;
c. tidak menyediakan asbak atau sejenisnya pada tempat dan/atau
lokasi yang menjadi tanggung jawabnya ; dan
d. memasang tanda-tanda dan pengumuman dilarang merokok,
memproduksi, menjual, dan atau promosi rokok di semua pintu
masuk utama dan atau di tempat-tempat yang dipandang perlu
dan mudah terbaca dan/atau didengar baik.
7. Indikator Kawasan Tanpa Rokok (KTR) bertujuan untuk menjamin
tercapainya pelaksanaan KTR dan perlu dilakukan monitoring dan
evaluasi.
8. Indikator monitoring dan evaluasi pelaksanaan KTR sebagaimana
dimaksud meliputi:
a. tidak tercium asap rokok di KTR,
b. tidak ada orang merokok di KTR;
c. tidak ada asbak/korek api/ pemantik di KTR;
d. tidak ditemukan puntung rokok di KTR;
e. tidak terdapat ruang khusus merokok
f. terdapat peringatan larangan merokok;
g. tidak ditemukan adanya indikasi sponsor / promosi atau iklan rokok
di KTR
h. tidak ditemukan penjual rokok di KTR
9. Jika orang yang berada di Puskesmas terbukti Merokok, Kepala
Puskesmas yang menjadi tanggung jawabnya, wajib memberikan
teguran, peringatan, dan/atau mengambil tindakan.
10. Tindakan sebagaimana dimaksud meliputi :
a. mengarahkan setiap orang yang berada di Puskesmas yang terbukti
Merokok untuk mematikan rokoknya;
b. memberikan sanksi administrasi kepada petugas sesuai dengan
kebijakan dan/atau peraturan yang berlaku di Puskesmas.

KEPALA PUSKESMAS,

dr.Hj. SORAYA KAUSALLIAH


NIP. 19760528 200604 2 019
Penata Tingkat I

Anda mungkin juga menyukai