A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar
Harga Satuan Regional/Perda yang berlaku;
b) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
c) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024;
d) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2023;
e) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2022 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023;
f) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Dana
Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023;
g) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1557 Tahun 2022
tentang Data Puskesmas Teregistrasi Semester I tahun 2022
h) Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor 8461 Tahun 2023
tentang Pedoman Penyelenggaraan Integrasi Pelayanan Kesehatan di Pusat
Kesehatan Masyarakat dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Lain dalam
Pelaksanaan Program Prioritas.
2. Gambaran Umum
Arah kebijakan pembangunan kesehatan Nasional yang tertuang dalam
Permenkes 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2020-2024, yaitu “Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta, dengan penekanan pada penguatan sistem pelayanan
kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif
didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi”. Penguatan sistem pelayanan
kesehatan dasar dapat diwujudkan antara lain melalui pelayanan kesehatan primer
yang komprehensif dan berkualitas serta penguatan pemberdayaan masyarakat.
Diperlukan penguatan tata kelola manajemen pelayanan dan kolaborasi publik swasta
yang keberhasilannya diukur melalui indikator persentase klinik pratama dan praktik
mandiri dokter yang melakukan pelayanan program prioritas. Dalam rangka
pencapaian indikator tersebut membutuhkan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
layanan primer yang antara lain dilakukan melalui Kolaborasi Puskesmas dengan
Klinik Pratama dan TPMD dalam Pelayanan Kesehatan.
Integrasi pelayanan kesehatan (WHO) adalah pelayanan kesehatan yang
merespon kebutuhan individu dan populasi melalui pemberian program pelayanan
kesehatan yang berkualitas secara komprehensif mulai dari promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan paliatif
yang diberikan oleh tim multidisiplin yang bekerja secara bersama-sama dalam1 suatu
wilayah. Tujuan dilakukan integrasi adalah untuk meningkatkan akses, mengurangi
rawat inap dan rawat inap kembali (re-admisi), meningkatkan kepatuhan berobat,
meningkatkan kepuasan pasien, meningkatkan literasi kesehatan dan promosi
kesehatan bagi masyarakat, meningkatkan kepuasan kerja bagi petugas kesehatan,
meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya. Sedangkan manfaat dilakukan
integrasi adalah terwujudnya pelayanan kesehatan dengan konsep person centered
care, yaitu pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dengan menghargai martabat,
berbagi informasi, membangun partisipasi, dan kolaborasi antar pasien/keluarga/
masyarakat dengan penyedia layanan kesehatan.
Dalam rangka keberhasilan pencapaian target pelaksanaan indikator persentase
klinik pratama dan praktik mandiri dokter yang melakukan pelayanan program
prioritas di 3014 puskesmas perkotaan dan 420 kabupaten/kota yang memiliki
Puskesmas perkotaan, membutuhkan pembiayaan antara lain melalui Dana Alokasi
Khusus Nonfisik (DAK NF) Bidang Kesehatan. DAK NF adalah dana yang
dialokasikan ke daerah untuk membiayai operasional kegiatan program prioritas
nasional di bidang kesehatan yang menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses
dan mutu pelayanan kesehatan di daerah, sehingga pada tahun 2023 Direktorat
Pelayanan Kesehatan Primer mengusulkan menu Penguatan Kolaborasi Puskesmas
dengan Klinik Pratama dan TPMD dalam Pelayanan Program Prioritas pada DAK NF
tahun 2024. Menu tersebut diusulkan untuk menjadi dukungan pembiayaan berupa
BOK Kabupaten/Kota dan BOK Puskesmas pada tahun 2024.
Kegiatan Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik Pratama dan TPMD dalam
Pelayanan Program Prioritas untuk pencapaian target dilakukan melalui 3 tahapan
kegiatan atau pertemuan yaitu rapat koordinasi, dan pertemuan monitoring evaluasi pada
semester 1 dan semester 2.
B. TUJUAN :
Agar terlaksananya penguatan kolaborasi antara puskesmas dengan klinik pratama dan
TPMD diwilayah kerja Puskesmas Pangolombian dalam meningkatkan pelayanan
program prioritas (TB,Hipertensi dan DM)
C. PENERIMA MANFAAT
1. Klinik di Wilayah Kerja Puskesmas Pangolombian
2. TPMD di Wilayah Kerja Puskesmas Pangolombian
3. Lintas Program Puskesmas Pangolombian
2
D. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN
Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Implementasi Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik Pratama dan TPMD
dalam Pelayanan Program Prioritas
1.1 Rapat Koordinasi dan Kegiatan 1x Pertemuan Persiapan
Persiapan Tatap Muka Administrasi
Pelaksanaan
Kegiatan
Waktu
Pelaksanaan
(Maret)
Pembuatan
Laporan
1.2 Kegiatan 2x Pertemuan
Pertemuan Evaluasi dan Tatap Muka Persiapan
Pembinaan Administrasi
Pelaksanaan
Kegiatan
Waktu
Pelaksanaan (Juli,
November)
Pembuatan
Laporan
Kepala Puskesmas
Pangolombian
3
DATA FKTP
(KLINIK PRATAMA DAN TEMPAT PRAKTIK DOKTER MANDIRI)
PUSKESMAS PANGOLOMBIAN
TAHUN 2023
NO NAMA TPMD
1 dr. Grace Salindeho, M.Kes
4
RINCIAN ANGGARAN BELANJA IMPLEMENTASI PENGUATAN KOLABORASI PUSKESMAS DENGAN KLINIK PRATAMA DAN
TPMD DALAM PELAYANAN PROGRAM PRIORITAS (TB, HIPERTENSI, DAN DM)
DANA BOK PUSKESMAS PANGOLOMBIAN TAHUN 2024