Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA/ TERM OF REFERENCE PEMBINAAN PENGUATAN

KOLABORASI PUSKESMAS DENGAN KLINIK PRATAMA DAN TPMD DALAM


PELAYANAN PROGRAM PRIORITAS
PUSKESMAS KAYAMANYA KECAMATAN POSO KOTA
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2024

Program : Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat

Kegiatan : Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota

Sumber Dana : Dana Alokasi Khusus Non Fisik

Jumlah Pagu : Rp. 29.700.000,- (Menyesuaikan Pagu yang ada di RAB sesuai
kebutuhan)

Organisasi : Dinas Kesehatan Kab Poso Puskesmas Kayamanya

TA : 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar
Harga Satuan Regional/Perda yang berlaku;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2023;
f. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2022 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023;
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Dana
Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023;
h. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1557 Tahun 2022
tentang Data Puskesmas Teregistrasi Semester I tahun 2022
i. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor
HK.02.02/D/8461/2023 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Integrasi
Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat Dengan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Lain Dalam Pelaksanaan Program Prioritas

1
2. Gambaran Umum
Arah kebijakan pembangunan kesehatan Nasional yang tertuang dalam
Permenkes 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2020-2024, yaitu “Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta, dengan penekanan pada penguatan sistem pelayanan
kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif
didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi”. Penguatan sistem pelayanan
kesehatan dasar dapat diwujudkan antara lain melalui pelayanan kesehatan primer
yang komprehensif dan berkualitas serta penguatan pemberdayaan masyarakat.
Diperlukan penguatan tata kelola manajemen pelayanan dan kolaborasi publik
swasta yang keberhasilannya diukur melalui indikator persentase klinik pratama dan
praktik mandiri dokter yang melakukan pelayanan program prioritas. Dalam rangka
pencapaian indikator tersebut membutuhkan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
layanan primer yang antara lain dilakukan melalui Kolaborasi Puskesmas dengan
Klinik Pratama dan TPMD dalam Pelayanan Kesehatan.
Integrasi pelayanan kesehatan (WHO) adalah pelayanan kesehatan yang
merespon kebutuhan individu dan populasi melalui pemberian program pelayanan
kesehatan yang berkualitas secara komprehensif mulai dari promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan paliatif
yang diberikan oleh tim multidisiplin yang bekerja secara bersama-sama dalam suatu
wilayah. Tujuan dilakukan integrasi adalah untuk meningkatkan akses, mengurangi
rawat inap dan rawat inap kembali (re-admisi), meningkatkan kepatuhan berobat,
meningkatkan kepuasan pasien, meningkatkan literasi kesehatan dan promosi
kesehatan bagi masyarakat, meningkatkan kepuasan kerja bagi petugas kesehatan,
meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya. Sedangkan manfaat dilakukan
integrasi adalah terwujudnya pelayanan kesehatan dengan konsep person centered
care, yaitu pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dengan menghargai martabat,
berbagi informasi, membangun partisipasi, dan kolaborasi antar pasien/keluarga/
masyarakat dengan penyedia layanan kesehatan.
Dalam rangka keberhasilan pencapaian target pelaksanaan indikator persentase
klinik pratama dan praktik mandiri dokter yang melakukan pelayanan program
prioritas di 3014 puskesmas perkotaan dan 420 kabupaten/kota yang memiliki
Puskesmas perkotaan,membutuhkan pembiayaan antara lain melalui Dana Alokasi
Khusus Nonfisik (DAK NF) Bidang Kesehatan. Kabupaten Poso mengusulkan menu
Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik Pratama dan TPMD dalam Pelayanan
Program Prioritas pada DAK NF tahun 2024, untuk membiayai operasional kegiatan
program prioritas nasional di bidang kesehatan guna meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan di daerah.
Di Kabupaten Poso terdapat 24 puskesmas, 22 Klinik Pratama dan 50 Orang
Dokter Praktek Mandiri. Tentunya dengan adanya pendekatan komunikasi dan
kolaborasi terkait tugas dan fungsi masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan dalam
mendukung program prioritas nasional sangat berarti. Selama ini pelaporan terkait
program-program tersebut belum termonitor dengan baik. Dengan adanya kolaborasi ini
dapat meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas nasional dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Poso. Dalam upaya peningkatan cakupan
2
program TB, Hipertensi dan Diabetes mellitus, maka perlu dilakukan pembinaan
penguatan kolaborasi antara puskesmas, Klinik Pratama dan Tempat Praktek Mandiri
Dokter (TPMD), sehingga diperoleh satu tujuan dan Standar Operasional Prosedur yang
sama, dan target capaian 100% dapat tercapai
Kegiatan Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik Pratama dan TPMD dalam
Pelayanan Program Prioritas untuk pencapaian target dilakukan melalui 2 tahapan
kegiatan atau pertemuan yaitu rapat koordinasi, dan pertemuan monitoring evaluasi
pada semester 1 dan semester 2.

B. TUJUAN :
Agar terlaksananya penguatan kolaborasi antara puskesmas dengan klinik pratama
dan TPMD diwilayah kerja Puskesmas Kayamanya dalam meningkatkan pelayanan
program prioritas (TB,Hipertensi dan DM)

Rincian Menu/Komponen Uraia


n
Implementasi Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik Pratama
dan
TPMD dalam Pelayanan Program Prioritas (TB, Hipertensi, dan DM)
Pembinaan Penguatan Kolaborasi Meningkatkan pemahaman dan kemampuan
Puskesmas dengan Klinik Pratama dan dinas kesehatan sebagai pembina FKTP
TPMD dalam Pelayanan Program termasuk dapat memfasilitasi
penyelenggaraan integrasi antar FKTP di
Prioritas (TB, Hipertensi, dan DM) yang
wilayahnya, pembuatan kerja sama,
terdiri dari: melakukan advokasi, sehingga seluruh FKTP
- Rapat Persiapan/Koordinasi dapat optimal dalam kegiatan program
- PertemuanPembinaan dan Evaluasi prioritas nasional di bidang kesehatan yang
menjadi urusan daerah guna meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kesehatan di
daerah.

C. PENERIMA MANFAAT
1. Puskesmas Kayamanya
2. Klinik di Wilayah Kerja Puskesmas Kayamanya
3. TPMD di Wilayah Kerja Puskesmas Kayamanya
4. Lintas Program di Wilayah Kerja Puskesmas Kayamanya

Jumlah Peserta Kegiatan : 75 Peserta


Tempat : Aula Puskesmas Kayamanya

D. KURUN WAKTU KEGIATAN


Waktu yang di butuhkan dalam rangka pencapaian keluaran Bantuan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik yakni 12 bulan dalam setahun (Tahun 2024)
dengan hasil yang akan di evaluasi setiap bulan.

3
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang di perlukan untuk pelaksanaan kegiatan melalui Dana Alokasi
Khusus Non Fisik sebesar Rp. 29.700.000,- (Dua Puluh Sembilan Juta
Tujuh Ratus Ribu Rupiah)

Poso, Agustus 2023


Plt. Kepala Puskesmas Kayamanya
Kec. Poso Kota

MAULIDIN, SKM
NIP.19841205 201409 1 002

4
DATA FKTP (KLINIK PRATAMA DAN
TEMPAT PRAKTIK DOKTER MANDIRI)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYAMANYA
TAHUN 2023

NO NAMA PUSKESMAS

NO NAMA KLINIK

NO NAMA TPMD

Anda mungkin juga menyukai