Pengaruh Gender Terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi Untuk Berkarier Sebagai Akuntan Publik-1
Pengaruh Gender Terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi Untuk Berkarier Sebagai Akuntan Publik-1
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah
ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan
judul “ Pengaruh Gender Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarier
Sebagai Akuntan Publik”.
Tak lupa saya ucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang telah mendukung dan membantu dalam proses penyelesaian makalah ini,
khususnya kepada bapak Dr. Parto, M.Pd. selaku dosen yang telah memberikan tugas
dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari makalah ini memiiki banyak kekurangan baik dalam segi materi
maupun teknis penulisan, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Oleh karena
itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempurnaan penulisan makalah ini.
Akhir kata, saya berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi
saya maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
ABSTRAK............................................................................................................................. iiii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh Gender terhada Minat Mahasiswa dalam Berkarir Sebagai Akuntan Publik ..... 3
2.2 Pertimbangan Dunia Kerja selalu Terpengaruh oleh Perbedaan Gender ........................... 6
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 9
3.2 Saran................................................................................................................................ 9
iii
ABSTRAK
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak peminat. Peminat
jurusan akuntansi tak hanya terbatas pada satu gender saja, namun sangat merata. Jurusan
akuntansi memiliki ciri khas yaitu berhubungan dengan laporan keuangan yang didasarkan
dengan pedoman yang tetap dan dilaporkan secara objektif. Penelitian ini mendeskripsikan
pengaruh gender tarhadap minat mahasiswa-mahasiswa di program studi akuntansi di
universitas Jember dalam dunia kerja, salah satunya minat pada karier akuntan publik.
Metodelogi yang digunakan secara tidak langsung terhadap pengumpulan sampel penelitian
salah satunya dengan menggunakan G-Form yang disebarkan kepada responden. Dengan
begitu responden dapat mengisi sesuai minat mereka terhadap akuntan publik. Targen
responden penelitian ini yaitu mahasiswa program studi akuntansi universitas jember
angkatan 2021. Hasil yang akan didapatkan akan dideskripsikan dalam sebuah data.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan perbandingan minat
sesuai perbedaan gender. Hasil penelitian nantinyadapat digunakan sebagai acuan dalam
memilih dunia kerja.
iiii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh Gender terhada Minat Mahasiswa dalam Berkarir Sebagai Akuntan
Publik
Gender akan mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam memilih karier
sebagai akuntan publik, apabila terdapat stereotype bahwa akuntan publik merupakan
pekerjaan laki-laki, maka minat perempuan untuk menjadi akuntan publik menjadi
berkurang. Masyarakat juga pada umumnya akan memandang pekerjaan ini sebagai
pekerjaan yang tidak dapat diterima oleh laki-laki, atau pekerjaan tersebut tidak
memuaskan bagi wanita. Peran gender memiliki pengaruh penting dalam setiap tindakan
yang dilakukan oleh orang-orang, dan selama berprofesi sebagai akuntansi publik,
kadang-kadang orang percaya bahwa mungkin wanita tidak hebat dengan asumsi mereka
adalah akuntansi publik, mengingat jenis pekerjaan yang dapat dilakukan wanita. '
kesempatan yang ideal untuk berurusan dengan keluarga mereka.
Pengaruh gender terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik
berhubungan dengan teori sosialisasi gender. Berdasarkan hipotesis sosialisasi gender,
pria lebih menghargai uang, kemajuan, kekuasaan, dan mengukur jenis kinerja
perorangan. Seorang wanita kini siap bekerja di luar rumah untuk membantu menopang
perekonomian keluarga, namun tak lupa pula ia mengingat temperamennya yang
menyandang gelar seorang ibu jika ia sudah berkeluarga. Kontras mendasar dalam hal
gender tidak dapat ditantang, namun kontras dalam peran gender dapat diubah dengan
alasan bahwa mereka bergantung pada variabel ramah dan tercatat.
Gender dianggap mempengaruhi jenis pekerjaan atau profesi yang akan digeluti
oleh seseorang. Cara hidup masyarakat pada masa sebelum Kartini yang membatasi
wanita bekerja saat ini sangatlah unik. Saat ini, di bidang akuntansi, seorang wanita dapat
mencari berbagai bidang profesi akuntansi yang tersedia, khususnya akuntansi publik,
akuntansi perusahaan, akuntansi pemerintah dan instruktur akuntansi.
3
Kontras orientasi gender saat ini menjadi penghalang bagi seseorang dalam
menelusuri panggilan dan profesinya. Karena telah ditunjukkan dalam hasil pengukuran
grafis yang menunjukkan bahwa kebanyakan pria memilih panggilan akuntansi publik.
Sementara itu, wanita memilih panggilan akuntansi non-publik. Karena, mungkin saja
wanita tidak benar-benar mahir menjadi akuntansi publik, berdasarkan jenis pekerjaan
yang bisa mengisi kesempatan ideal wanita untuk mengurus keluarga
Hipotesis Geder :
1. Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik.
Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan teori motivasi, yakni teori
hirarki kebutuhan. Menurut teori hirarki kebutuhan Maslow, suatu kebutuhan yang
telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku. Kebutuhan akan rasa
aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan
akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka
tidak lagi bekerja.Pertimbangan pasar kerja dapat meliputi keamanan kerja dan
tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja.
4
Jika rasa aman tidak terpenuhi secara signifikan, maka pada saat itu akan
muncul kebutuhan sosial, khususnya kebutuhan untuk berteman, bergaul, dan
berkomunikasi lebih dekat dengan orang lain. Dalam organisasi itu akan diidentifikasi
dengan persyaratan untuk kelompok kerja minimal, pengawasan besar, hiburan
bersama, dll.
5
4. Pelatihan profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik.
Komponen nilai atau kapabilitas sangat vital dalam pemanggilan akuntansi,
khususnya pemanggilan akuntansi umum. Di Indonesia, standar tinjauan umum utama
menyatakan bahwa tinjauan harus dilakukan oleh setidaknya satu orang yang
memiliki keterampilan khusus yang memadai dan mempersiapkan diri sebagai
pemegang akuntansi.
Studi yang meneliti masalah konflik keluarga-pekerjaan dan hasilnya juga cukup
menonjol untuk dilihat dari sudut pandang pragmatis. Para profesional semakin sadar
bahwa konflik pekerjaan-keluarga dapat mempengaruhi pemenuhan pekerjaan dan
tanggung jawab organisasis. Selanjutnya, tema penelitian ini dapat memberikan
penemuan yang bermanfaat bagi organisasi karena dapat mempengaruhi pelaksanaan
organisasi. Para ahli juga dapat membuat perubahan sesuai dengan membuat pelatihan
SDM penting untuk mengatasi masalah pekerja.
6
Mereka juga semakin menyadari bahwa keluarga akan berpengaruh terhadap pekerjaan
dan pekerjaan akan berpengaruh terhadap keluarga sehingga hal ini menjadi salah satu
pertimbangan dalam mengambil keputusan menyangkut pekerja. Kemudian lagi, untuk
sebuah organisasi yang perlu membuat perwakilan di rumah bekerja dengan mereka,
organisasi tersebut harus memahami dan menyukai bagian dari kehidupan seorang
spesialis baik sejauh aspek pekerjaan maupun aspek diluar pekerjaan.
Dari beberapa pendekatan teoritis yang dapat digunakan untuk memahami sikap
seseorang terhadap keluarga dan peran pekerjaan, pendekatan perkembangan menjadi
acuan yang populer. Pendekatan pembangunan memandang peran keluarga dan pekerjaan
seorang pekerja secara lebih dinamis dan komprehensif.
Korespondensi gender adalah masalah yang masih relevan saat ini di seluruh dunia
di berbagai bidang. Namun, adakah yang bisa menjelaskan mengapa wanita dibayar lebih
rendah karena lebih banyak wanita bekerja dengan perawatan rendah? Atau di sisi lain
apakah orientasi gender mempengaruhi gaji?
Percakapan tentang gender berpusat di sekitar perhatian pada apa yang ada di
antara orang-orang sejauh hak istimewa, kewajiban, akses dan perintah atas aset normal
dan pengambilan keputusan di dalam keluarga, secara lokal dan di tingkat publik.
8
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/13589/8464
http://repository.stieykpn.ac.id/16/1/Analisis%20Faktor-Faktor%20Minat%20Mahasiswa-
Dody-Dhenayu.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/5021/12.%20JURNAL.pdf?
sequence=12&isAllowed=y
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:_auQq5BZSqEJ:https://
journals.ums.ac.id/index.php/benefit/article/download/
1261/823+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id
http://binakarir.com/kesetaraan-gender-dalam-dunia-kerja/
10