Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH GENDER TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK

BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah
Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Dr. Parto, M.Pd.

Disusun Oleh:

Eka Nisaul Yuha (210810301232)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah
ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan
judul “ Pengaruh Gender Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarier
Sebagai Akuntan Publik”.

Tak lupa saya ucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang telah mendukung dan membantu dalam proses penyelesaian makalah ini,
khususnya kepada bapak Dr. Parto, M.Pd. selaku dosen yang telah memberikan tugas
dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari makalah ini memiiki banyak kekurangan baik dalam segi materi
maupun teknis penulisan, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Oleh karena
itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempurnaan penulisan makalah ini.

Akhir kata, saya berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi
saya maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

Jember, 1 Desember 2021

Eka Nisaul Yuha

ii
DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii

ABSTRAK............................................................................................................................. iiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2

1.3 Tujuan Pembahasan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Gender terhada Minat Mahasiswa dalam Berkarir Sebagai Akuntan Publik ..... 3

2.2 Pertimbangan Dunia Kerja selalu Terpengaruh oleh Perbedaan Gender ........................... 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 9

3.2 Saran................................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................10

iii
ABSTRAK

Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak peminat. Peminat
jurusan akuntansi tak hanya terbatas pada satu gender saja, namun sangat merata. Jurusan
akuntansi memiliki ciri khas yaitu berhubungan dengan laporan keuangan yang didasarkan
dengan pedoman yang tetap dan dilaporkan secara objektif. Penelitian ini mendeskripsikan
pengaruh gender tarhadap minat mahasiswa-mahasiswa di program studi akuntansi di
universitas Jember dalam dunia kerja, salah satunya minat pada karier akuntan publik.
Metodelogi yang digunakan secara tidak langsung terhadap pengumpulan sampel penelitian
salah satunya dengan menggunakan G-Form yang disebarkan kepada responden. Dengan
begitu responden dapat mengisi sesuai minat mereka terhadap akuntan publik. Targen
responden penelitian ini yaitu mahasiswa program studi akuntansi universitas jember
angkatan 2021. Hasil yang akan didapatkan akan dideskripsikan dalam sebuah data.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan perbandingan minat
sesuai perbedaan gender. Hasil penelitian nantinyadapat digunakan sebagai acuan dalam
memilih dunia kerja.

Kata Kunci : Jurusan Akuntasin, minat, akuntan publik.

iiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak
peminat yang selalu berhubungan dengan laporan keuangan dalam lingkup
ilmu sosial. Banyaknya peminat dari jurusan akuntansi ini membuat para calon
mahasiswa perlu melakukan pertimbangan mengingat persaingan yang sangat
ketat sehingga kebanyakan dari perguruan tinggi melakukan proses seleksi
dengan nilai yang tinggi. Namun banyak juga yang memliki persepsi yang
berbeda mengenai jurusan akuntasi sehingga mereka kurang berminat untuk
masuk jurunsan akuntansi. Jurusan akuntansi sangat digemari oleh banyak
orang karena dianggap mudah untuk mencari pekerjaan disaat lulus kuliah
nanti. Akan tetapi itu kembali keda dirikita sendiri. Profesi yang digemari oleh
lulusan akuntansi salah satunya adalah akuntan publik.
Akuntan publik adalah profesi akuntan yang telah mendapat perizinan
dari kementrian keuangan Republik Indonesia guna memberikan jasa sebagai
akuntan. Akuntan publik dibina dan diawasi langsung oleh pusat pembinaan
profesi keuangan. Akuntan publik sangat dibutuhkan untuk melakukan
pemeriksaan keuangan disebuah perusahaan. Dimana dari sebuah perusahaan
kan memnerikan hasil laporan meraka lalu setelah diperiksa akuntan publik
akan memberikan informasi mengenai laporean keuangan tersebut. Hasil atau
informasi yang akan diberikan oleh akuntan publik sangat berpengaruh
tehadap citra baik dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu profesi akuntasi
publik banyak dicari terutama dari lulusan akuntasi sendiri. Akan tetapi
terkadang lulusan dari akuntansi banyak yang yidak mengambil profesi
akuntan publik dengan berbagai macam alasan. Seperti merasa kurang
mampu, harus menikah dan lain-lain. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
diteliti apakan gender berpengarunh terhadap minat mahasiswa jurusan
akuntansi untuk berprofesi sebagai akuntan publik.
1

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah gender berpengaruh terhadap minat mahasiswa program studi
akuntansi untuk berkarier sebagai akuntan publik ?
2. Apakah pertimbangan dunia kerja selalu terpengaruh oleh perbedaan
gender ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah gender berpengaruh terhadap minat mahasiswa
program studi akuntansi untuk berkarier sebagai akuntan publik.
2. Untuk mengetahui apakah pertimbangan dunia kerja selalu terpengaruh
oleh perbedaan gender
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Gender terhada Minat Mahasiswa dalam Berkarir Sebagai Akuntan
Publik
Gender akan mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam memilih karier
sebagai akuntan publik, apabila terdapat stereotype bahwa akuntan publik merupakan
pekerjaan laki-laki, maka minat perempuan untuk menjadi akuntan publik menjadi
berkurang. Masyarakat juga pada umumnya akan memandang pekerjaan ini sebagai
pekerjaan yang tidak dapat diterima oleh laki-laki, atau pekerjaan tersebut tidak
memuaskan bagi wanita. Peran gender memiliki pengaruh penting dalam setiap tindakan
yang dilakukan oleh orang-orang, dan selama berprofesi sebagai akuntansi publik,
kadang-kadang orang percaya bahwa mungkin wanita tidak hebat dengan asumsi mereka
adalah akuntansi publik, mengingat jenis pekerjaan yang dapat dilakukan wanita. '
kesempatan yang ideal untuk berurusan dengan keluarga mereka.

Pengaruh gender terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik
berhubungan dengan teori sosialisasi gender. Berdasarkan hipotesis sosialisasi gender,
pria lebih menghargai uang, kemajuan, kekuasaan, dan mengukur jenis kinerja
perorangan. Seorang wanita kini siap bekerja di luar rumah untuk membantu menopang
perekonomian keluarga, namun tak lupa pula ia mengingat temperamennya yang
menyandang gelar seorang ibu jika ia sudah berkeluarga. Kontras mendasar dalam hal
gender tidak dapat ditantang, namun kontras dalam peran gender dapat diubah dengan
alasan bahwa mereka bergantung pada variabel ramah dan tercatat.

Gender dianggap mempengaruhi jenis pekerjaan atau profesi yang akan digeluti
oleh seseorang. Cara hidup masyarakat pada masa sebelum Kartini yang membatasi
wanita bekerja saat ini sangatlah unik. Saat ini, di bidang akuntansi, seorang wanita dapat
mencari berbagai bidang profesi akuntansi yang tersedia, khususnya akuntansi publik,
akuntansi perusahaan, akuntansi pemerintah dan instruktur akuntansi.

3
Kontras orientasi gender saat ini menjadi penghalang bagi seseorang dalam
menelusuri panggilan dan profesinya. Karena telah ditunjukkan dalam hasil pengukuran
grafis yang menunjukkan bahwa kebanyakan pria memilih panggilan akuntansi publik.
Sementara itu, wanita memilih panggilan akuntansi non-publik. Karena, mungkin saja
wanita tidak benar-benar mahir menjadi akuntansi publik, berdasarkan jenis pekerjaan
yang bisa mengisi kesempatan ideal wanita untuk mengurus keluarga

Hipotesis Geder :
1. Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik.
Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan teori motivasi, yakni teori
hirarki kebutuhan. Menurut teori hirarki kebutuhan Maslow, suatu kebutuhan yang
telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku. Kebutuhan akan rasa
aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan
akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka
tidak lagi bekerja.Pertimbangan pasar kerja dapat meliputi keamanan kerja dan
tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja.

Pada hubungan pertimbangan pasar kerja dengan minat mahasiswa dalam


berkarir sebagai akuntan publik, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan
oleh Alhadar , yang menunjukkan bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa
akuntansi.

2. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat


mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik.
Lingkungan kerja berhubungan dengan teori motivasi, yakni teori hirarki
kebutuhan. Menurut teori hirarki kebutuhan Maslow(dalam Robbins dan Judge,
2009), suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari
perilaku. Teori hirarki kebutuhan menganggap bahwa dalam setiap individu ada suatu
jenjang kebutuhan, yaitu kebutuhan rasa amandan kebutuhan sosial(Reksohadiprojo
dan Handoko, 1996).

4
Jika rasa aman tidak terpenuhi secara signifikan, maka pada saat itu akan
muncul kebutuhan sosial, khususnya kebutuhan untuk berteman, bergaul, dan
berkomunikasi lebih dekat dengan orang lain. Dalam organisasi itu akan diidentifikasi
dengan persyaratan untuk kelompok kerja minimal, pengawasan besar, hiburan
bersama, dll.

Pada hubungan lingkungan kerja dengan minat mahasiswa dalam berkarir


sebagai akuntan publik, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Suyono
(2014), yang menunjukkan bahwa lingkungan kerjaberpengaruh secara signifikan
terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik. Jika lingkungan kerja semakin baik,
makaminat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik semakin tinggi.

3. Penghargaan finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat


mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik.
Penghargaan finansial berhubungan dengan teori motivasi, yakni teori pengharapan
(expectancy theory). Menurut Robbins dan Judge (2009), pada saat ini penjelasan
yang paling diterima secara luas mengenai motivasi adalah teori pengharapan dari
Victor Vroom. Menurut Robbins (2006), teori pengharapan menganggap bahwa
kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada
pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh output tertentu dan tergantung pada
daya tarik output itu bagi individu tersebut. Kunci dari teori pengharapan adalah
pemahaman sasaran individu dan keterkaitan antara kinerja dan imbalan.

Pada hubungan penghargaan finansialdengan minat mahasiswa dalam berkarir


sebagai akuntan publik, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
Kurniawati (2016), yang menunjukkan bahwa penghargaan finansial berpengaruh
signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.
Jika penghargaan finansial semakin tinggi, makaminat mahasiswa dalam berkarir
sebagai akuntan publikjuga semakin tinggi.

5
4. Pelatihan profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik.
Komponen nilai atau kapabilitas sangat vital dalam pemanggilan akuntansi,
khususnya pemanggilan akuntansi umum. Di Indonesia, standar tinjauan umum utama
menyatakan bahwa tinjauan harus dilakukan oleh setidaknya satu orang yang
memiliki keterampilan khusus yang memadai dan mempersiapkan diri sebagai
pemegang akuntansi.

Sebagaimana ditunjukkan oleh Munawir, kualitas atau kemampuan seorang


pemegang akuntansi dikendalikan oleh tiga unsur, yaitu: pendidikan formal di tingkat
perguruan tinggi, persiapan khusus dan keterlibatan dalam pemeriksaan, dan
melanjutkan pendidikan cakap selama profesi sebagai pemegang akuntansi. Mengenai
hubungan antara pendidikan keahlian dan pendapatan mahasiswa dalam pekerjaan
sebagai akuntan publik, analis menyinggung penelitian yang dipimpin oleh Chan,
yang menunjukkan bahwa pelatihan profesional sangat mempengaruhi keputusan
profesi sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

2.2 Pertimbangan Dunia Kerja selalu Terpengaruh oleh Perbedaan Gender


Penelititan empiris yang menguji model hubungan kehidupan dalam pekerjaan-
keluarga telah banyak dilakukan. Inti dari tinjauan yang tepat ini adalah untuk
menumbuhkan pemahaman yang unggul tentang hubungan antara kehidupan kerja dan
kehidupan sehari-hari. Menurut Frone, Russell, dan Cooper, kehidupan dalam pekerjaan
dan kehidupan keluarga merupakan domain yang paling sentral dari kehidupan orang
dewasa.

Studi yang meneliti masalah konflik keluarga-pekerjaan dan hasilnya juga cukup
menonjol untuk dilihat dari sudut pandang pragmatis. Para profesional semakin sadar
bahwa konflik pekerjaan-keluarga dapat mempengaruhi pemenuhan pekerjaan dan
tanggung jawab organisasis. Selanjutnya, tema penelitian ini dapat memberikan
penemuan yang bermanfaat bagi organisasi karena dapat mempengaruhi pelaksanaan
organisasi. Para ahli juga dapat membuat perubahan sesuai dengan membuat pelatihan
SDM penting untuk mengatasi masalah pekerja.
6
Mereka juga semakin menyadari bahwa keluarga akan berpengaruh terhadap pekerjaan
dan pekerjaan akan berpengaruh terhadap keluarga sehingga hal ini menjadi salah satu
pertimbangan dalam mengambil keputusan menyangkut pekerja. Kemudian lagi, untuk
sebuah organisasi yang perlu membuat perwakilan di rumah bekerja dengan mereka,
organisasi tersebut harus memahami dan menyukai bagian dari kehidupan seorang
spesialis baik sejauh aspek pekerjaan maupun aspek diluar pekerjaan.

Dari beberapa pendekatan teoritis yang dapat digunakan untuk memahami sikap
seseorang terhadap keluarga dan peran pekerjaan, pendekatan perkembangan menjadi
acuan yang populer. Pendekatan pembangunan memandang peran keluarga dan pekerjaan
seorang pekerja secara lebih dinamis dan komprehensif.

Metodologi ini melihat keberadaan pekerjaan dan pekerjaan keluarga sebagai


kekhasan statis serta termasuk realitas, yang menawarkan berbagai perspektif dan
perilaku orang dalam menghadapi kesulitan dan keputusan di berbagai fase siklus
perbaikan. Selain itu, metodologi formatif menyelesaikan masalah yang diidentifikasi
dengan hubungan pekerjaan-pekerjaan keluarga. Selain itu, metode ini juga memberikan
pandangan alternatif tentang kemajuan hidup seorang wanita, dengan memahami bahwa
tahap kemajuan yang dilihat seorang wanita berbeda dengan tahap kemajuan seorang pria.

Mempertimbangkan segalanya, cara profesi yang ditujukan untuk pria tidak


sepenuhnya cocok untuk wanita. Gilligan telah mempelopori penyelidikan penelitian otak
formatif wanita. Dari ulasan ini muncul istilah 'kontras' dalam pergantian peristiwa laki-
laki dan perempuan. Perbedaan terjadi baik dalam keadaan dan cara mereka mencoba
untuk menentukan perjuangan usaha dan pekerjaan yang harus mereka hadapi pada setiap
fase kemajuan atau selama siklus hidup mereka. Artinya, ketika semua jenis orang,
terlibat dengan isu-isu formatif seperti mengoordinasikan atau mengisolasi bagian mereka
dalam pekerjaan dan keluarga pada fase tertentu dari siklus kehidupan, mereka berusaha
menangani masalah ini dengan berbagai cara. Interaksi peningkatan pada wanita akan
muncul sebagai cermin bagi kemajuan pria. Pria memulai kehidupan dewasa mereka
dengan penekanan pada pencapaian di tempat kerja yang dibayar oleh ketidakhadiran
mereka dalam keluarga. Kemudian, pada saat itu, pekerjaan akan bergerak mundur di
fase-fase kehidupan mereka selanjutnya.
7
Ketika kita berbicara tentang orientasi gender, kita berbicara tentang korespondensi
di bawah pengawasan hukum dan kesempatan, termasuk kesempatan untuk berdiri.
Biasanya masalah gender terkait dengan memberi wanita pintu terbuka yang lebih baik di
banyak wilayah ini.

Korespondensi gender adalah masalah yang masih relevan saat ini di seluruh dunia
di berbagai bidang. Namun, adakah yang bisa menjelaskan mengapa wanita dibayar lebih
rendah karena lebih banyak wanita bekerja dengan perawatan rendah? Atau di sisi lain
apakah orientasi gender mempengaruhi gaji?

Pada tahun 2016, American Relationship of College Ladies mengungkapkan bahwa


wanita yang bekerja sepanjang hari di AS biasanya dibayar hanya 80% dari yang
digunakan pria. Karena dikembangkan secara sosial, kontras orientasi gender bergantung
pada usia, status perkawinan, agama, identitas, budaya, ras, kelas/kedudukan, dll.

Percakapan tentang gender berpusat di sekitar perhatian pada apa yang ada di
antara orang-orang sejauh hak istimewa, kewajiban, akses dan perintah atas aset normal
dan pengambilan keputusan di dalam keluarga, secara lokal dan di tingkat publik.

8
BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat saya ambil sebagai berikut:


Pria akan lebih sering memilih pemegang buku publik dan wanita memilih pemegang buku
non-publik, Kemudian, pada saat itu, orientasi gender berdampak pada premiumnya
mahasiswa pembukuan yang berprofesi menjadi pemegang akuntansi publik dan non-publik
di Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta.

3.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan adalah :


(1) Bagi skolastik, untuk menggarap sifat lulusan sebagai tenaga kerja siap pakai, penting
bagi mahasiswa untuk memiliki kapasitas yang lebih ahli di salah satu bidang keahlian yang
bersangkutan di zaman sekarang ini. Penekanan pada gender, renungan pasar kerja, tempat
kerja, hadiah uang, dan persiapan tenaga ahli harus diberikan sejak awal agar pelajar
menyadari bahwa keputusan memanggil sebagai pemegang akuntansi publik memberikan
bukaan profesi yang luar biasa. (2) Analis lebih lanjut dapat memanfaatkan berbagai faktor
yang mempengaruhi pendapatan mahasiswa menjadi pemegang buku publik, misalnya nilai
yang melekat pada pekerjaan, kebanggaan, dan karakter. (3) Para ahli lebih lanjut didorong
untuk memperluas populasi pemeriksaan, khususnya dengan memperbanyak jumlah
responden, tidak hanya mahasiswa Bagian Pembukuan, Tenaga Kerja Keuangan, Perguruan
Tinggi Ganesha Instruction, untuk mendapatkan hasil penelitian dengan tingkat spekulasi
yang lebih tinggi.
9

DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/13589/8464
http://repository.stieykpn.ac.id/16/1/Analisis%20Faktor-Faktor%20Minat%20Mahasiswa-
Dody-Dhenayu.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/5021/12.%20JURNAL.pdf?
sequence=12&isAllowed=y
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:_auQq5BZSqEJ:https://
journals.ums.ac.id/index.php/benefit/article/download/
1261/823+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id
http://binakarir.com/kesetaraan-gender-dalam-dunia-kerja/
10

Anda mungkin juga menyukai