PPH 26 210810301232
PENGERTIAN
OBJEK PPH 26
PPh pasal 26 adalah pajak penghasilan yang dipotong
dari badan usaha apa pun di Indonesia yang melakukan 1. Dividen
transaksi pembayaran (gaji, bunga, dividen, royalti dan
sejenisnya) kepada Wajib Pajak Luar Negeri. 2. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan
PT ABC memiliki perwakilan di luar negeri dan mengasuransikan bangunan bertingkat ke perusahaan asuransi di
luar negeri dengan membayar jumlah premi pada tahun 1995 sebesar Rp1 miliar. Dengan demikian,
penghitungan PPh Pasal 26-nya adalah sebagai berikut.
• Perkiraan penghasilan = 50% x Rp1.000.000.000 = Rp500.000.000,-
• PPh Pasal 26 = 20% x Rp500.000.000 = Rp100.000.000 (10% x Rp1.000.000.000)
• Sering kali untuk memudahkan proses, PT ABC bisa saja ikut asuransi melalui perusahaan yang ada di
Indonesia, misal PT XYZ, dengan membayar jumlah premi yang sama sebesar Rp1 miliar. PT XYZ
mengikutkan (reasuransi) perusahaan tersebut ke perusahaan asuransi di luar negeri, misalnya PT KLM,
dengan membayar premi sebesar Rp500 juta. Maka, ketentuan PPh Pasal 26-nya adalah:
• Perkiraan penghasilan neto = 10% x Rp500.000.000 = Rp50.000.000
• PPh Pasal 26 PT ABC = 20% x Rp50.000.000 = Rp10.000.000 (2% x Rp500.000.000)
KASUS PPH 26
Karyawan Bergaji Mepet UMR Bisa Bebas Pajak