PENGHASILAN
PASAL 26
Dosen Pengampu :
Dr. Dra. Zulaikha, Ak., M.Si
Grace Tarigan Bhetara Athaillah A. Nabilla Putri K.
(40011422650029) (40011422650030) (40011422650031)
ANGGOTA KELOMPOK
PPh Pasal 26
Pajak yang dikenakan atas penghasilan yang
bersumber dari Indonesia yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak luar negeri selain bentuk
usaha tetap (BUT).
Contoh
Jane adalah atlit dari Singapura. Dalam bulan Mei
2016, ia mengikuti perlombaan lari maraton di
Indonesia dan merebut hadiah uang sebesar US$
20.000. kurs untuk US $1 pada saat itu adalah Rp
13.000
Diterapkan pada BUT di Indonesia yang penghasilan atau bagian labanya tidak
ditanamkan kembali di Indonesia. Jika penghasilan setelah dikurangi pajak
tersebut ditanamkan kembali di Indonesia, atas penghasilan tersebut tidak
dipotong PPh pasal 26.
SIFAT PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPH PASAL 26
pada prinsipnya, pemotongan pajak atas penghasilan
WP LN adalah bersifat final, tetapi ada penghasilan yg
tidak bersifat final, antara lain :
a. penghasilan kantor pusat atau b. penghasilan berupa dividen: bunga,
kegiatan, penjualan barang, termasuk premium, diskonto, premi swap
pemberian jasa di indonesia yg dan imbalan sehubungan dengan
dijalankn oleh BUT di indonesia. penggunaan harta;imbalan sehubungan
PENYETORAN
diskonto, premi swap dan imbalan
sehubungan dengan penggunaan
harta;imbalan sehubungan dengan
& PELAPORAN
jasa, pekerjaan, dan kegiatan; hadiah
dr penghargaan; pensiun dan
pembayaran berkala lainnya.
PPH PS 26
d. pemotongan PPh pasal 26 atas penghasilan berupa PKP
sesudah dikurangi pajak dr semua BUT di Indonesi, terutang dan
harus dibayar lunas selambat-lambatnya tanggal 25 bulan
ketiga setelah tahun pajak berakhir, sebelum SPT disampaikan.
namun apabila BUT meminta perpanjangan jangka waktu
penyampaian SPT tahunan, pemotongan PPh pasal 26
didasarkan pada perhitungan sementara, dan harus dibayar
lunas pada saat surat permohonan perpanjangandisampaikan,
tetapi tidak melampaui tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun
pajak atau bagian tahun pajak brakhir.
Terima Kasih