OLEH :
KELOMPOK 11
2.5. Tarif Pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 terkait Tax Treaty Ketentuan Tarif
PPh Pasal 26
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tarif PPh 26 sejumlah 20 persen yang bersifat
final berdasar jumlah bruto dari objek PPh pasal 26 berikut ini:
1. Atas penghasilan yang berupa :
a. Dividen
b. Bunga termasuk premium ,diskonto, , imbalan sehubungan dengan jaminan
pengembalian utang.
c. Sewa, royalti, serta penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.
d. Imbalan sehubungandengan jasa, pekerjaan, maupun kegiatan.
e. Hadiah dan penghargaan.
f. Pensiun dan pembayaran secara berkala lainnya.
g. Premi swap dan transaksi pelindung lain.
h. Pemerolehan Keuntungan dari pembebasan utang
Dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dibayarkan disediakan untuk
dibayarkan atau telah jatuh tempo pembayarannya dipotong pajak sebesar 20% dari
bruto oleh pihak yang wajib membayarkan
PPh Pasal 26 = Penghasilan Bruto x 20%
2. Atas penghasilan yang berupa :
a) penghasilan dari penjualan harta di Indonesia
b) Premi asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar negerI
Dipotong PPh Pasal 26 sebesar 20% dari perkiraan penghasilan neto
PPh Pasal 26 = (Penghasilan Bruto x Perkiraan Penghasilan Neto) x 20%
Besarnya perkiraan penghasilan neto untuk penjualan harta adalah 25% dari harga
jual. Besarnya perkiraan penghasilan itu untuk premi asuransi dan premi reasuransi
yang dibayarkan pada perusahaan asuransi luar negeri adalah sebagai berikut :
a) Atas premi asuransi yang dibayar tertanggung kepada perusahaan asuransi di luar
negeri baik secara langsung maupun melalui pialang, sebesar 50% dari jumlah
premi yang dibayar.
b) Atas premi yang dibayar oleh perusahaan asuransi yang berkedudukan di
Indonesia kepada perusahaan asuransi di luar negeri baik secara langsung maupun
melalui pialang sebesar 10% dari jumlah premi yang dibayar
c) Atas premi yang dibayar oleh perusahaan asuransi yang berkedudukan di
Indonesia kepada perusahaan asuransi di luar negeri baik secara langsung maupun
melalui pialang sebesar 5% dari jumlah premi yang dibayar
3. Atas penghasilan yang berupa penjualan atau pengalihan saham dipotong PPh pasal
26 sebesar 20% dari perkiraan penghasilan neto
PPh Pasal 26 =( Penghasilan Bruto x Perkiraan Penghasilan Neto) x 20% Besarnya
penghasilan neto adalah 25% dari harga jual.
4. Atas penghasilan kena pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu bentuk usaha tetap di
Indonesia dikenai pajak sebesar 20%, kecuali penghasilan tersebut ditanamkan
kembali di Indonesia.
Penanaman kembali tersebut harus melalui persyaratan sebagai berikut :
a) Penanaman kembali dilakukan atas seluruh penghasilan kena pajak setelah
dikurangi pajak penghasilan dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan
yang baru didirikan dan berkedudukan Indonesia sebagai pendiri atau peserta
pendiri.
b) Perusahaan baru yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia sebagaimana
dimaksud pada huruf a harus cara aktif melakukan kegiatan usaha sesuai dengan
akta pendiriannya paling lambat 1 (satu) tahun sejak perusahaan tersebut
didirikan.
c) Penanaman kembali dilakukan dalam tahun pajak berjalan atau paling lama tahun
pajak berikutnya dari tahun pajak diterima atau diperoleh penghasilan tersebut.
d) Tidak melakukan pengalihan atas Penanaman kembali tersebut paling singkat
dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sesudah perusahaan baru tersebut telah
berproduksi komersial.
PPh pasal 26 = (PKP - PPh Terutang) x 20%
Tarif 20% (final) dari laba bersih yang diharapkan selama penjualan atau
pengalihan saham perusahaan antara perusahaan media atau perusahaan tujuan
khusus yang didirikan atau bertempat di negara yang memberikan perlindungan
pajak yang memiliki hubungan khusus untuk suatu entitas atau bentuk usaha tetap
(BUT) didirikan di Indonesia.
Tarif 20% yang dipungut dari penghasilan kena pajak setelah dikurangi dengan
pajak, suatu bentuk usaha tetap (BUT) di Indonesia, kecuali penghasilan tersebut
ditanamkan kembali di Indonesia. Tingkat berdasarkan tax treaty (perjanjian
pajak) yang dikenal sebagai JGI Penghindaran Pajak berganda (P3B) antara
Indonesia dan negara-negara lain yang berada dalam perjanjian, mungkin berbeda
satu sama lain. Tarif mereka biasanya mengurangi tingkat dari tarif biasa 20%, dan
beberapa mungkin memiliki tarif 0%.