NIM : 044942092
PPh pasal 26 UU Pajak Penghasilan berdasarkan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
mengatur pajak penghasilan yang dikenakan/dipotong atas penghasilan yang bersumber
dari Indonesia yang diterima atau diperoleh Subjek Pajak Luar Negeri selain Bentuk
Usaha Tetap (BUT) di Indonesia.
Jelaskan :
1. Apa perbedaan subyek pajak dalam negeri dan subyek pajak luar negeri ?
Subjek Pajak merupakan orang pribadi maupun badan yang telah ditetapkan
oleh peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Satu
hal penting lainnya, hak dan kewajiban yang dimiliki oleh setiap subyek pajak
berbeda-beda satu sama lain. Bahkan kenyataannya, tidak seluruh subyek pajak
memiliki kewajiban perpajakan seperti halnya membayar dan melaporkan pajak
pada umumnya.
A Perbedaan yang mendasar dan penting di antara kedua subyek pajak dalam
negeri dan luar negeri terletak pada pemenuhan kewajiban pajaknya, di
antara lain:
Menurut UU Pajak Penghasilan, tarif PPh Pasal 26 secara umum adalah 20%.
Tarif ini dikenakan atas objek pajak yang berupa penghasilan bruto maupun
perkiraan penghasilan neto. Dengan demikian, perhitungan PPh 26 WNA dapat
dirumuskan sebagai berikut:
3. Siapa pemotongnya?
pemotong PPh Pasal 26 meliputi badan pemerintah, subjek pajak dalam negeri,
penyelenggara kegiatan, BUT, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya
yang melakukan pembayaran.
Objek dari PPh Pasal 26 adalah penghasilan yang diterima oleh WPLN.
Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 26 dapat dibagi menjadi lima kelompok.
https://klikpajak.id/blog/tarif-pph-23-26-dan-perhitungan
https://ebupotlearning.com/subjek-dan-objek-pajak...
https://ortax.org/pph-pasal-26-subjek-objek-tarif...
https://www.pajak.com/pajak/definisi-ta