Anda di halaman 1dari 3

NAMA : CYNTHIA BARBARA SIMANJUNTAK

NIM : 048061965

MATA KULIAH : TUGAS I – PAJAK PENGHASILAN III

Soal:

1. Jelaskan jenis subyek pajak, kriteria, dan dasar hukumnya.

2. Dilihat dari jenis subyek pajak, jelaskan kapan mulai dan berakhirnya kewajiban pajak
subyek pajak.

Jawaban:

1. Subjek pajak adalah orang pribadi ataupun badan yang telah ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Subjek pajak adalah orang
pribadi atau badan yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Namun, perlu diketahui bahwa hak dan kewajiban subjek pajak tidaklah sama. Bahkan
kenyataannya, tidak seluruh subjek pajak memiliki kewajiban perpajakan seperti halnya
membayar dan melaporkan pajak seperti pada umumnya.

Berdasarkan Pasal 2 ayat 1 (a) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
subjek pajak orang pribadi, badan, warisan belum dibagi sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak, dan bentuk usaha tetap. Subjek pajak dibedakan menjadi dua
kriteria, yaitu subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri. Subjek pajak
sebelumnya diatur dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.

Subjek Pajak Dalam Negeri adalah:

a. Orang Pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, berada di Indonesia lebih dari 183
(seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan; atau dalam
suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di
Indonesia;
b. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari
badan pemerintah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
- Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah; dan
- Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara.
c. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak,
merupakan subjek pajak pengganti, menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli
waris. Penunjukan warisan yang belum terbagi sebagai subjek pajak pengganti
dimaksudkan agar pengenaan pajak atas penghasilan yang berasal dari warisan
tersebut tetap dapat dilaksanakan

Sedangkan Subjek Pajak Luar Negeri adalah:


a. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
b. Warga negara asing yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan
puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan;
c. Warga Negara Indonesia yang berada di luar Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan
puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan serta memenuhi persyaratan
tempat tinggal, pusat kegiatan utama, tempat menjalankan kebiasan, status subjek
pajak; dan/atau persyaratan tertentu lainnya.
d. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia
atau yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

Bentuk Usaha Tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak
bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183
(seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang
tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan di Indonesia, misalnya tempat kedudukan manajemen, cabang
perusahaan, kantor perwakilan, gedung kantor, pabrik, bengkel, Gudang, ruang promosi dan
penjualan, dan lain-lain sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.

Sementara yang menjadi dasar hukum untuk penetuan subjek pajak ini adalah Pasal 2
Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2008 (berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009) tentang
perubahan keempat atas UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh) dan
PER-43/PJ/2011 (ditetapkan dan berlaku sejak 28 Desember 2011) tentang penentuan
Subjek Pajak Dalam Negeri dan Luar Negeri, serta Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja.

2. Di samping itu pembagian atas subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri
dibedakan atas lama tinggalnya. Subjek pajak dalam negeri adalah orang pribadi yang tinggal
melebihi 183 hari dalam satu tahun dan subjek pajak luar negeri adalah orang pribadi yang
tinggal di Indonesia kurang dari 183 hari dalam satu tahun.

Waktu mulai dan berakhirnya kewajiban perpajakan pada subjek pajak pajak dalam negeri
dan subjek pajak luar negeri dibagi menjadi beberapa bagian, di antaranya:

a. Subjek pajak dalam negeri pengenaannya berdasarkan penghasilan yang diterima di


Indonesia maupun di luar negeri. Sementara subjek pajak luar negeri pengenaannya atas
penghasilan yang bersumber di Indonesia.

b. Subjek pajak dalam negeri diberlakukan tarif umum dalam penghitungan pajaknya
sementara bagi subjek pajak luar negeri dihitung berdasarkan penghasilan bruto dikalikan
dengan tarif tunggal untuk semua objek pajaknya.

c. Subjek pajak dalam negeri yang sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak harus menyampaikan
SPT Tahunan sebagai pemenuhan kewajiban perpajakannya.

Dan saat mulai dan berakhirnya subjek pajak tadi sudah disampaikan di atas yaitu sebagai
pembatasnya adalah lamanya tinggal di Indonesia. Apabila ia kurang dari 183 hari dalam satu
tahun (12 bulan) maka merupakan subjek pajak luar negeri dan bagi yang tinggal lebih dari
183 hari dalam satu tahun maka merupakan subjek pajak dalam negeri. Dan pengecualian
atas subjek pajak adalah konsulat Indonesia yang bekerja di kedutaan luar negeri dan pejabat
perwakilan internasional yang tidak memperoleh penghasilan dari Indonesia

Referensi:

- Rasmini, Mas. 2022. Pajak Penghasilan III. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
- https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/subjek-pajak
- Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
- Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

Anda mungkin juga menyukai