Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dheno Eka Permana

NIM : 045107169

Mohon Izin menjawab Diskusi 5 Pajak Penghasilan III

Pertimbangan pemajakan atas badan wajib pajak luar negeri terkendali menurut Arnold &
Mclntyre (1995) antara lain:

a. Wajib Pajak Dalam Negeri meliputi semua wajib pajak baik badan maupun orang pribadi, akan tetapi di
beberapa negara ketentuan mengenai Wajib Pajak Luar Negeri hanya dikenakan terhadap wajib pajak
badan alasananya karena orang pribadi biasanya jarang melakukan investasi di manca negara, meskipun
hal ini kurang sejalan dengan prinsip keadilan atau kebersamaan perpajakan.

b. Pendekatan pemajakan dapat menunjuk pada entitas yang berkedudukan di negara tertentu
(designated jurisdiction) atau hanya terbatas pada kategori penghasilan tertentu (transactional approach)
yang diterima Wajib Pajak Luar Ngeri badan terkendali tanpa memperhatikan negara tempat kedudukan
badan tersebut. Pendekatan "negara tertentu" lebih sederhana dari pendekatan transaksi karena hanya
ditentukan sekali oleh negara "tax haven", semua penghasilan yang diterima Wajib Pajak Luar Negeri
badan terkendali dikenakan ketentuan percepatan pemajakan.

c. Penghitungan penghasilan dari Wajib Pajak Luar Negeri badan terkendali dapat memakai pendekatan
entitas (entity approach) atau hanya penghasilan tertentu saja (tainted income).

Biasanya, badan Wajib Pajak Luar Negeri terkendali harus menghitung penghasilan tahunannya sesuai
ketentuan domestik dan tanpa konsolidasi dengan penghasilan/kerugian manca negara dari perusahaan
pengendali.

Sumber referensi :

BMP PAJA3332 Pajak Penghasilan III Modul 4 halaman 4.5 s.d. 4.6

Anda mungkin juga menyukai