Anda di halaman 1dari 3

Yusril Nur Amin 23/528558/NEK/28092

Manajemen Pajak Atas Struktur Inbound and Outbound Investment

Struktur Inbound investment adalah investasi yang berasal dari luar negeri dimana perusahaan
luar negeri menanamkan modal di Indonesia baik mendirikan cabang atau anak perusahaan.
Struktur Outbound Investment adalah investasi yang dilakukan di luar Indonesia dimana
perusahaan dalam negeri mendirikan anak atau cabang perusahaan di luar Indonesia.
5.1. Pemilihan cabang versus anak perusahaan
Anak perusahaan Cabang Perusahaan
Anak perusahaan dibentuk dari Cabang perusahaan dibentuk dari
penyertaan saham dari induk kepanjang tangan dari induk
Anak perusahaan berstatus Subjek Cabang negeri di Indonesia berstatus
Pajak DalamNegeri (SPDN) Subjek Pajak Luar Negeri (SPLN)
karena telah memenuhi kriteria sesuai pasal 2 ayat (4) Undang Udang
didirikan di Indonesia sesuai pasal Pajak Penghasilan
2 ayat (3) UndangUndang Pajak
Penghasilan Penghasilan 3.
Penghasilan yang dikenakan pajak Penghasilan yang dikenakan pajak di
di Indonesia meliputi penghasilan Indonesia adalah hanya penghasilan yang
yang berasal dari dalam negeri bersumber dalam negeri
maupun dari luar negeri (world
wide income)
Hubungan antara anak perusahaan Hubungan antara Cabang Perusahaan di
di dalam negeri dengan induk dalam negeri dengan Kantor Pusat di luar
perusahaan di luar negeri bersifat negeri bersifat single entity (entitas
entetity (entitas legal yang tunggal)
terpisah)
Antara anak perusahaan di dalam Antara Cabung perusahaan di dalam
negeri dengan induk perusahaan di negeri dengan kantor pusat di luar negeri
luar negeri dapat melakakan sama secara pajak tidak diperkenankan
lain, sebagai konsekuensi dari melakukan transaksi sebagai konsekuensi
separate entity antara anak dari single entity.
perusahaan di dalam perusahaan di
luar negeri.

5.2. ALTERNATIF STRUKTUR MODAL


Dalam sebuah teori, struktur modal diasumsikan bahwa perubahaan struktur modal berasal
dari penerbitan obligasi dan pembelian kembali saham biasa atau penerbitan saham baru.
Menurut Martono dan D. Agus Harjito struktur modal dibagi menjadi beberapa pendekatan
sepertu pendekatan laba operasi bersih, pendekatan tradisional, pendekatan Modigliani dan
Miller.
Yusril Nur Amin 23/528558/NEK/28092

- Pendekatan Laba Bersih


Menurut David Durand pada tahun 1952 mengungkapkan bahwa investor memiliki
reaksi yang berbeda terhadap penggunaan utang perusahaan. Pendekatan ini
berpandangan bahwa biaya modal rata-rata berimbang dan bersifat konstan
bagaimanapun tingkat utang yang digunakan oleh perusahaan. Apabila perusahaan
menggunakan utang yang lebih besar, maka pemilik saham akan memperoleh laba yang
semakin kecil. Dengan demikian tingkat keuntungan yang didapatkan oleh pemilik
modal sendiri akan meningkatkan risiko perusahaan sehingga biaya modal rata-rata
terimbang akan berubah.
- Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional berasumsi bahwa terjadi perubahan struktur modal yang
optimal dan peningkatan nilai total perusahaan melalui penggunaan financial leverage
(utang dibagi modal sendiri). Melalui pendekatan tradisional dapat diperoleh struktur
modal yang optimal yaitu struktur modal yang memberikan biaya modal keseluruhan
yang terendah dan memberikan harga saham yang tertinggi. Hal ini karena ada
perubahan tingkat kapitalisasi perusahaan.
- Pendekatan Modligiani dan Miller (MM)
Menurut teori ini, struktur modal tidak berpengaruh terhadap perusahaan. Ada dua tipe
struktur modal dalam teori ini, yaitu teori MM tanpa pajak dan teori MM dengan pajak.
Menurut Teori MM tanpa pajak berpendapat bahwa struktur modal tidak relevan
terhadap nilai perusahaan. Dalam teori ini ada beberapa asumsi yang mendukung
pernyataan tersebut, yaitu tidak ada agency cost, tidak ada pajak, investor dapat
berutang dengan suku bunga yang sama dengan perusahaan, dan investor mendapatkan
informasi seperti manajemen terkait masa depan perusahaan. Menurut teori ini juga,
tidak ada biaya kebangkrutan dalam struktur modal, aset dapat dijual dengan market
value jika terjadi kebangkrutan, Earning Before Interest and Taxes (EBIT) tidak
dipengaruhi utang, dan investor adalah price-takers. Selanjutnya teori MM dengan
pajak memasukkan faktur pajak. Pajak yang dibayar kepada pemerintah adalah aliran
kas keluar. Pada hal ini utang dapat menghemat pajak karena bunga dapat digunakan
menjadi pengurang pajak.
5.3. Isu Lainnya
Ketentuan Pajak Internasional suatu negara menurut Gunadi (2007) meliputi 2 dimensi:
- Pemajakan terhadap wajib pajak dalam negeri (WPDN) atas penghasilan dari luar
negeri (outward, outbound transactions) yang umumnya melibatkan eksportasi modal
ke luar negeri

- Pemajakan terhadap wajib pajak luar negeri (WPLN) atas penghasilan dari dalam
negeri/domestik. (inward, inbound transactions) yang umumnya melibatkan importasi
modal dari luar negeri
Yusril Nur Amin 23/528558/NEK/28092

Ketentuan pajak internasional suatu negara disusun atas dasar untuk mencapai sebuah
tujuan:
- Memperoleh bagian penerimaan dari transaksi lintas perbatasan secara adil,
- Meningkatkan keadilan (fairness) dalam perpajakan,
- Memperkuat daya saing ekonomi domestik, dan
- Netralitas ekspor modal (capital-export neutrality) dan netralitas impor modal (capital-
import neutrality).

Pada dasarnya tujuan adanya pajak internasional adalah untuk mengurangi pajak
berganda, hal ini dapat dilakukan dengan 3 cara:
- Melalui cara unilateral yang mana negara yang bersangkuatan memasukkan dalam
perundangundangan pajaknya ketentuan untuk menghindari pajak berganda seperti:
a. Exemption yang didasarkan pada pure territorial principle atau restricted
terrirorial principle
b. Tax credit yang dapat dibedakan menjadi direct tax credit, indirect tax credit, dan
fictious tax credit/tax sparing
- Melalui cara bilateral yang dilakukan dengan melakukan perjanjian pajak antar negara
yang dikenal dengan isilah tax treaty atau perjanjian penghindaran pajak berganda
(P3B).
- Melalui perjanjian multilateral, misalnya General Agreement Tariffs and Trade
(GATT) atau yang dikenal sekarang yaitu WTO. Regulasi-regulasi yang dihasilkan
oleh WTO bertujuan untuk semakin membebaskan aktivitas perdagangan dan
mengurangi segala bentuk tekanan dari pemerintah terhadap kegiatan perdagangan
internasional.

Anda mungkin juga menyukai