Anda di halaman 1dari 14

TES FORMATIF I

1. Badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan satu kesatuan, baik yang
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha, yang meliputi Perseroan
Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara, atau
Badan Usaha Milik Daerah dengan dan dalam bentuk apapun, Firma, kongsi,
koperasi, serta Dana Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa,
Organisasi Sosial Politik, atau organisasi lainnya, Lembaga, dan bentuk usaha lainnya
termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. Pengertian tersebut sesuai
dengan yang tercantum dalam …..

 Penjelasan Pasal 2 ayat (1) huruf a UU Nomor 28 Tahun 2007

 Penjelasan Pasal 2 ayat (1) huruf b UU Nomor 42 Tahun 2009

 Penjelasan Pasal 2 ayat (1) huruf b UU Nomor 36 Tahun 2008

 Penjelasan Pasal 2 ayat (1) huruf a UU Nomor 28 Tahun 2007

2. Yang termasuk Objek PPh Badan adalah ….

 Imbalan bunga sehubungan dengan penerbitan Surat Paksa

 Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham

 Selisih lebih setelah dikurangi kompensasi kerugian karena revaluasi

 Penerimaan kembali atas pembayaran Pajak Penghasilan

3. Yang menjadi Objek Pajak Bentuk Usaha Tetap adalah Penghasilan Kantor Pusat dari
usaha atau kegiatan, penjualan barang, atau pemberian jasa di Indonesia yang sejenis
dengan yang dijalankan atau yang dilakukan oleh ….

 Bentuk Usaha Tetap di Indonesia

 Bentuk Usaha Tidak Tetap di Indonesia

 Perseroan Terbatas di Indonesia

 Perseroan Tidak Terbatas di Indonesia

4. Atas Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu Bentuk Usaha Tetap
di Indonesia dikenakan pajak sesuai ketentuan Pasal 26 Ayat (4) Undang – Undang
Pajak Penghasilan dengan tarif sebesar ….

 5%

 15%

 20%

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 10:16:35 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/70277002/TES-FORMATIF-PAJAK-PENGHASILAN-IIdocx/
 10%

5. Penghasilan Kena Pajak Bentuk Usaha Tetap

Di Indonesia Tahun 2017 Rp 27.500.000.000

Tarif PPh Badan 25% x Rp 27.500.000.000 Rp 6.875.000.000

Penghasilan Kena Pajak setelah dikurangi Pajak Rp 20.625.000.000

Pajak Penghasilan atas BUT yang dipotong sebesar…..

 Rp. 5.156.250

 Rp. 4.125.000.000

 Rp. 2.062.500.000

 Rp. 3.093.750.000

TES FORMATIF 2

1. Untuk Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT), yang menjadi
Dasar Pengenaan Pajak adalah…

 Penghasilan Kena Pajak

 Penghasilan Netto

 Penghasilan Bruto

 Penghasilan UMR

2. Suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan
informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya serta
jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang ditutup dengan
menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
pada setiap tahun pajak berakhir dinamakan….

 Pengarsipan

 Norma Penghitungan Penghasilan Netto

 Pembukuan

 Pembagian Laba

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 10:16:35 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/70277002/TES-FORMATIF-PAJAK-PENGHASILAN-IIdocx/
TES FORMATIF 3

1. Depresiasi adalah konsep alokasi harga perolehan atas …..

 Harta Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud.


 Harta Sumber Alam.
 Harta Tetap Berwujud.
 Harta Tetap Tidak Berwujud

2. Berdasarkan KEP-220/PJ./2002, kendaraan termasuk sedan yang dipergunakan untuk


pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya (dibawa pulang oleh pegawai yang
bersangkutan) …..

 Seluruh biaya penyusutan kendaraan tersebut dapat disusutkan.


 Tidak ada jawaban yang benar..
 Biaya penyusutan atas kendaraan tersebut hanaya boleh dibiayakan 50%.
 Seluruh biaya pemeliharaan kendaraan tersebut dapat dibiayakan

3. Berdasarkan ketentuan Pasal 11 ayat (6) UU No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak
Penghasilan, metode penyusutan yang diperkenankan untuk digunakan adalah ….

 a dan b benar..
 Metode Garis Lurus.
 Metode Jumlah Angka Tahun.
 Metode Saldo Menurun

4. Amortisasi merupakan konsep alokasi harga perolehan atas harta tak berwujud dan
pengeluaran lainnya termasuk …..

 Biaya perpanjangan Hak Guna Bangunan.


 Goodwill.
 Biaya perpanjangan Hak Guna Usaha.
 a, b dan c benar.

5. Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku
fiskal semula dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar …..

 15%.
 5%.
 10%.
 20%

TES FORMATIF 4

1. Yang bukan Pemungut PPh Pasal 22 adalah….

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 10:16:35 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/70277002/TES-FORMATIF-PAJAK-PENGHASILAN-IIdocx/
 PT Pertamina.
 Importir umum kendaraan bermotor.
 Perusahaan yang bergerak di bidang pengalengan ikan.
 Perusahaan penyalur bahan bakar minyak

2. Badan Usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan,
yaitu….

 Bank Devisa serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.


 Agen Tunggal Pemegang Merk.
 Kuasa Pengguna Anggaran.
 Badan Usaha Milik Negara

3. Nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan Bea Masuk yang terdiri atas Cost
Insurance and Freight (CIF) ditambah dengan Bea Masuk dan pungutan lainnya yang
dikenakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan kepabeanan di
bidang impor, yaitu…

 Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.


 Nilai Impor.
 Nilai Ekspor.
 Pajak Pertambahan Nilai

4. PT S pada tanggal 30 Maret 2018 mendapatkan pembagian Dividen dari PT AS. Total
Dividen yang dibayarkan PT AS kepada seluruh pemegang sahamnya adalah Rp
4.000.000.000, PT S memiliki kepemilikan saham 25% pada PT AS. Manakah
pernyataan di bawah ini yang benar…

 PT AS tidak memotong PPh..


 PT AS memotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp 100.000.000.
 PT AS memotong PPh Pasal 23 sebesar Rp 150.000.000.
 PT AS memotong PPh Pasal 23 sebesar Rp 20.000.000

5. PT Semen Padang menyerahkan 100 sak semen @ Rp 200.000 kepada Pemprov DKI
Jakarta untuk proyek infrastruktur. Besarnya pungutan dan yang memungut PPh Pasal
22 atas transaksi tersebut adalah…

 Rp 3.000.000 oleh Pemprov DKI.


 Rp 2.000.000 oleh PT Semen Padang.
 Rp 300.000 oleh Pemprov DKI.
 Rp 500.000 oleh PT Semen Padang

TES FORMATIF 5

1. PPh Pasal 24 pada dasarnya merupakan….

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 10:16:35 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/70277002/TES-FORMATIF-PAJAK-PENGHASILAN-IIdocx/
 Pajak luar negeri yang dibayarkan oleh Wajib Pajak Dalam Negeri yang harus sesuai
dengan pajak di Luar Negeri tersebut tanpa bisa dikreditkan.
 Pajak penghasilan luar negeri.
 Penggabungan pajak terutang luar negeri dengan pajak terutang atas penghasilan
dalam negeri tanpa ada batas maksimum kredit pajak..
 Pajak yang dibayar atau terutang di Luar Negeri atas penghasilan dari luar negeri
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak (WP) Dalam Negeri dan mengatur
diperbolehkannya penggabungan pajak terutang atas penghasilan luar negeri ke dalam
pajak terutang penghasilan dalam negeri.

2. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung batas maksimum pajak terutang atas
penghasilan luar negeri untuk masing-masing negara luar tersebut….

 (Penghasilan Luar Negeri di Negara A.


 (Penghasilan Luar Negeri di Negara A.
 (Tarif Pajak di Negara A x Penghasilan di Negeri A) - Total PPh Pasal 17.
 Total PKP

3. Dalam hal terjadi kerugian usaha di dalam negeri, sejumlah kerugian yang diderita
tersebut….

 Dapat digabungkan atau dikompensasikan setengahnya dari besarnya kerugian dengan


penghasilan yang diterima atau diperoleh di Indonesia (dalam negeri).
 Semuanya benar..
 Dapat digabungkan atau dikompensasikan dengan penghasilan yang diterima atau
diperoleh di Indonesia (dalam negeri).
 Tidak dapat digabungkan atau dikompensasikan dengan penghasilan yang diterima
atau diperoleh di Indonesia (dalam negeri).

4. Pembayaran pajak oleh Wajib Pajak dalam tahun berjalan dapat dilakukan dengan
cara ….

 A dan B benar..
 Wajib Pajak membayar sendiri atau oleh pihak ketiga dengan membayar sekaligus
jumlah pajak terutang yang ada dalam SPT Tahunan.
 Wajib Pajak membayar sendiri pajaknya melalui angsuran setiap bulan (PPh Pasal 25)
dan melalui pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga ataupun dibayar atau terutang
di luar negeri (PPh Pasal 21/22/23/24).
 Wajib Pajak membayar sendiri atau oleh pihak ketiga dengan membayar sekaligus
jumlah pajak terutang

5. SPT Tahunan pada tahun 2018 menunjukkan data-data sebagai berikut: Pajak
Penghasilan Terutang Rp 70.000.000,Kredit PPh Pasal 21/22/23/24 Rp 40.000.000.
PPh Pasal 25 pada tahun 2019 yang harus dibayar tiap bulan adalah….

 Rp 1.000.000.
 Rp 2.500.000.
 Rp 1.500.000.
 Rp 2.000.000

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 10:16:35 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/70277002/TES-FORMATIF-PAJAK-PENGHASILAN-IIdocx/
This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 10:16:35 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/70277002/TES-FORMATIF-PAJAK-PENGHASILAN-IIdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas
pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih
dari satu tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal…

 Pasal 12 dan Pasal 12A.


 Pasal 13 dan Pasal 13A.
 Pasal 10 dan Pasal 10B.
 Pasal 11 dan Pasal 11A

Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan BUT, ditentukan
berdasarkan Penghasilan Bruto dikurangi Biaya untuk Mendapatkan, Menagih, dan
Memelihara penghaasilan, termasuk: biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa, termasuk
upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk …..

 Rekening Koran.
 Giro.
 Uang.
 Cek.

Amortisasi dengan metode satuan produksi diterapkan pada amortisasi atas pengeluaran
untuk memperoleh hak dan pengeluaran lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun di bidang penambangan …..

 Timah.
 Emas.
 Minyak dan Gas Bumi.
 Batu Bara.

Berdasarkan ketentuan UU Perpajakan Tahun 2008 Pasal 17 Ayat (1), tarif Pajak Penghasilan
untuk Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap adalah sebesar 28%
berakhir tahun….

 Tahun 2008.
 Tahun 2011.
 Tahun 2010.
 Tahun 2009.

Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka yang paling sedikit 40%
dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia dan
memenuhi persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5% lebih rendah yang
diatur dengan/atau berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan….

 Pasal 17 ayat (2b) UU No. 36 Tahun 2008..


 Pasal 17 ayat (2a) UU No. 16 Tahun 2009.
 Pasal 17 ayat (2b) UU No. 42 Tahun 2009.
 Pasal 17 ayat (2a) UU No. 36 Tahun 2008

Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2015 Tentang Penurunan Tarif PPh bagi Wajib Pajak
Badan Dalam Negeri yang berbentuk….

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 09:49:56 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76490481/Tes-Sumatif-Pajak-Penghasilan-IIdocx/
 Perseroan Terbuka.
 APBN.
 BUMN.
 Tabungan Nasional.

Berikut ini adalah persyaratan penurunan tarif Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak yang
dimaksud oleh pertanyaan no. 6….

 Saham tersebut harus dimiliki oleh paling sedikit 300 (tiga ratus) pihak..
 Paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham yang disetor
dicatat untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia..
 Masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari
keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh..
 Semua jawaban benar.

Penghasilan yang diakui dalam perpajakan di Indonesia menganut konsep World Wide
Income, dimana semua penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak, dengan nama dan dalam
bentuk apapun, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, menyebabkan
adanya pengakuan Penghasilan yang diterima daari Luar Negeri. Berdasarkan ketentuan
tersebut jenis Pajak Penghasilan yang dapat dikreditkan/dikurangkan dari Pajak Penghasilan
terutang adalah….

 Pajak Penghasilan Pasal 22,23,24,25.


 Pajak Penghasilan Pasal 21,23,24,25,4(2).
 Pajak Penghasilan Pasal 21,23,24,25.
 Pajak Penghasilan Pasal 22,23,24,25,4(2)

Tarif atas Penghasilan Kena Pajak menjadi 25% mulai berlaku sejak Tahun Pajak ….

 2012.
 2009.
 2010.
 2011.

Tuan BJ adalah pengusaha jasa fotocopy. Dalam melaksanakan kewajiban PPh, Tuan BJ tidak
menyelenggarakan pembukuan karena omsetnya setahun tidak pernah lebih dari Rp
4.800.000.000. Pada bulan April 2014, Tuan BJ membayar uang sewa mesin fotocopy kepada
Tuan AC untuk masa sewa bulan Maret sebesar Rp 10.000.000. Pernyataan yang benar
adalah….

 Tuan BJ memotong PPh Final sebesar Rp 10.000.000.


 Tuan BJ memotong PPh Pasal 23 sebesar Rp 200.000.
 PT AC menyetor sendiri PPh Pasal 23 sebesar Rp 200.000.
 Tidak ada pemotongan PPh..

Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 4 ayat (2)
adalah …

 20 hari setelah akhir Masa Pajak.


 Tidak ada jawaban yang benar.

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 09:49:56 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76490481/Tes-Sumatif-Pajak-Penghasilan-IIdocx/
 10 hari setelah akhir Masa Pajak.
 15 hari setelah akhir Masa Pajak.

Pajak yang telah dibayar oleh Wajib Pajak melalui pemungutan oleh pihak lain dalam tahun
berjalan tersebut tidak dapat dikreditkan pada total PPh yang terutang pada akhir suatu tahun
pada saat pengisian SPT Tahunan PPh adalah pengertian dari …

 Beban Pajak.
 Pemotongan Pajak bersifat Tidak Final.
 Pemotongan Pajak bersifat Final.
 Pelimpahan Beban Pajak.

PT PLN (Persero) merupakan BUMN di bidang kelistrikan melakukan pembelian kertas –


kertas untuk keperluan kantor pada tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp 88.000.000 (termasuk
PPN). Tanggal 19 Mei 2018 juga melakukan pembelian kembali kertas senilai Rp 99.000.000
(termasuk PPN). Atas transaksi pembayaran tanggal 18 Mei 2018

 Harus memungut PPh Pasal 22 sebesar 2,5% x Rp 88.000.000.


 Harus memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5% x Rp 88.000.000.
 Harus memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5% x Rp 80.000.000.
 Tidak ada Objek PPh Pasal 22

PT PLN (Persero) merupakan BUMN di bidang kelistrikan melakukan pembelian kertas –


kertas untuk keperluan kantor pada tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp 88.000.000 (termasuk
PPN). Tanggal 19 Mei 2018 juga melakukan pembelian kembali kertas senilai Rp 99.000.000
(termasuk PPN). Atas transaksi pembayaran tanggal 19 Mei 2018

 Harus memungut PPh Pasal 22 sebesar 2,5% x Rp 99.000.000.


 Harus memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5% x Rp 99.000.000.
 Harus memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5% x Rp 90.000.000.
 Tidak ada Objek PPh Pasal 22.

Pajak Penghasilan dipotong atas penghasilan dengan nama apapun dan dalam bentuk apapun,
yang dibayarkan, tersedia untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh
Badan Pemerintah, Subjek Pajak Badan Dalam Negeri, Penyelenggara Kegiatan, Bentuk
Usaha Tetap, atau Perwakilan Perusahan Luar Negeri lainnya kepada Wajib Pajak Dalam
Negeri atau Bentuk Usaha Tetap diatur dalam ketentuan pasal….

 PPh Pasal 22 UU No. 36 Tahun 2008.


 PPh Pasal 23 UU No. 28 Tahun 2008.
 PPh Pasal 23 UU No. 36 Tahun 2008.
 PPh Pasal 23 UU No. 42 Tahun 2008

Orang Pribadi sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri Tertentu yang ditunjuk oleh Kepala Kantor
Pelayanan Pajak sebagai Pemotong PPh Pasal 23, kecuali….

 Dokter.
 Arsitek.
 Pengacara.
 Akuntan.

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 09:49:56 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76490481/Tes-Sumatif-Pajak-Penghasilan-IIdocx/
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh pengusaha jasa penyelenggara kegiatan meliputi antara
lain penyelenggara pameran, konvensi, pagelaran musik, pesta, seminar, peluncuran produk,
konferensi pers dan kegiatan lain yang memanfaatkan jasa penyelenggara kegiatan, yaitu….

 Branch Company.
 Vaste Inrichting.
 Permanent Establishment.
 Event Organizer

Berikut ini merupakan jenis jasa yang dikenakan pemotongan PPh Pasal 23, kecuali….

 Sewa Sehubungan dengan Penggunaan Harta.


 Jasa Appraisal.
 Jasa Perantara/Keagenan.
 Sewa Tanah dan/atau Bangunan.

PPh Pasal 23 harus disetorkan oleh pemotong pajak selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
berikutnya setelah bulan saat terutangnya pajak ke Bank Persepsi atau….

 BTPN.
 Kantor Pos Indonesia.
 BRI.
 BNI

Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Masa yang mengakibatkan utang pajak
menjadi lebih besar, maka atas jumlah pajak yang kurang dibayarkan tersebut….

 Dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan dari jumlah pajak
terutang..
 Dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 4% per bulan dari jumlah pajak
yang kurang dibayar..
 Tidak dikenakan sanksi administrasi..
 Dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan dari jumlah
pajak yang kurang dibayar..

PT Intan Permata di Semarang memperoleh penghasilan netto pada tahun 2018 sebagai
berikut: Penghasilan Dalam Negeri Rp 500.000.000, Penghasilan Luar Negeri (tarif 20%)
Rp.700.000.000. Penghitungan PPh Pasal 24 bagi PT Intan Permata adalah

 Rp 196.000.000.
 Rp 175.000.000.
 Rp 237.500.000.
 Rp 60.000.000.

Direktorat Jenderal Pajak berwenang untuk menetapkan penghitungan besarnya angsuran


pajak dalam tahun berjalan, sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat (6) UU No. 36 Tahun
2008. Berikut ini adalah beberapa hal tertentu yang dimaksud, kecuali ….

 Tidak ada perubahan keadaan usaha atau kegiatan Wajib Pajak..


 Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian.

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 09:49:56 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76490481/Tes-Sumatif-Pajak-Penghasilan-IIdocx/
 Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan tahun yang lalu disampaikan setelah lewat
batas waktu yang ditentukan..
 Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur.

PPh Pasal 25 harus dibayar/disetorkan selambat-lambatnya pada tanggal…

 30 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir.


 15 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir.
 25 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir.
 20 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir.

PT Garuda Kencana merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa keamanan.
Tanggal 18 Mei 2018, perusahaan menerima pembayaran atas jasa keamanan yang diberikan
kepada PT Pengelola Gedung. Bagian Penagihan melakukan tagihan dengan rincian sbb: Jasa
Keamanan Rp 10.000.000, Reimbursement Upah Tenaga Keamanan Rp
20.000.000,Reimbursement Biaya Transportasi Rp 3.000.000,Total Tagihan Rp 33.000.000.
PPh Pasal 21 atas upah tenaga keamanan telah dipotong oleh PT Garuda Kencana. PPh Pasal
23 yang dipotong adalah…

 Tidak ada jawaban yang benar.


 Rp 600.000.
 Rp 660.000.
 Rp 200.000.

Tuan Anton tidak memiliki NPWP dan mempunyai usaha dagang. Tuan Anton memiliki
deposito pribadi sebesar Rp 100.000.000 yang disimpan di Bank BeNI. Per tanggal 17
Agustus 2018 memperoleh bunga sebesar Rp 20.000.000. Atas pembayaran bunga deposito
tersebut…

 Bank BeNI memotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 20% dan bersifat Final..
 Bank BeNI memotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 20% dan bersifat Tidak Final.
 Bank BeNI tidak memotong PPh Pasal 4 ayat (2) Final, karena bunga deposito bukan
merupakan Objek Pajak..
 Bank BeNI memotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 20% dan bersifat Final, ditambah
20% tambahan karena tidak memiliki NPWP.

Nyonya Robin telah ber-NPWP adalah pengusaha catering menerima pesanan dari
Pemerintah Kotamadya Bekasi untuk perayaan HUT RI yang ke-73 dengan nilai pesanan
sebesar Rp 50.000.000. Atas penghasilan yang diterima Nyonya Robin tersebut dipotong…

 PPh Pasal 23 dengan tarif 4%.


 PPh Pasal 21 dengan tarif 5%.
 PPh Pasal 23 dengan tarif 2%.
 PPh Pasal 21 dengan tarif 2,5%

Pak Aceng menginvestasikan uangnya di PT Sun Investama dan menerima dividen dalam
jumlah yang sama dari tahun ke tahun sejak tahun 2017, yaitu Rp 10.000.000 per tahun. PPh
yang dipotong oleh PT Sun Investama adalah…

 PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp 1.000.000 dan bersifat Tidak Final.

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 09:49:56 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76490481/Tes-Sumatif-Pajak-Penghasilan-IIdocx/
 PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp 1.000.000 dan bersifat Final.
 PPh Pasal 23 sebesar Rp 1.500.000..
 PPh Pasal 23 sebesar Rp 0.

Soros IT Corp. adalah Subjek Pajak Luar Negeri dimana negaranya tidak memiliki Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia. Soros IT Corp. memberikan jasa
konsultasi IT kepada PT Maju Terus dengan mengirimkan pegawainya Mr. Philip Morris
selama 90 hari ke Indonesia. Mengacu pada hal tersebut, bagaimana status Soros IT Corp.
atas pemberian jasa tersebut…

 Independent Agent.
 Subjek Pajak Dalam Negeri.
 Subjek Pajak Luar Negeri.
 Bentuk Usaha Tetap

PT Sonny Music merupakan pemegang lisensi lagu-lagu Beatles. Pada tanggal 15 Februari
2019 menerima pembayaran royalty atas penggunaan lagu “I Will” Beatles sebesar Rp
50.000.000 dari TVRI. Atas penghasilan royalty yang diterima dari TVRI tersebut…

 Dipotong PPh Pasal 23 sebesar Rp 1.000.000.


 Dipotong PPh Pasal 23 sebesar Rp 2.000.000.
 Dipotong PPh Pasal 23 sebesar Rp 5.000.000.
 Dipotong PPh Pasal 23 sebesar Rp 7.500.000

Para pihak yang bersengketa di Pengadilan Pajak dapat diwakili oleh…

 Kuasa Hukum dengan Surat Kuasa Khusus.


 Pengacara dengan Surat Kuasa Khusus.
 Konsultan Pajak dengan Surat Kuasa Khusus.
 Wakil Wajib Pajak

Di bawah ini yang bukan merupakan syarat permohonan banding ke Pengadilan Pajak
adalah…

 Terhadap 1 Keputusan diajukan 1 Surat Banding.


 Banding diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat
Keputusan Keberatan diterima.
 Membayar 50% dari jumlah pajak terutang.
 Surat Banding dilampiri Surat Keputusan Keberatan

Tuan Suryo membayar imbalan jasa pelaksanaan konstruksi kepada CV Jaya Makmur
Konstruksi, perusahaan penyedia jasa konstruksi yang memiliki kualifikasi usaha kecil. Pajak
Penghasilan yang terutang…

 Tuan Suryo memotong PPh Pasal 23 dengan tarif 2%.


 CV Jaya Makmur Konstruksi menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) dengan tarif
2%.
 CV Jaya Makmur Konstruksi menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) dengan tarif 4%.
 Tuan Suryo memotong PPh Final Pasal 4 ayat (2) dengan

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 09:49:56 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76490481/Tes-Sumatif-Pajak-Penghasilan-IIdocx/
Penerapan PPh atas Penghasilan Piutang yang telah dihapuskan yang telah sesuai dengan
peraturan perpajakan…

 Merupakan Objek PPh karena pada waktu penghapusannya telah diakui


sebagai biaya.
 Merupakan Objek PPh karena pada waktu penghapusannya dapat dikurangkan.
 Merupakan Objek PPh karena pada waktu penghapusannya tidak dapat dikurangkan.
 Merupakan Objek PPh karena pada waktu penghapusannya dapat dikurangkan..

PT Sanjay Dut memiliki aktiva berupa mesin dengan harga perolehan sebesar Rp
240.000.000. Tanggal perolehan mesin adalah 3 Agustus 2015 dan termasuk kelompok IV
non Bangunan. Pada tanggal 12 Desember 2016,mesin tersebut terbakar dan mendapat
penggantian asuransi 1 bulan setelah tanggal terbakar sebesar Rp 208.000.000. Berapa
penyusutan tahun 2016 atas mesin tersebut,apabila metode penyusutan yang digunakan
adalah Garis Lurus…

 Rp 10.000.000.
 Rp 12.000.000.
 Tidak ada penghitungan penyusutan.
 Rp 11.000.000.

PT HP memiliki penyertaan saham pada PT HnM dengan kepemilikan 30%. Ditahun 2017
PT HnM membagi Dividen interim berdasarkan proyeksi laba tahun 2017. Perlakuan pajak
atas dividen yang diterima PT HP adalah…

 Bukan merupakan Objek PPh karena kepemilikan saham > 25%.


 Merupakan Objek Pemotongan PPh Pasal 23 karena bukan berasal dari
cadangan laba ditahan.
 Dikenakan PPh dalam SPT Tahunan.
 Merupakan Objek Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2).

Pada tahun 2018, PT Solusi membagikan dividen sebesar Rp 5.000.000.000 kepada PT


Santos (pemegang saham 80% PT Solusi) dari Laba Setelah Pajak Penghasilan. Perlakuan
PPh atas Pembagian Dividen tersebut…

 A, B dan C tidak ada yang benar.


 Bagi PT Santa bukan merupakan Objek PPh.
 Secara Fiskal, PT Solusi dapat membiayakan Dividen yang dibagikan tersebut..
 Bagi PT Santa merupakan Objek PPh

Akuntansi membedakan penghasilan dari usaha pokok dan penghasilan dari luar usaha.
Sedangkan PPh membedakan…

 A,B dan C benar..


 Penghasilan yang merupakan Objek Pajak dan Bukan Objek Pajak yang diatur dalam
Pasal 4 UU No. 36 Tahun 2008.
 Penghasilan yang merupakan Objek Pajak yang dikenakan PPh Final dan Tidak Final
yang diatur dalam Pasal 4 UU No. 36 Tahun 2008.

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 09:49:56 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76490481/Tes-Sumatif-Pajak-Penghasilan-IIdocx/
 Penghasilan yang merupakan Objek Pajak yang dikenakan tarif umum atau
tarif khusus

PT A mengasuransikan pabriknya kepada perusahaan asuransi PT SS dengan membayar


premi asuransi sebesar Rp 10.000.000.000 per tahun. Untuk menjamin pelaksanaan asuransi
tersebut PT SS kemudian mereasuransikan sebagian polis asuransi tersebut kepada SL
Insurance di luar negeri dengan membayar premim asuransi sebesar Rp 5.000.000.000…

 Memungut PPh Pasal 26 sebesar Rp 100.000.000.


 Memungut PPh Pasal 23 sebesar Rp 500.000.000.
 Memungut PPh Pasal 26 sebesar Rp 500.000.000.
 Memungut PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp 100.000.000.

Manakah dari yang berikut ini yang tidak mungkin menjadi pemotong PPh Pasal 23…

 Partai G yang merupakan partai politik terdaftar di Kemenkumham dan calon peserta
pemilu 2019.
 R, Pengusaha Toko Batik dengan peredaran bruto setahun mencapai angka Rp
10.000.000.000.
 BUT V Bank, BUT yang bergerak di bidang Perbankan.
 Dr. S yang melakukan praktik Dokter dan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Netto

Koperasi Karyawan PT KU adalah Koperasi Simpan Pinjam yang anggotanya terdiri dari
Karyawan PT KU. Pada bulan Maret 2019, koperasi ini membayarkan bunga simpanan
koperasi untuk periode Februari 2019 sebagai berikut: Tuan F Rp 250.000, Tuan M Rp
210.000. Jumlah PPh Final yang harus dipotong oleh Koperasi tersebut adalah…

 Rp 69.000.
 Rp 37.500.
 Rp 25.000.
 Rp 46.000.

This study source was downloaded by 100000857039977 from CourseHero.com on 12-15-2022 09:49:56 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76490481/Tes-Sumatif-Pajak-Penghasilan-IIdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai