Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan Ke 13, Hukum Pajak

PPh (Pajak Penghasilan)


Subyek Pajak dan Obyek Pajak
Subyek Pajak

Yang menjadi Subyek Pajak adalah :


1.a. Orang Pribadi
b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan meng
gatinkan yang berhak

2. Badan, terdiri dari Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer


, Perseroan lainnya, BUMN/BUMD dengan nama dan bentuk
apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun. Persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial
politik atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lain
nya
3. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Subyek Pajak dapat dibedakan menjadi :
1. Subyek Pajak dalam negeri, terdiri dari :
a. Subyek Pajak Orang Pribadi, yaitu :
- Orang pribadi yg bertempat tinggal atau berada d
di indonesia lebih dari 183 hari (tidak harus teru
menerus) dalam jangka waktu 12 bulan atau
- Orang pribadi yang dalam satu tahun pajak bera
da di indonesia dan mempunyai niat bertempat
tinggal di indonesia
b. Subyek Pajak Badan, yaitu :
Badan yang didirikan atau bertempst kedudukan di indo
nesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang me
menuhi kriteria :
- Pembentukannya berdasrkan ketentuan perunda
ng-undangan
- Pembiayaannya bersumber APBN/APBD
- Penerimaanya dimasukkan dalam anggaran pe
merintah pusat atau pemerintah daerah
- Pembukuannya diperiksa oleh aparat fungsional
negara
c. Subyek Pajak Warisan, warisan yg belum dibagi sebagai satu
kesatuan, menggantikan yang berhak
2. Subyek Pajak luar negeri, terdiri dari :
a. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di indonesia,
orang pribadi yang berada di indonesia tidak lebih 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didiri
kan dan tidak bekedudukan di indonesia, yang menjalankan
usaha atau melakukan melalui BUT di indonesia
b. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di indonesia,
orang pribadi yang berada di indonesia tidak lebih dari 183
hari dalam jangka waktu 12 bulan , dan badan yang tidak di
dirikan dan tidak berkedudukan di indonesia, yang dapat me
nerima penghasilan dari indonesia tidak dari menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di indonesia
Tidak Termasuk Subyek Pajak
Yang tidak termasuk subyek pajak adalah :
1. Perwakilan Negara Asing
2. Peabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain
dari negara asing , dan orang-orang yang diperbantukan ke
pada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal
bersama-sama mereka, dengan syarat :
a. Bukan WNI dan di indonesia tidak menerima/memperoleh
penghasilan lain diluar jabatannya di indonesia
b. Negara yang berasangkutan memberikan perlakuan timbal
balik
3. Organisasi Internasional, dengan syarat :
a. Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut
b. Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memper
oleh penghasilan dari indonesia selama pemberian pinjaman
kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran anggota
4. Pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat :
a. Bukan WNI
b. Tidak menjalankan usaha, kegiatan atau pekerjaan lain
untuk
memperoleh penghasilan di indonesia
Perbedaan Wajib Pajak Dalam Negeri
dengan
Wajib Pajak Luar Negeri

Wajib Pajak Dalam Negeri


1. Dikenakan pajak atas penghasilan, baik yang diterima atau di
peroleh dari indonesia dan dari luar indonesia

2. Dikenakan pajak berdasrkan Penghasilan Netto

3. Tarip pajak yang digunakan adalah Tarip Umum (Tarip UU


PPh pasal 17)

4. Wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)


Waib Pajak Luar Negeri
1. Dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari
sumber penghasilan di indonesia

2. Dikenakan pajak berdasrkan Penghasilan Bruto

3. Tarip Pajak yang digunakan adalah Tarip sepadan (Tarip UU


PPh pasal 26)

4. Tidak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)

Anda mungkin juga menyukai