Anda di halaman 1dari 26

PENCATATAN

TRANSAKSI DENGAN
PERKIRAAN
Persamaan Dasar Akuntansi bentuk Tabelaris
• Persamaan akuntansi, aktiva = kewajiban + modal, yang dibuat dalam
bentuk tabelaris telah dipergunakan untuk mencatat dan
mengumpulkan transaksi-transaksi dalam suatu badan atau
organisasi. Teknik tabelaris ini dapat sebagai alat untuk
mengkomunikasikan ide dasar dari akuntansi.
• Namun teknik tabelaris memiliki kelemahan, teknik tabelaris kurang
efisien, terutama bila dipergunakan untuk mengolah transaksi yang
jumlahnya banyak dan kompleks.
Persamaan Dasar Akuntansi menggunakan
Perkiraan/Akun
• Penggunaan perkiraan ini memerlukan adanya formulir khusus untuk
mencatat setiap penambahan atau pengurangan yang terjadi pada
tiap tiap jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya.

Tanggal Nama Perkiraan/Akun Debet Kredit


Lanjutan……………………..
• Penggunaan formulir untuk mencatat transaksi memerlukan
pemahaman terhadap aturan DEBET – KREDIT
• Untuk perkiraan-perkiraan yang termasuk golongan AKTIVA/HARTA
jika bertambah dicatat di kolom DEBET dan jika berkurang dicatat di
kolom KREDIT
AKTIVA

Debet Kredit

(+) (-)
Lanjutan …………….
• Untuk perkiraan-perkiraan yang termasuk golongan PASIVA / Sumber
Harta jika bertambah dicatat di kolom KREDIT dan jika berkurang di
catat di kolom DEBET.

PASIVA

Debet Kredit

(-) (+)
Lanjutan ………………
• Untuk perkiraan pendapatan, jika bertambah di catat di kolom KREDIT
dan jika berkurang di catat di kolom DEBET

PENDAPATAN

Debet Kredit

(-) (+)
Lanjutan …………….
• Untuk perkiraan biaya, jika bertambah dicatat di kolom DEBET, jika
berkurang dicatat di kolom KREDIT

BIAYA

Debet Kredit

(+) (-)
CONTOH
Tn. Annuri mendirikan bengkel mobil “NUR TEKNIK” pada tanggal 1 Februari 2006. Transaksi bulan pertama
kegiatannya adalah sebagai berikut:
• 1/2/2006 Annuri menanamkan uangnya sebesar Rp. 35.000.000,00 ke dalam perusahaan.
• 2/2/2006 Menerima kredit dari bank sebesar Rp. 90.000.000,00
• 4/2/2006 Membeli peralatan bengkel sebesar Rp. 75.000.000,00 secara tunai.
• 5/2/2006 Perusahaan membayar kontrak sewa bangkel Rp. 3.000.000,00 untuk 1 tahun.
• 7/2/2006 Membeli perlengkapan dari JAYA SAKTI secara tunai Rp. 1.400.000,00
• 20/2/2006 Menerima uang dari para langganan untuk jasa bengkel yang diberikan Rp. 52.000.000,00
• 21/2/2006 Membeli perlengkapan berupa oli,air accu,mur baut dari WAHANA AUTOSPORT dengan cara
kredit sebesar Rp. 6.000.000,00.
• 23/2/2006 Pemakaian perlengkapan sebesar Rp, 3.500.000,00
• 25/2/2006 Membayar gaji dan upah pegawai Rp. 6.750.000,00 26/2/2006 Membayar macam-macam biaya
Rp. 2.250.000,00
• 28/2/2006 Membayar kepada Bank Rp. 5.000.000,00 untuk pembayaran angsuran pokok pinjaman, dan Rp.
1.000.000,00 untuk pembayaran bunga pinjaman.
• 28/2/2000 Penyusutan peralatan bengkel sebesar Rp. 1.900.000,00
Diminta:
• Buat Analisis Transaksi
• Catat analisis transaksi ke dalam formulir khusus berikut
Analisis Transaksi
1. Tanggal 1 Februari 2006 Setoran modal dicatat di Perkiraan Kas dalam
kolom DEBIT sebesar Rp. 35.000.000 dan di Perkiraan Modal dicatat
dalam kolom KREDIT.
2. Tanggal 2 Februari 2006 Penerimaan kredit di Bank akan menambah Kas
sehingga dicatat di kolom DEBIT Perkiraan Kas sebesar Rp 90.000.000
dan dalam Perkiraan Utang Bank dicatat di kolom KREDIT sebesar Rp
90.000.000
3. Tanggal 4 Februari 2006 Pembelian Peralatan secara tunai akan dicatat
dalam kolom KREDIT Perkiraan Kas sebesar Rp 75.000.000 dan
lawannya yaitu Perkiraan Peralatan Bengkel dicatat di kolom DEBIT
sebesar Rp 75.000.000
Lanjutan …………..
4. Tanggal 5 Februari 2006 Pembayaran tunai untuk Sewa Bengkel dicatat
sebagai pengeluaran Kas sehingga akan dicatat di kolom KREDIT Perkiraan
Kas sebesar Rp 3.000.000, dan akan menambah Perkiraan Sewa Bengkel
dibayar dimuka, yang dicatat dalam kolom DEBIT sebesar Rp 3.000.000.
5. Tanggal 7 Februari 2006 Pembelian Perlengkapan secara tunai Rp.
1.400.000 dicatat dalam kolom KREDIT Perkiraan Kas, dan di Perkiraan
Perlengkapan dicatat di kolom DEBIT.
6. Tanggal 20 Februari 2006 Penerimaan Pendapatan Jasa Bengkel akan
menambah Perkiraan Kas sehingga dicatat di kolom DEBIT sebesar Rp
52.000.000, sedangkan di Perkiraan Pendapatan Jasa Bengkel akan dicatat
di kolom KREDIT sebesar Rp 52.000.000.
Lanjutan ……………..
7. Tanggal 21 Februari 2006 Pembelian Perlengkapan secara kredit akan
menciptakan Perkiraan baru yaitu Utang Dagang. Pencatatannya di kolom
KREDIT. Perkiraan Perlengkapan bertambah sebesar Rp. 6.000.000, dicatat di
kolom DEBIT.
8. Tanggal 23 Februari 2006 Beban Perlengkapan dicatat dalam Perkiraan Beban
Perlengkapan di kolom DEBET dan pemakaian Perlengkapan ini akan
mengurangi jumlah Perlengkapan sebesar Rp. 3.500.000 yang dicatat di kolom
KREDIT Perkiraan Perlengkapan.
9. Tanggal 25 Februari 2006 Gaji dan Upah yang dibayarkan secara tunai
mempengaruhi Perkiraan Kas sehingga di KREDIT sebesar Rp. 6.750.000, di sisi
lain akan memunculkan Perkiraan Beban Gaji dan Upah dan transaksi ini
dicatat dalam kolom DEBIT.
Lanjutan …………….
10. Tanggal 26 Februari 2006 Pembayaran macam-macam Beban, mengurangi Kas,
dengan demikian dicatat di kolom KREDIT Perkiraan Kas, di lain pihak Perkiraan
Beban Macam-macam dibuat dengan men-DEBIT sebesar Rp. 2.250.000.
11. Tanggal 28 Februari 2006 Angsuran Pokok dan Beban Bunga Bank ke Bank
mengurangi jumlah Kas sebesar Rp. 6.000.000 sehingga Perkiraan Kas dicatat di
kolom KREDIT. Angsuran Pokok Pinjaman mempengaruhi penurunan jumlah Utang
Bank sebesar Rp. 5.000.000 dan dicatat di kolom DEBIT Perkiraan Utang Bank.
Sedangkan 56 Beban Bunga Bank dicatat di kolom DEBIT Perkiraan Beban Bunga
Bank.
12. Tanggal 28 Februari 2006 Beban Penyusutan Peralatan Bengkel menyebabkan
munculnya Perkiraan Akumulasi Penyusutan Peralatan Bengkel dan dicatat di kolom
KREDIT sebesar Rp 1.900.000. Sedangkan pada Perkiraan Beban Penyusutan
Peralatan dicatat di kolom DEBIT sebesar Rp 1.900.000.
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit
1/2/2006 Kas 35.000.000
Modal 35.000.000
2/2/2006 Kas 90.000.000
Utang Bank 90.000.000
4/2/2006 Peralatan Bengkel 75.000.000
Kas 75.000.000
5/2/2006 Sewa bengkel dibayar dimuka 3.000.000
Kas 3.000.000
7/2/2006 Perlengkapan 1.400.000
Kas 1.400.000
20/2/2006 Kas 52.000.000
Pendapatan Jasa bengkel 52.000.000
21/2/2006 Perlengkapan 6.000.000
Utang dagang 6.000.000
23/2/2006 Beban perlengkapan 3.500.000
Perlengkapan 3.500.000
25/2/2006 Biaya gaji 6.750.000
Kas 6.750.000
26/2/2006 Macam macam biaya 2.250.000
Kas 2.250.000
BUKU BESAR
Tanggal Keterangan Debet Kredit
1 Beban Asuransi 24.000
Kas 24.000
2 Beban 18.000
Sewa 18.000
3 Kas 500.000
Pendapatan Jasa Konsultan 500.000
4 Bahan habis pakai 35.000
Hutang usaha 35.000
5 Utang usaha 100.000
Kas 100.000
6 Pemakaian bahan habis pakai 15.000
Bahan habis pakai 15.000
7 Beban jasa bank 5.000
Kas 5.000
8 Prive 25.000
Kas 25.000
KAS
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
1 Beban asuransi 24.000 (24.000)
2 Pendapatan jasa 500.000 476.000
3 Pembayaran utang usaha 100.000 376.000
4 Beban jasa bank 5.000 371.000
5 Prive 25.000 346.000
BEBAN ASURANSI
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo

1 24.000 24.000
BEBAN JASA BANK
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo

7 5.000 5000
BEBAN SEWA
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo

1 BEBAN SEWA 18.000 18.000


BAHAN HABIS PAKAI
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo

PEMBELIAN 35.000 35.000


PEMAKAIAN BHP 15.000 20.000
UTANG USAHA
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo

4 35.000 35.000
5 100.000 (65.000)
PENDAPATAN JASA
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo

1 JASA KONSULTASI 500.000 500.000


PRIVE
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo

8 25.000 25.00

Anda mungkin juga menyukai