Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

OLEH :

Nama : Ni Wayan Setia Devi


NIM : 1902612011007

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah kami terkait Pengembangan Sistem dengan tepat waktu. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang budaya
organisasi.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak dosen pada mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait budaya organisasi. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Om Santih,Santih,Santih,Om

Badung, 19 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... .ii


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ........................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ..................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pendekatan Sistem .................................................................................................................... 3
2.2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem ........................................................................................ 4
2.3. Tahap Perencanaan ................................................................................................................... 4
2.4. Tahap Analisis .......................................................................................................................... 5
2.5. Tahap Desain ............................................................................................................................ 5
2.6. Tahap Implementasi .................................................................................................................. 6
2.7. Tahap Penggunaan .................................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan… ........................................................................................................................... 8
3.2. Saran … .................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA… .................................................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Baik manajer maupun para pengembang sistem dapat menerapkan pendekatan sistem ketika
memecahkan masalah. Pendekatan sistem terdiri atas tiga tahapan kerja, yaitu: persiapan, definisi,
dan solusi. Di dalam setiap tahapan terdapat urut-urutan langkah. Ketika diterapkan pada masalah
pengembangan sistem, pendekatan sistem ini disebut siklus hidup pengembangan sistem (System
Development Life Cycle - SDLC). Pendekatan SDLC tradisional terdiri atas lima tahap yang
terjadi
satu demi satu. Prototyping adalah penyempurnaan dari pendekatan tradisional.
Pendekatan ini menyadari adanya keuntungan dari meminta permohonan umpan balik dari
pengguna berulang kali dan meresponnya dengan perbaikan sistem dan tetap meneruskan siklus
sampai sistem memenuhi kebutuhan para pengguna. Satu pendekatan SDLC yang saat ini sangat
populer adalah pengembangan berfase (phase development). Pendekatan ini didasarkan atas
pemikiran bahwa suatu proyek akan dibagi menjadi modul-modul, dan analisis, perancang, dan
pekerjaan-pekerjaan konstruksi awal yang ditujukan untuk setiap modul.
Pengembangan sistem saat tinggi biayanya dilihat dari sudut uang maupun waktu. Sebagai
akibatnya, proses ini hendaknya dikelola dengan baik eksekutif perusahaan akan memberikan
tingkat pengawasan yang tinggi, sering kali para eksekutif tersebut ikut berpartisipasi di dalam
suatu steering committe SIM yang mengawasi saluran proyek yang sedang berjalan.
Masingmasing proyek pada umumnya dikelola oleh seorang pimpinan proyek

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagiamana pendekatan sistem sebagai kerangka dasar pemecahan masalah?
2. Bagaimana cara menenangkan pendekatan sistem untuk memecahkan masalah-masalah
sistem?
3. Bagaimana memahami bahwa siklus hidup pengembangan sistem (System Development
Life Cycle SDLC) merupakan sebuah metodelogi suatu cara yang direkomendasikan untuk
mengembangkan sistem?
4. Bagaimana proyek-proyek pengembangan sistem dikelola dengan cara dariatas ke bawah?

1
5. Apa yang dimaksud dengan proses-proses dasar pengestimasian biayaproyek
1.3 Tujuan
1. Mengenal pendekatan sistem sebagai kerangka kerja dasar pemecahan segala jenis
masalah.
2. Mengetahui bagaimana cara menenangkan pendekatan sistem untuk memecahkan
masalah-masalah sistem.
3. Memahami bahwa siklus hidup pengembangan sistem (System Develoment Life Cycle-
SDLC) merupakan sebuah metodologi suatu cara yang direkomendasikan untuk
mengembangkan sistem.
4. Memahami bagaimana proyek-proyek pengembangan sistem dikelola dengan cara dari
atas ke bawah.
5. Mengenal proses-proses dasar pengestimasian biaya proyek.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pendekatan Sistem


Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masalah
yang kompleks dan bersifat inter-disiplin sebagai bagian dari suatu sistem. Pendekatan sistem
mencoba menggali elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi signifikan terhadap tujuan.
Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal, dapat dihubungkan dengan
analisis biotis, dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial.
2.1.1 Ciri-Ciri Pendekatan Sistem
Ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan sistem, ialah:
1. Adanya tujuan
Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentukan lebih dahulu, dan itu
menjadi tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem.
Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke
pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem ialah pusat orientasi dalam suatu sistem.
2. Adanya komponen sistem (selain tujuan)
Jika suatu sistem itu ialah sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) ialah komponen
dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem,
maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan
kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di dalamnya ialah merupakan komponen sistem. Jadi
setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.
3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja system
Tubuh badan kita merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut
mengemban fungsi tertentu, yang keseluruhannya (semua fungsi komponen sistem)
dikoordinasikan secara kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia berjalan
secara sihat dan semestinya.
4. Adanya interaksi antar komponen
Antar sub-sistem atau komponen dalam suatu sistem terdapa saling hubungan, saling
mempengaruhi, dan saling ketergantungan

3
2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang
direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam
memecahkan segala jenis masalah. Siklus hidup pengembangan sistem (Systems Development
Life Cycle) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem informasi.

2.3 Tahap Perencanaan


Perencanaan merupakan proses dimana manajemen merumuskan suatu tujuan dan bagaimana
cara untuk dapat mencapainya, proses perencanaan terjadi di semua tipe. Jadi perencanaan adalah
pemilihan sekumpulan kegiatan kepeutusan selanjutnya tentang apa yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana dan oleh siapa. Adapun perencanaan merupakan proses yang tidak berakhir bila
rencana tersebut telah ditetapkan bahkan disahkan dan rencana harus diimplementasikan.
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap, yaitu:
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
2. Merumuskan keadaan sekarang/saat ini.
3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan yang dapat terjadi.
4. Mengembangkan rencana ataupun serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
2.3.1 Hambatan-Hambatan Perencanaan
Dalam pembuatan suatu perencanaan, sering kita temui suatu kendala atau hambatan yang
tentunya membuat kita sangat sulit memntukan pilihan maupun rencana. Sejumlah alasan mengapa
banyak manajer yang ragu bahkan gagal dalam menetapkan tujuan dan membuat rencana bagi
organisasi ataupun kelompok kerja mereka, berikut penyebabnya:
1. Kurangnya pengetahuan tentang organisasi.
2. Kurang memahami lingkungan (internal dan external).
3. Ketidakmampuan melakukan prediksi secara efektif.
4. Kesulitan perencanaa n operasi-operasi yang sekali pakai.
5. Terkendala biaya.
6. Takut gagal atau kurang percaya diri.

4
7. Ketidak sediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif (jalanpintas).

2.4 Tahap Analisis


Analisis Sistem ialah penjelasan dari suatu sistem yang lengkap ke beragam bentuk elemennya
dengan tujuan supaya bisa mengenali dan menilai beragam persoalan atau gangguan yang timbul
pada sistem sehingga mendatangnya bisa dilakukan pencegahan, pemulihan dan peningkatan.
Terdapat beberapa tahapan analisis sistem, antara lain:
1. Mengidentifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisis sistem. Dalam tahap ini
didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang ingin
dipecahkan.
2. Memahami Kerja Sistem yang Ada
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada
berjalan. Untuk mempelajari operasi dari system ini diperlukan data yang dapat diperoleh
dengan melakukan penelitian terhadap sistem.
3. Menganalisis Sistem
Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan analisa hasil penelitian yang sudah
dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan.
4. Membuat Laporan
Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian. Tujuan utamanya adalah sebagai
bukti secara tertulis tentang hasil Analisa yang sudah dilakukan.

2.5 Tahap Desain


Tahapan desain adalah tahapan mengubah kebutuhan yang masih berupa konsep menjadi
spesifikasi sistem yang riil. Tahapan desain system dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:
1. Desain pendahuluan atau desain konseptual
Desain pendahuluan meliputi:
a. Menentukan lingkup sistem.
b. Menentukan persyaratan sistem.
c. Menentukan sumber daya sistem.
d. Menyusun laporan desain pendahuluan.

5
2. Desain fisik atau desain rinci
Desain fisik adalah penerjemahan persyaratan sistem informasi akuntansi yang masih dalam
bahasa umum (konseptual) ke dalam spesifikasi rinci sehingga dapat dipergunakan untuk
menyusun kode dan pengujian program komputer. Desain fisik meliputi:
a. Merumuskan persyaratan sistem.
b. Memilih perangkat keras.
c. Memilih perangkat lunak.
d. Menyusun laporan desain rinci.

2.6 Tahap Implementasi


Implementasi itu bisa diartikan sebagai proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan
tercapainya kebijakan tersebut. Bisa diartikan juga sebagai pelaksanaan atau penerapan. Tahap
implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini
termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi.
Implementasi Sistem mempunyai 4 tahap, yaitu :
1. Membuat dan menguji basis data & jaringan.
Penerapan sistem yang baru atau perbaikan sistem dibuat pada basis data dan jaringan yang telah ada.
Jika penerapan sistem yang baru memerlukan basis data dan jaringan yang baru atau dimodifikasi,
maka sistem yang baru ini biasanya harus diimplementasikan sebelum pemasangan program komputer.
2. Membuat dan menguji program.
Merupakan tahap pertama untuk siklus pengembangan sistem yang spesifik bagi programer. Bertujuan
untuk mengembangkan rencana yang lebih rinci dalam pengembangan dan pengujian program
komputer yang baru.
3. Memasang dan menguji sistem baru.
Tahap ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa kebutuhan integrasi sistem baru terpenuhi.
4. Mengirim sistem baru ke dalam sistem operasi.
Tujuan tahap ini adalah untuk mengubah secara perlahan – lahan sistem lama menjadi sistem baru
sehingga perlu dilakukan pemasangan basis data yang akan digunakan pada sistem baru.

2.7 Tahap Penggunaan


Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
2. Audit sistem

6
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru
itu memenuhi kriteria kinerja.
3. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan
dukungan yang diperlukan.
4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi
digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan
itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup
sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan intern sistem, statistik
mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah
akan memberikan persetujuan atau tidak.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Informasi sangat bermanfaat bagi manusia karena dapat membantu dalam pekerjaan sehari-hari, dan
teknologi informasi akan lebih membantu manusia untuk mendapatkan banyak informasi. Walau begitu
seiap pengguna teknologi informasi harus menggunakannya dengan semestiya dan tidak merugikan
siapapun.
Sebuah informasi yang baik dapat dihasilkan oleh sebuah sistem informasi yang baik pula.
Pengembangan sistem informasi berguna untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan. Dengan
melakukan pengembangan sistem informasi dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan atau problem pada
sistem informasi dan dapat menghemat biaya pengeluaran bagi sebuah perusahaan atau organisasi.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang
jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami
juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian
penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dosenpendidikan.co.id. (2020, 07 April). Pendekatan Sistem. Diakses pada 19 September 2022.


Prosesindustri.com. (20015, 16 Januari). Proses Perencanaan Dalam Manajemen. Diakses pada 19
September 2022.
Pendidikanmu.com. Analisis Sistem: Pengertian, Tahapan, Tujuan dan Fungsi. Diakses pada 19 September
2022.
Coursehero.com. Radhamaharseni. 2 Tahap Desain Sistem. Diakses pada 19 September 2022
Andriyanto220799.wordpress.com. (2017, 01 Desember). Tahap Implementasi Sistem Informasi. Diakses
pada 19 September 2022.
Bondanoctavian.wordpress.com. (2013, 11 Januari). Siklus Hidup Sistem. Diakses pada 19 September 2022

Anda mungkin juga menyukai