Anda di halaman 1dari 13

x

“Analisis Kepemimpinan Profetic (Shiddiq, Amanah) Dan


Implementasinya Dalam Pendidikan Islam”
MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata


Kuliah
Kriminologi
Yang Dibina Oleh : Dr. H. Atiqullah, S.Ag., M.Pd

Disusun Oleh :
Syaiful Hukama' (22381041106)
Maulana Romadon (22381041116)
Hendri Wahyudi (22381041127)
Amelia Apsarini (22381042088)
Ulfatun Nisak (22381042089)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA NEGERI ISLAM
MADURA

NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Selagi senja masih cerah di ufuk barat sana cahaya bintang dan bulan
menemani kegelapan malam, mentari masih menghangatkan dunia, dan pelangi
menjadi hiasan awan bersama merpati putih. Maka sepantasnya bagi kita untuk selalu
bertasbih dan bertauhid atas karunianya kepada kita semua
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, karena dengan
kuasanya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Analisis Kepemimpinan Profetic (Shiddiq, Amanah) Dan Implementasinya
Dalam Pendidikan Islam” tepat waktu. Shalawat serta salam mudah-mudahan
selalu disenandungkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu
membawa seluruh umat ke jalan yang diterangi oleh cahaya iman dan islam, yakni
siratul mustaqim.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis menyadari terdapat
kekurangan maupun kesalahan dan jauh dari kata sempurna sehingga penulis
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak guna
memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik lagi kedepannya. Disamping itu,
penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca,
mempelajari, dan mempraktekkannya.

Pamekasan, 03 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................4
BAB I...........................................................................................................................................9
PENDAHULUAN........................................................................................................................9
A. Latar Belakang.....................................................................................................................9
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................10
C. Tujuan Masalah.................................................................................................................10
BAB II..........................................................................................................................................9
PEMBAHASAN..........................................................................................................................9
A. Kepemimpinan Profetik Dalam Islam.................................................................................9
B. Kepemimpinan Profetik Shidiq & Amanah.......................................................................10
C. Pengimplementasian Kepemimpinan Profetik Shidiq & Amanah Pada Pendidikan Islam
12
BAB III.........................................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10

IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk


generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan bertaqwa. Salah satu faktor kunci
yang memengaruhi kualitas pendidikan Islam adalah kepemimpinan.
Kepemimpinan dalam konteks pendidikan Islam harus memenuhi prinsip-
prinsip utama, yaitu Shiddiq (kejujuran) dan Amanah (kepercayaan). Dalam
konteks ini, analisis kepemimpinan profetik dan implementasinya dalam
pendidikan Islam menjadi sangat relevan1.

Shiddiq (Kejujuran):

Shiddiq adalah salah satu prinsip kepemimpinan profetik yang mengacu


pada kejujuran dan ketulusan dalam tindakan dan perkataan. Seorang
pemimpin Islam harus menjadi contoh kejujuran bagi para siswa dan
pengikutnya. Dalam pendidikan Islam, hal ini berarti bahwa seorang pemimpin
harus memberikan teladan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan, termasuk
dalam pengelolaan keuangan, kebijakan sekolah, dan komunikasi dengan
semua pihak terkait.

Amanah (Kepercayaan):

Amanah adalah prinsip kedua dalam kepemimpinan profetik. Ini mengacu


pada kepercayaan dan tanggung jawab yang harus dimiliki seorang pemimpin
terhadap tugasnya. Dalam konteks pendidikan Islam, seorang pemimpin harus
dianggap sebagai orang yang dapat dipercayai dalam menjalankan tugasnya
dengan baik, menjaga kepentingan siswa, dan mengelola sumber daya dengan
efisien.

profetik yang didasarkan pada prinsip Shiddiq dan Amanah akan


menciptakan lingkungan pendidikan Islam yang kuat dan berkualitas. Siswa
1
Moh. Subhan, Kepemimpinan Islami dalam Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam. Sekolah Tinggi
Agama Islam Nahdlatut Tullab Sampang : Tadris Volume 8 Nomor 1 Juni 2013.
9
akan merasa aman, dididik dengan nilai-nilai Islam yang benar, dan mampu
tumbuh menjadi individu yang berintegritas. Para pemimpin pendidikan Islam
perlu mengadopsi prinsip-prinsip ini dalam setiap aspek tugas mereka dan
menjalankannya dengan teladan yang kuat.

Sebagai penutup, analisis kepemimpinan profetik dengan prinsip Shiddiq


(kejujuran) dan Amanah (kepercayaan) dalam pendidikan Islam memiliki peran
krusial dalam membentuk karakter dan moral siswa 2. Implementasi prinsip-
prinsip ini akan memastikan bahwa pendidikan Islam tidak hanya berfokus
pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan individu yang berakhlak
mulia dan bertanggung jawab, sesuai dengan ajaran Islam.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahn sehubungan dengan makalah ini
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan profetik dalam islam ?
2. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan profetik shidiq & Amanah
?
3. Bagaimanakah pengimplementasian kepemimpinan profetik shidiq &
Amanah pada Pendidikan islam ?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kepemimpinan profetik dalam islam
2. Untuk mengetahui kepemimpinan profetik shidiq & Amanah
3. Untuk mengetahui pengimplementasian kepemimpinan profetik shidiq &
Amanah pada Pendidikan islam

2
Imam Machali dan Ara Hidayat, The Handbook of Education Manajemen : Teori dan Praktek Pengelolaan
Sekolah/Madrasah di Indonesia (Jakarta: Prenadamedia, 2016)
10
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kepemimpinan Profetik Dalam Islam

Kepemimpinan Profetik dalam Islam adalah konsep kepemimpinan yang


bersumber dari ajaran dan contoh Nabi Muhammad SAW, yang dianggap
sebagai model sempurna dalam kepemimpinan dalam pandangan umat Islam.
Kepemimpinan profetik ini memadukan berbagai prinsip dan nilai yang
mencerminkan karakter Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang adil,
bijaksana, dan peduli terhadap kesejahteraan umatnya. Beberapa karakteristik
utama kepemimpinan profetik dalam Islam meliputi:

Shiddiq (Kejujuran):

Kepemimpinan profetik mengedepankan prinsip kejujuran dalam segala


aspek kehidupan. Nabi Muhammad dikenal sebagai "Al-Amin" atau "yang
dapat dipercaya" sebelum menerima wahyu, dan ini menunjukkan betapa
pentingnya kejujuran dalam kepemimpinan Islam. Pemimpin yang jujur dan
tulus akan memperoleh kepercayaan dan penghargaan dari umatnya3.

Amanah (Kepercayaan):

Amanah adalah prinsip yang menekankan kepercayaan dan tanggung


jawab dalam menjalankan tugas kepemimpinan. Nabi Muhammad dianggap
sebagai "Ar-Rasul" atau "Rasul Allah," yang artinya dia adalah utusan Allah
yang dipercayai untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia.
Prinsip ini mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus memahami tanggung
jawabnya dan menjalankannya dengan itikad baik serta penuh rasa amanah.

Keadilan:

Keadilan adalah salah satu karakteristik utama kepemimpinan profetik.


Nabi Muhammad dikenal sebagai "Al-Adil" atau "yang adil," dan konsep

3
Ahmad Anwar, Tipe Kepemimpinan Profetik Konsep dan Implementasinya dalam Kepemimpinan di
Perpustakaan. Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga: Pustakaloka, Volume 9 No. 1, Juni 2017
9
keadilan sangat penting dalam Islam. Seorang pemimpin profetik harus
bersikap adil terhadap semua orang, tanpa memandang suku, agama, atau latar
belakang sosial.

Kasih sayang dan perhatian terhadap umat:

Nabi Muhammad adalah contoh pemimpin yang peduli terhadap


kesejahteraan umatnya. Kepemimpinan profetik mengajarkan pentingnya
empati, kasih sayang, dan perhatian terhadap kebutuhan dan penderitaan umat.
Seorang pemimpin harus berusaha untuk mengatasi masalah dan kesulitan yang
dihadapi oleh umatnya.

Kepemimpinan berdasarkan kualitas dan kompetensi:

Dalam kepemimpinan profetik, seseorang dipilih sebagai pemimpin bukan


karena faktor-faktor seperti keturunan atau kedudukan sosial, tetapi
berdasarkan kualitas, kecerdasan, dan kemampuan. Nabi Muhammad sendiri
dipilih sebagai rasul berdasarkan keberkatan dan kualitas kepribadiannya.

Kepemimpinan profetik dalam Islam memberikan panduan penting bagi


para pemimpin dan calon pemimpin dalam menjalankan tugas mereka dengan
integritas, kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Prinsip-prinsip ini
mencerminkan visi Islam tentang kepemimpinan yang bertanggung jawab dan
bermanfaat bagi umat manusia, dengan tujuan utama menghasilkan
kesejahteraan dan keadilan bagi semua.
B. Kepemimpinan Profetik Shidiq & Amanah

Kepemimpinan Profetik dengan prinsip Shiddiq (Kejujuran) dan Amanah


(Kepercayaan) adalah aspek penting dalam kepemimpinan Islam yang merujuk
pada prinsip-prinsip yang sangat dijunjung tinggi dalam agama Islam. Mari kita
bahas keduanya secara lebih mendalam4:

Shiddiq (Kejujuran):
4
Moh. Subhan, Kepemimpinan Islami dalam Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam. Sekolah Tinggi
Agama Islam Nahdlatut Tullab Sampang : Tadris Volume 8 Nomor 1 Juni 2013
10
Shiddiq adalah prinsip kejujuran yang sangat penting dalam kepemimpinan
Profetik. Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai "Al-Amin," yang berarti
"yang dapat dipercayai" sebelum menerima wahyu. Prinsip ini mengajarkan
pentingnya kejujuran dalam tindakan dan perkataan seorang pemimpin.
Beberapa poin penting yang terkait dengan Shiddiq dalam kepemimpinan
meliputi5:

Seorang pemimpin harus selalu berkata jujur dan menjauhi segala bentuk
kebohongan, baik dalam komunikasi formal maupun informal.

Kejujuran harus tercermin dalam semua aspek tindakan dan keputusan


kepemimpinan, termasuk dalam pengelolaan sumber daya dan komitmen
terhadap nilai-nilai moral.

Dengan menerapkan prinsip Shiddiq dalam kepemimpinan, seorang


pemimpin Islam akan memenangkan kepercayaan dan penghargaan dari
umatnya. Hal ini akan menciptakan lingkungan di mana integritas dan
kejujuran menjadi norma.

Amanah (Kepercayaan):

Amanah adalah prinsip kepercayaan dan tanggung jawab dalam


kepemimpinan Profetik. Nabi Muhammad SAW dijuluki "Ar-Rasul," yang
berarti "Rasul Allah," menunjukkan kepercayaan yang besar yang diberikan
Allah kepada-Nya untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia.
Prinsip Amanah mengajarkan beberapa hal penting dalam kepemimpinan:

Seorang pemimpin harus memahami dengan baik tanggung jawabnya dan


menjalankannya dengan itikad baik serta rasa amanah.

Pemimpin harus menjaga kepercayaan yang diberikan kepada mereka oleh


umat dan menghindari segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan atau sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka.

5
Yusuf al Qardhawy al Asyi, Kepemimpinan Islam: Kebijakan-kebijakan Politik Rasulullah sebagai Kepala
Negara dan Kepala Pemerintahan (Banda Aceh: Yayasan Pena Aceh, 2016)78
11
Dengan mempraktikkan prinsip Amanah, seorang pemimpin akan
menciptakan lingkungan di mana kepercayaan antara pemimpin dan
pengikutnya tumbuh kuat, dan umat dapat yakin bahwa pemimpin mereka akan
menjalankan tugasnya dengan integritas dan keadilan.

Kepemimpinan Profetik dengan prinsip Shiddiq dan Amanah menciptakan


pemimpin yang jujur, dapat dipercayai, dan bertanggung jawab dalam
mengemban tugasnya. Ini sangat penting dalam membangun lingkungan yang
sehat dan berkualitas, baik dalam konteks pendidikan Islam, organisasi, atau
masyarakat secara umum. Penerapan prinsip-prinsip ini membantu
menciptakan pemimpin yang mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW dan
memastikan tindakan dan keputusan mereka selaras dengan nilai-nilai Islam
yang luhur.
C. Pengimplementasian Kepemimpinan Profetik Shidiq & Amanah Pada
Pendidikan Islam

Pengimplementasian Kepemimpinan Profetik dengan prinsip Shiddiq


(Kejujuran) dan Amanah (Kepercayaan) dalam konteks pendidikan Islam
adalah langkah penting untuk memastikan pendidikan yang berkualitas,
beretika, dan bermoral. Berikut adalah beberapa cara pengimplementasian
kepemimpinan profetik dalam pendidikan Islam:

Seleksi dan Pelatihan Pemimpin:

 Saat memilih pemimpin di lingkungan pendidikan Islam, pastikan


calon pemimpin memiliki reputasi kejujuran yang tinggi dan rekam
jejak yang menunjukkan integritas.

 Berikan pelatihan dan pengembangan kepemimpinan yang


mencakup prinsip-prinsip Shiddiq dan Amanah.

Transparansi dan Akuntabilitas:

 Pastikan semua kebijakan dan pengelolaan dana sekolah dilakukan

12
dengan transparan. Informasi yang berkaitan dengan keuangan,
kebijakan, dan perkembangan sekolah harus tersedia untuk umat
secara terbuka.

 Membentuk komite atau dewan yang bertugas memastikan


akuntabilitas pemimpin dan penggunaan sumber daya yang tepa6t.

Kurikulum Etika dan Moral:

 Sertakan kurikulum yang mengajarkan nilai-nilai etika dan moral


Islam dalam program pendidikan. Hal ini membantu siswa
memahami pentingnya prinsip Shiddiq (kejujuran) dan Amanah
(kepercayaan) dalam kehidupan sehari-hari.

 Sertakan studi kasus dan cerita dari kehidupan Nabi Muhammad


SAW yang menekankan prinsip-prinsip ini.

Penekanan pada Pengembangan Karakter:

 Program pendidikan Islam harus mendorong perkembangan


karakter dan moral yang baik pada siswa. Ini melibatkan praktik
kejujuran, kepercayaan, dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari
di sekolah.

 Pemimpin sekolah harus memantau perkembangan karakter siswa


dan memberikan bimbingan yang diperlukan.

Membangun Budaya Kepemimpinan Profetik:

 Ciptakan budaya di sekolah yang mendorong dan merayakan


kepemimpinan yang berdasarkan prinsip Shiddiq dan Amanah.

 Selaraskan kebijakan, tata kelola, dan nilai-nilai sekolah dengan


prinsip-prinsip kepemimpinan profetik.

6
Nuraeni, Nuraeni, Halimah Halimah, and Junaedi Junaedi, ‘Pengaruh Kompetensi Manajerial Dan
Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Ra PC Weru Kabupaten Cirebon’, Eduprof, 1.2, 319704
13
Melibatkan Orang Tua dan Masyarakat:

 Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan.


Mereka harus merasa bahwa pemimpin sekolah adalah orang yang
dapat dipercayai dan jujur dalam mengelola sekolah.

 Berkomunikasi secara terbuka dengan orang tua dan masyarakat


tentang perkembangan sekolah dan tindakan yang diambil oleh
pemimpin.

Menanamkan Etika dalam Kegiatan Sehari-hari:

 Memberdayakan staf sekolah dan siswa untuk mempraktikkan etika


dan moral dalam segala aspek kegiatan sehari-hari.

 Mengadakan kegiatan sosial, proyek amal, atau sejenisnya yang


mempromosikan nilai-nilai Shiddiq dan Amanah.

Pengimplementasian kepemimpinan profetik dengan prinsip Shiddiq dan


Amanah dalam pendidikan Islam akan menciptakan lingkungan pendidikan
yang bertanggung jawab, berkualitas, dan bermoral. Hal ini akan memastikan
bahwa siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan akademis yang baik, tetapi
juga tumbuh menjadi individu yang berintegritas, jujur, dan peduli terhadap
nilai-nilai etika Islam7.

7
Muhammadun, Muhammadun, ‘Konsep Ijtihad Wahbah Az-Zuhaili Dan Relevansinya Bagi Pembaruan
Hukum Keluarga Di Indonesia’, Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4.11 (2019), 104–13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesimpulan tentang Pemimpin Profetik dan Amanah adalah bahwa


kepemimpinan profetik dalam Islam, yang menggabungkan prinsip-prinsip Shiddiq
(Kejujuran) dan Amanah (Kepercayaan), merupakan model kepemimpinan yang
sangat dihargai dalam agama Islam. Pemimpin yang menerapkan prinsip Shiddiq
berkomitmen untuk selalu jujur dalam tindakan dan perkataan mereka, sementara
prinsip Amanah mengharuskan mereka untuk menjalankan tugas mereka dengan
itikad baik dan tanggung jawab.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip Shiddiq dan Amanah, seorang pemimpin


memenangkan kepercayaan, penghargaan, dan rasa hormat dari umatnya. Hal ini
menciptakan lingkungan yang kuat, etis, dan berintegritas, baik dalam konteks
pendidikan Islam maupun dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian,
pemimpin profetik yang berpegang pada prinsip-prinsip Shiddiq dan Amanah
memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang adil,
berkeadilan, dan bermoral sesuai dengan ajaran Islam.

B. Saran
Penulis dalam hal ini menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya tugas ini masih perlu perbaikan dan
penyempurnaan melalui kritikan dan masukan bermanfaat dari para pembaca
sekalian. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua terkhusus kepada penulis dan juga mahasiswa jurusan Universitas
Madura.

9
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Subhan, Kepemimpinan Islami dalam Peningkatan Mutu Lembaga
Pendidikan Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatut Tullab Sampang : Tadris Volume
8 Nomor 1 Juni 2013.
Imam Machali dan Ara Hidayat, The Handbook of Education Manajemen : Teori
dan Praktek Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia (Jakarta: Prenadamedia, 2016)
Ahmad Anwar, Tipe Kepemimpinan Profetik Konsep dan Implementasinya dalam
Kepemimpinan di Perpustakaan. Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga: Pustakaloka, Volume
9 No. 1, Juni 2017
Moh. Subhan, Kepemimpinan Islami dalam Peningkatan Mutu Lembaga
Pendidikan Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatut Tullab Sampang : Tadris Volume
8 Nomor 1 Juni 2013
Yusuf al Qardhawy al Asyi, Kepemimpinan Islam: Kebijakan-kebijakan Politik
Rasulullah sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan (Banda Aceh: Yayasan Pena
Aceh, 2016)78
Nuraeni, Nuraeni, Halimah Halimah, and Junaedi Junaedi, ‘Pengaruh Kompetensi
Manajerial Dan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Ra PC Weru Kabupaten
Cirebon’, Eduprof, 1.2, 319704
Muhammadun, Muhammadun, ‘Konsep Ijtihad Wahbah Az-Zuhaili Dan
Relevansinya Bagi Pembaruan Hukum Keluarga Di Indonesia’, Syntax Literate; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 4.11 (2019), 104–13

10

Anda mungkin juga menyukai