Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TERMAL

JENIS BOILER DAN CARA KERJANYA

Dosen Pengampu :
Siti Dyah Ayu Febriani, S.Si., M. Si

Disusun Oleh :
Kelompok 4 Golongan B

M. Alfian Saputra H41201145


Naila Rohmatul H. H41201165
Nabila Faradiva H41201211
M. Rifki Afdillah H41201475
Olivia Shinta Putri H41201491

TEKNIK ENERGI TERBARUKAN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politeknik Negeri Jember merupakan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan vokasional, yaitu suatu program pendidikan
yang mengarahkan proses belajar mengajar pada tingkat keahlian dan mampu
melaksanakan serta mengembangkan standar- standar keahlian secara
spesifik yang dibutuhkan sektor industri. Tefa (Teaching Factory) Fish
Canning merupakan salah satu pabrik yang bergerak di bidang industri
pengolahan ikan menjadi ikan kaleng. Tefa Fish Canning beroperasi sejak
tahun 2018 dengan kapasitas produksi ± 1500 kaleng dalam sekali produksi
pada kondisi normal. Sumber energi untuk produksi ikan dihasilkan dari
boiler dalam bentuk uap panas. Operasional boiler membutuhkan bahan
bakar yang cukup banyak, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk
membelinya menjadi tidak sedikit. Umumnya boiler menggunakan bahan
bakar cair (residu dan solar), padat (batu bara) atau gas. Tefa Fish Canning
menggunakan bahan bakar gas berupa LPG (Liquified Petroleum Gas). Boiler
merupakan salah satu komponen yang berpengaruh besar terhadap
keuntungan suatu industri.
Boiler berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pemanasan air
sebagai bahan baku utama untuk pembentukan uap. Proses perubahan air
menjadi uap ini diperoleh dari panas hasil pembakaran yang dilakukan
secara terus-menerus dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar
(Rizki, 2017). Kalor dari pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air
melalui ruang bakar dan bidang-bidang pemanas. Energi dalam (internal
energi) dari air akan meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur dan
tekanan (Seno, 2018).
Boiler digunakan untuk mengkonversi air menjadi steam (uap), air
dialirkan dari sumur ke dalam boiler. Steam yang dihasilkan dialirkan dengan
pipa untuk digunakan pada section cooking dan retort. Hasil produksi steam
sebanyak 80% digunakan pada retort, sehingga apabila kerja boiler
terganggu maka semua produk yang seharusnya berada pada proses sterilisasi
tersebut akan mengalami 2 kerusakan dan harus dilakukan pemasakan serta
pengemasan ulang (Fadilah dkk., 2018).
Steam yang dihasilkan dapat digunakan sebagai fluida kerja maupun
media pemanas untuk berbagai macam kegunaan, baik sebagai pendukung
proses produksi seperti memanfaatkan panas dari steam untuk pengolahan
dan pemanasan pada industri kecil, maupun sebagai instalasi tenaga atau
pembangkit tenaga listrik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Boiler?


2. Komponen apa yang berpengaruh terhadap keuntungan suatu industri ?
3. Mekanisme penggunaan Boiler
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami konsep Klasifikasi Boiler, dan prinsip kerja
2. Mahasiswa mampu memahami faktor yang mempengaruhi kinerja pada fire tube boiler.
3. Mahasiswa mampu menerapkan pelatihan penerapan IPTEK Pengetahuan dan
Teknologi) dibidang Teknik Energi Terbarukan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori
1. Pengertian Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan) tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses, Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam,
volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai
bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga bailer merupakan peralatan yang harus
dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui
sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah
semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan
panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan dalam sistem bahan bakar tergantung
pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Boiler Fire Tube adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Kata Fire Tube Boiler diartikan dalam bahasa
indonesia yang artinya adalah tabung api boiler. Fire Tube Boiler adalah jenis boiler di
mana gas panas dari api melewati satu atau lebih tabung berjalan melalui wadah tertutup
air. Arti lain fire tube boiler adalah energi panas dari gas yang melewati sisi tabung oleh
konduksi termal, pemanas air dan akhirnya menciptakan uap. Sistem boiler terdiri dari
sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan
air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.
Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui
sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau denganalat pemantau tekanan.

Fire Tube Boiler dikenal sebagai boiler Shell karena dalam boiler ini semua
permukaan yang berkontribusi terhadap perpindahan panas tertutup di dalam shell yang
terbuat dari baja. Mereka dapat juga disebut boiler tabung Asap. Seperti Namanya, dalam
sistem boiler tabung api, gas buang panas yang keluar dari reaksi pembakaran dilewatkan
melalui tabung boiler. Tabung-tabung ini pada gilirannya dikelilingi oleh air yang perlu
dipanaskan. Panas kemudian ditransfer ke air yang bersikuasi melalui gas panas yang
dihasilkan oleh pembakaran. “Dalam boiler fire tube, gas pembakaran melewati di dalam
tabung boiler, dan panas di transfer ke air di sisi shell. Dengan car aini air diubah menjadi
uap untuk pemanfaatan ke berbagai aplikasi proses. Boiler yang paling banyak digunakan
untuk aplikasi industry adalah boiler laut Scotch.
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan, Dua
sumber air umpan adalah :
2. Kondesat atau steam yang mengembun yang kembali ke proses.
3. Air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar
ruang boiler ke plant proses.

Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk
memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.

2. Bagian – bagian boiler dan fungsinya


Sama seperti pompa, kompresor dan peralatan pabrik lainnya yang tersusun dari berbagai
komponen sehingga alat tersebut dapat beroperasi dan menjalankan perannya. Boiler juga
tersusun dari berbagai macam komponen dengan fungsinya masing-masing. Di bawah ini
adalah fungsi dari masing-masing komponen pada boiler, yaitu:
1. Tungku Pengapian (Furnace)
Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan
menjadi sumber panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan melalui pipa
yang telah dialiri air, pipa tersebut menempel pada dinding tungku pembakaran. Proses
perpindahan panas pada furnace terjadi dengan tiga cara:
• Perpindahan panas secara radiasi, dimana akan terjadi pancaran panas dari api atau
gas yang akan menempel pada dinding tube sehingga panas tersebut akan diserap
oleh fluida yang mengalir di dalamnya.
• Perpindahan panas secara konduksi, panas mengalir melalui hantaran dari sisi pipa
yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas pada air.
• Perpindahan panas secara konveksi. panas yang terjadi dengan singgungan molekul-
molekul air sehingga panas akan menyebar kesetiap aliran air.
Di dalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang pertama dan
ruang kedua. Pada ruang pertama, di dalamnya akan tejadi pemanasan langsung dari
sumber panas yang diterima oleh tube (pipa), sedangkan pada ruang kedua yang terdapat
pada bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara panas hasil pembakaran dari
ruang pertama.
Jadi, fungsi dari ruang pemanas kedua ini yakni untuk menyerap panas yang
terbuang dari ruang pemanasan pertama, agar energi panas yang terbuang secara
cuma-cuma tidak terlalu besar, dan untuk mengontrol panas fluida yang telah
dipanaskan pada ruang pertama agar tidak mengalami penurunan panas secara
berlebihan.
2. Steam Drum
Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat
terbentuknya uap. Drum ini menampung uap jenuh (saturated steam) beserta air dengan
perbandingan antara 50% air dan 50% uap. untuk menghindari agar air tidak terbawa
oleh uap, maka dipasangi sekat-sekat, air yang memiliki suhu rendah akan turun ke
bawah dan air yang bersuhu tinggi akan naik ke atas dan kemudian menguap.
3. Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari steam
drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan. Proses pemanasan
lanjutan menggunakan superheater pipe yang dipanaskan dengan suhu 260°C sampai
350°C. Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain.
4. Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang
digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sempurna.
Udara yang akan dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki suhu yang sama
dengan suhu udara normal (suhu luar) yaitu 38°C. Namun, setelah melalui air heater,
suhunya udara tersebut akan meningkat menjadi 230°C sehingga sudah dapat digunakan
untuk menghilangkan kandungan air yang terkandung didalamnya karena uap air dapat
menganggu proses pembakaran.
5. Dust Collector (Pengumpul Abu)
Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada
pada aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang. Keuntungan
menggunakan alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara bebas dari
kandungan debu.
Alasannya tidak lain karena debu dapat mencemari udara di lingkungan
sekitar, serta bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan pada alat
akibat adanya gesekan abu maupun pasir.
6. Pengatur Pembuangan Gas Bekas
Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF (Induced Draft Fan) melalui
dust collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap. Pengatur gas asap
diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF dinyalakan, karena semakin besar
damper dibuka maka akan semakin besar isapan yang akan terjadidari dalam tungku.
7. Safety Valve (Katup pengaman)
Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah melebihi batas
yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu katup pengaman uap basah
dan katup pengaman uap kering. Safety valve ini dapat diatur sesuai dengan aspek
maksimum yang telah ditentukan. Pada uap basah biasanya diatur pada tekanan 21 kg
per cm kuadrat, sedangkan untuk katup pengaman uap kering diatur pada tekanan 20,5
kg per cm kuadrat.
8. Gelas Penduga (Sight Glass)
Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk
mengetahui ketinggian air di dalam drum. Tujuannya adalah untuk memudahkan
pengontrolan ketinggian air dalam ketel selama boiler sedang beroperasi. Gelas penduga
ini harus dicuci secara berkala untuk menghindari terjadinya penyumbatan yang
membuat level air tidak dapat dibaca.
9. Pembuangan Air Ketel
Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian atas.
Pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut, contoh
sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu pengamatan terhadap
gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan blowdown valve
yang terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah busa sudah melewati
batas yangtelah ditentukan.
BAB III
METODE

1. Waktu dan Pelaksanaan


Tempat pelaksanaan praktikum Sistem Termal tentang pembelajaran boiler di
Tefa (Teaching Factory) Fish Canning Politeknik Negeri Jember pada tanggal 12
Desember 2022 pada pukul 08.00 WIB sampai 09.00 WIB

2. Persiapan
Persiapan merupakan kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data.
Dalam tahap persiapan disusun hal–hal yang harus dilakukan dengan tujuan untuk
efektifitas waktu dan pekerjaan penulisan. Tahap persiapan ini meliputi kegiatan antara
lain :
1. Penentuan studi kasus yang akan dianalisis.
2. Menentukan kebutuhan data.
3. Menentukan sumber data yang dibutuhkan.
4. Studi literatur.
3. Alat Yang Diteliti
Alat :
• Boiler
Peralatan yang diteliti adalah boiler fire tube boiler dengan spesifikasi sebagai berikut:

4. Hasil dan Pembahasan


Dalam tahap ini didapat hasil dari pengolahan data yang telah diperoleh akan menjadi objek
pembelajaran oleh mahasiswa.
5. Kesimpulan
Atas dasar pertimbangan hal diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa di boiler di Tefa
(Teaching Factory) Fish Canning Politeknik Negeri Jember beroperasi pada saat produksi
saja. Pada saat ini boiler tidak beroperasi sampai waktu yang tidak ditentukan.
LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

1. http://eprints.polsri.ac.id/5166/2/FILE%20II%20Rizki%20Pebriani.pdf

2. https://eprints.umm.ac.id/47563/3/BAB%20II.pdf
3. https://repository.uir.ac.id/4867/4/BAB%20III.pdf

Anda mungkin juga menyukai