Limn 2
Limn 2
Long line sendiri pada umumnya terdiri dari pelampung, bendera, tali
pelampung, main line, branch line, pancing wire leader, dan lain-lain. Antara
3
pelampung dengan pelampung dihubungkan dengan tali pelampung dan tali utama
dimana sepanjang tali utama terpasang beberapa tali cabang. Satu rangkaian alat
inilah yang disebut dengan satu basket long line. Jumlah mata pancing pada setiap
basket bervariasi. Untuk lebih detail pengetahuan tentang alat ini, kita lihat bagian
demi bagian pada alat tangkap rawai (Sunarto ,2016).
Rawai tuna umumnya dioperasikan di laut lepas atau mencapai perairan
samudera. Alat tangkap ini bersifat pasif, menanti umpan dimakan oleh ikan
sasaran. Setelah pancing diturunkan ke perairan, lalu mesin kapal dimatikan
sehingga kapal dan alat tangkap akan hanyut mengikuti arah arus atau sering
disebut drifting. Drifting berlangsung selama kurang lebih empat jam.
Selanjutnya, mata pancing diangkat kembali ke atas kapal (Prisanto, 2017).
Sesuai dengan karakteristik habitat dan tingkah laku ikan dasar, kemudian
dikembangkan beberapa alat tangkap, seperti pancing, jaring dasar dan rawai
dasar. Disamping mudah dari sisi pengoperasiannya, alat tangkap ini juga relatif
murah dari sisi pembiayaannya, sehingga banyak digunakan oleh para nelayan
kecil di Indonesia. Sebagai akibatnya, alat tangkap pancing rawai dasar cukup
tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia (Azlhimsyah, 2017).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu long line.
2. Untuk mengetahui kontruksi long line.
3. Untuk mengetahui hasil tangkapan long line.
Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
wawasan kepada penulis dan pembaca mengenai apa dan bagaimana itu alat
tangkap long line.
3
TINJAUAN PUSTAKA