45
Maslow. (2004). Perilaku Seks Bebas pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi Vol 1.
No 2. 170-176.
Moleong, L. J. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Monks, F.J. (2004). Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Mu’tadin, Z. (2002). Pendidikan Seksual Pada Remaja. www.e-psikologi.com.
Diakses tanggal 8 Juli 2015.
Poerwandari, E.K. (1998). Pendekatan Kualitatatif dalam Penelitian Psikologi.
Jakarta: LPS3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Rahmawati. (2003). Satu Miliar Remaja Berperilaku Seksual Membahayakan.
http://umum.kompasiana.com/2003/12/29/remaja-dan-seks. Diakses tanggal
8 Juli 2015.
Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (edisi
kelima).Jakarta: Erlangga.
____________(2006). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup.
Jakarta : Erlangga.
Sarwono, S.W. (2002). Psikologi Remaja ed revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
_____________(2013). Psikologi Remaja:edisi revisi. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiri. (2010). Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks. Jakarta : Bumi
Aksara.
Sukandar, R. (2006). Metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Utami, C.D,. (2010). Faktor yang berhubungan dengan perilaku Ibu dalam
memberikan pendidikan kesehatan reproduksi ims kepada remaja putri
dusun paten jurang kota Magelang. http://eprints.undip.ac.id/17399/.
Diakses tanggal 8 Juli 2015.
Wahyudi. (2000). Kesehatan Reproduksi Remaja, Modul I. Jakarta: PKGI
46