Terbitan :
Halaman :
2. Tujuan Untuk mengetahui seberapa tinggi kandungan asam urat dalam darah
3. Kebijakan
Terbitan :
No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
3. Kebijakan
7. Diagram Alur
Petugas memberitahu
maksud dan tujuan Petugas mempersiapkan bahan
Petugas
tindakan yang akan dan alat penunjang seperti
mempersilahkan
dilakukan reagen golongan darah, blood
pasien masuk
lancet, kapas alkohol, autoklik
ke laboratorium
Terbitan :
Halaman :
3. Kebijakan
Terbitan :
Halaman :
3. Kebijakan
Petugas mempersiapkan alat dan Petugas menulis nama, umur, Petunggas memberitahu
bahan ( Fora, stik gluco Fora, lancet, alamat dan permintaan pemeriksa maksud dan tujuan yang
autoclik, kapas alkohol, tisu ) lab pada buku register lab. akan kita dilakukan
Petugas memasukan tetesan darah Petugas mengusap dengan Petugas menusuk ujung jari
berikut kedalam stik yang terpasang tengah dengan autoklik yang
tisu kering tetesan darah didalamnya sudah terpasang
pada alat gluco DR hingga
terdengar bunyi “bip” tunggu 10 pertama lancet steril
detik
Terbitan :
SOP
No. Revisi :
Halaman :
Letakan sedian dengan Setelah sediaan kering difiksasi Masukan lidi yang telah
dengan cara lewatkan diatas api
posisi menghadap keatas digunakan kedalam larutan
lampu spritus 2 - 3 kali dan
diatas rak pengecatan. sediaan siap diwarnai disinfektan
Genangi dengan Panaska sediaan dengan api Bilas dengan air mengalir
menggunakan larutan karbol spirtus hingga keluar uap dan hingga cat bebas
fuksin 0,3% hingga diamkan selama 5 menit.
menghilang.
menutupi seluruh
permukaan sediaan.
13.
14. Ruang Terkait Ruang tindakan
15.
16. Dokumen Terkait Register laboratorium
Form TB 06
Form TB 04
Pelayaanan LABORATORIUM
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023
Terbitan :
Halaman :
3. Kebijakan
6. Prosedur 1. Petugas menerima rujukan dari Ruang Periksa Umum, Ruang Gigi, KIA,
dan dari luar puskesmas
2. Petugas meminta pasien menunggu di ruang tunggu
3. Petugas mencatat data pasien yang diperlukan dibuku register
laboratorium.
4. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan sesuai pemeriksaan yang diperlukan / diminta.
5. Petugas memanggil pasien masuk dan mempersilakan duduk.
6. Petugas menjelaskan dan memberitahu kepada pasien tentang sampel
yang akan diambil dan diperiksa.
7. Petugas mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan sesuai dengan
permintaan.
8. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu hasil laboratorium
9. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register laboratorium,
blangko Pemeriksaan laboratorium
10. Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium ke poli yang
merujuk.
7. Diagram Alur Petugas menerima rujukan Petugas meminta Petugas mempersiapkan alat
Petugas mencatat
dari Ruang Periksa Umum, pasien menunggu data pasien yang dan bahan yang akan
Ruang Gigi, KIA, dan dari di ruang tunggu diperlukan dibuku digunakan untuk
register laborat
luar puskesmas pemeriksaan sesuai
pemeriksaan yang
Petugas
Petugas mencatat hasil Petugas
mempersilahkan menyerahkan hasil
pemeriksaan pada buku
pasien untuk pemeriksaan
register laboratorium,
laboratorium kepoli
menunggu hasil
blangko Pemeriksaan yang merujuk
laboratorium
laboratorium
Terbitan :
Halaman :
3. Kebijakan
Petugas menulis
Petugas menulis hasil hasil pemeriksaan
pemeriksan laboratorium Petugas menyiapkan
pada form hasil
buku regester laborat form hasil
pemeriksaan
pemeriksaan
Petugas
Petugas menyerahkan hasil mempersilakan pasien
pemeriksaan laboratorium ke
atau keluarga pasien
ruang keperawatan untuk
untuk kembali ke poli
pasien rawat inap.
atau dokter
Terbitan :
Halaman :
3. Kebijakan
4. Referensi -
Petugas
laboratorium
Mengelap meja kerja Mempersiapkan reagen
memakai
dengan alcohol 70 % kerja
perlengkapan
keamanan kerja
Ya Mempersiapkan
peralatan dan sarana
penunjang
pengambilan sample
Mempersiapkan
perlengkapan
administrasi
Terbitan :
Halaman :
3. Kebijakan
Melepas
Merapikan dan
perlengkapan
membersihkan ruang lab keamanan
kerja
Terbitan :
SOP
No. Revisi :
Halaman :
Terbitan :
Halaman :
yang benar
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam pengambilan darah kapiler secara benar
8. Petugas menusuk dengan lancet steril sedalam kurang lebih 3mm (pada
bayi tidak boleh lebih 2,5 mm).Dan darah harus keluar dengan
sendirinya.
Terbitan :
SOP
No. Revisi :
Halaman :
Petugas mencari
Petugas mengikat Petugas menyuruh lokasi pembuluh
lengan dengan pasien mengepal dan darah yang akan
tourniquet membuka tanganya be ditusuk dengan
membendung aliran berapa kali untuk ujung telunjuk kiri
darah. menguji pembuluh dalam keadaan
darah. tangan pasien
mengepal.
Ruangan tindakan
8. Ruang terkait Ruangan pemeriksaan Umum
KIA – KB
Rekam Medik
9.Dokumen terkait
Registrasi Laboratorium
PELAYANAN TUBERKULOSIS
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023
Terbitan :
SOP
No. Revisi :
Halaman :
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan no. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik
klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan primer
2. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana Tuberculosis
Kemenkes RI 2013
5. Alat dan Bahan Pot sputum, Mikroskop
Pemeriksaan
Antibiotik Sesuai TB
2 minggu
Terbitan :
No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
.
1. Mencelupkan strip kedalam urin dengan volume sangat dan
tidak boleh melebihi garis batas
8. Hal-hal yang harus
2. Tidak dibenarkan membaca hasil melebihi batas waktu yang
diperhatikan ditentukan.
Pelayanan Laboratorium
Pelayanan Umum
9. Unit terkait
Pelayanan Ibu/KB
UGD
Loket Pendaftaran
Permintaan Pemeriksaan
Rujukan Internal
10. Dokumen terkait
Register laboratorium
Bukti pembayaran
Isi
11. Rekaman No Yang dirubah Tgl.mulai diberlakukan
Perubahan
historis
perubahan
PEMERIKSAAN HIV
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023
Terbitan :
SOP
No. Revisi :
Halaman :
7. Diagram Alur
Terbitan :
Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian Syphilis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidium
yang menginfeksi melalui hubungan seksual. Penyakit ini menimbulkan abses
pada kemaluan.
2. Tujuan Untuk melihat adanya antibody Syphilis dalam darah.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan
pemeriksaan.
7. Diagram Alir
Terbitan :
Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
2. Pengertian Pemeriksaan HbsAg adalah salah satu pemeriksaan cepat untuk mendeteksi
antigen Hepatitis B pada darah.
4. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Pemeriksaan Hepatitis.
b. Bahan
1. Darah
2. Kapas Alkohol
Terbitan :
SOP
No. Revisi :
Halaman :
Lancet steril
Penyimpanan
Pengambilan spesimen
spesimen
Terbitan :
Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian Pemeriksaan resiko tinggi adalah pemeriksaan yang dilakukan pada sampel
yang mudah menularkan mikroorganisme apabila cara pemeriksaannya
tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
2. Tujuan Agar petugas dan lingkungan sekitar terhindar dari paparan mikroorganisme
yang dimungkinkan bersumber dari sample pemeriksaan.
3. Kebijakan
Terbitan :
SOP
No. Revisi :
Halaman :
2. Tujuan Mengurangi bahaya yang terjadi melalui kontak dengan spesinem yang
berpotensi terinfeksi kuman pathogen.
7. Diagram Alur
Petugas diwajibkan
Petugas memastikan bahwa Petugas
memenuhi standar
bahan bekas pakai dan limbah melakukan
kesehatan yang telah
infektif dibuang secara aman pemeriksaan cek
ditentukan di
setelah melalui proses up laborat setiap
laboratorium
dekontaminasi sebelumnya tahun
Terbitan :
Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian Pemantauan waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium yang telah
di periksa oleh petugas laboratorium untuk pasien urgen (cito) dalam
kegiatan pelayanan laboratorium
Terbitan :
Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian Penggunaan Alat Pelindung Diri adalah penggunaan alat pelindung untuk
mencegah penularan dari spesimen pasien
b. Handscoon
c. Jas Laboratorium
6. Prosedur a. Petugas laboratorium memakai jas laboratorium yang terstandar.
b. Petugas laboratorium memakai sarung tangan.
c. Petugas laborat menggunakan masker saat pemeriksaan
d. Petugas laboratorium menggunakan alas kaki / sepatutertutup
e. Petugas laboratoratorium melakukan pemeriksaan cuci tangan dengan
sabun sesuai ketentuan cuci tangan yang benar.
f. Petugas laboratorium sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan,
meja spesimen dibersihkan dengan disinfektan
g. Petugas laboratorium menempatkan jarum ,lancet pada safety box.
h. Petugas laboratorium tidak boleh makan, minum dan merokok didalam
ruangan laboratorium
i. Petugas laboratorium tidak boleh menyimpan makanan dan minuman
didalam lemari es bersama reagen
j. Petugas memperlakukan semua spesimen sebagai bahan infeksius
7. Diagram Alir
Petugas laboratorium memakai jas
laboratorium yang terstandar
10.Dokumen
Terkait
PENGELOLAAN LIMBAH
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023
Terbitan :
Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian Yang dimaksudkan pengelolaan sampah dan limbah medis ini adalah bagi
sampah dan limbah medis yang di hasilkan dari kegiatan laboratorium.
2. Tujuan Agar sampah dan limbah medis tidak menjadi sumber penularan penyakit di
lingkungan Puskesmas Rawat Inap Parsoburan
3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman Penuntun Laboratorium
6. Prosedur 1. Petugas menempatkan sampah pada satu tempat sampah khusus untuk
sampah medis yang telah dilapisi plastik berwarna kuning.
2. Petugas melepaskan plastik yang sudah terisi penuh .
3. Petugas menyerahkan sampah medis tersebut kepada petugas
sanitarian.
4. Petugas memasukkan larutan lisol kedalam pot yang berisi sisa sampel
sputum hasil pemeriksaan BTA.
5. Petugas menutup pot sputum kembali dengan rapat dan dimasukan
kedalam kantong plastik kemudian kantong tersebut diikat.
6. Petugas menempatkan pada satu bak sampah yang bertutup dan telah
dilapisi plastik berwarna kuning.
7. Petugas menempatkan sampah medis spuilt dan blood lancet pada satu
wadah khusus berupa sebuah box kertas yang berwarna kuning
bertuliskan safety box.
8. Petugas menyerahkan kepada sanitarian apabila safety box tersebut
sudah terisi penuh.
9. Petugas mengumpulkan semua sampah medis dan sisa hasil
pemeriksaan ke bok besar untuk diambil petugas dari medives.
10. Petugas memastikan saluran wastafel terhubung dengan septtic tank
khusus limbah medis.
7. Diagram Alur
8. Unit Terkait Ruang Tindakan
Ruangan Pemeriksaan Umum
Ruangan pelayanan kesehatan Gigi dan mulut
KIA-KB
9. Dokumen terkait
Terbitan :
Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Penyimpanan reagen yang benar dapat menjaga kualitas dan mutu reagen
6. Prosedur 1. Petugas mengusulkan kebutuhan reagen untuk satu bulan kepada GF.
2. Petugas memastikan reagen diterima dalam kondisi baik.
3. Petugas memisahkan reagen yang harus disimpan dalam suhu 2-8 C
atau pada suhu ruang.
4. Menggunakan kaidah pertama masuk –pertama keluar (FIFO) first in first
out yaitu reagen yang lebih dulu masuk persediaan harus digunakan
lebih dahulu dalam pendistribusian reagen.
5. Petugas menggunakan reagen yang mempunyai masa kadaluwarsa
pendek untuk dipakai terlebih dahulu. (FEFO) first expire first out dalam
pentimpanan reagen guna menjamin barang tidak rusak akibat
penyimpanan yang lama.
6. Petugas menyimpan larutan berwarna dan larutan organik dalam botol
coklat
7. Petugas menempatkan reagen pada tempat yang steril.
8. Petugas menyimpan reagen pada tempat yang tidak terkena sinar
matahari langsung
9. Petugas menyimpan reagen pada kemasan dan suhu tergantung jenis
reagen.
10. Petugas membuatkan label pada reagen .
11. Petugas membuat kartu stok pemakaian reagen
12. Petugas memusnahkan reagen yang telah ED dengan dibakar untuk
reagen kering dan dibuang melalui pemuangan limbah basah untuk
reagen yang berupa larutan.
7. Diagram Alur
PELABELAN
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023
Terbitan :
Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Pelabelan adalah suatu kegiatan untuk mengetahui informasi mengenai hal-
1. Pengertian
hal yang berkaitan dengan reagen. Terutama untuk reagen yang dibuat
sendiri oleh petugas laborat.
4. Petugas membuatkan label pada setiap reagen yang tidak ada labelnya
11. Petugas menuliskan tanda bahaya dan symbol ( E untuk zat yang mudah
meledak, O untuk zat yang mengalami oksidasi dan F untuk zat yang
mudah terbakar ) .
Terbitan :
Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Terbitan :
Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan
yang dilakukan oleh masing-masing laboratorium secara terus menerus
agar tidak terjadi error / penyimpangan, sehingga diperoleh hasil yang tepat.
3. Kebijakan
7. Diagram Alur
Petugas mempersiapkan buku laporan PMI