Anda di halaman 1dari 52

PEMERIKSAAN ASAM URAT DENGAN EASY TOUCH

No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Pemeriksaan asam urat dengan stik adalah suatu proses pengecekan
asam urat dengan menggunakan alat stik. Asam urat adalah istilah yang
mengacu kepada tingkat kandungan asam urat di dalam darah.

2. Tujuan Untuk mengetahui seberapa tinggi kandungan asam urat dalam darah

3. Kebijakan

4. Referensi  User manual Urid Acid Easy Touch


5. Alat dan bahan  Easy Touch
 Lancet
 Autoclick
 Kapas alcohol
 Stik Uric Acid Easy Touch
6. Prosedur a. Petugas mempersilahkan pasien masuk ruang laboratorium
b. Petugas menerima blanko lembar permintaan pemeriksaan laboratorium
c. Petugas mencocokan identitas yang tertera pada blanko permintaan
dengan menanyakan pada pelanggan.
d. Petungas memberitahu maksud dan tujuan yang akan kita dilakukan
e. Petugas menulis nama, umur, alamat dan permintaan pemeriksa lab
pada buku register lab.
f. Petugas mempersiapkan alat dan bahan (Easy Touch, stik asam urat ,
lancet, autoclik, kapas alkohol )
g. Petugas memasukan stik pada tempatnya hingga bunyi “bip” dan pada
layar muncul kode untuk memasukan darah.
h. Petugas mempersilakan pasien mengacungkan jari tengahnya untuk di
massage sebentar.
i. Petugas memberikan disinfektan pada ujung jari dengan kapas alkohol
j. Petugas menusuk ujung jari tengah dengan autoklik yang didalamnya
k. sudah terpasang lancet steril
l. Petugas mengusap dengan tisu kering tetesan darah pertama
m. Petugas memasukan tetesan darah berikut kedalam stik yang terpasang
pada alat asam urat uasure hingga terdengar bunyi “bip” tunggu 20 detik
n. Petugas membaca hasil yang muncul pada layar alat asam urat uasure
o. Petugas menulis hasil pada buku register lab dan pada lembar hasil
pemeriksaan.
p. Petugas menyerahkan hasil pada pasien atau keluarga pasien.
q. Petugas mempersilakan pasien untuk kembali ke ruang atau dokter
pemohon.
7. Diagram Alur
Petugas menerima blanko Petugas mencocokan
Petugas lembar permintaan identitas yang tertera
mempersilahkan pemeriksaan laboratorium pada blanko
pasien masuk ruang permintaan dengan
laboratorium
menanyakan pada
pelanggan

8. Ruang Terkait  Ruangan tindakan


 Poli umum

9. Dokumen Terkait  Register laboratorium


 Blanko permintaan pemeriksaan lab
 Blanko hasil pemeriksaan lab
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Pemeriksaan golongan darah adalah serangakaian kegiatan untuk
menentukan golongan darah seseorang. Golongan darah adalah
pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak
adanya zat antigen warisan pada permukaan membrane sel darah merah.
Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein
pada permukaan membrane sel darah merah tersebut

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan golongan darah

3. Kebijakan

4. Referensi  Penuntun laboratorium klinik, R GANDA SUBRATA. DIAN RAKYAT


cetakan kesebelas 2004.

5. Alat dan bahan  Lancet


 Auto click
 Kapas alcohol
 Object glass
 Anti A, anti B, Anti AB dan Rhesus

6. Prosedur a. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke laboratorium


b. Petugas menerima lembar permintaan pemeriksaan labratorium.
c. Petugas mencocokan identitas yang tertera pada lembar permintaan
laboratorium dengan menanyakan kepada pasien.
d. Petugas memberitahu maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan.
e. Petugas mempersiapkan bahan dan alat penunjang seperti reagen
golongan darah, blood lancet, kapas alkohol, autoklik
f. Petugas mempersilakan pasien untuk mengacungkan jari tengahnya.
g. Petugas memijat mijat pelan jari tengah pasien
h. Petugas memberikan disinfektan pada ujung jari tengah pasien
i. Petugas menusuk ujung jari tengah pasien dengan menggunakan
autoklik yang didalamnya telah terpasang blood lancet.
j. Petugas mengelap ujung jari tengah yang telah ditusuk dengan tisu
k. Petugas menesteskan darah pasien pada obyek glass
l. Petugas mencampur tetesan darah pasien dengan serum anti-A,anti-B,
anti-AB, dan Rhesus
m. Petugas mengaduk campuran tersebut dengan sudut obyek glass
n. Petugas menggoyangkan campuran tersebut secara pelan pelan sambil
mengamati adanya aglutinasi.
o. Petugas membuatkan kartu golongan darah dengan menuliskan
identitas dan jenis golongan darah
p. Petugas mencatat hasil pada buku register laboratorium.
q. Petugas menyerahkan hasil pada pasien.

7. Diagram Alur

Petugas memberitahu
maksud dan tujuan Petugas mempersiapkan bahan
Petugas
tindakan yang akan dan alat penunjang seperti
mempersilahkan
dilakukan reagen golongan darah, blood
pasien masuk
lancet, kapas alkohol, autoklik
ke laboratorium

Teteskan darah pasien pada Petugas mempersilakan pasien


Petugas kolom – kolom yang tersedia untuk mengacungkan
pada slide, campur tetesan jaritengahnya,memijat pelan di
membubuhkan
darah pasien dengan serum disinfektan pada ujung jari
tanda hasil yang anti-A,anti-B, anti-AB, aduk kemidian tusuk ujung jari tengah
didapat pada kartu campuran tersebut dengan lidi pasien dengan menggunakan
golongan darah goyangkan campuran tersebut autoklik yang didalamnya telah
secara pelan pelan sambil terpasang blood lancet.ujung jari
mengamati adanya aglutinasi. yng telah ditusuk di lap
menggunakan tisu.

Petugas mencatat Petugas


hasil pada buku menyerahkan
register laboratorium. hasil pada
pasien.

8. Ruang Terkait  Ruangan tindakan


 Poli umum
 Ruangan KIA-KB

9. Dokumen Terkait  Buku register lab.


 Form permintaan pemeriksaan lab
 Form hasil pemeriksaan lab
 Kertas golda.
PEMERIKSAAN KOLESTEROL DENGAN STIK EASY TOUCH
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Pemeriksaan Kolesterol dengan stik adalah suatu proses pengecekan
kolesterol dengan menggunakan alat stik kolesterol adalah istilah yang
mengacu kepada tingkat kandungan Kolesterol di dalam darah.

2. Tujuan Untuk mengetahui seberapa tinggi kandungan kolesterol dalam darah

3. Kebijakan

4. Referensi  User manual Colesterol Easy Touch


5. Alat dan Bahan  Easy touch 3 in 1
 Lancet
 Auto click
 Stik kolestrol easy touch
 Kapas alcohol
 Tissue
6. Prosedur a. Petugas mempersilahkan pasien masuk ruang laboratorium
b. Petugas menerima blanko lembar permintaan pemeriksaan laboratorium
c. Petugas mencocokan identitas yang tertera pada blanko permintaan
dengan menanyakan pada pelanggan.
d. Petunggas memberitahu maksud dan tujuan yang akan kita dilakukan
e. Petugas menulis nama, umur, alamat dan permintaan pemeriksa lab
pada buku register lab.
f. Petugas mempersiapkan alat dan bahan ( kolesterol easytouch, stik
kolesterol easy touch, lancet, autoclik, kapas alkohol, tisu )
g. Petugas memasukan stik pada tempatnya hingga bunyi “bip” dan pada
layar muncul kode untuk memasukan darah.
h. Petugas mempersilakan pasien mengacungkan jari manisnya untuk di
massage sebentar.
i. Petugas memberikan disinfektan pada ujung jari manis dengan kapas
alkohol
j. Petugas menusuk ujung jari manis dengan autoklik yang didalamnya
sudah terpasang lancet steril
k. Petugas mengusap dengan tisu kering tetesan darah pertama
l. Petugas memasukan tetesan darah berikut kedalam stik yang terpasang
pada alat asam urat uasure hingga terdengar bunyi “bip” tunggu 15 detik
m.Petugas membaca hasil yang muncul pada layar alat kolesterol
easytouch
n. Petugas menulis hasil pada buku register lab dan pada lembar hasil
pemeriksaan.
o. Petugas menyerahkan hasil pada pasien atau keluarga pasien.
p. Petugas mempersilakan pasien untuk kembali ke poli atau dr. Pemohon.
7. Diagram Alur
Petugas mencocokan
Petugas menerima identitas yang tertera
Petugas blanko lembar pada blanko
mempersilahkan permintaan permintaan dengan
pasien masuk pemeriksaan menanyakan pada
ruang laboratorium laboratorium pelanggan

Petugas mempersiapkan Petugas menulis Petunggas


alat dan bahan ( coesterol nama, umur, alamat memberitahu maksud
easytoch, stik colestrol, dan permintaan dan tujuan yang akan
lancet, autoclik, kapas pemeriksa lab pada kita dilakukan
alkohol ) buku register lab.
Petugas
Petugas memasukan stik mempersilakan Petugas memberikan
pada tempatnya hingga pasien disinfektan pada ujung
bunyi “bip” dan pada layar mengacungkan jari dengan kapas
muncul kode untuk manisnya untuk di alkohol
memasukan darah. massage sebentar
Petugas memasukan Petugas menusuk
tetesan darah berikut ujung jari tengah
Petugas mengusap
kedalam stik yang dengan autoklik yang
dengan tisu kering
terpasang pada alat didalamnya sudah
tetesan darah
colesterole hingga terpasang lancet steril
pertama
terdengar bunyi “bip”
tunggu 15 detik
Petugas
Petugas membaca hasil Petugas mempersilakan
yang muncul pada layar alat menyerahkan hasil pasien untuk
colesterol easytoch pada pasien atau kembali ke poli
keluarga pasien atau dr.
Pemohon

9. Ruang Terkait  Ruangan tindakan


 Ruangan Pemeriksaan umum
 Ruangan KIA-KB

10 Dokumen Terkait  Register laboratorium


 Blangko permintaan pemeriksaan lab
 Blanko hasil pemeriksaan lab
PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN FOR A
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Pemeriksaan gula darah dengan stik adalah suatu proses pengecekan gula
darah dengan menggunakan alat stik. Gula darah adalah istilah yang
mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah.

2. Tujuan Untuk mengetahui adanya penyakit diabetes mellitus

3. Kebijakan

4. Referensi  User manual Glukosa For a


5. Alat dan bahan  Fora
 Lancet
 Autoclick
 Kapas alcohol
 Stik Glukosa For a
6. Prosedur a. Petugas mempersilahkan pasien masuk ruang laboratorium
b. Petugas menerima blanko lembar permintaan pemeriksaan laboratorium
c. Petugas mencocokan identitas yang tertera pada blanko permintaan
dengan menanyakan pada pelanggan.
d. Petunggas memberitahu maksud dan tujuan yang akan kita dilakukan
e. Petugas menulis nama, umur, alamat dan permintaan pemeriksa lab
pada buku register lab.
f. Petugas mempersiapkan alat dan bahan ( Fora, stik glukosa, lancet,
autoclik, kapas alkohol )
g. Petugas memasukan stik pada tempatnya hingga bunyi “bip” dan pada
layar muncul kode untuk memasukan darah.
h. Petugas mempersilakan pasien mengacungkan jaritengahnya untuk di
massage sebentar.
i. Petugas memberikan disinfektan pada ujung jari dengan kapas alkohol
j. Petugas menusuk ujung jari tengah dengan autoklik yang didalamnya
sudah terpasang lancet steril
k. Petugas mengusap dengan tisu kering tetesan darah pertama
l. Petugas memasukan tetesan darah berikut kedalam stik yang terpasang
pada alat gluco DR hingga terdengar bunyi “bip” tunggu 10 detik
m. Petugas membaca hasil yang muncul pada layar alat Fora.
n. Petugas menulis hasil pada buku register lab dan pada lembar hasil
pemeriksaan.

o. Petugas menyerahkan hasil pada pasien atau keluarga pasien.


p. Petugas mempersilakan pasien untuk kembali ke poli atau dr. Pemohon.

10. Diagram Alur Petugas menerima blanko Petugas mencocokan identitas


Petugas yang tertera pada blanko
mempersilahkan pasien lembar permintaan
permintaan dengan menanyakan
masuk ruang pemeriksaan laboratorium
laboratorium pada pelanggan

Petugas mempersiapkan alat dan Petugas menulis nama, umur, Petunggas memberitahu
bahan ( Fora, stik gluco Fora, lancet, alamat dan permintaan pemeriksa maksud dan tujuan yang
autoclik, kapas alkohol, tisu ) lab pada buku register lab. akan kita dilakukan

Petugas memasukan stik pada Petugas mempersilakan pasien Petugas memberikan


tempatnya hingga bunyi “bip” dan mengacungkan jaritengahnya disinfektan pada ujung jari
pada layar muncul kode untuk untuk di massage sebentar dengan kapas alkohol
memasukan darah.

Petugas memasukan tetesan darah Petugas mengusap dengan Petugas menusuk ujung jari
berikut kedalam stik yang terpasang tengah dengan autoklik yang
tisu kering tetesan darah didalamnya sudah terpasang
pada alat gluco DR hingga
terdengar bunyi “bip” tunggu 10 pertama lancet steril
detik

Petugas membaca hasil yang Petugas menyerahkan hasil


Petugas
muncul pada layar alat Fora pada pasien atau keluarga
mempersilakan pasien
pasien untuk kembali ke poli
atau dr. Pemohon

8. Ruang terkait  Ruangan tindakan


 Poli umum

9. Dokumen Terkait  Register laboratorium


 Blanko permintaan pemeriksaan lab
 Blanko hasil pemeriksaan lab
PEMERIKSAAN SPUTUM BTA
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP
No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1.
2. Pengertian Adalah serangkaian proses yang dilakukan guna mengetahui ada tidaknya
basil tahan asam pada sampel sputum atau dahak.
3.
4. Tujuan Untuk mengetahui adanya bakteri tahan asam pada sampel sputum atau
dahak.
5.
6. Kebijakan
7.
8. Referensi Standar prosedur operasional pemeriksaan mikroskopis TB, KEMENKES .
2012
9.
10. Prosedur a. Petugas menerima sampel dahak dari pelanggan
b. Petugas memeriksa identitas sampel dahak yang tertera pada cup sampel
dahak.
c. Petugas mengambil obyek glass, beri etiket sesuai dengan identitas
sempel dahak
d. Petugas membebaskan lemak dari obyek glass dengan cara
lewatkan diatas api lampu spritus.
e. Petugas mengambil sputum sebesar biji kacang hijau dengan lidi oleskan
pada obyek glass dengan gerakan spiral dan merata dari tengah hingga
pinggir dengan ukuran 2x3 cm.
f. Petugas mengeringkan sediaan diudara terbuka sampai benar-benar
kering tidak terkena sinar matahari langsung
g. Petugas memasukan lidi yang telah digunakan kedalam larutan
disinfektan
h. petugas memfiksasi sediaan yang sudah kering dengan cara
melewatkan diatas api lampu spritus 2 - 3 kali sediaan siap diwarnai
i. petugas meletakan sedian dengan posisi menghadap keatas diatas rak
pengecatan.
j. Petugas menggenangi sediaan dengan menggunakan larutan karbol
fuksin 0,3% hingga menutupi seluruh permukaan sediaan.
k. Petugas memanaska sediaan dengan api spirtus hingga keluar uap dan
diamkan selama 5 menit.
l. Petugas membilas dengan air mengalir hingga cat bebas menghilang.
m. Petugas metakan kembali sediaan diatas rak pengecatan
n. Petugas menggenangi dengan menggunakan larutan alkohol asam (HCl
alkohol 3%) hingga warna warna karbol fuksin hilang.
o. Petugas membilas dengan air mengalir
p. Petugas meletakan kembali sediaan pada rak pengecatan
q. Petugas menggenangi dengan menggunakan larutan methylen blue 0,3%
sampai menutupi seluruh permukaan diamkan selama 10 -20 detik
r. Petugas membilas dengan air mengalir
s. Petugas mengeringkan sediaan diatas rak pengering, diudara terbuka
jauhkan dari sinar matahari langsung.
t. Petugas memeriksa sediaan di mikroskop dengan perbesaran 100 x
dengan menggunakan oil imersi.
11.
12. Diagram Alur
Bersihkan obyek glass, Ambil sputum sebesar biji Keringkan diudara terbuka
beri etiket dan kacang hijau dengan lidi oleskan sampai benar-benar kering
bebaskan lemak pada obyek glass dengan
gerakan spiral dan merata dari
tidak terkena sinar
dengan cara
lewatkan diatas api tengah hingga pinggir dengan matahari langsung
ukuran 2x3 cm.

Letakan sedian dengan Setelah sediaan kering difiksasi Masukan lidi yang telah
dengan cara lewatkan diatas api
posisi menghadap keatas digunakan kedalam larutan
lampu spritus 2 - 3 kali dan
diatas rak pengecatan. sediaan siap diwarnai disinfektan

Genangi dengan Panaska sediaan dengan api Bilas dengan air mengalir
menggunakan larutan karbol spirtus hingga keluar uap dan hingga cat bebas
fuksin 0,3% hingga diamkan selama 5 menit.
menghilang.
menutupi seluruh
permukaan sediaan.

Bilas dengan air Genangi dengan menggunakan Letakan kembali sediaan


larutan alkohol asam (HCl alkohol
mengalir diatas rak pengecatan
3%) hingga warna warna karbol
fuksin hilang.

Letakan kembali sediaan Genangi dengan menggunakan Bilas dengan air


larutan methylen blue 0,3%
pada rak pengecatan mengalir
sampai menutupi seluruh
permukaan diamkan selama 10 -
20 detik

Keringkan sediaan diatas rak


Periksa sediaan di
pengering, diudara terbuka
mikroskop dengan jauhkan dari sinar matahari
perbesaran 100 x dengan langsung
menggunakan oil imersi.

13.
14. Ruang Terkait  Ruang tindakan

15.
16. Dokumen Terkait Register laboratorium
Form TB 06
Form TB 04
Pelayaanan LABORATORIUM
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Pemeriksaan laboratorium adalah salah satu sarana kesehatan yang
melakukan kegiatan pemeriksaan guna menunjang diagnose suatu
penyakit.

2. Tujuan 1. Untuk menegakkan diagnose suatu penyakit


2. Monitoring terapi suatu penyakit

3. Kebijakan

4. Referensi Buku Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan

5. Alat dan bahan -

6. Prosedur 1. Petugas menerima rujukan dari Ruang Periksa Umum, Ruang Gigi, KIA,
dan dari luar puskesmas
2. Petugas meminta pasien menunggu di ruang tunggu
3. Petugas mencatat data pasien yang diperlukan dibuku register
laboratorium.
4. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan sesuai pemeriksaan yang diperlukan / diminta.
5. Petugas memanggil pasien masuk dan mempersilakan duduk.
6. Petugas menjelaskan dan memberitahu kepada pasien tentang sampel
yang akan diambil dan diperiksa.
7. Petugas mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan sesuai dengan
permintaan.
8. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu hasil laboratorium
9. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register laboratorium,
blangko Pemeriksaan laboratorium
10. Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium ke poli yang
merujuk.
7. Diagram Alur Petugas menerima rujukan Petugas meminta Petugas mempersiapkan alat
Petugas mencatat
dari Ruang Periksa Umum, pasien menunggu data pasien yang dan bahan yang akan
Ruang Gigi, KIA, dan dari di ruang tunggu diperlukan dibuku digunakan untuk
register laborat
luar puskesmas pemeriksaan sesuai
pemeriksaan yang

Petugas mengambil Petugas menjelaskan dan diperlukan / diminta.

sampel dan melakukan memberitahu kepada pasien tentang


pemeriksaan sampel yang akandiambil dan Petugas memanggil pasien masuk dan
sesuaidengan diperiksa. mempersilakan duduk.
permintaan.

Petugas
Petugas mencatat hasil Petugas
mempersilahkan menyerahkan hasil
pemeriksaan pada buku
pasien untuk pemeriksaan
register laboratorium,
laboratorium kepoli
menunggu hasil
blangko Pemeriksaan yang merujuk
laboratorium
laboratorium

8. Ruang terkait  Ruang tindakan


 Ruangan pemeriksaan umum
 KIA – KB
 Ruangan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

9. Dokumen  Register laboratorium

Terkait  Blanko permintaan pemeriksaan lab


 Blanko hasil pemeriksaan lab
PENULISAN HASIL LABORATORIUM
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Penulisan hasil laboratorium adalah sebuah proses penulisan hasil
laboratorium setelah hasil di dapatkan.

2. Tujuan Agar hasil laboratorium terdokumen dan digunakan sebagai arsip

3. Kebijakan

4. Referensi Kesepakatan Bersama Pokja

5. Alat dan Bahan -

6. Prosedur a. Petugas memeriksa sampel berdasarkan permintaan pada form


permintaan pemeriksaan lab
b. Petugas menulis hasil pemeriksan pada form permintaan pemeriksaan
laboratorium.
c. Petugas menyiapkan buku register laboratorium
d. Petugas menulis hasil pemeriksan laboratorium buku register
laboratorium
e. Petugas menyiapkan form hasil pemeriksaan
f. Petugas menulis hasil pemeriksaan pada form hasil pemeriksaan
g. Petugas memberikan tanda warna merah pada hasil laboratorium yang
memiliki nilai diluar batas normal.
h. Petugas memastikan tidak ada penulisan yang salah pada lembar hasil
pemeriksaan.
i. Petugas membubuhkan paraf pada lembar hasil pemeriksaan.
j. Petugas memanggil pasien atau keluarga pasien untuk pasien rawat
jalan.
k. Petugas menyerahkan hasil laboratorium untuk pasien rawat jalan.
l. Petugas mempersilakan pasien atau keluarga pasien untuk kembali ke
poli atau dokter.
7. Diagram Alur
memeriksa sampel Petugas menulis hasil
Petugas menyiapkan
berdasarkan pemeriksan pada form
buku register
permintaan pada permintaan
laboratorium
form permintaan pemeriksaan
pemeriksaan lab laboratorium.

Petugas menulis
Petugas menulis hasil hasil pemeriksaan
pemeriksan laboratorium Petugas menyiapkan
pada form hasil
buku regester laborat form hasil
pemeriksaan
pemeriksaan

Petugas memberikan Petugas


Petugas memanggil
tanda warna merah pada menyerahkan hasil
pasien atau keluarga
hasil laboratorium yang laboratorium untuk
pasien untuk pasien
memiliki nilai diluar batas pasien rawat jalan
rawat jalan.
normal.

Petugas
Petugas menyerahkan hasil mempersilakan pasien
pemeriksaan laboratorium ke
atau keluarga pasien
ruang keperawatan untuk
untuk kembali ke poli
pasien rawat inap.
atau dokter

8. Ruang terkait  Laboratorium

9. Dokumen Terkait  Register laboratorium


 Rekam medic
PERSIAPAN PELAYANAN LABORATORIUM
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Persiapan pelayanan laboratorium adalah serangkaian kegiatan persiapan
guna kelancaran pelayanan laboratorium.

2. Tujuan Agar pelayanan laboratorium berjalan dengan lancar

3. Kebijakan

4. Referensi -

5. Alat dan Bahan -

6. Prosedur a. Petugas laboratorium memakai perlengkapan keamanan kerja (jas lab,


masker,handscoon)
b. Petugas mengelap meja kerja dengan kain yang sudah di basahi dengan
alkohol 70%.
c. Petugas mempersiapkan reagen kerja
d. Petugas mempersiapkan peralatan dan sarana penunjang pengambilan
sample
e. Petugas mempersiapkan perlengkapan administrasi
7. Diagram Alur

Petugas
laboratorium
Mengelap meja kerja Mempersiapkan reagen
memakai
dengan alcohol 70 % kerja
perlengkapan
keamanan kerja

Ya Mempersiapkan
peralatan dan sarana
penunjang
pengambilan sample

Mempersiapkan
perlengkapan
administrasi

8. Ruang terkait  Ruangan tindakan


 Ruangan Pemeriksaan umum
 Ruangan KIA-KB
 Ruangan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
9. Dokumen Terkait  Register laboratorium

SELESAI PELAYANAN LABORATORIUM


No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Selesai pelayanan laboratorium merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan sebelum laboratorium ditutup.

2. Tujuan Agar sarana dan prasarana laboratorium terjaga dengan baik

3. Kebijakan

4. Referensi Kesepakatan Bersama Pokja

5. Alat dan bahan -

6. Prosedur a. Petugas mencuci alat laboratorium yang kotor setelah didekontaminasi


b. Petugas mengelap meja kerja dengan kain yang sudah di basahi dengan
alkohol 70% sesudah pelayanan laboratorium selesai
c. Petugas merapikan dan menyimpan alat lab ketempatnya semula
d. Petugas mematikan alat Easy Touch.
e. Mengecek alat medis habis pakai
f. Mengecek perlengkapan administrasi
g. Merapikan dan membersihkan ruang lab
h. Melepas perlengkapan keamanan kerja.
7. Diagram Alur

mencuci alat Mengelap meja merapikan dan


laboratorium yang kerja dengan menyimpan alat lab
kotor setelah alcohol 70 % ketempatnya semula
didekontaminasi

Mengecek perlengkapan Mematikan alat


Mengecek alat
administrasi easy touch
medis habis pakai

Melepas
Merapikan dan
perlengkapan
membersihkan ruang lab keamanan
kerja

8. Ruang Terkait  Ruangan Tindakan


 Ruangan pemeriksaan Umum
 KIA-KB
9. Dokumen  Register laboratorium
Terkait

PENGAMBILAN SPESIMEN SPUTUM


No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP
No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Mengambil specimen adalah tujuan utama untuk membantu pemeriksaan
laboratorium dan untuk membantu diagnose penyakit
2. Tujuan Agar specimen dapat di ambil secara baik dan benar sehingga memenuhi
syarat pemeriksaan
3. Kebijakan

4. Referensi Buku penuntun laboratorium klinik karangan R.Gandasoebrata


5. Alat dan bahan  Pot sputum steril
6. Prosedur 1. Petugas menyiapkan pot sputum bermulut lebar ,bersih dan bertutup ulir.
2. Petugas menyiapkan spidol
3. Petugas memberi pot sputum yang telah diberi label nama, umur,alamat
dan waktu pengambilan sampel kepada pasien
4. Petugas memberi informasi pada pasien cara pengambilan sampel
sputum yang benar ( pasien diarahkan ke pojok sputum, pasien disuruh
berdiri dengan posisi punggung agak condong ke depan dan menarik
napas dalam – dalam, kemudian keluarkan nafas bersamaan batuk yang
kuat, sampai keluar dahak yang kental)
5. Petugas menyuruh pasien untuk menampung sampel dalam pot sputum
dengan cara mendekatkan pot sputum kemulut
6. Petugas menutup pot sputum sampai rapat
7. Petugas memberi pot sputum kepada pasien untuk dibawa pulang untuk
pengambilan dahak pagi
8. Petugas menganjurkan pasien untuk datang pada hari berikutnya untuk
menyerahkan dahak pagi dan sewaktu ke dua.
9. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
7. Diagram Alur
Petugas menyiapkan pot sputum bermulut lebar, bersih dan
bertutup ulir

Petugas menyiapkan spidol

Petugas memberi pot sputum yang telah diberi label


nama, umur,alamat dan waktu pengambilan sampel
kepada pasien

Petugas member informasi pada pasien cara pengambilan sampel


sputum yang benar( pasien diarahkan keluar halaman yang luas dan
terang, pasien disuruh berdiri dengan posisi punggung agak condong
kedepan dan menarik napas dalam – dalam, kemudian keluarkan
nafas bersamaan batuk yang kuat, sampai keluar dahak yang kental)

Petugas menyuruh pasien untuk menampung sampel dalam


pot sputum dengan cara mendekatkan pot sputum kemulut

Petugas menutup pot sputum sampai rapat

Petugas member pot sputum kepada pasien untuk dibawa pulang


untuk pengambilan dahak pagi

Petugas menganjurkan pasien untuk datang pada hari berikutnya


untuk menyerahkan dahak pagi dan sewaktu ke II

Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

8. Ruang terkait  Ruangan pemeriksaan Umum


 Rekam medic
9. Dokumen terkait
 Registrasi Laboratorium
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH KAPILER
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Pengambilan darah kapiler adalah mengambil darah di ujung jari sebagai

sampel untuk pemeriksaan tertentu sesuai dengan diagnose dan prosedur

yang benar

2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam pengambilan darah kapiler secara benar

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Rawat Inap Parsoburan Nomor :

UKP/SK-200/PKM.NS/I/2019 Tentang Permintaan Pemeriksaan,

Penerimaan, Pengambilan Dan Penyimpanan Spesimen Di Laboratorium

Puskesmas Rawat Inap Parsoburan

4. Referensi Buku penuntun laboratorium klinik karangan R.Gandasoebrata

5. Alat dan Bahan  Lancet


 Auto Click
 Kapas Alkohol
6. Prosedur 1. Petugas menyiapkan lancet

2. Petugas menyiapkan kapas

3. Petugas menyiapkan alkohol

4. Petugas membersihkan ujung jari ( jari telunjuk,jari tengah,jari manis)

atau tumit ( jari ke-2,jari ke-3 danjari ke-4)

5. Petugas memebersihkan ujung jari dengan kapas Alkohol 70%.

6. Petugas membiarkan ujung jari kering sendiri.

7. Petugas memegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak

dan tekan sedikit.

8. Petugas menusuk dengan lancet steril sedalam kurang lebih 3mm (pada

bayi tidak boleh lebih 2,5 mm).Dan darah harus keluar dengan

sendirinya.

9. Petugas menghapus tetesan darah pertama dengan kapas kering,

tetesan berikutnya dipergunakan untuk pemerikasaan.

10. Petugas member kapas Alkohol pada jari bekas tusukan.


7. Diagram Alur
Petugas menyiapkan lancet

Petugas menyiapkan kapas

Petugas menyiapkan alkohol

Petugas membersihkan ujung jari( jari telunjuk,jari tengah,jari


manis) atau tumit ( jari ke-2,jari ke-3 dan jari ke-4)

Petugas mengambil darah nya dengan kapas Alkohol 70%,

Petugas membiarkan ujung jari kering sendiri.

Petugas memegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak


bergerak dan tekan sedikit.

Petugas menusuk dengan lancet steril sedalam kurang lebih


3mm (pada bayi tidak boleh lebih 2,5 mm).Dan darah harus
keluar dengan sendirinya.

Petugas menghapus tetesan darah pertama dengan kapas


kering, tetesan berikutnya dipergunakan untuk pemerikasaan.

Petugas memberi kapas Alkohol pada jari


bekas tusukan.

8. Ruang Terkait  Ruangan Tindakan


 Ruangan Pemeriksaan Umum
 Ruangan Pemeriksaan Gigi
 KIA-KB
9. Dokumen Terkait  Blanko permintaan pemeriksaan
 Blanko hasil pemeriksaan Laboratorium
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP
No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Pengambilan darah vena adalah mengambil darah di vena sebagai sample
untuk pemeriksaan tertentu sesuai dengan diagnosa dan prosedur yang
benar.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam pengambilan spesimen darah Vena secara
benar
3. Kebijakan

4. Referensi Buku penuntun laboratorium klinik karangan R.Gandasoebrata


5. Alat dan Bahan  Kapas Alkohol
 Torniquet
 Spuit
 Needle syringe
6. Prosedur 1. Petugas menyiapkan spuit
2. Petugas menyiapkan kapas
3. Petugas menyiapkan alkohol
4. Petugas menyiapkan torniquet
5. Petugas meletakkan tangan pasien lurus di atas meja dengan telapak
tangan menghadap ke atas
6. Petugas mengikat lengan dengan tourniquet untuk membendung aliran
darah.
7. Petugas menyuruh pasien mengepal dan membuka tanganya beberapa
kali untuk menguji pembuluh darah.
8. Petugas mencari lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ujung
telunjuk kiri dalam keadaan tangan pasien mengepal.
9. Petugas membersihkan lokasi pengambilan darah dengan kapas Alkohol
70% dg arah melingkar kearah luar dan membiarkan kering, Petugas
memakai hand scoon steril
10. Petugas meregangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri diatas
pembuluh darah yang akan ditusuk kemudian, masukkan jarum dengan
sisi miring menghadap ke atas membentuk sudut ± 25 derajat
11. Petugas membuka kepalan tangan pasien dan tourniquet diregangkan lalu
hisap darah sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
12. Petugas mencabut spuit pelan – pelan Petugas meletakkan kapas alcohol
13. Petugas menekan kapas alcohol yang ada pada tusukan dan ditutup
dengan plester
14. Petugas mengambil darah dan dimasukkan kedalam botol melalui pinggir
botol dg sebelumnya melepas jarum spuit.
15. Petugas memberi label botol ,nama, alamat, dan umur serta no register
7. Diagram Alur
Petugas menyiapkan Petugas menyiapkan
spuit kapas

Petugas meletakkan Petugas menyiapkan Petugas menyiapkan


tangan pasien lurus di torniquet alkohol
atas meja

Petugas mencari
Petugas mengikat Petugas menyuruh lokasi pembuluh
lengan dengan pasien mengepal dan darah yang akan
tourniquet membuka tanganya be ditusuk dengan
membendung aliran berapa kali untuk ujung telunjuk kiri
darah. menguji pembuluh dalam keadaan
darah. tangan pasien
mengepal.

Petugas membuka Petugas meregangkan Petugas


kepalan tangan pasien kulit dengan jari membersihkan
dan tourniquet telunjuk dan ibu jari kiri lokasi pengambilan
diregangkan lalu hisap diatas pembuluh darah darah dengan kapas
darah sesuai dengan yang akan ditusuk Alkohol 70% dg arah
kebutuhan kemudian, masukkan melingkar kearah
pemeriksaan jarum luar dan
membiarkan kering.

Petugas mencabut Petugas mengambil


spuit pelan – pelan Petugas menekan darah dan
Petugas meletakkan kapas alcohol yang dimasukkan kedalam
kapas alcohol ada pada tusukan dan botol melalui pinggir
ditutup dengan plester botol dg sebelumnya
melepas jarum spuit.

Petugas memberi label botol,


nama, alamat, dan umur serta no
register

 Ruangan tindakan
8. Ruang terkait  Ruangan pemeriksaan Umum
 KIA – KB

 Rekam Medik
9.Dokumen terkait
 Registrasi Laboratorium
PELAYANAN TUBERKULOSIS
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP
No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan Tuberkulosis
paru
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan no. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik
klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan primer
2. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana Tuberculosis
Kemenkes RI 2013
5. Alat dan Bahan Pot sputum, Mikroskop

6. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa.


Pasien dengan keluhan batuk terus-menerus dan berdahak selama 2
minggu atau lebih, sering dijumpai dahak bercampur darah, sesak
napas, rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat
badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam
walapun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.
2. Petugas menyediakan alat dan bahan, seperti mikroskop dan pot sputum
3. Dokter dan pemegang program TB berkolaborasi melakukan
pemeriksaan dan menegakkan diagnosa apabila spesimen sputum BTA
hasilnya positif..
- Kalau hasil rongent mendukung TB, maka penderita didiagnosis
sebagai penderita TB.
- Kalau hasil sputum BTA Positif, maka penderita didiagnosis sebagai
penderita TB BTA Positif
7. Diagram Alur
Anamnesa :
Batuk, kadang disertai darah, tambah
kurus, kadang keluar keringat malam
hari

Pemeriksaan

Pemeriksaan BTA Sputum SPS


BTA Negatif BTA Positif

Bukan TB Lihat Klinis dan


Foto Thorax

Antibiotik Sesuai TB
2 minggu

Pemberian OAT Sesuai


Standart

Konseling dan Edukasi

8. Ruang Terkait Poli Umum

17. Dokumen Terkait Registrasi Laboratorium


PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian
Pemeriksaan Tes Kehamilan Rapid adalah Mendeteksi Hormon
Human Chorio Gonadotropin { HCG } dalam urin, setelah
pembuahan akan terjadi perkembangan pada plasenta, plasenta
akan menghasilkan HCG.

HCG tidak ditemukan lagi dalam urin 2 minggu pasca persalinan


atau abortus.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui
kehamilan
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;


2. Peraturan Mentri Kesehatan No.11 Tahun 2007
Tentang Keselamatan Pasien;
Keputusan Menteri Kesehatan No. 37 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;

5. Alat dan Bahan  Pot urine


 Strip tes kehamilan
6. Prosedur 1. Petugas Menyiapkan Strip tes kehamilan
2. Petugas membuka Strip tes
3. Petugas mencelupkan strip tes kedalam urin dengan arah
panah menghadap kebawah tidak lebih dari 15 detik dan tidak
melebihi tanda batas celup.
4. Petugas mengangkat strip tes dari urin dan diletakkan dialas
datar yang tidak menyerap
5. Petugas membaca hasil sesuai waktu petunjuk pada insert kit.
6. Petugas melaporkan hasil pemeriksaan Positif atau Negatif.
7. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dalam buku register
laboratorium
7. Diagram Alir -

.
1. Mencelupkan strip kedalam urin dengan volume sangat dan
tidak boleh melebihi garis batas
8. Hal-hal yang harus
2. Tidak dibenarkan membaca hasil melebihi batas waktu yang
diperhatikan ditentukan.

3. Perhatikan tanggal kadaluarsa pada insert kit sebelum


digunakan.

Pelayanan Laboratorium
Pelayanan Umum
9. Unit terkait
Pelayanan Ibu/KB
UGD
Loket Pendaftaran

Permintaan Pemeriksaan

Rujukan Internal
10. Dokumen terkait
Register laboratorium

Hasil pemeriksaan laboratorium

Bukti pembayaran
Isi
11. Rekaman No Yang dirubah Tgl.mulai diberlakukan
Perubahan
historis
perubahan
PEMERIKSAAN HIV
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP
No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Rawat Inap Parsoburan
1. Pengertian Melakukan pemeriksaan anti-HIV metode rapid dan interprestasi hasil
pemeriksaan.
2. Tujuan  Untuk mengetahui apakah terdapat antibody HIV dalam darah.
 Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan
pemeriksaan.

3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Parsoburan


Nomor:870/114/PUSK/II/2019 tentang Jenis Jenis Pemeriksaan Laboratorium
4. Referensi Permenkes RI No. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas
5. Alat dan Bahan a. Alat
1. Autoclick
2. Lancet
3. Alat Rapid
4. Pipet Tetes
b. Bahan
1. Darah
2. Buffer (Pelarut)
3. Kapas Alkohol
6. Prosedur a. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruangan Laboratorium.
b. Petugas menerima belangko atau Lembar Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium.
c. Petugas menyiapkan alat pemeriksaan.
d. Petugas mencuci tangan.
e. Petugas memakai APD seperti, masker dan sarung tangan.
f. Petugas memegang jari tangan pasien kemudian, diusap dengan
kertas alkohol.
g. Petugas menusuk ujung jari tangan dengan menggunakan Auticlick
yag berisi Lanset, sehingga darah keluar.
h. Petugas memipet darah yang ada diujung jari tangan dan dimasukkan
kedalam Lubang Rapid. Setelah itu diteteskan dengan pelarut Buffer
sebanyak 1-2 tetes dan didiamkan selama 20 menit. Lalu petugas
membaca hasilnya.
i. Petugas menulis hasil pemeriksaan dibuku register dan belangko hasil
pemeriksaan.
j. Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien atau keluarga
pasien.
k. Petugas mengantar pasien untuk kembali ke poli pemeriksaan atau ke
dokter pemohon.

7. Diagram Alur

8. Ruang Terkait  Poli umum


 IGD
 KIA/KB

9. Dokumen Terkait Registrasi Labratorium


Blanko permintaan pemeriksaan Laboratorium
Blanko hasil pemeriksaan laboratorium
PEMERIKSAAN SYPHILIS
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012

1. Pengertian Syphilis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidium
yang menginfeksi melalui hubungan seksual. Penyakit ini menimbulkan abses
pada kemaluan.
2. Tujuan  Untuk melihat adanya antibody Syphilis dalam darah.
 Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan
pemeriksaan.

3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Parsoburan


Nomor:870/114/PUSK/II/2019 tentang Jenis Jenis Pemeriksaan Laboratorium
4. Referensi Permenkes RI No. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Puskesmas
5. Alat dan Bahan a. Alat
1. Autoclick
2. Lancet
3. Alat Rapid
4. Pipet Tetes
b. Bahan
1. Darah
2. Buffer (Pelarut)
3. Kapas Alkohol

6. Prosedure a. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruangan Laboratorium.


b. Petugas menerima belangko atau Lembar Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium.
c. Petugas menyiapkan alat pemeriksaan.
d. Petugas mencuci tangan.
e. Petugas memakai APD seperti, masker dan sarung tangan.
f. Petugas memegang jari tangan pasien kemudian, diusap dengan kertas
alkohol.
g. Petugas menusuk ujung jari tangan dengan menggunakan Auticlick yag
berisi Lanset, sehingga darah keluar.
h. Petugas memipet darah yang ada diujung jari tangan dan dimasukkan
kedalam Lubang Rapid. Setelah itu diteteskan dengan pelarut Buffer
sebanyak 1-2 tetes dan didiamkan selama 20 menit. Lalu petugas
membaca hasilnya. Jika hasil non-reaktif terdapat sat ugaris pada control
C
i. Petugas menulis hasil pemeriksaan dibuku register dan belangko hasil
pemeriksaan.
j. Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien atau keluarga
pasien.
k. Petugas mengantar pasien untuk kembali ke poli pemeriksaan atau ke
dokter pemohon.

7. Diagram Alir

8. Ruang Terkait  Poli umum


 IGD
 KIA/KB

9. Dokumen Registrasi Labratorium


Blanko permintaan pemeriksaan Laboratorium
Blanko hasil pemeriksaan laboratorium
PEMERIKSAAN HbsAg
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012

2. Pengertian Pemeriksaan HbsAg adalah salah satu pemeriksaan cepat untuk mendeteksi
antigen Hepatitis B pada darah.
4. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Pemeriksaan Hepatitis.

6. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Parsoburan


Nomor:870/114/PUSK/II/2019 tentang Jenis Jenis Pemeriksaan Laboratorium
8. Referensi Permenkes RI No. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas
10. Alat dan Bahan a. Alat
1. Autoclick
2. Lancet
3. Alat Rapid
4. Pipet Tetes

b. Bahan
1. Darah
2. Kapas Alkohol

12. Prosedur a. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruangan Laboratorium.


b. Petugas menerima belangko atau Lembar Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium.
c. Petugas menyiapkan alat pemeriksaan.
d. Petugas mencuci tangan.
e. Petugas memakai APD seperti, masker dan sarung tangan.
f. Petugas memegang jari tangan pasien kemudian, diusap dengan kapas
alkohol.
g. Petugas menusuk ujung jari tangan dengan menggunakan Autoclick yang
berisi Lanset, sehingga darah keluar.
h. Petugas memipet darah yang ada diujung jari tangan dan dimasukkan
kedalam Lubang Rapid hingga penuh dan dibiarkan selama 20 menit.
Setelah 20 menit, hasil tes keluar.
i. Petugas membaca hasil pemeriksaan. Jika hasilnya negative terdapat di
kontrol C dan jika hasilnya positif terdapat di kontrol C dan T.
j. Petugas menulis hasil pemeriksaan dibuku register dan belangko hasil
Pemeriksaan Laboratorium.
k. Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien atau keluarga
pasien.
l. Petugas mengantar pasien untuk kembali ke poli pemeriksaan atau ke dokter
pemohon.

14. Diagram Alir

16. Ruang Terkait  Poli umum


 IGD
 KIA/KB

18. Dokumen Registrasi Labratorium


Blanko permintaan pemeriksaan Laboratorium
Blanko hasil pemeriksaan laboratorium
PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN,
PENGAMBILAN SPESIMEN
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP
No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012

1. Pengertian Rangkaian kegiatan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium mulai


permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan spesimen
dan penyimpanan spesimen.
2. Tujuan Untuk memberikan tata laksana yang tepat pada permintaan pemeriksaan,
penerimaan, pengambilan dan penyimpanan spesimen.
2. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap Parsoburan Nomor;

3. Referensi Permenkes Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 Tentang Pelayanan


Penunjang Klinik
4. Alat dan Bahan 1. Alat :
a. Buku register laboratorium
b. Botol urin
c. Label/etiket
d. Pot sputum
2. Bahan :
a. Kapas alkohol

 Lancet steril

5. Prosedure 1. Permintaan Pemeriksaan Laboratorium


a. Pasien datang ke Puskesmas, keluarga pasien mendaftar di bagian
pendaftaran (loket) sesuai dengan kebutuhan/unit pelayanan yang
dituju.
b. Dokter/paramedis melakukan pemeriksaan kepada pasien. Apabila
pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium, dokter/paramedis
menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan
laboratorium.
c. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter
membuat surat pengantar untuk pasien yang memerlukan
pemeriksaan laboratorium.
d. Pasien pergi ke ruang laboratorium untuk kemudian menyerahkan
surat pengantar pemeriksaan laboratorium dan diserahkan ke
petugas laboratorium.
e. Petugas laboratorium memeriksa formulir permintaan laboratorium yg
di bawa oleh pasien kemudian menjelaskan kepada pasien
pemeriksaan apa saja yg akan dilakukan.
f. Petugas laboratorium mencatat identitas pasien di buku register
laboratorium, kemudian mempersiapkan peralatan untuk
pengambilan specimen selanjutnya dilakukan pengambilan
specimen.
g. Petugas laboratorium membawa spesimen yang sudah diambil untuk
dilakukan pemeriksaan.
h. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai, petugas
laboratorium mengantarkan hasil pemeriksaan ke unit pelayanan.
2. Penerimaan Spesimen
a. Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas laboratorium,
spesimen di beri label identitas pasien tersebut kemudian dibawa ke
laboratorium.
b. Spesimen diterima oleh analis yang bertugas
c. Analis melakukan pemeriksaan terhadap spesimen tersebut.
3. Pengambilan Spesimen
a. Pengambilan darah Vena
a. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena mediana
cubiti dengan kapas alkohol 70 % kemudian biarkan kering.
b. Pasang ikatan pembendung/torniquet diatas fossa cubiti.
c. Pasien diminta untuk mengepal dan membuka tanganya

beberapa kali agar vena terlihat jelas.

d. Spuit/syringe ditusukkan diatas vena dengan tangan kanan


sampai menembus lumen vena, kemudian lepaskan ikatan
pembendung/tourniquet.
e. Petugas lab mengambil spesimen darah sesuai yang dibutuhkan
kemudian simpan kapas alcohol diatas jarum/syringe dan cabut
jarum perlahan-lahan.
f. Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan kapas
kering.
g. Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe ke dalam
tabung EDTA secara perlahan-lahan lewat dinding tabung agar
eritrosit tidak pecah kemudian spuit yang habis dipakai dibuang
ke safety box.
b. Pengambilan darah kapiler
1) Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi blood
lancet yang baru, bersihkan ujung jari atau anak daun telinga
pasien dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering.
2) Pegang bagian jari yang akan ditusuk supaya tidak bergerak tekan
sedikit agar rasa nyeri berkurang.
3) Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai autoclik
pada jari tengah dengan arah tegak lurus, apabila memakai anak
daun telinga tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya tusukan
harus cukup dalam.
4) Buang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas
kering, tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan.
5) Tekan bekas tusukan dengan kapas kering
6) Lepaskan blood lancet dari autoclik dan buang ke dalam safety
box.
c. Pengambilan Sampel Urine
1) Beri label pada pot urin kemudian berikan pada pasien.
2) Berikan penjelasan pada pasien untuk mengambil urin yang
pancar tengah (urin keluar pertama dibuang yang tengah tengah
ditampung dan yang terakhir dibuang).
3) Sampel diterima kemudian di simpan di tempat khusus sampel
urin.
d. Pengambilan Sampel Feses
1) Beri label identitas pasien pada pot feses kemudian berikan
kepada pasien.
2) Berikan penjelasan kepada pasien untuk buang air kecil terlebih
dahulu karena feses tidak boleh tercampur urin kemudian buang
air besar langsung kedalam pot feses (kira 2,5 gr) dan
menginstruksikan untuk menutut pot dengan rapat.
3) Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat
khusus sampel feses.
e. Pengambilan Sampel Sputum
1) Beri label identitas pasien padat pot sputum kemudian berikan
kepada pasien.
2) Berikan penjelasan pada pasien bagaimana cara mengeluarkan
sputum yang baik, yaitu dengan cara kumur-kumur lebih dahulu,
tarik nafas 2 - 3 kali, tahan beberapa detik, kemudian batukan
kuat-kuat,
3) Segera tutup wadah sputum dengan rapat.
4) Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat
khusus sampel sputum.
4. Penyimpanan Spesimen
a. Petugas lab menyimpan spesimen yang menggunakan spesimen
plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru
disimpan
b. Petugas lab memberi bahan pengawet pada spesimen yang
diperlukan misalnya urin atau feces
c. Petugas lab melabeli spesimen nama & tanggal penyimpanan
d. Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu
dalam refrigerator
e. Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Imunologi 1
minggu dalam refrigerator
f. Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Hematologi 2
hari pada suhu kamar
 Petugas lab menyimpan formulir permintaan lab ditempat
tersendiripemeriksaan
 Petugas memberikan hasil pemeriksaan pasien dan mengantar
keruangan
 Petugas melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan dengan
sabun.

6. Diagram Alir Permintaan


Penerimaan
pemeriksaan
spesimen
laboratorium

Penyimpanan
Pengambilan spesimen
spesimen

7. Ruang Terkait  Polo UMUM


 IGD
 KIA/KB
 Poli Gigi

8. Dokumen Terkait Buku register lab.


Form permintaan pemeriksaan lab
Form hasil pemeriksaan lab
PEMERIKSAAN BERESIKO TINGGI
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012

1. Pengertian Pemeriksaan resiko tinggi adalah pemeriksaan yang dilakukan pada sampel
yang mudah menularkan mikroorganisme apabila cara pemeriksaannya
tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Agar petugas dan lingkungan sekitar terhindar dari paparan mikroorganisme
yang dimungkinkan bersumber dari sample pemeriksaan.

3. Kebijakan

Pedoman Good laboratory practise


4. Referensi

5. Alat dan bahan

6. Prosedur 1. Petugas menyiapkan Alat pelindung diri.

2. Petugas memakai masker.

3. Petugas memakai sarung tangan.

4. Petugas memakai jas laborat.

5. Petugas melakukan desinfektan meja kerja menggunakan alkohol


sebelum pemeriksaan sampel.

6. Petugas meletakkan sampel pemeriksaan pada tempat yang telah


disiapkan.

7. Petugas melakukan pemeriksaan sesuai dengan instruksi kerja/prosedur


kerja yang telah ditetapkan

8. Petugas membuang sisa sampel infeksius sesuai SPO

9. Petugas memperlakukan semua sampel sebagai bahan infeksius

10. Petugas cuci tangan dengan sabun yang mengandung desinfektan.


Form hasil pemeriksaan lab
Form permintaan pemeriksaan lab Terkait
Buku register lab. 9. Dokumen
 KIA-KB
 Ruangan pemeriksaan Umum, Terkait
 Ruangan Tindakan 8. Ruang
desinfektan.
Petugas cuci tangan dengan sabun yang mengandung
infeksius
Petugas memperlakukan semua sampel sebagai bahan
Petugas melakukan pemeriksaan sesuai dengan instruksi
kerja/prosedur kerja yang telah ditetapkan.
Petugas melakukan pemeriksaan sesuai dengan instruksi
kerja/prosedur kerja yang telah ditetapkan.
Petugas meletakkan sampel pemeriksaan pada tempat yang telah
disiapkan.
Petugas melakukan desinfektan meja kerja menggunakan
alcohol sebelum pemeriksaan sampel.
Petugas memakai jas laborat.
Petugas memakai sarung tangan.
Petugas memakai masker.
Petugas menyiapkan Alat pelindung diri.
7. Diagram Alur
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP
No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM


Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian K3 merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium, pemahaman
keamanan laboratorium dengan melakukan tindakan pengelolaan
specimen yang berasal dari manusia maupun bukan manusia, mencegah
potensi infeksi dari petugas ke petugas lain atau keluarga dan ke
masyarakat.

2. Tujuan Mengurangi bahaya yang terjadi melalui kontak dengan spesinem yang
berpotensi terinfeksi kuman pathogen.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Upt. Puskesmas Rawat Inap Parsoburan Nomor :


UKP/SK-256/PKM.NS/I/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja
4. Referensi Pedoman good laboratory practice
5. Alat dan bahan -
6. Prosedur 1. Petugas diwajibkan memenuhi standar kesehatan yang telah
ditentukan di laboratorium. .
2. Petugas memastikan bahwa bahan bekas pakai dan limbah infektif
dibuang secara aman setelah melalui proses dekontaminasi
sebelumnya.
3. Petugas melakukan pemeriksaan cek up laborat setiap tahun.
4. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
5. Petugas selalu melakukan desinfeksi
6. Penanggung jawab K3 wajib melaporkan kepada dokter tentang
kemungkinan terjadinya pajanan, apabila petugas sakit lebih dari 3
hari tanpa keterangan yang jelas tentang penyebabnya,

7. Diagram Alur
Petugas diwajibkan
Petugas memastikan bahwa Petugas
memenuhi standar
bahan bekas pakai dan limbah melakukan
kesehatan yang telah
infektif dibuang secara aman pemeriksaan cek
ditentukan di
setelah melalui proses up laborat setiap
laboratorium
dekontaminasi sebelumnya tahun

Penanggung jawab K3 wajib Petugas selalu Petugas menggunakan


melaporkan kepada dokter tentang
melakukan APD (Alat Pelindung
kemungkinan terjadinya pajanan,
apabila petugas sakit lebih dari 3 hari desinfeksi Diri)
tanpa keterangan yang jelas tentang
penyebabnya

8. Ruang terkait  Ruangan Laboratorium


9.Dokumen Terkait
PEMANTAUAN WAKTU PEYAMPAIAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK PASIEN URGEN
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian Pemantauan waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium yang telah
di periksa oleh petugas laboratorium untuk pasien urgen (cito) dalam
kegiatan pelayanan laboratorium

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk di gunakan sebagai


perencanaan, pemantauan, dan evaluasi serta pengambilan keputusan
dalam suatu tindakan untuk peningkatkan pelayanan laboratorium

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap Parsoburan Nomor :


800/ 00 / PKM / 2019 tentang waktu penyampaian laporan hasil
pemeriksaan laboratorium untuk pasien urgen (CITO)

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 37 Tahun 2012 tentang


Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
Tertulis:
1. Laporkan hasil pemeriksaan dengan menyerahkan hasil tertulis yang
telah di ketik kepada bagian yang menangani pasien
2. Cocokan identitas hasil dengan identitas pasien di bagian yang
menangani pasien
3. Periksa kembali pemeriksaan laboratorium yang di minta
4. Tulis bukti pelaporan hasil yang di terima: nama, paraf dan waktu
pada buku serah terima hasil pemeriksaan laboratorium
Via telepon:

5. Laporkan hasil pemeriksaan dengan membacakan hasil lewat


telephone yang telah selesai di kerjakan
6. Menanyakan keberadaan pasien
7. Membacakan hasil pemeriksaanla boratorium dan nilai rujukan
5. Prosedur dengan benar kepada penerima telephone yang menangani pasien
tersebut
8. Meminta penerima telephone untuk membaca ulang dengan benar
9. Menulis di buku serah terima hasil pemeriksaan laboratorium (hasil
lewat telepon): nama, paraf dan waktu pembacaan
10. Dokter atau petugas laboratorium, radiologi dan perawatan yang
melakukan pemeriksaan laboratorium menyampaikan hasil kritis.
Bila tidak biss di hubungi, dokter atau petugas laboratorium,
radiologi dan perawatan yang melakukan pemeriksaan laboratorium
langsung menghubungi dokter atau perawat unit rawat inap, rawat
jalan dan unit gawat darurat
11. Dokter atau petugas yang melaporkan hasil urgen (cito) mencatat
tanggal dan waktu menelpon, nama lengkap petugas kesehatan
yang di hubungi dan nama lengkap yang menelpon
12. Dokter atau perawatr uangan yang menerima hasil kritis
menggunakan tehnik komunikasi verbal tulis (write back) atau baca
(read back) atau konfirmasi (confirmation) atau proses pelaporan ini
di tulis di dalam rekam medis (form catatan perkembangan
terintegrasi)
13. Dokter atau perawat ruangan yang menerima laporan hasil
urgen(cito) langsung menghubungi dokter yang merawat
pasien.Penerima pesan boleh tidak melakukan pembacaan kembali
(read back) bila tidak memungkinkan seperti di ruang gawat darurat
di UGD.
6. Diagram Alur
Laporkan hasil pemeriksaan dengan
menyerahkan hasil tertulis

7. Unit Terkait Laboratorium


8. Dokumen terkait Form hasil laboratorium
ALAT PELINDUNG DIRI
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian Penggunaan Alat Pelindung Diri adalah penggunaan alat pelindung untuk
mencegah penularan dari spesimen pasien

2. Tujuan Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT. PUSKESMAS RAWAT INAP


PARSOBURAN Nomor UKP/SK-258/PKM.NS/I/2019 Tentang
Kebijakan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
4. Referensi Good Laboratory Practice

5. Alat dan Bahan a. Masker

b. Handscoon
c. Jas Laboratorium
6. Prosedur a. Petugas laboratorium memakai jas laboratorium yang terstandar.
b. Petugas laboratorium memakai sarung tangan.
c. Petugas laborat menggunakan masker saat pemeriksaan
d. Petugas laboratorium menggunakan alas kaki / sepatutertutup
e. Petugas laboratoratorium melakukan pemeriksaan cuci tangan dengan
sabun sesuai ketentuan cuci tangan yang benar.
f. Petugas laboratorium sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan,
meja spesimen dibersihkan dengan disinfektan
g. Petugas laboratorium menempatkan jarum ,lancet pada safety box.
h. Petugas laboratorium tidak boleh makan, minum dan merokok didalam
ruangan laboratorium
i. Petugas laboratorium tidak boleh menyimpan makanan dan minuman
didalam lemari es bersama reagen
j. Petugas memperlakukan semua spesimen sebagai bahan infeksius
7. Diagram Alir
Petugas laboratorium memakai jas
laboratorium yang terstandar

Petugas laboratorium memakai sarung tangan

Petugas laborat menggunakan masker saat


pemeriksaan

Petugas laboratorium menggunakan alas kaki /


sepatu tertutup
Petugas laboratoratorium melakukan pemeriksaan cuci tangan
dengan sabun sesuai ketentuan cuci tangan yang benar

9. Unit terkait  Ruangan tindakan


 Ruangan Pemeriksaan Umum
 Ruangan Pelayanan kesehatan Gigi dan mulut
 KIA-KB

10.Dokumen
Terkait
PENGELOLAAN LIMBAH
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian Yang dimaksudkan pengelolaan sampah dan limbah medis ini adalah bagi
sampah dan limbah medis yang di hasilkan dari kegiatan laboratorium.

2. Tujuan Agar sampah dan limbah medis tidak menjadi sumber penularan penyakit di
lingkungan Puskesmas Rawat Inap Parsoburan

3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman Penuntun Laboratorium

5. Alat dan Bahan

6. Prosedur 1. Petugas menempatkan sampah pada satu tempat sampah khusus untuk
sampah medis yang telah dilapisi plastik berwarna kuning.
2. Petugas melepaskan plastik yang sudah terisi penuh .
3. Petugas menyerahkan sampah medis tersebut kepada petugas
sanitarian.
4. Petugas memasukkan larutan lisol kedalam pot yang berisi sisa sampel
sputum hasil pemeriksaan BTA.
5. Petugas menutup pot sputum kembali dengan rapat dan dimasukan
kedalam kantong plastik kemudian kantong tersebut diikat.
6. Petugas menempatkan pada satu bak sampah yang bertutup dan telah
dilapisi plastik berwarna kuning.
7. Petugas menempatkan sampah medis spuilt dan blood lancet pada satu
wadah khusus berupa sebuah box kertas yang berwarna kuning
bertuliskan safety box.
8. Petugas menyerahkan kepada sanitarian apabila safety box tersebut
sudah terisi penuh.
9. Petugas mengumpulkan semua sampah medis dan sisa hasil
pemeriksaan ke bok besar untuk diambil petugas dari medives.
10. Petugas memastikan saluran wastafel terhubung dengan septtic tank
khusus limbah medis.

7. Diagram Alur
8. Unit Terkait  Ruang Tindakan
 Ruangan Pemeriksaan Umum
 Ruangan pelayanan kesehatan Gigi dan mulut
 KIA-KB
9. Dokumen terkait

PENYIMPANAN REAGEN DI LABORATORIUM


No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012

Adalah suatu serangkaian kegiatan guna menjaga kualitas reagen agar


1. Pengertian
tetap baik meliputi penyimpanan, pemakaian serta distribusi reagen.

Sebagai pedoman bagi petugas lab


2. Tujuan
oratorium dalam melakukan penyimpanan reagen.

Penyimpanan reagen yang benar dapat menjaga kualitas dan mutu reagen

3. Kebijakan tersebut, sehingga dapat mendukung hasil pemeriksaan laboratorium yang


lebih akurat

4. Referensi Pedoman good laboratory practice

5. Alat dan Bahan

6. Prosedur 1. Petugas mengusulkan kebutuhan reagen untuk satu bulan kepada GF.
2. Petugas memastikan reagen diterima dalam kondisi baik.
3. Petugas memisahkan reagen yang harus disimpan dalam suhu 2-8 C
atau pada suhu ruang.
4. Menggunakan kaidah pertama masuk –pertama keluar (FIFO) first in first
out yaitu reagen yang lebih dulu masuk persediaan harus digunakan
lebih dahulu dalam pendistribusian reagen.
5. Petugas menggunakan reagen yang mempunyai masa kadaluwarsa
pendek untuk dipakai terlebih dahulu. (FEFO) first expire first out dalam
pentimpanan reagen guna menjamin barang tidak rusak akibat
penyimpanan yang lama.
6. Petugas menyimpan larutan berwarna dan larutan organik dalam botol
coklat
7. Petugas menempatkan reagen pada tempat yang steril.
8. Petugas menyimpan reagen pada tempat yang tidak terkena sinar
matahari langsung
9. Petugas menyimpan reagen pada kemasan dan suhu tergantung jenis
reagen.
10. Petugas membuatkan label pada reagen .
11. Petugas membuat kartu stok pemakaian reagen
12. Petugas memusnahkan reagen yang telah ED dengan dibakar untuk
reagen kering dan dibuang melalui pemuangan limbah basah untuk
reagen yang berupa larutan.

KUALIFIKASI PENYIMPANAN REAGEN DI LABORAT


NO NAMA REAGEN KEMASAN SUHU

1 Alkohol 70 % Botol Suhu ruangan

2 Glucosure stik Tube Suhu ruangan

3 UA sure stik Tube Suhu ruangan

4 Cholesterol stik Tube Suhu ruangan

5 Golongan Darah Vial 2 o C – 8o C

7. Diagram Alur

8. Ruang Terkait  Laboratorium

9. Dokumen Terkait  Register Laboratorium

PELABELAN
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
Pelabelan adalah suatu kegiatan untuk mengetahui informasi mengenai hal-
1. Pengertian
hal yang berkaitan dengan reagen. Terutama untuk reagen yang dibuat
sendiri oleh petugas laborat.

2. Tujuan Agar reagensia yang ada diketahui jenis dan sifatnya.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Rawat Inap Parsoburan Nomor :


UKP/SK-265/PKM.NS/I/2019 Tentang Jenis – Jenis Reagensia Esensial
Dan Bahan Lain Yang Harus Tersedia

4. Referensi Pedoman Good Laboratory Practice

5. Alat dan Bahan Alat :


1. Kartu stock
2. Kertas label
Bahan :
1. Reagen
6. Prosedur 3. Petugas membuat kartu stock penggunaan reagen .

4. Petugas membuatkan label pada setiap reagen yang tidak ada labelnya

atau reagen yang dibuat sendiri.

5. Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label.

6. Petugas menuliskan nama reagen pada label.

7. Petugas menuliskan tanggal pertama kali dibuka/ digunakan.

8. Petugas menuliskan Expired Date pada label.

9. Petugas menuliskan konsentrasi reagen pada label.

10. Petugas menuliskan jumlah isi reagen pada label.

11. Petugas menuliskan tanda bahaya dan symbol ( E untuk zat yang mudah

meledak, O untuk zat yang mengalami oksidasi dan F untuk zat yang

mudah terbakar ) .

12. Petugas menuliskan merk / pabrikan reagen.


7. Diagram
Petugas membuat kartu stock penggunaan reagen
Alur

Petugas membuatkan label pada setiap reagen yang tidak ada


labelnya atau reagen yang dibuat sendiri

Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label

Petugas menuliskan nama reagen pada label

Petugas menuliskan tanggal pertama kali dibuka/ digunakan

Petugas menuliskan Expired Date pada label

Petugas menuliskan konsentrasi reagen pada label

Petugas menuliskan jumlah isi reagen pada label

Petugas menuliskan tanda bahaya dan symbol ( E untuk zat


yang mudah meledak, O untuk zat yang mengalami oksidasi
dan F untuk zat yang mudah terbakar )

Petugas menuliskan merk / pabrikan reagen

8. Unit Terkait Laboratorium


9. Dokumen Daftar inventaris reagen
Terkait
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012

1. Pengertian Pemantapan mutu eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara


periodik oleh pihak lain di luar laboratorium (Labkesda) guna memantau
dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan
tertentu.

2. Tujuan Agar kegiatan pemeriksaan yang dilakukan menjamin ketelitian dan


ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium.

Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Rawat Inap Parsoburannomor :


3. Kebijakan
UKP/SK-262/PKM.NS/I/2019 Tentang Pemantapan Mutu Eksternal Dan
Pemantapan Mutu Internal

4. Referensi Good laboratory practice

5. Alat dan Bahan

6. Prosedur 1. Petugas menerima slide BTA dari Labkesda .

2. Petugas mencatat tanggal penerimaan slide BTA

3. Petugas menulis tanggal pelaksanaan pemeriksaan slide BTA

4. Petugas mencatat kondisi slide saat menerima.

5. Petugas melakukan pemeriksaan slide BTA sesuai ketentuan


pemantapan mutu eksternal.

6. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dalam formulir hasil PME yang


telah disediakan dan ditandatangani oleh kepala puskesmas.

7. Petugas melaporkan hasil pemeriksaan PME kepada dokter penanggung


jawab laboratorium.

8. Petugas mengirim hasil pemeriksaan PME.

9. Petugas mendapatkan hasil feed back dari Labkesda


7. Diagram Alir

8. Ruang Terkait Laboratorium


9. Dokumen Terkait Buku arsip pemeriksaan
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
No. Kode : 440 / /PUSK/ / 2023

Terbitan :

SOP No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :
UPT Puskesmas Oswal Panjaitan,SKM
Rawat Inap Parsoburan NIP.1986 0809 2010 01 1 012
1. Pengertian Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan
yang dilakukan oleh masing-masing laboratorium secara terus menerus
agar tidak terjadi error / penyimpangan, sehingga diperoleh hasil yang tepat.

2. Tujuan Mempertinggi kesiagaan petugas sehingga pengeluaran hasil yang salah


tidak terjadi dan perbaikan penyimpangan dapat dilakukan segera.

3. Kebijakan

4. Referensi Good laboratory practice


5. Alat dan Bahan

6. Prosedur 1. Petugas mempersiapkan buku laporan PMI


2. Petugas mempersiapan pasien untuk diambil sampelnya.
3. Petugas melakukan pengambilan specimen dengan prosedur
4. Petugas melakukan pengolahan specimen sesuai pemerikaan yang
diminta.
5. Petugas melakukan kalibrasi peralatan laboratorium secara rutin sesuai
SOP.
6. Petugas melakukan uji kualitas reagen.
7. Petugas melakukan uji kualitas antigen antisera
8. Petugas melakukan uji ketelitian dan ketepatan
9. Petugas melakukan melakukan QC dengan serum control
10. Petugas mencatat semua kegiatan PMI pada buku laporan PMI

7. Diagram Alur
Petugas mempersiapkan buku laporan PMI

Petugas mempersiapan pasien untuk diambil sampelnya

Petugas melakukan pengambilan specimen dengan prosedur

Petugas melakukan pengolahan specimen sesuai pemerikaan


yang diminta
Petugas melakukan uji kualitas reagen

Petugas melakukan uji kualitas antigen antisera

Petugas melakukan uji ketelitian dan ketepatan

Petugas melakukan melakukan QC dengan serum control

Petugas mencatat semua kegiatan PMI pada buku


laporan PMI

8. Ruang Terkait Laboratorium

9. Dokumen Terkait Buku arsip pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai