DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KOPANG
Alamat: Jln. Raya Timur Kopang Kode Pos
83553Email:puskesmaskopang@gmail.com
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Kopang
Pada tanggal : 02 Januari 2022
(DWI JUNIARTI)
PANDUAN TATALAKSANA TRIASE
1. DEFINISI
Triase adalah memilah tingkat kegawatan pasien untuk menentukan prioritas penanganan
lebih lanjut (Standar Pelayanan Gadar di RS,Dir.Bin.Yankep dan Keteknisian Medik Kemenkes
RI, 2011).
Triase adalah proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau penyakit
(berdasarkan yang paling mungkin akan mengalami perburukan klinis segera) untuk menentukan
prioritas perawatan gawat darurat medik serta prioritas transportasi (berdasarkan ketersediaan sarana
untuk tindakan). Tindakan ini berdasarkan prioritas ABCDE yang merupakan proses berkesinambungan
sepanjangpengelolaan gawat darurat medik.
2. TUJUAN TRIASE
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa. Tujuan triase
selanjutnya adalah untukm e n e t a p k a n t i n g k a t a t a u d e r a j a t k e g a w a t a n y a n g
memerlukan pertolongan kedaruratan. Selain itu untuk memberikan penanganan terbaik pada
korban dalam jumlah y a n g b a n y a k u n t u k m e n u r u n k a n a n g k a k e m a t i a n d a n kecatatan maupun
resiko cedera bertambah parah.Triase adalah hal penting dalam Instalasi gawat
darurat (IGD), di mana banyak pasien dapat hadir secarabersamaan. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwapasien yang dirawat di urutan mereka urgensi klinis yang m e n g a c u p a d a
k e b u t u h a n u n t u k w a k t u - k r i t i s intervensi. Hal ini tidak identik dengan keparahan. Triase juga
memungkinkan untuk alokasi pasien yang paling penilaian yang sesuai dan area
pengobatan, dan memberikan kontribusi informasi yang membantu menggambarkan casemix
departemen.
3. PRINSIP TRIASE
Pada keadaan bencana massal, korban timbul dalam jumlahyang tidak sedikit dengan resiko
cedera dan tingkatsurvive yang beragam. Pertolongan harus disesuaikan dengan sumber daya
yang ada, baik sumber daya manusiamaupun sumber daya lainnya. Hal tersebut merupakan
dasar dalam memilah korban untuk memberikan prioritas
pertolongan.
3. SISTEM TRIASE
Sistem yang digunakan adalah START : Simple Triage And Rapid Treatment, system yang
memungkinkan paramedikmemilah korban dalam waktu yang singkat kira-kira 30detik. Sistem
START didesain untuk membantu penolongmenemukan pasien yang menderita luka berat.Yang perlu
diobservasi : Respiration, Perfusion, danmental status (RPM) :
a. Respiration / pernafasan
Jika pasien bernafas kemudian tentukan frekuensi pernafasannya, jika lebih dari
30 per menit, korbanditandai merah. Korban ini menunjukkan tanda-tanda primer
shock dan butuh pertolongan segera. Jika pasien bernafas dan frekuensinya
kurang dari 30 permenit, segera lakukan observasi selanjutnya. Jika pasien tidak
bernafas, dengan cepat bersihkan mulut korban dari benda asing.
b. Perfusion atau sirkulasi
Bertujuan untuk mengecek apakah jantungnya masih memiliki kemampuan
untuk mensirkulasikan dara d e n g a n a d e k u a t , d e n g a n c a r a m e n g e c e k
d e n y u t nadi.Jika denyut nadi lemah dan tidak teratur korbanditandai Merah. Jika
denyut nadi telah teraba segera lakukan observasi status mentalnya.
c. Mental status
Untuk mengetesnya dapat dilakukan dengan memberikan instruksi yang mudah pada
korban tersebut “ buka mata” atau “ tutup mata”
4 . KLASIFIKASI TRIASE
Triase dibagi menjadi dua macam yaitu :
a. Triase kondisi biasa
4. GCS 15
1) Prioritas I atau Emergensi – MERAH (kasus berat) Pasien dengan kondisi mengancam nyawa,
memerlukan evaluasi segera, perdarahan berat, pasien dibawa ke ruang operasi waktu tunggu
nol menit.Misalnya : aspiksia, cedera servikal, cedera pada maksila, trauma kepala dengan
koma dan proses
2) syok yang cepat, fraktur terbuka, luka bakar >30%, syok tipe apapun.Prioritas II atau urgent –
KUNING (kasus sedang) P a s i e n d e n g a n p e n y a k i t y a n g a k u t , m u n g k i n membutuhkan
brankard , kursi roda ataujalan kaki waktu tunggu 30 menit , area kritikal
3) care. Misalnya :trauma torak non aspiksia, fraktur tertutup pada tulang panjang, luka
bakarterbatas < 30% , cedera pada bagian/ jaringan lunak.
4) Prioritas III atau non urgent – HIJAU (kasus ringan)Pasien y a n g b i a s a n y a d a p a t
b e r j a l a n d e n g a n masalah medis yang minimal, luka lama, kondis yang timbul sudah lama.
Prioritas 0 (nol) – HITAM (kasus meninggal) : Pasien dengan tidak ada respon pada semua
rangsang dan tidak ada respirasi spontan, tidakada bukti aktifitas jantung, tidak ada respon pupil
terhdap cahaya.