Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PENGADANG
Jl. Praya Kopang Km.7 Desa Pengadang Praya Tengah,

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS PENGADANG
NOMOR, / / / /2023

TENTANG
PANDUAN TRIASE DI UPTD. PUSKESMAS PENGADANG

Menimbang a. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja, UPTD


Puskesmas Pengadang dituntu untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu khususnya Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP);
b. bahwa untuk menjamin terselenggaranya mutu pelayanan klinis
di UPTD Puskesmas Pengadang khususnya pelayanan
kegawatdaruratan, maka dipandang perlu diatur tentang
Panduan Triase melalui Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Pengadang.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
2. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141,
Tambahan Lembaranan Negara Republik Indonesia Nomor
5060);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2014
tentang Sistem Informasi Kesehatan;
4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
5. Peraturan Presiden no 2 tahun 2019 tentang
Standar Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
tahun 2019 Tentang Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 tahun 2019
tentang Pelayanan Minimal;

1
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat ;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : Keputusan Kepala Puskesmas tentang Panduan Triase


di UPTD. Puskesmas Pengadang;

Kesatu : Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak atau


segera (emergensi) harus diidentifikasi melalui
proses triase;

Kedua : Proses triase sebagaimana dimaksud pada diktum


kesatu harus dilakukan sesuai dengan triase;

Ketiga : Panduan triase sebagaimana tercantum dalam lampiran ini


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini;

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan perbaikan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan tidak sesuai
dengan peraturan perundang – undangan dan atau tidak
sesuai dengan perkembangan keadaam dan tuntutan
kebutuhan organisasi

Ditetapkan di Pengadang
pada tanggal, 01 Januari 2022

KEPALA
UPTD. PUSKESMAS PENGADANG

HERMANDI, S.Kep
NIP. 19650527 198511 1 001

Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah

2
Lampiran Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Nomor : Tahun 2022
Tanggal : 01 Januari 2022
Tentang : Panduan triase

PEDOMAN
TRIASE PUSKESMAS PENGADANG

BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang
Triase merupakan suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu
cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang
paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang
memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya. Triase merupakan
usaha pemilahan korban sebelum ditangani berdasarkan tingkat kegawat daruratan trauma
atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yang ada.
Triase adalah suatu sistem pembagian/ klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat
ringannya kondisi klien/ kegawatannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam triase,
perawat dan dokter di puskesmas mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji
keadaan dan memberikan intervensi yaitu < 5 menit.

B. Tujuan
Triase memiliki tujuan sebagai pedoman bagi dokter dan perawat puskesmas untuk
mengkaji secara cepat dan fokus dalam menangani pasien berdasarkan tingkat kegawat
daruratan, trauma, atau penyakit dengan mempertimbangkan penanganan dan sumber daya
yang ada.

C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua tenaga kesehatan di Puskesmas Pengadang
baik dokter, perawat, ataupun bidan.

3
BAB II
RUANG LINGKUP

Triase diberlakukan sistem prioritas, penentuan/ penyeleksian mana yang harus


didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul
dengan seleksi pasien berdasarkan :
a. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit.
b. Dapat mati dalam hitungan jam
c. Trauma ringan
d. Sudah meninggal
Pada umumnya penilaian pasien dalam triase di Puskesmas Pengadang dapat dilakukan
dengan :
a. Menilai tanda vital dan kondisi umum korban
b. Menilai kebutuhan medis
c. Menilai kemungkinan bertahan hidup
d. Menilai bantuan yang memungkinkan
e. Memprioritaskan penanganan definitive
f. Tag warna

4
BAB III
TATA LAKSANA

Proses dimulai ketika pasien masuk ke pintu UGD Puskesmas Pengadang, perawat harus
mulai memperkenalkan diri, kemudian menanyakan riwayat singkat dan melakukan
pengkajian serta pemeriksaan tanda-tanda vital, misalnya melihat sekilas kearah pasien yang
berada di brankar sebelum mengarahkan ke ruang perawatan yang tepat.

Pengumpulan data subyektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari 5 menit
karena pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat penanggung jawab pasien.
Perawat dan dokter bertanggung jawab untuk menempatkan pasien di area pengobatan yang
tepat. Tanpa memikirkan dimana pasien pertamakali ditempatkan setelah triase, setiap
pasien tersebut harus dikaji ulang oleh perawat sedikitnya setiap 30 menit.

Untuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien yang mendesak atau gawat darurat,
pengkajian dilakukan setiap 1 menit. Setiap pengkajian ulang harus didokumentasikan
dalam rekam medis. Informasi baru akan mengubah kategorisasi keakutan dan lokasi pasien
di area pengobatan.

Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda-tanda obyektif bahwa pasien
mengalami gangguan pada airway, breathing dan circulation, maka pasien ditangani dahulu.
Pengkajian awal hanya didasarkan atas data obyektif dan data subyektif sekunder dari pihak
keluarga. Setelah keadaan pasien membaik, data pengkajian kemudian dilengkapi dengan
data subyektif yang berasal langsung dari pasien.

Kategori triase

Kegawatan pasien berdasarkan skala triase :


a. Segera - Immediate (Warna Merah)
b. Tunda - Delayed (Warna Kuning)
c. Minimal (Warna Hijau)
a. Expectant (Warna Hitam)

5
Segera - Immediate

Pasien mengalami cedera mengancam kiwa yang kemungkinan


besar dapat hidup bila ditolong segera.

Tunda - Delayed
Pasien memerlukan tindakan definitive tetapi tidak ada ancaman
jiwa segera.
Minimal
Pasien mendapat edera minimal, dapat berjalan dan menolong diri
sendiri atau mencari pertolongan.
Expectant
Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal meskipun
mendapat pertolongan.

Alur proses triase

a. Pasien datang diterima petugas UGD


b. Di ruang triase dilakukan anamneses dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas)
untuk menentukan derajat kegawatannya oleh perawat dan mencatat waktu datang
pasien.
c. Bila jumlah penderita/ korban melebihi kapasitas ruangan UGD, maka triase dapat
dilakukan di luar ruang triase (di depan UGD)
d. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dan mendapatkan prioritas pelayanan
dengan urutan warna merah, kuning, hijau, hitam:
e. Pasien kategori triage merah dapat langsung diberikan pengobatan di ruang tindakan
UGD. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut pasien dapat dirujuk ke
rumah sakit setelah dilakukan stabilisasi.

6
f. Pasien kategori triage kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat
dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah pasien kategori triage
merah selesai ditangani.
g. Pasien kategori triage hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan atau bila memungkinkan
dapat dipulangkan.
h. Pasien kategori triage hitam jika sudah dinyatakan meninggal dikembalikan keluarga.

7
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang dijadikan bukti bahwa petugas sudah melakukan pemantauan


dengan tepat dan mengkomunikasikan perkembangan kepada tim kesehatan.
Pada tahap pengkajian, pada proses triase yang mencakup dokumentasi :
a. Waktu dan datangnya pasien
b. Keluhan utama
c. Pengkodean prioritas atau keakutan perawatan
d. Penentuan pemberi perawatan kesehatan yang tepat
e. Penempatan di area penanganan yang tepat
f. Permulaan intervensi.
Petugas IGD harus mengevaluasi secara kontinu perawatan pasien berdasarkan hasil
yang dapat diobservasi untuk penentuan perkembangan pasien ke arah hasil dan tujuan serta
harus mendokumentasikan respon pasien terhadap intervensi pengobatan dan perkembangannya.
Proses dokumentasi triase menggunakan :
- Form Rekam Medis
- Form perkembangan terintegrasi.

Ditetapkan di Pengadang
pada tanggal, 01 Januari 2022

KEPALA
UPTD. PUSKESMAS PENGADANG

HERMANDI, S.Kep
NIP. 19650527 198511 1 001

Anda mungkin juga menyukai